Manajemen Keuangan PPT Dr. Abd. Rochim S
MATERI I INTRODUCTION & TIME PREFERENCE
TINJAUAN UMUM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional
dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana,
memperoleh dana dan pembagian hasil operasi perusahaan.
Manajemen keuangan penting bagi:
- Manajer keuangan.
- Manajer bukan keuangan.
Fungsi keuangan
Mengambil keputusan investasi:
Memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling
menguntungkan.
Mengambil keputusan pembelanjaan:
Memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan
biaya paling murah.
Mengambil keputusan dividen:
Menentukan berapa besar bagian laba yang diperoleh perusahaan
akan dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Tujuan Perusahaan
Memaksimumkan laba.
- Mengabaikan tanggungjawab sosial.
- Mengabaikan risiko.
- Berorientasi jangka pendek.
Memaksimumkan nilai perusahaan atau kekayaan pemegang saham.
- Memperhatikan tanggungjawab sosial.
- Mempertimbangkan risiko.
- Berorientasi jangka panjang.
Fungsi
Keuangan
Kep. Investasi
Kep.
Pembelanjaan
dan
Kep. Dividen
Harga pasar
saham
Pendapat
an
Risiko
Bisnis
Risiko
Keuangan
Risiko
total
Nilai
Perusahaan
Faktor ekstern
Perusahaan
Hub. Fungsi Keuangan Dengan Tujuan Perusahaan
Pendapa
tan
Pendapat
an
Harga pasar
saham
KEUANGAN DAN AKUNTANSI, APA BEDANYA?
Neraca (Balance Sheet)
Laporan laba/rugi (Income Statement)
Laporan arus kas (Statment Of Cash Flows)
Laporan perubahan modal
KEUANGAN MEMFOKUSKAN PADA PERTANYAAN
What do we do now?
Where do we from here?
KEUANGAN DAN AKUNTANSI
Akuntansi penekanan pada aspek tinjauan (review), pada umumnya
memiliki wawasan histories,
Keuangan dengan penekanan pada pembuatan keputusan lebih focus
pada masa depan (future)
KEUANGAN & AKUNTANSI
Review
Balance Sheet
Income Statement
Statement of Cash Flows
Future
BIDANG- BIDANG KEUANGAN
Keuangan Perusahaan (Corporate Finance)
Investasi (Investment)
Pasar Keuangan dan Perantara (Financial market and Intermediaries)
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN LINTAS WAKTU
Time Preference
Annuity (Uniform Series)
Konversi antara At Present (P), At Future (F) and Annuity (A)
Time Preference
Merupakan preferensi waktu yang menyatakan bahwa sejumlah sumber
yang tersedia pada saat ini untuk dinikmati, akan lebih disenangi orang
daripada sejumlah sumber yang sama, tetapi baru tersedia dalam beberapa
tahun yang akan datang
Alasan pemikiran :
• Inflasi
• Dikonsumsi
• Resiko penyimpanan
Annuity (uniform Series)
Adalah jumlah yang dibayar atau jumlah yang diterima secara berturutturut dari suatu periode yang ada.
Sifat-sifat annuity:
Jumlah anggsurannya sama
Jarak periode angsuran sama
Angsuran pertama pada akhir periode pertama.
COMPOUNDING FACTOR
Future value, adalah untuk mencari nilai F jika diketahui P , i dan n.
Contoh: Ali menyimpan uang di bank sebesar Rp 5 jt selama 5 tahun,
dengan tingkat bunga 10% setiap tahun. Berapa uang Ali pada akhir tahu ke
5?
n
F = P (1 + i)
F = 5.000.000 ( 1 + 0,10 ) 5
F = Rp 5.000.000. 1,611
F = 8.055.000
COMPOUNDING FACTOR FOR 1 PER ANNUM
Adalah untuk mencari F, jika diketahui A, i dan n. dengan kata lain untuk
menghitung nilai diwaktu yang akan datang, jika telah diketahui sejumlah
uang tertentu yang akan dipinjamkan atau ditanamkan pada setiap akhir
tahun selama umur periode tertentu.
Contoh: sebuah perusahaan membayar honorarium kepada konsultan
sebesar Rp 10 jt setiap tahun selama 5 tahun secara berturut-turut. Akan
tetapi fee tersebut dibayarkan sekaligus pada akhir tahun ke 5 dengan
mempehitungkan tingkat bunga yang berlaku sebesar 10% per tahun.
Dengan demikian berapa jumlah uang yang harus dibayarkan oleh
perusahaan pada akhir tahun ke 5?
Pemecahan :
F=A
[ (1 + i )n − 1 ]
i
F =10.000.000
[ (1 + 0,15 )5 − 1 ]
0,15
[ (1 + 0,15 )5 − 1 ]
F = 10.000.000
0,15
= Rp 60.742.386
DISCOUNT FACTOR
Adalah mencari nilai P, jika diketahui sejumlah uang dimasa yang akan
datang dengan memperhatikan periode tertentu.
Missal: diketahui F = Rp 30.000.000, i = 16% per tahun, dan n = 5 tahun.
Berapa nilai P?
Pemecahan :
P=F
1
n
(1 + i )
P = Rp 30.000.000
1
5
( 1 + 0,16 )
= 30.000.000 . 0,476113
= 14 .283.390
PRESENT WORTH/VALUE OF AN ANNUITY FACTOR
Adalah mencari nilai sekarang dari penjumlahan tetap sebesar 1 yang
dibayarkan atau diterima pada setiap akhir tahun.
Misal: bila diketahui A = Rp 5.000.000, i = 10% per tahun dan n = 5
tahun, maka berapa nilai P?
Pemecahan :
P= A
[
n
(1 + i) − 1
i ( 1 + i )n
]
1 0,105 1
P Rp 5.000.000
5
0,101 0,10
5.000.000 . 3,790787
18.953.935
MATERI 2 COMPONDING
COMPONDING
Tengah tahunan (semiannual compounding)
Kuartalan (quarterly compounding)
Bulanan ( monthly compounding)
Harian (daily compounding)
Semiannual Compounding
Sebuah perusahaan menyimpan dana di bank sebesar Rp 200.000
untuk masa 2 tahun. Pihak bank memberikan tingkat bunga
simpanan sebesar 8% per tahun. Berdasarkan data ini berapa nilai
dana perusahaan pada akhir tahun ke 2 jika dihitung berdasarkan
tengah tahunan dan kuartalan?
