RUMAH KEMASAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENE

RUMAH KEMASAN UMKM
KABUPATEN PACITAN

Disusun Oleh
La Mema Parandy (Kopi Deplok Pacitan - PapaLame Coffee)
Anggota KADIN Kabupaten Pacitan
Ketua I (OKK) BPC HIPMI Kabupaten Pacitan
Anggota Inisiator Tangan Di Atas (TDA) Comunity Pacitan

2018

RUMAH KEMASAN UMKM
KABUPATEN PACITAN
I. PENGANTAR
Ketatnya persaingan pasar di tahun 2018, memaksa pelaku UMKM untuk
terus menciptakan inovasi baru agar produknya tak ditinggalkan para pelanggan.
Salah satunya melalui desain kemasan produk yang digunakan. Sekitar sepuluh
tahun lalu, kita melihat banyak kemasan sudah modern dan puncaknya saat ini
trend kemasan Botol, Pack Dos, Standing Pouch, Sachet mendominasi produk
UMKM akibat kebutuhan konsumen yang lebih memilih produk instant dengan
takaran sekali pakai.

Menurut Hermawan Kertajaya, pakar bidang pemasaran mengatakan;
"Packaging protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang dijual).”
Sekarang, "Packaging sells what it protects (Kemasan menjual apa yang
dilindungi)." Dengan kata lain, kemasan bukan lagi sebagai pelindung atau wadah
tetapi harus dapat menjual produk yang dikemasnya.
Pertumbuhan industri hotel dan restoran, Kios oleh-oleh dan minimarket di
Indonesia juga semakin bagus, sehingga permintaan produk UMKM yang
dibungkus dengan kemasan yang menarik diprediksi akan semakin bertumbuh di
tahun 2018. Jenis kemasan mulai dari sachet untuk produk UMKM berbahan
alufoil dipakai untuk mengemas kopi, susu bubuk, gula semut, lada, minuman
serbuk coklat, dan jenis produk lainnya yang membutuhkan kemasan kedap udara
dengan keunggulan tidak tembus cahaya dan kedap udara.
Bagi pelaku UMKM yang memproduksi sambal, saus dan pasta kemasan
yang tepat adalah Jenis sachet metalize. Contohnya seperti kemasan sambal,
saus, dan produk bubuk. Bahkan kemasan kopi sachet atau produk bubuk
lainnya, dengan budget yang lebih murah dibandingkan bahan aluminium foil.
Untuk Jenis Kemasan sachet paper atau kertas sangat cocok bagi UMKM yang
menyuplai produk gula pasir, kopi, creamer, gula aren, maupun garam ke hotelhotel dan industri kuliner.

Dengan desain kemasan yang menarik produk pelaku UMKM dapat

meningkatkan nilai jual di pasaran. Baik melalui platform marketplace seperti,
PacitanMall, Tokopedia, Bukalapak, Belanja.com, Lazada, Blibli, Alibaba, Shopee,
berrybenka, Elevenia, dan juga bisa mulai pasar ritel modern serta ekspor keluar
negeri.
A. Latar Belakang
Pengemasan adalah suatu kegiatan untuk mewadahi produk pangan
olahan, dan merupakan suatu tahapan yang penting dari sekian rangkaian
tahapan pengolahan pangan, khususnya yang dipasarkan dalam kondisi
terkemas.

