PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPU

Jurnal

SUYADI
PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU OPERATOR
SELULER XL DI KECAMATAN MEGANG SAKTI
ROSIDI
&
SUYADI
ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji pengaruh Harga dan Promosi terhadap Keputusan Konsumen
dalam menggunakan Kartu Operator Seluler XL di Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi
Rawas. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode angket, yaitu angket Harga dan
Promosi, dan Keputusan Konsumen, dengan menggunakan program SPSS 17.
Analisis Penelitian menggunakan perhitungan regresi Linier Berganda. Berdasarkan
hasil perhitungan diperoleh persamaan Y = 7,765 +0, 212 X1 +0,594X2. Nilai konstanta (a)
sebesar 7,765. Hal ini menunjukkan bahwa apabila penetapan harga dan kegiatan promosi
tidak mengalami perubahaan atau nilai nol, maka besarnya nilai variabel Keputusan
konsumen dalam menggunakan kartu operator seluler XL adalah 7,765. Dan nilai koefisien
regresi variabel harga, sebesar 0,212. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan

harga akan meningkatkan Keputusan konsumen sebesar 0,212. Sedangkan nilai koefisien
regresi variabel promosi, sebesar 0,594. Artinya apabila terjadi penurunan 1 satuan promosi,
maka Keputusan Konsumen dalam menggunakan kartu operator seluler XL akan menurun
sebesar 0,594.
Dari pengolahan data yang didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,746 menandakan
bahwa terdapat hubungan dan searah antara Harga dan Promosi dengan Keputusan Konsumen
dalam menggunakan kartu operator seluler XL di Kecamatan Megang Sakti. Dari tabel
koefisien determinasi tersebut dihasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,557, yang
berarti bahwa 55,7% baik harga maupun promosi dapat dijelaskan oleh pertanyaan yang ada
dan sisanya 44,3 % ( 100 %- 55,7%) dijelaskan oleh faktor yang lain yang tidak termasuk
dalam penelitian ini.
Hasil uji F diperoleh F hitung adalah sebesar 45,273 Sedangkan Ftable dengan level
signifikan ά=5% dengan penyebut (n-k-1=75-2-1) dan pembilang (k=2) adalah sebesar 3,13.
Dan jika F hitung ≥ F table maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika F hitung < F
table maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya Harga(X 1) dan Promosi(X2) berpengaruh
positif terhadap Keputusan Konsumen (Y) dalam menggunakan kartu operator seluler XL di
Kecamatan Megang Sakti
Kata Kunci : Harga, Promosi dan Keputusan Konsumen

1


Jurnal

SUYADI

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan handphone semakin meningkat, penggunanya bukan hanya
orang kaya tetapi pengunanya dari kalangan masyarakat menegah kebawah memiliki
handphone, baik orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak semakin pandai menggunakan
handphone. Penggunaan handphone yang begitu tinggi tentu tidak dapat lepas dari kontribusi
para operator celuler, seperti XL, Telkomsel, Indosat, dan lain-lain. Para operator celuler
akhir-akhir ini melakukan gebrakan-gebrakan yang membuat para pesaingnya harus semakin
hati-hati dalam menciptakan produk yang berbeda dari yang lain. setiap operator selular
memiliki produk yang berbeda, masing-masing mempunyai keunggulan. hal ini membuat para
konsumen dapat memilih operator yang mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Dalam
pemasaran produk yang dihasilkan perlu diketahui dan dianalisis, mengapa seseorang
membeli suatu produk dan apa yang diharapkan dan diinginkan oleh pembeli atau konsumen
produk yang dibelinya itu.
Operator seluler XL adalah operator yang banyak digunakan di Kecamatan Megang

Sakti penggunanya mencangkup semua golongan, kartu operator seluler XL banyak sekali
memberikan kemudahan-kemudahan bagi pelanggannya.Operator selular XL sering kali
melakukan promosi dan perubahan tarip demi mewujudkan keinginan konsumen yang
semakin mengerti akan kebutuhan dan keinginannya dalam menggunakan teknologi
komunikasi dalam hal ini hanphone. Dalam hal ini Pihak operator XL menetapkan tarip dalam
bentuk paket seperti paket akrap, paket nelpon hemat, sms unlimited, nelpon dan sms, nelpon
plus sms plus internet. Semuannya memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai dengan
kebutuhan konsumen, namun terkadang paket-paket tersebut sering mengalami perubahan
harga pertama kali dengan harga murah namu setelah berjalan beberapa kali harganya naik.
Promosi yang dilakukan pihak operator seluler XL banyak dilakukan dengan media cetak,
media elektronik atau datang langsung pada konsumen untuk menawarkan produk XL, namun
terkadang promosi yang dilakukan XL kurang jelas sehingga konsumen terkadang terjebek
dengan promosi yang ditawarkan dan kurangnya kualitas jaringan yang ada dibeberapa
daerah membuat katu operator seluler

XL masih sulit dibawa kemana-mana, membuat

konsumen memilih menggunakan opertor lain yang memiliki kualitas jaringan yang lebih
baik.


