KONSEP ANALISIS KUANTITATIF DAN PENGUKUR

KONSEP ANALISIS KUANTITATIF DAN PENGUKURAN

Saskia Sayidati Fauziah
143020291
Asisten: Angkeu Nur Rahmawati

Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan konsep analisis kuantitatif dan pengukuran adalah untuk
menentukan pH larutan membuat dan membakukan larutan, menentukan konsentrasi
dan dapat memilih indikator yang tepat pada larutan untuk titrasi sesuai pH indikator
dari larutan tersebut.
Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan analisis kuantitatif dan pengukuran adalah berdasarkan
metode asidimetri dan alkalimetri, dimana pereaksi standar bereaksi dengan larutan
yang diuji dengan dibantu oleh indikator sebagai petunjuk TAT (Titik Akhir Titrasi)
sehingga bereaksi secara kuantitatif. Berdasarkan teori arrhenius(1884), bahwa
apabila suatu elektron melarut sebagian dari elektrolit ini terurai menjadi partikel
positif dan partikel negatif yang disebut ion.
Metode Percobaan
1. Pengukuran pH
a. pH meter



Tekan tombol ON



Tekan tombol BATT dan perhatikan jarum meter, jika kurang
dari 11,5- maka baterai harus diganti



Geser tombol kearah SET/RED kea rah SET, tekan tombol pH
dan putar pengatur AET sampai jarum menunjukkan kira-kira
titik nol dari elektroda (bukan angka nol skala)



Hubungkan elektroda dengan meter dan celupkan elektroda
kedalam buffer tertentu




Geser tombol SET/RED kea rah RED dan putar pengatur SET
sehingga jarum menunjukkan pH fari larutan buffer.
Alat ini sudah dapat dipergunakan. Jangan merubah pengatur
SET selama pengukuran. Hati-hati dengan elektroda.

Celupkan

Larutan Sampel

Gambar 2. Metode Percobaan Pengukuran pH dengan pH Meter.
b. Indikator Universal
Sampel yang akan diukur pHnya disiapkan didalam gelas kimia,
celupkan pH universal dalam larutan. Cocokkan warna pada pH

universal pada warna tingkatan pH sebenarnya yang berada dalam
wadah.

Celupkan


Larutan Sampel

Gambar 3. Metode Percobaan Pengukuran pH dengan Indikator Universal.
c. Kertas Lakmus
Sampel yang akan didentifikasi disiapkan didalam gelas kimia,
celupkan lakmus merah dan biru secara berturut-turut. Perubahan warna
pada kertas lakmus diamati.

Larutan
Sampel

Gambar 4. Metode Percobaan Pengukuran pH dengan Kertas Lakmus

2. Metode Percobaan Analisis Kuantitatif
a. Alkalimetri

Gambar 5 Metode Percobaan Analisis Kuantitatif Alkalimetri
b. Asidimetri


Gambar 6. Metode Percobaan Analisis Kuantitatif Asidimetri

Hasil Pengamatan Analisis Kuantitatif
Tabel 1. Hasil Pengamatan Analisis Kuantitatif Asidimetri
Percobaan
Hasil
V NaOH
21,7ml
N NaOH
0,1152M
V H2C2O4
25ml
N H2C2O4
0,1M
V HCl
25ml
N HCl
102,096M
V Cuka
10,4ml

% cuka
2,8753%
(sumber: Saskia S, Rizki Siti, Meja 2, Kelompok K, 2014)

Pembahasan Analisis Kuantitatif
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui volume NaOH 21,7ml, N
NaOH 0,1152M, volume H2C2O4 25ml, N H2C2O4 0,1M, volume HCl 25ml, N HCl,
102,096M, volume cuka 10,4ml dan % cuka 2,8753%.
Dasar dari percobaan ini adalah metode Asidimetri dan Alkalimetri, dimana
pereaksi standar bereaksi dengan larutan yang diuji dengan dibantu oleh indikator
sebagai petunjuk TAT (Titik Akhir Titrasi) sehingga bereaksi secara kuantitatif.
Berdasarkan teori arrhenius(1884), bahwa apabila suatu elektron melarut sebagian
dari elektrolit ini terurai menjadi partikel positif dan partikel negatif yang disebut ion.
Faktor kesalahan dalam percobaan ini adalah kurang telitinya praktikan saat
praktikum dilakukan seperti pada saat dititrasikannya suatu larutan, pada saat larutan
mengalami perubahan warna. Kemudian, saat memasukan larutan kedalam
gelaskimia, labu Erlenmeyer, buret, pastikan alat yang akan digunakan steril.
Sebaiknya, sebelum menggunakan peralatan tersebut bilas terlebih dahulu
menggunakan aquades
Asidimetri adalah analisis volumetrik yang menggunakan larutan baku basa

