ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT

Media Sains, Volume 8 Nomor , Oktober

ISSN ELEKTRONIK

5

218

-9

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT BUAH PISANG KEPOK
(STUDI KASUS KONSUMEN DI TIGA KOTA KUALA PEMBUANG, SAMPIT, DAN
PALANGKARAYA)
(Attitude Consumer Analysis Toward The Attributes Of Bananas Kepok
Case Studies Of Consumers In Three Cities Kuala Pembuang, Sampit and Palangkaraya)
Rokhman Permadi dan Lili Winarti

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Darwan Ali
Jl. A. Yani No 1 Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah

ABSTRACT

The objectives of the research were to analyze the characteristics and attitudes of
consumers towards the attributes of bananas Kepok in Kuala Pembuang, Sampit and Palangkaraya.
The research method used is descriptive qualitative method and the sampling technique with
accidental sampling of the 150 respondents were divided in Kuala Pembuang, Sampit and
Palangkaraya each 50 respondents. Variable that will be analyzed include: attributes of price, taste,
freshness, ripeness, size, shape, color, and skin hygiene using Fishbein multi-attribute model.
Based on the results of a study of the characteristics of the respondents in the city of Kuala
Pembuang, Sampit and Palangkaraya in the range of ages is relatively uniform and still relatively
productive age of 20-50 years of age. Different when viewed in terms of the education level of
respondents in the city of Sampit and Palangkaraya more respondents who have been through
higher education compared to respondents in the city of Kuala Pembuang. Moreover, if it is seen
by the income level of the respondents in Kuala Pembuang inclined relatively lower income
compared to respondents in the city of Sampit and Palangkaraya. The score Ao each city shows
the attitude of respondents to attribute banana Kepok neutral (normal) to the value of Ao in each
city is 106.5428 (Kuala Pembuang), 104.6452 (Sampit) and 110.8460 (Palangkaraya ). Consumer
attitudes in the city of Sampit and Palangkaraya more to quality than consumers in Kuala
Pembuang more to the price.
Keywords: Consumers, Kepok bananas, Attitudes, Multi Attribute Fishbein
PENDAHULUAN
Salah satu daerah penghasil pisang

kepok adalah Kabupaten Seruyan yang
merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi
Kalimantan Tengah. Produksi buah pisang
kepok Kabupaten Seruyan pada Tahun 2013
mencapai 13606,6 ton yang tersebar dari
beberapa Kecamatan (BPS, 2014). Secara
keseluruhan di tingkat propinsi, berdasarkan
data Statistik Hortikultura Kalimantan
Tengah Tahun 2013, Kabupaten Seruyan
merupakan Kabupaten terbesar kelima
penghasil buah pisang setelah Kabupaten
Pulang Pisau (17300 kuintal), Kotawaringin

Barat (34526 kuintal), Kotawaringin Timur
(47644 kuintal), dan Kapuas (67009 kuintal).
Kegiatan usaha pertanian tidak hanya
menitik beratkan pada kegiatan subsistem
produksi saja, tetapi melibatkan subsistem
lainnya agar tujuan dari kegiatan pertanian
dapat

tercapai
yaitu
mendapatkan
keuntungan. Produksi pisang di Kabupaten
Seruyan yang tinggi tidak menjadi indikator
utama dari keberhasilan usaha di bidang
pertanian. Produksi pisang yang dihasilkan
harus dipasarkan lagi untuk dijual kepada
konsumen sehingga produsen (petani)
mendapatkan hasil berupa keuntungan dari

Media Sains, Volume 8 Nomor , Oktober

ISSN ELEKTRONIK

5

usaha yang mereka lakukan.
Dalam sebuah strategi pemasaran,
pemasar tidak terlepas dari segmen pasar

yang melibatkan konsumen sebagai objek
pasar. Sebuah organisasi dapat mencapai
tujuannya kalau memahami kebutuhan dan
keinginan
konsumen
dan
mampu
memenuhinya. Seorang pemasar harus
memahami betul siapa konsumennya
termasuk sikap dan perilakunya. Menurut
prasetijo (2005) Sikap merupakan factor yang
sangat berpengaruh dalam pengambilan
keputusan beli konsumen. Oleh karena itu,
pemasar sangat berkepentingan dalam hal
pengetahuan
tentang
bagaimana
terbentuknya sikap konsumen. Pelaku usaha
perlu mempelajari dengan cermat tentang
siapa dan bagaimana sikap konsumen.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui karakteristik konsumen buah
pisang kepok di Kota Kuala Pembuang,
Sampit dan Palangkaraya dan mengetahui
sikap konsumen di kota Kuala Pembuang,
Sampit, dan Palangkaraya terhadap atribut
pisang kepok.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif
kualitatif,
dimana
akan
menggunakan data-data kualitatif yang
berupa sikap konsumen untuk menggali
sejauh mana tanggapan konsumen terhadap
buah pisang kepok. Metode pengambilan
sampel menggunakan accidental sampling
terhadap 150 responden yang terbagi di kota
Kuala Pembuang, Sampit, dan Palangkaraya

