Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum

TUGAS AKHIR-TE090362
Bidang Studi Elektro Industri | Program D3 Teknik Elektro (Disnaker) | ITS Surabaya

“Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan
Kontrol PLC”

Riski Arif Sucahyo _2210039014
Puga Pusojono
_2210039042

Dosen Pembimbing I
Slamet Budiprayitno, ST, MT
19781113 201012 1 002

Dosen Pembimbing II
Eko Pujiyatno Matni, S.Pd
19710330 199403 1 002

Latar Belakang
Dalam industri besar seperti perusahaan kemasan air minum botol, sudah ada alat untuk
mengisi air dan pemberian tutup ke botol secara otomatis dengan kontrol PLC

(Programmable Logic Controller). Proses tersebut membutuhkan sistem monitoring yang
berfungsi sebagai koordinasi dan pengawasan. Sistem monitoring ini sering disebut dengan
SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition). Sistem SCADA modern adalah
dengan menggunakan komputer sebagai tampilan dari sebuah plant.
Dengan semakin modern, maka banyak bermunculan SCADA software yang mempunyai
tampilan grafis dan animasi proses yang lebih mempermudah pengamatan operator.
Salah satu SCADA software yang digunakan adalah dengan wonderware intouch.
Proses pengemasan air minum botol dengan menggunakan kontrol PLC sebagai kontrol
utama dan SCADA software dengan wonderware intouch sebagai koordinasi dan
pengawasan. Sistem monitoring ini mempunyai keuntungan dalam melihat proses-proses dari
sebuah plant melalui tampilan grafis di wonderware intouch.

Tujuan
1.
2.

Membuat sistem monitoring proses pengisian air dan pemberian tutup ke botol menggunakan
software Wonderware Intouch 10.1 versi demo.
Membuat prototipe proses pengemasan air minum botol dengan kontrol PLC menggunakan konveyor
sebagai tempat bergerak botol, solenoid valve sebagai pengisian air ke botol, dan motor DC sebagai

alat gerak tutup botol ke botol.

Batasan Masalah
1. PLC yang digunakan adalah PLC OMRON CPM1–20CDR–A.
2. SCADA software yang digunakan adalah Wonderware InTouch 10.1 versi demo.
3. Jumlah botol yang di-monitoring dan di-mekanik hanya satu botol yaitu botol 600ml
dengan merk club dalam satu kali siklus.
4. Hal yang akan di-monitoring yaitu proses botol bergerak, pengisian air, pemberian tutup
ke botol, letak botol yang terdeteksi oleh sensor-sensor yang terpasang di mekanik, dan
memori yang ada di diagram ladder cx-programmer.
5. Peletakkan botol dalam proses pengemasan dimulai dari start (sebelum pengisian air)
secara manual.
6. Pengambilan botol di proses terakhir secara manual.
7. Peletakkan tutup botol di alat penutupan botol secara manual.

Perancangan Alat
START

Botol kosongan
telah diletakkan


ls2
ls1

p1

Konveyor (botol kosongan
bergerak)

Motor (down)

Photo
Sensor

Limit
switch 1

Valve (botol diisi air)

Motor (up)


Proximity
1

Limit
switch 2

Konveyor (botol isi air
bergerak)

Konveyor (botol isi air
bergerak)

Proximity
2

Limit
switch 3

ls3

ps

p2

STOP

PLC OMRON CPM1-20CDR-A

8 input

5 output

Photo Sensor
(BJ100-DDT-P)

Penguj ian sensor

BJ100-DDT-P

BJ100-DDT-P


Indikator BJ100-DDT-P

menyala

menyala

Proximity Sensor
(CR18-8DP)

Penguj ian sensor

CR18-8DP

CR18-8DP

Indikator CR18-8DP

Tidak menyala


menyala

Rangkaian Motor
(up/down)

+V
R5

R4

R5

+
rangkaian listrik

Motor
(up/down)
R5

R5


R4

ground

CH10 06

Power supply
(+V)
CH10 05
R4

C
o
i

R5

L


C
o
i
L

wiring rangkaian

CH10 COM

Power supply
(ground)

-

Motor
(up/down)

+

Perancangan Program

Kendali Utama

Diagram Ladder

Monitoring

Wonderware Intouch

Tampilan di wonderware

Koneksi wonderware ke PLC

wonderware

I/O server

OMRONHL

PLC


Kesimpulan
• Alat tugas akhir dengan judul “sistem monitoring proses pengemasan air minum botol
menggunakan kontrol PLC” ini menggunakan satu botol dalam satu siklus proses dengan
peletakkan botol yang dimulai dari start.
• Tampilan di wonderware mendekati kondisi seperti di mekanik proses pengemasan air minum
botol.
• Koneksi untuk OMRNHL disesuaikan dengan COM yang terhubung ke kabel koneksi
USB2Serial yang digunakan.
• Power supply yang digunakan untuk konveyor dengan beban botol kosongan adalah +6V dan
konveyor dengan beban botol berisi air adalah +9V.
• Power supply yang digunakan untuk mengaktifkan solenoid valve untuk alat tuggas akhir ini
adalah (range: 11V s/d 15V).
• Power supply yang digunakan untuk menggerakkan penutupan botol untuk tugas akhir ini adalah
(range: 6V s/d 15V).
• Timing chart alat menunjukkan bahwa untuk output :
i. Konveyor6v aktif jika M0 menyala.
ii. Valve aktif jika M0,M1 menyala.
iii. Konveor9v aktif jika M0,M1,M2 atau M0,M1,M2,M3,M4,M5 menyala.
iv. Motor-down aktif jika M0,M1,M2,M3 menyala.
v. Motor-up aktif jika M0,M1,M2,M3,M4,M5 menyala.

Saran
• Perhatikan saat menghubungkan kabel koneksi USB2Serial
untuk melihat COM yang terhubung. COM ini dimasukkan di
OMRONHL untuk mengakses alamat PLC yang dikoneksikan
di wonderware.
• Dalam melakukan transfer diagram ladder ke PLC OMRON
CPM1-20CDR-A, gunakanlah mode “run mode”.

SEKIAN
THANK YOU

LAMPIRAN

input

Tahap
proses

output