Makalah Sistem Pakar Pengantar Teknologi
MAKALAH
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI
“SISTEM PAKAR”
Disusun Oleh Kelompok 4
Kelas 1 E
Nama/NPM:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sucipto Sektiyono (ketua)
Ummu Nafiah
Fitria Yunika
Ari Kusuma aji
Muhammad Hasbi Arrasyid
Akhmad Nuari
Muhammad Amir Hani
(15.71.0041)
(15.63.0793)
(15.71.0009)
(15.63.0814)
(15.63.0839)
(15.63.0801)
(15.63.0811)
Dosen Pengampu:
Zaenuddin, S.Kom, M.Kom.
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY
BANJARMASIN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Penyayang, atas berkat, hikmat dan anugrah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “SISTEM PAKAR“.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan karena kemampuan, keterbatasan pengetahuan serta
kurangnya pengalaman dari diri kami. Selama penyusunan makalah kami banyak
memperoleh bimbingan, saran, nasehat, serta bantuan yang sangat besar dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima
kasih yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan anugrahNya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah
ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
Banjarmasin , 24 November 2015
Penulis
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDU
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
A.
Latar Belakang.......................................................................................................1
B.
Tujuan....................................................................................................................2
C.
Manfaat..................................................................................................................2
BAB II SISTEM PAKAR...................................................................................................3
A.
Sejarah dan Perkembangan Sistem Pakar...............................................................3
B.
Pengertian Sistem Pakar.........................................................................................4
C.
Ciri-Ciri Sistem Pakar............................................................................................5
D.
Kategori Masalah Sistem Pakar..............................................................................5
E.
Komponen Sistem Pakar........................................................................................6
F.
Keuntungan Sistem Pakar......................................................................................7
G.
Kelemahann Sistem Pakar......................................................................................8
H.
Modul Penyusun Sistem Pakar...............................................................................8
I.
Cara Representasi...................................................................................................9
J.
Winexsys (Perangkat Lunak Sistem Pakar)............................................................9
BAB III PENUTUP..........................................................................................................11
A.
Kesimpulan...........................................................................................................11
B.
Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecerdasan Buatan (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau AI)
didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan.
Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan
dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan
pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang
yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan
komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Alan Turing, ahli matematika berkebangsaan Inggris yang dijuluki bapak
komputer modern dan pembongkar sandi Nazi dalam era Perang Dunia II
tahun 1950, dia menetapkan definisi Artificial Intelligent : Jika komputer
tidak dapat dibedakan dengan manusia saat berbincang melalui terminal
komputer, maka bisa dikatakan komputer itu cerdas, mempunyai intelegensi.
Kecerdasan buatan itu sesuatu yang diciptakan oleh manusia, untuk
menggantikan manusia. Jadi bisa jadi kecerdasan buatan itu merupakan suatu
ancaman. Walau pun menyadari bahwa kecerdasan buatan bisa jadi adalah
suatu ancaman untuk manusia, tapi manusia masih saja mengembangkan apa
yang disebut dengan kecerdasan buatan. Manusia masih saja mencoba
mengembangkan / mendapatkan sesuatu (teknologi) yang baru, yang dapat
berpikir seperti manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dalam
diri manusia, manusia ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih
mudah. Lagipula memang ada keterbatasan-keterbatasan dalam diri manusia,
seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir dengan frekuensi kira-kira
100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa capai. Bandingkan dengan
komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz.
1
B. Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini kami berharap agar pembaca dapat
mengetahui apa itu kecerdasan buatan dan macam-macamnya untuk
kehidupan kita. Walaupun mungkin dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan kami berharap agar semua pembaca berminat untuk
membacanya dan mempelajari tentang kecerdasan buatan yang saat ini
sangatlah perlu dipelajari karena banyak sekali masalah yang begitu
kompleks yang tidak mampu dipecahkan ataupun dilakukan manusia untuk
menyelesaikan semua masalah itu dengan kemampuan manusia sendiri.
Untuk itu kecerdasan buatan yang dirancang khusus agar dapat berpikir dan
bertindak seperti manusia diharapkan mampu membantu manusia yang
mempunyai keterbatasan seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir
dengan frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa
capai. Bandingkan dengan komputer sekarang yang mampu mengolah data
dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga tidak mempunyai rasa capai
walaupun harus mengolah data yang sama secara berulang-ulang.
