HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU
TENTANG PENYAPIHAN DINI DI DESA KETAPANG
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUSUKAN

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Oleh :
KADARWATI
R1112022

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU

TENTANG PENYAPIHAN DINI DI DESA KETAPANG
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUSUKAN

KARYA TULIS ILMIAH
Telah Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Diuji di Hadapan Tim Penguji

Pada Tanggal:
Pembimbing Utama

Pembimbing

Pendamping

(Mujahidatul Musfiroh, S.Kep, Ns, M.Kes) (Bambang Widjokongko,
dr.,PHK, M.Pd. Ked )
NIP. 198208212005012001
NIP. 194812311976091001

Ketua TIM KTI


(Moch.AriefTq, dr, MS, PHK)
NIP. 19500913 198003 1002

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU
TENTANG PENYAPIHAN DINI DI DESA KETAPANG
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUSUKAN
KADARWATI
R1112022
Telah dipertahankan dan disetujui di hadapan Tim Penguji Proposal KTI
Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran UNS
Pada Hari ,
Ketua Penguji

(Sri Mulyani, S.Kep,Ns, M.Kes)
dr.,M.Kes)
NIP. 19670214 199303 2 001
001
Pembimbing Utama


Juni 2013
Sekretaris Penguji

(Endang Listyaningsih S,
NIP. 19640810 199802 2
Pembimbing Pendamping

(Mujahidatul Musfiroh, S.Kep,Ns,M.Si.Med) ( Bambang Widjokongko,
dr.,PHK, M.Pd. Ked )
NIP. 198208212005012001
NIP. 194812311976091001
Ketua Tim KTI

a.n. Ketua Program Studi

D IV Bidan Pendidik FK UNS
Sekretaris

(Moch.AriefTq, dr, MS, PHK)

NIP. 19500913 198003 1 002

(Sri Mulyani, S.Kep,Ns, M.Kes)
NIP. 19670214 199303 2 001

ABSTRAK

Kadarwati. R1112022. 2013. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU
TENTANG PENYAPIHAN DINI DI DESA KETAPANG WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUSUKAN. Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Latar Belakang: Penyapihan adalah suatu proses berhentinya masa menyusui
secara berangsur angsur atau sekaligus
yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Pengetahuan
yang terbatas menciptakan sikap yang tidak bai dalam penerapan penyapihan pada
anak yang berakibat pada status kesehatan anak.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap
ibu tentang penyapihan dini di desa ketapang, kecamatan susukan, kabupaten
semarang. (Periode maret – juli 2013).
Metode Penelitian: Analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibu balita yang terbanyak
memiliki pengetahuan tentang penyapihan dini yang baik yaitu sebesar 122
responden (78,20 %). Ibu balita yang terbanyak memiliki sikap tentang
penyapihan dini yang baik yaitu sebesar 139 responden (89,10 %).Setelah
dilakukan uji gamma sommers d’ didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan
yang bermakna antara 2 variabel, yaitu antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu
tentang penyapihan dini di Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang , dengan p=0,205 (p>0,05). Dan kekuatan korelasi nya lemah dengan r=
0,383.
Kesimpulan : terdapat Hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan korelasi
yang lemah
Kata kunci: Pengetahuan, Sikap , Penyapihan

ABSTRACT
Kadarwati. R1112022. 2013. RELATED KNOWLEDGE AND ATTITUDES
ABOUT MOTHER WEANING KETAPANG REGION EARLY IN THE
VILLAGE OF HEALTH SUSUKAN. Study Program IV Midwife Educators
Faculty of Medicine, University of March Surakarta.
Background : Weaning is a process of gradual cessation of lactation gradually or
all at once which is still a public health problem in Indonesia. Limited knowledge

creates bai attitude in the application of weaning the child resulting in the child's
health status.
Objective : To determine the relationship between knowledge and attitudes of
mothers about early weaning in the village ketapan, Susukan district, Semarang
regency. (Period March - July 2013).
Methods
: Analytical correlation
with cross-sectional approach.
Results : The results showed that most toddlers that she has knowledge of the
good that early weaning of 122 respondents (78.20%). Toddlers whose mothers
have the attitude most of the good early weaning in the amount of 139
respondents (89.10%). Gamma After testing Sommers d 'showed that there was no
significant correlation between the two variables, namely the level of knowledge
and attitude of mothers on weaning early in the village of Ketapang District
Susukan Semarang regency, with p = 0.205 (p> 0,05). And the strength of its weak
correlation with r = 0.383.
Conclusion : there is a relationship between knowledge and attitude with a weak
correlation
Keywords : Knowledge, Attitudes, Weaning


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya berupa kesehatan dan rasa nikmat
yang tiada terbalaskan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada rasulullah nabi Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Sains Terapan Jurusan D IV Bidan Pendidik , Fakultas Kedokteran, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak
akan dapat selesai tanpa bantuan moral maupun material dari berbagai pihak. Atas
segala bantuan yang diberikan kepada penulis, baik berupa bimbingan, motivasi,
dorongan, kerjasama, fasilitas maupun kemudahan lainnya maka pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan
terima kasih kepada :
1. H.Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG(K) selaku Ketua Program Studi D-IV
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Mujahidatul M., S.Kep, Ns, M. Kes selaku dosen pembimbing utama yang

telah membimbing penulis dengan kesabaran nya.
3. Bambang Widjokongko , dr. Ms, PHK, M.Pd. ked selaku dosen pembimbing
pendamping yang telah memberikan arahan kepada penulis.

