Strategi Perencanaan Pembangunan Ekonomi Ekonomi

PROPOSAL
STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI BERBASIS
SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN
TULUNGAGUNG PERIODE 2014-2015
Proposal ini disusun untuk memenuhi
Tugas akhir mata kuliah “Seminar Proposal Skripsi”
Dosen Pembimbing:
Rokhmat Subagiyo, M.EI

ES 6-A
Penyusun:

1. Rian Dwi Saputra

(17402153009)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
2018


BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Penelitian
Judul “Strategi Perencanaan Pembangunan Ekonomi Berbasis Sektor Pertanian
Tanaman Pangan di Kabupaten Tulungagung Periode 2014-2015”
B. Latar Belakang Masalah
Menurut Mubyarto, pertanian dapat didefenisikan menjadi dua bagian yaitu
dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pertanian dalam arti sempit adalah usaha
pertanian keluarga dimana di produksi bahan makanan utama seperti beras,
palawija dan tanaman lainnya seperti sayuran dan buah – buahan. Pertanian
dalam arti luas adalah pertanian yang mencakup pertanian rakyat serta ditambah
dengan perkebukan (baik itu perkebunan rakyat maupun perkebunan besar),
kehutanan, peternakan, dan pertanian.1 Ekonomi pertanian merupakan salah satu
disiplin dalam ilmu ekonomi yang menerangkan dan mempelajari masalahmasalah pembangunan pertanian, dan diharapkan dapat memberikan alternatifalternatif baru baik untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang timbul maupun
untuk mewujudkan cita-cita bangsa, guna meningkatkan kualitas hidup
masyarakat petani khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.2
Sektor pertanian merupakan andalan untuk meningkatkan kesejahteraan
sebagian besar masyarakat Indonesia karena sebagian besar masyarakat
Indonesia tinggal di daerah pedesaan dan bekerja di sektor pertanian. Negara

Indonesia dikenal sebagai Negara Agraris karena besarnya luas lahan yang
digunakan untuk sektor pertanian yaitu kurang lebih 74,52% dari keseluruhan
1

Syahroni, Analisis Peranan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Kabupaten Sarolangun,

e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah Vol. 5. No.1, Januari – April 2016, hlm. 37,
ISSN: 2303-1255
2

Esther Kembauw, Aphrodite Milana Sahusilawane, Lexy Janzen Sinay, Sektor Pertanian

Merupakan Sektor Unggulan Terhadap Pembangunan Ekonomi Provinsi Maluku, Jurnal
Agriekonomika, Volume 4, Nomor 2 (Oktober 2015), hlm. 211, ISSN 2301-9948

1

luas lahan di Indonesia. 3 Penyebab utama terjadinya rendahnya kontribusi peran
sektor pertanian adalah pertumbuhan produksi pertanian yang masih terlalu
berbasis pada ketersediaan lahan, padahal ada beberapa kegiatan ekonomi yang

disertai konversi lahan pertanian yang menjadi kegunaan lain masih terus
berlangsung.4 Sehingga hal tersebut merupakan masalah yang harus segera
diatasi apabila hal tersebut terus berkelanjutan maka pola pikir para petani tidak
bisa berkembang dengan hanya mengandalkan ketersediaan lahan sawah yang
semakin menyusut.
Mayoritas penduduk Tulungagung yang sebagian tinggal di daerah pedesaan,
pertanian merupakan sektor utama dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten
Tulungagung, mengingat Kabupaten Tulungagung merupakan daerah agraris.
Selain kontribusinya dalam Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ), peranan
sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat luas, diantaranya sebagai
sektor penyerap tenaga kerja terbesar, sebagai penghasil makanan penduduk. Di
Tulungagung pada dasarnya potensi yang besar dari sektor pertanian ini tidak
sesuai target yang di harapkan Pemkab Tulungagung. Pemkab Tulungagung
melakukan inventarisasi pada tahun 2014 dan tahun 2016, baru 9.822 hektar
lahan pertanian yang terinventarisi. Padahal potensinya mencapai 27.514 hektar.5
Luas lahan pertanian produktif relative semakin sempit karena terjadinya alih
fungsi lahan pertanian untuk kebutuhan pemukiman, industry, infrastrukut jalan