C. Manfaat
Manfaat kecerdasan buatan yang diimplementasikan dalam pengembangan
sistem pakar adalah : Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus
yang kompleks dan berulang-ulang. Masyarakat awam non-pakar dapat
memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung
seorang pakar. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi
pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja. Penghematan waktu dalam
menyelesaikan masalah yang kompleks. Memungkinkan penggabungan
berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas
waktu.
2
BAB II
SISTEM PAKAR
A. Sejarah dan Perkembangan Sistem Pakar
Expert System atau sistem pakar dikembangkan pada pertengahan
tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian
artificial intelligence ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang
digabungkan dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar
atau manusia super. Suatu usaha kearah ini adalah General Purpose ProblemSolver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan Allen
Newell, John Cliff Show dan Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist,
merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS
sendiri merupakan sebuah Predecessor menuju Expert System (ES). GPS
berusaha untuk menyusun langkah – langkah yang dibutuhkan untuk
mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program
serba bisa yang biasa dikenal bernama General-purpose ke program yang
spesialis
yang
bernama
Special-purpose
dengan
dikembangkannya
DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian
diikuti oleh MYCIN. Problem yang kompleks membutuhkan pengetahuan
yang banyak sekali tentang area problem. Pada tertengan tahun 1970-an,
beberapa sistem pakar mulai muncul, sebuah pengetahuan kunci yang
dipelajari saat itu adalah kekuatan dari sistem pakar berasal dari pengetahuan
spesifik yang dimilikinya bukan dari formalism khusus dan pola penarikan
kesimpulan yang digunakan. Awal 1980-an teknologi Sistem pakar yang mula
– mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi
komersial, khususnya XCON, XSEL yang dikembangkan dari R-1 oleh
Digital Equipment Corp dan CATS-1 yang dikembangkan oleh General
3
Electric. Sistem Pakar untuk untuk melakukan diagnosis pertama dibuat oleh
Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem ini
diberinama MYCIN. MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan
diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan
rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan
atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukkan
kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah
digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus
dalam penelitian kecerdasan buatan yang lain.
Sistem Pakar dapat digunakan oleh :
1. Orang awam yang bukan pakar untuk meningkatkan kemampuan mereka
dalam memecahkan masalah.
2.
Pakar sebagai asisten yang berpengetahuan.
3. Memperbanyak atau menyebarkan sumber pengetahuan yang semakin
langka.
Sistem pakar merupakan program yang dapat menggantikan
keberadaan seorang pakar. Alasan mendasar mengenai Sistem pakar
dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar :
1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi.
2. Secara otomatis mengerjakan tugas – tugas rutin yang membutuhkan
seorang pakar.
3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
4. Menghadirkan / menggunakan jasa seorang pakar memerlukan biaya
yang mahal.
5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat
(hostile environtment).
4
B. Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar berasal dari dua kata yaitu sistem dan pakar. Sistem
adalah beberapa elemen yang ditekankan pada keefektifitasannya untuk
menacapai suatu tujuan. Sedangkan pakar adalah seseorang yang ahli pada
suatu bidang. Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang
agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu
bidang keahlian tertentu. Sistem pakar merupakan salah satu bidang teknik
kecerdasan buatan yang cukup diminati karena penerapannya diberbagai
bidang baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang terbukti sangat
membantu dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapanya.
C. Ciri-Ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri sistem pakar adalah sebagai berikut:
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk data data yang tidak pasti.
3. Dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan
cara yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada kaidah/Rule tertentu.
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6. Keluaranya bersifat anjuran.
D. Kategori Masalah Sistem Pakar
Masalah – masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar, diantaranya:
1. Interpretasi – membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data
mentah.
2. Prediksi – memproyeksikan akibat – akibat yang dimungkinkan dari
situasi – situasi tertentu.
3. Diagnosis – menentukan penyebab malfungsi dalam situasi kompleks
yang didasarkan pada gejala – gejala yang teramati.
5
4. Desain – menentukan konfigurasi komponen – komponen sistem yang
cocok dengan tujuan – tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala –
kendala tertentu.
5. Perencanaan – merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat
mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.
6. Debugging dan Repair – menentukan dan menginterpretasikan cara –
cara untuk mengatasi malfungsi.