4. Sri Mulyani, S.Kep, Ns., M.Kes selaku Sekretaris Program Studi D-IV
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
Ketua Penguji karya Tulis Ilmiah
5. Endang Listyaningsih S, dr.,M.Kes selaku penguji kedua karya tulis ilmiah.
6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan D IV Bidan Pendidik

yang telah

membimbing, membina, dan mengajar penulis dengan sabar dan baik.
7. Kedua orang tua tercinta bapak saryono dan ibu siti ismaunah yang senantiasa
membantu dari segi moril maupun materiil.
8. Teman-teman angkatan 2012 - 2013, terimakasih atas kebersamaannya.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini yang
tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kemajuan penulis di masa
yang mendatang. Penulis beharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Juli 2013

Penulis,

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Kadarwati

NIM

: R1112022


Program Studi : Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran UNS
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya
susun adalah benar karya saya. Saya bertanggung jawab secara penuh apabila
dikemudian hari terdapat tuntutan yang meragukan keaslian Karya Tulis Ilmiah
yang saya susun. Dan apabila terbukti benar saya melakukan plagiatisme (praktik
penjiplakan), maka saya siap menerima seluruh konsekuensi termasuk pencabutan
status saya sebagai mahasiswa dan atau pembatalan ijazah oleh institusi apabila
terdapat tuntutan yang dapat mengakibatkan rusaknya nama institusi di
masyarakat.
Demikian surat keterangan ini saya buat tanpa ada unsur paksaan dari
pihak manapun.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
Kadarwati

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................

i


HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................

iii

ABSTRAK.......................................................................................................

iv

ABSTRACT.....................................................................................................

v

KATA PENGANTAR......................................................................................

vi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN.................................

viii

DAFTAR ISI....................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL............................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................

xii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................

1

B. Rumusan Masalah.................................................................................

3

C. Tujuan Penelitian..................................................................................

4

D. Manfaat Penelitian................................................................................

4

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP
A. TinjauanPustaka
1. Pengetahuan....................................................................................
2. Sikap...............................................................................................
3. Penyapihan .....................................................................................
4. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap IbuTentang Penyapihan
...................................................................................................
11
B. Kerangka Konsep..................................................................................

5
6
7

12

C. Hipotesis Penelitian..............................................................................
III. METODOLOGI PENELITIAN

12

A. Desain Penelitian....................................................................................

13

B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................

13

C. Subjek Penelitian....................................................................................

13

D. Definisi Operasional...............................................................................

15

E. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................

16

IV.

V.

VI.

VII.

HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.....................................................

22

B. Karakteristik Responden.......................................................................

23

C. Analisis Pengetahuan Ibu Tentang penyapihan Dini Dengan Sikap Ibu

24

PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ......................................................................

27

B. Analisis pengetahuan Ibu Tentang Penyapihan Dini Dengan Sikap Ibu

28

PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................

31

B. Saran ...................................................................................................

32

DAFTAR PUSTAKA................................................................................

33

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi operasional...................................................................... 9
Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioner..............……………………………………...... 13
Tabel 4.1 Distribusi jumlah sampel berdasarkan umur…………………………..23
Tabel 4.2 Distribusi jumlah sampel berdasarkan pendidikan……………………23
Tabel 4.3 Distribusi jumlah sampel berdasarkan pekerjaan……………………...24
Tabel 4.4 Distribusi jumlah sampel berdasarkan pengetahuan…………………..24
Tabel 4.5 Distribusi jumlah sampel berdasarkan sikap ………………………….25
Tabel 4.6 Hasil Uji hipotesis cross sectional...............…………………………..25
Tabel 4.7 Hasil uji korelasi gamma...........................………………………….. 26

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep……..………………………………………….12
Gambar 3.1Kerangka Kerja ……..………………………………………….....13

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2

Lembar Kuesioner

Lampiran 3

Jadwal Penelitian

Lampiran 4

Surat ijin pendahuluan

Lampiran 5

Surat ijin validitas

Lampiran 6

Surat ijin penelitian

Lampiran 7

Hasil tabulasi data

Lampiran 8

Hasil perhitungan SPSS for windows versi 16.0

Lampiran 9

Lembar Konsultasi Pembimbing Utama

Lampiran 10 Lembar Konsultasi Pembimbing Pendamping

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi
dalam kandungan disertai dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak
usia dini, terutama pemberian ASI eksklusif. Asi ekslusif adalah
pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan,
diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya
air putih, sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai
dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberikan ASI sampai bayi
berumur 2 tahun (Purwanti, 2004). WHO menganjurkan pemberian
ASI eksklusif, yakni ASI saja tanpa tambahan apapun, selama 6 bulan
(Pujiarto, 2005). Dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 223 juga
secara eksplisit dianjurkan agar para ibu memberi ASI sampai bayi
berusia 2 tahun.
Data Unicef (2006), jumlah anak balita penderita gizi buruk di
Indonesia sudah mencapai 2,3 juta jiwa naik sekitar 500.000 jiwa
dibandingkan dengan data tahun 2005 sejumlah 1,8 juta jiwa. Angka
kematian bayi (AKB) sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup menjadi
salah satu dari delapan target Millenium Development Goals (MDGs)
yang mesti dicapai hingga tahun 2015. AKB di Indonesia berdasarkan
Human Development Report 2010 mencapai 31 per 1.000 kelahiran.,
angka ini lebih tinggi dibanding dengan negara-negara di Asia
Tenggara. Sedangkan data hasil surveilans Dinas Kesehatan Propinsi

pada tahun 2005, jumlah balita gizi kurang sebanyak 9,87 % dan naik
menjadi 14,8 % pada tahun 2007 (Jateng, 2007). Tingginya AKB di
Indonesia, disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah
rendahnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) segera setelah bayi lahir
(inisiasi ASI) dan pemberian ASI ekslusif. Inisiasi ASI dan pemberian
ASI ekslusif berperan penting dalam mengurangi angka kematian bayi
di Indonesia, hingga diharapkan target MDGs pada tahun 2015 dapat
tercapai. Penyusuan yang ideal secara ekslusif adalah selama 6 bulan
hingga 2 tahun.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan
pemberian ASI di Indonesia saat ini memprihatinkan, persentase bayi
yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3 %. Hal ini
disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan
pemberian ASI masih relatif rendah. Padahal kandungan ASI kaya
akan karotenoid dan selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem
pertahanan tubuh bayi untuk mencegah berbagai penyakit. Setiap tetes
ASI juga mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit
dan antibodi yang lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang
terdapat dalam susu formula.
Menurut Dirjen Gizi dan KIA masalah utama masih rendahnya
penggunaan ASI di Indonesia adalah faktor sosial budaya, kurangnya
pengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat akan pentingnya
ASI, serta jajaran kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung
peningkatan pemberian ASI. (PP-ASI).