masing-masing 50 responden. Responden
adalah konsumen yang kebetulan berbelanja
buah pisang kepok atau konsumen yang
pernah mengkonsumsi buah pisang kepok
yang diproduksi dari Desa Bangun Harja
Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten
Seruyan. Metode ini dipilih karena tidak
terdapat
data-data
pendukung
yang
menunjukkan besaran jumlah populasi
konsumen yang mengkonsumsi pisang
kepok.
Variabel yang akan dianalisis

219

-9


meliputi : atribut harga, rasa, kesegaran,
kematangan, ukuran, bentuk, warna kulit, dan
kebersihan kulit. Selain itu juga diperlukan
data karakteristik responden seperti umur,
pendidikan, dan pendapatan. Data yang
dikumpulkan akan diuji menggunakan
analisis sikap multi atribut yang dievaluasi
dengan menggunakan Model Multi Atribut
Sikap Fishbein digambarkan oleh rumus
sebagai berikut :


Dimana :
Ao

� = ∑ ��. ��
�=1

= Sikap konsumen terhadap
suatu objek (dalam hal ini

buah pisang kepok).
bi
= Kekuatan
kepercayaan
konsumen bahwa objek
(pisang kepok) tersebut
memiliki atribut i
ei
= Evaluasi
kepentingan
konsumen
terhadap
atribut i
n
= Jumlah atribut yang
dimiliki objek
Skala interval diperlukan untuk
menginterprestasikan hasil analisis. Adapun
rumus skala interval (rentang skala) yaitu :


=

Dimana :
RS
= Rentang skala
m
= Skor tertinggi yang
mungkin terjadi
n
= Skor terendah yang
mungkin terjadi
b
= Jumlah skala penilaian
yang ingin dibentuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Beradasarkan
hasil
penelitian
terhadap karakteristik responden dari sisi

umur di ketiga kota Kuala Pembuang,
Sampit, dan Palangkaraya berada pada
kisaran umur yang relatif seragam dan masih
tergolong umur produktif dari umur 20 -50

Media Sains, Volume 8 Nomor , Oktober

ISSN ELEKTRONIK

5

tahun. Pada kisaran umur tersebut responden
sudah dianggap mampu berfikir logis dan
dapat memilih dan menilai buah pisang yang
sesuai dengan keinginan. Berbeda jika dilihat
dari segi tingkat pendidikan respoden di Kota
Sampit dan Palangkaraya lebih banyak
responden yang telah menempuh Pendidikan

220


-9

Tinggi dibandingkan dengan responden di
kota Kuala Pembuang. Selain itu, jika dilihat
berdasarkan tingkat pendapatan responden di
Kota
Kuala
Pembuang
cenderung
berpendapatan relatif lebih rendah jika
dibandingkan dengan responden di Kota
Sampit dan Palangkaraya.

Tabel 1. Karakteristik Responden di Kota Kuala Pembuang, Sampit, dan Palangkaraya
Karakteristik
Umur
10-20
21-30
31-40
41-50
>50
Pendidikan
SD
SMP
SMA
PT
Pendapatan (000)
< Rp 700
Rp 700- Rp 1499
Rp 1500- Rp 3000
>Rp 3000

Kuala Pembuang
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)

Sampit
Jumlah Persentase
(orang)
(%)

Palangkaraya
Jumlah Persentase
(orang)
(%)

8
27
12
3
0

16.00
54.00
24.00
6.00
0.00

11
16
13
8
2

22.00
32.00
26.00
16.00
4.00

0
34
15
1
0

0.00
68.00
30.00
2.00
0.00

0
4
37
9

0.00
8.00
74.00
18.00

3
9
18
20

6.00
18.00
36.00
40.00

3
9
22
16

6.00
18.00
44.00
32.00

0
21
28
1

0.00
42.00
56.00
2.00

1
5
32
12

2.00
10.00
64.00
24.00

2
17
23
8

4.00
34.00
46.00
16.00

Sumber : Pengolahan data primer 2015

Evaluasi Kepentingan (ei) Terhadap
Atribut Buah Pisang Kepok
Responden di Kota Kuala Pembuang,
Sampit,
dan
Palangkaraya
memiliki
kesamaan dalam menganggap bahwa atribut
rasa, ukuran, dan bentuk merupakan atribut
yang dianggap penting. Berbeda dengan
atribut harga dianggap penting bagi
responden di Kota Kuala Pembuang dan
Palngkaraya, sedangkan responden di Kota
Sampit tidak menganggap penting atribut
harga tersebut. Atribut kematangan buah
dianggap penting oleh responden di Kota
Kuala Pembuang, namun atribut tersebut
tidak dianggap penting oleh responden di

Kota Sampit dan Palangkaraya.
Berdasarkan
tingkat
prioritas
kepentingan atribut, harga merupakan atribut
yang paling penting bagi responden di Kota
Kuala Pembuang, hal ini berbeda dengan
responden di Kota Sampit dan Palangkaraya
yang menempatkan atribut rasa merupakan
atribut pada tingkat kepentingan pertama. Hal
tersebut menunjukkan bahwa responden di
kedua kota tersebut lebih mengutamakan
pada faktor kualitas produk dibandingkan
pada faktor harga. Hasil analisis tingkat
evaluasi kepentingan (ei) disajikan pada
Tabel 2 berikut :

Media Sains, Volume 8 Nomor , Oktober

ISSN ELEKTRONIK

5

221

-9

Tabel 2 Hasil analisis evaluasi tingkat kepentingan (ei) responden terhadap atribut buah pisang
kepok di Kota Kuala Pembuang, Sampit, dan Palangkaraya.
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Atribut
Rasa
Warna Kulit
Ukuran
Bentuk
Kesegaran
Kematangan
Kebersihan Kulit
Harga

Skor Evaluasi Kepentingan (ei)
Kuala Pembuang
Sampit
Palangkaraya
4.18P
4.12P
4.74SP
3.04N
3.04N
3.22N
P
P
4.14
4.02
3.98P
4.00P
3.92P
3.92P
3.30N
3.30N
3.28N
P
N
3.68
3.50
3.42N
3.14N
3.32N
3.22N
P
N
4.32
3.48
4.14P

Sumber : Pengolahan data primer 2015
Keterangan : STP : Sangat Tidak Penting; TP : Tidak Penting; N : Netral; P : Penting; SP : Sangat Penting

Kepercayaan (bi) Terhadap Atribut Buah
Pisang Kepok
Penilaian responden terhadap atribut
buah pisang kepok dapat dilihat pada Tabel 3
dimana responden di ketiga kota percaya
bahwa atribut rasa, ukuran, bentuk, dan harga
dinilai sudah baik. Terdapat perbedaan
penilaian terhadap atribut kebersihan kulit
antara responden Kota Kuala Pembuang dan

Palangkaraya yang menilai atribut tesebut
sudah baik, sedangkan responden di Kota
Sampit menilai atribut kebersihan kulit biasa
saja (netral). Hal yang berbeda dengan atribut
kematangan, yang mana responden di Kota
Palangkaraya menilai atribut tersebut sudah
baik sedangkan responden di kota lainnya
menilai biasa saja (netral).

Tabel 3 Hasil analisis kepercayaan (bi) responden terhadap atribut buah pisang kepok di Kota Kuala
Pembuang, Sampit, dan Palangkaraya.
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Atribut
Rasa
Warna Kulit
Ukuran
Bentuk
Kesegaran
Kematangan
Kebersihan Kulit
Harga

Kuala Pembuang
3.82B
3.18N
3.78B
3.72B
3.34N
3.48N
3.20N
3.82B

Skor Kepercayaan (bi)
Sampit
Palangkaraya
B
3.94
4.18B
3.26N
3.04N
B
3.82
4.14B
3.80B
4.00B
N
3.48
3.30N
3.52N
3.68B
B
3.38
3.14N
3.80B
3.76B

Sumber : Pengolahan data primer 2015
Keterangan : STB : Sangat Tidak Baik; TB : Tidak Baik; N : Netral; B : Baik; SB : Sangat Baik

Sikap (A0) Terhadap Atribut Buah Pisang
Kepok
Analisis sikap diperoleh dengan skor
kepercayaan (bi) dikalikan dengan skor
evaluasi kepentingan (ei) yang sesuai
menurut masing-masing atribut. Nilai sikap
secara keseluruhan akan didapat dengan

menjumlahkan nilai sikap pada masingmasing atribut. Berdasarkan hasil analisis
sikap dengan model multiatribut fishbein,
skor Ao masing-masing kota menunjukkan
sikap responden terhadap atribut buah pisang
kepok netral (biasa saja) dengan nilai Ao pada
masing-masing kota yaitu 106,5428 (Kuala

