pertemuan 3 sustainable development green economy blue economy

Isu-isu dalam Perencanaan
Pembangunan:
Sustainable development,
Green dan Blue Economy

Pendahuluan
 Mari berdoa sebelum mulai perkuliahan!!!
Pokok Bahasan : Isu-isu penting dalam perencanaan pembangunan
Sub Pokok Bahasan :
• Sustainable development (Pembangunan berkelanjutan)
• Green Economy (Ekonomi Hijau)
• Blue Economy (Ekonomi Biru)
Capaian Pembelajaran Pertemuan II:
Mahasiswa mampu menjelaskan isu-isu penting yang harus menjadi
dasar, diperhatikan dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana
pembangunan, meliputi pembangunan berkelanjutan, ekonomi hijau dan
biru

BAHAN DISKUSI HARI INI
• Latar Belakang SD, GE, dan BE
(Mengapa butuh ketiga konsep tsb)?

• Apa definisi, ciri-ciri, cakupan dari 3
konsep tersebut
• Bagaimana implementasi ketiga konsep
dalam kehidupan sehari-hari
 Silakan kelompok yg bertugas memulai
presentasi kelompok. Moderator?
Notulis?

Dampak Aktivitas
Pembangunan ‘Konvensional’:
Mengapa SD, GE dan BE Penting

Kecenderungan Model Pembangunan
• Pembangunan yang hanya mengutamakan
aspek ekonomi; Pemakaian sumber daya bahan
dan energi yang berlebihan
 dampak negatif : kerusakan lingkungan
(perubahan iklim, pemanasan global,
biodiversity dan SDA menurun.), proses
produksi inefisien

 Tragedy of the commons

Tragedy of the commons

Based on Garrett Hardin’s work (1968)

Situasi di mana
sekelompok individu,
bertindak independen
dan rasional dalam
memenuhi
‘kepentingan dirinya’,
akan menurunkan
kontribusi
(produktifitas)
SUMBERDAYA yang
terbatas, walaupun
sudah jelas bahwa
hal ini tidak diinginkan
oleh siapa dan kapan

pun

Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan Kemiskinan

Lingkungan

Anthropogenic
interplay

Ekonomi

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’

~80% Permukaan lahan dunia secara
signifikan berubah oleh ‘Aktifitas Manusia’
~40% ‘fotosintesis’ diambil alih oleh manusia

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Konsentrasi CO2 meningkat antar waktu


Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Suhu permukaan rata-rata global meningkat

Slide courtesy
James Hansen

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Perubahan buruk pada ekosistem air

– Jumlah air di reservoirs
(waduk, dll) untuk
kepentingan manusia 4x lipat
sejak1960
– Pengambilan air dari sungai
dan danau dua kali lipat
sejak1960
Intercepted Continental Runoff:
3-6 times as much water in reservoirs as in
natural rivers
(Data from a subset of large reservoirs totaling ~65% of

the global total storage)

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Perubahan buruk pada siklus
Biogeochemical
Sejak 1960:

– Aliran Nitrogen di
ekosistem
meningkat 2x lipat
– Aliran fosfor
meningkat 3x lipat
> 50% pupuk nitrogen
sintesis telah digunakan
sejak1985

Human-produced Reactive
Nitrogen
Humans produce as much biologically
available N as all natural pathways and

this may grow a further 65% by 2050

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Polusi udara  pengaruhi pertumbuhan tanaman

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’:
kelangkaan air

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Bencana alam semakin sering terjadi

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Bencana besar berhubungan dengan
perubahan iklim: banjir, kekeringan, badai

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Penipisan sumber energi dari fosil (BBM)

Kelangkaan
sumber energi

 energi
mahal 
perekonomian,
pekerjaan dan
produktifitas
menurun

Jika kondisi terus berlanjut,
Apa yang terjadi dengan
generasi mendatang??
Bisakah “pembangunan” tetap berlanjut?