WHO, UNICEF dan Departemen Kesehatan RI melalui SK
Menkes tahun 2004, telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI
eksklusif selama 6 bulan.
Menyapih, secara harfiah berarti membiasakan. Maksudnya bayi
secara berangsur-angsur dibiasakan menyantap makanan orang
dewasa. Selama masa penyapihan, makanan bayi berubah dari ASI
saja ke makanan yang lazim dihidangkan oleh keluarga, sementara air
susu diberikan hanya sebagai makanan tambahan. (Arisman, 2004).
Proses itu dapat disebabkan oleh anak itu sendiri untuk berhenti
menyusu atau bisa juga dari sang ibu untuk berhenti menyusui
anaknya, atau dari keduanya dengan berbagai alasan. Masa menyapih
merupakan pengalaman emosional bagi sang ibu, anak juga sang ayah.
Karena merupakan ikatan kesatuan yang tidak akan terlupakan. (Ana
Fitria, 2007).
Penelitian tentang penyapihan telah dilakukan oleh Budiman
dengan judul “Hubungan Beberapa Karakteristik Ibu Dengan umur
Penyapihan Pada Anak Usia Dibawah tiga Tahun Di Desa kalongan
Kecamatan ungaran kabupaten Dati II Semarang ”. Sifat penelitian ini
adalah deskriptif explanatory dengan menggunakan metode penelitian
survai total populasi, pendekatan yang digunakan adalah cross
sectional. Hasil penelitian terhadap 38 ibu yang mempunyai anak usia
dibawah tiga tahun yang sudah disapih menunjukkan bahwa umur ibu,
tingkat pengetahuan gizi ibu dan lama kontak antara ibu dengan anak
mempunyai

hubungan

positif

yang

bermakna

dengan

umur

penyapihan. Tingkat pendidikan ibu dan tingkat ekonomi ibu

mempunyai

hubungan

negatif

yang

bermakna

dengan

umur

penyapihan. Penggunaan alat kontrasepsi pil dan bukan pil tidak
terdapat hubungan yang bermakna dengan umur penyapihan.
Perbedaan dengan penelitian yang saya buat adalah sifat penelitian
nya analitik , yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan
antara pengetahuan dan sikap tentang penyapihan dini.
Hasil studi pendahuluan dengan metode wawancara terhadap 10
ibu-ibu yang memiliki anak dan menyusui,dimana sebanyak 4 orang
(40%) melakukan penyapihan setelah berumur 2 tahun dan sebanyak 6
orang ibu (60%) melakukan penyapihan kurang dari 1 tahun. Faktor
penyebab masalah tersebut adalah praktek penyapihan dini yang
masih banyak (sebelum usia 2 tahun) serta kualitas makanan
pendamping ASI yang tidak memadai.
Dari data di atas maka peneliti tertarik meneliti korelasi antara
pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan dini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai “ Adakah Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
Tentang Penyapihan dini ?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk menngetahui adanya hubungan pengetahuan dan sikap
Ibu tentang penyapihan dini.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang penyapihan
dini.
2. Untuk mengetahui sikap ibu tentang penyapihan dini .

3. Untuk mengetahui / menganalisis hubungan antara pengetahuan
dan sikap ibu terhadap penyapihan dini.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan

tentang

penyapihan

anak

serta

sikap

dalam

penyapihan anak.
2. Manfaat aplikatif.
a. Bagi Ibu
Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang
penyapihan anak, serta lebih erat nya jalinan kasih sayang ibu
dan anak.

b. Bagi Institusi
Sebagai sumber tambahan wawasan keilmuan khusus
nya dalam penyapihan dini.
c. Bagi Profesi
Sebagai sumbangan aplikatif berupa ilmu dan penerapan
sikap bagi profesi bidan dalam penyapihan dini.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan indrawi. Pengetahuan muncul ketika
seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali
benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya. (Meliono, 2007)
Menurut (Notoatmodjo, 2005). faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan ada tujuh yaitu :
1) Umur
Orang yang lebih muda mempunyai daya ingat yang lebih kuat dan
kreatifitaslebih tinggi dalam mencapai dan mengenal sesuatu yang
belum diketahui dibandingkan dengan yang yang lebih tua. Disamping

itu kemampuan untuk menyerap pengetahuan baru lebih mudah
dilakukan pada umur yang lebih muda karena otak berfungsi maksimal
pada umur muda.
2) Pendidikan
Penilaian pengetahuan dapat dilihat dari segala item pertanyaan
yang akan diberikan peneliti kepada responden.
Kategori pengetahuan dapat ditentukan dengan kriteria Arikunto
(2006) :
a) Baik

: Jika pertanyaan dijawab dengan benar 76-100%

b) Cukup : Jika pertanyaan dijawab dengan benar 56-75%
c) Kurang : Jika pertanyaan dijawab dengan benar < 55%
3) Informasi
Seseorang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas .
4) Pengalaman
Sesuatu

yang

pernah

dialami

seseorang

akan

menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.
5) Minat
Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu
hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
6) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
7) Kebudayaan Lingkungan Sekitar
Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan dibesarkan
berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.
B. Sikap
Sikap adalah suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus.Manifestasi Sikap tidak dapat
langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup (Notoatmodjo, 2007).
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu pengalaman pribadi,
Orang lain yang dianggap penting dan lebih senior, kebudayaan, media
massa, faktor emosional, dan pengetahuan.
a) Cara Pengukuran Sikap
Cara pengukuran sikap yang akan digunakan peneliti adalah skala
likert. Skala likert (Mehodof Summateds Ratings) menggunakan tehnik
kontruksi test yang lain. Masing-masing responden diminta melakukan
agreement atau disagreement nya untuk masing-masing item dalam skala
yang terdiri 4 point (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak
setuju). Semua sistem yang favourabel kemudian diubah nilainya dalam
angka. (Setiawan, 2010).
Kategori penilaian :
Pernyataan positif
Sangat setuju

:

nilai
4

prosentase
kategori
76-100% (Sangat baik)

Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

:
:
:

3
2
1

51-75%
26-50%
0-25%

(Baik)
(Tidak baik)
(Sangat tidak baik)