3


Imamudin Yuliadi, Perekonomian Indonesia Masalah dan Implementasi kebijakan,

(Yogyakarta: Unit Penerbitan Fakultas Ekonomi, 2007), hlm. 179.
4

Henita Fajar Oktavia, Nuhfil Hanani, Suhartini, Peran Sektor Pertanian dalam

Pembangunan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur (Pendekatan Input-Output), Volume 27, No. 2,
(Agustus 2016), hlm. 73, ISSN: 0853-5167
5

Helmi Supriyanto, http://harianbhirawa.com/2017/09/pemkab-tulungagung-dituntut-serius-

urusi-lahan-pertanian / , diakses 24 Februari 2018, pada jam 18.30 WIB

2

dll. Kenyataan ini mengakibatkan produktivitas lahan pertanian semakin
merosot.6
Sektor pertanian tanaman pangan memiliki kontribusi terhadap ketahanan

pangan di Tulungagung maupun Jawa Timur. Pada 2014, dengan luas lahan
panen mencapai 47.238 hektare dengan tingkat produktivitas hingga 61,21
persen, mampu dihasilkan sekitar 167.990 ton gabah. Untuk konsumsi warga
Tulungagung, dibutuhkan sekitar sekitar 96.210 ton beras. Artinya, masih ada
sisa 68.875,84 ton beras. Pada tahun Pada 2015, dengan luas lahan panen
mencapai 47.238 hektare dengan tingkat produktivitas hingga 61,21 persen,
mampu dihasilkan sekitar 173.44.990 ton gabah. Untuk konsumsi warga
Tulungagung, dibutuhkan sekitar sekitar 96.210 ton beras. Artinya, masih ada
sisa 71.773,98 ton beras. Adapun juga kontribusi Tulungagung terhadap
ketahanan pangan Jawa Timur dari komoditas beras total produksi di
Tulungagung sebesar 298.579,48 pangsa penyumbang terhadap

ketahanan

pangan sebesar 2,29%.7
Untuk menyelesaikan permasalahan dalam sektor pertanian maka harus
dengan melakukan pendekatan yang lebih komprehensif yaitu pembangunan
pertanian dari hulu sampai ke hilir. Pendekatan yang lebih komprehensif. bukan
saja memerlukan perhatian pemerintah pada sektor produksi dan kecukupan
pangan, tetapi juga pada keanekaragaman atau diversifikasi bahan pangan.

Adanya diversifikasi bahan pangan di tingkat pusat maupun di tingkat daerah,
dapat mendorong kreativitas masyarakat dalam menggali sumber bahan pangan
yang sesuai dengan potensi wilayah masing-masing agar dapat diarahkan untuk
meningkatkan produk unggulan wilayah, guna meningkatkan ketahanan pangan
masyarakat lndonesia di wilayah terpencil dalam rangka mencapi tujuan dan cita-

6

Imamudin Yuliadi, Op.cit. hlm. 180

7

BKPP Kab. Tulungagung, diakses pada tanggal 25 Maret 2018, pada pukul 16.32 WIB

3

cita nasional.8 Namun dalam upaya peningkatan produksi pertanian (kuantitas
dan kualitas), harus tetap selalu memperhatikan kelestarian sumber daya alam
dan lingkungan sekitar. 9
C. Fokus Penelitian

Berdsar latar belakang di atas maka dapat dirumuskan focus penelitian sebagi
berikut:
1. Bagaimana

strategi

yang

dilakukan

pemerintah

dalam

perencanaan

pembangunan ekonomi berbasis sektor pertanian tanaman pangan di
Kabupaten Tulungagung?
2. Bagaiman potensi sektor pertanian tanaman pangan dalam kontribusi terhadap
perekonomian di Kabupaten Tulungagung?

