PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN POLITIK

PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN POLITIK

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan

Dosen Pengasuh: Drs. Agustrisno, MSP

Oleh :

AGUNG WEDYA PRADANA

( 16.832.0296 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2018

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya
Sosial

dan

saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan

Pembangunan Politik”. Sholawat dan salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna
dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas

pada mata kuliah Akuntansi Biaya dengan judul “Perubahan Sosial dan

Pembangunan Politik”. Disamping itu, selama pembuatan makalah saya juga


mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu saya
haturkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Agustrisno, MSP selaku dosen pengasuh mata kuliah Sosiologi
dan Politik, yang memberikan bimbingan, saran, dan juga ide.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan dan juga masukan.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, Semoga makalah ini dapat di pahami
oleh siapapun yang membacanya. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Sebelumnya penulis
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa dari pembuatan makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.Semoga
dapat bermanfaat.
Medan, Mei 2018
Penulis

Agung Wedya Pradana


i

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................

i

DAFTAR ISI...................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................

1

1.1 Latar Belakang..................................................................................

1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................

2

1.3 Tujuan...............................................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................

4

2.1 Perubahan Sosial .............................................................................

4

A. Definisi Perubahan Sosial...........................................................

4


B. Faktor- faktor Perubahan Sosial ..................................................

5

C. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial ................................................

10

D. Proses Perubahan Sosial .............................................................

11

E. Dampak Perubahan Sosial ..........................................................

13

2.2 Pembangunan Politik .......................................................................

15


A. Pengertian, Hakikat dan Komponen dari Pembangunan ............

15

B. Konsep Pembangunan Politik .....................................................

16

C. Ruang lingkup Pembangunan Politik .........................................

17

C. Model- model Pembangunan Politik ...........................................

18

C. Manfaat Pembangunan Politik ....................................................

19


BAB III PENUTUP ........................................................................................

24

3.1 Kesimpulan .......................................................................................

24

3.2 Saran .................................................................................................

24

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

26

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin maju menuntut manusia untuk dapat

mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan. Sadar atau tidak sadar, manusia
sebagai makhluk monodualisme akan mengalami perbedaan keadaan sosial dari
waktu sebelumnya ke waktu sekarang ataupun masa depan. Perbedaan keadaan itu
yang menyebabkan adanya perubahan sosial, perubahan tatanan masyarakat yang
secara sadar ataupun tidak, cepat atau lambat. dapat berlangsung dengan
sendirinya

maupun

disengaja,

tentunya dengan memperhatikan faktor-faktor

pendukung sekaligus penghambatnya.
Berbicara tentang perubahan, kita membayangkan sesuatu terjadi setelah

jangka waktu tertentu, kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang diamati
antara sebelum dan sesudah. Secara ontologi dapat dikatakan bahwa masyarakat
tidak dalam berada keadaan tetap terus menerus. Semua realitas sosial senantiasa
berubah dengan derajat kecepatan, intensitas, irama, dan tempo yang berbeda.
Perubahan sosial yang terjadi akan berdampak pada pembangunan sosial
masyarakat,
kontribusi

perubahan yang postif dan menguntungkan, akan memberikan
terhadap

pembangunan

sosial,

tentunya

tak

lepas


dari peran

pembangunan ekonomi yang ada, karena pembangunan ekonomi yang maju, akan
menghasilkan pembangunan sosial yang maju pula.
Pembangunan politik adalah bagian dari pembangunan nasional secara
keseluruhan, dimana pembangunan itu diarahkan untuk mewujudkan masyarakat
yang demokratis sehingga terwujudnya suatu ketertiban politik. Pembangunan
politik merupakan salah satu aspek pembangunan nasional yang bisa dipandang
sebagai wahana bagi aspek lainnya, yang disebabkan oleh adanya saling
keterkaitan, misal pembangunan ekonomi dapat mendorong pembangunan politik
serta bidang-bidang lainnya. Suatu negara jika dari segi ekonomi maju, akan
mendorong kemajuan dalam bidang yang lain,

sebab dengan makmurnya

masyarakat, akan terciptanya suatu masyarakat yang semakin maju.

1


Berbicara tentang pembangunan politik, pertama berbicara tentang arti
daripada pembangunan itu sendiri dan yang kedua pengungkapan arti politik
dengan

kaitannya

terhadap

pembangunan.

Di dalam pembangunan

politik

mempunyai arti yang berbeda dengan politik pembangunan. Politik pembangunan
mengandung

pengertian

tentang

melaksanakan

pembangunan,

kebijakan-kebijakan

sedangkan

pembangunan

pemerintah
politik

untuk

mengandung

pengertian segala kegiatan yang dilakukan untuk mengubah suatu keadaan
menjadi lebih baik, sehingga terwujudnya tingkat kehidupan masyarakat dan
bangsa menjadi suatu bangsa yang modern, yang mampu berhubungan dengan
baik secara nasional maupun internasional dan memperoleh kehormatan.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan

judul dari makalah

ini “Perubahan

Sosial

dan

Pembangunan Politik” maka yang akan di bahas pada makalah ini adalah :

1. Apa pengertian perubahan sosial?
2. Apa faktor-faktor penyebab perubahan sosial ?
3. Apa bentuk-bentuk perubahan sosial ?
4. Bagaimana proses perubahan sosial ?
5. Apa dampak perubahan sosial ?
6. Apa pengertian, hakikat dan komponen dari pembangunan ?
7. Apa Konsep Pembangunan Politik ?
8. Apa Ruang lingkup Pembangunan Politik ?
9. Apa Model-model Pembangunan Politik ?
10. Apa Manfaat Pembangunan Politik ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin didapatkan melalui penulisan paper ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami serta menjelaskan pengertian perubahan
sosial.
2. Mengetahui dan memahami serta menjelaskan faktor-faktor penyebab
perubahan sosial .

