File 13 BAB II Landasan Teori

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Web
2.1.1. Program
Menurut Kamus Lengkap Dunia Komputer, program adalah sekumpulan
instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode skema,ataupun bentuk lain, yang
apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu
membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus termasuk persiapan
dalam merancang instruksi-instruksi tersebut.
Menurut Yulikuspartono (2009:29) mengemukakan bahwa, “program
merupakan sederetan instruksi atau statement dalam bahasa yang dimengerti oleh
komputer yang bersangkutan”.
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari
kesalahan- kesalahan. Oleh sebab itu program harus diuji untuk menemukan kesalahankesalahan yang mungkin dapat terjadi. Kesalahan program yang mungkin terjadi dapat
diklarifikasikan dalam tiga bentuk kesalahan, antara lain :
1.

Kesalahan bahasa (language Errors).
Kesalahan di dalam penulisan source program yang tidak sesuai dengan yang
telah diisyaratkan.


9

10

2.

Kesalahan dalam proses (Run Time Erross).
Merupakan kesalahan yang terjadi saat program sedang berjalan. Misalkan,
kesalahan saat pengalokasian memori atau bisa terjadi ketika program hendak
mengakses suatu file namun file tidak ditemukan.

3.

Kesalahan Logika (Logical Errors).
Kesalahan ini merupakan kesalahan logika pemrograman. Logical Error adalah
jenis kesalahan yang paling sulit ditemukan karena tidak ada pesan kesalahan,
namun hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Contoh sederhana adalah
terjadi kesalahan hasil perhitungan.


2.1.2. Internet
Menurut Irawan (2011:2) “internet merupakan kependekan dari internetwork
yang memiliki arti rangkaian komputer yang terhubung menjadi beberapa rangkaian.”
Menurut Oetomo, dkk (2007:117) mengemukakan bahwa “internet merupakan
sekumpulan jaringan yang terhubung satu dengan yang lainnya, dimana jaringan
menyediakan sekumpulan informasi menuju globalisasi”.
Menurut Oetomo, dkk (2007:6) menjelaskan bahwa “internet berasal dari
impian J.C.R. Licklider (1915-1990), seorang psikolog di Massachussetts Institute Of
Technology, tentang sebuah Galatic Networks diawal tahun 1960-an”. Kemudian
ketika Licklider bekerja di Advanced Research Project Agency (ARPA) di Pentagon,
Lawrence G. Robert mencoba mewujudkan impiannya. Internet dikembangkan dalam
suatu penelitian militer Amerika Serikat yang disebut Advanced Research Project

11

Agency Network (ARRPANet). Beberapa elemen ARPANet disumbang oleh para periset
seperti Leonard Kleinrock dan Paul Baran di Amerika Serikat serta Donald W. Davies
di Inggris. Masing-masing membuat pendekatan untuk packet switching yang menjadi
solusi untuk berbagai hambatan bandwith/pita data. Sementara itu, Roberts meminta
bantuan Vinton G. Cerf dan Robert E. Khan untuk mengembangkan sebuah protokol

kontrol jaringan yang berfungsi menata kekacauan rencana packet switching.
Awalnya ARPANet hanya menghubungkan 4 situs saja, yaitu Stanford
Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, dimana
mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, Diakhir 1970-an, mereka
berhasil menyempurnakannya menjadi Transmission Control Protocol atau Internet
Protocol (TCP/IP) dan secara umum ARPANet diperkenalkan pada bulan Oktober
1972. Tidak membutuhkan waktu lama, proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah
dan semua universitas di Amerika Serikat ingin bergabung, sehingga membuat
ARPANet dipecah menjadi dua, MILNET untuk kepentingan militer dan ARPANet
untuk keperluan non-militer. Keduanya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang
kemudian disederhanakan menjadi internet.
Perkembangan teknologi internet sempat surut hingga tahun 1990-an. Internet
menjadi populer kembali sejak tahun 1995 dan ditandai bertambahnya secara drastis
domain komersial dan jaringan World Wide Web (WWW).