3. Seberepa besar kontribusi sektor pertanian tanaman pangan terhadap PDRB di
Tulungagung?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengkaji strategi yang dilakukan pemerintah dalam perencanaan
pembangunan ekonomi berbasis sektor pertanian tanaman pangan di
Tulungagung.
2. Untuk mengkaji potensi sektor pertanian tanaman pangan dalam kontribusi
terhadap perekonomian di Tulungagung.
3. Untuk mengkaji kontribusi sektor pertanian tanaman pangan terhadap PDRB
di Tulungagung.
E. Manfaat Penelitian
1. Penelitian secara praktis diajukan untuk pemerintah kabupaten Tulungagung

8

Didit herdiawan, Ketahanan Pangan & Radikalisme, (Jakarta: Republika, 2012), hlm. 15

dan 48
9


Inneke Meilia Fadlina, Bambang Supriyono, Saleh Soeaidy, Perencanaan Pembangunan

Pertanian Berkelanjutan, J-PAL, Vol. 4, No. 1, 2013, ISSN:2087-3522

4

a. Manfaat bagi lembaga pemerintahan yaitu semoga dapat menjadikan
tambahan masukan supaya dapat lebih meningkatkan upaya pembangunan
ekonomi berbasis sektor pertanian, yang kita ketahui bahwa belum
sepenuhnya sektor pertanian menjadi penyumbang besar ekonomi, karena
belum

maksimalnya strategi

yang diterapkan dan supaya dapat

meningkatkan produktivitas SDA yang sangat melimpah yang dimiliki
setiap daerah. Karena disisi lain potensi sektor pertanian cukup besar bila
dimanfaatkan dengan baik. Dan semoga penelitian bagi pemerintah ini,
sebagai bahan pertimbangan untuk mengkaji semua permasalahan yang

dihadapi para pekerja yang belum mendapatkan pekerjaan dengan
menghadirkan strategi baru untuk diterapkan.
2. Penelitian secara teoritis diajukan untuk institut dan bagi peneliti
a.

Penelitian bagi institut, dengan jalinan silaturahmi yang terbangun
antara IAIN Tulungagung khususnya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam dengan pihak lembaga Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung,
BAPPEDA, BPS semoga menjadi awal kerjasama yang dapat
memberikan keuntungan timbal balik antara IAIN Tulungagung sebagai
pencetak generasi ekonomi yang berkualitas dengan lembaga Dinas
Pertanian Kabupaten Tulungagung, BAPPEDA, BPS. Dan untuk
menambah pengetahuan dalam seberapa besar sebenarnya SDA yang
dimiliki kabupaten Tulungagung agar Tulungagung bisa meningkat.

b.

Penelitian ini bagi peneliti, semoga dapat berguna untuk memenuhi
tugas mata kuliah seminar proposal skripsi serta dapat menambah
pengetahuan dan wawasan peneliti agar dapat menerapkan teori-teri yang

terkait dengan strategi perencanaan pembangunan ekonomi berbasis
sektor pertanian di Kabupaten Tulungagung, dari hasil ilmu yang sudah di
dapatkan semoga bisa diterapkan dalam kehidupan nyata setelah
menyelesaikan studi di IAIN Tulungagung.

5

F. Batasan Masalah
Agar nantinya dalam penulisan laporan penelitian proposal ini tidak
menyimpang dan tidak jelas ataupun mengambang dari tujuan semula, maka
perlu direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data dan informasi
yang diperlukan, maka penulis menetapkan batasan masalah sebagai berikut:
a. Strategi Perencanaan Pembangunan Ekonomi Berbasis Sektor Pertanian
Tanaman Pangan Di Tulungagung
b. Potensi sktor pertanian tanaman pangan, seperti:


Tanaman Biji-bijian(serealia)=Padi, Jagung



Tanaman Kacang-kacangan=Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kedelai