Untuk menghitung nilai tersebut digunakan rumus :
i
Fn =P 1 + m
( )
mn
0,08 2.2
Fn =Rp200.000 1 + 2
(
= Rp 200.000 (1,16986)
= Rp 233.972
)
Periode
Jumlah
Dana
Compound
Interest
factor
Jumlah dana
akhir periode
6 bulan
Rp 200.000
1,04
Rp 208.000
1 tahun
Rp 208.000
1,04
Rp 216.320
18 bulan
Rp 216.320
1,04
Rp 224.973
2 tahun
Rp 224.973
1,04
Rp 233.972
MENENTUKAN DISCOUNT RATE
Contoh:
Hardin Corporation meminjam dana ke bank sebesar rp 100.000.000.
Pinjaman tersebut dapat diberikan pihak bank jika hardin corporation
setuju menandatangani surat pengakuan hutang selama 5 tahun
untuk pinjaman rp 100.000.000 menjadi rp 153.862.000. Dari data
tersebut hitunglah berapa tingkat bunga yang diberlakukan pihak
bank?
Discount rate atas pinjaman tersebut dapat dihitung :
RUMUS:
P0
Pk
R 100.000.000
iF K / i P
0,64993 / 0,65
Rp153.862.000
iF K / i
interest factor 0,650 tersebut dapat dikonfrmasikan dengan tabel
present value pada N ke 5 atau mendekati angka tersebut.
Dalam tabel terlihat interest factor 0,650 menunjukkan discount rate
9%. Ini berarti discount rate atas pinjaman tersebut sebesar 9%.
Apabila Hardin Corporation akan mengembalikan pinjaman tidak
sekaligus melainkan 4 kali berturut-turut setiap tahun (annuity)
sebesar Rp 30.529.000, maka berapa discount rate atas pinjaman
tersebut?
Rp100.000.000
iFk/i = Rp 30.529.000 = 3,27557 = 3,276
Interest factor 3,276 tersebut dapat dikonfrmasikan dengan tabel
Present Value pada N ke 4 atau mendekati angka tersebut.
Dalam tabel terlihat yang mendekati Interest Factor 3,276 adalah
3,312 yaitu pada discount rate 8% dan 3,240 pada Discount Rate
9%. Oleh karena Interest Factor 3,276 terletak antara 8% dan 9% ,
maka perlu dilakukan iterpolasi:
3.312 − 3,276
i = 8 % + 3,312 − 3,240 x 1%
0,036
=8,5%
0
,072
Jadi interest yang diberlakukan oleh pihak bank adalah 8,5%
= 8% +
TUGAS: 1
1. PT Mekar Sari memproyeksikan penerimaan kas bersih untuk 15 tahun
yang akan datang sebagai berikut:
Tahun
1-4
5
6-8
9
10 - 15
Cash Flow
500.000
900.000
750.000
1.500.000
1.750.000
Jika present value dihitung berdasarkan discount rate 1,10% per bulan,
maka tentukan present value dari cash flow selama 15 tahun tersebut.
2. Perusahaan ABC menawarkan kepada Hardin Corporation jika 1 unit
mesin seharga Rp 50.000.000 dapat dibayar secara kredit selama 5
tahun. Dari tabel angsuran per tahun menunjukkan bahwa supplier
mewajibkan Hardin Corporation harus membayar angsuran per tahunnya
sebesar Rp 15.750.000. berdasarkan data tersebut di atas:
a. Hitunglah discount rate dari kredit tersebut.
b. Seandainya Hardin Corporation dengan membeli mesin tersebut
dapat menaikkan rate of return sebesar 15%. Apakah tawaran dari
supplier tersebut layak untuk dipertimbangkan. Beri alasannya!
MATERI 3 CAPITAL BUDGETING
CAPITAL BUDGETING
Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama,
sehingga perlu diperhitungkan secara cermat untung rugi.
Kebutuhan dana harus diperhitungkan secara tepat karena jika dana
yang tersedia melebihi kebutuhan akan menimbulkan beban tetap
tambahan. Sebaliknya jika dana yang tersedia kurang dari seharusnya,
mengakibatkan kegiatan produksi akan terganggu karena tidak
didukung oleh peralatan yang cukup.
Capital budgeting berkaitan dengan pengeluaran dana untuk
pembelian aktiva tetap dan pengeluaran lain untuk jangka panjang.
Macam Keputusan Penganggaran Modal
Ditinjau dari aspek penghematan biaya atau peningkatan pendapatan
- Proyek penggantian (replacement)
- Proyek perluasan (expansion)
- Pertumbuhan (growth)
- Proyek lingkungan (environmental)
Ditinjau dari tingkat ketergantungan
- Independent project
- Mutually exclusive project
- Complement project
- Subtitutes project
METODE PENILAIAN USULAN INVESTASI
1.
2.
3.
4.
5.
Net present value method (NPV)
Proftability Index (PI atau B/C Ratio)
Internal rate of return method (IRR)
Pay back period method.
Average rate of return method (ARR)
CASH FLOW
Earning After Taxes Plus Depresiasi. Ada juga yang menyebutnya
dengan Net Cash Flows
CF = EAT + DEPRESIASI
CF
= EAT + Depreciation + bunga (1 – pajak)
POLA CASH FLOWS
1. Conventional Cash Flows
2. Non Conventional Cash Flow
3. Terminal Cash Flow
CONTOH : Terminal CF
Missal diketahui residu dr investasi sebesar 10 jt. Tetapi waktu dijual
laku seharga 12 jt, perusahaan memperoleh laba sebesar 2 jt (Capital Gains).