12

2.1.3. Website
Menurut Sutarman (2007:7) “website merupakan salah satu sumber daya
internet yang berkembang pesat. Informasi web diteruskan melalui hypertext, yang

memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain”.
Website atau situs web juga dapat diartikan kumpulan halaman yang
menampilkan informasi data teks, gambar diam maupun bergerak, data animasi, suara,
video, maupun gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis
yang membentuk sebuah rangkaian bangunan yang paling berkait dimana masingmasing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Website dapat
bersifat statis apabila isi dari informasi website tetap, jarang berubah, dan isi
informasinya searah hanya dari pemilik website diperbaharui oleh pemilik web.
Bersifat dinamis apabila isi informasi didalam web selalu berubah-ubah dan isi
informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik dan dari pengguna website dan
dapat diperbaharui oleh pemilik dan pengguna website. Contoh web statis adalah profil
perusahaan, dan web dinamis adalah toko online, media sosial, dan lain sebagainya.
Situs website di kategorikan menjadi 2 yaitu website statis dan website dinamis,
website statis adalah website yang berisi atau menampilkan informasi – informasi yang
sifatnya tetap (statis), sedangkan website dinamis adalah website yang menampilkan
informasi serta dapat berinteraksi dengan user.

13

2.1.4. WWW (World Wide Web)
Menurut Yuhefizar (2008:159) menjelaskan bahwa, “World Wide Web (WWW)

adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di internet, baik berupa teks,
gambar suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk
menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat
diakses melalui browser”.
Salah satu layanan aplikasi di internet, yaitu WWW (World Wide Web). Salah
satu layanan aplikasi yang paling populer di gunakan pemakai jaringan internet. WWW
atau yang biasa disebut dengan web bekerja menggunakan teknologi yang disebut
hypertext, yang kemudian di kembangkan menjadi suatu protocol aplikasi yang disebut
HTTP (Hyper Text Transfer Protokol). Dengan teknologi hypertext akan
menggabungkan beberapa jenis representasi dan metode pengaksesan informasi dan
menyajikannya dalam beragam bentuk informasi seperti teks, grafik, suara, animasi,
video, dan lain sebagainya.
WWW (World Wide Web) bukanlah internet demikian pula sebaliknya. Namun
demikian, WWW (World Wide Web) dan internet sangat berkaitan satu sama lain.
Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan WWW bukan sekedar
jaringan tetapi didalamnya terdapat suatu set aplikasi komunikasi dan sistem perangkat
lunak yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.

WWW (World Wide Web) umumnya terletak pada internet host dan klien.


2.

WWW (World Wide Web) umumnya menggunakan protokol TCP/IP.

3.

WWW (World Wide Web) mengikuti model klien/server untuk komunikasi dua
arah.

14

4.

WWW (World Wide Web) memungkinkan klien untuk mengakses server dengan
berbagai protokol seperti HTTP, FTP, TELNET dan Gopher.

2.1.5. Web Server
Menurut Anhar (2010:4) web sever adalah “aplikasi yang berfungsi untuk
melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana

server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP
(HiperText Transfer Protocol) untuk ditampilakn ke layar monitor.
Menurut Supardi (2010:181) menjelaskan bahwa “Web Server merupakan
perangkat lunak yang mengatur atau mengelola program berdasarkan permintaan
browser dan dikirimkan kembali ke browser”.
Setiap program web server bekerja dan menerima permintaan HTTP dari klien,
dan memberikan respon atas permintaan HTTP tersebut kepada klien. Respon atas
HTTP biasanya berisi dokumen HTML, tetapi dapat juga berupa berkas raw, gambar,
dan berbagai jenis dokumen lainnya. Jika terjadi kesalahan permintaan dari klien atau
terjadi masalah saat melayani klien, maka web server akan mengirimkan respon
kesalahan yang berupa HTML atau teks yang memberi penjelasan terjadinya
kesalahan. Salah satu web server yang paling populer adalah Apache.

15

Pada penggunaannya, webserver mengimplementasikan fitur-fitur berikut:
1.

Otentifikasi.
Fitur ini untuk mengotorisasi suatu permintaan dari klien sebelum

menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh web server (biasanya username
dan password).

2.

Dukungan HTTPS (dengan SSL atau TSL)
Hal ini memungkinkan koneksi yang aman (dengan enkripsi) ke server pada
port 433 berbeda dengan koneksi HTTP biasa di port.

3.

