Akhlak Para Nabi Dalam Sejarah (1)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Musa dan kaumnya dari bangsa Bani Israil selamat dari kejaran
Fir’aun dengan izin dan pertolongan Allah Swt. Mereka dapat menyeberangi Laut
Merah. Setelah itu Nabi Musa membawa para pengikutnya menuju Bukit Sinai. Kaum
Bani Israil meluapkan kegembiraan mereka karena dapat selamat dari kejaran Fir’aun
beserta bala tentaranya. Saat itu mereka benar-benar merasakan kemerdekaan dan
kebebasan. Sebelumnya mereka hidup terkekang karena menjadi budak bagi Fir’aun di
Kerajaan Mesir. Sekarang situasinya telah menjadi berbalik 180 derajat, mereka benarbenar bebas, merdeka, dan tidak ada aturan dari Fir'aun yang perlu dipatuhi.
Ketika diangkat menjadi rasul oleh Allah, Nabi Isa baru berusia tiga puluh tahun.
Namun sebagai Nabi ia sangat bijaksana dan sangat cepat tanggap, meskipun umurnya
masih muda. Sebagian di antara kaumnya tidak puas dan selalu berusaha mencari-cari
kelemahannya.
Dalam perjalanan hidupnya sejak masih kanak-kanak hingga dewasa dan sampai
diangkat menjadi Rasul, beliau terkenal sebagai seorang yang jujur, berbudi luhur, dan
mempunyai kepribadian yang tinggi. Tak ada sesuatu perbuatan dan tingkah lakunya
yang tercela yang dapat dituduhkan kepadanya, berlainan sekali dengan tingkah laku
dan perbuatan kebanyakan pemuda-pemuda dan penduduk kota mekkah pada umumnya
yang gemar berfoya-foya dan bermabuk-mabukan. Karena demikian jujurnya dalam
perkataan dan perbuatan, maka beliau diberi julukan “Al-Amin”, artinya: orang yang

dapat dipercayai.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Akhlak Nabi Musa a.s. dalam sejarah?
Bagaimana Akhlak Nabi Isa a.s. dalam sejarah?
Bagaimana Akhlak Nabi Muhammad s.a.w. dalam sejarah?

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. NABI MUSA A.S
1. Kelahiran Nabi Musa a.s
Pada suatu hari seorang ahli nujum datang menghadap Fir’aun bahwa menurut
perhitungannya tak lama lagi bakal lahir seorang bayi dari bangsa israil yang kelak akan
menjadi musuh dan menjatuhkan kekuasaaannya.
Fir’aun mendengar laporan itu. Saat itu juga dia memberikan perintah agar

membunuh bayi laki-laki yang lahir dari kalangan bangsa israil.
Musa dilahirkan oleh pasangan suami istri Imran dan Yukabad. Begitu
mengetahui bahwa anaknya yang lahir adalah laki-laki.
Yukabad dan Imran panik. Jika tak segera disembunyikan anak itu tentulah akan
dibunuh oleh kaki tangan Fir’aun.
Yukabad sangat sayang pada bayinya yang molek dan sehat serta lucu itu. Ia tak
rela bayi itu sampai terbunuh. Tapi untuk menyembunyikannya terus-menerus juga tak
mungkin.
Allah memberikan ilham kepada ibu Nabi Musa itu membuat peti tahan air lalu
menghayutkannya Musa di dalam peti di Sungai Nil. Kakak Musa diperintahkan
mengikuti kemana peti itu hanyut dan di tangan siapakah Musa nanti ditemukan.
Ternyata peti itu ditemukan Putri Raja Fir’aun. Peti dibuka setelah tahu isinya bayi
mereka bawa kehadapan ibu mereka yaitu istri Fir’aun yang bernama Asiah.
Istri Fir’aun sangat senang melihat bayi itu. Ia ingin mengangkatnya sebagai
anak. Maka diutarakanlah niatnya itu kepada Fir’aun.
Mula-mula Fir’aun menolak, namun atas bujukan istrinya itu akhirnya ia setuju.
Asiah pun senang segera dicari inang pengasuh yang menyusui Musa. Namun beberapa
inang yang didatangkan tidak ada yang cocok, Musa tak mau menyedot tetek susu
inang-inang itu.
Kakak Musa menawarkan ibunya untuk menjadi inang. Mereka pura-pura tidak