Jika capital gains tax rate 20%, maka cash flow dr residu tersebut adalah:
Cash flow = Rp 12.000.000 – (Rp 2.000.000 x 0,20) = Rp 11.600.000
NET INVESTMENT (OUTLAY)
a. Capital expenditure yaitu jenis pengeluaran yang memberikan manfaat
jangka panjang seperti ; pembelian tanah, mesin-mesin bangunan dan
aktiva tetap lainnya yang sering disebut dengan istilah outlay.
b. Revenue expenditure yaitu jenis pengeluaran yang diperhitungkan
sebagai biaya seperti ; biaya material, tenaga kerja, biaya pabrik,
operating expenses dan lain sebagainnya.
KASUS
4 tahun yang lalu dibeli mesin dengan harga Rp 100.000,- Usia teknis
10 tahun. Diperkirakan mesin ini bila dijual sekarang akan laku Rp 110.000,Capital gain tax rate 30% dan normal tax rate 50%. Mesin baru bila dibeli
akan diperoleh dengan harga Rp 200.000. Biaya pemasangan Rp 50.000
(installation cost). Berapakah besarnya net investment?
PENYELESAIAN
Capital gain (keuntungan atas penjualan assets) = Rp 110.000,- Rp
100.000,- = Rp 10.000,- Nilai buku mesin lama = Rp 100.000,- Rp
40.000,- = Rp 60.000, Normal gain = Rp 40.000,- (Nilai yang sudah dipakai).
Total pajak yang harus dikeluarkan :
Capital gain
: Rp 10.000,- 30% = Rp 3.000, Normal gain
: Rp 40.000,- 50% = Rp 20.000,Total = Rp 23.000,-
NET INVESTMENT
Harga mesin baru
Biaya pemasangan
Rp.
Rp.
Rp.
Proceeds Assets lama Rp.
Rp.
Pajak penjualan assets Rp.
Net investment
Rp.
200.000
50.000
250.000
110.000
140.000
23.000
163.000
CATATAN
1. Assets terjual melebihi harga beli (seperti contoh di atas).
2. Assets terjual di bawah harga beli, tetapi di atas nilai buku.
3. Assets terjual sama dengan nilai buku.
4. Assets terjual kurang atau di bawah nilai buku.
Kasus:
Proyek A dan B membutuhkan investasi sebesar Rp 800.000,- Pola cash
flows untuk masing-masing proyek diperkirakan sebagai berikut :
Tahun
Proyek A
Proyek B
1
Rp.
400.000
Rp.
100.000
2
Rp.
400.000
Rp.
200.000
3
Rp.
200.000
Rp.
200.000
4
Rp.
100.000
Rp.
200.000
5
Rp.
300.000
6
Rp.
400.000
Proyek manakah yang paling menguntungkan bila perhitungan atas dasar
konsep net present value. Discount rate diperhitungkan 8%.
Pemecahan :
Discount factor (DF) pada discount rate 8%
( B / C ratio )
Rp 945.500,
1,18
Rp 800.000,
TH
CASH FLOWS
DF (8%)
PV
1
Rp100.000
0,926
Rp92.60
0
2
Rp200.000
0,857
Rp171.4
00
3
Rp200.000
0,794
Rp158.8
00
4
Rp200.000
0,735
Rp147.0
00
5
Rp300.000
0,681
Rp204.3
00
Rp400.000
0,630
Rp252.0
00
Total
value
Rp1.026.10
0
6
present
Net investment
Rp800.000
Net
value
Rp226.100
B/C ratio =
present
Rp 1.026.100,−
= 1,28
Rp 800.000,−
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Prinsip dari konsep internal rate of return adalah bagaimana
menentukan discount rate yang dapat mempersamakan present value of
proceeds dengan outlay.
Sehingga pada keadaan ini net present valuenya = nol. hubungan
antara konsep NPV dengan IRR, dimana konsep NPV, mencari NPV pada
discount rate tertentu, sedangkan konsep IRR, justru mencari discount rate
yang diinginkan. Untuk menentukan discount rate yang dicari dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Outlay =
A1
+
( 1+ r )
A2
A3
An
+
.........+
2
3
n
(1+r )
(1+r )
(1+r )
Guna mencari besarnya “r” dapat dilakukan dengan metode trial and error
(coba-coba).
IRR PROYEK A
TH
DF 18%
Proceeds
1
0,847
Rp.
400.000
Rp.
338.800
2
0,718
Rp.
400.000
Rp.
287.200
3
0,609
Rp.
200.000
Rp.
121.800
4
0,516
Rp.
100.000
Rp.
51.600
Total PV
Rp.
799.400
Net investment
Rp.
800.000
NPV (-)
(Rp.
Proceeds
PV Proceeds
600)
TH
DF 17%
PV of Proceeds
1
0,855
Rp.
400.000
Rp.
342.000
2
0,731
Rp.
400.000
Rp.
292.400
3
0,624
Rp.
200.000
Rp.
124.800
4
0,534
Rp.
100.000
Rp.
53.400
Total PV
Rp.
812.600
Net investment
Rp.
800.000
NPV
Rp.
12.600
12.600
Persentase perbedaan = 13.200 × 1% = 0,95%
r yang dicari
= 17% + 0,95% = 17,95%
IRR = 17,95%
IRR PROYEK B
N
DF 16%
Proceeds
PV Proceeds
1
0,862
Rp.
100.000
Rp.
86.200
2
0,743
Rp.
200.000
Rp.
148.600
3
0,641
Rp.
200.000
Rp.
128.200
4
0,552
Rp.
200.000
Rp.
110.400
5
0,476
Rp.
300.000
Rp.
142.800
6
0,41
Rp.
400.000
Rp.
164.000
Total PV
Rp.
780.200
Net investment
Rp.
800.000
NPV (-)
(Rp.
19.800)
TH
DF 15%
Proceeds
PV of Proceeds
1
0,870
Rp.
100.000
Rp.
87.000
2
0,756
Rp.
200.000
Rp.
151.200
3
0,658
Rp.
200.000
Rp.
131.600
4
0,572
Rp.
200.000
Rp.
114.400
5
0,497
Rp.
300.000
Rp.
149.100
6
0,432
Rp.
400.000
Rp.
172.800
Total PV
Rp.
806.100
Net investment
Rp.
800.000
NPV
Rp.