Dibutuhkan “Keseimbangan”

Kesadaran internasional:
pembangunan berkelanjutan

Pertanyaan untuk Solusi
Keseimbangan
Q1. Bagaimana menyeimbangkan

Lingkungan dan ekonomi?
Q 2. Bagaimana menyeimbangkan
pemanfaatan sumberdaya lingkungan
untuk kebutuhan masyarakat/sosial?
Q 3. Bagaimana menyeimbangkan upaya
pengentasan kemiskinan namun tetap
memperhatikan pertumbuhan ekonomi?

Solusi : Pembangunan Berkelanjutan

Menurut Komisi Dunia Lingkungan dan
Pembangunan: “Sustainable development is
development that meets the needs of the present
without compromising the ability of future
generations to meet their own needs".

Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan
Kemiskinan

Pendekatan baru:

Pembangunan
Berkelanjutan

Environment

Anthropogenic
interplay

Economy

Interseksi 3 tujuan pembangunan
berkelanjutan
Sosial

Lumayan, tapi??

Berkelanjutan
Wajar,
tapi??


Lingkungan

Wajar, tapi??

Ekonomi

Implementasi
Konsep Pembangunan
Berkelanjutan

Bagaimana Pelaksanaan
Konsep
• Ketiga tujuan sama pentingnya (segitiga sama sisi)

Ekonomi
- Amdal
- Penilaian
sumberdaya
- Internalisasi
dampak/eksternalita

s

- Distribusi
pendapatan
- Employment
- Targeted
assistance

Sosial

- Partisipasi
- Konsultasi
- Pluralisme

Ekosistem

Tujuan Ekonomi dan Sosial
Upaya pencapaian Tujuan Ekonomi dan Sosial:
- Peningkatan kesempatan kerja
- Pemerataan hasil-hasil pembangunan (prioritisasi
kepada kelompok/wilayah termajinalkan).
Contoh konkrit:
pemberian kesempatan berusaha dan mengembangkan
usaha bagi masyarakat kecil melalui pinjaman modal
dan/atau kemitraan, penyediaan fasilitas yang mampu
meningkatkan kualitas SDM (pendidikan, kesehatan,
pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam
pembangunan.

Tujuan Ekonomi dan
Lingkungan
Contoh konkrit upaya pencapaian kedua
tujuan ini:
Analisis mengenai dampak lingkungan
(Amdal) untuk setiap aktifitas
pembangunan, digalakkannya
keikutsertaan perusahaan dalam
membangun masyarakat melalui
implementasi corporate social
responsibility (CSR)yang diperuntukkan
bagi masyarakat sekitar/lokal.

Tujuan Sosial dan Lingkungan
Contoh Konkrit pencapaian kedua tujuan ini:
- Adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan –
khususnya masyarakat sekitar sebagai pemanfaat
sumberdaya alam dan lingkungan.
- Adanya konsultasi dengan stakeholders pembangunan pun
harus dilaksanakan untuk memastikan bahwa pembangunan
diterima pihak-pihak berkepentingan tersebut.
- Pengakuan dan penghormatan terhadap tradisi, nilai-nilai
atau kearifan lokal juga perlu dilakukan sehingga terjadi
harmonisasi sosial dan terhindarnya konflik.

www.themegallery.com

Company Logo

Komposisi Modal
Pembangunan
• Komposisi 4 tipe kapital dalam
pembangunan berkelanjutan:
SDM

SDSos

SDA

SD Buatan

SDM
Antar waktu

SDSos

SDA
SD Buatan

Indikator Pembangunan
Pengertian indikator:
Ukuran yang mengindikasikan bahwa objek/subjek yang
diamati tergolong dalam kategori yang telah ditentukan.
Indikator pembangunan:
ukuran yang mengindikasikan apakah pembangunan
berhasil/gagal, dst.
Paradigma pembangunan tradisional: indikator ekonomi saja:
PDB/kapita
Indikator pembangunan berkelanjutan:
Sesuai dengan tujuan, akan ada indikator ekonomi, sosial,
dan lingkungan

Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Sosial – Ekonomi
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Pengangguran: terkait dengan produktifitas tenaga kerja
3. Distribusi pendapatan (tingkat ketimpangan)
4. Tingkat/Kondisi Kemiskinan:
(1) individu/rumahtangga: % pengeluaran untuk kebutuhan pokok
; rasio konsumsi barang/jasa ; berdasarkan garis kemiskinan
(contoh BPS dan World Bank); kondisi rumah ; kondisi kesehatan
dan pendidikan anggota rumahtangga , dst.
(2) regional/wilayah: akses transportasi, komunikasi, air bersih;
tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakatnya; kepadatan
penduduk rendah dan tersebar; kelembagaan adat setempat belum
berkembang; dst.

Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Ekosistem / Lingkungan:
Kualitas lingkungan hidup dan Produktifitas sumberdaya
alam
Variabel untuk mengukur indikator lingkungan
tingkat erosi relatif rata-rata. Erosi relatif=erosi aktual –
erosi yang masih ditoleran oleh alam. Makin tinggi erosi,
makin rendah kualitas lingkungan hidup
Kesimbangan alam mengatur air (hidro orologis)
Efesiensi pemanfaatan air
Produksi biomas (hutan) dalam jangka waktu tertentu

Indikator Pembangunan Berkelanjutan

 Institusi Dunia: UNDP, World Bank  Human Development Index
(HDI), Phisical Life Quality Index, Diamond development, poverty
indicators
 Millenium Developmeny goals (MDGs)  Berbagai indikator yang
merupakan gabungan 3 tujuan di atas  berakhir tahun 2015
 22 Indikator untuk memantau pencapaian MDGs  dikeluarkan
oleh BPS.
 Sustainable development goals (Lanjutan MDGs, dirumuskan
mulai akhir tahun 2015)

Green Economy dan
Pembangunan
Berkelanjutan

Environment atau Ekosistem  suatu
‘makluk’ yang telah mencapai kestabilannya,
tidak mungkin bertambah besar atau
bertambah kecil. Di dalam environment/
ekosistem terdapat society (manusia) dan
sumber daya alam (flora, fauna, tambang,
jasad renik, dan lain sebagainya).
 Diasumsikan environment atau ekosistem
merupakan variabel tetap
Society  makluk hidup yang memiliki daya
nalar dan merupakan isi dari ekosistem yang
akan terus berkembang dan akan terus
mendayagunakan ekosistem.
 Society merupakan variabel tidak tetap
Ekonomi  suatu kegiatan ekstraksi dan
pengolahan ekosistem yang dilakukan oleh
society untuk memenuhi segala
kebutuhannya dan untuk mencapai tingkat
kesejahteraan.
 Ekonomi merupakan variabel tidak tetap

Definisi Green Economy
(GE)

Review
Konsep Pembangunan berkelanjutan, termasuk Green
Economy diperkenalkan sejak akhir tahun 1980an untuk
menyeimbangkan pembangunan ekonomi, sosial dan
lingkungan.
Krisis keuangan 2008 meningkatkan status green
economy menjadi isu global utama  Negara industri
(maju) harus mengikuti kebijakan baru yang telah
disepakati, yaitu fokus pada penciptaan lapangan kerja
dan stimulus ekonomi untuk investasi skala besar dalam
energi terbarukan dan industri hijau lainnya.