C. Penyapihan
Menyapih adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara
berangsur angsur atau sekaligus (Ana Fitria, 2007). Proses tersebut dapat
disebabkan oleh berhentinya sang anak dari menyusu ibunya.atau bisa
juga berhentinya seorang ibu untuk menyusui anaknya. Atau bisa juga
keduanya. Masa menyapih ini merupakan pengalaman emosional bagi
sang ibu, anak, juga sang ayah. Karena ketiga pihak tersebut merupakan
ikatan kesatuan yang tidak boleh dilupakan.
WHO merekomendasikan penyapihan dilakukan setelah bayi berusia
2 tahun. Pada usia ini anak sudah mempunyai pondasi kuat bagi
perkembangan selanjutnya.
Penyapihan anak 2 tahun dilakukan demi perkembangan maupun
psikologis anaknya, seperti:
1) Mengembangkan pengenalan aneka ragam rasa dan tekstur
makanan. Hal ini berpengaruh pada perkembangan intelektualitasnya
karena daya ingatnya akan menyimpan informasi mengenai berbagai rasa
dan tekstur makanan.
2) Memperbanyak latihan mengunyah makanan padat agar gigi dan
rahangnya berkembang optimal .
3) Anak dilatih untuk mandiri karena tidak bergantung pada ASI
setiap kali anak lapar atau haus.
Penyapihan adalah masa berbahaya bagi bayi dan anak kecil. Telah
diketahui bahwa terdapat resiko infeksi yang lebih tinggi, terutama
penyakit diare, selama proses penyapihan ini dibandingkan dengan masa
sebelumnya dalam kehidupan bayi. Hal ini disebabkan karena terjadi

perubahan konsumsi ASI yang bersih dan mengandung faktor anti
infeksi. Menjadi makanan yang seringkali disiapkan, disimpan dan
diberikan pada anak dengan cara yang tidak higienis (Muchtadi, 2002).
Ada 2 metode Penyapihan yang biasa dilakukan, yaitu :
1) Metode seketika
Umumnya dilakukan pada keadaan terpaksa, misalnya pada ibu
mendadak sakit atau pergi jauh. Jika memilih metode ini yang harus
dilakukan adalah: Mengkomunikasikan situasi yang terjadi pada anak
(terutama untuk anak satu tahun keatas). Untuk memberikan minuman
selain ASI tunggulah anak sampai merasa haus dan lapar. Karena
biasanya anak bisa menerima minuman tersebut dalam kondisi lapar.
Alihkan perhatian anak dengan mainan yang disukai anak sambil
memberinya makan dan minum.
2) Metode bertahap
Metode bertahap dibagi menjadi dua yaitu:
a. Natural weaning (penyapihan alami) . Disini ibu tidak
memaksa anak untuk berhenti namun mengikuti tahap
perkembangan anak.
b. Mother led weaning . Ibu menentukan kapan saat menyapih
anak. Yang dibutuhkan pada metode ini adalah kesiapan
mental ibu dan dukungan suami. Ayah juga harus berperan
sebagai sosok yang memberikan kenyamanan selain ibu,
dengan cara mengajak anak bermain ( Muchtadi, 2002 ).
Cara menyapih yang benar adalah:
1) Kurangi frekuensi menyusui secara bertahap.
2) Tambah frekuensi makanan pendamping air susu ibu (MP ASI)
dan makanan selingan.
3) Jadwal menyusui terakhir, pada malam hari dihentikan
4) Tetap berikan perhatian dan kasih sayang

5) Menyapih sebaiknya di mulai pada masa anak berusia di atas 2
tahun.
Pemberian makanan sapihan sebaiknya berangsur-angsur mulai
dari yang paling lembut sampai yang lebih keras. Menurut WHO
pemberian MP-ASI harus sesuai dengan waktu pemberian yang tepat,
memadai, aman untuk dikonsumsi. Bayi yang diberi MP-ASI dalam
waktu yang semakin awal memiliki kecenderungan mempunyai status
gizi yang kurang dibandingkan dengan bayi yang diberikan MP-ASI
tepat pada waktunya yaitu mulai usia enam bulan. ( Judarwanto, 2009 ).
Tahapan pengenalan MP-ASI mulai usia 6 bulan dengan tekstur
makanan : semi cair. Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit
yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula bubur susu dalam
jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari
tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk
pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau
labu kuning. Mulai usia 7 bulan perkenalkan dengan tekstur yang lebih
kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Setelah secara bertahap
pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa
disaring. Mulai usia 9 bulan dikenalkan dengan bubur beras atau nasi
lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup. Pada saat penyapihan
yang terpenting adalah kuantitas / frekuensi pemberian ASI yang masih
terus diberikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu penyapihan antara lain :
faktor ibu meliputi pekerjaan, pengetahuan,dan kondisi kesehatan ibu.
faktor anak meliputi kondisi kesehatan anak, proses tumbuh kembang

anak. faktor sikap meliputi pengalaman pribadi, Orang di lingkungan
sekitar, dan kebudayaan.
Dampak penyapihan dini dapat menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan pada anak, dimana berpengaruh pada status gizi sang anak,
meningkatkan risiko gejala pernafasan, menyebabkan hubungan anak dan
ibu berkurang keeratannya karena proses bounding attachment
terganggu, pengaruh asupan gizi yang kurang menyebabkan malnutrisi
pada anak, mudah mengalami reaksi alergi, muntah, ruam dan gatal-gatal
karena reaksi dari sistem imun.
WHO merekomendasikan penyapihan dilakukan setelah bayi berusia
2 tahun. Pada usia ini anak sudah mempunyai pondasi kuat bagi
perkembangan selanjutnya.
Keuntungan dilakukan penyapihan dini ibu akan mempunyai
aktivitas lain untuk menstimulasi anak. Kerugian dilakukan penyapihan
dini, bayi akan kehilangan makanan terbaiknya, yakni ASI yang tidak
dapat disamai oleh PASI ( pengganti ASI), meningkatkan resiko gejala
pernapasan pada bayi, meningkatkan resiko obesitas atau kegemukan
pada bayi.
Keuntungan

penyapihan

lebih

2

tahun

anak

lebih

puas

mendapatkan ASI dan gizi yang cukup. Kerugian penyapihan lebih dari
2 tahun adalah tingkat ketergantungan ibu dan anak atau sebaliknya
tinggi, sehingga anak tidak mampu membina relasi dengan orang lain
termasuk ayah nya.
Analisis gizi telah memperlihatkan bahwa Asi mengandung semua
zat gizi yang diperlukan bayi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya,
yaitu : kalori, protein, lemak, air, mineral, vitamin dan lain-lainnya

terdapat dalam jumlah yang cukup dengan komposisi yang seimbang
(Sastroasmoro, 2007). Bayi yang kurang mendapatkan ASI beresiko
kekurangan gizi, karena selain tidak dilengkapi oleh zat kekebalan, susu
formula dibuat dengan takaran yang belum tentu seluruhnya sesuai
dengan kebutuhan bayi (Nadesul, 2007).

D. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penyapihan Dengan Sikap Ibu
Tentang Penyapihan.
Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu ( Notoatmodjo, 2003). Penyapihan adalah suatu proses
berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus (Ana
Fitria, 2007). Faktor pengetahuan ibu tentang penyapihan sangat
berpengaruh terhadap kesehatan anak. Sikap adalah suatu reaksi atau
respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus.
Manifestasi Sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup (Notoatmodjo,
2007).
Pengetahuan ibu tentang penyapihan sangat berpengaruh terhadap
kesehatan anak. Kesehatan anak berhubungan dengan bagaimana sikap
keluarga dalam menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan
anak. Penyediaan makanan berhubungan dengan asupan zat gizi dan
berpengaruh terhadap status gizi. Jadi pengetahuan ibu tentang

penyapihan yang benar dapat mempengaruhi sikap ibu dalam
menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan anaknya.
Semakin baik pengetahuan ibu tentang penyapihan maka semakin baik
pula sikap ibu dalam menyiapkan makanan kepada anak sesuai
kebutuhan.

B. Kerangka Konsep
variabel bebas
Pengetahuan
ibu tentang
penyapihan dini

Umur
Pendidikan

variabel terikat
Awareness
(kesadaran)
Interest
(perhatian/tertarik)

Sikap ibu
tentang
penyapihan
dini

Evaluation
(menilai)
Trial (mencoba)

Pekerjaan

Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Ket :
: diteliti
------------------

: tidak diteliti

C. Hipotesis
Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan dini.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi
dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan
antara pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan dini.
B. Tempat dan waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian di wilayah kerja puskesmas susukan desa
ketapang kabupaten semarang.
2. Waktu penelitian dilaksanakan pada juni 2013 sampai selesai.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
a. Populasi target : Semua ibu yang mempunyai anak dengan
umur dibawah 5 tahun di wilayah kerja puskesmas susukan
b. Populasi Aktual : Semua ibu yang mempunyai anak dengan
umur dibawah 5 tahun di wilayah kerja puskesmas susukan di
desa ketapang.
2. Sampel dan Teknik Penelitian
a. Sampel
: Sebagian ibu yang mempunyai anak yang
tercatat di posyandu dan dilakukan penyapihan kurang dari 2
tahun.
b. Tekhnik sampling : Simple Random Sampling
3. Estimasi besar sampel
N
n= -------------

1+N(d2)
Keterangan:
N: Besar populasi
n :Besar sampel
d: Tingkat Kepercayaan 0,05 Saryono (2010)
N
n= ------------1+N(d2)
256
n= ------------1+256(0,052)
256
n= ------------1.64
n= 156
4. Kriteria Restriksi
a. Kriteria Inklusi :
1). Ibu yang anaknya tercatat di posyandu desa ketapang
2). Ibu yang bersedia menjadi responden.
b. Kriteria Ekslusi :
1) Ibu yang menyapih anak nya diatas usia 2 tahun.
2) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden

D. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No

Variable

Definisi

1.

Pengetahua

Hasil tahu ibu Kuesioner

n

Alat ukur

tentang tentang

penyapihan

Skor

Skala

pengukuran
Total skor jawaban Ordinal
responden

menunjukan

pengertian,

tingkat

pengetahuan

metode,

dengan kategori :

keuntungan
tujuan

,

1.

dan

Ba
ik , skor : 76-100%

2.

Cu

kerugian
kup , skor : 56-75%
penyapihan
anak.

3.

K
urang ,skor : < 55%

Favourabel
Benar :1
Salah : 0
Unfavourabel

Benar : 0
Salah : 1
2.

Sikap

Ibu Respon

ibu Kuesioner

Total jawaban responden Ordinal

dalam

tentang tentang

menunjukan sikap ibu

penyapihan

pengertian,

tentang

pengertian,

metode,

metode,

tujuan,

keuntungan

,

kerugian
tujuan

keuntungan,dan kerugian
penyapihan dini .

dan

Kategori:

metode

1. Sangat Baik:76-100%

penyapihan

%
2. Baik:51 – 75 %
3. Tidak Baik:26 - 50 %

dini.

4. Sangat Tidak Baik: 025%

E. Pengumpulan Data dan Analisis Data
1. Pengumpulan Data
a. Alat Ukur
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur kuesioner
untuk mengukur pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan
dini. Kuesioner pengetahuan dinilai dengan menggunakan skala
Gutman dimana untuk jawaban yang benar diberi nilai 1 dan
jawaban yang salah diberi nilai 0 untuk pertanyaan favourable
serta nilai 0 untuk jawaban benar dan niali 1 untuk jawaban salah

pada pertanyaan unfavourable , selanjutnya untuk pengetahuan di
kategorikan kedalam pengetahuan baik,cukup, kurang. Data sikap
diperoleh dengan wawancara yang dinyatakan dengan skala likert.
Jawaban diukur dengan skor sangat setuju diberi nilai 4, setuju
diberi nilai 3, tidak setuju 2, dan sangat tidak setuju 1. Untuk sikap
dikategorikan sangat baik,baik, tidak baik, dan sangat tidak baik.
b. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dengan
menggunakan data primer yaitu data diperoleh langsung dari hasil
pengisian kuesioner oleh ibu yang anaknya tercatat di posyandu
desa ketapang. Sebelum dilakukan pengumpulan data, dilakukan
uji validitas terhadap kuesioner yang akan digunakan

sebagai

instrumen penelitian. Uji validitas kuesioner akan dilakukan di
desa gentan dengan menggunakan responden ibu yang anaknya
tercatat di posyandu desa gentan . Desa gentan dipilih karena
dirasa memiliki karakteristik yang sama dengan desa ketapang.
Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner yang akan di gunakan sebagai
alat ukur pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan.