6.100
6.100
Persentase perbedaan = 25.900 × 1% = 0,24 %
r yang dicari
IRR = 15,24%
= 15% + 0,24% = 15,24%
PAY BACK PERIOD METHOD
Metode Pay Back mengabaikan konsep Time Value Of Money, sehingga
Cash Flows tidak dikaitkan dengan Discount Rate tertentu, Inti dari konsep
ini adalah, menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan investasi seperti semula, melalui Proceeds yang dihasilkan
dalam setiap periode.
Keburukan dari metode ini adalah mengabaikan besarnya Proceeds
setelah periode Pay Back.
Kasus:
Diketahui Dua proyek A dan B membutuhkan investasi masing-masing
sebesar Rp 10.000.000. Sedangkan perkiraan cash inflows sebagai berikut:
Tahun
Cash infoos
Proyek A
Proyek B
1
Rp 5.000.000
Rp 3.000.000
2
Rp 5.000.000
Rp 4.000.000
3
Rp 1.000.000
Rp 3.000.000
4
Rp 1.000.000
Rp 4.000.000
5
Rp 1.000.000
Rp 3.000.000
Proyek A = 2 tahun
Proyek B = 3 tahun
Proyek yang diterima adalah periode pay back yang terpendek, yaitu
proyek A.
Tetapi kelemahan konsep ini terlihat, yaitu proceeds setelah periode
tersebut kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan proyek B.
AVERAGE RATE OF RETURN METHOD
Average Earning After Taxes
Average Investment
Average Rate of Return =
Average investment =
Total investment
2
Kasus:
Investasi proyek A = Rp 600.000,- usia investasi 6 tahun.
Investasi proyek B = Rp 720.000,- usia investasi 6 tahun.
Proft after taxes + depresiasi untuk proyek A dan B, diperkirakan sebagai
berikut:
Tahun
Proyek A
Proyek B
1
Rp 200.000
Rp 450.000
2
Rp 200.000
Rp 220.000
3
Rp 200.000
Rp 200.000
4
Rp 200.000
Rp 130.000
5
Rp 200.000
Rp 130.000
6
Rp 200.000
Rp 130.000
Proyek mana yang dipilih berdasarkan Average Rate Of Return ?
Pemecahan :
Rp 600.000,−
= Rp 100.000,−
6
Rp 720.000,−
Depresiasi proyek B =
= Rp 120.000,−
6
Proyek
A
Depresiasi untuk proyek A =
Proyek B
Net Investment
Rp600.000
Rp720.000
Average Investment
Rp300.000
Rp360.000
Tahun
Proceeds
Dep
EAT
1
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
2
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
3
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
4
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
5
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
6
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
Jumlah
Rp1.200.000
Rp600.000
Rp600.000
Average EAT
Rp100.000
Average Rate of
Return
0,33
Tahun
Proceeds
Dep
EAT
1
Rp 450.000
Rp120.000
Rp330.000
2
Rp 220.000
Rp120.000
Rp100.000
3
Rp 200.000
Rp120.000
Rp80.000
4
Rp 130.000
Rp120.000
Rp10.000
5
Rp 130.000
Rp120.000
Rp10.000
6
Rp 130.000
Rp120.000
Rp10.000
Jumlah
Rp 1.260.000
Rp
720.000
Rp
540.000
Average EAT
Rp90.000
Average Rate
ofReturn
0,25
KESIMPULAN:
1. Teknik Capital Budgeting yang menggunakan Average Rate Of Return
atau Pay Back Period merupakan teknik yang bersifat unsophisticated
(sederhana) untuk mengevaluasi sejauh mana suatu Capital Projects
itu
menarik.
Sedangkan
teknik
Capital
Budgeting
yang
mempertimbangkan Time Value Of Money, merupakan teknik yang
sophisticated (rumit) yaitu Net Present Value Method, mengukur
perbedaan nilai sekarang dari Cash Inflow dan initial investment.
Disamping itu juga mengukur present value dan Cash Outflow agar
dapat menentukan sejauh mana suatu proyek dapat diterima.
2. Proftability Index adalah sama dengan Net Present Value tetapi alat
analisis ini melakukan perbandingan antara Present Value Cash Inflow
dengan Initial Investment. Rasio ini menunjukkan sejauh mana
penerimaan melebihi investasi. Internal Rate Of Return (IRR), mencari
Discount Rate yang menghasilkan NPV proyek sama dengan nol.
Analisis ini juga digunakan sebagai basis pengambilan keputusan
tentang ditolak atau diterimanya suatu proyek.
3. Pendekatan NPV dan IRR erat kaitannya dengan Cost Of Capital karena
Cost Of Capital dalam hal ini berfungsi sebagai Discount Rate dan Cut
Of Rate. Suatu proyek menurut pertimbangan IRR hanya dapat
diterima jika IRR > Cost Of Capital dari proyek tersebut. Demikian pula
dalam memperhitungkan NPV, discount rate yang digunakan adalah
sebesar Cost Of Capital proyek itu.
4. Capital Rationing dapat digunakan untuk memilih beberapa proyek
dari berbagai proyek yang tersedia. Analis ini membantu pimpinan
untuk memilih proyek yang tersedia karena terbatasnya dana yang
tersedia. Capital Rationing dapat dikombinasikan dengan pendekatan
NPV atau IRR.
5. Rangking proyek akan berbeda jika menggunakan setiap kriteria
investasi, tetapi biasanya akan menghasilkan kesimpulan yang sama.
Dengan kata lain jika pertimbangan NPV suatu proyek dapat diterima
(layak) maka umumnya pertimbangan IRR dan lain-lain dapat juga
menerima. Namun demikian bisa terjadi, jika suatu proyek
menggunakan pendekatan NPV, proyek tersebut menjadi rangking
kedua dibandingkan dengan proyek lain. Dan jika menggunakan
pendekatan IRR, menjadi rangking pertama
KASUS:
Arus kas empat proyek yang bersifat mutually exclusive (Rp 000)
Tahun
A
B
C
D
PVIF (10%)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------0
(1.500)
(1.500)
(1.500)
(1.500)
1,000
1
150
0
150
300
0,909
2
1.350
0
300
450
0,826
3
4
5
150
(150)
(600)
450
1.050
1,950
450
600
1.875
750
750
900
0,751
0,683
0,621
TINJAUAN UMUM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional
dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana,
memperoleh dana dan pembagian hasil operasi perusahaan.