2

3. Mengetahui dan memahami serta menjelaskan bentuk-bentuk perubahan
sosial.
4. Mengetahui dan memahami serta menjelaskan proses perubahan sosial.
5. Mengetahui dan memahami serta menjelaskan dampak perubahan sosial.
6. Mengetahui dan memahami serta menjelaskan pengertian, hakikat dan
komponen dari pembangunan.
7. Mengetahui dan memahami serta menjelaskan konsep pembangunan
politik.
8. Mengetahui

dan

memahami

serta

menjelaskan

ruang

lingkup

pembangunan politik.
9. Mengetahui dan memahami serta menjelaskan model-model pembangunan
politik.
10. Mengetahui dan memahami serta menjelaskan manfaat pembangunan
politik.

3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Perubahan Sosial
A. Definisi Perubahan Sosial
Perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi dalam kehidupan
manusia, baik itu perubahan yang menuju ke arah positif ataupun negatif,
fisik ataupun psikis. Kehidupan sosial manusia pun akan selalu terjadi
perubahan dengan kata lain perubahan sosial merupakan gejala yang
melekat disetiap kehidupan masyarakat.
Mengenai definisi dari konsep banyak para ahli yang berpendapat.
Selo

sumardjan mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan

perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi system sosial, termasuk di dalamnya nilainilai, sikap-sikap dan pola perilaku diantara kelompok dalam masyarakat.
Menurutnya, antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan memiliki
suatu aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan satu
penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan cara masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya.
Gillin dan Gillin mengatakan bahwa perubahan-perubahan sosial untuk
suatu variasi cara hidup yang paling diterima yang di sebabkan baik karena
perubahan dari cara hidup yang lebih diterima yang disebabkan baik karena
perubahan kondisi geografis, kebudayaan materil, kompetisi penduduk,
idiologi maupun karena adanya difusi ataupun perubahan –perubahan baru
dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Wilbert moore mengatakan pula bahwa perubahan sosial sebagai
“perubahan struktur sosial, pola perilaku dan interkasi sosial”. Setiap
perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atau dalam organisasi
sosial disebut perubahan sosial.

4

Dapat di tarik

kesimpulan bahwa perubahan sosial merupakan

perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi,
yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Sebagai akibat adanya dinamika
anggota masyarakat, dan yang telah di dukung oleh sebagian besar anggota
masyarakat, merupaka tuntutan dalam mencari kesetabilannya. Ditinjau dari
stabilitas kehidupan perubahan sosial yang dialami masyarakat adalah hal
yang

wajar.

Kebalikannya

masyarkat

yang

tidak

berani melakukan

perubahan-perubahan tidak akan dapat melayani tuntutan dan dinamika
anggita-anggota yang selalu berkembang kemauan dan inspirasi.

B. Faktor-Faktor Perubahan Sosial
1. Faktor Penyebab
Perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat terjadi karena
masyarakat tersebut menginginkan perubahan. Perubahan juga dapat
terjadi karena adanya dorongan dari luar sehingga masyarakat secara sadar
ataupun tidak akan mengikuti perubahan.
Perubahan berasal dari dua sumber yaitu faktor acak dan faktor
sistematis.

Faktor acak

meliputi iklim, cuaca, atau karena adanya

kelompok-kelompok tertentu. Faktor sistematis adalah faktor perubahan
sosial yang disengaja dibuat. Keberhasilan faktor sistematis ditentukan
oleh pemerintahan yang stabil dan fleksibel, sumber daya yang cukup, dan
organisasi

sosial

yang

beragam.

Jadi,

perubahan

sosial

biasanya

merupakan kombinasi dari faktor sistematis dengan beberapa faktor acak.
Menurut Soerjono Soekanto, secara umum timbulnya perubahan
sosial dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor endogen dan
eksogen.
a. Faktor-Faktor Endogen / Internal F actor
Faktor-Faktor Endogen / Internal Factor adalah faktor yang
berasal dari dalam masyarakat. Menurut David Mc. Clellad faktor ini
didorong oleh need for achievment (motivasi berprestasi) dari individuindividu dalam masyarakat itu.

Apabila setiap

individu memiliki

motivasi untuk meraih prestasi terbaik, kelompok tersebut secara

5

otomatis akan mengalami perubahan. Secara umum faktor-faktor
dalam yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah:
1. Jumlah Penduduk
Jumlah

penduduk

menentukan

cepat

atau

lambatnya

perubahan sosial yang terjadi. Hal ini terkait dengan struktur dan
budaya masyarakat yang berjumlah banyak akan lebih komplek.
Kompleksitas

inilah

yang

mengakibatkan

cepatnya perubahan

sosial yang terjadi. Sedangkan untuk perubahan sosial yang
disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk terjadi karena upaya
pengisisan kekosongan jumlah penduduk dan ditandai dengan
konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan perubahan
sektor primer menjadi sektor sekunder maupun sektor tersier. Hal
ini menunjukkan adanya perubahan sosial pada pola aktivitas
manusia. Contohnya saja, di Pulau Jawa sudah banyak lahan
pertanian berubah menjadi kawasan perdagangan dan jasa. Proses
ini bisa juga disebut sebagai proses urbanisasi dimana terjadi
proses transisi dari rural ke urban yang ditandai dengan perubahan
sistem ekonomi dan sosial budaya (khususnya pada sistem mata
pencaharian yang mulanya di sektor pertanian menjadi sektor nonpertanian).

2. Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan-penemuan baru dapat mendorong perubahan
sosial

dalam

masyarakat.

