Potensi Ekosistem Hutan Mangrove untuk Pengembangan Silvofishery di Taman Nasional Alas Purwo - repository civitas UGM
PROSIDING
FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III
Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, 18 Oktober 2011
Diterbitkan Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan
DEWAN REDAKSI
Ketua : Prof. Dr. Ir. Endi Setiadi Kartamihardja, M. Sc Anggota : Prof. Dr. Ir. M. F. Rahardjo, DEA Drs. Kunto Purnomo MS. Redaksi Pelaksana : Yayuk Sugianti, S. St.Pi Nanang Widarmanto, S. Pi Andri Warsa, S. Si. Masayu Rahmia A.P., S. Si. Dimas Angga Hedianto, S. Pi. Agus Arifin S., S. Pi. Edita Eka Prasetia, S. MB. Santoso Dwi AtmojoAlamat Redaksi : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan
Jl. Cilalawi No. 1, Jatiluhur, Purwakarta
Hak Cipta Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan
Pengutipan : Kartamihardja, E. S. et al., 2011. Prosiding Forum Nasional
Pemacuan Sumber Daya Ikan III
PROSIDING
FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III
Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, 18 Oktober 2011
Diterbitkan Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya IkanDEWAN REDAKSI
Ketua : Prof. Dr. Ir. Endi Setiadi Kartamihardja, M. ScAnggota : Prof. Dr. Ir. M. F. Rahardjo, DEA Drs. Kunto Purnomo MS. Redaksi Pelaksana : Yayuk Sugianti, S. St.Pi Nanang Widarmanto, S. Pi Andri Warsa, S. Si. Masayu Rahmia A.P., S. Si. Dimas Angga Hedianto, S. Pi. Agus Arifin S., S. Pi. Edita Eka Prasetia, S. MB. Santoso Dwi Atmojo
Alamat Redaksi : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan
Jl. Cilalawi No. 1, Jatiluhur, Purwakarta
Hak Cipta Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan
Pengutipan : Kartamihardja, E. S. et al., 2011. Prosiding Forum Nasional
Pemacuan Sumber Daya Ikan III
PROSIDING
FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III
Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, 18 Oktober 2011
Diterbitkan Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya IkanDEWAN REDAKSI
Ketua : Prof. Dr. Ir. Endi Setiadi Kartamihardja, M. ScAnggota : Prof. Dr. Ir. M. F. Rahardjo, DEA Drs. Kunto Purnomo MS. Redaksi Pelaksana : Yayuk Sugianti, S. St.Pi Nanang Widarmanto, S. Pi Andri Warsa, S. Si. Masayu Rahmia A.P., S. Si. Dimas Angga Hedianto, S. Pi. Agus Arifin S., S. Pi. Edita Eka Prasetia, S. MB. Santoso Dwi Atmojo
Alamat Redaksi : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan
Jl. Cilalawi No. 1, Jatiluhur, Purwakarta
Hak Cipta Oleh : Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan
Pengutipan : Kartamihardja, E. S. et al., 2011. Prosiding Forum Nasional
Pemacuan Sumber Daya Ikan III
SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Yth. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, KP3K, KKP Yth. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran Yth. Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI Yth. Ketua Masyarakat Iktiologi Indonesia Yth. Para Kepala Balai Lingkup Balitbang KP, sertaPara Peneliti dan Pemerhati Konservasi Sumber Daya Ikan Yang saya Banggakan
Assalamu’alaikum Wr. Wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semuaMengawali sambutan ini, saya ingin mengajak semua yang hadir untuk
memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ijin
dan rahmat-Nya kita dapat berada di sini untuk menghadiri acara Forum Nasional
Pemacuan Sumber Daya Ikan Ke 3.Saudara–saudara sekalian yang saya hormati Indonesia sebagai negara kepulauan sekitar 70% dari wilayahnya atau 5,8
2
juta km merupakan perairan laut dengan panjang pantai sekitar 95.181 km.
Disamping perairan laut, Indonesia juga memiliki perairan umum daratan dengan
luas 54 juta hektar yang terdiri dari sungai dan rawa banjiran, danau, waduk, dan
rawa. Wilayah perairan Indonesia tersebut memiliki sumber daya produk kelautan
dan perikanan yang besar. Perairan laut kita dihuni oleh lebih dari 2000 jenis ikan,
sedangkan perairan umum daratan dihuni lebih dari 1000 jenis ikan. Potensi
sumber daya ikan di perairan laut ditaksir sebesar 6,4 juta ton per tahun dengan
produksi ikan yang telah dicpai pada tahun 2010 sebesar 4,8 juta ton, sedangkan
potensi sumber daya ikan di perairan umum daratan ditaksir sebesar 3,1 juta ton
per tahun dengan rata-rata produksi ikan yang telah dicapai sekitar 300.000 ton.