2

Jurnal

SUYADI

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait
“Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap keputusan Konsumen Dalam Penggunaan Kartu
Operator Celuler XL Di Kecamatan Megang Sakti”.
1.2 Perumusan Masalah
Apakah harga dan promosi mempengaruhi keputusan konsumen dan Seberapa besar
Pengaruh harga dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam penggunaan kartu operator
celuler XL Di Kecamatan Megang Sakti?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai oleh peneliti adalah untuk Mengetahui pengaruh harga
dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam penggunaan kartu operator celuler XL Di
Kecamatan Megang Sakti.
A.4Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat Penelitian Sebagai Berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi yang dapat

menambah pengetahuan serta membuka wawasan berfikir bagi penulis khususnya
dibidang manajemen.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk
mengambil kebijakan terutama mengenai kegiatan promosi dan penetapan harga.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Harga
Menurut Swastha dan Irawan (2008, h. 241) harga adalah jumlah uang (ditambah
beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari produk dan pelayanannya.
Menurut Monroe ( dalam Yogi, 2006, h. 6 ) mendifinisikan harga adalah sejumlah uang
dan jasa ( atau barang ) yang dibeli, ditukarkan untuk mendapatkan produk – produk dan jasajasa yang disediakan oleh penjual.
Menurut Lamb, Charles W, dkk (2001, h. 268), harga merupakan sesuatu yang diserahkan
dalam pertukaran untuk mendaparkan suatu barang ataupun jasa.
Sedangkan menurut Kasmir dan Jakfar ( 2003, h.52 ) harga adalah sejumlah uang yang
diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan barang atau jasa.
3

Jurnal

SUYADI


Menurut Kohls dan Ulh ( dalam Yogi, 2006, h. 6 ) mendifinisikan harga adalah bentuk
dari sinyal-sinyal komunikasi yang melayani banyak variasi jalan untuk mengkoordinasi
keputusan-keputusan pasar.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Menurut Swastha dan Irawan (2008, h. 242) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
harga adalah sebagai berikut :
1. Keadaan perekonomian
Keadaan perekonomian sangat mempengarui tingkat harga yang berlaku. Pada periode
resesi misalnya, merupakan suatu periode dimana harga berada pada suatu tingkat yang
lebih rendah.
2. Penawaran dan permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu.
Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta
lebih besar. Penawaran merupakan kebalikan dari permintaan.
3. Elastisitas permintaan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifa permintaan pasar.
4. Persaingan
Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada.
Banyaknya penjual dan pembeli akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjual

dengan harga lebih tinggi kepada pembeli yang lain.
5. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak
dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian.
6. Tujuan perusahaan
Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya.
7. Pengawasan pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga, dapat
diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi
harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah
monopoli.
2.2 Pengertian Promosi
Menurut Stanson dalam Angipora (1999), promosi adalah kombinasi strategi yang paling
baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang
semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
4

Jurnal


SUYADI

Menurut Lamb, Charles W, dkk (2001, h. 145), promosi adalah komunikasi dari para
pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu
produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon.
Jadi bisa kita simpulkan promosi adalah suatu kegiatan perusahaan untuk mengenalankan
produk barang maupun jasa yang telah di produksi kepada konsumen yang bertujuan untuk
menarik minat pembeli demi meningkatkan penjualan.
Tujuan Promosi
Sedangkan menurut Lamb, Charles W, dkk (2001, h. 157) tujuan promosi dapat dibagi
menjadi tiga antara lain :
1. Memberikan informasi
Promosi yang informatif mungkin mencari untuk mengubah kebutuhan yang ada menjadi
suatu keinginan atau merangsang minat pada produk baru. hal tersebut lebih lazim selama
tahapan awal dari daur hidup produk.
2. Persuasif
Promosi persuasive didesain untuk merangsang suatu pembelian atau suatu tindakan.
Persuasif biasanya

menjadi tujuan promosi utama ketika produk memasuki tahapan


pertumbuhan dari silus hidup.

3. Mengingatkan kembali
Promosi mengingatkan kembali digunakan untuk menjaga agar produk dan nama merek
tetap berada dalam benak publik. Jenis promosi ini lazim selama tahapan kedewasaan
suatu siklus hidup
Variabel-Variabel Promosional Mix
Menurut Swastha dan Irawan (2008, h. 350) pada pokoknya, variabel-variabel yang ada di
dalam promosional mix ada empat yaitu :
1. Periklanan
Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar
oleh sponsor tertentu.
2. Personal selling (tatap muka)
Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan suatu calon pembeli atau lebih yang
ditunjukkan untuk menciptakan penjualan.
3. Publisitas