7. Intruksi – mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman
domain subyek.
8. Pengendalian – mengatur tingkah laku suatu environment yang
kompleks.
9. Selection – mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list)
kemungkinan.
10. Simulation – permodelan interaksi antara komponen – komponen sistem.
11. Monitoring – membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang
diharapkan.
E. Komponen Sistem Pakar
Komponen sistem pakar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan)
Knowledge Base merupakan inti dari program sistem pakar karena
basis pengetahuan itu merupakan presentasi pengetahuan atau knowledge
representation basis pengetahuan adalah sebuah basis data yang
menyimpan aturan-aturan tentang suatu domain knowledge/pengetahuan
tertentu. Basis pengetahuan ini terdiri dari kumpulan objek beserta aturan
dan atributnya (sifat atau cirinya). Contoh : If hewan merupakan sayap
dan bertelur then hewan jenis burung.
6
2. Working Memory (Basis Data atau Memori Kerja)
Working memory adalah bagian yang mengandung semua faktafakta baik fakta awal pada saat sistem beroperasi maupun fakta-fakta
pada saat pengambilan klesimpulan sedang dilaksanakan selama sistem
pakar beroperasi basis data berada di adalam memori kerja.
3. Inference Engine (Mesin Inferensia)
Inference Engine adalah bagian yang menyediakan mekanise
fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh
seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan
selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Mesin
ini akan dimulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam
basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.
Dua teknik Inference, yaitu:
a. Backward Chaining (Pelacakan kebelakang)
Melalui penalaranya dari sekumpulan hipotesis menuju faktafakta yang mendukung tersebut, jadi proses pelacakan berjalan
mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan yang akan dicari
baru kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan atau a Goal
Driven.
b. Forward Chaining (Pelacakan ke depan)
Forward Chaining merupakan kebalikan dari Backward Chaining
yaitu mulai dari kumpulan data menuju kesimpulan. Suatu kasus
kesimpulannya dibangun berdasarkan fakta-fakta yang telah
diketahui atau data driven.
4. User Interface (Antarmuka Pemakai)
Antarmuka pemakai adalah bagian penghubung antara program
sistem pakar dengan pemakai. Pada bagian ini memungkinkan pengguna
untuk memasukkan instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar serta
menerima penjelasan dan kesimpulan.
7
F. Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem
pakar, antara lain :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakai
4. Meningkatkan output dan produktivitas
5. Meningkatkan kualitas
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
9. Memiliki realibilitas
10. Meningkatkan kapabilitas system computer
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak
lengkap dan mengandung ketidak pastian
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan
13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah
14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
G. Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki
beberapa kelemahan, antara lain :
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan
ketersediaan pakar di bidangnya.
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.
8
H. Modul Penyusun Sistem Pakar
Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama
yaitu :
1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode)
Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari
pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan
digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan
knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai
penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.
2. Modul Konsultasi (Consultation Mode)
Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas
permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul
konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
3. Modul Penjelasan (Explanation Mode)
Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system
(bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).
I. Cara Representasi
Cara representasi dalam sistem pakar (Turban,1992) terbagi dalam tiga
teknik, yaitu:
1. Production Rule
Production
Rule
adalah
model
ide
dasar
dari
sistem yang
mempresentasikan pengetahuan dengan bentuk pasangan kondisi aksi
(Jika-Maka).
2. Semantic Network
9
Semantic Network adalah gambaran grafis dari pengetahuan yang terdiri
dari node atau symbol dan hubungan atau link yang memperlihatkan
hubungan hirarkis antar objek.
3. Frame
Frame adalah struktur data yang berisi semua pengetahuan tentang objek
tertentu.
J. Winexsys (Perangkat Lunak Sistem Pakar)
Perangkat lunak yang sudah dikhususkan guna merancang dan
membangun sistem pakar salah satunya ialah WinExsys. Basis pengetahuan
dalam WinExsys dibentuk dengan kaidah IF-THEN- ELSE.Suatu bentuk
kaidah dalam WinExsys dapat memiliki keterangan berupa node dan
reference, node berisi keterangan mengenai kaidah tersebut dan reference
berisi sumber tertulis dari kaidah tersebut.