Penemuan-penemuan

baru

dapat

dibedakan

menjadi discovery daninvention. Discovery merupakan

penemuan

unsur-unsur

yang

bersifat

baru.

Sedangkan

invention merupakan penemuan yang bersifat menyempurnakan

bentuk penemuan lama, disebut invention jika masyarakat sudah
mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.
Discovery maupun invention biasanya

terjadi

di

bidang

teknologi. Pertemuan Asian Regional Conference of the Global
Information Infrastructure Commission (GIIC) di Manila pada

6

bulan Juli 2000 menghasilkan rencana untuk membangun jaringan
komunikasi,
internet

menyediakan

untuk

masyarakat,

teknologi khususnya
pemerintah,

perangkat pengakses informasi dari
menyusun

informatika,

serta

framework

membangun

mengembangkan

penggunaan

jaringan

pendidikan

onlineuntuk

meningkatkan daya saing Asia. Masyarakat Indonesia memperoleh
dampak

dari perkembangan

teknologi.

Banyak

gadget yang

canggih tercipta. Sudah mulai banyak masyarakat Indonesia yang
tidak mau dicap minim penguasaan teknologi, sehingga upaya
konsumtif dalam konsumsi gadget-gadget baru mulai dianggap
wajar bahkan menjadi trend tersendiri. Siapa yang mempunyai
gadget yang canggih dianggap mampu mencirikan status sosial
seseorang. Hal ini sudah menunjukkan adanya perubahan sosial
yang terjadi pada pola perilaku masyarakat Indonesia. Peran
penemuan teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar,
karena dengan adanya penemuan teknologi baru menyebabkan
perubahan moda produksi dalam masyarakat.
3. Konflik dalam Masyarakat
Pertentangan

atau

konflik

dalam

masyarakat

juga

merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial.
Pertentangan-pertentangan

tersebut

dapat

berupa

pertentangan

antarindividu, antara individu dengan kelompok, antarkelompok,
serta konflik antargenerasi. Konflik dalam masyarakat dikatakan
sebagai salah satu faktor penyebab adanya perubahan sosial karena
dalam konflik, masyarakat menjadi mudah terpengaruh isu negatif
dan mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap menjadi
berubah. Di Indonesia, konflik banyak terjadi di bagian Indonesia
timur. Di ibukota negara sendiri sering terjadi konflik, misalnya
tawuran antar pelajar SMA yang hanya dipicu masalah sepele dan
merupakan bentuk penyimpangan tingkah laku dan menjadi ciri
dalam perubahan sosial masyarakat Indonesia yang cinta damai
menjadi manusia yang tidak cinta kedamaian.

7

4. Revolusi
Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi
karena

adanya

ketidakpuasan

pemerintahan yang ada.

masyarakat

terhadap

sistem

Perubahan ini terjadi secara cepat

khususnya pada tata penyelenggaraan lembaga masyarakatnya.
Revolusi pernah terjadi di Indonesia, yaitu penggulingan masa orde
baru

di bawah

mahasiswa

yang

pemerintahan
menuntut

Presiden Soeharto

perubahan.

oleh para

Pemerintahan

Presiden

Soeharto dianggap diktator dan mutlak karena menjabat dalam
beberapa periode. Kebebasan berbicara pada masa pemerintahan
Presiden Soeharto pun dibatasi. Penggulingan masa pemerintahan
pada masa orde baru diganti menjadi masa reformasi. Pada tahun
1998, resmi presiden Soeharto mengundurkan diri. Proses ini
bertujuan

untuk

menjadikan

pemerintahan

lebih

baik

lagi.

Meskipun sudah ada perubahan masa dari orde baru ke masa
reformasi tetapi tetap saja proses menuju Indonesia yang adil,
makmur sejahtera tidak berhenti begitu saja. Oleh karena itu,
terdapat

perubahan-perubahan

yang

nyata

menuju

ke

arah

Indonesia yang lebih baik seperti amandemen Undang-Undang
Dasar RI 1945, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan kebebasan
pers dijamin dalam undang-undang.
b. Faktor-Faktor Eksogen / External Factor
Faktor-Faktor Eksogen / External Factor adalah faktor-faktor
yang berasal dari luar masyarakat menyebabkan terjadinya perubahan
sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Kondisi Alam yang Berubah
Kondisi
mengakibatkan

alam

yang

masyarakat

terpaksa berpindah untuk

berubah

yang

tinggal

atau
di

bencana
daerah

alam

tersebut

mencari tempat yang lebih aman.

Perpindahan ini serta merta membawa dampak adanya unsur baru
dalam sistem masyarakat tempat baru. Sehingga perlu adanya
proses adaptasi atas lingkungan yang baru.
8

Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan
terhadap bencana. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui jalur
patahan, rangkaian jalur gunung berapi dan dengan topografi serta
morfologi yang beragam. Bencana alam akan membawa dampak
bagi kelangsungan hidup masyarakat.
2. Peperangan
Peperangan

dalam hal ini berarti pertikaian antara

masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batasbatas negara. Bukan konflik yang terjadi dalam masyarakat di
negara yang sama. Dalam peperangan pasti ada pihak yang kalah
dan pihak yang menang. Pada pihak yang kalah secara otomatis
akan mengalami perubahan yang signifikan seperti perubahan
struktur

lembaga

negara

maupun

perubahan dinamika sosial

masyarakatmya.
3. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Interaksi antar masyarakat membawa pengaruh dalam
pola perilaku. Dengan adanya interaksi, maka terjadi hubungan
timbal

balik

yaitu

saling

mempengaruhi.

Interaksi ini akan

mengakibatkan budaya masyarakat lain tersebar dan kemungkinan
diserap

dalam

kebudayaan

masyarakat

tertentu.

