ASI DAN BALITA DARI SEGI SOSIAL

Kelompok 10
Nur Azizah
Yunita Putri I.U
Bulan Permitasari S.P

ASI Menurut Al-Qur’an
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua
tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu
dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut
kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya,
dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin
menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika
kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa
bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233)

Ayat tersebut dengan tegas dianjurkan

menyempurnakan masa penyusuan. Dan di sana juga
disinggung tentang peran sang ayah, untuk
mencukupi keperluan sandang dan pangan si ibu, agar
si ibu dapat menuyusi dengan baik. Sehingga jelas,
menyusui adalah kerja tim

ASI adalah Hak Anak
 Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan tanpa tanding ciptaan

yang Tuhan. Fungsinya adalah untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam
melawan kemungkinan serangan penyakit
 Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari
makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak
dan perkembangan system saraf
 Menurut para ahli, sampai usia 6 bulan bayi tidak
membutuhkan makanan atau minuman selain ASI.

Manfaat Asi bagi Bayi
Sifat lain dari ASI juga memberikan perlindungan

terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang
ramah bagi bakteri menguntungkan yang disebut
dengan flora normal.
Manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya
terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat
bahaya serangan jantung dapat dikurangi

Mitos Seputar ASI dan Menyusui
 Mitos-mitos seputar ASI dan menyusui telah
berkembang sekian lama, diwariskan secara turuntemurun, dan sebagian besar tidak bisa dibuktikan
kebenarannya bahkan cenderung menyesatkan.

 Berikut adalah sebagian mitos tersebut :

a. Selama menyusui harus keramas tiap pagi biar darah
putih tidak naik ke kepala dan menyebabkan
kebutaan.
b. Menyusui membuat payudara kendur.
c. ASI bisa basi, dan harus dibuang
d. Ibu menyusui tidak boleh makan makanan yang

pedas dan manis.

Balita adalah anak dengan usia
dibawah 5 tahun dengan
karakteristik pertumbuhan
yakni pertumbuhan cepat pada
usia 0-1 tahun dimana umur 5
bulan BB naik 2x BB lahir dan 3x
BB lahir pada umur 1 tahun dan
menjadi 4x pada umur 2 tahun.
Pertumbuhan mulai lambat
pada masa pra sekolah kenaikan
BB kurang lebih 2 kg/tahun,
kemudian pertumbuhan
konstan mulai berakhir.
(Soetjiningsih, 2001).

 Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak
yang sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan
fungsinya. Periode tumbuh kembang anak adalah

masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar
yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas,
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan
sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya (supartini, 2004).

 Pada rentang usia tertentu seorang anak diharapkan bisa

memiliki kemampuan tertentu, misalnya pada usia 8-9
bulan dapat duduk sendiri atau sudah bisa berjalan di usia
12-13 bulan. Akan tetapi setiap anak adalah unik, ada areaarea dimana perkembangannya lebih maju, dan ada pula
area dimana dia lebih tertinggal. Pada dasarnya ada 4
aspek tumbuh kembang anak, yaitu
1.fisik-motorik
2.kognitif dan emosi
3.bahasa/bicara
4.sosial.

Perkembangan Sosial

 Perkembangan ini menunjukkan kemampuan
seseorang dalam menyesuaikan diri dan
mengembangkan tingkah laku sosialnya agar dapat
bersosialisasi dengan baik. Perkembangan ini
mencakup 4 hal, yaitu:

kemampuan Interpersonal
2. keterampilan mengatur diri sendiri dalam situasi
sosial
3. kemampuan untuk diterima teman sebaya
4. keterampilan berkomunikasi
1.

Komunikasi pada balita
 Karakteristik anak usia balita (terutama anak usia dibawah

3 tahun atau todler) sangat egosentris.
 Cara berkomunikasi yang baik dg balita, sbb:
1. Aspek bahasa
- gunakan kata yang sederhana, singkat, dan gunakan

istilah yang dikenalnya
2. Posisi tubuh yang baik saat berbicara pada anak adalah
jongkok, duduk di kursi kecil, atau berlutut sehingga
pandangan mata kita akan sejajar dengannya
3. Sering memberikan pujian atas apa yang telah dicapainya

Perkembangan Kecerdasan Balita
 Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu
bentuk pendidikan yang menitikberatkan pada
peletakan dasar pertumbuhan dan perkembangan
anak secara menyeluruh baik fisik, psikomotorik,
psikologik, maupun sosial yang ada dalam diri anak.
 Anak usia dini masih mengalami perubahan dan
perkembangan pada aspek sosial dari sifat egoistis
yaitu kelakuannya yang ditonjolkan ke arah kerjasama
atau relasi sosial yang nyata.

 Bermain merupakan salah satu aktivitas yang dapat
membantu anak ke arah perkembangan social yang
lebih baik.

 Bermain dalam pendidikan jasmani dapat diartikan
sebagai ativitas jasmani yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh, sukarela dalam menaati
peraturannya dan menyenangkan. Bermain mampu
membawa anak ke arah perubahan yang positif baik
dalam aspek fisik, psikis, maupun sosial.

Manfaat Bermain bagi Balita
 Aspek Fisik
1. membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik anak

secara nyata
2. membantu meningkatakan dan mempertahankan
kebugaran jasmani anak
3. meningkatkan kualitas gerak dasar anak seperti non
lokomotor, lokomotor, dan manipulasi
4. meningkatkan kualitas unsur-unsur kondisi fisik anak
seperti kekuatan, kecepatan, daya ledak, kelincahan,
kelentukan, daya tahan , koordinasi, ketepatan dan
keseimbangan

5. mampu membentuk dan meningkatkan keterampilan
motorik anak secara baik

 Aspek Psikis

dapat mengembangkan dan meningkatkan unsurunsur psikis anak seperti kecerdasan, kreativitas,
keberanian, motivasi, mengelola emosi, mengelola
rasa takut atau cemas, percaya diri, bermental baja,
konsenterasi, perhatian , minat, kemauan, dan
sebagainya.

 Aspek Sosial

mampu mengembangkan kerjasama, rasa menghargai,
menghormati, mempercayai, taat aturan, toleran,
sportif, fair play, kebersamaan, hidup bermasyarakat.

Perkembangan Sosial Balita
 Aspek sosial berhubungan erat dengan tingkah laku
anak yang berkenaan dengan aktivitas anak dalam

berkomunikasi, berteman, bekerja sama, saling
menghormati, mempercayai, toleransi dan sebagainya

 Aspek sosial dalam diri anak mengalami
perkembangan dari masa pra sosial atau asocial
menuju masa social membutuhkan waktu yang
relative lama

 Proses sosial ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang ada dalam diri anak maupun di luar diri anak.
 Faktor dalam diri anak seperti kecerdasan,
pengetahuan, kesehatan, wawasan, jasmani.

 Sedang faktor dari luar anak seperti kondisi
keluarga, kebiasaan dalam keluarga, lingkungan
sekitar, teman bermain dan masih banyak yang
lain.