Lemahnya pencatatan data produksi ikan di perairan umum daratan menyebabkan
angka produksi yang tercatat masih jauh lebih rendah dari kenyataan di lapangan.
Potensi sumber daya ikan yang cukup besar ini dapat diandalkan bagi
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia jika dikelola secara rasional,
dengan memperhatikan keseimbangan antara tingkat eksploitasi dengan tingkat
rekrutmen dari jenis-jenis ikan yang tersedia serta menjaga kualitas
lingkungannya. Perairan umum daratan sebagai salah satu wilayah pengelolaan
perikanan Republik Indonesia juga berperan penting sebagai sumber protein dan
ketahanan pangan, sumber ekonomi masyarakat, sumber lapangan kerja, sumber
plasma nutfah dan genetik, sumber devisa negara dan pendapatan asli daerah serta
objek wisata.Dewasa ini eksploitasi sumber daya ikan di perairan laut yang termasuk
dalam 11 WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) RI, umumnya sudah
menunjukkan tingkat ekploitasi yang optimum, bahkan tingkat eksploitasi
beberapa stok ikan sudah menunjukkan tingkat eksploitasi berlebih (over
exploitation). Kerusakan terumbu karang sebagai habitat penting bagi
kelangsungan hidup sumber daya ikan yang terus meningkat di perairan laut juga
memicu penurunan stok sumber daya ikan. Kondisi ini juga diperparah dengan
maraknya IUU Fishing.Di perairan umum daratan, eksploitasi sumber daya ikan di beberapa
badan air juga sudah menunjukkan eksploitasi berlebih sehingga beberapa jenis
ikan ekonomis penting menjadi langka atau terancam punah. Penurunan sumber
daya ikan tersebut juga dipercepat dengan menurunnya kualitas lingkungan
perairan karena pencemaran, perubahan dan hilangnya habitat karena
pembendungan sungai dan alih fungsi lahan rawa, serta penangkapan dengan
menggunakan racun, listrik dan bahan peledak.Paradigma “pro-green” atau “pro-sustainability” dalam pembangunan
perikanan yang merupakan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan perlu
mendapatkan dukungan serta tindak lanjut pelaksanaan di lapangan. Oleh karena
itu, upaya pengelolaan dan konservasi sumber daya ikan merupakan strategi
penting yang harus dilaksanakan bagi tercapainya pemanfaatan sumber daya ikan
secara optimum dan lestari. Pemahaman mengenai perlunya pengelolaan sumber
daya perikanan secara konferehensif dimana keterkaitan dengan aspek lingkungan
dan manusia merupakan inti permasalahan keseimbangan yang perlu ditangani
secara bijak. Upaya pengelolaan sumber daya perikanan tidak hanya berorientasi
pada pemanfaatan sumber daya atau produksi saja, tapi harus dapat
mengintegrasikan keseluruhan sub sistem dalam sistem pengelolaan sumber daya
perikanan.Tiga komponen yang saling terkait dalam pengelolaan sumber daya
perikanan yaitu habitat sebagai tempat hidup, ikan sebagai komoditas dan manusia
yang terlibat dalam proses kegiatan tersebut. Adapun prinsip pokok pengelolaan
sumber daya perikanan adalah:1. Pembangunan yang memperhatikan kelestarian lingkungan, sadar dan berbuat untuk memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungannya
2. Pengelolaan perikanan, melaksanakan penataan kegiatan perikanan sehingga dicapai tingkat pemamfaatan sumberd aya ikan yang optimum dan lestari
3. Perencanaan pengelolaan perikanan, menentapkan rencana pengelolaan perikanan secara baik dan memenuhi kebutuhan pemanfaatan sumber daya ikan
4. Pemangku kepentingan, sebagai subjek utama yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan perikanan
5. Membentuk badan pengelola yang mempunyai otoritas dalam penyususan rencana, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi pengelolaan perikanan
6. Kesepakatan pengambilan keputusan di antara pemangku kepentingan,
7. Peraturan/perundangan, kesepakatan yang diterjemahkan dalam susunan aturan dalam rencana perikanan dalam hukum positif.