Penyebaran

kebudayaan secara damai dapat melalui penyebaran kebudayaan
atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain yang terjadi secara
langsung ataupun tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi.
Budaya lain yang terserap pasti akan menghasilkan perubahan.

2. Faktor Pendorong
Faktor

pendorong

perubahan

sosial

adalah

faktor

yang

mempercepat perubahan sosial. Faktor tersebut meliputi kontak dengan
masyarakat lain,

difusi (penyebaran unsur-unsur kebudayaan) dalam

masyarakat, difusi antar masyarakat, sistem pendidikan yang maju, sikap
ingin

maju,

toleransi,

sistem

stratifikasi

(lapisan)

sosial

terbuka,

penduduk yang heterogen (bermacam-macam), ketidakpuasan terhadap

9

kondisi kehidupan, orientasi ke masa depan, nilai yang menyatakan
bahwa manusia harus berusaha memperbaiki nasibnya, disorganisasi
(pertikaian) dalam keluarga), dan sikap mudah menerima hal-hal baru.

3. Faktor Penghambat
Perubahan sosial tidak akan selalu berjalan mulus. Perubahan
sosial seringkali dihambat oleh beberapa faktor penghambat perubahan
sosial. Faktor tersebut meliputi kurangnya hubungan dengan masyarakat
yang lain,
masyarakat

perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat, sikap
yang

tradisional,

adat

atau

kebiasaan,

kepentingan-

kepentingan yang tertanam kuat sekali, rasa takut akan terjadinya
disintegrasi (meninggalkan tradisi), sikap yang tertutup, hambatan yang
bersifat ideologis, dan hakikat hidup.
C. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial
Bentuk perubahan sosial dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk
yaitu perubahan evolusi dan perubahan revolusi, perubahan direncanakan dan
tidak direncanakan, dan perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil.
1. Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi
Perubahan evolusi dan perubahan revolusi adalah bentuk perubahan
sosial berdasarkan lama perubahan sosial tersebut. Perubahan evolusi
adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam waktu yang cukup
lama dan terjadi karena dorongan dan usaha-usaha masyarakat guna
menyesuaikan diri terhadap kebutuhan hidupnya. Sedangkan perubahan
revolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam waktu yang
relatif cepat dan terjadi karena ada ketidakpuasan masyarakat terhadap
suatu keadaan. Keduanya sama-sama tidak ada unsur kehendak atau
perencanaan sebelumnya.

10

2. Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan
Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan adalah bentuk
perubahan sosial berdasarkan ada tidaknya perencanaan dalam perubahan
sosial tersebut. Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan
yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihakpihak

yang

hendak

mengadakan

perubahan

di dalam masyarakat.

Sedangkan perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang
tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Perubahan
yang tidak direncanakan biasanya diakibatkan karena bencana alam atau
wabah penyakit.
3. Perubahan Berpengaruh Besar dan Berpengaruh Kecil
Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil adalah bentuk
perubahan sosial berdasarkan besar pengaruhnya terhadap masyarakat.
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut
mengakibatkan

terjadinya

perubahan

pada

struktur

kemasyarakatan,

hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat.
Sedangkan perubahan berpengaruh kecil adalah perubahan-perubahan yang
terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau
berarti bagi masyarakat. Perubahan berpengaruh kecil biasanya berupa
mode atau tren yang tidak semua masyarakat mengikutinya.

D.

Proses Perubahan Sosial
Perubahan sosial terdiri dari beberapa proses. Proses itu dapat ditandai

dengan perubahan pada struktur lembaga-lembaga sosial. Proses-proses sosial
tersebut menyangkut penyesuaian masyarakat terhadap perubahan, saluransaluran perubahan, disorganisasi, dan reorganisasi.
1. Penyesuaian Masyarakat Terhadap Perubahan
Keserasian atau kesesuaian masyarakat adalah yang paling diidamidamkan. Keserasian tersebut ditandai dengan keadaan dimana lembagalembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling
mengisi. Sekali saja terjadi gangguan, masyarakat akan menolaknya atau

11

mengubah

susunan

lembaga-lembaga

kemasyarakatannya.

Hal

ini

menyebabkan masuknya berbagai unsur-unsur baik yang baru maupun yang
lama. Terkadang unsur-unsur tersebut bertentangan dengan nilai dan norma
pada masyarakat. Hal ini berarti gangguan-gangguan terus menerus terjadi
terhadap keserasian masyarakat.

2. Saluran-Saluran Perubahan Sosial
Saluran-saluran perubahan sosial adalah saluran-saluran yang dilalui
oleh suatu proses perubahan.

Saluran tersebut berfungsi agar sesuatu

perubahan dikenal, diterima, diakui, serta dipergunakan oleh khalayak ramai,
atau

mengalami

proses

institutionalization

(pelembagaan).

Saluran-saluran

tersebut adalah lembaga kemasyarakatan dalam berbagai bidang seperti
pemerintahan, ekonomi, pendidikan, dll. Pada suatu waktu, salah satu lembaga
kemasyarakatan akan menjadi saluran utama perubahan sosial dan membawa
akibat pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya karena lembagalembaga tersebut merupakan suatu sistem yang saling terkait satu sama lain.

3. Disintegrasi dan Reintegrasi
Perubahan sosial dapat mengakibatkan terjadinya proses disintegrasi
atau reintegrasi. Disintegrasi atau disorganisasi adalah suatu proses pudarnya
norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat yang disebabkan perubahanperubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Reintegrasi
atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan nilainilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan
yang mengalami perubahan. Reintegrasi umumnya disebabkan oleh rasa
kesatuan dan persatuan.

12

E.