Tanaman Umbi-Umbian=Ubi Jalar, Ubi Kayu

G. Penegasan Istilah
1. Konseptual
a. Strategi
Menurut (Syafrizal), Strategi merupakan suatu cara untuk mencapai
suatu tujuan dengan berdasarkan analisa terhadap faktor eksternal dan
internal.10 Maka dari itu dari pengertian tersebut dalam merencanakan
strategi harus mengetahui dan menganalisa dari segi eksternal dan
internal.
b. Pembangunan Ekonomi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pembangunan adalah hasil
pekerjaan membangun, sedangkan ekonomi adalah suatu ilmu yang
berhubungan dengan pengolahan barang industri, pertanian dan
perdagangan.
Menurut (Sukirno dalam Saerofi), memiliki pengertian bahwa pada
dasarnya pembangunan ekonomi merupakan sebagai suatu proses yang
10

http://www.pelajaran.co.id/2017/02/pengertian-strategi-menurut-pendapat-para-ahli-

terlengkap.html, diakses pada tanggal 24 Maret 2018, pada pukul 20.30 WIB.

6

menyebabkan pendapatan perkapita rill penduduk dalam suatu
masyarakat meningkat dalam jangka waktu panjang. Berdasarkan
definisi ini dapat diketahui bahwa pembangunan ekonomi berarti adanya
suatu proses pembangunan yang terjadi terus menerus yang bersifat
menambah dan memperbaiki segala sesuatu dan tindakan menjadi lebih
baik lagi.11
c. Pertanian
Menurut Mubyarto, dalam penjelasannya mengenai pertanian dapat
dibagi menjadi 2 bagian yaitu pengertian dalam arti sempit dan dalam
arti luas. Pertanian dalam arti sempit memiliki penjelasan yaitu usaha
dari pertanian keluarga di mana produksi bahan makanan utama seperti
beras, palawija, dan tanaman lainnya seperti sayur-sayuran dan buahbuahan. Pertanian dalam arti luas memiliki penjelasan yaitu pertanian
yang mencakup pertanian rakyat serta ditambah dengan perkebunan
(baik itu perkebunan rakyat maupun perkebunan besar), kehutanan,
peternakan dan pertanian.12
d. Tanaman Pangan
Menurut (Poerwadarminta), Tanaman pangan adalah sesuatu yang
tumbuh, berdaun, berbatang, berakar dan dapat dimakan atau
dikonsumsi oleh manusia.13 Tanaman pangan adalah tanaman yang

11

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.uajy.ac.id/675/3/

2EP15298.pdf&ved=0ahUKEwien56oITaAhXGU7wKHSQ2BFwQFgghMAI&usg=AOvVaw3S1CB7
n7aLOY7s-WBu4egt, diakses pada tanggal 24 Maret 2018, pada pukul 20.30 WIB.
12

Syahroni, Analisis Peranan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Kabupaten Sarolangun,

e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah Vol. 5. No.1, Januari – April 2016, hlm. 37,
ISSN: 2303-1255
13

http://www.indonesiastudents.com/pengertian-tanaman-pangan-menurut-para-ahli-dan-

jenisnya/, diakses pada tanggal 24 Maret 2018, pada pukul 20.30 WIB.

7

dimanfaatkan dan diolah untuk memenuhi kebutuhan akan makanan
bagi manusia.14 Adapun yang termasuk dalam tanaman pangan yaitu:


Tanaman Biji-bijian(serealia)=Padi, Jagung



Tanaman Kacang-kacangan=Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kedelai



Tanaman Umbi-Umbian=Ubi Jalar, Singkong, Kentang

2. Operasional
Pengertian dari para ahli mengenai poin-poin dari judul proposal ini
dapat disimpulkan bahwa dalam strategi perencanaan pembangunan
ekonomi berbasis sektor pertanian tanaman pangan di Kabupaten
Tulungagung merupakan strategi yang memiliki arti bahwa rencana dan cara
yang dibuat guna tercapainya pembangunan ekonomi melalui sektor
pertanian tanaman pangan. Mengenai pembangunan ekonomi yang berarti
membangun sektor pertanian tanaman pangan yang terus menerus guna
memperbaiki perekonomian menjadi lebih baik lagi melalui sektor tanaman
pangan di Kabupaten Tulungagung. Mengenai Pertanian yaitu dengan
mengelola lahan yang ada untuk dimaksimalkan dalam kegiatan produktif
guna menghasilkan produksi panen yang melimpah. Tanaman pangan
merupakan produk yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pangan
bagi mayarakat banyak. Untuk kelangsungan hidup dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari konsumsi pangan masyarakat.

