Metodologi Studi Sejarah Islam teori

17

Selama Perkuliahan Berlangsung,
setiap alat telekomunikasi, semisal HP wajib dimatikan
demi aktualisasi interaksi-edukatif.
(amanat kode etik mahasiswa)

mata kuliah : Metodologi Studi Islam (MSI)
METODOLOGI STUDI SEJARAH ISLAM

Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

‫دينكم ولي دين‬
‫لكم ل‬
selalu bertoleransi

‫ن الدين عند الله اﻹسلما‬
‫إ ن‬

selalu fanatik berIslam


METODOLOGI STUDI SEJARAH ISLAM

Abuddin Nata, MSI,
Sejarah : suatu ilmu yang di dalamnya dibahas
berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur
tempat, waktu, obyek, latar belakang dan pelaku
dari peristiwa tsb h 46.
Sejarah Islam : berbagai peristiwa atau kejadian yang
benar-benar terjadi yang berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan agama Islam
dalam berbagai aspek h 315.
Periode Sejarah Islam : klasik 571-1250M,
pertengahan 1250-1800M, modern 1800-...M.

“Pendekatan Penelitian Sejarah”,
http://intl.feedfury.com/content/17146947-pendekatan-penelitian-se
jarah.html
- diakses 09-12-2010


a. Manusia adalah makhluk rohani dan jasmani.
Rohani dengan manifestasinya dalam bentuk akal,
rasa, dan kehendak, yang menjadi sumber
eksistensi kemanusiaannya, namun eksistensi
hanya nyata dalam realitas di dalam alam
jasmani. Perkembangan rohani manusia menjadi
nampak dalam wadah agama, kebudayaan,
peradaban, ilmu pengetahuan, seni dan teknologi.
Manusia juga beraspek individu sekaligus sosial,
unik (partikular) sekaligus umum (general).
Keduanya sekaligus merupakan keutuhan
(integritas), kesatuan (entitas), dan keseluruhan
(totalitas).

b. Terdapat tiga jenis fakta sejarah, ialah :
artifact, socifact, dan mentifact. Maka
artifact sebagai benda fisik adalah
konkret dan merupakan hasil buatan.
Sebagai proses artifact menunjuk hasil
proses pembuatan yang telah terjadi di

masa lampau. Analog dengan hal itu
maka socifact menunjuk kepada
peristiwa sosial yang telah
mengkristalisasi dalam pranata,
lembaga, organisasi dan lain sebagainya.
Sedang mentifact menunjuk kepada
produk ide dan pikiran manusia.

“Sejarah”, http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah - diakses 09-122010

a. Sejarah, babad, hikayat, riwayat,
atau tambo dalam bahasa Indonesia
dapat diartikan sebagai kejadian dan
peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau atau asal-usul (keturunan)
silsilah, terutama bagi raja-raja yang
memerintah.
b. ilmu sejarah adalah ilmu yang
digunakan untuk mempelajari peristiwa
penting masa lalu manusia.


Tim IAIN Sunan Ampel, Teks Book Dirasat
Islamiyyah III, 1st ed, CV. Aneka Bahagia Offset,
Surabaya, 1993.

a. Klasifikasi ilmu pengetahuan : ilmu-ilmu
alam (natural sciences), ilmu-ilmu sosial
(social sciences), ilmu-imu budaya
(humaniora), ilmu-ilmu agama (ulum aldin) h 1.

b. Natural sciences vs Social sciences : 1.
fenomena alam relatif kurang kompleks vs
fenomena sosial amat kompleks; 2.
fenomena alam relatif banyak dapat
diobservasi secara langsung vs fenomena
sosial …; 3. fenomena alam relatif konstan
vs fenomena sosial …; 4. Peneliti obyektif
dalam menghadapi fenomena alam vs
fenomena sosial ... . h 1.
c. Sejarah, history, tarikh : cerita mengenai

peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau secara kronologis atau tidak
kronologis.

d.