Dampak Perubahan Sosial
1. Dampak Positif
Adapun dampak positif perubahan sosial sebagai berikut :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Perkembangan

iptek

dapat

mengubah

nilai-nilai

lama

menjadi nilai-nilai baru yang mendorong berbagai inovasi yang
dapat memudahkan kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial
kearah modernisasi.
b. Tercipta lapangan kerja baru
Dapat

mendorong

industrialisasi

dan

perkembangan

perusahaan multinasional. Dengan pengembangan perusahaan secara
global dan pembukaan industri kecil, tersedia banyak lapangan
pekerjaan sehingga mampu menyerap tenaga kerja secara maksimal.
c. Tercipta tenaga kerja profesional
Untuk
kerja

yang

mendukung
memiliki

persaingan industri diperlukan tenaga

kecakapan,

keterampilan,

keahlian,

dan

profesionalisme yang tinggi.
d. Nilai dan norma baru terbentuk
Nilai merupakan sesuatu yang baik, penting, dihargai dan
norma merupakan aturan yang mengikat nilai.
e. Efektivitas dan efisiensi kerja meningkat
Efektivitas

dan

efisiensi kerja

selalu

berkaitan

dengan

penggunaan alat produksi yang dapat menghasilkan produk lebih
cepat, lebih banyak, dan tepat sasaran.

13

2. Dampak Negatif
Dampak negatif perubahan sosial menunjukkan kerugian yang di
alami oleh masyarakat, kerugian tersebut berupa materiel maupun non
materil.
Adapun dampak negatif perubahan sosial sebagai berikut :
a. Terjadi disintegrasi sosial
Disintegrasi

terjadi

karena

adanya

revolusi,

kesenjangan

sosial, perbedaan kepentingan yang dapat mendorong perpecahan
dalam masyarakat.
b. Terjadi pergolakan daerah
Pergolakan

daerah

dapat

muncul akibat

: kesenjangan

ekonomi, tidak memperhatikan tatanan hidup, mengabaikan nilai dan
norma, perbedaan agama, ras, suku bangsa dan politik.
c. Kenakalan remaja
Muncul
kebebasan

akibat

budaya

pengaruh

barat

perubahan

sosial,

nilai-nilai

diadopsi tanpa menyesuaikan kondisi

kebudayaan sendiri.
d. Terjadi kerusakan lingkungan
e. Eksistensi adat istiadat berkurang
Nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat
karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman, dan
digantikan dengan nilai kebudayaan moderen.
f.

Lembaga sosial tidak berfungsi secara optimal menyalahgunakan
kedudukan dan wewenang.

g. Muncul paham duniawi
1. Konsumerisme,
seseorang

yakni

paham/idiologi

mengonsumsi/memakai

yang

barang-barang

menjadikan
secara

berlebihan.
2. Sekularisasi, paham yang memisahkan urusan dunia dengan
urusan agama.

14

3. Hedonisme, paham yang menganggap hidup bertujuan untuk
mencari

kebahagiaan

sebanyak

munkin

dan

menghindari

perasangka-perasangka yang menyakitkan.
2.2 Pembangunan Politik
A.

Pengertian, Hakikat dan Komponen Pembangunan
Pembangunan adalah

melalui

semua

upaya-upaya

proses

perubahan

secara

Sedangkan perkembangan adalah

sadar

proses

yang
dan

perubahan

dilakukan
terencana.

yang

terjadi secara

alami sebagai dampak dari adanya pembangunan (Riyadi dan Deddy
Supriyadi

Bratakusumah,

pembangunan

sebagai

Pembangunan

adalah

2005). Portes

transformasi
proses

(1976)

ekonomi,

perubahan

mendefenisiskan

sosial

yang

dan

budaya.

direncanakan

untuk

memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Hakikat pembangunan di Indonesia adalah pembangunan manusia
Indonesia

seutuhnya

Seiring dengan itu,

dan

pembangunan

seluruh

masyarakat

Indonesia.

pembangunan pun menghendaki keikutsertaan dari

seluruh warga tanpa terkecuali.
Adapun secara spesifik menurut Profesor Goulet dan beberapa tokoh
lain mengatakan bahwa paling tidak ada tiga komponen dasar atau nilai inti
yang harus dijadikan basis konseptual dan pedoman praktis untuk memahami
arti pembangunan yang paling hakiki, yaitu: kecukupan (sustenance), harga
diri (self-esteem), serta kebebasan (freedom), yang merupakan tujuan pokok
yang harus digapai oleh setiap orang dan masyarakat melalui pembangunan.
Adapun pengertian dari ketiga komponen dasar ini, yaitu:
1. Kecukupan adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar. Kebutuhan dasar disini yaitu segala sesuatu yang jika tidak
dipenuhi akan menghentikan kehidupan seseorang, meliputi pangan,
sandang, papan, kesehatan, dan keamanan. Fungsi dasar dari semua
kegiatan

ekonomi

hakikatnya

adalah

kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut.
keberhasilan

pembangunan

ekonomi

membaiknya kualitas kehidupan;
15

untuk

memenuhi

minimal

Maka bisa dikatakan bahwa
merupakat

prasyarat

bagi

2. Harga Diri yaitu menjadi manusia seutuhnya. Komponen universal yang
kedua dari kehidupan yang serba lebih bak adalah adanya dorongan dari
diri sendiri untuk maju, untuk menghargai diri sendiri, untuk merasa diri
pantas dan layak melakukan atau mengejar sesuatu dan seterusnya.
3. Kebebasan dari sikap menghamba yaitu berupa kemampuan untuk
memilih.