5


Jurnal

SUYADI

Pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa, atau ide dengan
menggunakan berita komersial didalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah
bayaran secara langsung.
4. Promosi penjualan
Kegiatan pemasaran – selain Personal selling, peiklanan, dan publisitas – yang mendorong
pembelian konsumen dan efektivitas pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain :
peragaan, pertunjukan dan pameran, demonstrasi, dan sebagainnya.
2.3 Pengertian Keputusan konsumen
Menurut Kotler dan Kevin L.Keller (2009, h. 244) keputusan konsumen adalah teori yang
penting untuk memahami teori dan pendekatan lain terhadap bagaimana konsumen
mengambil keputusan dan kapan keputusan itu diberlakukan.
Basu Swastha dan Irawan(2008, h. 121) keputusan konsumen proses dimana saat
konsumen memutuskan membeli atau tidak membeli, jika dianggap bahwa keputusan yang
diambil adalah membeli, akan maka konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan
menyangkut jenis produk, merk, penjualan, kuantitas, waktu pembelian dan cara
pembayarannya.

Sofjan Assauri(2010, h. 141)pengambilan keputusan konsumen mencangkup penentuan
apa Yang akan dibeli, atau tidak melakukan pembelian, keputusan mana didasarkan atas hasil
yang diperoleh dari kegiatan atau aktivitas sebelum pembelian.
Proses pengambilan keputusan pembeli
Menurut Kotler dan Kevin L.Keller (2009 h. 235) Dalam melakukan pembelian suatu
produk para konsumen melewati lima tahap proses pengambilan keputusan pembelian yaitu :
1. Pengenalan masalah
Proses pengambilan dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Kebutuhan yang
dicetuskan oleh rangsangan internal misalnya makan, minum, sex dan lain-lain, sedangkan
kebutuhan yang dicetuskan oleh rangsangan eksternal misalnya, seseorang bisa mengagumi
mobil baru tetangganya sehingga timbul keinginan untuk membeli mobil yang sama, atau
menonton televisi tentang liburan disuatu tempat, sehingga ingin rasanya mengunjunginya.
2. Pencarian informasi
6

Jurnal

SUYADI

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang
lebih banyak. kita dapat membaginya kedalam dua level :
 Penguatan perhatian yaitu situasi pencarian informasi yang lebih ringan, pada level ini,
orang hanya lebih peka terhadap informasi produk.
 Aktif mencari informasi, pada level ini orang akan lebih aktif dalam mencari informasi
dengan cara mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk
mempelajari produk tertentu.
3. Evaluasi alternatif
Bagamana konsumen mmengelola informasi merek yang bersaing dan membuat penilaian
akhir. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semu konsumen atau
oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapa beberapa proses evaluasi
keputusan, dan model-model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai
proses yang berorientasi kognitif. Yaitu, model tersebut menganggap konsumen membentuk
penilaian atas produk dengan sangat sadar dan rasional.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferansi atas merek-merek yang ada
didalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang
paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian konsumen bisa mengambil lima subkeputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
5. Perilaku paska membeli
Setelah

pembelian,

konsumen

mungkin

tidak

mengalami

kesesuaian

karena

memperhatikan fitur-fitur tertentuyang mengganggu atau mendengar hal-hal yang
menyenangkan tentanng merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi
yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu dia agar merasa nyaman dengan merek.
Gambar. 2.1
Model proses pengambilan keputusan pembelian konsumen

Pengenalan
masalah

Pencarian
informasi

7

Evaluasi
alternatif

Jurnal

SUYADI

Perilaku paska
Keputusan
pembelian
Sumber : Manajemen Pemasaran (Kotler dan Kevin L.Keller 2009 h.pembelian
235)
Menurut Sofjan Assauri,( 2010, h.125).Setiap konsumen atau pembeli memliki dua
pertanyaan, mengapa pembeli atau konsumen membeli suatu produk dan apa yang diharapkan
dan diinginkan oleh pembeli atau konsumen atas produk yang dibelinya itu. kedua hal ini
sering disebut dengan motif pembelian. Pada dasarnya motif pembelian dapat dibedakan atas
pengaruh atau pertimbangan apakah pembeli itu bersifat rasional atau emosional. motif
pembeli yang bersifat rasional umumnya adalah motif fungsional, dan motif pembeli yang
bersifat emosional adalah motif sosial psikologis.
Motif fungsional dipelopori oleh Marshal, yang menyatakan bahwa umumnya pembeli
membeli suatu produk (barang atau jasa) dengan motif rasional, yaitu dengan
mempertimbangkan untung ruginya membeli produk tersebut, yang membeli suatu produk
dengan pertimbangan harga dan kegunaan produk yang dibeli tersebut,
Motif sosial psikologis dikembangkan oleh Freud menyatakan, umumnya calon pembeli
mempunyai insting atau keinginan yang tidak dapat dikeluarkan. Dengan dasar ini biasanya
calon pembeli baru akan membeli suatu produk apabila kepadanya disodorkan atau di jajakan
produk yang akan dijual. Oleh sebab itu, untuk mengubah dan menarik orang-orang dibawah
tidak sadar itu dengan kegiatan yang berupa kegiatan promosi.
Selain kedua motif diatas Basu Swastha dan Irawan(2008, h. 122) menambahkan motif
langganan sebagai motif yang menjadi latar belakang pembelian konsumen, diantara motif
langganan yang paling penting adalah menyangkut :
1. Lokasi penjualan,
2. Harga
3. Penggolongan barang
4. Sevis yang ditawarkan
5. Toko yang menarik
6. Kemampuan tenaga penjualnya
8