Selain

berfungsi

mewadahi

atau

membungkus


produk,

pengemasan juga memiliki fungsi proteksi terhadap produk yang dikemas dan
dapat juga berfungsi sebagai sarana promosi serta informasi dari poduk
tersebut. Pengemasan juga merupakan suatu proses untuk mempersiapkan
produk agar dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dengan
biaya minimal.
Dalam fungsi mewadahi, kemasan dapat digunakan untuk menyajikan
produk dalam berbagai ukuran jumlah sesuai dengan kebutuhan konsumen,
misalnya ukuran ekonomis yang kecil kecil atau ukuran keluarga yang cukup
besar. Fungsi proteksi adalah fungsi kemasan yang melindungi produk yang
dikemas dari pengaruh luar yang tidak diinginkan. Pengaruh luar tersebut
antara lain adalah pengaruh kimia, fisik dan pengaruh biologi.
Fungsi promosi, dan sekaligus fungsi informasi, merupakan fungsi
kemasan yang semakin berkembang sesuai perkembangan teknologi,
informasi dan kemajuan masyarakat. Kemasan dapat berperan sebagai "silent
salesman", yang menjual produk itu sendiri karena daya tarik yang
ditimbulkannya. Bentuk kemasan, kemudahan, desain pada permukaan
kemasan yang menarik dan informasi yang jelas dapat meningkatkan nilai jual
produk yang dikemas. Dengan mengingat fungsinya yang strategis,

pengemasan merupakan bagian yang penting dalam proses pengolahan
pangan,

dan

merupakan

bagian

yang

tidak

terpisahkan

di

dalam

pengembangan industri pengolahan pangan, termasuk di dalamnya Industri

Kecil dan Menengah Pengolahan Pangan.
Dalam menjalankan usaha industri kecil dan menengah pengolahan
pangan, banyak UMKM Pengolahan Pangan yang menghadapi kendala
dalam proses pengemasan produknya. Kendala tersebut terkait dengan
antara lain pemilihan bahan kemasan yang sesuai dengan produknya,
ketersediaan kemasan yang diperlukan, hambatan karena adanya batas
minimal pesanan pada produsen kemasan, pemilihan dan ketersediaan mesin
atau

peralatan

pengemasan

dan

masih

terbatasnya

informasi


dan

pengetahuan pelaku UMKM.
Untuk membantu UMKM Pengolahan Pangan dalam mengatasi
permasalahan kemasan, berbagai fasilitasi telah diberikan oleh Pemerintah,
dalam bentuk sosialisasi, pelatihan, bantuan sarana prasarana produksi dan
yang paling penting dalam hal pengemasan dan pendirian Rumah Kemasan
KUKM khususnya di Kabupaten Pacitan.
Fasilitas dalam bentuk Rumah Kemasan diharapkan dapat menjadi
pusat informasi dan pelayanan kemasan bagi UMKM, yang dapat membantu
UMKM memecahkan permasalahan kemasan yang dihadapinya, menjadi unit
konsultasi mengenai kemasan dan menjadi tempat pelayanan pengemasan
yang dapat diakses oleh pelaku UMKM serta dapat menyediakan kemasan
sesuai dengan yang diperlukan. Rumah kemasan diharapkan menjadi pusat
informasi “one stop service” kemasan.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahann
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang

Nomor

25

Tahun

2004

tentang

Perencanaan


Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855);
6. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri
Nasional;
7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/PER/7/2011 tentang
Jenis-Jenis Industri Dalam Pembinaan Direktorat Jenderal Dan Badan Di
Lingkungan Kementerian Perindustrian;
8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 122/M-IND/PER/12/ 2012 tentang
Pemberian Bantuan Peralatan dan/atau Mesin.
C. Tujuan Rumah Kemasan
Tujuan pendirian Rumah Kemasan adalah untuk menyediakan Sarana
Pembinaan khusus dibidang pengemasan dengan menyediakan berbagai

layanan dan fasilitas serta informasi terkait kemasan produk agar para pelaku
usaha UMKM dapat meningkatkan mutu, penampilan, nilai jual dan daya
saing produknya.
D. Tugas dan Fungsi Rumah Kemasa
Rumah Kemasan bertugas untuk melaksanakan pembinaan dan
pengadaan layanan yang terkait dengan kemasan dan pengemasan produk
bagi produk industri kecil dan menengah.
Untuk