Artinya

makna

pembangunan

harus

memiliki

konsep

kemerdekaan manusia. Kemerdekaan atau kebebasan di sini hendaknya
diartikan secara luas sebagai kemampuan untuk berdiri tegak sehingga
tidak diperbudak oleh pengajaran aspek-aspek materiil dalam kehidupan
ini. Jika kita memiliki kebebasan, itu berarti untuk selamanya kita
mampu untk berfikir jernih dan menilai segala sesuatu atas dasar
keyakinan, fikiran sehat, dan hati nurani kita sendiri. Kebebasan juga
meliputi kemampuan individual atau masyarakat untuk memilih satu
atau sebagian dari sekian banyak pilihan yang tersedia.

B.

Konsep Pembangunan Politik
Dalam studi pembangunan

politik

sebelum menjelaskan definisi-

defnisi pembangunan politik ada beberapa konsep yang perlu di pahami,
yaitu, perubahan, pembangunan dan modernisasi politik.Pembangunan dan
modernisasi politik merupakan perubahan politik, bukan sebaliknya (Ramlan
Surbakti,

1992).

Perubahan politik

dapat diartikan sebagai terjadinya

perbedaan karakteristik dari suatu sistem politik yang satu ke sistem politik
lain. Misalnya dari sistem politik oteoriter parlementer ke sistem politik
demokrasi Pancasila. Persoalannya ialah apakah perubahan itu bersifat
progresif yaitu menuju situasi yang lebih baik dari yang sebelumnya ataukah
bersifat regresif yaitu menuju situasi yang lebih buruk dari sebelumnya.
Contohnya adalah Indonesia masa pemerintahan orde baru yang cenderung
otoriter berubah ke masa reformasi yang cenderung lebih demokratis, dimana
kedaulatan rakyat lebih dijunjung tinggi. Disamping itu, menurut Hungtinton
dan Dominguez (dalam Afan Gaffar, 1989) konsep pembangunan politik
dikatakan mempunyai konotasi secara geografis, derivatif, teologis dan
fungsional:

16

1. Pembangunan politik secara geografis berarti proses perubahan politik
pada neggara berkembang dengan menggunakan konynsep dan metode
yang pernah digunakan oleh negara maju , seperti konsep mengenai
sosialisasi politik, komunikasi politik, dan sebagainya.
2. Pembangunan

politik

secara

derivatif beratrti pembangunan

politik

merupakan aspek dan konsekuensi politik dari proses perubahan yang
menyeluruh,meliputi

modernisasi

pertumbuhan ekonomi,

yang

urbanisasi,

membawa

peningkatan

konsekuensi
pendidikan,

pada
media

massa, perubahan status sosial dan aspek-aspek lainnya.
3. Pembangunan politik secara teologis berarti proses perubahan menuju
pada suatu atau beberapa tujuan dari sistem politik. Tujuan tersebut
meliputi

stabilitas

politik,

integrasi

politik,

demokrasi,

partisipasi,

mobilisasi dan sebagainya.
4. Pembangunan politik secara fungsional berarti suatu gerakan perubahan
menuju sistem politik ideal yang dikembangkan suatu negara untuk
sistem politik demokrasi konstitusional.

C.

Ruang Lingkup Pembangunan Politik
Dalam ruang lingkup pembangunan politik ini terbagi dalam 10

katagori

(Pembangunan

sistem

politik,

Pembangunan

ideologi

politik,

Pembangunan komunikasi politik, Pembangunan sistem pemilihan umum,
Pembangunan
aparat

partisipasi masyarakat,

administrasi

pemerintahan

Pembangunan
sebagai

pers,

Pembangunan

penyelenggara

politik,

Pembangunan nasionalisme politik, Pembanguna manajemen politik). Namun
dalam pembahasan ini akan mengulas :
1. Pembangunan sistem politik
Pembangunan sistem politik sesuai dengan pedoman pancasila dan
UUD 1945 yang mengembangkan sistem politik demokrasi pancasila.Sistem
politik demokrasi pancasila harus mampu melindungi dan mengembangkan
bidang politik indonesia,bidang sosial ,serta bidang ekonomi .

17

2. Pembangunan ideologi politik
Di

dalam

mengusahakan

pembangunan

Ideologi

politik

yang

berdassarkan kepada Pancasila dan UUD 1945, maka diperlukan adanya
penganalisaan
Ideologoi

sehingga

Komunis

terdapat

dengan

suatu peerbedaan yang jelas antara

Ideologi Pancasila,

dan

antara

Ideologi

Nationalism

and

History

Liberalisme dengan Ideologi Pancasila.
3. Pembangunan nasionalisme politik
Arti

nasionalisme

dalam

buku

mengemukakan bahwa Nasionalisme ialah kesetiaan dari pada setiap
individu atau bangsa di tujukan kepada kepribadian bangsa.
Adapun

fungsi

nasionalisme

menurut

Prof.

Hertz yaitu

untuk

menyatukan seluruh kekuatan politik sosial, ekonomi dan budaya dari pada
suatu bangsa; Menghilangkan dominasi asing atau yang bersifat asing di
dala politik, sosial, ekonomi dan budaya; Mempertahankan keaslian dari
pada bangsa itu di dalam politik, sosial, ekonomi dan budaya dari pada
bangsa itu sendiri; Serta mengusahakan pengaruh di dunia Internasional.

D.

Model-Model Pembangunan Politik
Huntington dalam hal ini mengemukakan empat model pembangunan,

yaitu:
1. Model pembangunan liberal borjuis
Dalam model ini, terdapat asumsi bahwa sebab-sebab ketimpangan
sosial ekonomi,
demokratis
bersangkutan.

kekerasan

terletak
Untuk

pada
itu

politik,

dan ketidakadilan politik

keterbukaan
diperlukan

kalangan

upaya-upaya

ekonomi

yang
yang

modernisasi dan

pembangunan di bidang sosial ekonomi secara cepat. Dalam model ini
partisipasi diupayakan secara cepat.