Jurnal

SUYADI

2.4 Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti dibawah ini :
Harga (X1)
Indikator :
1. Headaan perekonomian
2. Penawaran dan permintaan
3. Elastisitas permintaan
4. Persaingan
5. Tujuan perusahaan

Promosi (X2)

Keputusan Konsumen
(Y)
1. Harga
Kegunaan produk
Promosi
Pelayanan

2.
3.
4.

Indikator: : Kerangka berfikir pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan
Gambar.2.2
1. Periklanan
2. Personal selling
Konsumen
3. Publisitas
4. Promosi penjualan

dalam menggunakan kartu operator seluler XL di Megang Sakti

2.5 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Bahwa ada Pengaruh Harga dan Promosi terhadap
Keputusan Konsumen dalam Penggunaan Kartu Operator Celuler XL Di Kecamatan Megang
Sakti.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya(Sugiono, 2010, h 61). Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan
atau konsumen yang menggunakan kartu operator celuler XL di kecamatan Megang Sakti.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 748 orang.
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, bila
populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
maka dapat digunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiono, 2010, h 62).
Teknik sampel yang digunakan adalah sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menggunakan Sampling purposive karena
kecamatan Megang Sakti tidak semua memiliki jaringan operator celuler XL, jadi sampel

9

Jurnal

SUYADI

diambil sesuai dengan keadaan jaringan operator celuler XL DI kecamatan Megang Sakti,
dalam hal ini penulis mengambil sampel sebanyak 75 orang, yaitu konsumen yang
berdomisili di kecamatan Megang Sakti, tersebar di daerah yang memiliki jaringan operator
XL dan beberapa operator lain, sesuai dengan kualitas jaringan yang ada didaerah, jadi daerah
yang tidak memiliki jaringan operator XL dan atau hanya memiliki jaringan operator XL saja
tidak diteliti oleh penulis.

3.2 Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data
1. Data Primer
Adapun data primer dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari jawaban responden
yang diteliti, yaitu data mengenai pendapat atau fenomena dari obyek yang diteliti.
2. Data Skunder
Data yang diperoleh dari buku-buku literatur, Perpustakaan.
Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu study lapangan
yang berupa kuesioner, dengan cara membagi kuesioner kepada responder, dalam hal ini
adalah para konsumen yang menggunakan kartu operator celuler XL di kecamatan Megang
Sakti.
3.3 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Persamaan
regresi linier berganda, untuk mengetahui pengaruh antara harga dan promosi terhadap
keputusan konsumen.
Y = a + b 1 X 1 + b2 X 2
(Sugiono, 2010 h.276)
Dimana:
Y
= Keputusan Konsumen
X1
= Harga
X2
= Promosi
a
= Konstanta
b1
= Koefisien koralasi harga
b2
= Koefisien korelasi promosi
Kemudian untuk mencari koefisien korelasi digunakan metode korelasi product moment
dengan rumus sebagai berikut :
10

Jurnal

SUYADI

(Sugiono, 2010 h.233)
Dimana :
= korelasi vaariabel harga dan promosi secara bersama-sama dengan

variable

keputusan konsumen
= korelasi product momen antara harga dengan keputusan konsumen
= korelasi product momen antara promosi dengan keputusan konsumen
= korelasi product momen antara harga dengan promosi
Analisis koefisien determinasi R2 untuk mengukur besarnya persentase sumbangan
variabel bebas (dependen variable) tehadap variabel terikat (independen variable) secara
keseluruhan digunakan metode koefisien determinasi (R2) dengan rumus :
R2 = r2 (sugiono 2010, h. 286)
R2
= Koefisien determinasi
r
= Koefisien korelasi
untuk pengujian signifikansi terhadap korelasi ganda dilakukan dengan menggunakan uji
F:
rumus :
(Sugiono 2010, h. 286)
R2
m
n

: koefisien determinasi
: banyaknya variabel bebas
: jumlah responden
Uji hipotesis menggunakan analisis uji F, dengan prosedur sebagai berikut :
HO : ρ = 0, menunjukkan bahwa harga dan promosi tidak mempengaruhi keputusan konsumen
kartu operator XL di kecamatan Megang Sakti.
Ha : ρ ≠ 0, menunjukkkan bahwa harga dan promosi mempengaruhi keputusan konsumen
kartu operator XL di kecamatan Megang Sakti.
Besarnya koefisien regresi dikatakan signifikan jika F hitung lebih besar Ftabel, ini berarti HO
ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya jika Fhitung lebih kecil Ftabel berarti HO diterima dan Ha
ditolak.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