Institute for Global

37

BEBERAPA DEFINISI GREEN ECONOMY

APA GREEN ECONOMY ?
• Development that considers NOT
ONLY a narrow-formal economy,
but also see a wider perspective
of development
– Social Resource Economy
– Natural Resources Economy

– Meets the needs of the present without
compromising the ability of future
generations to meet their own needs.
– Must be economically viable, socially
just, and environmentally sound

KEY

• TOWARD sustainable
development

– Poverty Eradication
– Enviromental
Sustainability
– Inclusiveness of the
Society

Green Economy
Green Corporate
Green Business
Green Jobs
Konsep ekonomi, perusahaan, bisnis,
lapangan kerja yang mendasarkan pada
pilar keberlanjutan  aspek ekonomi
dengan memadukan aspek lingkungan dan
sosial

Green Economy
• A green economy as one that results in
improved human well-being and social
equity, while significantly reducing
envrironmental risks and ecological
scarcities
• A green economy as one which is low
carbon, resource efficient and socially
inclusive
[UNEP]

Green Jobs
• Green jobs represent new demand for
labor that results from investments in
transitioning the economy away from carbon
intensive energy, minimizing the natural
resources, maximizing the efficient use of
natural capital, and protecting humans
and the planet from pollution and waste.
[Center for American Progress]

Green Investment
• Bentuk investasi yang mengadopsi prinsip pembangunan
berkeberlanjutan.
• Corporate sustainability merupakan bentuk perusahaan yang
menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham
dengan mengelola risiko ekonomi, lingkungan dan sosial

Green
Investment
Minimisasi
pemakaian
sumber daya alam

Green Jobs

Efisiensi
pemakaian energi
Pencegahan dan
pengendalian
pencemaran
Sosial dan
keselamatan

Ruang Lingkup Green Jobs
• Kreasi lapangan kerja baru dari Green
Business
• Transformasi lapangan kerja tradisional
dengan skill baru
• Aplikasi skill yang sudah ada
• Pertumbuhan ekonomi terkait dengan
emisi gas rumah kaca
• Lapangan kerja yang terkait dengan
aspek pencegahan dan pengendalian
pencemaran

Peluang dan Penerapan
Green Economy
Green Business
Green Jobs

Contoh Peluang Green Jobs
• Peluang kerja hijau (green job) yang dapat diciptakan
melalui investasi berbagai bidang :
– Efisiensi Energi
– Energi Baru Terbarukan
– Dematerialisasi
– Pencegahan Pencemaran, Produksi Bersih,
Eko-efisiensi
– Pengolahan Limbah
– Simbiosis Industri

• Contoh program yang telah dilakukan Industrial
Efficiency and Pollution Control (IEPC)

GREEN VS BLUE
DREAM OF THE
GREEN ECONOMY

DREAM OF THE
BLUE ECONOMY

Expensive

Innovative

Subsidised

Competitive

Supported by taxes

Creates Jobs

Protect

Regenerate

Comply

Change rule

For and against

Choose the best

Actions

Do less bad

Do more good

Who

Global

Local

Corporations

Entrepreneurs

COMPONENT
What is it

Attitudes

Sumber : Gunter Pauli, (2012)

MENGAPA BLUE ECONOMY
BLUE ECONOMY merupakan pengkayaan Green
Economy dengan semboyan: BLUE SKY – BLUE
OCEAN: EKONOMI TUMBUH, RAKYAT SEJAHTERA,
NAMUN LANGIT DAN LAUT TETAP BIRU.
Gunter Pauli menyebut Blue Economy sebagai Green
2.0 atau Green Economy yang disempurnakan.
Sementara itu UNEP (United Nation Environmental
Programme) tidak mengenal Blue Economy.
UNEP pernah menerbitkan Laporan Khusus berjudul
“GREEN ECONOMY IN A BLUE WORLD” yaitu
prinsip-prinsip Green Economy yang diterapkan pada
sektor kelautan.
49
49