Saudara – saudara yang saya hormati, Pengelolaan perikanan merupakan semua upaya, termasuk proses yang
terintergrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi,
pembuatan keputusan, alokasi sumber daya ikan dan implementasi, serta
penegakan hukum dari peraturan perundang – undangan di bidang perikanan yang
dilakukan oleh otoritas lain yang diarahkan untuk mencapai produktivitas sumber
daya hayati perairan dan tujuan yang telah disepakati.Konservasi sumber daya ikan dapat dilakukan dengan cara menetapkan
kawasan konservasi baik ditujukan untuk konservasi kawasan, konservasi jenis
maupun konservasi genetik.Di perairan laut, untuk meningkatkan stok ikan dan konservasi sumber
daya ikan dilakukan dengan menetapkan daerah refugia, kawasan konservasi dan
rehabilitasi habitat terumbu karang.Di perairan umum daratan, upaya pengelolaan perikanan secara rasional
dan konservasi sumber daya ikan yang bertujuan untuk melestarikan sumber daya
ikan dan meningkatkan hasil tangkapan ikan dapat dilakukan melalui beberapa
opsi sebagai berikut:1. peningkatan stok ikan (stock enhancement) yang dapat dilakukan melalui upaya penebaran (stocking), penebaran kembali (restocking) atau introduksi ikan dengan pendekatan kehati-hatian. 2. pemulihan sumber daya ikan melalui upaya rehabilitasi habitat dan atau pembentukan suaka perikanan (protected area) 3. penetapan regulasi penangkapan dan peraturan perikanan lainnya 4. pembentukan kelembagaan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian yang diikuti dengan upaya penegakan hukum (law enfrocement) Opsi–opsi pengelolaan yang akan dipilih sangat bergantung pada kondisi perairan, sosial-ekonomi dan masyarakat nelayan setempat.
Saudara-saudara yang saya banggakan, Pengelolaan perikanan tidak hanya mengelola sumber daya ikannya tetapi
harus dilakukan secara terpadu, bersifat adaptif dan melibatkan pemanfaat di
sektor non perikanan. Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF)
mengisyaratkan bahwa setiap Negara yang ikut serta dalam pengelolaan
perikanan, melalui suatu kerangka kebijakan, hukum dan kelembagaan yang tepat
harus mengadopsi langkah-langkah untuk konservasi jangka panjang dan
pemanfaatan sumber daya ikan yang berkelanjutan. Langkah-langkah konservasi
dan pengelolaan tersebut haruslah didasarkan pada bukti ilmiah yang akurat yang
tersedia dan dirancang untuk menjamin kelestarian pada tingkat sasaran
pemanfaatan yang optimum dan mempertahankan ketersediaannya untuk generasi
kini dan mendatang. Di samping itu, agar sumber daya ikan, baik di laut maupun
perairaan umum daratan ini tetap dapat menjadi andalan nasional, maka seluruh
pemangku kepentingan harus bekerjasama untuk mengelolanya dengan rasional.
Dalam hal ini, saya melihat, berkumpulnya para pakar, peneliti, pengambil
kebijakan dan praktisi perikanan di sini sebagai pertanda baik bagi terjalinnya
komunikasi, saling tukar menukar informasi ilmiah antar pemangku kepentingan
untuk merumuskan strategi pemacuan stok dan konservasi sumber daya ikan.Hadirin yang berbahagia Dengan merujuk kepada hal di atas, maka saya menyambut baik Forum
Pemacuan Sumber Daya Ikan III yang diadakan oleh Balai Penelitian Pemulihan
dan Konservasi Sumber Daya Ikan, Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan
Konservasi Sumber Daya Ikan (P4KSI) ini. Mengakhiri sambutan saya ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselenggaranya acara forum ini. Semoga Tuhan senantiasa membimbing upaya
kita dalam memajukan ilmu pengetahuan terutama di bidang kelautan dan
perikanan demi kesejahteraan bangsa dan negara.Akhir kata, dengan mengucap ”Bismillahirohmannirahim”, saya buka
secara resmi Forum Pemacuan Sumber Daya Ikan III ini. Selamat berdiskusi dan
selamat berseminar. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.Bandung, 18 Oktober 2011 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Dr. Ir. Endhay Kusnendar Mulyana Kontara
KATA PENGANTAR
Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III (FNPSI III) diselenggarakan di
Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, pada tanggal 18 Oktober 2011 dengan
tema “Konservasi Bagi Kelestarian Sumber Daya dan Kestabilan Produksi Ikan”.
Penyelenggaraan FNPSI III oleh Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi
Sumber Daya Ikan (BP2KSI) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan bekerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Padjadjaran, Pusat Penelitian Biologi LIPI dan Masyarakat Iktiologi Indonesia
(MII). Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 17.1/Balitbang KP.1.3/
HM.430/06/2011, kegiatan FNPSI III ini dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran
2011 dengan Nomor: SP.DIPA : 0180/032-11.0/XII/2010.FNPSI III merupakan lanjutan dari FNPSI I tahun 2007 dengan tema
“Peningkatan Peran Pemacuan Stok Dalam Produksi dan Konservasi Sumber
Daya Ikan” dan FNPSI II tahun 2009 dengan tema “Pemacuan Sumber Daya Ikan
: Peluang dan Tantangan”. Makalah yang disajikan sebanyak 66 makalah oral dan
poster yang merupakan hasil seleksi tim evaluator dari 108 abstrak yang masuk.