14

http://e-journal.uajy.ac.id/4210/3/2TA13177.pdf., diakses pada tanggal 24 Maret 2018,

pada pukul 20.30 WIB.

8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
H. Landasan Teori
a. Teori Evolusi Pertanian
William Collier yang menyatakan bahwa keterlambatan dalam
pembangunan pertanian diakibatkan oleh hambatan berupa factor-faktor
ekonomi seperti terbatasnya luas lahan, modal, dan kesalahan kebijakan
pemerintah yang menganggap bahwa petani di Indonesia masih terbelakang.
b. Teori Moral Ekonomi Petani
James Collier menyatakan bahwa petani Indonesia adalah sangat
rasional, tanggap terhadap teknologi dan ingin maju, namun ada faktor yang
membatasi tindakan petani yaitu penghasilan yang pas-pasan karena luas
usaha lahan yang relatif kecil.
c. Teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Model Lewis tentang proses transformasi pembangunan ekonomi di
negara berkembang. Teori pertumbuhan ekonomi Lewis dalam beberapa
aspek dapat menjelaskan fenomena ekonomi di Indonesia karena dalam teori
ini diasumsikan bahwa terdapat kelebihan jumlah tenaga kerja dan
perekonomian terdiri sektor industry (kapitalis) dan sektor atau disebut
dengan sektor subsisten. Sektor ekonomi pertanian dicirikan dengan sektor
yang pada dasarnya memberikan tingkat produktivitas(marginal physical
product) relative rendah dari pada sektor industry karena jumlah tenaga kerja
yang bekerja di sektor pertanian kebanyakan dengan tingkat ketrampilan lebih
rendah di bandingkan yang bekerja di sektor industry. Keadaan ini
memberikan implikasi bahwa tingkat upah di sektor pertanian relative rendah
bila dibandingkan di sektor industry.
Model dua sektor tidak mempertimbangkan fakta bahwa produksi
pertanian biasanya bukan merupakan satu-satunya kegiatan yang menentukan
total pendapatan rumah tangga pertanian. Meskipun rumah tangga pertanian
9

menempatkan basis mereka dalam produksi pangan untuk mencukupi
kebutuhan hidup mereka, atau tanaman komersial untuk pasar, mereka juga
terkait dengan beragam pekerjaan yang lain. Oleh karena itu, sulit mengambil
produktivitas tenaga kerja dalam pertanian sebagai indikator pendapatan
rumah tangga pedesaan secara umum atau menilai sepesialsiasi tenaga kerja
dan berbagai perubahan dalam struktur kedudukan dengan data pekerjaan
pada tahap-tahap awal pembangunan. Dari pada meninggalkan produktivitas
pertanian, akan lebih mungkin bahwa rumah tangga pertanian pertama-tama
akan mencoba mengimbangi kesenjangan yang melebar dalam produktivitas
tenaga kerja antara pertanian dan non-pertanian, sambil mempertahankan
basis kehidupan mereka dalam produksi pertanian.15 Namun model
pembangunan ekonomi Lewis berubah dari penting menjadi kurang penting
akibat perubahan struktural sosial.
d. Teori Pertumbuhan
Menurut konsep klasik dari Kuznets, mengatakan bahwa sektor
pertanian mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional
negara berkembang. Peran tersebut diwujudkan dalam bentuk sumbangan
produk, sumbangan pasar, sumbangan faktor produksi dan devisa.16
I. Penelitian Terdahulu
Yang mendasari peneliti dalam pengambilan judul proposal ini yaitu
mengenai penelitian terdahulu yang peneliti ambil sebagai dasar acuan dalam
pembuatan laporan ini yang bersumber dari jurnal. Namun penulis mengangkat
beberapa penelitian sebagai refrensi dalam memperkaya bahan kajian pada