Tabel 3.2
Kisi – kisi kuesioner Pengetahuan dan Sikap Ibu
Tentang Penyapihan dini
No

Jenis

Indikator

Nomor soal

Jumlah

1.

Favourable

(Pengetahuan)
Pengertian,
Keuntungan
Metode
tujuan
Kerugian

20
1,2
16,23,25
7,14,22
6,21
3,5,10,12,15,18,20,24
1,3,10,11,13,17,20

(Sikap)
Sikap
Keuntungan
metode
2.

20

7,18
2,4,6,8,9,12,14,15,16,19

Unfavourable Kerugian
Metode
Keuntungan
5

8
9

c. Uji validitas Dan Reliabilitas
Uji validitas telah dilakukan di Desa Gentan pada tanggal
29 Maret 2013 dengan jumlah responden 20 orang dengan
jumlah soal 50 butir dengan 25 soal pengetahuan dan 25 soal
sikap. Setelah diperoleh data validitas dari Desa Gentan maka
tahap selanjutnya adalah menguji validitas dan reliabilitas
kuesioner penelitian. Uji validitas untuk mengukur tingkat
pengetahuan dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi
person

product

moment.

Item

dinyatakan

valid

jika

rhitung rtabel

pada taraf signifikansi 5%. Uji reliabilitas yang

digunakan adalah teknik Croncbach’s Alpha dengan cutoff
>0,6 (Murti, 2011).Dari hasil data yang telah didapat kemudian
menguji validitas dengan person product moment didapatkan
hasil soal yang valid sebanyak 40 soal dengan masing –
masing soal 20 soal pengetahuan dan 20 soal sikap, dan soal
yang tidak valid sebanyak 10 soal. Soal yang tidak valid yaitu
nomor 4,11,13,17,19,21,22,23,24,25 . Soal yang tidak valid
dibuang dan diambil yang valid saja untuk dilakukan
reliabilitas dengan menggunakan teknik Croncbach’s Alpha.
Hasil yang didapatkan Croncbach’s Alpha sebesar 0,9017
untuk pengetahuan dan 0,8873 untuk sikap. Sesuai dengan
nilai hasil tersebut kuesioner dinyatakan reliabel sebagai alat
ukur.
d. Pelaksanaan
Setelah diperoleh instrument penelitian yang valid dan
reliabel maka penelitian dapat dilakukan. Penatalaksanaan
pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung
dari responden melalui pengisian kuesioner. Responden
diperoleh dari data sekunder yang didapatkan dari puskesmas
susukan.
e. Kerangka kerja
Populasi : Semua ibu yang mempunyai anak dengan umur dibawah 5
tahun

Sampel : Sebagian ibu yang memiliki anak dibawah

usia 2 tahun

Sampling : Simple Random Sampling

Penelitian: Cross Sectional Corelation
Kuesioner pengetahuan dan sikap

Desain

Pengumpulan Data :
Analisa data : Editing , Coding ,

Scoring , Tabulatin g, dan Uji gamma d’sommer

Penarikan

Kesimpulan : Menjawab hipotesis (sesuai hasil signifikansi) dan ditulis
dalam kesimpulan.
Gambar 3.1 kerangka kerja
2. Analisis Data
a. Pengolahan data
1. Editing ( koreksi)
Editing adalah memriksa daftar pertanyaan yang
telah diserahkan oleh para pengumpul data. ( Setiawan,
2010). Langkah ini dilakukan untuk menilai setiap daftar
pertanyaan yang sudah di isi editing meliputi kelengkapan
pengisian, kesalahan pengisian, dan konsistensi dari setiap
jawaban .
2. Koding
Koding adalah mengklarifikasi jawaban dari para
responden ke dalam kategori. (Setiawan, 2010) Langkah ini
untuk memberikan kode pada atribut dari variabel untuk
memudahkan dalam analisis data.Jawaban-jawaban yang
ada pada lembar kuesioner diberikan kode berupa
angka,kemudian dimasukan dalam tabel kerja guna
mempermudah membacanya.
3. Scoring
Scoring adalah memberikan penilaian terhadap
item-item

yang

(Setiawan,2010).

perlu

diberi

penilaian

atau

skor.

4. Tabulating
Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel langkah
ini untuk mengelompokkan data sesuai dengan tujuan
penelitian kemudian dimasukan kedalam tabel yang sudah
disiapkan. Selanjutnya data dimasukan ke komputer dan
dianalisis secara statistik. ( Setiawan , 2010).
b. Analisa Data
Analisa data yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Analisis Univariat
Dalam penelitian ini, variabel yang akan dianalisis
secara univariat adalah pengetahuan ibu tentang gizi seimbang
dan sikap ibu tentang penyapihan dini. Analisis univariat ini
akan mencari persentase dari tiap variabel penelitian, dengan
rumus :

Keterangan :
N : nilai kategori dalam bentuk persen
K : jumlah tiap kategori
P : jumlah seluruh responden
2. Analisis Bivariat
Setelah dilakukan analisis univariat, akan dilanjutkan
dengan analisis bivariat. Dalam penelitian ini, analisis bivariat
digunakan untuk menguji hipotesis dengan menentukan
variabel bebas (pengetahuan ibu tentang penyapihan dini) dan
variabel terikat (sikap ibu tentang penyapihan dini).
Analisa data menggunakan uji korelasi gamma dan
somers’d dengan program SPSS. Dalam penelitian ini nilai
kemaknaan 5% dan nilai kepercayaan 95%. Kemudian data
penelitian akan disajikan dengan tabel dan narasi. Tabel dipilih

untuk memudahkan dalam membaca hasil, sedangkan narasi
digunakan untuk memberi penjelasan dari data yang disajikan.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Ketapang merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kerja
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Adapun batas - batas desa
ketapang sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Sidoharjo Sebelah Selatan