Prosiding ini memuat makalah yang telah melalui proses perbaikan, penelaahan
dan penyuntingan baik pada saat seminar dan setelah seminar dilaksanakan oleh
peserta dan dewan redaksi. Dari proses tersebut, makalah yang dapat diterbitkan
berjumlah 65 makalah.
Kami berharap prosiding ini dapat bermanfaat sebagai acuan dan sumber
informasi yang berguna bagi kelestarian sumber daya dan kestabilan produksi
ikan dalam rangka mendukung pembangunan perikanan yang berkelanjutan di
Indonesia.Purwakarta, 01 Desember 2011 Kepala Balai, Dr. Didik Wahju Hendro Tjahjo
LAPORAN KETUA PANITIA
FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III
Yth. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan PerikananYth. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, KP3K, KKP atau yang
mewakiliYth. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran atau
yang mewakiliYth. Kepala Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya
Ikan Yth. Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI Yth. Ketua Masyarakat Iktiologi Indonesia Yth. Kepala Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Yth. Kepala Balai Penelitian Perikanan Laut Yth. Kepala Balai Penelitian Perikanan Perairan UmumYth. Kepala Dinas Kelautan Perikanan Provinsi, kabupaten dan kota seluruh
Indonesia, Prof. Dr. Endi Setiadi KartamihardjaPara Peneliti dan Pemerhati Konservasi Sumber Daya Ikan Yang saya Banggakan
Assalamu’alaikum Wr. Wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semuaPuji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ijinNya
sehingga terlaksana kegiatan Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III
pada hari ini Selasa tanggal 18 Oktober 2011 di Hotel Grand Royal Panghegar
Bandung.Selanjutnya kami Panitia melaporkan bahwa Forum Nasional Pemacuan
Sumber Daya Ikan III dengan tema “Konservasi bagi Kelestarian Sumber Daya
dan Kestabilan Produksi Ikan” merupakan lanjutan dari FNPSI II yang telah
dilaksanakan pada tahun 2009 di Purwakarta dengan tema “Pemacuan Sumber
Daya Ikan : Peluang dan Tantangan”. Perpindahan lokasi Forum ke Bandung
dengan tujuan mempermudah transportasi bagi para peserta dengan demikian
berharap akan meningkatkan kehadiran para peserta.Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III dilaksanakan dengan
latar belakang kondisi sumber daya ikan saat ini cenderung menurun dan sebagian
dalam kondisi kritis. Kondisi tersebut disebabkan oleh illegal loging dan tangkap
lebih, penggunaan alat tangkap yang merusak lingkungan, pencemaran, perubahan
habitat dan spesies asing yang merusak. Kesemuanya itu menunjukkan adanya
pengelolaan perikanan yang tidak tepat sehingga menyebabkan penurunan
biodiversitas. Kebijakan dan program konservasi sumber daya ikan memerlukan
data dan informasi ilmiah hasil penelitian mengenai dinamika sumber daya ikan
(termasuk pola distribusi spasial dan temporal), dampak perubahan iklim dan
habitat, sosial ekonomi, kelembagaan dan kearifan lokal, introduksi spesies,
penebaran kembali dan pengkayaan stok serta rehabilitasi habitat.Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III dilaksanakan atas
kerjasama antara Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan
dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran,
Masyarakat Iktiologi Indonesia dan Pusat Penelitian Biologi LIPI.Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendanaan dari APBN 2011 di Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan.
Adapun Peserta dan Pemakalah di FNPSI III berjumlah 67 peserta:
Ruang lingkup kegiatan FNPSI III terdiri dari :1. Konservasi SDI : konservasi kawasan, jenis dan genetik
2. Konservasi sumber daya ikan dan perubahan iklim
3. Penebaran kembali ikan
4. Rehabilitasi dan Mitigasi serta
5. Kearifan lokal dalam konservasi sumber daya ikan, kelembagaan dan Sosial ekonomi Dalam FNPSI III telah terdaftar 108 abstrak dan abstrak yang terseleksi dari
evaluasi 78 abstrak, sedangkan makalah yang disajikan pada pelaksanaan
berjumlah 66 makalah. Kami panitia mengusahakan untuk mendistribuikan
prosiding FNPSI III pada bulan Desember 2011, maka dengan berakhirnya forum
ini, dewan redaksi akan melakukan evaluasi makalah. Bagi makalah yang
memenuhi syarat maka dapat diajukan untuk dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah
lainnya yang terakreditasi yang dikelola oleh penyelenggara FNPSI III yaitu
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, BAWAL, Jurnal Kebijakan Perikanan
Indonesia, Indonesian Fisheries Research Journal (IFRJ) dan Jurnal Iktiologi
Indonesia (JII-MII). Pada kesempatan ini kami Panitia mengucapkan Terima kasih kepada :1. Pemakalah utama yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menghadiri acara ini yaitu :
- Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, KP3K, KKP dengan tema : “Arah Kebijakan dan Strategi Konservasi Sumber Daya Ikan untuk Mendukung Visi KKP”
- Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran dengan tema :”Peran UNPAD dalam Penyediaan SDM di Bidang Konservasi Sumber Daya Ikan”
2. Kepala Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan ini . Setelah ini kami mohon kesediaan Bapak Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan Perikanan untuk membuka Forum Nasional Pemacuan
Sumber Daya Ikan III dan selanjutnya memberikan pengarahan.