15

J. Thomas Lindblad, Fondasi Histori Ekonomi Indonesia, (Yogyakarta: Pusat Studi Sosial

Asia Tenggara UGM, 2002) hlm. 420
16

Ufira Isbah dan Rita Yani Iyan, Analisis Sektor Pertanian dalam Perekonomian dan

Kesempatan Kerja di Provinsi Riau, Jurnal Sosial Ekonomi, Tahun VII No. 19, November 2016, hal.
48, ISSN: 2087-4502

10

penelitian penulis. Berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang berupa
beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.
Nama Peneliti

Judul

Hasil Penelitian

{Inneke Meilia

Perencanaan

1. Secara keseluruhan perencanaan

Fadlina,

Pembangunan

pengembangan pertanian organik yang dilakukan

Bambang

Pertanian

mengarah pada tiga tahap fase pembangunan,

Supriyono, Saleh Berkelanjutan

yaitu fase jangka panjang, jangka menengah dan

Soeaidy}, 2013

(Kajian

jangka pendek.

tentang

2. Beberapa konsep pemikiran dalam strategi

Pengembangan pengembangan kawasan pertanian organik di
Pertanian

Kota Batu ditujukan untuk mengarahkan petani

Organik di

supaya mampu melanjutkan penerapan pertanian

Kota Batu)

organik secara mandiri.
3. Pengembangan pertanian organik perlu
melibatkan berbagai stakeholder untuk
menjamin komitmen dan kerjasama antar sektor
serta antar stakeholder.
4. a. Faktor pendukung: dukungan SDA Kota
Batu; potensi ekonomi, dukungan media massa,
lokasi perguruan tinggi yang cukup dekat dari
Kota Batu, peraturan nasional yang mendukung
penerapan pertanian organik. b. Faktor
penghambat: kendala teknis di lapangan;
kendala sumber daya terutama pola pikir petani
yang cenderung konvensional,

{Esther

Sektor

Dan berdasarkan kriteria analisis konektivitas

Kembauw,

Pertanian

secara keseluruhan (struktur output, nilai tambah

Aphrodite

Merupakan

bruto, multiplier effect dan intersectoral

11

Milana

Sektor

linkages) diketahui bahwa sektor-sektor

Sahusilawane,

Unggulan

unggulan belum menunjukkan konektivitas

Lexy Janzen

Terhadap

diantara kriteria analisis tersebut. Hal ini dapat

Sinay}, 2015

Pembangunan

dilihat dari tidak adanya sektor unggulan yang

Ekonomi

sama di semua kriteria analisis yang berbasis

Provinsi

spasial dan potensi lokal (local spesific) wilayah.

Maluku
{Syahroni},

Analisis

1. Rata-rata kontribusi PDRB sektor pertanian

2016

Peranan Sektor

terhadap total PDRB Kabupaten Sarolangun

Pertanian

selama periode 2004-2013 adalah sebesar 46,44

Dalam

persen.

Perekonomian

2. Sedangkan rata-rata kontribusi tenaga kerja

Kabupaten

sektor pertanian terhadap total tenaga kerja

Sarolangun

Kabupaten Sarolangun selama periode 20042013 adalah sebesar 64,74 persen.
2. Selama periode 2004-2013 sektor pertanian
mampu menjadi sektor basis dengan rata-rata
nilai LQ sebesar 1,53.

{Henita Fajar

Peran Sektor

Struktur output: output yang dihasilkan oleh

Oktavia, Nuhfil

Pertanian

sektor pertanian (33 sektor) adalah

Hanani,

dalam

183.558.716,28 juta dengan kontribusinya 11, 23

Suhartini}, 2016

Pembangunan

persen.

Ekonomi di

Output: angka pengganda yang diciptakan

Provinsi Jawa

dengan nilai terbesar berada pada terbesar pada

Timur

komoditas ternak lainnya dengan nilai 2,35 dan

(Pendekatan

terkecil pada komoditas tebu yaitu 1,58.