melaksanakan

tugas

tersebut

diatas,

Rumah

Kemasan


menyelenggarakan fungsi sebagai penyediaan layanan konsultansi dan

pemberian informasi mengenai kemasan dan proses pengemasan yang
meliputi :
1. Bahan kemasan yang sesuai dengan produk yang akan dikemas
2. Mesin dan peralatan untuk pengemasan sesuai kebutuhan produk yang
akan dikemas
3. Ketentuan dan peraturan terkait dengan pelabelan pada kemasan
4. Ketentuan dan peraturan khusus terkait kemasan dan pengemasan
5. Informasi lainnya yang terkait pengemasan
6. Penyediaan layanan konsultasi dan pembuatan desain kemasan, baik yang
merupakan desain struktural atau bentuk kemasan maupun yang
merupakan desain grafis pada permukaan kemasan, termasuk pembuatan
label.
7. Penyediaan dan pembuatan kemasan, baik kemasan primer, kemasan
sekunder, kemasan transport, label stiker atau yang sejenisnya sesuai
dengan kemampuan Rumah Kemasan.
8. Penyediaan layanan pengemasan produk bagi usaha UMKM yang tidak
dapat melaksanakan pengemasan produknya di lokasi industrinya.

E. Manfaat Rumah Kemasan
Manfaat yang diperoleh dari adanya Rumah Kemasan adalah ;
1. Meningkatkan mutu produk UMKM melalui perbaikan pengemasan
sehingga tampil lebih menarik dan harga yang bersaing degan produk
pangan serupa di pasaran.
2. Dapat membantu UMKM dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
khususnya dalam masalah teknis
F. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai adalah :
1. Aparat Pembina, Pendamping dan Konsultan UMKM
2. Pelaku usaha UMKM
3. Industri dan penyedia kemasan
4. Masyarakat
5. Calon investor

II. PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN RUMAH KEMASAN
A. Persiapan Pendirian Rumah Kemasan
Rumah kemasan sebaiknya didirikan atau dibangun oleh Pemerintah
Daerah, secara bersama-sama dengan stakeholder yaitu KADIN Daerah.
Untuk pendirian Rumah Kemasan diperlukan persiapan yang cukup matang
agar dapat berfungsi dan beroperasi dengan baik sebagaimana yang
diharapkan.
Agar dapat memenuhi kebutuhan akan kemasan sesuai dengan kondisi
industri kecil dan menengah serta kemasan yang dibutuhkannya, perlu
dilakukan identifikasi jenis jenis industri dan kemasan yang diperlukan
didaerah tersebut. Disamping itu, ketersediaan bahan kemasan dan kemasan
siap pakai serta adanya industri percetakan setempat yang merupakan
pendukung kemasan perlu juga diindentifikasi.
1. Rencana

pengadaan

bahan

kemasan,

kemasan

siap

pakai

dan

mesin/peralatan untuk layanan rumah kemasan.
2. Berdasarkan

identifikasi

pada

butir

1,

direncanakan

pengadaan

mesin/peralatan yang diperlukan untuk membuat kemasan, bahan
kemasan dan kemasan siap pakai yang diperlukan oleh UMKM.
Mesin/peralatan yang perlu diadakan adalah mesin peralatan untuk
pembuatan kemasan dan mesin/peralatan untuk menggunakan kemasan.
3. Untuk tahap awal, mesin peralatan untuk pembuatan kemasan adalah
mesin/peralatan untuk membuat stiker dan label serta kotak karton. Untuk
keperluan tersebut diperlukan mesin cetak/printing, mesin pons dan mesin
pembuat kotak karton. Untuk pencetakan pada plastik dapat disediakan
mesin atau peralatan sablon plastik.
4. Mesin yang digunakan untuk mengemas dalam kemasan plastik adalah
plastics sealing machine, baik yang manual, semi otomatis maupun yang
otomatis, vaccum sealer dan mesin coding dan lain lainnya.
5. Bahan kemasan yang perlu disediakan disesuaikan dengan peralatan
pembuatan kemasan yang ada, baik berupa kertas, kertas stiker, kertas
karton maupun plastik lembaran atau gulungan.

