SENSASI, PERSEPSI, KESADARAN, MEMORY PERTEMUAN 3 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI PSIKOLOGI

  SENSASI, PERSEPSI, KESADARAN, MEMORY PERTEMUAN 3 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI PSIKOLOGI

  

Sensasi & Persepsi

  Sensasi = Penginderaan; Persepsi = Pengamatan Unsur-unsur* :

  a. Objek/stimulus (sesuatu yang mengenai reseptor)  proses fisik.

  b. Reseptor dan syaraf sensoris  proses fisiologik.

  c. Perhatian/kesadaran  proses psikologik L – S – O – R – L

  (L= Lingkungan; S= Stimulus; O= Organisme; R= Respons)

  Stimulus

  Ambang Stimulus

  • – Ambang Stimulus (Lower Threshold) : batas mi-nimum suatu stimulus sehingga dapat dirasakan
    • – Ambang Terminal (Upper Threshold) : batas maksimum suatu stimulus sehingga bila ditam-bah tidak dapat dirasakan lagi pertambahannya.

  Kepekaan merasakan stimulus (di antara AS dan AT) berbeda antar individu  Ambang

  Stimulus Hukum Weber - Fechner

  • Hukum Weber

    Perbedaan stimulus dapat diamati bila

    besarnya telah mencapai perbandingan tertentu terhadap standarnya.  disebut juga “JND” = Just Noticeable Diference. Contoh : untuk berat : 1/40; untuk cahaya (brightness) : 1/60

  Stimulus

  • Hukum Fechner Bila stimulus bertambah dengan perbanding-an yang tetap maka pengamatan akan men-dapat tambahan yang sama pula.

  Pertambahan stimulus : deret ukur; Penambahan pengamatan : deret hitung

  

Organisme

  • Daya Tarik Stimulus :
    • – Intensitas atau kekuatan
    • – Ukuran – Perubahan – Pengulangan – Kontras

      • Organisme bersikap selektif thd stimulus, tergantung :

    • – Sifat struktural individu  permanen (minat, kepribadian, dsb)
    • – Sifat temporer individu  tidak permanen (kondisi fsik/psikologis) – Aktivitas yang sedang berjalan pada individu.

  Alat ukur perhatian : Tes Bourdon dan Tes Kraepplin

  Organisme - Perhatian

  • Dari timbulnya :
  • Dari konsentrasi/keterpusatan :
    • – Perhatian spontan
    • – Perhatian tidak spontan
    • – Perhatian terpusat
    • – Perhatian terbagi-bagi

  • Dari banyaknya objek :
  • Dari Fluktuasi :
    • – Perhatian sempit
    • – Perhatian luas
    • – Perhatian statik
    • – Perhatian dinamik

  

Organisme – Alat Indera

  • Indera penglihatan
    • – Warna pokok :

  • Hering : merah, kuning, hijau, biru; Putih-hitam
  • Young & Helmholtz : merah, hijau, biru
    • – Buta warna : Merupakan kelainan, bukan

      penyakit

  • Buta warna total (semua terlihat kelabu)
  • Buta warna sebagian (merah-hijau; atau biru kuning)
    • – Alat tes buta warna : Holmgren’s Wool Test,

  Organisme – Alat Indera

  • Indera pendengaran
  • Indera penciuman
  • Indera pengecap
  • Indera kulit

  

PERSEPSI

  o PERSEPSI adalah proses menyeleksi, mengorganisasi- kan & menginterpretasikan input (info) dari receptor- receptor sensoris o INFORMASI yg diberikan indra konstant, tetapi interpreta- si dari input sensoris berubah-ubah proses aktif & kom pleks o Skema Proses Persepsi :

  

  INPUT  PROSES  PERSEPSI

  OBYEK

  Sensoris di Otak (Pengalaman)

  Contoh Proses kerja persepsi adalah ilusi.ILUSI adalah :  Bukan tipuan /trick  Bukan kesalahan persepsi/misperception  Ilusi terjadi karena data/info/input sensoris tidak diterjemahkan sebagaimana adanya, tetapi ditam- bahkan hasil pengolahan otak atas dasar penga-laman masa lalu

(Kesalahan dalam mengartikan stimulus).