Manajemen keuangan penting bagi:
- Manajer keuangan.
- Manajer bukan keuangan.
Fungsi keuangan
Mengambil keputusan investasi:
Memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling
menguntungkan.
Mengambil keputusan pembelanjaan:
Memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan
biaya paling murah.
Mengambil keputusan dividen:
Menentukan berapa besar bagian laba yang diperoleh perusahaan
akan dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Tujuan Perusahaan
Memaksimumkan laba.
- Mengabaikan tanggungjawab sosial.
- Mengabaikan risiko.
- Berorientasi jangka pendek.
Memaksimumkan nilai perusahaan atau kekayaan pemegang saham.
- Memperhatikan tanggungjawab sosial.
- Mempertimbangkan risiko.
- Berorientasi jangka panjang.
Fungsi
Keuangan
Kep. Investasi
Kep.
Pembelanjaan
dan
Kep. Dividen
Harga pasar
saham
Pendapat
an
Risiko
Bisnis
Risiko
Keuangan
Risiko
total
Nilai
Perusahaan
Faktor ekstern
Perusahaan
Hub. Fungsi Keuangan Dengan Tujuan Perusahaan
Pendapa
tan
Pendapat
an
Harga pasar
saham
KEUANGAN DAN AKUNTANSI, APA BEDANYA?
Neraca (Balance Sheet)
Laporan laba/rugi (Income Statement)
Laporan arus kas (Statment Of Cash Flows)
Laporan perubahan modal
KEUANGAN MEMFOKUSKAN PADA PERTANYAAN
What do we do now?
Where do we from here?
KEUANGAN DAN AKUNTANSI
Akuntansi penekanan pada aspek tinjauan (review), pada umumnya
memiliki wawasan histories,
Keuangan dengan penekanan pada pembuatan keputusan lebih focus
pada masa depan (future)
KEUANGAN & AKUNTANSI
Review
Balance Sheet
Income Statement
Statement of Cash Flows
Future
BIDANG- BIDANG KEUANGAN
Keuangan Perusahaan (Corporate Finance)
Investasi (Investment)
Pasar Keuangan dan Perantara (Financial market and Intermediaries)
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN LINTAS WAKTU
Time Preference
Annuity (Uniform Series)
Konversi antara At Present (P), At Future (F) and Annuity (A)
Time Preference
Merupakan preferensi waktu yang menyatakan bahwa sejumlah sumber
yang tersedia pada saat ini untuk dinikmati, akan lebih disenangi orang
daripada sejumlah sumber yang sama, tetapi baru tersedia dalam beberapa
tahun yang akan datang
Alasan pemikiran :
• Inflasi
• Dikonsumsi
• Resiko penyimpanan
Annuity (uniform Series)
Adalah jumlah yang dibayar atau jumlah yang diterima secara berturutturut dari suatu periode yang ada.
Sifat-sifat annuity:
Jumlah anggsurannya sama
Jarak periode angsuran sama
Angsuran pertama pada akhir periode pertama.
COMPOUNDING FACTOR
Future value, adalah untuk mencari nilai F jika diketahui P , i dan n.
Contoh: Ali menyimpan uang di bank sebesar Rp 5 jt selama 5 tahun,
dengan tingkat bunga 10% setiap tahun. Berapa uang Ali pada akhir tahu ke
5?
n
F = P (1 + i)
F = 5.000.000 ( 1 + 0,10 ) 5
F = Rp 5.000.000. 1,611
F = 8.055.000
COMPOUNDING FACTOR FOR 1 PER ANNUM
Adalah untuk mencari F, jika diketahui A, i dan n. dengan kata lain untuk
menghitung nilai diwaktu yang akan datang, jika telah diketahui sejumlah
uang tertentu yang akan dipinjamkan atau ditanamkan pada setiap akhir
tahun selama umur periode tertentu.
Contoh: sebuah perusahaan membayar honorarium kepada konsultan
sebesar Rp 10 jt setiap tahun selama 5 tahun secara berturut-turut. Akan
tetapi fee tersebut dibayarkan sekaligus pada akhir tahun ke 5 dengan
mempehitungkan tingkat bunga yang berlaku sebesar 10% per tahun.
Dengan demikian berapa jumlah uang yang harus dibayarkan oleh
perusahaan pada akhir tahun ke 5?
Pemecahan :
F=A
[ (1 + i )n − 1 ]
i
F =10.000.000
[ (1 + 0,15 )5 − 1 ]
0,15
[ (1 + 0,15 )5 − 1 ]
F = 10.000.000
0,15
= Rp 60.742.386
DISCOUNT FACTOR
Adalah mencari nilai P, jika diketahui sejumlah uang dimasa yang akan
datang dengan memperhatikan periode tertentu.
Missal: diketahui F = Rp 30.000.000, i = 16% per tahun, dan n = 5 tahun.
Berapa nilai P?
Pemecahan :
P=F
1
n
(1 + i )
P = Rp 30.000.000
1
5
( 1 + 0,16 )
= 30.000.000 . 0,476113
= 14 .283.390
PRESENT WORTH/VALUE OF AN ANNUITY FACTOR
Adalah mencari nilai sekarang dari penjumlahan tetap sebesar 1 yang
dibayarkan atau diterima pada setiap akhir tahun.
Misal: bila diketahui A = Rp 5.000.000, i = 10% per tahun dan n = 5
tahun, maka berapa nilai P?
Pemecahan :
P= A
[
n
(1 + i) − 1
i ( 1 + i )n
]
1 0,105 1
P Rp 5.000.000
5
0,101 0,10
5.000.000 . 3,790787
18.953.935
MATERI 2 COMPONDING
COMPONDING
Tengah tahunan (semiannual compounding)
Kuartalan (quarterly compounding)
Bulanan ( monthly compounding)
Harian (daily compounding)
Semiannual Compounding
Sebuah perusahaan menyimpan dana di bank sebesar Rp 200.000
untuk masa 2 tahun. Pihak bank memberikan tingkat bunga
simpanan sebesar 8% per tahun. Berdasarkan data ini berapa nilai
dana perusahaan pada akhir tahun ke 2 jika dihitung berdasarkan
tengah tahunan dan kuartalan?