Ibnu Khaldun, sejarah : catatan tentang
masyarakat umat manusia atau peradaban
dunia, tentang perubahan-perubahan yang
terjadi pada watak-watak masyarakat itu, seprti
keliaran, keramah tamahan dan solidaritet
golongan, tentang revolusi-revolusi dan
pemberontakan-pemberontakan oleh
segolongan rakyat melawan golongan-golongan
yang lain dengan akibat timbulnya kerajaankerajaan dan negara-negara, dengan tingkat
bermacam-macam; tentang bermacam-macam
kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk
mencapai penghidupannya, maupun dalam
bermacam-macam cabang ilmu pengetahuan,
dan pada umumnya, tentang segala perubahan

yang terjadi dalam masyarakat karena watak
masyarakat itu sendiri … h 4.

e. W. Bauer, sejarah : ilmu pengetahuan yang
berikhtiar untuk melukiskan dan dengan
penglihatan yang simpatik menjelaskan
fenomena kehidupan sepanjang terjadinya
perubahan karena adanya hubungan
antara manusia terhadap masyarakatnya.
Melihat dampaknya pada masa-masa
berikutnya atau yang berhubungan
dengan kualitas mereka yang khas dan
berkonsentrasi pada perubahanperubahan yang temporer dan di dalam
hubungan terhadap yang tidak dapat
diproduksikan kembali h 4.

f. Sidi Gazalba, sejarah : gambaran masa
lalu tentang manusia dan sekitarnya
sebagai makhluk sosial, yang disusun
secara ilmiah dan lengkap, meliputi

urutan fakta masa tersebut dengan
tafsiran dan penjelasan, yang memberi
pengertian dan kefahaman tentang apa
yang telah berlalu itu h 4.

g. E. Bernheim, sejarah : ilmu yang
menyelidiki dan menceritakan fakta-fakta
di dalam waktu temporer dan di dalam
hubungan dengan perkembangan umat
manusia dalam aktifitas mereka (baik
individu maupun kolektif) sebagai
makhluk sosial di dalam hubungan
sebab-akibat h 5.

h. Sejarah sebagai peristiwa : peristiwa yang
benar-benar terjadi, sekali jadi dan tidak
bisa diulang, peristiwa dalam realitas yang
sesungguhnya h 5. SSO (history as past
actuality)
History is the memory of human experience


i. Sejarah sebagai kisah : hasil rekonstruksi
para sejarawan, hasil karya cipta para
penulis sejarah h 5. SSS (history as written)
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cerita
bertarikh sebagai hasil penfsiran kejadian-kejadian dalam
masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau atau tandatanda yang lain.

j. Aloys dan Gilbert Carraghan, konsep
sejarah : 1. sebagai past actuality, 2.
sebagai the record event, 3. sebagai
methode of inquiry h 5.

k. Subyektivitas sejarah terletak pada
interpretasi atau penafsiran terhadap
suatu peristiwa sejarah. Sekalipun
peristiwa sejarah itu satu, namun
penafsiran terhadap satu peristiwa
sejarah itu bisa berbeda antara
sejarawan yang satu dengan sejarawan

yang lain. Subyektivitas sejarah terjadi
karena : sikap berat sebelah pribadi
(personal bias), prasangka kelompok
(group prejudice), teori interpretasi
sejarah yang berlainan, filsafat yang
berlainan h 6.

l. Sejarah sebagai ilmu atau seni : kisah
atau narasi atas suatu peristiwa
berdasarkan bukti yang teruji otensitas
dan kredibilitasnya. Historiografi :
penulisan sejarah.
m. Pembagian sejarah : geografis, dan
thematis h 10. Bidang sejarah dapat
diklasifikasi secara lebih spesifik.
n. Pendekatan sejarah : peristiwa itu harus
dinarasikan secara kronologis dalam
konteks waktu dan tempat h 10.