Pengatur Bandwidth/Pita Data (Bandwidth Throttling)
Ini berfungsi untuk membatasi kecepatan respon dengan tujuan tidak
membanjiri jaringan dan menghemat pita data (bandwidth) agar dapat melayani
lebih banyak klien.

2.1.6. Web Browser
Menurut Limantara (2009:1) menjelaskan bahwa “web browser merupakan
aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan
teks, gambar, video, game, dan informasi lainnya yang berlokasi pada halaman web

pada World Wide Web (WWW) atau pada Local Area Network (LAN)”.
Untuk dapat mengakses layanan WWW, diperlukan program aplikasi yang
disebut browser dan sebuah sistem harus berada dilingkup jaringan TCP/IP (Transfer
Control Protocol/Internet Protocol). Internasional (Internet) browser bertugas
membuka sebuah dokumen setelah sebuah subkalimat hypertext tertentu dipilih user

16

hanya perlu mengklik, maka informasi lainnya yang berhubungan dengan kalimat akan
tampil.
Teks dan gambar pada halaman web dapat berupa hyperlink ke halaman web
lain pada website yang sama maupun berbeda. Dengan web browser, seorang pengguna
bisa mengakses informasi yang disediakan pada banyak website secara cepat dan
mudah. Meskipun browser pada umumnya digunakan untuk mengakses world wide
web, browser juga bisa digunakan mengakses informasi yang disediakan web server
privat pada jaringan privat atau system file. Contoh web browser yang populer saat ini
adalah Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, Internet Explorer, dan lain-lain.
Fungsi utama web browser adalah:
1.


Memungkinkan mengambil dan melihat informasi dari komputer server www,
ghoper, dan FTP di internet, atau media penyimpanan yang berisi dokumen
HTML.

2.

Sebagai alat untuk melihat dokumen elektronik.

3.

Media untuk mengunduh maupun mengunggah informasi.

4.

Sebagai media untuk mengirim dan menerima surat elektronik (e-mail).

2.1.7. E-commerce
Menurut Siregar (2010) dalam Irmawati (2011) menjelaskan bahwa “Electronic
Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau tukar produk, jasa
dan informasi melalui jaringan komputer”.


17

E-Commerce merupakan bagian dari e-business lebih luas, tidak hanya sekedar
perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah,
lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan
teknologi basis data atau pangkalan data (database), e-mail atau surat elektronik, dan
bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan
alat pembayaran e-commerce ini.
Menurut Rahmawati (2009) dalam Irmawati (2011) menjelaskan bahwa “ECommerce singkatan dari Electronic Commerce yang artinya sistem pemasaran secara
atau dengan media elektronik”.
E-Commerce ini mencakup distribusi, penjualan pembelian, pemasaran dan
layanan dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah sistem elektronik seperti
internet atau bentuk jaringan komputer yang lain. E-Commerce bukan sebuah jasa atau
sebuah barang, tetapi merupakan perpaduan antara jasa dan barang. E-Commerce dan
kegiatan yang terkait melalui internet dapat menjadi penggerak untuk memperbaiki
ekonomi domestik melalui liberalisasi jasa domestik dan mempercepat integrasi
dengan kegiatan produksi global. Karena e-commerce akan mengintegrasikan
perdagangan domestik dengan perdagangan dunia, berbagai bentuk pembicaraan atau
negosiasi tidak hanya akan terbatas pada aspek perdagangan dunia, tetapi bagaimana
kebijakan domestik tentang pengawasan di sebuah negara. khususnya dalam bidang
telekomunikasi, jasa, keuangan, dan pengiriman serta distribusi.

18

2.1.8. Bahasa Pemrograman
1.

PHP
Menurut Anhar (2010:23) “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa

pemrograman web berupa skrip yang dapat diintegrasikan dengan HTML”.
Menurut Kadir (2008:2) “PHP merupakan singkatan dari (PHP Hypertext
Preprocessor). Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server
dan diproses di server. Hasilnya akan dikirmkan ke klien, tempat pemakai
menggunakan browser”.
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (situs
personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu
itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan
skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus
merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakan PHP/FI. Dengan perilisan
source code ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk
ikut mengembangkan PHP.
PHP dirancang khusus untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, ia
dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Pada prisipnya, PHP
mempunyai fungsi yang sama dengan ASP (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun
Perl. Namun, PHP pun bisa dipakai secara command line, yang memungkinkan PHP
berjalan tanpa web server maupun browser.