mengenal Musa. Demikianlah karena disusui ibunya sendiri akhirnya Musa mau

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

2

menetek. Musa diserahkan kepada Yukabad sampai masa menyusunya selesai. Yukabad
mendapat upah bayaran yang cukup besar. Sesudah usai masa menyusu, Musa
dikembalikan ke istana Fir’aun. Ia di didik sebagai mana anak-anak raja yang lain. Ia
berpakaian seperti Fir’aun mengendarai kendaraan Fir’aun sehingga dikenal sebagai
pangeran Musa bin Fir’aun.
Setelah Musa dewasa Allah menganugrahkan pangkat kenabian dan illmu
pengetahuan.
2. Meninggalkan Istana
Pada suatu hari Musa berjalan-jalan di kota. Ia melihat orang Qutbi dan orang
israil sedang berkelahi. Karena keadaan tak seimbang Musa membela orang israil.
Orang Qutbi tidak mau diajak damai. Musa menjadi marah orang itu langsung
dipukulnya. Sekali tempeleng orang itu mati.
Ada seorang saksi yang melihat kejadiannya itu. Musa di laporkan kepada

Fir’aun. Setelah Fir’aun tahu bahwa Musa membela orang israil ia segera
memerintahkan orang untuk menangkap Musa.
Musa melarikan diri, tujuannya ke negeri Madyan. Ia menyesal telah membunuh
orang. Ia bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Allah mengabulkan do’anya da
ia ampuni.
Dari Mesir ke Madyan harus ditempuh jalan kaki selama delapan hari. Karena
kelelahan dan merasa lapar, Musa beristirahat di bawah pepohonan.
Tak jauh dari tempatnya beristirahat ia melihat dua orang wanita cantik sedang
berebut untuk mendapatkan air di sumur guna memberi minum ternak yang mereka
gembalakan. Gadis-gadis cantik itu berebutan dengan sekelompok pria kasar yang mau
menangnya sendiri.
Musa segera bergerak menolong dua gadis itu. Laki-laki kasar tadi mencoba
melawan Musa tapi Musa dapat mengalahkan mereka.

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

3

3. Musa menikah

Kedua orang gadis itu melaporkan apa yang telah dialaminya kepada ayah
mereka di rumah. Ayah mereka yaitu Nabi Syu’aib memerintahkan kepada anak
gadisnya untuk mengundang Musa ke rumah mereka.
Musa memenuhi undangan itu. Keluarga itu senang melihat kedatangan Musa,
sikapnya sopan dan tampak sekali jika ia seorang pemuda berpendidikan dari kalangan
bangsawan. Sebagai rasul, maka datanglah aku kepadamu untuk mengajak engkau dan
kaummu menyembah Allah dan meninggalkan kezaliman serta penindasan terhadap
kaum bangsa israil.
“Siapakah Tuhan yang kau sebut-sebut itu, Musa” tanya Fir’aun. Adakah Tuhan
lain diatas bumi ini selain aku yang patut disembah dan dipuja?”
“ya, ada, yaitu Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu serta Tuhan seluruh alam
semesta ,” jawab Musa.
Demikianlah terjadi perdebatan antara Musa dan Fir’aun. Fir’aun sama sekali
tak dapat menolak hujah dan alasan Musa yang di wakili Harun. Fir’aun akhirnya
mengancam Musa dan Harus dengan berkata: “Hai Musa, jika engkau mengakui Tuhan
selain aku maka pasti engkau kumasukkan kedalam penjara!”
Berkata Musa: “Apakah engkau akan menjarakan aku walaupun aku dapat
membuktikan dan memberikan tanda-tanda kebenaran dakwahku?”
Fir’aun Menantang dan berkata: “Datangkanlah tanda-tanda yang dapat
membuktikan kebenaran kata-katamu jika memang kau benar-benar tidak berdusta.”