ESENSI BLUE ECONOMY
LEARNING FROM NATURE
Konsep Blue Economy mencontoh alam: bekerja sesuai dengan
apa yang disediakan alam dengan efisien: tidak mengurangi tapi
justru memperkaya alam (shifting from scarcity to abundance).
THE LOGIC OF ECOSYSTEMS
Cara kerja ekosistem dijadikan model Blue Economy, yaitu seperti
air mengalir dari gunung membawa nutrien dan energi untuk
memenuhi kebutuhan dasar kehidupan seluruh komponen
ekosistem-- limbah dari sesuatu menjadi makanan bagi yang lain,
limbah dari satu proses menjadi bahan baku/sumber energi bagi
yang lain. Hanya dengan gravitasi energi didistribusikan secara
efisien dan merata tanpa ekstraksi energi eksternal.
INSPIRED BY 100 INNOVATIONS: Ada 100 inovasi ekonomi praktis
yang mengilhami Blue Economy dengan prinsip mencontoh cara
kerja ekosistem: ekosistem selalu bekerja menuju tingkat efisiensi
lebih tinggi untuk mengalirkan nutrien dan energi tanpa emisi dan
limbah untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi semua kontributor.
50

PRINSIP-PRINSIP BLUE ECONOMY
• Nature’s efficiency
• Zero waste: leave nothing to waste – waste
for one is a food for another - waste from one
process is resource of energy for the other:
• Social inclusiveness: self-sufficiency for all –
social equity-more job, more opportunities for
the poor
• Cyclic systems of production: endless
generation to regeneration, balancing
production and consumption
• Innovation and adaptation: the principles of
the law of physics and continuous natural
adaptation

POHON INDUSTRI HASIL LAUT
1. IKAN SEGAR
2. UDANG
3. RUMPUT LAUT
Ikan Segar
BM
BM =
= 5%
5%
Kapasitas
8.028.800 ton

Ikan
Ikan Kaleng*
Kaleng*
BM
BM =
= 10%
10%
Kap: 415.000T
Ikan Beku
BM
BM =
= 15%
15%
Kap: 1.541.729T
Tepung Ikan
BM
BM =
= 5%
5%
Kap: 176.245T
Minyak Ikan
BM = 5%
Kap:
Makanan
Makanan dari
dari Sirip
Sirip
Ikan
Tepung Ikan
BM = 0%
Kap: 176.245T

Daging

Hati
Sirip
Kepala
Silase

Pakan Ternak

Kulit

Kulit Samak

Tulang

HASIL
LAUT

Eucheuma sp
Prod: 10.500T
Eucheuma
Eucheuma cott
cott
Prod: 93.500T
Sargasum
Sargasum sp
sp
Turbinaria
Turbinaria sp
sp

Pharmasi
Pakan Ternak
Barang Kulit
Pharmasi

Gelatin

Emulsifier

Kerajinan Tulang

Bahan Gigi Buatan

Rumput Laut
BM = 5%
Gracilaria
Gracilaria sp
sp
Gelidium sp
Prod:
Prod: 28.500T
28.500T

Minyak goreng

Farmasi
Grade

Agar-Agar
BM = 5%
Kap: 23.127T

Farmasi
Pakan Ternak
Pengeboran
Industrial
Grade

Alginat
BM = 5%

Udang Segar

Udang Beku
BM = 5%
Kap: 1.587.981T
Kerupuk
Kerupuk Udang
Udang
BM
BM =
= 5%
5%

BM
BM =
= 5%
5%
Kap:+/-4700.000T

Khitin

* Kap. Ikan dan udang digabung

Limbah
Kulit

Cat
Printing Tekstil
Kertas

Udang Kaleng
BM
BM =
= 5%
5%
Kap: 415.000T
BM
BM =
= 5%
5%

Pasta Gigi
Sabun

Karaginan
BM = 5%
Kap: 8.400T

Daging

Shampoo

Khitosan

Keramik
Food
Grade
Fotografi
Pembuatan
Kertas
Farmasi
Kosmetik
Pengolahan Air
Pengawetan
Kayu

Soft Drink
Ice Cream
Susu Coklat
Roti
Jam

52

INDUSTRIALISASI PATIN MODEL BLUE
ECONOMY
Produk Utama (Segar,
Filet dan Olahan
lainnya)

PATIN

53