: Desa Timpik

Sebelah Timur : Desa Susukan

: Desa Gentan

Sebelah Barat

Desa Ketapang mempunyai 2 bidan yang terdiri dari 1 bidan desa berada
di dusun kwangsan

dan 1 orang bidan praktek swasta berada di dusun

tawang. Di desa ketapang terdapat 6 posyandu balita yang terdiri dari
Posyandu Anggrek I, Posyandu Anggrek II, Posyandu Anggrek III, Posyandu
Anggrek IV, Posyandu Anggrek V dan Posyandu Anggrek VI. Jarak antara
tempat bidan praktek mandiri dengan rumah warga tidak terlalu jauh sehingga
pelayanan kesehatan dapat diakses dengan cepat dan mudah.Informasiinformasi yang berhubungan dengan kesehatan disampaikan oleh bidan
melalui penyuluhan pada saat posyandu maupun saat rapat PKK. Masyarakat
dapat pula memperoleh informasi kesehatan yang dibutuhkan dengan
mendatangi bidan praktek mandiri atau puskesmas pembantu. Jumlah balita
yang ada di Desa ketapang kurang lebih 256 balita.Sampel yang diambil
untuk menjadi responden penelitian 156 balita.

B. Karakteristik Responden
1. Umur Ibu
Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Sampel Ibu Balita Menurut Umur di Desa
Ketapang Tahun 2013.

Umur
N
Persentase (%)
< 20 tahun
1
0,6
20 – 35 tahun
115
73,7
> 35 tahun
40
25,6
Jumlah
156
100
Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan hasil bahwa yang paling
banyak responden berumur 20-35 tahun sebanyak 115 responden (73,7%).
Sedangkan yang paling sedikit ibu balita berumur < 20 tahun sebanyak 1
responden (0,6 %)
2. Pendidikan Ibu
Tabel 4.2 Distribusi Jumlah Sampel Ibu Balita Menurut Pendidikan Ibu di
Desa Ketapang Tahun 2013
Pendidikan
Perguruan Tinggi
SLTA
SLTP
SD
SMK
Jumlah

N
7
41
53
51
4
156

Persentase (%)
4,5
26,2
34,0
32,7
2,6
100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapatkan hasil bahwa yang paling
banyak pendidikan ibu SLTP sebanyak 53 responden (34,0 %). Sedangkan
yang paling sedikit ibu berpendidikan SMK sebanyak 4 responden (2,6
%).
3. Pekerjaan Ibu
Tabel 4.3 Distribusi Jumlah Sampel Ibu Balita Menurut Pekerjaan Ibu di
Desa Ketapang Tahun 2013
Pekerjaan
Guru
Pedagang
PNS

N
1
1
1

Persentase (%)
0,6
0,6
0,6

Tani
Swasta
Buruh
IRT
Total

19
27
31
76
156

12,3
17,3
19,9
48,7
100,0

Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan hasil bahwa pekerjaan
responden yang paling banyak adalah IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak
76 responden (48,7 %). Sedangkan yang sedikit pekerjaan ibu sebagai
pedagang , guru dan PNS sebanyak 1 responden (0, 6 %).

C. Analisis Pengetahuan Ibu Tentang Penyapihan Dini Dengan Sikap Ibu.
1. Pengetahuan Ibu Tentang Penyapihan Dini
Tabel 4.4 Distribusi Jumlah Sampel Ibu Balita Menurut Pengetahuan Ibu
Tentang Penyapihan Dini Di Desa Ketapang Tahun 2013
Pengetahuan
Baik
Cukup
Jumlah

N
122
34
156

Persentase (%)
78,2
21,8
100.0

Berdasarkan tabel 4.4 diatas didapatkan hasil yang paling banyak
pengetahuan ibu tentang penyapihan dini adalah baik yaitu sebanyak 122
responden (78,20 %).
2. Sikap Ibu Tentang Penyapihan Dini
Tabel 4.5 Distribusi Jumlah Sampel Ibu Balita Menurut Sikap Ibu Tentang
Penyapihan Dini Di Desa Ketapang Tahun 2013.
Sikap
Sangat Baik

N
17

Persentase (%)
10,9

Baik
Total

139
156

89,1
100

Berdasarkan tabel 4.5 diatas didapatkan hasil bahwa yang paling
banyak sikap ibu tentang penyapihan dini baik sebanyak 139 responden
(89,1 %).
3. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyapihan Dini
Tabel 4.6 Hasi Uji Hipotesis Cross Sectional Tentang Penyapihan Dini Di
Desa Ketapang Tahun 2013.
Sangat
KAT_P

Baik

Cukup

Total

Count
% within
KAT_P
Count
% within
KAT_P
Count
% within

Baik
15

Baik
107

Total
122

12.3%

87.7%

100.0%

2

32

34

5.9%

94.1%

100.0%

17

139

156

10.9%

89.1%

100.0%

KAT_P
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dari uji hipotesis Cross Sectional
didapatkan hasil bahwa pada responden dengan pengetahuan yang baik
sebagian besar mempunyai sikap baik dan pada responden dengan
pengetahuan cukup sebagian besar mempunyai sikap baik.
Tabel 4.7 Hasi Uji Korelasi Gamma Tentang Penyapihan Dini Di Desa Ketapang
Tahun 2013.

Pengetahua

Baik

n
Total

Cukup

Sikap
Sangat baik
Baik
15
107

Total
122

2
17

34
156

32
139

r
0,383

p
0,205

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dari uji korelasi antara pengetahuan
ibu dengan sikap ibu tentang penyapihan dini didapatkan hasil bahwa ada
hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan
dini di Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang dengan
p=0,205 (p>0,05). Dan kekuatan korelasi nya lemah dengan r= 0,383.
Dengan kata lain terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
sikap ibu dari penyapihan dini hanya saja kekuatan korelasinya lemah.