Musa kemudian melemparkan tongkatnya. Mendadak berubah menjadi ular
yang merayap ke arah Fir’aun. Fir’aun lari ketakutan dan minta agar Musa menangkap
ularnya lagi.
4. Kehancuran Fir’aun dan Pengikutnya
Kebengisan Fir’aun semakin menjadi-jadi. Para pengikut Nabi Musa disiksa
diluar batas agar menjadi kafir dan mengikuti Fir’aun.
Nabi Musa Kemudian berdo’a agar Allah menimpakan azab kepada Fir’aun dan
para pengikutnya. Do’anya dikabulkan. Mesir dilanda kemarau panjang sehingga

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

4

banyak panen yang gagal. Tanaman dan pepohonan banyak yang mati. Disusul badai
topan yang merobohkan rumah-rumah mereka, jutaan belalang didatangkan menyerbu
hewan dan perkebunan, juga kutu dan katak. Terakhir semua air di Negeri Mesir
mendadak berubah menjadi darah. Wabah penyakit melanda dimana-mana, setiap anak
laki-laki bangsa mesir mendadak mati tidak terkecuali anak-anak Fir’aun sendiri
termasuk putra mahkotanya.

Dalam keadaan demikian mereka mendatangi Nabi Musa agar berdo’a kepada
Tuhan untuk mencabut azab itu. Nabi Musa mau berdo’a setelah Fir’aun berjanji akan
membiarkan kaum Bani Israil pergi dari Mesir bersama Musa.
Namun setelah azab itu berhenti dan keadaan menjadi normal Fir’aun
mengingkari janjinya. Kaum Bani Israil yang menjadi buruh, budak dan sebagainya
tetap diperintahkan bekerja di Mesir dan para pengikut Nabi Musa masih banyak yang
disiksanya.
Dalam keadaan demikian datanglah wahyu dari Allah agar Musa mengajak
kaumnya pergi meninggalkan Mesir.
Mereka berangkat secara diam-diam di malam hari. Takut ketahuan Fir’aun.
Namun Fir’aun mengetahuinya juga. Ia dan bala tentaranya segera menyusul
rombongan Nabi Musa.
Syahdan, rombongan Musa telah sampai di tepi Laut Merah. Mereka tak dapat
melanjutkan perjalanan karena terhalang laut. Para pengikut Nabi Musa panik karena
Fir’aun dari kejauhan sudah tampak bersama bala tentaranya yang akan membunuh
mereka.
“jangan takut Tuhan bersama kita, “kata Nabi Musa sambil memukulkan
tongkatnya ke laut. Seketika laut itu terbelah.
Setelah mereka sampai di daratan seberang, Fir’aun tiba dan menyusul mereka
melalui jalan di laut yang terbelah.

Namun ketika Fir’aun dan para pengikutnya sampai dipertengahan mendadak
laut terbelah itu mengatup kembali. Tenggelamlah Fir’aun dan para pengikutnya. Semua
binasa tanpa tersisa.

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

5

5. Turunnya Kitab Taurat
Sesudah selamat dari kejaran Fir’aun, Musa dan pengikutnya meneruskan
perjalanan. Diwaktu mereka kehausan dan tidak mendapat air Nabi Musa memukulkan
tongkatnya ke batu, maka dari itu, batu itu memancarkan air yang dapat mereka minum.
Sewaktu mereka berada di semenanjung Sinai mereka kepanasan, matahari
seperti memanggang bumi. Tak ada tempat berteduh karena tak satupun pohon terlihat
oleh mereka. Di saat seperti inilah Allah memberikan nikmatnya berupa Manna dan
Salwa.
Mana rasanya manis seperti madu. Sedangkan Salwa adalah burung putuh yang
datang berbondong-bondong silih berganti. Mendapat makanan yang baik itu mereka
bukanya bersyukur malah mau minta makanan dari jenis yang lain lagi. Inilah

kerewelan kaum Bani Israil.
Nabi Musa a.s. adalah seorang nabi yang sejak bayi telah dibuang oleh ibunya
karena pada masa itu, jika ada seorang bayi laki-laki yang lahir, kemudian Fir’aun
mengetahuinya, ia akan segera membunuhnya. Ibunya ingin menyelamatkan Musa
dengan cara memasukkan bayinya ke dalam keranjang dan membiarkan terombangambing di atas sungai, hingga akhirnya ditemukan oleh istri Fir’aun yang sedang mandi.
Fir’aun menyerah pada rayuan istrinya, sehingga Musa jadikan anak angkat.
Musa tumbuh menjadi pemuda yang gagah, kuat, dan pemberani. Keberanian Musa
semakin kuat karena Allah SWT. Mengangkatnya menjadi Nabi dan Rasul.
Kekuatannya digunakan untuk melawan Fir’aun dan pengikutnya.
Sesungguhnya, akhlak Nabi Musa a.s sangat penting untuk ditiru, bagi penguasa
yang kuat hendaknya menjadikan kekuatannya untuk membasmi kemungkaran dan
kemaksiatan, bukan sebaliknya, digunakan untuk mendirikan pusat-pusat kejahatan,
pelacuran, dan pembela kezaliman.
B. NABI ISA A.S
Nabi Isa a.s adalah nabi yang penuh rasa cinta kasih kepada umatnya.
Keahliannya digunakan untuk mengobati orang-orang yang sakit dan membela orang-