Akhir kata atas nama panitia, kami memohon maaf atas segala kekurangan
selama kegiatan ini berlangsung semoga kegiatan ini akan bermanfaat bagi kita
semua. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Bandung, 18 Oktober 2011. Ketua Panitia Dra. Adriani Sri Nastiti, MS.
RUMUSAN
Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III
Bandung, 18 Oktober 2011
Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III (FNPSI III) di Hotel Grand
Royal Panghegar, Bandung, 18 Oktober 2011 dengan Tema :“ Konservasi bagi
kelestarian sumber daya dan kestabilan produksi ikan “. FNPSI III
diselenggarakan oleh Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya
Ikan (BP2KSI) bekerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
UNPAD, Pusat Penelitian Biologi LIPI dan Masyarakat Iktiologi Indonesia (MII).
FNPSI III diikuti oleh 78 makalah yang telah terseleksi oleh tim evaluator dari
108 makalah yang masuk. FNPSI III dibuka oleh Kepala Badan Litbang Kelautan
Perikanan KKP, dengan dua makalah utama yaitu 1.Peluang dan tantangan konservasi sumber daya ikan di Indonesia dari KP3K KKP.
2. Peran UNPAD dalam penyediaan SDM di bidang Konservasi sumber daya perikanan, dari UNPAD.
Dalam arahan pembukaan Ka Balitbang menjelaskan bahwa dewasa ini
eksploitasi sumber daya ikan di perairan laut yang termasuk dalam 11 WPP
(Wilayah Pengelolaan Perikanan) RI, umumnya sudah menunjukkan tingkat
ekploitasi yang optimum, bahkan tingkat eksploitasi beberapa stok ikan sudah
menunjukkan tingkat eksploitasi berlebih (over exploitation). Kerusakan terumbu
karang sebagai habitat penting bagi kelangsungan hidup sumber daya ikan yang
terus meningkat di perairan laut juga memicu penurunan stok sumber daya
ikan.Kondisi ini juga diperparah dengan maraknya IUU Fishing.Di perairan umum daratan, eksploitasi sumber daya ikan di beberapa badan air
juga sudah menunjukkan eksploitasi berlebih sehingga beberapa jenis ikan
ekonomis penting menjadi langka atau terancam punah.Penurunan sumber daya
ikan tersebut juga dipercepat dengan menurunnya kualitas lingkungan perairan
karena pencemaran, perubahan dan hilangnya habitat karena pembendungan
sungai dan alih fungsi lahan rawa, serta penangkapan dengan menggunakan racun,
listrik dan bahan peledak.Paradigma “pro-green” atau “pro-sustainability” dalam pembangunan
perikanan yang merupakan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan perlu
mendapatkan dukungan serta tindak lanjut pelaksanaan di lapangan.Oleh karena
itu, upaya pengelolaan dan konservasi sumber daya ikan merupakan strategi
penting yang harus dilaksanakan bagi tercapainya pemanfaatan sumber daya ikan
secara optimum dan lestari. Konservasi sumber daya ikan dapat dilakukan dengan
cara menetapkan kawasan konservasi baik ditujukan untuk konservasi kawasan,
konservasi jenis maupun konservasi genetik.Di perairan laut, untuk meningkatkan stok ikan dan konservasi sumber daya
ikan dilakukan dengan menetapkan daerah refugia, kawasan konservasi dan
rehabilitasi habitat terumbu karang.Di perairan umum daratan, upaya pengelolaan perikanan secara rasional dan
konservasi sumber daya ikan yang bertujuan untuk melestarikan sumber daya
ikan dan meningkatkan hasil tangkapan ikan dapat dilakukan melalui beberapa
opsi sebagai berikut:1. Peningkatan stok ikan (stock enhancement) yang dapat dilakukan melalui upaya penebaran (stocking), penebaran kembali (restocking) atau introduksi ikan dengan pendekatan kehati-hatian.
2. Pemulihan sumber daya ikan melalui upaya rehabilitasi habitat dan atau pembentukan suaka perikanan (protected area)
3. Penetapan regulasi penangkapan dan peraturan perikanan lainnya
4. Pembentukan kelembagaan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian yang diikuti dengan upaya penegakan hukum (law enfrocement) Opsi–opsi pengelolaan yang akan dipilih sangat bergantung pada kondisi perairan, sosial-ekonomi dan masyarakat nelayan setempat.