Media Sains, Volume 8 Nomor , Oktober

5

Pembuang), 104,6452 (Sampit), dan
110,8460 (Palangkaraya). Skala interval
untuk analisis sikap yaitu 8-46,4 (Sangat
Tidak Suka), 46,5-84,9 (Tidak Suka), 85123,4 (Netral/Biasa saja), 123,5-161,9
(Suka), 162-200,4 (Sangat suka).
Responden di Kota Sampit dan
Palangkaraya berdasarkan urutan nilai sikap
tertinggi lebih kepada factor kualitas produk
yaitu yang pertama yaitu atribut rasa
kemudian ukuran dan selanjutnya bentuk
buah. Sedangkan responden di Kota Kuala
Pembuang yang menjadi urutan pertama
yaitu atribut harga, kemudian rasa dan

ISSN ELEKTRONIK

222

-9

selanjutnya ukuran buah. Perbedaan sikap ini
terjadi karena, jika dilihat pada tingkat
pendidikan dan pendapatan responden di
Kota Sampit dan Palangkaraya dapat
dikatakan lebih baik dibandingkan dengan
responden di Kota Kuala Pembuang.
Pendidikan dan pendapatan yang lebih tinggi
mendorong
konsumen
untuk
lebih
memikirkan dan mengedepankan kualitas
dibanding faktor harga, karena secara
ekonomi mereka dianggap masih mampu
untuk membeli pada kisaran harga yang
berlaku.

Tabel 4 Hasil analisis sikap konsumen (A0) terhadap atribut buah pisang kepok di Kota Kuala
Pembuang, Sampit, dan Palangkaraya.
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Atribut
Rasa
Warna Kulit
Ukuran
Bentuk
Kesegaran
Kematangan
Kebersihan Kulit
Harga
Σ AO

Skor Sikap (Ao = ei x bi)
Kuala Pembuang
Sampit
Palangkaraya
15.96762
16.23281
19.81321
9.66728
9.91048
9.78888
3
2
15.6492
15.3564
16.47722
14.88004
14.89603
15.68003
6
6
11.0220
11.4840
10.82406
12.80645
12.32005
12.58565
7
7
10.0480
11.2216
10.11087
16.50241
13.22404
15.56644
106.5428
104.6452
110.8460

Sumber : Pengolahan data primer 2015
Keterangan : 1,2,3,4,5,6,7,8 urutan sikap mulai dari 1 tertinggi sampai 8 terendah.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat
kesamaan
karakteristik
responden buah pisang kepok di tiga kota
berdasarkan umur responden. Reponden
di Kota Sampit dan Palangkaraya lebih
banyak yang telah menempuh Pendidikan
Tinggi dibandingkan dengan responden di
kota Kuala Pembuang. Selain itu,
responden di Kota Kuala Pembuang
cenderung berpendapatan relatif lebih
rendah jika dibandingkan dengan
responden di Kota Sampit dan
Palangkaraya.

2. Berdasarkan hasil analisis sikap dengan
model multiatribut fishbein, skor Ao
responden di masing-masing kota
menunjukkan sikap netral (biasa saja)
terhadap atribut buah pisang kepok
dengan nilai Ao pada masing-masing kota
yaitu 106,5428 (Kuala Pembuang),
104,6452 (Sampit), dan 110,8460
(Palangkaraya)
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan
Pembangunan Dearah. 2014. Seruyan
Dalam Angka 2013. Kabupaten Seruyan.

Media Sains, Volume 8 Nomor , Oktober

5

Badan Pusat Statistik Propinsi Kalimantan
Tengah. 2014. Statistik Hortikultura
2013. Palangkaraya
Engel, James F, Roger D. Blackwell, Paul W.
Miniard. 1995. Perilaku Konsumen :
Jilid 1 dan 2. Binarupa Aksara. Jakarta
Barat.
Kotler. 2000. Marketing Management:
Analysis, Planning, Implementation
and Control. Prentice Hall Int, Inc.,
Millenium Edition, Englewood Cliffs,
New Jersey.
Prasetijo R, Ihalauw J.O.I J. 2005. Perilaku
Konsumen. Andi Offset. Yogyakarta

ISSN ELEKTRONIK

223

-9

Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen. Sekertariat
Negara. Jakarta
Rangkuti, F. 2006. Measuring Customer
Satisfaction.
Cetakan Ketiga. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Simamora B. 2008. Panduan Riset Perilaku
Konsumen. PT Gamedia Pustaka Umum.
Jakarta
Sumarwan. 2011. Riset Pemasaran dan
Konsumen ; Panduan Riset dan Kajian:
Kepuasan, Perilaku Pembelian, Gaya
Hidup, dan Persepsi Risiko. IPB Press.
Bogor

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26