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah


6

orang yang miskin. Hendaknya, akhlaknya Nabi Isa a.s ditiru oleh para dokter dan ahli
kesehatan, juga oleh orang-orang yang kaya untuk membantu ekonomi orang-orang
yang fakir dan miskin.
1. Kenabian Isa a.s.
Sejak kecil Isa sudah menampakkan diri sebagai manusia istimewa.
Kecerdasannya luar biasa. Dan pada umur 30 tahun ia diangkat sebagai Nabi dan Rasul.
Sebelum itu telah diajarkan kepadanya Taurat dan Injil.
Dengan diangkatnya sebagai rasul maka mulailah ia menyebarkan agama Islam
kepada kaumnya. Menyerukan kaum Yahudi dan orang-orang Israil untuk kembali
kepada Allah. Menyadarkan kesesatan mereka yang telah berani merubah Kitab Taurat
peninggalan Nabi Musa.
2. Mu’jizat Nabi Isa
Kedatangan Nabi Isa dengan ajaranya yang bersih dan benar telah membuat
tokoh-tokoh agama dari kalangan rahib Bani Israil terancam kedudukannya. Maka
mereka minta bukti kebenaran beliau selaku utusan Allah.
Maka Allah memberikan Mu’jizat kepada Nabi Isa untuk menguatkan ajarannya.
Antara lain:
Nabi Isa membuat mainan burung dari tanah liat, setelah ditiup burung itu hidup

dan terbang atas seizin Allah. Beliau dapat menyembuhkan orang buta.
Beliau dapat menyembuhkan orang yang dimakan orang-orang yang terkena
sakit sopak. Dapat menghidupkan orang mati.
Bisa menceritakan jenis makanan yang dimakan orang-orang di rumah mereka
dan juga makanan yang mereka simpan. Dapat menurunkan makanan dari langit untuk
menuruti kaumnya yang minta hidangan dari sorga.
Bisa menceritakan jenis makanan yang dimakan orang

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

7

3. Kebijakan Dan Kecerdasan Nabi Isa
Ketika diangkat menjadi rasul oleh Allah, Nabi Isa baru berusia tiga puluh tahun.
Namun sebagai Nabi ia sangat bijaksana dan sangat cepat tanggap, meskipun umurnya
masih muda. Sebagian di antara kaumnya tidak puas dan selalu berusaha mencari-cari
kelemahannya.
Pada suatu hari ada salah seorang dari mereka yang berkata, “ bagaimana
mungkin engkau patut menjadi pemimpin kami? Umurmu masih terlalu muda.”
Nabi Isa dengan tenang menjawab, “tidak, saya sudah cukup tua bila
dibandingkan dengan Nabi Ibrahim ketika baru dilahirkan.”
Orang itu terdiam mendongkol. Tapi yang lainnya kurang puas. Orang yang
kedua ini lantas berkata, "Di zaman kepemimpinan Nabi Zakariya, kehidupan di sini
sangat tentram. Tapi di masa kenabianmu sekarang, banyak sekali terjadi kerusuhan."
Tanpa sikap marah Nabi Isa berkata, "Memang betul. Sebab di zaman Nabi
Zakariya umatnya seperti saya, sedangkan di masa sekarang umatku seperti engkau
semuanya."
Maka kedua pembangkang itu pun tidak bisa bicara lagi. Mereka merasa
kehabisan kalimat untuk membantah kebijakan Nabi Isa.
Pada kesempatan yang berbeda, seorang muridnya bertanya, “Apakah paling
berharga bagi manusia?”
“Akal,” kata Nabi Isa. “Sebab dengan akal manusia bisa mensejahterakan hidupnya.”
“Kalau tidak ada?” tanya si murid.