Untuk menghitung nilai tersebut digunakan rumus :
i
Fn =P 1 + m
( )
mn
0,08 2.2
Fn =Rp200.000 1 + 2
(
= Rp 200.000 (1,16986)
= Rp 233.972
)
Periode
Jumlah
Dana
Compound
Interest
factor
Jumlah dana
akhir periode
6 bulan
Rp 200.000
1,04
Rp 208.000
1 tahun
Rp 208.000
1,04
Rp 216.320
18 bulan
Rp 216.320
1,04
Rp 224.973
2 tahun
Rp 224.973
1,04
Rp 233.972
MENENTUKAN DISCOUNT RATE
Contoh:
Hardin Corporation meminjam dana ke bank sebesar rp 100.000.000.
Pinjaman tersebut dapat diberikan pihak bank jika hardin corporation
setuju menandatangani surat pengakuan hutang selama 5 tahun
untuk pinjaman rp 100.000.000 menjadi rp 153.862.000. Dari data
tersebut hitunglah berapa tingkat bunga yang diberlakukan pihak
bank?
Discount rate atas pinjaman tersebut dapat dihitung :
RUMUS:
P0
Pk
R 100.000.000
iF K / i P
0,64993 / 0,65
Rp153.862.000
iF K / i
interest factor 0,650 tersebut dapat dikonfrmasikan dengan tabel
present value pada N ke 5 atau mendekati angka tersebut.
Dalam tabel terlihat interest factor 0,650 menunjukkan discount rate
9%. Ini berarti discount rate atas pinjaman tersebut sebesar 9%.
Apabila Hardin Corporation akan mengembalikan pinjaman tidak
sekaligus melainkan 4 kali berturut-turut setiap tahun (annuity)
sebesar Rp 30.529.000, maka berapa discount rate atas pinjaman
tersebut?
Rp100.000.000
iFk/i = Rp 30.529.000 = 3,27557 = 3,276
Interest factor 3,276 tersebut dapat dikonfrmasikan dengan tabel
Present Value pada N ke 4 atau mendekati angka tersebut.
Dalam tabel terlihat yang mendekati Interest Factor 3,276 adalah
3,312 yaitu pada discount rate 8% dan 3,240 pada Discount Rate
9%. Oleh karena Interest Factor 3,276 terletak antara 8% dan 9% ,
maka perlu dilakukan iterpolasi:
3.312 − 3,276
i = 8 % + 3,312 − 3,240 x 1%
0,036
=8,5%
0
,072
Jadi interest yang diberlakukan oleh pihak bank adalah 8,5%
= 8% +
TUGAS: 1
1. PT Mekar Sari memproyeksikan penerimaan kas bersih untuk 15 tahun
yang akan datang sebagai berikut:
Tahun
1-4
5
6-8
9
10 - 15
Cash Flow
500.000
900.000
750.000
1.500.000
1.750.000
Jika present value dihitung berdasarkan discount rate 1,10% per bulan,
maka tentukan present value dari cash flow selama 15 tahun tersebut.
2. Perusahaan ABC menawarkan kepada Hardin Corporation jika 1 unit
mesin seharga Rp 50.000.000 dapat dibayar secara kredit selama 5
tahun. Dari tabel angsuran per tahun menunjukkan bahwa supplier
mewajibkan Hardin Corporation harus membayar angsuran per tahunnya
sebesar Rp 15.750.000. berdasarkan data tersebut di atas:
a. Hitunglah discount rate dari kredit tersebut.
b. Seandainya Hardin Corporation dengan membeli mesin tersebut
dapat menaikkan rate of return sebesar 15%. Apakah tawaran dari
supplier tersebut layak untuk dipertimbangkan. Beri alasannya!
MATERI 3 CAPITAL BUDGETING
CAPITAL BUDGETING
Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama,
sehingga perlu diperhitungkan secara cermat untung rugi.
Kebutuhan dana harus diperhitungkan secara tepat karena jika dana
yang tersedia melebihi kebutuhan akan menimbulkan beban tetap
tambahan. Sebaliknya jika dana yang tersedia kurang dari seharusnya,
mengakibatkan kegiatan produksi akan terganggu karena tidak
didukung oleh peralatan yang cukup.
Capital budgeting berkaitan dengan pengeluaran dana untuk
pembelian aktiva tetap dan pengeluaran lain untuk jangka panjang.
Macam Keputusan Penganggaran Modal
Ditinjau dari aspek penghematan biaya atau peningkatan pendapatan
- Proyek penggantian (replacement)
- Proyek perluasan (expansion)
- Pertumbuhan (growth)
- Proyek lingkungan (environmental)
Ditinjau dari tingkat ketergantungan
- Independent project
- Mutually exclusive project
- Complement project
- Subtitutes project
METODE PENILAIAN USULAN INVESTASI
1.
2.
3.
4.
5.
Net present value method (NPV)
Proftability Index (PI atau B/C Ratio)
Internal rate of return method (IRR)
Pay back period method.
Average rate of return method (ARR)
CASH FLOW
Earning After Taxes Plus Depresiasi. Ada juga yang menyebutnya
dengan Net Cash Flows
CF = EAT + DEPRESIASI
CF
= EAT + Depreciation + bunga (1 – pajak)
POLA CASH FLOWS
1. Conventional Cash Flows
2. Non Conventional Cash Flow
3. Terminal Cash Flow
CONTOH : Terminal CF
Missal diketahui residu dr investasi sebesar 10 jt. Tetapi waktu dijual
laku seharga 12 jt, perusahaan memperoleh laba sebesar 2 jt (Capital Gains).
Jika capital gains tax rate 20%, maka cash flow dr residu tersebut adalah:
Cash flow = Rp 12.000.000 – (Rp 2.000.000 x 0,20) = Rp 11.600.000
NET INVESTMENT (OUTLAY)
a. Capital expenditure yaitu jenis pengeluaran yang memberikan manfaat
jangka panjang seperti ; pembelian tanah, mesin-mesin bangunan dan
aktiva tetap lainnya yang sering disebut dengan istilah outlay.
b. Revenue expenditure yaitu jenis pengeluaran yang diperhitungkan
sebagai biaya seperti ; biaya material, tenaga kerja, biaya pabrik,
operating expenses dan lain sebagainnya.