o. Kegunaan sejarah : sebagai media

‘ibrah/pelajaran (hukum-hukum sejarah
berlaku secara universal); sebagai media
mengenali identitas diri; sebagai media
mendapatkan ilham atau inspirasi
kepada generasi penerus; sebagai media
hiburan (rekreatif); sebagai media
memperkuat perasaan akan realitas,
sehingga tidak menimbulkan harapanharapan yang bersifat hayali; bagi
muslim sebagai media memahami latar
suatu teks ayat al-Qur’an/al-Hadits dan
latar ilmu-ilmu
keislaman.
Hukum
Sejarah :
“keteraturan yang dapat diserap pada sejumlah kejadian yang
memberikan rupa/wujud persamaan pada perubahan-perubahan
keadaan tertentu dalam sejarah”

p. Sejarah menggembleng jiwa manusia
menjadi kuat dan tahan dalam

menghadapi teror dan kekacauan dalam
kehidupan. Hidup adalah realita, harus
dihadapi secara realistis. Realitas harus
dihadapi dengan memperteguh
keyakinan dan berjuang menuju
kesuksesan. Keyakinan memberi visi
kehidupan, dan perjuangan merupakan
usaha untuk selalu survive dalam
kehidupan h 13.

Tim IAIN Sunan Ampel, Teks Book Dirasat Islamiyyah
III, 1st ed, CV. Aneka Bahagia Offset, Surabaya,
1993.

a. Metode penelitian sejarah : instrumen
untuk merekonstruksi suatu peristiwa
sejarah (hirtory as past actuality) menjadi
sejarah sebagai kisah (history of written).
b. Penulisan sejarah dituntut untuk
menghasilkan eksplanasi (kejelasan)
mengenai signifikansi (arti penting) dan
makna peristiwa.

c. Louis Gottschalk, metode sejarah : proses
menguji dan menganalisis secara kritis
rekaman dan peninggalan masa lampau;
rekonstruksi yang imajinatif daripada
masa lampau berdasarkan data yang
diperoleh dengan menempuh proses itu
disebut historiografi (penulisan sejarah)
h 14.

d. Gilbert J. Garraghan, metode sejarah :
seperangkat aturan-aturan dan prinsipprinsip yang sistimatis untuk
mengumpulkan sumber-sumber sejarah
secara efektif, menilainya secara kritis,
dan menyajikan sintesis daripada hasilhasil yang dicapai dalam bentuk tertulis
h 14.

e. Ibrahim Alfian, ada 4 tahap dalam
penelitian sejarah : 1. Heuristik (mencari
dan menghimpun bukti-bukti sejarah); 2.
Kritik (menguji dan menilai bukti-bukti
sejarah); 3. Auffasung (memahami
makna yang benar atas bukti-bukti
sejarah yang telah dinilai), interpretasi :
menafsirkan keterangan sumber-sumber;
4. Darstellung (penyajian pemikiran baru
berdasarkan bukti-bukti sejarah yang
telah dinilai dalam bentuk tertulis),
historiografi h 14.

f. Heuristik : mencari dan menghimpun
bukti-bukti sejarah yang merupakan
jejak-jejak masa lampau. Sumber-sumber
sejarah : 1.Benda; 2. Tertulis; 3. Lisan h
15.
g. Kritik : menguji dan menilai bukti-bukti
sejarah, kritik eksternal untuk menjawab
autentisitas sumber sejarah, dan kritik
internal untuk menjawab kredibilitas
sumber sejarah h 16.

h. Auffasung/interpretasi : memahami
makna yang benar atas bukti-bukti
sejarah yang telah dinilai. Sejarawan
mencari jawaban : 1. Pertanyaan
peristiwa (apa peristiwa yang terjadi,
siapa pelakunya, kapan waktunya, di
mana tempatnya); 2. Pertanyaan
deskriptif (bagaimana prosesnya,
rekonstruksi); 3. Pertanyaan kausalitatif
(mengapa peristiwa itu terjadi, apa
jadinya, apa dampaknya atau akibatnya,
relevansi).