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

8

“Sahabat yang mau memberikan nasihat.”
“Kalau tidak ada?”
“Harta yang halal dan dapat dibanggakan.”
“Diam.”
“Kalau tidak bisa diam?”
“Mati,” jawab Nabi Isa. “sebab, manusia jika tidak punya apa-apa tetapi tidak bisa
diam, biasanya mulutnya hanya akan dipakai untuk mengeluh dan dengki.”
Demikianlah cara Nabi Isa memberikan pengertian kepada para muridnya. Juga
terhadap para sahabatnya yang disebut sebagai khawari.
Pernah pada suatu hari Nabi Isa bertanya kepada para sahabatnya, “Andaikata
kalian melihat salah seorang saudaramu terbuka auratnya ketika tidak sadar, misalnya
pada waktu sedang tidur, apakah yang kalian lakukan? Apakah akan kau tutupi aurat
saudaramu itu, atau akan kau buka sekalian biar telanjang bulat?”
Para sahabatnya menjawab, “Selaku orang-orang yang waras, tentu saja akan
kami tutupi supaya auratnya tidak kelihatan lagi. Masak akan kami buka sampai
telanjang bulat?”
Nabi Isa lalu berkata, “begitulah seharusnya sebagai orang-orang yang beradab,
Tetapi mengapa apabila aib saudaramu terbuka, malah seringkali dibeberkan ke manamana, bahkan ditambah-tambah lagi dengan membongkar aib-aibnya yang lain? Apakah
hal itu tidak berarti sama saja dengan menelanjangi saudaramu sendiri di muka
masyarakat? Dan jika seseorang telah dibentangkan seluruh aibnya di tengah

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

9

masyarakat, biasanya akan jadi nekad di dalam maksiat serta akan malu untuk kembali
kepada masyarakat yang sopan. Karena itu, janganlah suka membongkar-bongkar aib
orang lain, apalagi membeberkannya hingga meluas

ke mana-mana. Orang yang

mempunyai aib seharusnya malah diberi peringatan secara bijaksana agar mau
bertaubat.
C. NABI MUHAMMAD SAW.
Nabi Muhammad SAW. Adalah nabi dan Rasul terakhir, suka dukanya sangat
banyak. Sejak kecil beliau sudah yatim-piatu. Akhlaknya dipuji oleh semua orang,
termasuk orang-orang kafir Quraisy. Beliau dijuluki sebagai Al-Amin, yaitu orang yang
jujur dan terpercaya.
Nabi Muhammad SAW. Adalah penyebar kasih sayang kepada seluruh umat
manusia. Beliau sangat pemaaf meskipun kepada orang yang telah menyakitinya.
Bahkan, beliau menengok orang yang setiap hari meludahinya. Beliau pun orang yang
tegas kepada orang kafir. Beliau menolak melakukan penghianatan kepada Allah SWT.
Meskipun diberi harta yang berlimpah.
Beliau adalah seorang suami yang adil kepada istri-istrinya, dan sering meminta
maaf kepada istri-istrinya jika keadilannya hanya sebatas kemampuannya. Perjuangan
Nabi Muhammad SAW. Didukung sepenuhnya oleh para sahabat, hartanya habis untuk
berjihad, dan ketika beliau wafat, warisan yang ditinggalkan hanyalah kitab suci AlQur’an dan As-Sunnah. Beliau berpesan kepada Fatimah agar tetap mendirikan shalat
karena amal yang pertama akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat.
Akhlak Nabi Muhammad SAW. Sebagai ayah dari anak-anaknya, suami dari
istri-istrinya, komandan perang, mubalig, imam, hakim, pedagang, petani, pengembala,
dan sebagainya merupakan akhlak yang pantas diteladani.
Dalam 100 tokoh terkemuka di dunia, Nabi Muhammad SAW. Menduduki
peringkat pertama, sebagai orang paling berpengaruh di dunia. Beliau peletak dasar
Negara Modern di Madinah yang merumuskan perjanjian yang adil dan demokratis
ditengah-tengah masyarakat sukuistik dan pemeluk Yahudi dan Nasrani. Sebagai

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

10

politisi, beliau sangat dikagumi oleh para raja dan penguasa yang kafir. Beliau adalah
pembela kaum fakir dan miskin yang memilih hidup dalam kefakiran dan kemiskinan.
Itulah Uraian akhlak para Nabi dan Rasullah SAW. Allh SWT. Berfirman dalam
Al-Qur’an surat Al-Hadiid ayat 25:








