11

Jurnal

SUYADI

Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalitan atau absahan suatu
instrument.(Sugiono,2010:348) Untuk pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item,
yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan tiap skor butir.
Pengujian validitas ini dengan mengambil sampel 10 responden pada pengguna kartu
operator seluler XL di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas dan apabila hasil dari
uji coba tersebut valid dan relibel peneliti dapat meneruskan penelitian untuk 75 responden
yaitu pengguna kartu operator seluler XL di Kecamatan Megang Sakti.
Dalam menguji validitas, peneliti mengunakan bantuan program SPSS 17 dengan
mengunakan metode Enther, dimana hasil validitas dengan melihat nilai korelasi (Product
Moment) tiap item indikator variabel dan analisis reliabilitas dengan melihat kolom
(Cronbach’s Alpha). Hasil uji tersebut dibandingkan dengan nilai Rtabel,dengan taraf signifikan
(ά =5 %) dan N =15 dengan nilai R tabel =0,514. Jika Rhitung >Rtabel maka Valid, sedangkan Jika
Rhitung < Rtabel maka Tidak Valid. Berikut di bawah ini hasil validitas instrument / kuisioner.
Dari hasil uji coba instrument dilakukan pada 15 responden menunjukkan hasil uji
validitas dari 10 item pertanyaan / pernyataan variabel Harga (X 1), Variabel Promosi (X2) dan
variabel Keputusan Konsumen (Y) valid diangaap memenuhi syarat pada taraf signifikan 5
%. Hal ini berarti semua item pertanyaan/pernyataan yang ada pada instrument tersebut dapat
dijadikan sebagai indikator sebagai alat ukur yang valid dalam analisis selanjutnya.
Pengujian Reliabilitas
Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan teknik Alpha- cronbach. Standar
yang digunakan dalam menentukan reliable dan tidaknya suatu instrument penelitian
umumnya adalah membandingkan antara nilai Rhitung dengan Rtabel pada taraf kepercayaan 95 %
atau tingkat signifikan 5%. Apabila dilakukan pengujian reliabelitas dengan metode Alpha
cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh nilai Cronbach alpha. Suatu instrument / kusioner
akan dikatakan reliable apabila nilai koefisien Cronbach alpa positif dan lebih besar dari Rtabel
dengan tingkat signifikan 5 %, dan N =10 maka diperoleh R table =6,32 .berikut ini hasil
pengujian reliabilitas :
Tabel IV. 1
Hasil Uji Untuk Reliabilitas
Instrumen

Koefisien alpha

Nilai rtabel

Kesimpulan

12

Jurnal

SUYADI

Harga (X1)

0,888

0,514

Reliabel

Promosi (X2)

0,872

0,514

Reliabel

Keputusan konsumen (Y)

0,858

0,514

Reliabel

Sumber : Diolah dari Data Primer,Tahun 2011,SPSS 17
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa instrumen variabel yang digunakan dalam
uji coba penelitian reliabilitas, maka instrument / kuesioner sebagai alat pengukur dalam
penelitian ini telah memenuhi syarat reliabilitas, Hal ini berarti semua instrument /kuisioner
tersebut dapat dijadikan indikator sebagai analisis selanjutnya.
Gambaran Umum Operator Celuler XL
PT. Excelcomindo Pratama (excelcom) didirikan pada November 1995 dan XL mulai
beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta
pertama yang menyediakan layanan telepon mobile di Indonesia.
Pada tanggal 16 november 2009 PT Excelcomindo Pratama Tbk mengubah nama
perusahaan menjadi PT XL Axiata Tbk, perubahan nama tersebut dimaksudkan agar XL
melalui Axianta Group Berhard dapat melakukan penetrasi ke pasar regional dan layanan
lebih luas serta terjangkau.
Sebagai operator GSM ketiga di Indonesia. Perusahaan ini merupakan perusahan joint
venture antara PT. Telekomindo Primabhakti (60% saham), Nynex Indocel Holding Sdn
(23,1%) - anak perusahaan dari Verizon (nama baru Bell Atlantic), AIF (Indonesia) Limited
(12,7%), dan Mitsui & Co. Ltd (4,2%).
Sebagai perusahaan termuda di bidang layanan GSM di Indonesia, excelcom cukup
agresif dalam pemasarannya sehingga tidak heran bahwa selama tahun 2000, excelcom
tercatat memiliki peningkatan jumlah pelanggan yang paling pesat.
Saat ini, excelcom menyatukan kedua produk pasca dan pra bayarnya ke dalam satu
merek yang disebut ProXL. Wilayah cakupan excelcom terutama meliputi Jawa, Bali, dan
Lombok dengan roaming ke 108 operator di 54 negara.
Analisis Deskriptif