Pengelolaan perikanan tidak hanya mengelola sumber daya ikannya tetapi
harus dilakukan secara terpadu, bersifat adaptif dan melibatkan pemanfaat di
sektor non perikanan.Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF)
mengisyaratkan bahwa setiap Negara yang ikut serta dalam pengelolaan
perikanan, melalui suatu kerangka kebijakan, hukum dan kelembagaan yang tepat
harus mengadopsi langkah-langkah untuk konservasi jangka panjang dan
pemanfaatan sumber daya ikan yang berkelanjutan. Rekomendasi Ka Balitbang
pada FNPSI III adalah :
1. Pada FNPSI selanjutnya mengikutkan masyaraat pelaku Konservasi.
2. FNPSI diharapkan menghasilkan bahan kebijakan yang dapat digunakan oleh pemerintah.
Peluang Konservasi Sumber Daya Ikan (KSDI) Kawasan konservasi perairan yang terlindungi dengan baik, secara ekologis
akan mengakibatkan beberapa hal berikut terkait dengan perikanan: (1) habitat
yang lebih cocok dan tidak terganggu untuk pemijahan induk; (2) meningkatnya
jumlah stok induk; (3) ukuran (body size) dari stok induk yang lebih besar; dan (4)
larva dan recruit hasil reproduksi lebih banyak. Sebagai akibatnya, terjadi
kepastian dan keberhasilan pemijahan pada wilayah kawasan konservasi.
Keberhasilan pemijahan di dalam wilayah Kawasan Konservasi perairan
dibuktikan memberikan dampak langsung pada perbaikan stok sumber daya
perikanan di luar wilayah kawasan konservasi laut. Peran Kawasan Konservasi
perairan adalah melalui: (1) ekspor telur dan larva ke luar wilayah KKP yang
menjadi wilayah Fishing Ground nelayan; (2) kelompok recruit; (3) penambahan
stok yang siap ambil di dalam wilayah penangkapan. Indikator keberhasilan yang
bisa dilihat adalah peningkatan hasil tangkapan nelayan di luar kawasan
konservasi setelah beberapa saat setelah dilakukan penerapan KKP secara
konsisten. Seberapa jauh efektivitas Kawasan Konservasi Perairan mampu
memenuhi fungsi (peran) tersebut akan sangat tergantung pada pembatasan yang
diterapkan pada kegiatan perikanan dan jenis pemanfaatan lainnya, model, bentuk
maupun posisi/letak wilayahnya, khususnya ukuran zona/wilayah yang dijadikan
perlindungan (no take area) dibandingkan dengan zona pemanfaatan
(penangkapan).Selain penetapan status perlindungan jenis ikan, ada beberapa pendekatan
yang bisa dilakukan untuk mengatasi penurunan suatu populasi di alam, yaitu: (1)
pembatasan perdagangan, (2) penebaran kembali (restocking), (3) pembatasan
ukuran alat tangkap, (4) penetapan kuota perdagangan, dan (5) kampanye tidak
mengkonsumsi ikan langka.Tantangan KSDI Kondisi Sumber Daya Ikan telah terdegradasi sehingga stok SDI menurun.
Data Departemen kelautan dan perikanan (2007) menyatakan bahwa sebagian
besar wilayah pengelolaan perikanan (WPP) Indonesia telah overfishing dan
dalam kondisi kritis, yang disebabkan karena pengelolaan SDI yang tidak ramah
lingkungan, yang menyebabkan stok SDI tidak berkelanjutan. Sehingga terjadinya
penurunan produksi tersebut sangat merugikan masyarakat dan memerlukan
waktu yang lama untuk pulih kembali. Oleh sebab itu wajar apabila terus-menerus
dikembangkan upaya pengelolaan perikanan berkelanjutan, antara lain melalui
pengembangan Konservasi Sumber daya Ikan (KSDI). Dengan adanya dukungan
peraturan perundangan terkait KSDI (UU 31/2004, UU 27/2007, PP 60/2007),
pembentukan kelembagaan KKP dan penunjukan sebagai otoritas pengelola
(Management Authority) KSDI, kearifan lokal dalam KSDI, dan jejaring
pengelolaan KSDI (SSME, CTI) memberikan peluang terselenggaranya KSDI di
Indonesia.Tantangan lain dalam menjalankan KSDI, diantaranya yaitu :(1) Wilayah
Indonesia yang sangat luas, (2) Data dasar dan kajian ilmiah KSDI masih terbatas