KASUS
4 tahun yang lalu dibeli mesin dengan harga Rp 100.000,- Usia teknis
10 tahun. Diperkirakan mesin ini bila dijual sekarang akan laku Rp 110.000,Capital gain tax rate 30% dan normal tax rate 50%. Mesin baru bila dibeli
akan diperoleh dengan harga Rp 200.000. Biaya pemasangan Rp 50.000
(installation cost). Berapakah besarnya net investment?
PENYELESAIAN
Capital gain (keuntungan atas penjualan assets) = Rp 110.000,- Rp
100.000,- = Rp 10.000,- Nilai buku mesin lama = Rp 100.000,- Rp
40.000,- = Rp 60.000, Normal gain = Rp 40.000,- (Nilai yang sudah dipakai).
Total pajak yang harus dikeluarkan :
Capital gain
: Rp 10.000,- 30% = Rp 3.000, Normal gain
: Rp 40.000,- 50% = Rp 20.000,Total = Rp 23.000,-
NET INVESTMENT
Harga mesin baru
Biaya pemasangan
Rp.
Rp.
Rp.
Proceeds Assets lama Rp.
Rp.
Pajak penjualan assets Rp.
Net investment
Rp.
200.000
50.000
250.000
110.000
140.000
23.000
163.000
CATATAN
1. Assets terjual melebihi harga beli (seperti contoh di atas).
2. Assets terjual di bawah harga beli, tetapi di atas nilai buku.
3. Assets terjual sama dengan nilai buku.
4. Assets terjual kurang atau di bawah nilai buku.
Kasus:
Proyek A dan B membutuhkan investasi sebesar Rp 800.000,- Pola cash
flows untuk masing-masing proyek diperkirakan sebagai berikut :
Tahun
Proyek A
Proyek B
1
Rp.
400.000
Rp.
100.000
2
Rp.
400.000
Rp.
200.000
3
Rp.
200.000
Rp.
200.000
4
Rp.
100.000
Rp.
200.000
5
Rp.
300.000
6
Rp.
400.000
Proyek manakah yang paling menguntungkan bila perhitungan atas dasar
konsep net present value. Discount rate diperhitungkan 8%.
Pemecahan :
Discount factor (DF) pada discount rate 8%
( B / C ratio )
Rp 945.500,
1,18
Rp 800.000,
TH
CASH FLOWS
DF (8%)
PV
1
Rp100.000
0,926
Rp92.60
0
2
Rp200.000
0,857
Rp171.4
00
3
Rp200.000
0,794
Rp158.8
00
4
Rp200.000
0,735
Rp147.0
00
5
Rp300.000
0,681
Rp204.3
00
Rp400.000
0,630
Rp252.0
00
Total
value
Rp1.026.10
0
6
present
Net investment
Rp800.000
Net
value
Rp226.100
B/C ratio =
present
Rp 1.026.100,−
= 1,28
Rp 800.000,−
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Prinsip dari konsep internal rate of return adalah bagaimana
menentukan discount rate yang dapat mempersamakan present value of
proceeds dengan outlay.
Sehingga pada keadaan ini net present valuenya = nol. hubungan
antara konsep NPV dengan IRR, dimana konsep NPV, mencari NPV pada
discount rate tertentu, sedangkan konsep IRR, justru mencari discount rate
yang diinginkan. Untuk menentukan discount rate yang dicari dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Outlay =
A1
+
( 1+ r )
A2
A3
An
+
.........+
2
3
n
(1+r )
(1+r )
(1+r )
Guna mencari besarnya “r” dapat dilakukan dengan metode trial and error
(coba-coba).
IRR PROYEK A
TH
DF 18%
Proceeds
1
0,847
Rp.
400.000
Rp.
338.800
2
0,718
Rp.
400.000
Rp.
287.200
3
0,609
Rp.
200.000
Rp.
121.800
4
0,516
Rp.
100.000
Rp.
51.600
Total PV
Rp.
799.400
Net investment
Rp.
800.000
NPV (-)
(Rp.
Proceeds
PV Proceeds
600)
TH
DF 17%
PV of Proceeds
1
0,855
Rp.
400.000
Rp.
342.000
2
0,731
Rp.
400.000
Rp.
292.400
3
0,624
Rp.
200.000
Rp.
124.800
4
0,534
Rp.
100.000
Rp.
53.400
Total PV
Rp.
812.600
Net investment
Rp.
800.000
NPV
Rp.
12.600
12.600
Persentase perbedaan = 13.200 × 1% = 0,95%
r yang dicari
= 17% + 0,95% = 17,95%
IRR = 17,95%
IRR PROYEK B
N
DF 16%
Proceeds
PV Proceeds
1
0,862
Rp.
100.000
Rp.
86.200
2
0,743
Rp.
200.000
Rp.
148.600
3
0,641
Rp.
200.000
Rp.
128.200
4
0,552
Rp.
200.000
Rp.
110.400
5
0,476
Rp.
300.000
Rp.
142.800
6
0,41
Rp.
400.000
Rp.
164.000
Total PV
Rp.
780.200
Net investment
Rp.
800.000
NPV (-)
(Rp.
19.800)
TH
DF 15%
Proceeds
PV of Proceeds
1
0,870
Rp.
100.000
Rp.
87.000
2
0,756
Rp.
200.000
Rp.
151.200
3
0,658
Rp.
200.000
Rp.
131.600
4
0,572
Rp.
200.000
Rp.
114.400
5
0,497
Rp.
300.000
Rp.
149.100
6
0,432
Rp.
400.000
Rp.
172.800
Total PV
Rp.
806.100
Net investment
Rp.
800.000
NPV
Rp.