13

Jurnal

SUYADI

Analisis dekriptif dimaksudkan untuk menginterprestasikan, distribusi frekuensi jawaban
responden, dengan tujuan untuk mendiskripsikan pengaruh harga dan promosi terhadap
keputusan konsumen dalam menggunakan kartu operator celuler XL di Megang Sakti.
Dalam penelitian ini yang menjadi responden yaitu pengguna kartu operator celuler XL
yang berdoisili di Megang Sakti. Jumlah kuisioner yang di sebar adalah sebanyak 75 ekselpar.
Pada bagian ini karakteristik responden diambil berdasarkan Jenis kelamin, Umur, Pekerjaan
meraka masing-masing. Untuk lebih jelas akan di uraikan pada tabel dibawah ini.
Tabel IV. 2
Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah responden
(orang)
Laki-laki
51
Perempuan
24
Jumlah
75
Sumber : Diolah dari Data Primer,Tahun 2011,SPSS 17
Jenis kelamin

Persentase (%)
68%
32%
100%

Pada tabel terlihat bahwa jumlah responden laki-laki 51 orang (68%), Perempuan 24
orang (32%).
Tabel IV.3
Distribusi berdasarkan Umur responden

jumlah responden
(orang)
< 17 Tahun
6
18 – 25 Tahun
51
26 – 35 Tahun
13
36 ahun >
5
jumlah
75
Sumber : Diolah dari Data Primer,Tahun 2011,SPSS 17
usia responden

Persentase (%)
8%
68%
17,32%
6,67%
100%

Pada tabel terlihat bahwa jumlah responden umur < 17 tahun, 6 orang (8%), umur1825, 51 orang (68%), umur 26-35, 13 orang (17,32%), dan umur 36 tahun >, 5 orang (6,67%).
Tabel IV. 4
Distribusi Menurut pekerjaan responden

Pekerjaan

Jumlah Responden

Persentase ( % )
14

Jurnal

SUYADI

Responden
( Orang )
Petani
14
PNS
10
Wiraswasta
21
Pelajar
8
Mahasiswa
22
75
Jumlah
Sumber : Diolah dari Data Primer,Tahun 2011,SPSS 17

18,67%
13,32%
28%
10,67%
29,32%
100%

Pada tabel terlihat bahwa jumlah responden pekerjaan petani,14 orang (18,67%) PNS
10 orang (13,32%), Wiraswasta, 21 orang (28%),pelajar , 8 orang (10,67%), dan mahasiswa,
22 orang (29,32%).
Hasil rekapitulasi fekuensi jawaban responden mengenai item yang berkaitan dengan
harga( X1) , promosi (X2) dan keputusan konsumen (Y) , dijelaskan pada uraiyan di bawah ini,
dimana masing-masing sekor atas jawaban responden dengan klasifikasi sebagai berikut :
1. Jika jawaban sangat setuju (SS) maka skor nilai dengan nilai

=5

2. Jika jawaban setuju ( S) maka skor nilai dengan nilai

=4

3. Jika jawaban netral (CS) maka skor nilai dengan nilai

=3

4. Jika jawaban tidak setuju (TS) maka skor nilai dengan nilai = 2
5. Jika jawaban sangat tidak setuju (STS) maka skor nilai dengan nilai= 1
Rumus Perhitungan persen sebagai berikut :

Jumlah Jawaban Responden x 100
Jumlah Responden

4.2 Pembahasan
Analisis Regeresi Linear Berganda

15

Jurnal

SUYADI
Variables Entered/Removed

Model
1

Variables

Variables

Entered

Removed

Variabel X2

Method
. Enter

(Promosi),
Variabel
X1(Harga)a
a. All requested variables entered.

Dari tabel tersebut , menunjukan bahwa semua variabel yang ada dalam diffrensiasi
Harga dan Promosi terhadap Keputusan konsumen bisa dimasukan kedalam pengujian
berganda, dan tidak ada variabel yang dikeluarkan.
Dalam menganalisis pengaruh Harga dan promosi terhadap Keputusan konsumen
digunakan analisis regeresi berganda dengan bantuan program SPSS 17 (Statistik Produck
and Service Solution) diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel IV.6
Hasil Uji Regeresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

7.765

3.457

Variabel X1(Harga)

0.212

0.079

Variabel X2

0.594

0.085

Coefficients
Beta

t

Sig.

2.246

0.028

0.233

2.671

0.009

0.614

7.029

0.000

(Promosi)
a. Dependent Variable: Variabel Y (Keputusan konsumen)

Dari tabel tersebut di atas dapat digambarkan persamaan regeresi linier berganda
sebagai berikut :
Y= a + b1.X1+b2.X2
Dimana:
Y

= Keputusan konsumen

X1

= Harga

X2

= promosi

a

= Nilai Konsanta

b1,b2

= Koefisien Regeresi

Dari persamaan regresi diatas, maka di dapat :
Y = 7,765 +0, 212 X1 +0,594X2

16

Jurnal

SUYADI

Koefisien Korelasi dan Determinan
Tabel IV.8
Model Summary
Model

R

Std. Error of the

Square

Estimate

R Square
a

1

Adjusted R
0.746

0.557

0.545

2.101

a. Predictors: (Constant), Variabel X2 (Promosi), Variabel X1(Harga)