(3) Pembentukan Kawasan Konservasi Perairan belum dibarengi pengelolaan
yang efektif (5) Pemanfaatan berlebih (over exploitation) terhadap sumber daya
hayati, (6) perubahan iklim global serta bencana alam, (7) Implementasi
Konservasi genetik ikan, (8) Minimnya SDM konservasi didaerah, (9) Pendanaan
yang berkelanjutan.Rencana Strategis Direktorat Jenderal KP3K periode 2011-2014 adalah
terkelolanya 4,5 juta Ha kawasan konservasi perairan secara berkelanjutan; dan
penambahan 2 juta Ha kawasan konservasi perairan serta terkelolanya 15 jenis
biota perairan yang terancam punah, langka, endemik dan dilindungi. Untuk
mempelancar pencapaian sasaran strategis tersebut, Direktorat Konservasi
Kawasan dan Jenis Ikan melaksanakan kegiatan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta
pemberian bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang konservasi kawasan dan jenis
ikan. Keluaran yang diharapkan adalah:1. Jejaring KKP dan database konservasi yang dikelola
2. Kawasan Konservasi yang diidentifikasi, dipetakan, dilindungi, dilestarikan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan
3. Jenis Ikan yang diidentifikasi, dipetakan, dilindungi, dilestarikan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan
4. NSPK bidang konservasi kawasan dan jenis ikan Progam prioritas yang dilakukan adalah: (1) Mengembangkan Kawasan
Konservasi Perairan yang sudah ada, (2) Mengembangkan jejaring kerjasama
dalam pengelolaan konservasi, (3) Mengembangkan Colaborative Management,
(4) Peningkatan Kapasitas Pengelola KKP, (5) Pengembangan mekanisme
pendanaan berkelanjutan untuk pengelolaan KKP, (6) Monitoring dan evaluasi
kawasan konservasi yang sudah ditetapkan dan (7) Pengawasan daerah
konservasi.Dekan Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD menyatakan bahwa
UNPAD melalui (FPIK) menjadi institusi pendidikan yang mempunyai komitmen
untuk konservasi sumber daya ikan, melalui penyediaan SDM melalui dua
program studi yaitu :1. Pengelolaan dan pemanfaatan perairan umum melalui perikanan budidaya.
2. Pemanfaatan biotknologi dalam pengelolaan sumber daya kelautan secara
berkelanjutanSarjana lulusan FPIK mempunyai kemampuan dalam menguasai dan memahami
bidang perikanan dari berbagai aspek yaitu:1. Perikanan budidaya
2. Perikanan tangkap
3. Teknologi pasca panen hasil perikanan
4. Pengelolaan sumber daya perairan
5. Manajemen bisnis perikanan
Pada diskusi makalah dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok konservasi
sumber daya ikan, kelompok penebaran/restoking, dan kelompok rehabilitasi,
mitigasi & social eknomi. Kelompok konservasi sumber daya ikan membahas tentang :1. Budidaya dengan pembenihan yang mendukung konservasi
2. Konservasi terumbu karang dan beberapa jenis ikan antara lain ikan hias,
ikan langka, penyu, & ikan ekonomis pentingREKOMENDASI FNPSI III
3. Kearifan lokal disarankan dapat menjadi dasar kebijakan bagi upaya
konservasi sumber daya ikan, selain produk hukum yang telah ada.3. Prof. Dr. Ir. H. Masyamsir, MS
2. Prof. Dr. Ngurah N. Wiadnyana
1. Drs. Krismono, MS (Koordinator)
5. Meningkatkan adanya kerjasama antara KKP, LIPI, Perguruan tinggi. Instansi
terkait dan masyarakat pengguna di bidang konservasi sumber daya ikan.
Demikian rumusan ini telah disusun, kiranya dapat digunakan sebagaimana
mestinya dan rumusan ini masih terbuka untuk perbaikan atau penyempurnaan.
Terima kasih. Bandung, 18 Oktober 2011 Tim Perumus
4. Jenis ikan yang dilindungi berdasarkan beberapa kriteria antara lain apabila
ikan tersebut terancam punah, langka, ikan endemik dan pemberian nama ikan langka harus menggunakan nama ilmiah selain nama daerah.
