menurut HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL Majelis

Majelis Umum PBB

Ariadne A. S. Ginting
110110100147

Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB adalah sebuah organisasi internasional
yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam
hukum internasional, keamanan internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial, hak
asasi dan pencapaian perdamaian dunia.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi
Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama - dihadiri wakil dari 51 negara baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat
sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.
Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang bergabung
menjadi anggota PBB, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-masing dan
diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan. Selain negara anggota, beberapa organisasi
internasional dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang
mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat. Palestina
dan Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen

(Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di
PBB).
Organisasi ini memiliki enam organ utama: Majelis Umum (majelis musyawarah utama),Dewan
Keamanan (untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan keamanan),Dewan Ekonomi dan
Sosial (untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial internasional dan
pembangunan), Sekretariat (untuk menyediakan studi, informasi dan fasilitas yang diperlukan oleh
PBB), Mahkamah Internasional (organ peradilan primer), Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif).
Instansi Sistem
PBB lainnya
yang
menonjol
termasuk Organisasi
Kesehatan
Dunia (WHO), Program Pangan Dunia (WFP) danDana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
Tokoh masyrakat PBB yang paling terkenal mungkin adalah Sekretaris Jenderal PBB, saat ini Ban Kimoon dari Korea Selatan, yang mengambil jabatan itu pada tahun 2007, menggantikan Kofi Annan.
Organisasi ini didanai dari sumbangan yang ditaksir dan sukarela dari negara-negara anggotanya, dan
memiliki enam bahasa resmi: Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.

Majelis Umum PBB
Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB adalah salah satu dari enam badan utama PBB.

Majelis ini terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota dan bertemu setiap tahun dibawah seorang
Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari wakil-wakil. Pertemuan pertama diadakan pada 10
Januari 1946 di Hall Tengah Westminster di London dan termasuk wakil dari 51 negara.
Pertemuan ini biasanya dimulai di Selasa ketiga bulan September dan berakhir pada pertengahan
Desember. Pertemuan khusus dapat diadakan atas permintaan dari Dewan Keamanan, mayoritas

anggota PBB. Pertemuan khusus diadakan pada Oktober 1995untuk memperingati perayaan 50 tahun
PBB.
Tugas dan kekuasaaan majelis umum dapat dibagi dalam 8 golongan, yaitu mengenai:
1. pelaksaan perdamaian dan keamanan internasional;
2. kerja sama dilapangan perekonomian dan masyarakat internasional;
3. sistem perwakilan internasional;
4. keterangan-keterangan mengenai daerah-daerah yang belum mempunyai pemerintah sendiri;
5. urusan keuangan;
6. penerapan keanggotaan dan penerimaan anggota;
7. perubahan piagam;
8. hubungan dengan alat-alat perlengkapan lain;
Dalam melaksanakan tugasnya majelis umum membentuk berbagai badan, seperti; komite; komisi;
konperensi dan agency. Badan-badan tersebut di antaranya:
1. Komite prosedur;

2. Pengadilan administratif
3. Komisi perlucutan senjata (dengan dewan keamanan)
4. Badan tenaga atom internasional (dengan mendengar pendapat dewan keamanan dan dewan
ekonomi sosial).
5. Pasukan PBB
6. Badan penampung pengungsi di palestina
7. Konperensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan.

8. Dana anak-anak PBB/UNICEF (dengn dewan ekonomi dan sosial)
9. Kantor komisaris tinggi PBB untuk pengungsi-pengungsi
10. Usaha patungan PBB dan FAO untuk urusan pangan sedunia
11. Program pembangunan PBB;
12. Organisasi pembangunan industri PBB;
13. Lembaga PBB untuk latihan dan penelitian;
14. Program lingkungan PBB;
15. Universitas PBB
16. Tujuh komite (panitia) utama, yaitu;


Panitia pertama: tugasnya di bidang politik dan keamanan termasuk soal-soal pengaturan

persenjataan.



Panitia kedua: tugasnya khusus untuk politik.



Panitia ketiga: tugasnya di bidang ekonomi dan keuangan.



Panitia keempat: tugasnya di bidang sosial, kemanusiaan dan kebudayaan.



Panitia kelima: tugasnya di bidang dekolonisasi (daerah-daerah yang tidak berpemerintahan
sendiri)




Panitia keenam: tugasnya di bidang administrasi dan anggaran.



Panitia ketujuh: tugasnya di bidang hukum

Majelis Utama juga dibantu badan-badan dan program khusus seperti:


Dewan Hak Asasi Manusia



UNRWA: Badan Bantuan dan kerja untuk pengungsi Palestina di Timur Tengah



UNICEF: Badan Bantuan untuk anak-anak


Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations General Assembly
resolution adalah sebuah keputusan resmi dari Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diadopsi
ke dalam tubuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Walaupun semua badan PBB dapat mengeluarkan
resolusi, dalam praktiknya resolusi paling sering yang dikeluarkan adalah resolusi oleh Dewan Keamanan
PBB atau Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Resolusi Majelis Umum resolusi biasanya memerlukan suatu mayoritas sederhana (50% dari semua
suara ditambah satu) untuk lolos. Namun, jika Majelis Umum menentukan bahwa masalah adalah
sebuah "pertanyaan penting" dengan suara mayoritas sederhana, maka dua pertiga mayoritas
diperlukan; "pertanyaan penting" adalah mereka yang menangani secara signifikan dengan pemeliharaan
perdamaian dan keamanan internasional, pengakuan atas anggota baru untuk Perserikatan BangsaBangsa, penangguhan hak-hak dan hak keanggotaan, pengusiran anggota, pengoperasian sistem
perwalian, atau pertanyaan anggaran .
Meskipun Relolusi Majelis Umum umumnya tidak mengikat terhadap negara-negara anggota,
resolusi internal dapat mengikat pengoperasian itu sendiri, misalnya terhadap masalah-masalah
anggaran dan prosedur.