6. Kemasan siap pakai yang perlu disediakan disesuaikan dengan kebutuhan
IKM penggunanya, seperti kantong plastik dari berbagai jenis plastik dalam
dan thermoform dalam berbagai bentuk dan ukuran.
B. Rencana pembangunan gedung
Rumah kemasan dapat didirikan sebagai satu gedung tersendiri atau
ruang kerja bagi Rumah Kemasan sesuai dengan kondisi dan kemampuan
daerah menyediakan sarana tersebut. Dalam pembangunan gedung atau
penyediaan ruang

kerja, harus diperhitungkan kebutuhan areal untuk

mesin/peralatan yang akan diadakan dan ruang untuk penyimpanan material
bahan kemasan dan kemasan siap pakai.
Bangunan Rumah Kemasan idealnya berada pada lokasi yang strategis
atau mudah dijangkau oleh industrI kecil menengah. Bangunan harus kuat dan
memiliki tata letak atau lay out ruangan yang mendukung untuk menempatkan
mesin/peralatan pengemasan atau aktivitas pengemasan lainnya. Bangunan
adalah milik pemerintah daerah atau instansi terkait yang diperuntukkan khusus
untuk rumah kemasan. Pembangunan gedung atau penyiapan ruangan
disesuaikan

dengan

kemampuan

anggaran

pemerintah

yang

akan

membangunnya.
C. Sumber Daya Manusia
Ketersediaan sumber daya manusia menjadi hal yang mutlak diperlukan
untuk dapat beroperasi dan berfunginya Rumah Kemasan. Sumber daya manusia
yang secara spesifik harus ada dalam pendirian Rumah Kemasan adalah tenaga
pengelola rumah kemasan, tenaga designer kemasan dan tenaga operator atau
teknisi mesin. Tenaga SDM ini sebaiknya berasal dari latar belakang pendidikan
atau pengalaman yang sesuai dan mendukung. Pengadaan tenaga designer dan
operator sebaiknya melalui mekanisme rekrutmen yang mengedepankan
profesionalisme. Dalam meningkatkan ketrampilan dan wawasan sebaiknya
tenaga designer dan operator ini diberikan pelatihan yang secara spesifik terkait
dengan bidang tugasnya secara periodik maupun melalui studi banding ke
berbagai daerah, baik ke sesama Rumah Kemasan, ke industri pembuat kemasan
ataupun ke industri-industri yang telah menggunakan kemasan yang baik.

D. Lain lain
Persiapan lainnya adalah perencanaan kerjasama dengan berbagai usaha,
lembaga, percetakan ataupun penyedia kemasan dari berbagai lokasi/ daerah
untuk mengantisipasi perkembangan selanjutnya.
III.Rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Pacitan
1. Pendirian Rumah Kemasan
a. Pendirian Rumah kemasan dimulai dengan penyediaan bangunan atau
ruangan untuk opersionalisasi Rumah Kemasan. Kebutuhan ruangan
disesuaikan dengan rencana

keseluruhan Rumah Kemasan, walaupun

pengadaan mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya dapat
dilakukan secara bertahap.
b. Pengadaan Mesin dan peralatan kemasan dilaksanakan sesuai prosedur
yang berlaku, dan harus disertai dengan pelatihan operator mesin
tersebut. Dengan demikian, pengadaan mesin dan peralatan perlu
didahului dengan pengadaan tenaga operator mesin/peralatan.
c. Pengadaan kelengkapan lainnya disesuaikan dengan rencana kerja dan
ketersediaan anggaran.
2. Pengelolaan Rumah Kemasan
Setelah sebuah rumah kemasan berdiri dan akan mulai beroperasi maka
yang kemudian perlu diperhatikan adalah kelembagaan atau organisasi yang
akan menjalankan Rumah Kemasan tersebut. Rumah Kemasan diarahkan
untuk menjadi Sarana Pembinaan UMKM dalam bidang pengemasan, oleh
karena itu perlu menjadi pertimbangan bahwa pada awal beroperasinya
Rumah

Kemasan

sebaiknya

merupakan unit

yang tidak mengambil

keuntungan/nirlaba.
Namun demikian, dengan keterbatasan anggaran pemerintah, dan untuk
memberikan tanggung jawab dan kemandirian bagi UMKM yang dibina, maka