i. Darstellung/ historiografi : penyajian
pemikiran baru berdasarkan bukti-bukti
sejarah yang telah dinilai dalam bentuk
tertulis sebagai laporan ilmiah dengan
bahasa yang baik (sederhana, cermat,
indah).
j. Ilmu-ilmu dasar sejarah : paleografi (khat),
diplomatik (keaslian dokumen), epigrafi
(inskripsi : tulisan pada monumen),
kronologi (kesatuan waktu), sigilografi
(segel), heraldry (simbol istimewa),
numismatik (mata uang), genealogi (asal
usul dan silsilah) h 17-19.

k. Ilmu-ilmu bantu sejarah : geografi, ilmu
ekonomi, psikologi sosial, sosiologi, ilmu
politik, antropologi, arkeologi, filologi.
l. Pendekatan sinkronis : membuat
pemotretan terhadap suatu masyarakat
mengenai berbagai kehidupannya,
sebagai bagian dari suatu kesatuan atau
sistem. Pendekatan diakronis : membuat
pemotretan terbatas pada
pengungkapan tentang proses
pertumbuhan dan perubahan h 22.

Moh. Nurhakim, Metodologi Studi Islam , 2nd ed, UMM Press,
Malang, 2005.

a. Islam agama rahmatan li al-‘alamin
(pembawa rahmat bagi alam) yang
pelaksanaannya meniscayakan
penerjemahan ajaran-ajaran normatif
menjadi kerja-kerja konkrit dalam
kehidupan manusia, di samping perjuangan
yang terus menerus (jihad). Bagi umat
Islam, nilai-nilai ketuhanan harus
dioperasionalkan dan sedapat mungkin
dapat mewarnai perjalanan peradaban
manusia h 204. kesadaran ketuhanan
(kesadaran profetik).

b. W. Montgomery Watt, Marshall G.S
Hodgson. John Obert Voll. John Obert Voll,
Islam Continuity and Change in the
Modern World, 1997 : peradaban umat
Islam masih terus berkembang dan
mengalami dinamikanya sendiri;
dinamika tersebut disebabkan oleh
kemampuan Islam beradaptasi secara
kreatif setiap menghadapi perubahan
zaman h 205.

c. Islam mencita-citakan suatu masyarakat
yang percaya kepada tuhan, bermoral
yang tinggi, tegaknya hukum, dan
terdapat keadilan sosial, demi terwujud
kesejahteraan manusia yang sebenarbenarnya. Peradaban merupakan sarana
untuk mencapai cita-cita tersebut h 205.

d. Peradaban adalah bentuk kebudayaan
yang paling ideal dan puncak sehingga
menunjukkan keadaban (madaniyah),
kemajuan (taqaddum), dan kemakmuran
(‘umran) suatu masyarakat. Kebudayaan
merupakan konsep-konsep abstrak
seperti sain murni, peradaban
merupakan penerapan sain dan produkproduknya; kebudayaan merupakan
ekspresi-ekspresi bersifat subyektif dan
partikular (individual), peradaban bersifat
objektif dan universal h 206.

e. Pendekatan studi sejarah : pertanyaan
4w+1H, fakta empirik-obyektif,
interpretasi analisis-kritis, peradabankomprehensif, terikat pola logika ketika
peristiwa terjadi, kritis-selektif sumber,
ibrah solusi atas problema kontemporer
h 210-212.
f. Model studi sejarah peradaban Islamiy :
politis kronologis, analisis komprehensif,
tematik (deskriptif, analisis kritis) h 213214.