BAB V
PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner kemudian
ditabulasi dan dianalisa data sesuai dengan variabel yang diteliti, maka berikut ini
pembahasan dan variabel – variabel tersebut.
A. Karakteristik Responden
1. Umur Ibu Balita
Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan hasil bahwa yang paling
banyak responden berumur 20-35 tahun sebanyak 115 responden (73,7%).
Sedangkan yang paling sedikit ibu balita berumur < 20 tahun sebanyak 1
responden (0,6 %).
Menurut Mubarak (2011) dengan bertambahnya umur seseorang akan
mengalami perkembangan aspek fisik dan psikologis. Pada aspek psikologis
atau mental taraf berfikir seseorang menjadi semakin matang dan dewasa.
Dengan umur yang semakin matang maka seseorang akan semakin mudah
memahami dan menelaah setiap informasi yang didapat sehingga informasi
dapat tersampaikan dengan mudah sehingga pengetahuan nya akan
bertambah kearah baik dan dapat memunculkan suatu perilaku atau sikap
yang baik.
2. Pendidikan Ibu Balita
Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapatkan hasil yang paling banyak
pendidikan responden adalah SMP sebanyak 53 responden (34,0 %).
Sedangkan yang paling sedikit ibu dengan pendidikan terakhir SMK
sebanyak 4 responden (2,6 %). Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin

mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan
yang dimiliki (Notoatmodjo, 2003).
3. Pekerjaan Ibu Balita
Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan hasil yang paling banyak
pekerjaan responden IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 76 responden
(48,70%) .Menurut Mubarak (2011) lingkungan pekerjaan dapat membuat
seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung
maupun tidak langsung.Pergaulan lingkungan sosial dalam pekerjaan ada
yang memberikan dampak positif dan negatif. Seseorang yang bergaul
dengan orang-orang yang mempunyai pengetahuan tinggi maka secara
langsung maupun tidak langsung pengetahuan yang dimilikinya akan
bertambah begitu sebaliknya.
B. Analisis Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Sikap Ibu tentang Penyapihan Dini
1. Pengetahuan Ibu Tentang Penyapihan Dini
Berdasarkan tabel 4.4 diatas didapatkan hasil yang paling banyak
pengetahuan ibu tentang penyapihan dini adalah baik yaitu sebanyak 122
responden (78,20 %). Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia
sebagai hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan ibu merupakan segala apa
yang diketahui berdasarkan pengalaman yang diperoleh ibu (Mubarak,
2011). Pengetahuan seseorang sangatlah bergantung dari apa yang
didapatkan sehari – hari dalam kehidupannya. Jika seseorang berada pada
lingkungan yang dapat membuat pengetahuannya semakin bertambah

maka tidak menutup kemungkinan pengetahuannya akan menjadi
bertambah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan
seperti pendidikan,umur, pekerjaan, dan informasi sangat mempengaruhi
tingkat pengetahuan seseorang. Pengetahuan merupakan salah satu dari
ketiga komponen pembentuk sikap yaitu komponen kognitif. Dalam teori
Rosenberg, pengetahuan dan sikap berhubungan secara konsisten. Bila
komponen kognitif (pengetahuan) berubah, maka akan diikuti perubahan
sikap. Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
seseorang seharusnya berhubungan dengan sikapnya. Berdasarkan teori
tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang sudah
seharusnya

berhubungan

dengan

sikapnya.Di

Desa

Ketapang

pengetahuan ibu balitanya hampir seluruhnya baik, itu dikarenakan pada
saat posyandu bidan di wilayah Desa Ketapang selalu memeberikan
informasi yang banyak dan beragam tentang kesehatan terlebih lagi
tentang pemberian ASI. Dan didukung dengan tingkat pendidikan dan
umur ibu yang hampir seluruhnya sudah matang dan dewasa.
2. Sikap Ibu Tentang Penyapihan Dini
Berdasarkan tabel 4.5 diatas didapatkan hasil bahwa yang paling
banyak sikap ibu tentang penyapihan dini adalah baik sebanyak 139
responden (89,1 %).Sikap adalah suatu reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus.Manifestasi Sikap tidak
dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. Sikap merupakan cerminan dari pengetahuan

responden, sehingga pengetahuan mempengaruhi sikap seseorang dengan
hal tersebut dapat di nilai suatu sikap seseorang. Pengetahuan seseorang
sangatlah bergantung dari apa yang didapatkan sehari – hari dalam
kehidupannya.
3. Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Sikap Ibu Tentang Penyapihan Dini
Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil
tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap
suatu objek tertentu. Pengetahuan ibu merupakan segala apa yang
diketahui berdasarkan pengalaman yang diperoleh ibu (Mubarak, 2011).
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dari uji korelasi gama pada penelitian
antara pengetahuan ibu dengan sikap ibu tentang penyapihan dini
didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu
tentang penyapihan dini di Desa Ketapang Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang , dengan p=0,205 (p>0,05) dan kekuatan korelasi
nya lemah dengan r= 0,383. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antar pengetahuan dan sikap. Penelitian ini searah
dengan penelitia sharak mathelda dengan judul Hubungan Perilaku
Penyapihan Dengan Kejadian Diare Pada Bayi (0-6 Bulan) Di
Kabupaten Maluku Tenggara Barat dengan hasil ada hubungan dengan
tingkat pengetahuan p = 0,002 dan sikap p = 0,001. Hal ini seusuai
dengan teori yang ada bahwa anatara pengetahuan dan sikap terdapat
hubungan. Pengetahuan yang berhubungan dengan masalah kesehatan
akan mempengaruhi terjadinya gangguan kesehatan pada kelompok

tertentu. Pengetahuan ibu tentang penyapihan sangat berpengaruh
terhadap kesehatan anak. Kesehatan anak berhubungan dengan
bagaimana sikap keluarga dalam menyediakan makanan yang sesuai
dengan kebutuhan anak. Sikap adalah suatu reaksi atau respon yang
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus.Penyediaan
makanan berhubungan dengan asupan zat gizi dan berpengaruh
terhadap status gizi. Jadi pengetahuan ibu tentang penyapihan yang
benar dapat mempengaruhi sikap ibu dalam menyediakan makanan
yang sesuai dengan kebutuhan anaknya. Semakin baik pengetahuan ibu
tentang penyapihan maka semakin baik pula sikap ibu dalam
menyiapkan makanan kepada anak sesuai kebutuhan.

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimp