Manajemen Keuangan PPT Dr. Abd. Rochim S

MATERI I INTRODUCTION & TIME PREFERENCE
TINJAUAN UMUM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional
dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana,
memperoleh dana dan pembagian hasil operasi perusahaan.
Manajemen keuangan penting bagi:
- Manajer keuangan.
- Manajer bukan keuangan.

Fungsi keuangan
Mengambil keputusan investasi:
Memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling
menguntungkan.
Mengambil keputusan pembelanjaan:
Memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan
biaya paling murah.
Mengambil keputusan dividen:
Menentukan berapa besar bagian laba yang diperoleh perusahaan
akan dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham.

Tujuan Perusahaan

Memaksimumkan laba.
- Mengabaikan tanggungjawab sosial.
- Mengabaikan risiko.
- Berorientasi jangka pendek.
Memaksimumkan nilai perusahaan atau kekayaan pemegang saham.
- Memperhatikan tanggungjawab sosial.
- Mempertimbangkan risiko.
- Berorientasi jangka panjang.

Fungsi
Keuangan
Kep. Investasi
Kep.
Pembelanjaan
dan
Kep. Dividen

Harga pasar
saham


Pendapat
an
Risiko
Bisnis
Risiko
Keuangan

Risiko
total

Nilai
Perusahaan

Faktor ekstern
Perusahaan

Hub. Fungsi Keuangan Dengan Tujuan Perusahaan

Pendapa
tan


Pendapat
an
Harga pasar
saham

KEUANGAN DAN AKUNTANSI, APA BEDANYA?
Neraca (Balance Sheet)
Laporan laba/rugi (Income Statement)
Laporan arus kas (Statment Of Cash Flows)
Laporan perubahan modal

KEUANGAN MEMFOKUSKAN PADA PERTANYAAN
 What do we do now?
 Where do we from here?

KEUANGAN DAN AKUNTANSI
 Akuntansi penekanan pada aspek tinjauan (review), pada umumnya
memiliki wawasan histories,
 Keuangan dengan penekanan pada pembuatan keputusan lebih focus

pada masa depan (future)

KEUANGAN & AKUNTANSI
Review

Balance Sheet
Income Statement
Statement of Cash Flows

Future

BIDANG- BIDANG KEUANGAN
 Keuangan Perusahaan (Corporate Finance)
 Investasi (Investment)
 Pasar Keuangan dan Perantara (Financial market and Intermediaries)

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN LINTAS WAKTU
 Time Preference
 Annuity (Uniform Series)
 Konversi antara At Present (P), At Future (F) and Annuity (A)


Time Preference
Merupakan preferensi waktu yang menyatakan bahwa sejumlah sumber
yang tersedia pada saat ini untuk dinikmati, akan lebih disenangi orang
daripada sejumlah sumber yang sama, tetapi baru tersedia dalam beberapa
tahun yang akan datang

Alasan pemikiran :

• Inflasi
• Dikonsumsi
• Resiko penyimpanan

Annuity (uniform Series)
Adalah jumlah yang dibayar atau jumlah yang diterima secara berturutturut dari suatu periode yang ada.
Sifat-sifat annuity:
 Jumlah anggsurannya sama
 Jarak periode angsuran sama
 Angsuran pertama pada akhir periode pertama.


COMPOUNDING FACTOR
Future value, adalah untuk mencari nilai F jika diketahui P , i dan n.
Contoh: Ali menyimpan uang di bank sebesar Rp 5 jt selama 5 tahun,
dengan tingkat bunga 10% setiap tahun. Berapa uang Ali pada akhir tahu ke
5?
n

F = P (1 + i)
F = 5.000.000 ( 1 + 0,10 ) 5
F = Rp 5.000.000. 1,611
F = 8.055.000

COMPOUNDING FACTOR FOR 1 PER ANNUM
Adalah untuk mencari F, jika diketahui A, i dan n. dengan kata lain untuk
menghitung nilai diwaktu yang akan datang, jika telah diketahui sejumlah
uang tertentu yang akan dipinjamkan atau ditanamkan pada setiap akhir
tahun selama umur periode tertentu.
Contoh: sebuah perusahaan membayar honorarium kepada konsultan
sebesar Rp 10 jt setiap tahun selama 5 tahun secara berturut-turut. Akan
tetapi fee tersebut dibayarkan sekaligus pada akhir tahun ke 5 dengan

mempehitungkan tingkat bunga yang berlaku sebesar 10% per tahun.
Dengan demikian berapa jumlah uang yang harus dibayarkan oleh
perusahaan pada akhir tahun ke 5?

Pemecahan :

F=A

[ (1 + i )n − 1 ]
i

F =10.000.000

[ (1 + 0,15 )5 − 1 ]

0,15
[ (1 + 0,15 )5 − 1 ]
F = 10.000.000
0,15


= Rp 60.742.386

DISCOUNT FACTOR
Adalah mencari nilai P, jika diketahui sejumlah uang dimasa yang akan
datang dengan memperhatikan periode tertentu.
Missal: diketahui F = Rp 30.000.000, i = 16% per tahun, dan n = 5 tahun.
Berapa nilai P?

Pemecahan :

P=F

1
n
(1 + i )

P = Rp 30.000.000

1
5

( 1 + 0,16 )

= 30.000.000 . 0,476113
= 14 .283.390

PRESENT WORTH/VALUE OF AN ANNUITY FACTOR
Adalah mencari nilai sekarang dari penjumlahan tetap sebesar 1 yang
dibayarkan atau diterima pada setiap akhir tahun.
Misal: bila diketahui A = Rp 5.000.000, i = 10% per tahun dan n = 5
tahun, maka berapa nilai P?

Pemecahan :

P= A

[

n

(1 + i) − 1


i ( 1 + i )n

]

 1  0,105 1 
P  Rp 5.000.000
5
0,101  0,10  

 5.000.000 . 3,790787
18.953.935

MATERI 2 COMPONDING
 COMPONDING






Tengah tahunan (semiannual compounding)
Kuartalan (quarterly compounding)
Bulanan ( monthly compounding)
Harian (daily compounding)

 Semiannual Compounding
 Sebuah perusahaan menyimpan dana di bank sebesar Rp 200.000
untuk masa 2 tahun. Pihak bank memberikan tingkat bunga
simpanan sebesar 8% per tahun. Berdasarkan data ini berapa nilai
dana perusahaan pada akhir tahun ke 2 jika dihitung berdasarkan
tengah tahunan dan kuartalan?
 Untuk menghitung nilai tersebut digunakan rumus :

i
Fn =P 1 + m

( )

mn

0,08 2.2
Fn =Rp200.000 1 + 2

(

= Rp 200.000 (1,16986)
= Rp 233.972

)

Periode

Jumlah
Dana

Compound
Interest
factor

Jumlah dana
akhir periode

6 bulan

Rp 200.000

1,04

Rp 208.000

1 tahun

Rp 208.000

1,04

Rp 216.320

18 bulan

Rp 216.320

1,04

Rp 224.973

2 tahun

Rp 224.973

1,04

Rp 233.972

 MENENTUKAN DISCOUNT RATE
Contoh:
 Hardin Corporation meminjam dana ke bank sebesar rp 100.000.000.
Pinjaman tersebut dapat diberikan pihak bank jika hardin corporation
setuju menandatangani surat pengakuan hutang selama 5 tahun
untuk pinjaman rp 100.000.000 menjadi rp 153.862.000. Dari data
tersebut hitunglah berapa tingkat bunga yang diberlakukan pihak
bank?
 Discount rate atas pinjaman tersebut dapat dihitung :
RUMUS:

P0
Pk
R 100.000.000
iF K / i  P
 0,64993 / 0,65
Rp153.862.000
iF K / i 

 interest factor 0,650 tersebut dapat dikonfrmasikan dengan tabel
present value pada N ke 5 atau mendekati angka tersebut.
 Dalam tabel terlihat interest factor 0,650 menunjukkan discount rate
9%. Ini berarti discount rate atas pinjaman tersebut sebesar 9%.
 Apabila Hardin Corporation akan mengembalikan pinjaman tidak
sekaligus melainkan 4 kali berturut-turut setiap tahun (annuity)
sebesar Rp 30.529.000, maka berapa discount rate atas pinjaman
tersebut?

Rp100.000.000
iFk/i = Rp 30.529.000 = 3,27557 = 3,276
 Interest factor 3,276 tersebut dapat dikonfrmasikan dengan tabel
Present Value pada N ke 4 atau mendekati angka tersebut.
 Dalam tabel terlihat yang mendekati Interest Factor 3,276 adalah
3,312 yaitu pada discount rate 8% dan 3,240 pada Discount Rate
9%. Oleh karena Interest Factor 3,276 terletak antara 8% dan 9% ,
maka perlu dilakukan iterpolasi:

3.312 − 3,276
i = 8 % + 3,312 − 3,240 x 1%

0,036
=8,5%
0
,072
Jadi interest yang diberlakukan oleh pihak bank adalah 8,5%
= 8% +

TUGAS: 1
1. PT Mekar Sari memproyeksikan penerimaan kas bersih untuk 15 tahun
yang akan datang sebagai berikut:
Tahun
1-4
5
6-8
9
10 - 15

Cash Flow
500.000
900.000
750.000
1.500.000
1.750.000

Jika present value dihitung berdasarkan discount rate 1,10% per bulan,
maka tentukan present value dari cash flow selama 15 tahun tersebut.
2. Perusahaan ABC menawarkan kepada Hardin Corporation jika 1 unit
mesin seharga Rp 50.000.000 dapat dibayar secara kredit selama 5
tahun. Dari tabel angsuran per tahun menunjukkan bahwa supplier
mewajibkan Hardin Corporation harus membayar angsuran per tahunnya
sebesar Rp 15.750.000. berdasarkan data tersebut di atas:
a. Hitunglah discount rate dari kredit tersebut.
b. Seandainya Hardin Corporation dengan membeli mesin tersebut
dapat menaikkan rate of return sebesar 15%. Apakah tawaran dari
supplier tersebut layak untuk dipertimbangkan. Beri alasannya!

MATERI 3 CAPITAL BUDGETING
CAPITAL BUDGETING
 Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama,
sehingga perlu diperhitungkan secara cermat untung rugi.
 Kebutuhan dana harus diperhitungkan secara tepat karena jika dana
yang tersedia melebihi kebutuhan akan menimbulkan beban tetap
tambahan. Sebaliknya jika dana yang tersedia kurang dari seharusnya,
mengakibatkan kegiatan produksi akan terganggu karena tidak
didukung oleh peralatan yang cukup.
 Capital budgeting berkaitan dengan pengeluaran dana untuk
pembelian aktiva tetap dan pengeluaran lain untuk jangka panjang.

Macam Keputusan Penganggaran Modal
Ditinjau dari aspek penghematan biaya atau peningkatan pendapatan
- Proyek penggantian (replacement)
- Proyek perluasan (expansion)
- Pertumbuhan (growth)
- Proyek lingkungan (environmental)
Ditinjau dari tingkat ketergantungan
- Independent project
- Mutually exclusive project
- Complement project
- Subtitutes project

METODE PENILAIAN USULAN INVESTASI
1.
2.
3.
4.
5.

Net present value method (NPV)
Proftability Index (PI atau B/C Ratio)
Internal rate of return method (IRR)
Pay back period method.
Average rate of return method (ARR)

CASH FLOW
Earning After Taxes Plus Depresiasi. Ada juga yang menyebutnya
dengan Net Cash Flows
CF = EAT + DEPRESIASI
CF
= EAT + Depreciation + bunga (1 – pajak)

POLA CASH FLOWS
1. Conventional Cash Flows
2. Non Conventional Cash Flow
3. Terminal Cash Flow

CONTOH : Terminal CF
Missal diketahui residu dr investasi sebesar 10 jt. Tetapi waktu dijual
laku seharga 12 jt, perusahaan memperoleh laba sebesar 2 jt (Capital Gains).
Jika capital gains tax rate 20%, maka cash flow dr residu tersebut adalah:
Cash flow = Rp 12.000.000 – (Rp 2.000.000 x 0,20) = Rp 11.600.000

NET INVESTMENT (OUTLAY)
a. Capital expenditure yaitu jenis pengeluaran yang memberikan manfaat
jangka panjang seperti ; pembelian tanah, mesin-mesin bangunan dan
aktiva tetap lainnya yang sering disebut dengan istilah outlay.
b. Revenue expenditure yaitu jenis pengeluaran yang diperhitungkan
sebagai biaya seperti ; biaya material, tenaga kerja, biaya pabrik,
operating expenses dan lain sebagainnya.

KASUS
4 tahun yang lalu dibeli mesin dengan harga Rp 100.000,- Usia teknis
10 tahun. Diperkirakan mesin ini bila dijual sekarang akan laku Rp 110.000,Capital gain tax rate 30% dan normal tax rate 50%. Mesin baru bila dibeli
akan diperoleh dengan harga Rp 200.000. Biaya pemasangan Rp 50.000
(installation cost). Berapakah besarnya net investment?

PENYELESAIAN
 Capital gain (keuntungan atas penjualan assets) = Rp 110.000,-  Rp
100.000,- = Rp 10.000,- Nilai buku mesin lama = Rp 100.000,-  Rp
40.000,- = Rp 60.000, Normal gain = Rp 40.000,- (Nilai yang sudah dipakai).
Total pajak yang harus dikeluarkan :
 Capital gain
: Rp 10.000,-  30% = Rp 3.000, Normal gain
: Rp 40.000,-  50% = Rp 20.000,Total = Rp 23.000,-

NET INVESTMENT
Harga mesin baru
Biaya pemasangan

Rp.
Rp.
Rp.
Proceeds Assets lama Rp.
Rp.
Pajak penjualan assets Rp.
Net investment
Rp.

200.000
50.000
250.000
110.000
140.000
23.000
163.000

CATATAN
1. Assets terjual melebihi harga beli (seperti contoh di atas).
2. Assets terjual di bawah harga beli, tetapi di atas nilai buku.

3. Assets terjual sama dengan nilai buku.
4. Assets terjual kurang atau di bawah nilai buku.

Kasus:
Proyek A dan B membutuhkan investasi sebesar Rp 800.000,- Pola cash
flows untuk masing-masing proyek diperkirakan sebagai berikut :
Tahun

Proyek A

Proyek B

1

Rp.

400.000

Rp.

100.000

2

Rp.

400.000

Rp.

200.000

3

Rp.

200.000

Rp.

200.000

4

Rp.

100.000

Rp.

200.000

5

Rp.

300.000

6

Rp.

400.000

Proyek manakah yang paling menguntungkan bila perhitungan atas dasar
konsep net present value. Discount rate diperhitungkan 8%.

Pemecahan :
Discount factor (DF) pada discount rate 8%

( B / C ratio ) 

Rp 945.500,
1,18
Rp 800.000,

TH

CASH FLOWS

DF (8%)

PV

1

Rp100.000

0,926

Rp92.60
0

2

Rp200.000

0,857

Rp171.4
00

3

Rp200.000

0,794

Rp158.8
00

4

Rp200.000

0,735

Rp147.0
00

5

Rp300.000

0,681

Rp204.3
00

Rp400.000

0,630

Rp252.0
00

Total
value

Rp1.026.10
0

6

present

Net investment

Rp800.000

Net
value

Rp226.100

B/C ratio =

present

Rp 1.026.100,−
= 1,28
Rp 800.000,−

INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Prinsip dari konsep internal rate of return adalah bagaimana
menentukan discount rate yang dapat mempersamakan present value of
proceeds dengan outlay.
Sehingga pada keadaan ini net present valuenya = nol. hubungan
antara konsep NPV dengan IRR, dimana konsep NPV, mencari NPV pada
discount rate tertentu, sedangkan konsep IRR, justru mencari discount rate
yang diinginkan. Untuk menentukan discount rate yang dicari dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Outlay =

A1
+
( 1+ r )

A2
A3
An
+
.........+
2
3
n
(1+r )
(1+r )
(1+r )

Guna mencari besarnya “r” dapat dilakukan dengan metode trial and error
(coba-coba).

IRR PROYEK A
TH

DF 18%

Proceeds

1

0,847

Rp.

400.000

Rp.

338.800

2

0,718

Rp.

400.000

Rp.

287.200

3

0,609

Rp.

200.000

Rp.

121.800

4

0,516

Rp.

100.000

Rp.

51.600

Total PV

Rp.

799.400

Net investment

Rp.

800.000

NPV (-)

(Rp.
Proceeds

PV Proceeds

600)

TH

DF 17%

PV of Proceeds

1

0,855

Rp.

400.000

Rp.

342.000

2

0,731

Rp.

400.000

Rp.

292.400

3

0,624

Rp.

200.000

Rp.

124.800

4

0,534

Rp.

100.000

Rp.

53.400

Total PV

Rp.

812.600

Net investment

Rp.

800.000

NPV

Rp.

12.600

12.600
Persentase perbedaan = 13.200 × 1% = 0,95%
r yang dicari
= 17% + 0,95% = 17,95%
IRR = 17,95%

IRR PROYEK B
N

DF 16%

Proceeds

PV Proceeds

1

0,862

Rp.

100.000

Rp.

86.200

2

0,743

Rp.

200.000

Rp.

148.600

3

0,641

Rp.

200.000

Rp.

128.200

4

0,552

Rp.

200.000

Rp.

110.400

5

0,476

Rp.

300.000

Rp.

142.800

6

0,41

Rp.

400.000

Rp.

164.000

Total PV

Rp.

780.200

Net investment

Rp.

800.000

NPV (-)

(Rp.

19.800)

TH

DF 15%

Proceeds

PV of Proceeds

1

0,870

Rp.

100.000

Rp.

87.000

2

0,756

Rp.

200.000

Rp.

151.200

3

0,658

Rp.

200.000

Rp.

131.600

4

0,572

Rp.

200.000

Rp.

114.400

5

0,497

Rp.

300.000

Rp.

149.100

6

0,432

Rp.

400.000

Rp.

172.800

Total PV

Rp.

806.100

Net investment

Rp.

800.000

NPV

Rp.

6.100

6.100
Persentase perbedaan = 25.900 × 1% = 0,24 %
r yang dicari
IRR = 15,24%

= 15% + 0,24% = 15,24%

PAY BACK PERIOD METHOD
Metode Pay Back mengabaikan konsep Time Value Of Money, sehingga
Cash Flows tidak dikaitkan dengan Discount Rate tertentu, Inti dari konsep
ini adalah, menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan investasi seperti semula, melalui Proceeds yang dihasilkan
dalam setiap periode.
Keburukan dari metode ini adalah mengabaikan besarnya Proceeds
setelah periode Pay Back.

Kasus:
Diketahui Dua proyek A dan B membutuhkan investasi masing-masing
sebesar Rp 10.000.000. Sedangkan perkiraan cash inflows sebagai berikut:

Tahun

Cash infoos
Proyek A

Proyek B

1

Rp 5.000.000

Rp 3.000.000

2

Rp 5.000.000

Rp 4.000.000

3

Rp 1.000.000

Rp 3.000.000

4

Rp 1.000.000

Rp 4.000.000

5

Rp 1.000.000

Rp 3.000.000

Proyek A = 2 tahun
Proyek B = 3 tahun
 Proyek yang diterima adalah periode pay back yang terpendek, yaitu
proyek A.
 Tetapi kelemahan konsep ini terlihat, yaitu proceeds setelah periode
tersebut kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan proyek B.

AVERAGE RATE OF RETURN METHOD

Average Earning After Taxes
Average Investment

Average Rate of Return =
Average investment =

Total investment
2

Kasus:
Investasi proyek A = Rp 600.000,- usia investasi 6 tahun.
Investasi proyek B = Rp 720.000,- usia investasi 6 tahun.
Proft after taxes + depresiasi untuk proyek A dan B, diperkirakan sebagai
berikut:
Tahun

Proyek A

Proyek B

1

Rp 200.000

Rp 450.000

2

Rp 200.000

Rp 220.000

3

Rp 200.000

Rp 200.000

4

Rp 200.000

Rp 130.000

5

Rp 200.000

Rp 130.000

6

Rp 200.000

Rp 130.000

Proyek mana yang dipilih berdasarkan Average Rate Of Return ?