19

PHP juga dapat diintegrasikan dengan HTML, JavaScript, JQuery, Ajax.
Namun, pada umumnya PHP lebih banyak digunakan bersamaan dengan file bertipe
HTML. Dengan menggunakan PHP anda bisa membuat website powerfull yang
dinamis dengan disertai manajemen database-nya. Selain itu juga penggunaan PHP
yang sebagian besar dapat jalan di banyak platform, menjadi salah satu alasan kenapa
Anda harus menguasai PHP untuk menjadi web development yang hebat.
2.

HTML
Menurut Anhar (2010:40) menjelaskan bahwa “Hypertext Markup Language

(HTML) adalah sekumpulan simbol-simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah
file yang digunakan untuk menampilkan halaman pada web browser”.
Bermula dari bahasa didunia percetakan dan penerbitan yang disebut SGML
(Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang
digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan
standar internet yang didefinisikan dan dikendalikan oleh World Wide Web Consortium
(W3C). HTML pertama kali dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-Lee
Robert ketika mereka bekerja di CERN, sebuah lembaga penelitian fisika energi tinggi
di Jenewa, Swiss pada tahun 1989. HTML diawali dan diakhiri dengan suatu perintah
yang sudah baku yang disebut dengan tag dan diantara kedua tag tersebut terdapat nilainilai dan atribut-atribut. HTML merupakan bahasa pemrograman yang fleksibel karene
bisa meletakkan skrip dari bahasa pemrograman lain seperti PHP, Javascript, VB
dan C.

20

Yang bisa dilakukan dengan HTML yaitu :
a.

Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.

b.

Membuat tabel dalam halaman web.

c.

Mempublikasikan halaman web secara online.

d.

Membuat form yang bias digunakan untuk menangani registrasi dan transaksi via
web.

e.

Menambahkan objek-objek seperti citra, audio, video, animasi, java applet dalam
halaman web.

f.

3.

Menampilkan area gambar (canvas) di browser.

Adobe Dreamweaver
Menurut Nugroho (2005:8) ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu

software dari kelompok Adobe yang banyak digunakan untuk mendisain situs web”
Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan pada kemudahan
penggunaanya. Pembuatan website dapat dilakukan secara visual, sehingga hasilnya
dapat langsung terlihat. Interface disajikan dalam mode visual tanpa kode HTML atau
dalam mode HTML. Teknologi web yang didukung juga sangat beragam dan terkini,
termasuk kebutuhan pengembangan aplikasi mobile. Program Adobe Dreamweaver
banyak diaplikasikan dan digunakan oleh kalangan pengguna komputer di bidang
Desainer dan Programmer Web, yang merupakan software komersial. Adobe
Dreamweaver CS6 dapat dijalankan di sistem operasi Windows XP SP2, Windows
Vista, Windows 7. Untuk menginstal versi terbaru program ini, komputer Windows

21

anda harus memilik spesifikasi minimal menggunakan prosesor Intel Pentium atau
AMD Athlon 64, memori (RAM) 512 MB, resolusi monitor 800 x 280, dan harddisk
dengan kapasitas kosong minimal 1 gigabyte.

2.1.9. Basis Data / Database
1.

Pengertian Basis Data
Menurut Yuhefizar (2008:2) menjelaskan bahwa “Database diartikan sebuah

koleksi atau kumpulan data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut
aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi”
.Secara prinsip, dalam suatu database, mencakup dua komponen penting yaitu
data dan informasi. Data adalah fakta, baik berupa objek, orang, dan lain-lain yang
dapat dinyatakan dengan suatu nilai tertentu (angka, simbol, karakter tertentu).
Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah sehingga bernilai guna dan dapat
dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan.
2.