untuk menentukan konsentrasi asam yang ada. Alkalimetri adalah analisis volumetrik
yang menggunakan larutan baku asam untuk menentukan konsentrasi basa yang ada.
Perbedaan antara asidimetri dan alkalimetri adalah asidimetri mencari konsentrasi

asam sedangkan alkalimetri mencari konsentrasi basa, selain itu larutan standar yang
digunakan berbeda alkalimetri menggunakan larutan baku asam sedangkan asidimetri
menggunakan larutan baku basa (Daintith, 1997).
TAT (Titik Akhir Titrasi) adalah keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan
sempurna yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui perubahan
warna indikator. Sedangkan TET (Titik Ekuivalen Titrasi) adalah titik dimana titrant
dan analit tepat bereaksi atau jumlah volume larutan titrant dengan mol tertentu telah
sama dengan mol analit.
Perbedaan dari TAT dan TET, jika suatu larutan dikatakan TAT apabila larutan itu
telah mengalami perubahan warna dan warnanya tidak kembali kepada semula,
sedangkan suatu larutan dikatakann TET apabila larutan itu mengalami perubahan
warna tetapi warnanya kembali ke semula dan dikatakan TET jika molnya telah
sama(Raymond Chang, 2003).
Bila fenolfthalein dan metil merah ditukar pada percobaan ini tidak bisa
karena sesuai pada trayek indikator range pH dari metil merah 4.2-6.2 yang
menunjukan keadaan asam lalu range pH fenolfthalein 8.0-9.6 yang menunjukan

keadaan basa.
Larutan baku adalah larutan yang dapat dipakai untuk menentukan
konsentrasi dari larutan lain. Ada dua macam larutan baku, yaitu:
1. Larutan Baku Primer: Zat yang dipakai langsung umtuk menentukan kadar
atau konsentrasi dari larutan lain.
2. Larutan Baku Sekunder: Zat yang dipakai untuk menentukan konsentrasi dari
larutan lain tapi harus distandarisasikan ke larutan baku primer.
Syarat larutan baku yaitu; Stabil(tidak mudah berubah), mudah ditimbang, dan
mudah didapat dalam bentuk yang murni(Sutrisno, 2014).
Aplikasi di Bidang Pangan
Aplikasi di bidang pangan analisis kuantitatif adalah dapat menentukan
persen boraks yang ada dalam bakso atau dalam bahan pangan yang biasa digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, menentukan persen cuka yang digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga, membuat garam dapur (NaCl) dari pencampuran antara
NaOH dan HCl, mengetahui zat-zat yang dapat dijadikan bahan aditif makanan,
membuat soda kue (Natrium Bikarbonat) untuk pengembang kue, pembuatan yogurt
dan pembuatan nata de coco.
Hasil Pengamatan Pengukuran pH
Larutan


Tabel 2. Hasil Pengamatan Pengukuran pH
pH Meter
Indikator Universal

N
o
1.

A

Basa (8,06)

Basa (8)

2.

B

Asam (3,92)


Asam (4)

3.

C

Netral (7,00)

Netral (7)