      

“Sesungguhnya kami Telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti
yang nyata dan Telah kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan)
supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan kami ciptakan besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka
mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong
(agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”(Q.S. Al-Hadiid: 25)
1. Akhlak Nabi Muhammad S.A.W.
Dalam perjalanan hidupnya sejak masih kanak-kanak hingga dewasa dan sampai
diangkat menjadi Rasul, beliau terkenal sebagai seorang yang jujur, berbudi luhur, dan
mempunyai kepribadian yang tinggi. Tak ada sesuatu perbuatan dan tingkah lakunya
yang tercela yang dapat dituduhkan kepadanya, berlainan sekali dengan tingkah laku
dan perbuatan kebanyakan pemuda-pemuda dan penduduk kota mekkah pada umumnya
yang gemar berfoya-foya dan bermabuk-mabukan. Karena demikian jujurnya dalam
perkataan dan perbuatan, maka beliau diberi julukan “Al-Amin”, artinya: orang yang
dapat dipercayai.

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

11

Ahli sejarah menuturkan, bahwa Muhammad s.a.w. sejak kecil hingga dewasa
tidak pernah menyembah berhala, dan tidak pernah pula makan daging hewan yang
disembelih untuk korban berhala-berhala seperti lazimnya orang Arab jahiliyah pada
waktu itu. Ia sangat benci kepada berhala itu dan menjauhkan diri dari keramaian dan
upacara pemujaan kepada berhala itu.
Untuk menutupi keperluan hidupnya sehari-hari, dia berusaha sendiri mencari
nafkah, karena orang tuanya tidak meninggalkan harta warisan yang cukup. Sesudah dia
menikah dengan Sitti Khadijah, dia berdagang bersama dengan istrinya dan kadangkadang berserikat pula dengan orang lain.
Sebagai seorang manusia yang bakal menjadi pembimbing umat manusia,
Muhammad s.a.w. memiliki bakat-bakat dan kemampuan jiwa besar kecerdasan
pikirannya, ketajaman otaknya, kehalusan perasaannya. Segala pengalaman hidupnya,
mendapat pengolahan yang sempurna dalam jiwanya. Dia mengetahui babak-babak
sejarah pemandangan itu tidak dapat hilang dari pikirannya.
Ia mulai “menyiapkan dirinya” (bertahannuts) untuk mendapat pemusatan jiwa
yang lebih sempurna. Untuk bertahannuts ini dipilih tempat disebuah gua kecil yang
bernama “Hira” yang terdapat pada sebuah bukit yang bernama “Jabal Nur” (bukit
Cahaya) yang terletak kira-kira dua atau tiga mil sebelah utara kota Mekkah.

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
akhlak Nabi Musa a.s sangat penting untuk ditiru, bagi penguasa yang kuat
hendaknya menjadikan kekuatannya untuk membasmi kemungkaran dan kemaksiatan,
bukan sebaliknya, digunakan untuk mendirikan pusat-pusat kejahatan, pelacuran, dan
pembela kezaliman.
Nabi Isa a.s adalah nabi yang penuh rasa cinta kasih kepada umatnya.
Keahliannya digunakan untuk mengobati orang-orang yang sakit dan membela orangorang yang miskin. Hendaknya, akhlaknya Nabi Isa a.s ditiru oleh para dokter dan ahli
kesehatan, juga oleh orang-orang yang kaya untuk membantu ekonomi orang-orang
yang fakir dan miskin.
Nabi Muhammad SAW. Adalah nabi dan Rasul terakhir, suka dukanya sangat
banyak. Sejak kecil beliau sudah yatim-piatu. Akhlaknya dipuji oleh semua orang,
termasuk orang-orang kafir Quraisy. Beliau dijuluki sebagai Al-Amin, yaitu orang yang
jujur dan terpercaya.

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

13

Daftar Pustaka
Ahmad Saebani, Beni dan Hamid, Abdul. 2012. Ilmu Akhlak. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Arroisi, Abdurrahman. 2001. 30 Kisah Teladan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rahimsyah. Tanpa Tahun. Kisah nyata 25 Nabi dan Rasul. Solo: Delima.

Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Muhammad SAW. | Akhlak Para Nabi Dalam
Sejarah

14