Input-Output)

2. Komoditas pertanian unggulan
Untuk tanaman pangan (komoditas kedelai

12

dengan nilai rank 229)
Sub sektor peternakan dan hasil lain-lainnya
(komoditas domba dan kambing dengan nilai
rank 204)
Sub sektor perkebunan (komoditas tembakau
dengan nilai rank 231)

J. Kerangka Konseptual
Berikut ini kerangka konseptual dari tema judul proposal yang peneliti ambil
sebagai berikut:
Strategi Rencana Pembangunan
Daerah Tulungagung

Perencanaan Pembangunan
Ekonomi

Potensi Sektor Pertanian
Tanaman Pangan

Produksi

Kesejahteraan Masyarakat
Tulungagung

K. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penyusunan proposal ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian dengan mengutamakan penekanan
pada proses dan makna yang tidak diuji, atau diukur dengan setepat-tepatnya

13

dengan data yang berupa data deskriptif17. Lalu pengumpulan data dilakukan
melalui metode wawancara, Observasi, dan data pendukung dari pemerintah
dan BPS analisis data bersifat induktif. Dan hasil penelitian lebih menekankan
makna atas hasil yang diperoleh.
2. Tempat Penelitian
Objek Penelitian berupa Lembaga Pemerintahan berupa Dinas Pertanian
Kabupaten Tulungagung, yang terletak di desa Beji, Kecamatan Tulungagung.
Dan data pendukung sebagai pelengkap dari BAPPEDA Tulungagung, BPS
Tulungagung.
3. Instrumen Pengumpulan Data
a. Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati suatu obyek
maupun subyek kemudian dicatat secara sistematik mengenai gejala-gejala
yang diselidiki18.
1. Pengamatan deskriptif, tahap ini peneliti belum membawa masalah yang
akan diteliti. Peneliti hanya meneliti secara umum mengenai letak
geografis Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, produk yang di
hasilkan dari sektor pertanian nama-nama karyawan dan bagianbagiannya, serta meneliti secara umum letak Kabupaten Tulungagung.
2. Pengamatan berfokus, peneliti mempersempit observasi menjadi fokus
tertentu. Antara lain kontribusi Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung
terhadap sektor pertanian di Tulungagung, Strategi seperti apa yang
digunakan dalam peningkatan sekor pertanian di Tulungagung, Potensi
tanaman pangan terhadap perekonomian dan PDRB.

17

Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam Konsep dan Penerapan, (Jakarta:

Alim’s Publishing , 2017), hal.158
18

Ibid, hal. 91

14

3. Pengamatan Selektif, peneliti telah menguraikan fokus menjadi lebih
rinci. Peneliti benar-benar fokus meneliti kontribusi sektor pertanian
tanaman pangan terhadap perekonomian kemudian fokus data pendukung
yang diteliti dijatuhkan kepada BAPPEDA dan BPS Tulungagung. Pada
pengamatan terakhir peneliti melakukan penelitian kontribusi sektor
pertanian tanaman pangan dari data-data yang sudah diperoleh apakah
dapat meningkatkan perekonomian dan PDRB atau tidak.
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tatap muka secara
langsung antara pewawancara mengajukan sejumlah pertanyaan yang harus
dijawab secara lisan oleh narasumber.19 Wawancara dilakukan dengan
kepala

Dinas

Pertanian,

karyawan

Dinas

Pertanian

Kabupaten

Tulungagung. Sedangkan dari BAPPEDA dan BPS Tulungagung yaitu
dengan wawancara dengan kepala Lembaga pemerintahan masing-masing.
4. Teknik Analisis Data
Karakter analisis data kualitatif adalah induktif, maksudnya analisis yang
dibangun berdasarkan pada data yang didapatkan, dan dikembangkan,
kemudian dicari lagi data dengan cara berulang-ulang guna menyimpulkan
hasil hipotesisnya.20
Analisis selama di lapangan yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman
yaitu menggunakan analisis data reduction (reduksi data) atau merangkum
data.
Untuk selanjutnya yaitu dengan data display (penyajian data). Yang pada
dasarnya sering digunakan dalam sebuah penelitian kualitatif yaitu dengan
teks yang bersifat naratif. Dengan cara mendisplaykan sebuah data, maka hal
tersebut akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, dan
19