2. Revitalisasi Forum Masyarakat Pemacuan dan Konservasi yang sudah
terbentuk pada FNPSI II.3. Penyelamatan ikan sidat di Danau Poso Kelompok penebaran/restoking membahas tentang :
1. FNPSI III dapat menghasilkan antara lain satu bahan kebijakan untuk
penyelamatan ikan sidat di Danau Poso.3. Analisis kebijakan mengenai kelembagaan dan kearifan local
2. Evaluasi wilayah konservasi
1. Analisis dampak perubahan iklim
3. Dampak konservasi mangrove Kelompok rehabilitasi, mitigasi & sosial eknomi
2. Keanekaragama jenis, potensi dan domestikasi
1. Dampak penebaran dan spesies ikan asing
TIM PERUMUS:
DAFTAR ISI Halaman SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN ............................... i KATA PENGANTAR......................................................................................vi LAPORAN KETUA PANITIA FORUM NASIONAL PEMACUAN SUMBER DAYA IKAN III .............................................................................vii RUMUSAN FNPSI III ................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xvi MAKALAH KUNCI : Peluang dan Tantangan Konservasi Sumber Daya Ikan di Indonesia (Toni
Ruchimat, Syamsul Bahri Lubis, dan Syahrowi R Nusir) ................................... MU-1
Peran UNPAD dalam penyediaan SDM di Bidang Konservasi Sumber DayaPerikanan .......................................................................................................... MU-2
MAKALAH PARALEL: BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN Keberhasilan Pembenihan Ikan Kelabau (Osteochilus melanopleura Blkr) Sebagai Upaya Konservasi Ikan Lokal Melalui Manipulasi Lingkungan danHormon (Lies Setijaningsih dan Sidi Asih) ......................................................... KSI-01
Pelestarian Plasma Nutfah Sumber Daya Ikan di Perairan Umum Daratan(Asyari) .............................................................................................................. KSI-02
Peran Terumbu Karang Buatan dalam Konservasi Ikan Kepe-Kepe (Chaetodon sp.) dan Upaya Pengembangan dalam Budidaya Perikanan(Istiyanto Samidjan)............................................................................................ KSI-03
Budidaya Ikan Hias Botia (Chromobotia macracanthus BLEEKER) Sebagai Model Konservasi Ex-situ (Asep Permana, Ruby Vidia Kusumah dan AgusPriyadi)............................................................................................................... KSI-04
Gen Kelenturan Fenotipik: Manfaatnya bagi Konservasi dan Pemuliaan Ikan(Wartono Hadie) ................................................................................................. KSI-05
Konservasi Penyu di Pantai Batavia Kabupaten Bangka Propinsi BangkaBelitung (Priyo Suharsono Sulaiman, Uluq Silfia dan Andria Ansri Utama) ...... KSI-06
Konservasi Spesies Ikan Endemik Butini (Glossogobius matanensis) di Danau
Towuti, Sulawesi Selatan (Jefry Jack Mamangkey)............................................. KSI-07
Keberhasilan Pembenihan Ikan Lokal Torsoro (Tor soro) Koleksi Dari Sumatera Utara (Aek Sirambe, Tarutung dan Bahorok) Sebagai UpayaKonservasi Ikan Lokal (Sidi Asih dan Lies Setijaningsih) ................................... KSI-08
Keragaman Morfometrik dan Gen Cytochrome B DNA Mitokondria Kryptopterus limpok di Sungai Batang Hari (Abdul Rahman Singkam, DedyDuryadi Solihin dan Ridwan Affandi)................................................................. KSI-09
Struktur Komunitas Ikan Karang di Lokasi Terumbu Karang Buatan diPerairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (Hendra Satria dan Mujiyanto) ........ KSI-10
Peran Laguna Segara Anakan Sebagai Sumber Rekruitmen Udang dan Ikan(Didik Wahju Hendro Tjahjo dan Riswanto) ....................................................... KSI-11
Tinjauan Beberapa Suaka Perikanan di Perairan Musi Banyu Asin (MUBA)Sumatera Selatan (Chairulwan Umar dan Aisyah)............................................... KSI-12
Penyelamatan Ikan Sidat (Anguilla sp) di Danau Poso (Krismono) ..................... KSI-13
Status Pemanfaatan dan Aspek Biologi Ikan Banggai Cardinal Fish (Pterapogon kauderni) di Kepulauan Banggai (Sri Turni Hartati danKamaluddin K) ................................................................................................... KSI-14
Budidaya Juvenil Karang Berbasis Penggunaan Terumbu Karang Buatan sebagai Upaya Konservasi di Perairan Kepulauan Karimunjawa Jepara(Istiyanto Samidjan)............................................................................................ KSI-15
Konservasi dengan Pendekatan Komunitas untuk Mendukung Budidaya IkanHias Berkelanjutan (Lies Emmawati Hadie)........................................................ KSI-16
Membangun Sistem Konservasi Habitat Ikan di Sungai Citarum MelaluiAdopsi Sistem Lubuk Larangan (Triyanto dan Lukman) ..................................... KSI-17
Dukungan Pembenihan Ikan Rainbow Boesemani (Melanotaenia boesemani)Terhadap Sumber Daya ikan di Depok (Tutik Kadarini dan Eni Kusrini) ............ KSI-18
Dukungan Pendederan Ikan Rainbow Kuromoi (Melanotaenia parva)terhadap Konservasi di Papua (Tutik Kadarini, Eka Prihandani) ........................ KSI-19