Cara memilah informasi sejarah :
1. Berdasarkan kurun waktu (kronologis)
2. Berdasarkan wilayah (geografis)
3. Berdasarkan negara (nasional)
4. Berdasarkan kelompok suku bangsa
(etnis)
5. Berdasarkan topik/pokok bahasan
(topikal)

http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/sejarah-pengertian-dan-perkembangannya.html - diakses

Sejarah penting bagi kehidupan karena:
1. Sejarah merupakan gambaran kehidupan
masyarakat di masa lampau.
2. Dengan sejarah kita dapat lebih mengetahui
peristiwa/kejadian yang terjadi di masa
lampau.
3. Peristiwa yang terjadi di masa lampau
tersebut dapat dijadikan pedoman dan acuan
dalam kehidupan masa kini dan yang akan
datang.
4. Dengan sejarah kita tidak sekedar mengingat
data-data dan fakta-fakta yang ada tetapi
lebih memaknainya dengan mengetahui
mengapa peristiwa tersebut terjadi.

Vide, http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/mengenal-sejarah.html - diakses 26-11-2

Sejarah mempunyai sifat yang khas :
1. Adanya masa lalu yang berdasarkan
urutan waktu atau kronologis.
2. Peristiwa  sejarah menyangkut tiga
dimensi waktu yaitu masa lampau, masa
kini, dan masa yang akan datang.
3. Ada hubungan sebab akibat atau
kausalitas dari peristiwa tersebut.
4. Kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat
sementara (merupakan hipotesis) yang
akan gugur apabila ditemukan data
pembuktian yang baru.

Vide, http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/mengenal-sejarah.html - diakses 26-11-2

Sebuah peristiwa dapat dikatakan
sebagai sejarah bila memenuhi kriteria :
1. Peristiwa tersebut berhubungan dengan
kehidupan manusia yang penting baik
sebagai individu maupun kelompok.
2. Memperhatikan dimensi ruang dan
waktu (kapan dan dimana).
3. Peristiwa tersebut dapat dikaitkan
dengan peristiwa yang lain.
4. Adanya hubungan sebab-akibat dari
peristiwa tersebut.
5. Peristiwa sejarah yang terjadi merupakan
sebuah perubahan dalam kehidupan.

Vide, http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/mengenal-sejarah.html - diakses 26-11-2

Sejarah sebagai kisah :
1. Kepentingan yang diperjuangkan.
2. Kelompok sosial di mana peristiwa terjadi.
3. Keluasan pengetahuan.
4. Kemampuan bahasa.

Kisah dalam al-Qur’an/al-Sunnahyl: - yad
Peristiwa :SSO (history as past actuality)
Definisi :
Kisah :SSS (history as written)
Tujuan : pikiran, ucapan, perbuatan sbg sebab perubahan

Sejarah

Urgensi : ‫عبرة‬
Heuristik : pelacakan sumber – fakta – data
Eksternal : autensitas fakta
Kritik :
Internal : kredibilitas sumber
Tahap :
Auffasung/interpretasi
Darstelung/historiografi
Sumber : benda - tulisan - lisan
Fakta :Artifak (benda)- Sosifak (persistiwa)- Mentifak (ide)
Urutan :fakta - data - interpretasi - pemahaman
Peristiwa : apa, siapa, kapan, di mana
Pertanyaan :

Deskriptif :bagaimana
Kausalitatif :mengapa, dampak, relevansi

Teknik :sinkronik (berbagai segi)
- diakronik

Metodologi Studi Sejarah :
1. Obyek : pikiran-ucapan-perbuatan sbg kunci
perubahan penting manusia.
2. Paradiqma : SS0, SSS.
3. Pendekatan : naqliy, ‘aqliy, kasyfiy.
4. Metode : heuristik, kritik, interpretasi,
historiografi.
5. Teknik : sinkronik, diakronik.
6. Model : ilmu, seni.
7. Hasil : kecenderungan sebagai acuan.
8. Implikasi : realisasi tugas ‫االاله‬
‫عبد‬
dan ‫االاله‬
‫( خليفة‬dialogis).
9. Urgensi : ‘ibrah masa lalu – masa kini –
masa mendatang.

SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA DAN KISAH
(ILMU)
SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA (SSO)
(Kejadian di masa lalu)

SEJARAWAN
(ingin tahu tentang masa lalu)

MENYUSUN FAKTA-FAKTA YANG DIMILIKI
(dengan mengajukan pertanyaan/mencari pendapat untuk mendekati kebenar
Objektivitas sejarah

SEJARAH SEPERTI YANG TERTULIS (SSS)

PERISTIWA (SSO)
Kejadian,
Kenyataan,
Aktualitas masa lalu

KISAH (SSS)
Cerita, Kesan, Memori,
Tafsiran tentang persitiwa,
Pengalaman pada masa lalu

ILMU
1. Metode khas sejarawan untuk merekonstruksi secara kritis, analitis,
imajinatif masa lampau manusia berdasarkan data, peninggalan, bukti
tulisan, rekaman
2. Pernyataan, pendapat + pandangan

ILMU : sejumlah pengetahuan yang tersusun (a body of knowledge)
dengan syarat
- Ada objek (peristiwa penting yang berkaitan dengan manusia)
- Ada metode
- Ada pokok permasalahan (subject matter)

Struktur Sejarah Sebagai Ilmu

Peristiwa

Peristiwa /
perilaku
manusia
Waktu :
- tempo
- periodisasi
Ruang / tempat
Penafsiran :
- kausalitas
- arah
Keunikan

Evidensi

(Aktual, sudah berlalu
dan tidak terlihat lagi)

(Terlihat jejaknya,
tidak lengkap)

Interpretasi
/ Deskripsi

(Dalam pemikiran
sejarawan, tidak terlihat)

Ceritera

(Dalam bentuk buku /
tulisan sejarah, terlihat)

KRITERIA ILMU / ASAS-ASAS ILMU










Sasaran
Sistematis
Koheren (taat asas)
Valid (dapat dipercaya)
Akurat (tepat)
Objektif
Mempunyai hukum, dalil, dan generalisasi
Dapat memprediksi

Bagaimana dengan sejarah ?

METODE STUDI SEJARAH
TAHAPAN STUDI SEJARAH
I

II
ANALISIS :

III
HISTORIOGRAFI

H
Penafsiran/Interpretasi

E
U

Kritik Eksternal

R

Penjelasan/Eksplanasi

I
S
T
I
K

Kritik Internal
Penyajian/Eksposisi

1. HEURISTIK

Mencari dan menemukan sumber

Tempat sumber sejarah :
Sumber tertulis

Sumber lisan

museum
arsip
perpustakaan
internet
koran

manusia (pelaku, saksi yang
sejaman)

Masalah yang muncul :
• sumber sudah sangat tua
• sumber tidak boleh sembarangan dibaca (pada daerah
tertentu yang boleh membaca hanya orang-orang tertentu)
• Kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan
• Lebih banyak menggunakan tulisan tangan (sumber-sumber
tua)
• Sumber masih tertutup (batas dibukanya sumber sekitar 25
tahun)

2. KRITIK

Dilakukan terhadap sumber yang diperoleh untuk
mendapatkan FAKTA (harus objektif)

Kritik Eksternal

Kritik Internal

Kritik yang dikenakan pada fisik sumber :
• asli / tidak asli
• turunan

Kritik yang dikenakan pada isi
(content) sumber

Dalam tahapan Heuristik dan Kritik inilah sejarah dipandang
sebagai ilmu sebab objektif sifatnya.

3. HISTORIOGRAFI

Dalam tahap ini 3 langkah dikerjakan secara serentak
yakni :
• Interpretasi ; fakta-fakta yang diperoleh diberi isi
• Eksplanasi ; mendeskripsikan (memberi penjelasan)
• Ekspose (penyajian) ; dalam bentuk tulisan

KAUSALITAS SEJARAH
Kusalitas adalah suatu rangkaian peristiwa (I) yang
mendahului peristiwa yang menyusul (II)

SEBAB

SEBAB

AKIBAT

SEBAB

AKIBAT

SEBAB

AKIBAT

Kontinum waktu

Sebab langsung : jangka pendek/ lantaran/ gara-gara/ kasus bell
Sebab tidak langsung : banyak faktor

Lebih mudah menentukan sebab langsung ketimbang sebab tidak langsung
MENGAPA ?