Rumah Kemasan perlu mendapat ijin untuk memungut biaya pelayanan yang
tidak memberatkan UMKM yang dibinanya. Status kelembagaan sebagai Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau menjadi bagian dari UPTD yang
sudah ada mungkin merupakan bentuk kelembagaan yang palng sesuai
dengan tujuan pendirian Rumah Kemasan.
3. Peraturan Daerah atau Peraturan Bupati
Untuk dapat beroperasi secara baik, Rumah Kemasan UMKM Pacitan
harus di dukungan oleh peraturan, baik Peraturan Daerah ataupun Peraturan
Bupati sesuai dengan ketentuan dan kondisi daerah.

IV. PENUTUP
Semoga setiap amal kebaikan kita semua dalam melaksanakan aktifitas
keseharian mendapatkan ridho Allah SWT, agar mensukseskan PACITAN
BANGKIT terus menerus dalam tahun 2018. Mari kita berasama mewujudkan
cita-cita tersebut sehingga rumusan dan rekomendasi dapat bemanfaat bagi
masyarakat Kabupaten Pacitan kedepaanya. Sekian kami sampaikan terima
kasih.

La Mema Parandy (Kopi Deplok Pacitan - PapaLame Coffee)
Anggota KADIN Kabupaten Pacitan
Ketua I (OKK) BPC HIPMI Kabupaten Pacitan
Anggota Inisiator Tangan Di Atas (TDA) Comunity Pacitan

Lampiran ;

Anatomi kemasan
Struktur desain kemasan atau apapun material yang dipakai (botol toples, tabung,
tube, tas, kantung, atau kotak) merupakan hal penting untuk ditampilkan.
Terdapat area yang dikhususkan untuk menempatkan identitas merek dan elemen
elemen komunikasi utama, yang disebut dengan Panel Display Utama (Primari
Panel Display – PDP), di bagian depan desain kemasan. Ukuran dan bentuk PDP
meliputi area display yang merupakan aspek visual paling penting dari suatu
desain kemasan: komunikasi visual pemasaran dan strategi emrek. PDP
memegang peianan pentung dalam tanggung jawab penjualan desain kemasan di
lingkungan retail yang ketat.

Elemen yang diperlukan adalah :

Tanda merek, nama merek, nama produk, keterangan komposisi, berat bersih,
informasi nilai gizi, tanggal kadaluarsa, ragam, barcode, sedangkan elemen yang
diatur dalam desain adalah warna, citra, huruf, ilustrasi, sarana grafis, foto, simbol,
ikon, dan, hierarki visual.
PDP yang didesain dengan baik adalah yang mengkomunikasikan strategi
pemasaran secara efektif, mengilustrasikan informasi produk secara jelas,
menekankan informasi dengan hierarki dan tidak berserakan dan mudah dibaca,
menyarankan fungsi, penggunaan, dan tujuan produk, membedakan produk
dengan kompetisi produk sejenis, serta membedakan produk di rak dan dalam
kaitannya dengan ragam lain.

Gambar 1; Anatomi dan Elemen Kemasan

Gambar 2; alat percetakan Kemasan

Gambar 3; Kemasan poch box segitiga

Gambar 4; paper pack produk maicih

Gambar 5; Kemasan modern standing Poch

Gambar 6; Cetak Box

Referensi :
http://percetakanmurahjakarta21.blogspot.co.id/2017/01/cetak-box-makanan-dijakarta-timur.html
http://kabar24.bisnis.com/read/20170820/78/682493/tabo-kopi-sipirok-rindurumah-kemasan
http://seputarkemasan.com/2017/09/17/rumah-kemasan-kalimantan-tengah/
http://seputarkemasan.com/profil/
http://disperindag.jatimprov.go.id/post/detail?content=lomba-desain-kemasan2017
http://pacitankab.go.id/pacitan-mall-e-commerce-ukm-pacitan-resmi-diluncurkan/