Ibid, hal. 82

20

Ibid, hal. 188

15

merencanakan kerja untuk selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
berdasarkan laporan penelitian.
Langkah terakhir yaitu conclusion drawing/verivication. Menarik
kesimpulan dan verivikasi dari hasil laporan yang sudah diperoleh peneliti
melalui penelitian lapangan.21
L. Proporsi
Dalam pembahasan proposal ini penulis menentukan proporsi mengenai tema
dari judul yang dibuat yaitu Strategi perencanaan dalam pembangunan ekonomi
yang berbasis pada sektor pertanian tanaman pangan di kabupaten Tulungagung
yang mengacu pada hasil produksi tanaman pangan periode 2014-2015.

21

Ibid, hal. 235-236

16

DAFTAR PUSTAKA
BKPP Kab. Tulungagung. diakses pada tanggal 25 Maret 2018. pada pukul 16.32
WIB.
Esther Kembauw, Aphrodite Milana Sahusilawane, Lexy Janzen Sinay. 2015. Sektor
Pertanian Merupakan Sektor Unggulan Terhadap Pembangunan Ekonomi
Provinsi Maluku. Jurnal Agriekonomika. Volume 4, Nomor 2. ISSN
2301-9948.
Imamudin Yuliadi. 2007. Perekonomian Indonesia Masalah dan Implementasi
kebijakan.Yogyakarta: Unit Penerbitan Fakultas Ekonomi.
Inneke Meilia Fadlina, Bambang Supriyono, Saleh Soeaidy. 2013. Perencanaan
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. J-PAL. Vol. 4, No. 1. ISSN:20873522.
Henita Fajar Oktavia, Nuhfil Hanani, Suhartini. 2016. Peran Sektor Pertanian dalam
Pembangunan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur (Pendekatan InputOutput), Volume 27, No. 2. ISSN: 0853-5167.
Helmi Supriyanto, http://harianbhirawa.com/2017/09/pemkab-tulungagung-dituntutserius-urusi-lahan-pertanian / , diakses 24 Februari 2018, pada jam 18.30
WIB.
Herdiawan, Didit. 2012. Ketahanan Pangan & Radikalisme. Jakarta: Republika.
http://www.pelajaran.co.id/2017/02/pengertian-strategi-menurut-pendapat-para-ahliterlengkap.html, diakses pada tanggal 24 Maret 2018, pada pukul 20.30
WIB.
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.uajy.ac.id
/675/3/2EP15298.pdf&ved=0ahUKEwien56oITaAhXGU7wKHSQ2BFw
QFgghMAI&usg=AOvVaw3S1CB7n7aLOY7s-WBu4egt, diakses pada
tanggal 24 Maret 2018, pada pukul 20.30 WIB.
http://www.indonesiastudents.com/pengertian-tanaman-pangan-menurut-para-ahlidan-jenisnya/, diakses pada tanggal 24 Maret 2018, pada pukul 20.30
WIB.

17

http://e-journal.uajy.ac.id/4210/3/2TA13177.pdf., diakses pada tanggal 24 Maret
2018, pada pukul 20.30 WIB.
Lindblad, J. Thomas. 2002. Fondasi Histori Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: Pusat
Studi Sosial Asia Tenggara UGM.
Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam Konsep dan
Penerapan. Jakarta: Alim’s Publishing.
Syahroni. 2016. Analisis Peranan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Kabupaten
Sarolangun, e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah Vol.
5. No.1. hlm. 37. ISSN: 2303-1255.
Ufira Isbah dan Rita Yani Iyan. 2016.Analisis Sektor Pertanian dalam Perekonomian
dan Kesempatan Kerja di Provinsi Riau, Jurnal Sosial Ekonomi, Tahun
VII No. 19. ISSN: 2087-4502.

18