Sebab langsung
• sebagai suatu kebetulan penggerak
• bukan merupakan suatu sebab yang sungguh-sungguh
• hanya merupakan suatu titik dalam suatu peristiwa
• dalam hal ini sebab langsung merupakan petunjuk yang baik untuk
menemukan anteseden yang lebih tepat diberi sebutan “sebab-sebab”

Sebab tidak langsung
• merupakan hal sangat kompleks karena dapat didasarkan berbagai fakto
• memerlukan filosofi sejarah, teori sebab musabab dalam sejarah, genera

Masalah fundamental dalam studi sejarah adalah analisis
mengenai apa yang dipikirkan, diucapkan, dan diperbuat
orang yang menimbulkan PERUBAHAN melalui DIMENSI
WAKTU.

Metodologi Studi Sejarah Islamiy : pertumbuhan – keemasan - kemunduran

‫رحمةللعالمين‬
KEMATANGAN
BERISLAM
wilayah sejarah

Agama

‫العبرة‬
Politik

Ekonomi

Pendidkn

Sejarah
Filsaft Sejarah - Metodlgi
peristiwa : apa-siapa-kapan-di
deskripsi : bagaimana

WAHYU

ALAM

‫القران – الحديث‬
‫ الشهادة‬- ‫الغائب‬

‫الله سبحانه وتعالى‬

kausalitatig : mengapa-dampak

Iptek, ...

PERADABAN ISLAMIY
1250 M
masa keemasan

a
s
a
m

rt
e
p

bu
um

n
ha

-

em
k
r
pe

n
a
ng
a
b

D. Abbasiyah

D. Ummaiyah

Khulafa al-rasyidin

m
as
a

ke
m
un

du

ra
n

-d

ija
ja
h

Nabi saw

571M

… M ???

Kebudayaan Barat Materialisme

…M

571M

du
n
ra

Era Modern

m
as
a

un

ke
ba
ng
ki
ta
n-

m
ke

ke
m
aj

ua
n

a
as
m

Era Globalisasi

Era industialisasi

1250 M
Renaisance

1250M
Keemasan

571M

....M

bu
Ke
n
aa
dy
t
ra
Ba
Pe
am
Isl
at
um

Pe
ra
da
b

dp
rh
te

an

Is

la

m

n
ha
aja
nj

571M

1250M
Renaisance

....M

FUNGSI DAN KEGUNAAN SEJARAH :










MENDAPATKAN ‘IBRAH : hukum sejarah.
MEMBANTU MENGENALI IDENTITAS DIRI.
MEMBANGKITKAN IMAJINASI UNTUK MEMPEROLEH ILHAMINSPIRASI.
MEMPERLUAS WAWASAN INTELEKTUAL.
MEMPERDALAM SIMPATI dan ANTIPATI.
MEMBANTU MENGENDALIKAN KHAYALAN .
MENGAJARKAN KEPADA MASYARAKAT CARA BERPIKIR REALISTIS.
MENGGEMBLENG JIWA DALAM BERJUANG-BERJIHAD SABILILLAH.
MENINGKATKAN KREATIVITAS SEBAGAI ‫االاله‬
‫ عبد‬DAN ‫االاله‬
‫ خليفة‬.

MEMBERIKAN PELAJARAN DAN UNTUK MENGENAL DIRI SENDIRI
Jangan sekali-kali melupakan sejarah Islam dan sejarah umat Islam

Implikasi
a. Pahami realitas sejarah peradaban
Islamiy.
b. Analisis kritis komprehensif atau tematik.
c. Ibrah solusi atas problematika
kontemporer dalam merealisasikan tugas
‫االاله‬
‫ عبد‬dan ‫االاله‬
‫ خليفة‬.

Masjid and Islamic Center Samarinda City, East Kalimantan