Dari model Summary di atas, terlihat bahwa nilai R Square (R 2) sebesar 0,557 dan
didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,746 sedangkan Rtable (Product moment) sebesar =
0,313.
Uji F (Pengujian Terhadap Hipotesis )
Tabel IV.9
Uji F
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

399.784

2

199.892

Residual

317.896

72

4.415

Total

717.680

74

F
45.273

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), Variabel X2 (Promosi), Variabel X1(Harga)
b. Dependent Variable: Variabel Y (Keputusan konsumen)

Dari table Anova tersebut di atas, terlihat bahwa nilai F hitung adalah sebesar 45,273
Sedangkan F table dengan level signifikan ά= 5% dengan penyebut (n-k-1=75-2-1) dan
pembilang (k=2) adalah sebesar 3,13.

Pembahasaan Hasil Penelitian
Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Menggunakankartu
Operator Celuler XL di Megang Sakti
Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier berganda didapatkan hasil persamaan
regresi adalah: Y = 7,765 +0, 212 X1 +0,594X2
Dari persamaan regresi diatas, terlihat bahwa nilai konstanta yaitu sebesar 7,765. Hal ini
menunjukkan bahwa apabila penetapan harga dan kegiatan promosi tidak mengalami
perubahaan atau nilai nol, maka besarnya nilai variabel Keputusan konsumen dalam

17

Jurnal

SUYADI

menggunakan kartu operator seluler XL adalah 7,765. Dan nilai koefisien regresi variabel
harga, sebesar 0,212. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan harga akan
meningkatkan Keputusan konsumen sebesar 0,212. Sedangkan nilai koefisien regresi variabel
promosi, sebesar 0,594. Artinya apabila terjadi penurunan 1 satuan promosi, maka Keputusan
Konsumen dalam menggunakan kartu operator seluler XL akan menurun sebesar 0,594.
Dan berdasarkan pegolahaan hasil data primer dari model Summary di atas, diketahui
nilai dari koefisien korelasi dan koefisien determinan (R 2) sebesar 0,557, angka tersebut
mengambarkan bahwa Harga dan Promosi mempengaruhi Keputusan konsumen sebesar
55,7% (0,557), sedangkan sisanya 44,3 % ( 100 %- 55,7%) dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak ada dalam penelitian ini seperti distribusi, layana dan lain-lain. Hal ini mengambarkan
pula bahwa hasil penelitian ini dapat dijadikan model dalam penelitian –penelitian
selanjutnya.
Dari pengolahan data yang dikeluarkan didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar
0,746 sedangkan rtable (produck momen) sebesar = 0,313 menandakan bahwa terdapat hubugan
sangat nyata dan searah antara harga dan promosi terhadap keputusan konsumen kartu
operator seluler XL di Megang Sakti.
Dan dari table Anova tersebut di atas, terlihat bahwa nilai F hitung adalah sebesar
45,273 Sedangkan Ftable dengan level signifikan ά=5% dengan penyebut (n-k-1=75-2-1) dan
pembilang (k=2) adalah sebesar 3,13. Dan jika F hitung ≥ F table maka Ho ditolak dan Ha
diterima, sedangkan jika F hitung < F table maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Pada penelitian ini ternyata F hitung (45,273) ≥ F table (3,13), berarti Ho ditolak dan
Ha diterima. Hal ini berarti pula bahwa adanya hubugan yang signifikan antara harga dan
promosi terhadap keputusan konsumen. Sementara itu, jika dilihat dari nilai signifikannya
yaitu sebesar 0,000 (sig=0,000 < ά=0,05). Hal tersebut juga menggambarkan bahwa adanya
hubugan yang signifikan antara harga dan promosi Terhadap keputusan konsumen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel harga berpengaruh sangat nyata terhadap
keputusan konsumen dalam menggunakan kartu operator seluler XL di Kecamatan Megang
sakti. Secara umum harga adalah salah salah satu hal yang dipertimbangkan dalam membeli
suatu produk barang maupun jasa walau sebagian orang ada yang mengutamakan kualitas
dibanding harga, maka dapat disimpulkan adanya hubungan harga terhadap keputusan
konsumen. Hal ini terlihat dari perilaku sering kalinya konsumen di Megang Sakti berganti
kartu yang baru karena adanya tarif baru yang lebih murah. Tarif yang terjakangkau oleh