Kaidah-kaidah dalam WinExsys diantaranya:
1. Pengkualifikasian (Qualifier)
Pengkualifikasian adalah suatu pengetahuan interaktif untuk mengetahui
data dan fakta beserta seluruh kemungkinan jawaban.
2. Perubah (Variabel)
Perubah atau variable berbentuk numeric dan memiliki batas atas dan
batas bawah
3. Pilihan Solusi (Choice)
Pilihan solusi adalah seluruh kemungkinan solusi yang dapat dihasilkan
oleh sistem.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak mampu hidup tanpa
menggunakan alat bantu, karena pada hakekatnya manusia menginginkan
kemudahan disetiap aktivitasnya. Dan seiring perkembangan zaman yang kini
kian pesat dan makin canggih banyak sekali teknologi yang dapat
memudahkan disetiap aktivitas manusia dan semua itu karena adanya
kecerdasan buatan dalam setiap teknologi yang memudahkan aktivitas
manusia tersebut.
Pada masing-masing kecerdasan buatan tersebut memiliki peranan
khusus dalam kehidupan manusia sehingga dulu hal yang di anggap susah dan
tidak mampu diselesaikan karena keterbatasan otak manusia sekarang
menjadi lebih mudah karena ada bantuan dari kemajuan teknologi berupa
kecerdasan buatan. Sistem Pakar yang dapat membantu mengatasi masalah
dalam berbagai bidang seperti bidang kesehatan, perekonomian global,
otomotif dan banyak lagi. Video Game yang sering kita mainkan sebagai
hiburan juga sebagai pengasah otak kita pun tidak lepas dari peranan
kecerdasan buatan di dalamnya, sedangkan pada jaringan syaraf buatan yang
11
bekerja seperti otak manusia untuk mengingat dan menyimpan data juga
karena kecerdasan buatan yang diprogram khusus.
B. Saran
Dengan berkembangya zaman yang penuh dengan inovasi dan
kecanggihan teknologi kita harus mampu memanfaatkan apa yang ada untuk
meringankan aktivitas kita yang mungkin tidak mampu kita jangkau dengan
kemampuan kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://abdulazizmalik22.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pti.html
http://satumatakuliah.blogspot.co.id/2013/05/makalah-sistem-pakar-infeksi-sistem.html
12
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI
“SISTEM PAKAR”
Disusun Oleh Kelompok 4
Kelas 1 E
Nama/NPM:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sucipto Sektiyono (ketua)
Ummu Nafiah
Fitria Yunika
Ari Kusuma aji
Muhammad Hasbi Arrasyid
Akhmad Nuari
Muhammad Amir Hani
(15.71.0041)
(15.63.0793)
(15.71.0009)
(15.63.0814)
(15.63.0839)
(15.63.0801)
(15.63.0811)
Dosen Pengampu:
Zaenuddin, S.Kom, M.Kom.
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY
BANJARMASIN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Penyayang, atas berkat, hikmat dan anugrah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “SISTEM PAKAR“.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan karena kemampuan, keterbatasan pengetahuan serta
kurangnya pengalaman dari diri kami. Selama penyusunan makalah kami banyak
memperoleh bimbingan, saran, nasehat, serta bantuan yang sangat besar dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima
kasih yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan anugrahNya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah
ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
Banjarmasin , 24 November 2015
Penulis
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDU
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
A.
Latar Belakang.......................................................................................................1
B.
Tujuan....................................................................................................................2
C.
Manfaat..................................................................................................................2
BAB II SISTEM PAKAR...................................................................................................3
A.
Sejarah dan Perkembangan Sistem Pakar...............................................................3
B.
Pengertian Sistem Pakar.........................................................................................4
C.
Ciri-Ciri Sistem Pakar............................................................................................5
D.
Kategori Masalah Sistem Pakar..............................................................................5
E.
Komponen Sistem Pakar........................................................................................6
F.
Keuntungan Sistem Pakar......................................................................................7
G.
Kelemahann Sistem Pakar......................................................................................8
H.
Modul Penyusun Sistem Pakar...............................................................................8
I.
Cara Representasi...................................................................................................9
J.
Winexsys (Perangkat Lunak Sistem Pakar)............................................................9
BAB III PENUTUP..........................................................................................................11
A.
Kesimpulan...........................................................................................................11
B.
Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecerdasan Buatan (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau AI)
didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan.
Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan
dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan
pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang
yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan
komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Alan Turing, ahli matematika berkebangsaan Inggris yang dijuluki bapak
komputer modern dan pembongkar sandi Nazi dalam era Perang Dunia II
tahun 1950, dia menetapkan definisi Artificial Intelligent : Jika komputer
tidak dapat dibedakan dengan manusia saat berbincang melalui terminal
komputer, maka bisa dikatakan komputer itu cerdas, mempunyai intelegensi.
Kecerdasan buatan itu sesuatu yang diciptakan oleh manusia, untuk
menggantikan manusia. Jadi bisa jadi kecerdasan buatan itu merupakan suatu
ancaman. Walau pun menyadari bahwa kecerdasan buatan bisa jadi adalah
suatu ancaman untuk manusia, tapi manusia masih saja mengembangkan apa
yang disebut dengan kecerdasan buatan. Manusia masih saja mencoba
mengembangkan / mendapatkan sesuatu (teknologi) yang baru, yang dapat
berpikir seperti manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dalam
diri manusia, manusia ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih
mudah. Lagipula memang ada keterbatasan-keterbatasan dalam diri manusia,
seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir dengan frekuensi kira-kira
100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa capai. Bandingkan dengan
komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz.
1
B. Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini kami berharap agar pembaca dapat
mengetahui apa itu kecerdasan buatan dan macam-macamnya untuk
kehidupan kita. Walaupun mungkin dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan kami berharap agar semua pembaca berminat untuk
membacanya dan mempelajari tentang kecerdasan buatan yang saat ini
sangatlah perlu dipelajari karena banyak sekali masalah yang begitu
kompleks yang tidak mampu dipecahkan ataupun dilakukan manusia untuk
menyelesaikan semua masalah itu dengan kemampuan manusia sendiri.
Untuk itu kecerdasan buatan yang dirancang khusus agar dapat berpikir dan
bertindak seperti manusia diharapkan mampu membantu manusia yang
mempunyai keterbatasan seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir
dengan frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa
capai. Bandingkan dengan komputer sekarang yang mampu mengolah data
dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga tidak mempunyai rasa capai
walaupun harus mengolah data yang sama secara berulang-ulang.
C. Manfaat
Manfaat kecerdasan buatan yang diimplementasikan dalam pengembangan
sistem pakar adalah : Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus
yang kompleks dan berulang-ulang. Masyarakat awam non-pakar dapat
memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung
seorang pakar. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi
pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja. Penghematan waktu dalam
menyelesaikan masalah yang kompleks. Memungkinkan penggabungan
berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas
waktu.
2
BAB II
SISTEM PAKAR
A. Sejarah dan Perkembangan Sistem Pakar
Expert System atau sistem pakar dikembangkan pada pertengahan
tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian
artificial intelligence ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang
digabungkan dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar
atau manusia super. Suatu usaha kearah ini adalah General Purpose ProblemSolver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan Allen
Newell, John Cliff Show dan Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist,
merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS
sendiri merupakan sebuah Predecessor menuju Expert System (ES). GPS
berusaha untuk menyusun langkah – langkah yang dibutuhkan untuk
mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program
serba bisa yang biasa dikenal bernama General-purpose ke program yang
spesialis
yang
bernama
Special-purpose
dengan
dikembangkannya
DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian
diikuti oleh MYCIN. Problem yang kompleks membutuhkan pengetahuan
yang banyak sekali tentang area problem. Pada tertengan tahun 1970-an,
beberapa sistem pakar mulai muncul, sebuah pengetahuan kunci yang
dipelajari saat itu adalah kekuatan dari sistem pakar berasal dari pengetahuan
spesifik yang dimilikinya bukan dari formalism khusus dan pola penarikan
kesimpulan yang digunakan. Awal 1980-an teknologi Sistem pakar yang mula
– mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi
komersial, khususnya XCON, XSEL yang dikembangkan dari R-1 oleh
Digital Equipment Corp dan CATS-1 yang dikembangkan oleh General
3
Electric. Sistem Pakar untuk untuk melakukan diagnosis pertama dibuat oleh
Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem ini
diberinama MYCIN. MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan
diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan
rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan
atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukkan
kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah
digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus
dalam penelitian kecerdasan buatan yang lain.