MYSQL
Menurut Kadir (2008:348) menyebutkan bahwa “MYSQL adalah salah satu

jenis server basis data yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MYSQL
menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya”.
Menurut Anhar (2010:21) “MYSQL (My Structure Query Language) adalah
sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management
System) atau DBMS”

22

MYSQL merupakan DBMS yang multithread, multi –user yang berada dibawah
lisensi GNU General Public Licence (GPL). Tidak seperti Apache yang dikembangkan
oleh komunitas umum dan hak cipta untuk source code dimiliki oleh penulisnya
masing-masing. MYSQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan Swedia yang
bernama MySQL AB dan MYSQL bersifat gratis, sehingga siapapun bisa mengunduh
untuk mempelajarinya. MySQL AB memegang hak cipta source codenya.
Pendiri MySQL AB adalah David Axmark dan Allan Larson, dari Swedia, dan
Michael Monty Widenius yang berkebangsaan Finlandia.
Beberapa kelebihan MYSQL adalah:
1.

MYSQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi

2.

MYSQL didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU General Public
Licence (GPL).

3.

MYSQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu bersamaan tanpa ada
masalah

4.

MYSQL mempunyai kecepatan yang baik dalam menangani query (perintah
sql).

5.

Dalam hal keamanan data, MYSQL memiliki beberapa lapisan sekuriti dan izin
akses user dengan sistem yang mendetail serta password yang terenkripsi.

2.1.10. Model pengembangan Perangkat Lunak
Pada awal pengembangan perangkat lunak, para pembuat program
(programmer) langsung melakukan pengodean perangkat lunak tanpa menggunakan

23

prosedur atau tahapan pengembangan perangkat lunak. Dan ditemukanlah kendalakendala seiring dengan perkembangan skala sistem-sistem perangkat yang semakin
besar. Maka dari itu, untuk menghindari kendala-kendala yang ada dalam melakukan
pengembangan perangkat lunak ada prosedurnya, salah satu contohnya dengan
menggunakan metode waterfall.
1. Pengertian Metode Waterfall
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013 : 28) menyimpulkan bahwa: “Model
SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential
linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari
analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support)”.

a.

Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses

pengumpulan

kebutuhan

dilakukan

secara

intensif

untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak
seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada
tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
b.

Desain Perangkat Lunak
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antarmuka dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar
dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain peragkat
lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

24

c.

Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap

ini adalah program kompter sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
d.

Pengujian Program
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.
e.

Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bias terjadi karena adanya kesalahan yang
muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi
dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi
proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak
yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2. Keuntungan Metode Waterfall
Keuntungan dari metode waterfall yaitu sangat cocok digunakan kebutuhan
pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan
selama pengembangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari model air terjun adalah
struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan disetiap tahap

25

pengembangan dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai
dijalankan (tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).

3. Kelemahan Metode Waterfall
Dari kenyataan yang terjadi, sangat jarang model air terjun dapat dilakukan
sesuai alurnya karena sebab berikut :
a.

Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan.

b.

Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal
alur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (prototype) untuk
menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.
Pelanggan tidak mungkin bersabar megakomodasi perubahan yang diperlukan
di akhir alur pengembangan.

2.2. Teori Pendukung
2.2.1. Struktur Navigasi
Menurut Kurniawan (2010:213) menyimpulkan bahwa “Pengembangan
aplikasi berbasis web, terntunya dalam membuat lebih dari satu halaman web, bahkan
bisa ratusan jika aplikasi yang dibangun kompleks. Oleh karenanya navigasi adalah
fitur yang harus disediakan. Navigasi berfungsi untuk berpindah dari satu halaman
yang lain pada suatu aplikasi berbasis web, yang juga digunakan untuk memberikan
informasi lokasi halaman yang sedang dibuka. Ada empat macam bentuk dasar yaitu :

26

1.

Struktur Navigasi Linier
Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut

yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya.
Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu halaman
sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya atau
dua halaman sesudahnya, pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dalam
frame atau byte informasi satu ke yang lainnya.

Sumber : Kurniawan (2010:213)
Gambar II.1
Struktur Navigasi Linier

2.

Struktur Navigasi Hirarki
Struktur hirarki merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan

untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu pertama
akan disebut sebagai master page, halaman utama ke satu. Halaman utama ini akan
mempunyai halaman percabangan yang dikatakan slave page, halaman pendukung.
Jika salah satu halaman pendukung diaktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama
master page, halaman utama kedua. Pada struktur navigasi ini tidak diperkenankan
adanya tampilan secara linier.