Lakmus
merah→biru
biru→biru
merah→mera
h
biru→merah
merah→mera

h
biru→biru

(sumber: Saskia Sayidati, Rizki Siti, Meja 2, Kelompok K, 2014)
Pembahasan
Pengukuran pH suatu larutan, asam atau basa dapat diukur dengan
menggunakan kertas lakmus, indikator universal ataupun pH meter. Pengukuran pH
yang lebih akurat dilakukan dengan mengguakan pH meter.
Adapun beberapa faktor yang menjadi faktor kesalahan saat pengukuran pH
seperti kurang telitinya praktikan, kurang sterilnya elektroda pada ph meter, pastikan
elektroda steril dan sebelum digunakan bilas terlebih dahulu menggunakan aquadest.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa larutan A adalah larutan
basa, karena pada pH meter menunjukkan angka 8.06, pada Indikator Universal
menunjukkan angka 8, dan pada lakmus merah menjadi biru sedangkan lakmus biru
tetap biru. Larutan B adalah larutan asam karena pH meter menunjukkan 3.92, pada
indikator universal menunjukkan angka 4, dan pada lakmus merah tetap merah
sedangkan lakmus biru menjadi merah. Larutan C adalah larutan netral karena pH
meter menunjukkan angka 7.00, indikator universal menunjukkan angka 7, dan
lakmus merah tetap merah lakmus biru tetap biru.
Kelebihan kertas lakmus adalah kita dapat mengetahui larutan asam atau basa
dengan cepat dan mudah sedangkan kelemahan dari kertas lakmus adalah kurang
praktis dan tidak dapat menunjukkan nilai pH larutan secara teliti. Kelebihan
indikator universal adalah mampu mengukur pH suatu larutan, sedangkan

kekurangannya adalah kurang teliti dalam menunjukkan nilai pH. Kelebihan pH
meter adalah penggunaannya sangat praktis dan nilai pH dari larutan sangat teliti,
keurangannya adalah pada saat pengukuran memerlukan waktu yang cukup lama.
Deionized water adalah air murni yang didapat dengan cara mengambil ion
mineral yang ada didalamnya dengan cara kimia. Larutan penyangga atau buffer
adalah larutan yang dapat mempertahankan pH. Penambahan asam, basa, atau
pengenceran relatif tidak mengubah pH larutan penyangga(perubahan PH sangat
kecil).
Aplikasi di Bidang Pangan
Aplikasi dalam bidang pangan pengukuran pH ini adalah untuk dapat menentukan
kadar apa saja yang ada dalam suatu makanan dengan memasukkan kertas lakmus
kedalam makanan dan akan diketahui asam basanya dengan perubahan warna,
mengetahui zat-zat yang dapat dijadikan bahan aditif makanan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa Alkalimetri adalah
metode pengukuran konsentrasi dalam susasana asam dengan larutan baku basa.
Dapat diketahui V NaOH 21,7ml, N NaOH 0,1152M, V H2C2O4 25ml, N H2C2O4 V
0,1M, volume HCl 25ml, N HCl, 102,096M, V cuka 10,4ml dan % cuka 2,8753%.

Untuk pengukuran pH dapat disimpulkan bahwa larutan A adalah basa, karena
pada pH meter menunjukkan angka 8.06, pada Indikator Universal menunjukkan
angka 8, dan pada lakmus merah menjadi biru sedangkan lakmus biru tetap biru.
Larutan B adalah larutan asam karena pH meter menunjukkan 3.92, pada indikator
universal menunjukkan angka 4, dan pada lakmus merah tetap merah sedangkan
lakmus biru menjadi merah. Larutan C adalah larutan netral karena pH meter
menunjukkan angka 7.00, indikator universal menunjukkan angka 7, dan lakmus
merah tetap merah lakmus biru tetap biru.

DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno,T.E dkk. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan:
Bandung.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jilid 1. Erlangga: Jakarta
Daintith, J.1997, Kamus Lengkap Kimia. Erlangga: Jakarta.
Ayu, R. 2014. Laporan Mingguan Stoikiometri. http://rismaayushy.blogspot.com.
Diakses: 25 November 2014.

Lampiran
Alkalimetri
Pembuatan larutan H2C2O4.2H2O
Mr H2C2O4 = 154

gram
x
BE
gram
0,1=
x
77
0,1 x 77 = gram x 4
0,1 X 77
gram =
4
N =

1000
v
1000
250
= 1,925 gram

 Penentuan Konsentrasi HCl
VHCl1 . NHCl1
= VNaOH2 . N NaOH2
25ml . NHCl1
= 35,45 ml . 0,1152 N
35,45 X 0,1152
N
=
= 102,096 N
25
 Penentuan Konsentrasi NaOH
VNaOH1 . NNaOH1= VH2C2O4 . NH2C2O4
21,7 . N
= 25 ml . 0,1 N
25 .0,1
N
=
= 0,1152 N
21,7
V NaOH x NNaOH x Bm Cuka
VCuka x 1000
10,4 .0,1 152.60
=
x 100%
25 x 1000
= 2,8753%

 % cuka =

x 100%