Pemecahan :

Rp 600.000,−
= Rp 100.000,−
6
Rp 720.000,−
Depresiasi proyek B =
= Rp 120.000,−
6
Proyek
A

Depresiasi untuk proyek A =

Proyek B

Net Investment

Rp600.000

Rp720.000

Average Investment

Rp300.000

Rp360.000

Tahun

Proceeds

Dep

EAT

1

Rp 200.000

Rp100.000

Rp100.000

2

Rp 200.000

Rp100.000

Rp100.000

3

Rp 200.000

Rp100.000

Rp100.000

4

Rp 200.000

Rp100.000

Rp100.000

5

Rp 200.000

Rp100.000

Rp100.000

6

Rp 200.000

Rp100.000

Rp100.000

Jumlah

Rp1.200.000

Rp600.000

Rp600.000

Average EAT

Rp100.000

Average Rate of
Return

0,33

Tahun

Proceeds

Dep

EAT

1

Rp 450.000

Rp120.000

Rp330.000

2

Rp 220.000

Rp120.000

Rp100.000

3

Rp 200.000

Rp120.000

Rp80.000

4

Rp 130.000

Rp120.000

Rp10.000

5

Rp 130.000

Rp120.000

Rp10.000

6

Rp 130.000

Rp120.000

Rp10.000

Jumlah

Rp 1.260.000

Rp

720.000

Rp

540.000

Average EAT

Rp90.000

Average Rate
ofReturn

0,25

KESIMPULAN:
1. Teknik Capital Budgeting yang menggunakan Average Rate Of Return
atau Pay Back Period merupakan teknik yang bersifat unsophisticated
(sederhana) untuk mengevaluasi sejauh mana suatu Capital Projects
itu
menarik.
Sedangkan
teknik
Capital
Budgeting
yang
mempertimbangkan Time Value Of Money, merupakan teknik yang
sophisticated (rumit) yaitu Net Present Value Method, mengukur
perbedaan nilai sekarang dari Cash Inflow dan initial investment.
Disamping itu juga mengukur present value dan Cash Outflow agar
dapat menentukan sejauh mana suatu proyek dapat diterima.
2. Proftability Index adalah sama dengan Net Present Value tetapi alat
analisis ini melakukan perbandingan antara Present Value Cash Inflow
dengan Initial Investment. Rasio ini menunjukkan sejauh mana
penerimaan melebihi investasi. Internal Rate Of Return (IRR), mencari
Discount Rate yang menghasilkan NPV proyek sama dengan nol.
Analisis ini juga digunakan sebagai basis pengambilan keputusan
tentang ditolak atau diterimanya suatu proyek.
3. Pendekatan NPV dan IRR erat kaitannya dengan Cost Of Capital karena
Cost Of Capital dalam hal ini berfungsi sebagai Discount Rate dan Cut
Of Rate. Suatu proyek menurut pertimbangan IRR hanya dapat
diterima jika IRR > Cost Of Capital dari proyek tersebut. Demikian pula
dalam memperhitungkan NPV, discount rate yang digunakan adalah
sebesar Cost Of Capital proyek itu.
4. Capital Rationing dapat digunakan untuk memilih beberapa proyek
dari berbagai proyek yang tersedia. Analis ini membantu pimpinan
untuk memilih proyek yang tersedia karena terbatasnya dana yang
tersedia. Capital Rationing dapat dikombinasikan dengan pendekatan
NPV atau IRR.
5. Rangking proyek akan berbeda jika menggunakan setiap kriteria
investasi, tetapi biasanya akan menghasilkan kesimpulan yang sama.
Dengan kata lain jika pertimbangan NPV suatu proyek dapat diterima
(layak) maka umumnya pertimbangan IRR dan lain-lain dapat juga
menerima. Namun demikian bisa terjadi, jika suatu proyek
menggunakan pendekatan NPV, proyek tersebut menjadi rangking
kedua dibandingkan dengan proyek lain. Dan jika menggunakan
pendekatan IRR, menjadi rangking pertama

KASUS:
Arus kas empat proyek yang bersifat mutually exclusive (Rp 000)
Tahun
A
B
C
D
PVIF (10%)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------0
(1.500)
(1.500)
(1.500)
(1.500)
1,000
1
150
0
150
300
0,909
2
1.350
0
300
450
0,826

3
4
5

150
(150)
(600)

450
1.050
1,950

450
600
1.875

750
750
900

0,751
0,683
0,621