18

2. Model pembangunan otokrasi
Model pembangunan otokrasi yaitu model pembangunan yang
berusaha memusatkan kekuasaan di tingkatan pertumbuhan ekonomi
yang

menggairahkan

pemerataan

ekonomi

masyarakat

untuk

mendapatkan dukungan dari masyarakat bawah. Pada masa Orde Baru di
Indonesia memakai model ini. Struktur masyarakat menengah dikucilkan
dari kekuasan politik untuk menciptakan stabilitas politik.

3. Model teknokrasi
Model teknokrasi didasarkan pada asumsi bahwa partisipasi harus
ditekan agar rendah sehingga memungkinkan upaya untuk memajukan
pembangunan. Model ini ditandai partisipasi yang rendah, pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

4. Model populasi
Model populasi mengakibatkan konflik sosial dan terbentuknya
kutub-kutub

polarisasi dalam masyarakat.

Model populasi ditandai

partisipasi politik yang tinggi, perluasan kebijaksanaan dan kesejahteraan
sosial, peningkatan pengusiran sosial, dan pertumbuhan ekonomi yang
lamban.

E.

Manfaat Pembangunan Politik
1. Pembangunan

Politik

sebagai

Prasyarat

Politik

bagi

Pembangunan Ekonomi.
Pembangunan politik dipandang sebagai keadaan masyarakat
politik yang dapat membantu jalannya pertumbuhan ekonomi. Ketika
para ahli diminta mengidentifikasi apa persoalan yang dihadapi oleh
pertumbuhan ekonomi, jawaban mereka adalah bahwa kondisi sosial
dan politik yang harus bisa lebih berperan. Kalangan ini meyakini
pembangunan politik sebagai kondisi kepolitikan (state polity) yang
harus memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Cara pandang seperti ini

19

memiliki persoalan karena lebih mudah memprediksi kemungkinan
sistem politik melindungi pembangunan ekonomi yang sudah dicapai
(misalnya dengan mempertahankan stabilitas) daripada memfasilitasi
(merintis) pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Pertumbuhan ekonomi
memiliki kaitan

yang

erat

dengan

pembangunan

politik

yang

dijalankan oleh suatu negara. Kebijakan pembangunan membawa
dampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara, namun demikian
pertumbuhan
keberhasilan

ekonomi
sebuah

semata

tidak

pembangunan.

dapat

dijadikan

ukuran

Pertumbuhan ekonomi yang

tinggi seiring modernisasi ternyata membawa konsekuensi berupa
kesenjangan ekonomi yang semakin lebar antara orang kaya dan
orang miskin.

2. Pembangunan Politik sebagai Ciri Khas Kehidupan Politik
Masyarakat Industri.
Menurut pandangan ini,

masyarakat industri, baik yang

demokratis maupun bukan, menciptakan standard-standard (ukuran)
tertentu mengenai tingkah laku dan prestasi politik yang dapat
menghasilkan keadaan pembangunan politik dan yang merupakan
contoh dari tujuan-tujuan pembangunan bagi setiap sistem politik
lainnya.
3. Pembangunan Politik sebagai Modernisasi Politik
Pandangan

bahwa

pembangunan

politik

merupakan

kehidupan politik yang khas dan ideal dari masyarakat industri
berhubungan

erat

modernisasi

politik.

dengan

pandangan

Pandangan

ini

politik
mirip

identik

dengan

dengan

konsep

pembangunan politik sebagai prasyarat politik bagi pembangunan
ekonomi, yakni masih berkaitan dengan prestasi ekonomi. Prestasi
ekonomi terutama dalam hal industrialisasi-isme dianggap sebagai
kondisi puncak yang menyelesaikan semua masalah, dan harapan
yang sama dibebankan pada pembangunan politik. Konsep seperti ini

20

sudah

dikritik

oleh

penganut

relativisme

kultural

yang

mempertanyakan Barat sebagai ukuran standar dan universal untuk
semua sistem politik di dunia ini. Pertanyaan yang pertama kali perlu
dijawab

adalah

apakah

pembangunan

politik

ditujukan

untuk

meningkatkan kapasitas sebuah negara dalam kepolitikannya seperti
parpol, administrasi sipil yang rasional, dan badan legislatif? Kalau
jawabannya adalah iya, maka muncul persoalan etnosentrisme Barat
di sini, karena semua unsur itu memang menjadi karakter Barat.
Kalau jawabannya hanya sebatas tercapainya tujuan-tujuan dari
elemen politik tersebut, maka akan banyak persoalan lokal yang
muncul.
4. Pembangunan Politik sebagai Operasi Negara-Bangsa
Sudut
prasyarat

pandang

penting,

ini nasionalisme.

Dan

ini merupakan

tetapi masih kurang memadai untuk

dapat

menjamin pelaksanaan pembangunan politik. Pembangunan politik
meliputi

serangkaian

usaha

penerjemahan

nasionalisme

menjadi

semangat

pembentukan

lembaga-lembaga

perasaan-perasaan

kewarganegaraan,
negara

yang

dan

usaha

dapat menampung

aspirasi-aspirasi (nasionalisme) masyarakat ke dalam kebijakan dan
program.
5. Pembangunan Politik sebagai Pembangunan Administrasi dan
Hukum
Dalam

membina

masyarakat

politik

yang

harus

didahulukan adalah tatanan hukum dan tatanan adminstrasi.
6. Pembangunan

Politik

sebagai

Mobilisasi

dan

Partisipasi

perluasan

partisipasi

Masyarakat
Pembangunan

politik

meliputi

masyarakat. Proses partsipasi ini berarti penyebarluasan proses
pembuatan

kebijakan.

.

Karena

pembangunan

politik

adalah

menyangkut peran warganegara dalam bentuk kesetiaan barunya
terhadap negara. Pemimpin dan pengikut merasa pembangunan
politik makin berkualitas dilihat dari tingkat demonstrasi di seluruh

21

negeri.