18

Jurnal

SUYADI

konsumen membuat kartu operator seluler XL diminati oleh masyarakat di Megang Sakti
dengan ditetapkannya tarif operator seluler XL yang lebih murah maka akan ada peningkatkan
pengguna kartu operator seluler XL di Megang Sakti. Hal ini terbukti dari jawaban responden
bahwa harga adalah sala satu yang dipertimbangan dalam memutuskan menggunakan suatu
operator seluler. Pihak operator seluler harus hati-hati dala melakukan penetapan tarif, tarif
yang sesuai dengan kebutuhan akan meningkatkan penggunaan kartu operator seluler XL di
Megang Sakti.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel promosi berpengaruh sangat nyata
terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan kartu operator seluler XL di Megang
Sakti, promosi yang gancar dilakukan pihak operator XL. Hal ini akan berdampak pada
peningkatan penggunaan kartu operator seluler XL di Megang Sakti.promosi adalah hal yang
sangat penting untuk mempengaruhi keputusan konsumen. Konsumen sering kali mengambil
keputusan untuk menggunakan kartu operator seluler karena promosi yang gencar dilakukan
pihak operator. Hal ini dibuktikan dari jawaban responden bahwa akan menggunakan kartu
operator seluler XL memberikan promo harga yang sesuai dengan kemampuan konsumen XL
di Megang Sakti. Dengan kata lain promosi sangat penting untuk menarik minat konsumen
untuk tetap menggunakan kartu operator seluler XL di Megang Sakti.
Dari hasil pengolahan data dari 75 responsen jawaban rensponden setuju jika jika
harga dan promosi adalah hal yang penting dalam pengambilan keputusan konsumen. Pihak
operator XL harus memperhatikan penetapan tarif, tarif yang ditetapkan harus lebih
murterjangkau dibanding dengan pesaing. Untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan
perlu adanya promosi untuk menarik lebih banyak lagi minat konsumen untuk menggunakan
kartu operator seluler XL di Megang Sakti.
Harga dan promosi adalah hal yang sangat penting untuk mempengaruhi keputusan
konsumen dalam menggunakan kartu operator seluler XL di megang sakti, konsumen akan
menggunakan kartu operator seluler XL karena mempertimbangkan harga yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Pihak operator selulker XL saat ini sering melakukan promosi dan
perubahan tarif demi mewujudkan keinginan dan kebutuhan konsumen.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

19

Jurnal

SUYADI
Berdasarkan pembahasaan dari hasil analisis tentang pengaruh harga dan promosi

terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan kartu operator seluler XL di Megang
Sakti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier berganda didapatkan hasil persamaan
regresi adalah: Y = 7,765 +0, 212 X1 +0,594X2, Arti persamaan tersebut adalah nilai konsanta
yaitu sebesar 7,765. Hal ini menunjukkan bahwa apabila penetapan harga dan kegiatan
promosi tidak mengalami perubahaan atau nilai nol, maka besarnya kartu nilai variabel
Keputusan konsumen dalam menggunakan kartu operator seluler XL adalah 7,765. Dan nilai
koefisien regresi variabel harga, sebesar 0,212. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan
satu satuan harga akan meningkatkan Keputusan konsumen sebesar 0,212. Sedangkan nilai
koefisien regresi variabel promosi, sebesar 0,594. Artinya apabila terjadi penurunan 1 satuan
promosi, maka Keputusan Konsumen dalam menggunakan kartu operator seluler XL akan
menurun sebesar 0,594.
Jika dilihat dari tabel IV.40 Model Summary, terlihat bahwa nilai R Square (R2)
sebesar 0,557, angka tersebut mengambarkan bahwa harga dan promosi mempengaruhi
keputusan konsumen sebesar 0,557 (55,7%), sedangkan sisanya 44,3% (0,443)(100%-74,6%)
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini seperti distribusi,
layanan, dan lain-lain. Dan jika dilihat dari tabel IV.41 Anova, terlihat bahwa nilai F hitung
adalah sebesar 45,273. Sedangkan Ftabel dengan level signifikan ά= 5% dengan penyebut (nk-1=75 -2-1) dan pembilang (k=2) adalah sebesar 3,13. F hitung (45,273) ≥ F tabel (3,13),
berarti Ho di tolak dan Ha diterima, hal ini berarti pula bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara harga dan promosi terhadap keputusan konsumen sebesar 0,557(55,7%).
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan penulis adalah
sebagai berikut :
1.

XL hendaknya dalam menetapkan harga sesuai dengan jangkauan dan keinginan
konsumen dan harga berlaku di pasar pesaing.

2.

Kegiatan promosi hendaknya selalu ditingkatkan karena dengan promosi dapat
mendorong konsumen untuk menggunakan kartu operator seluler XL.

3.

Pimpinan perusahaan hendaknya selalu dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen agar konsumen menggunakan dan
lebih lama menggunakan produk kartu operator seluler XL.
20

Jurnal

SUYADI

DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan. 2010.Manajemen Pemasaran Dasar Konsep Dan Strategi. Jakarta :
Rajagrafindo Persada.
Kotler, Philip Dan Armstrong,Gery.1997.Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 1.Jakarta :
Prenhalindo.
Kotler, Philip Dan Keller,K. Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta : Indeks.
Kasmir Dan Jakfar.2003. Study Kelayakan Bisnis Edisi Kedua. Jakarta : Prenada Media.
Lamb, Charles W, Dkk. 2001. Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Swastha, Basu Dan Irawan.2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberti
Yogyakarta.
Yogi MS.2006. Ekonomi Manajerial Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

21

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26