Sistem Pakar dapat digunakan oleh :
1. Orang awam yang bukan pakar untuk meningkatkan kemampuan mereka
dalam memecahkan masalah.
2.
Pakar sebagai asisten yang berpengetahuan.
3. Memperbanyak atau menyebarkan sumber pengetahuan yang semakin
langka.
Sistem pakar merupakan program yang dapat menggantikan
keberadaan seorang pakar. Alasan mendasar mengenai Sistem pakar
dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar :
1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi.
2. Secara otomatis mengerjakan tugas – tugas rutin yang membutuhkan
seorang pakar.
3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
4. Menghadirkan / menggunakan jasa seorang pakar memerlukan biaya
yang mahal.
5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat
(hostile environtment).
4
B. Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar berasal dari dua kata yaitu sistem dan pakar. Sistem
adalah beberapa elemen yang ditekankan pada keefektifitasannya untuk
menacapai suatu tujuan. Sedangkan pakar adalah seseorang yang ahli pada
suatu bidang. Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang
agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu
bidang keahlian tertentu. Sistem pakar merupakan salah satu bidang teknik
kecerdasan buatan yang cukup diminati karena penerapannya diberbagai
bidang baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang terbukti sangat
membantu dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapanya.
C. Ciri-Ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri sistem pakar adalah sebagai berikut:
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk data data yang tidak pasti.
3. Dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan
cara yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada kaidah/Rule tertentu.
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6. Keluaranya bersifat anjuran.
D. Kategori Masalah Sistem Pakar
Masalah – masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar, diantaranya:
1. Interpretasi – membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data
mentah.
2. Prediksi – memproyeksikan akibat – akibat yang dimungkinkan dari
situasi – situasi tertentu.
3. Diagnosis – menentukan penyebab malfungsi dalam situasi kompleks
yang didasarkan pada gejala – gejala yang teramati.
5
4. Desain – menentukan konfigurasi komponen – komponen sistem yang
cocok dengan tujuan – tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala –
kendala tertentu.
5. Perencanaan – merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat
mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.
6. Debugging dan Repair – menentukan dan menginterpretasikan cara –
cara untuk mengatasi malfungsi.
7. Intruksi – mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman
domain subyek.
8. Pengendalian – mengatur tingkah laku suatu environment yang
kompleks.
9. Selection – mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list)
kemungkinan.
10. Simulation – permodelan interaksi antara komponen – komponen sistem.
11. Monitoring – membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang
diharapkan.
E. Komponen Sistem Pakar
Komponen sistem pakar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan)
Knowledge Base merupakan inti dari program sistem pakar karena
basis pengetahuan itu merupakan presentasi pengetahuan atau knowledge
representation basis pengetahuan adalah sebuah basis data yang
menyimpan aturan-aturan tentang suatu domain knowledge/pengetahuan
tertentu. Basis pengetahuan ini terdiri dari kumpulan objek beserta aturan
dan atributnya (sifat atau cirinya). Contoh : If hewan merupakan sayap
dan bertelur then hewan jenis burung.
6
2. Working Memory (Basis Data atau Memori Kerja)
Working memory adalah bagian yang mengandung semua faktafakta baik fakta awal pada saat sistem beroperasi maupun fakta-fakta
pada saat pengambilan klesimpulan sedang dilaksanakan selama sistem
pakar beroperasi basis data berada di adalam memori kerja.
3. Inference Engine (Mesin Inferensia)
Inference Engine adalah bagian yang menyediakan mekanise
fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh
seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan
selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Mesin
ini akan dimulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam
basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.
Dua teknik Inference, yaitu:
a. Backward Chaining (Pelacakan kebelakang)
Melalui penalaranya dari sekumpulan hipotesis menuju faktafakta yang mendukung tersebut, jadi proses pelacakan berjalan
mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan yang akan dicari
baru kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan atau a Goal
Driven.
b. Forward Chaining (Pelacakan ke depan)
Forward Chaining merupakan kebalikan dari Backward Chaining
yaitu mulai dari kumpulan data menuju kesimpulan. Suatu kasus
kesimpulannya dibangun berdasarkan fakta-fakta yang telah
diketahui atau data driven.
4. User Interface (Antarmuka Pemakai)
Antarmuka pemakai adalah bagian penghubung antara program
sistem pakar dengan pemakai. Pada bagian ini memungkinkan pengguna
untuk memasukkan instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar serta
menerima penjelasan dan kesimpulan.