Pembangunan

politik

memang

menyangkut

partisipasi

warganegara. Namun yang harus juga dipikirkan adalah bahaya
adanya emosionalisme warga negara yang diolah oleh demagog.
Karenanya penting menyeimbangkan gelora, sentimen warga negara
dengan tertib politik. Inilah proses demokrasi yang sesungguhnya
7. Partisipasi Politik sebagai Pembinaan Demokrasi
Pandangan ini menyatakan bahwa pembangunan politik
seharusnya

sama

dengan

pembentukan

lembaga-lembaga

dan

praktik-praktik demokrasi.
8. Pembangunan Politik sebagai Stabilitas dan Perubahan Teratur
Stabilitas dapat dihubungkan dengan konsep pembangunan
politik dalam arti bahwa setiap bentuk kemajuan ekonomi dan sosial
umumnya tergantung pada lingkungan yang lebih banyak memiliki
kepastian yang memungkinkan adanya perencanaan berdasar pada
prediksi yang cukup aman.
9. Pembangunan Politik sebagai Mobilisasi dan Kekuasaan
Pandangan ini membawa kita pada konsep bahwa sistemsistem politik dapat dinilai dari sudut tingkat atau kadar kekuasaan
yang dapat dimobilisasi oleh sistem itu. Bila pembangunan politik
diartikan sebagai mobilisasi dan peningkatan kekuasaan dalam
masyarakat, dapatlah kita membedakan antara tujuan pembangunan
dengan

cir-ciri

yang

biasanya

dilekatkan

pada

pembangunan.

Pengakuan bahwa sistem politik harus bermanfaat bagi masyarakat
membawa kita pada pemahaman soal kapabilitas sistem politik.
Kalau ada argumen bahwa demokrasi akan mengurangi efisiensi,
berarti tingkat efisiensi politik bisa diukur. Artinya lagi, sistem
politik dapat dievaluasi dari bagaimana kekuasaan absolute bekerja
memobilisasi. Sistem yang tidak stabil akan beroperasi dengan
margin kekuasaan yang rendah, dan para pengambil keputusan
adalah lembaga-Iembaga impotent untuk mampu mencapai tujuantujuan politik.

22

10. Pembangunan Politik sebagai Satu Segi Proses Perubahan Sosial
yang Multidimensi
Menurut pandangan ini, semua bentuk pembangunan saling
berkaitan. Pembangunan banyak persamaannya dengan modernisasi,
dan terjadi dalam konteks sejarah dimana pengaruh dari luar
masyarakat memengaruhi proses-proses perubahan sosial, persis
sebagaimana perubahan-perubahan dalam bidang ekonomi, sistem
politik dan tertib sosial saling memengaruhi satu sama lain.

23

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Perubahan Sosia ladalah suatu proses pergeseran atau berubahnya

struktur/tatanan didalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, adanya faktorfaktor intern (dari dalam masyarakat) dan ekstern (dari luar masyarakat) yang
menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Bentuk perubahan
ini berupa perubahan evolusi dan perubahan revolusi, perubahan direncanakan
dan tidak direncanakan, dan perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil.
Perubahan sosial dibidang pendidikan dilakukan dengan mengembangkan metode
pengajaran dan kurikulum yang berlaku.Perubahan sosial berdampak pada ilmu
pengetahuan di Indonesia dan sebagainya.
Sedangkan pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan
melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Hakikat pembangunan di
Indonesia adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
seluruh masyarakat Indonesia sehingga menghendaki keikutsertaan dari seluruh
warga tanpa terkecuali. Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dalam
suatu

perekonomian

untuk

mengembangkan kegiatan ekonominya.

Program

pemerintah mengenai pembangunan ekonomi di Indonesia ini diantaranya seperti
ekonomi kreatif, pasar bebas ASEAN, dan peningkatan pendapatan perkapita
melalui perikanan.

3.2 Saran
Sebagai masyarakat Indonesia yang bijak sudah seharusnya peka terhadap
perubahan sosial yang ada, secara sadar maupun tidak sadar, langsung maupun
tidak langsung kita larut dalam perubahan yang ada. Yang terpenting adalah
bagaimana

kita

memposisikan

diri dan menyaring perubahan sosial yang

ada.Perubahan sosial akan berdampak pada pembangunan di Indonesia baik dari
24

segi ekonomi maupun sosialnya. Oleh karena itu, jika pembangunan di Indonesia
ingin maju maka perbaiki terlebih dahulu perubahan sosial yang ada di Indonesia
ke arah yang lebih baik.

25

DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono (1984), Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial, Ghalia,
Indonesia.
----, (1987), Sosiologi suatu Pengantar, Penerbit CV, Rajawali Jakarta.Abidin,
Said Zainal, 2004. Hakekat Pembangunan. dan Perubahan Masyarakat .
Jakarta; Yayasan Pancur Siwah
Johnson, Dayle Paul (1994), Teori Sosiologi Klasik dan Modern, Di Indonesia
oleh Robert M.Z. Lawang, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Cet. III.
Sudarsono, Juwono.1982. Pembangunan Politik dan Perubahan Politik. Penerbit
PT Gramedia Jakarta.
Sukarna.1990. Pembangunan Politik. Penerbit Mandar Maju Bandung.
Yahya Muhaimin, dan Colin McAndrews.1995. Masalah-masalah Pembangunan
Politik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

26

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2

PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI ANTARA MAHASISWA SUKU JAWA DAN SUKU MADURA

6 144 7

PERBEDAAN SIKAP KONSUMTIF REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA UTUH DAN ORANG TUA TUNGGAL

7 140 2