27

Sumber : Kurniawan (2010:213)
Gambar II.2
Struktur Navigasi Hirarki

3.

Struktur Navigasi Non Linier
Struktur navigasi non linier merupakan pengembangan dari struktur navigasi

linier. Namun pada struktur ini diperkenankan adanya percabangan saja sehingga ini
tidak sama struktur hirarkinya. Pada percabangan non linier walaupun terdapat banyak
percabangan tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama tidak ada pada
master page dan salve page.

28

Sumber : Kurniawan (2010:213)
Gambar II.3
Struktur Navigasi Non Linier

4.

Struktur Navigasi Campuran
Struktur navigasi pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara

non-linier), tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi penting dan
pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.

29

Sumber : Kurniawan (2010:213)
Gambar II.5
Struktur Navigasi Campuran

2.2.2. Entity Relationship Diagram
Menurut Ladjamudin (2005:142) menjelaskan bahwa “ERD adalah suatu model
jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak”.
Berikut adalah komponen-komponen yang terdapat dalam ERD menurut Rosa
dan Shalahuddin (2013 : 50), yaitu :
1.

Entitas / Entity
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data,
benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh
aplikasi komputer, penanaman entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum
merupakan nama tabel.

30

2.

Atribut
Atribut adalah field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.

3.

Atribut Kunci Primer
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan
sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id, kunci primer
dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut
dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).

4.

Atribut Multi nilai / Multivalue
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat
memiliki nilai lebih dari satu.

5.

Relasi
Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja.

6.

Asosiasi / Association
Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki
multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum
keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan
kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke M atau sering disebut dengan one
to many.

31

2.2.3. LRS (Logical Record Structure)
Menurut Simarmata (2007:115) mengemukakan bahwa “LRS (logical record
structure) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang
dibentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”
Beberapa type record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan
dengan nama yang unik. LRS terdiri dari link-link diantara type record. Link ini
menunjukkan arah dari satu type record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi
tanda field-field yang kelihatan pada kedua link type record.
Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua
metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat
dikonversikan ke LRS. Metode yang lain dimulai dengan entity relationship diagram
dan langsung dikonversikan ke LRS.
1.

Konversi ERD ke LRS, entity relationship diagram harus diubah ke bentuk
LRS (logical record structure). Dari bentuk LRS inilah yang nantinya dapat
ditransformasikan ke bentuk relasi (tabel).

2.

Konversi ERD ke LRS, sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah
ERD akan mengikuti pola pemodelan tertentu. dalam kaitannya 16 dengan
konversi ke LRS, untuk perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan-aturan
berikut :
a.

Setiap entitas diubah ke bentuk kotak dengan nama entitas, berada di luar
kotak dan atribut berada di dalam kotak.

32

b.

Sebuah relationship kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama
entitas, kadang disatukan dalam sebuah kotak sendiri.

3.

Konversi LRS ke relasi (tabel) adalah bentuk pernyataan data secara grafis 2
(dua) dimensi, yang terdiri dari kolom dan baris. Relasi adalah bentuk visual
dari sebuah file, dan tiap tuple dalam sebuah field, atau yang dalam bentuk
lingkaran entity relationship diagram dikenal dengan sebutan atribut. Konversi
dari logical record structure dilakukan dengan cara :
a.

Nama logical record structure menjadi nama relasi.

b.

Tiap atribut menjadi sebuah kolom didalam relasi.

2.2.4. Pengujian Web
Black Box Testing menurut Rizky (2011:264), ”black box testing adalah tipe
testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.
Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak
hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing dibagian
luar.”
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing black box menurut Rizky
(2011:264) (sumber: Software Testing Guide Book, SoftRel.org), yaitu :
1.

Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknik
dibidang pemograman.

2.

Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh
komponen tester yang berasal dari pengguna.

33

3.

Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan
yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

4.

Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box.

5.

Kategori error yang akan diketahui melalui Black Box Testing :
a.

Fungsi yang hilang atau tak benar.

b.

Error dari antar-muka.

c.

Error dari struktur data atau akses external database.

d.

Error dari kinerja atau tingkah laku.

e.

Error dari inisialisasi dan terminasi