7
F. Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem
pakar, antara lain :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakai
4. Meningkatkan output dan produktivitas
5. Meningkatkan kualitas
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
9. Memiliki realibilitas
10. Meningkatkan kapabilitas system computer
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak
lengkap dan mengandung ketidak pastian
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan
13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah
14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
G. Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki
beberapa kelemahan, antara lain :
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan
ketersediaan pakar di bidangnya.
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.
8
H. Modul Penyusun Sistem Pakar
Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama
yaitu :
1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode)
Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari
pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan
digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan
knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai
penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.
2. Modul Konsultasi (Consultation Mode)
Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas
permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul
konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
3. Modul Penjelasan (Explanation Mode)
Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system
(bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).
I. Cara Representasi
Cara representasi dalam sistem pakar (Turban,1992) terbagi dalam tiga
teknik, yaitu:
1. Production Rule
Production
Rule
adalah
model
ide
dasar
dari
sistem yang
mempresentasikan pengetahuan dengan bentuk pasangan kondisi aksi
(Jika-Maka).
2. Semantic Network
9
Semantic Network adalah gambaran grafis dari pengetahuan yang terdiri
dari node atau symbol dan hubungan atau link yang memperlihatkan
hubungan hirarkis antar objek.
3. Frame
Frame adalah struktur data yang berisi semua pengetahuan tentang objek
tertentu.
J. Winexsys (Perangkat Lunak Sistem Pakar)
Perangkat lunak yang sudah dikhususkan guna merancang dan
membangun sistem pakar salah satunya ialah WinExsys. Basis pengetahuan
dalam WinExsys dibentuk dengan kaidah IF-THEN- ELSE.Suatu bentuk
kaidah dalam WinExsys dapat memiliki keterangan berupa node dan
reference, node berisi keterangan mengenai kaidah tersebut dan reference
berisi sumber tertulis dari kaidah tersebut.
Kaidah-kaidah dalam WinExsys diantaranya:
1. Pengkualifikasian (Qualifier)
Pengkualifikasian adalah suatu pengetahuan interaktif untuk mengetahui
data dan fakta beserta seluruh kemungkinan jawaban.
2. Perubah (Variabel)
Perubah atau variable berbentuk numeric dan memiliki batas atas dan
batas bawah
3. Pilihan Solusi (Choice)
Pilihan solusi adalah seluruh kemungkinan solusi yang dapat dihasilkan
oleh sistem.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak mampu hidup tanpa
menggunakan alat bantu, karena pada hakekatnya manusia menginginkan
kemudahan disetiap aktivitasnya. Dan seiring perkembangan zaman yang kini
kian pesat dan makin canggih banyak sekali teknologi yang dapat
memudahkan disetiap aktivitas manusia dan semua itu karena adanya
kecerdasan buatan dalam setiap teknologi yang memudahkan aktivitas
manusia tersebut.
Pada masing-masing kecerdasan buatan tersebut memiliki peranan
khusus dalam kehidupan manusia sehingga dulu hal yang di anggap susah dan
tidak mampu diselesaikan karena keterbatasan otak manusia sekarang
menjadi lebih mudah karena ada bantuan dari kemajuan teknologi berupa
kecerdasan buatan. Sistem Pakar yang dapat membantu mengatasi masalah
dalam berbagai bidang seperti bidang kesehatan, perekonomian global,
otomotif dan banyak lagi. Video Game yang sering kita mainkan sebagai
hiburan juga sebagai pengasah otak kita pun tidak lepas dari peranan
kecerdasan buatan di dalamnya, sedangkan pada jaringan syaraf buatan yang
11
bekerja seperti otak manusia untuk mengingat dan menyimpan data juga
karena kecerdasan buatan yang diprogram khusus.
B. Saran
Dengan berkembangya zaman yang penuh dengan inovasi dan
kecanggihan teknologi kita harus mampu memanfaatkan apa yang ada untuk
meringankan aktivitas kita yang mungkin tidak mampu kita jangkau dengan
kemampuan kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://abdulazizmalik22.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pti.html
http://satumatakuliah.blogspot.co.id/2013/05/makalah-sistem-pakar-infeksi-sistem.html
12