6.100
6.100
Persentase perbedaan = 25.900 × 1% = 0,24 %
r yang dicari
IRR = 15,24%
= 15% + 0,24% = 15,24%
PAY BACK PERIOD METHOD
Metode Pay Back mengabaikan konsep Time Value Of Money, sehingga
Cash Flows tidak dikaitkan dengan Discount Rate tertentu, Inti dari konsep
ini adalah, menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan investasi seperti semula, melalui Proceeds yang dihasilkan
dalam setiap periode.
Keburukan dari metode ini adalah mengabaikan besarnya Proceeds
setelah periode Pay Back.
Kasus:
Diketahui Dua proyek A dan B membutuhkan investasi masing-masing
sebesar Rp 10.000.000. Sedangkan perkiraan cash inflows sebagai berikut:
Tahun
Cash infoos
Proyek A
Proyek B
1
Rp 5.000.000
Rp 3.000.000
2
Rp 5.000.000
Rp 4.000.000
3
Rp 1.000.000
Rp 3.000.000
4
Rp 1.000.000
Rp 4.000.000
5
Rp 1.000.000
Rp 3.000.000
Proyek A = 2 tahun
Proyek B = 3 tahun
Proyek yang diterima adalah periode pay back yang terpendek, yaitu
proyek A.
Tetapi kelemahan konsep ini terlihat, yaitu proceeds setelah periode
tersebut kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan proyek B.
AVERAGE RATE OF RETURN METHOD
Average Earning After Taxes
Average Investment
Average Rate of Return =
Average investment =
Total investment
2
Kasus:
Investasi proyek A = Rp 600.000,- usia investasi 6 tahun.
Investasi proyek B = Rp 720.000,- usia investasi 6 tahun.
Proft after taxes + depresiasi untuk proyek A dan B, diperkirakan sebagai
berikut:
Tahun
Proyek A
Proyek B
1
Rp 200.000
Rp 450.000
2
Rp 200.000
Rp 220.000
3
Rp 200.000
Rp 200.000
4
Rp 200.000
Rp 130.000
5
Rp 200.000
Rp 130.000
6
Rp 200.000
Rp 130.000
Proyek mana yang dipilih berdasarkan Average Rate Of Return ?
Pemecahan :
Rp 600.000,−
= Rp 100.000,−
6
Rp 720.000,−
Depresiasi proyek B =
= Rp 120.000,−
6
Proyek
A
Depresiasi untuk proyek A =
Proyek B
Net Investment
Rp600.000
Rp720.000
Average Investment
Rp300.000
Rp360.000
Tahun
Proceeds
Dep
EAT
1
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
2
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
3
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
4
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
5
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
6
Rp 200.000
Rp100.000
Rp100.000
Jumlah
Rp1.200.000
Rp600.000
Rp600.000
Average EAT
Rp100.000
Average Rate of
Return
0,33
Tahun
Proceeds
Dep
EAT
1
Rp 450.000
Rp120.000
Rp330.000
2
Rp 220.000
Rp120.000
Rp100.000
3
Rp 200.000
Rp120.000
Rp80.000
4
Rp 130.000
Rp120.000
Rp10.000
5
Rp 130.000
Rp120.000
Rp10.000
6
Rp 130.000
Rp120.000
Rp10.000
Jumlah
Rp 1.260.000
Rp
720.000
Rp
540.000
Average EAT
Rp90.000
Average Rate
ofReturn
0,25
KESIMPULAN:
1. Teknik Capital Budgeting yang menggunakan Average Rate Of Return
atau Pay Back Period merupakan teknik yang bersifat unsophisticated
(sederhana) untuk mengevaluasi sejauh mana suatu Capital Projects
itu
menarik.
Sedangkan
teknik
Capital
Budgeting
yang
mempertimbangkan Time Value Of Money, merupakan teknik yang
sophisticated (rumit) yaitu Net Present Value Method, mengukur
perbedaan nilai sekarang dari Cash Inflow dan initial investment.
Disamping itu juga mengukur present value dan Cash Outflow agar
dapat menentukan sejauh mana suatu proyek dapat diterima.
2. Proftability Index adalah sama dengan Net Present Value tetapi alat
analisis ini melakukan perbandingan antara Present Value Cash Inflow
dengan Initial Investment. Rasio ini menunjukkan sejauh mana
penerimaan melebihi investasi. Internal Rate Of Return (IRR), mencari
Discount Rate yang menghasilkan NPV proyek sama dengan nol.
Analisis ini juga digunakan sebagai basis pengambilan keputusan
tentang ditolak atau diterimanya suatu proyek.
3. Pendekatan NPV dan IRR erat kaitannya dengan Cost Of Capital karena
Cost Of Capital dalam hal ini berfungsi sebagai Discount Rate dan Cut
Of Rate. Suatu proyek menurut pertimbangan IRR hanya dapat
diterima jika IRR > Cost Of Capital dari proyek tersebut. Demikian pula
dalam memperhitungkan NPV, discount rate yang digunakan adalah
sebesar Cost Of Capital proyek itu.
4. Capital Rationing dapat digunakan untuk memilih beberapa proyek
dari berbagai proyek yang tersedia. Analis ini membantu pimpinan
untuk memilih proyek yang tersedia karena terbatasnya dana yang
tersedia. Capital Rationing dapat dikombinasikan dengan pendekatan
NPV atau IRR.
5. Rangking proyek akan berbeda jika menggunakan setiap kriteria
investasi, tetapi biasanya akan menghasilkan kesimpulan yang sama.
Dengan kata lain jika pertimbangan NPV suatu proyek dapat diterima
(layak) maka umumnya pertimbangan IRR dan lain-lain dapat juga
menerima. Namun demikian bisa terjadi, jika suatu proyek
menggunakan pendekatan NPV, proyek tersebut menjadi rangking
kedua dibandingkan dengan proyek lain. Dan jika menggunakan
pendekatan IRR, menjadi rangking pertama
KASUS:
Arus kas empat proyek yang bersifat mutually exclusive (Rp 000)
Tahun
A
B
C
D
PVIF (10%)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------0
(1.500)
(1.500)
(1.500)
(1.500)
1,000
1
150
0
150
300
0,909
2
1.350
0
300
450
0,826
3
4
5
150
(150)
(600)
450
1.050
1,950
450
600
1.875
750
750
900
0,751
0,683
0,621