   Contoh : (lihat di buku Morgan) Faktor Penyebab Ilusi :

  

ILUSI

  Lanjutan…..

  b. Faktor stimulus :

  • Ambiguous
    • Contoh : Pot bunga Rubin

  • Tidak dianalisis lebih lanjut (menipu)
    • Contoh : Ilusi Zoellner, etc.

  c. Faktor individu

  • Kebiasaan • Mental set

PERHATIAN (ATENSI)

   PERHATIAN o Adalah proses menyeleksi input2 ttt untuk dimasukkan ke dalam “fokus” pengalaman o Perhatian merupakan proses persepsi yang menyeleksi input2 ttt menjadi pengalaman yg disadari/ dikenal “kehadirannya” pada saat ttt o Setiap alat sensoris yg “diserang” oleh sejumlah stimu- lus,hanya beberapa diantaranya yg dipersepsi dengan jelas. o Proses kerja perhatian adalah membagi ke dalam 2 (dua) bagian yaitu Fokus & Margin. o Peristiwa yg dipersepsi scr jelas Fokus pengalaman o Peristiwa yg mungkin saja kita sadari kehadirannya tapi dipersepsi scr samar-samar Margin pengalaman o Pengalaman senantiasa berubah shg yg semula menjadi

  Lanjutan….

   CARA PERHATIAN MENGOLAH INFO

  • • Fungsi perhatian adalah “filtering” yaitu menyaring info yg

    tdk terpilih utk memberi kesempatan pd input yg diingin-

    kan utk diolah lbh lanjut.
  • Perhatian tdk dpt ditujukan pada banyak hal sekaligus, tetapi input2 sensoris diproses scr serial processing atau paralel processing
  • Ciri-ciri obyek yg dapat mengubah margin menjadi fokus adalah yg memiliki “attention getting features” (ciri-ciri yg

    menarik perhatian) misal : dalam hal ukuran, intensitas,

PERBEDAAN INDIVIDUAL PADA PROSES

  

PERSEPSI

 Perbedaan individual dalam proses belajar persepsi terjadi karena adanya 1.Set, 2.Motives/Need, serta 3.Perceptual Cognitive Style yg

berakibat pada perbedaan dalam cara memproses input sensoris.

1.SET

   Adalah kesiapan mental sehingga individu menjadi lebih peka atau lebih siap menangkap input sensoris.

   Misal : suami lbh peka pada dering telpon di malam hari daripada suara tangis bayi (karena suami sedang menunggu telp dari seseorang).

   Set sangat penting dlm penyeleksian input sensoris ke dalam fokus perhatian

  2.MOTIVE & NEED  Motive & need mempengaruhi persepsi dan fokus perhatian serta organisasi info akan disesuaikan dengan need individu.

   Misal : Saat lapar, maka perhatian lebih pada

hal-hal yg dapat memenuhi kebutuhan lapar tsb

  3.PERCEPTUAL COGNITIVE STYLE  Adalah strategi memproses info yang biasa digunakan oleh seseorang.

  

 Cara memproses info berbeda antara satu orang

dg orang lain (khas/unik) tergantung pada ‘style’ masing – masing orang

PERCEPTUAL LEARNING

   PERCEPTUAL LEARNING adalah “Meningkatnya kemampuan untuk mengekstrasikan informasi dari lingkungan sebagai hasil pengalaman/ latihan dengan rangsangan yg datang dari lingkungan”

   Jadi Persepsi dapat dibentuk melalui BELAJAR atau LATIHAN

   Pengalaman masa lalu + latihan khusus  BELAJAR untuk menekankan pada info2 sensoris ttt dan menga- baikan yg lainnya.

   Mis :Orang Buta belajar mengekstrasikan info lingkungan yg tidak digunakan oleh orang yg tdk buta JADI bukan karena lebih sensitive terhadap stimulus “non visual” atau

  HAL-HAL YG DIPERSEPSI DALAM PENGALAMAN

  I. PERSEPSI BENTUK

  II. PERSEPSI GERAK

  III.PERSEPSI KEDALAMAN

I.PERSEPSI BENTUK

  • Dunia disekitar kita dipersepsi dalam bentuk dan arti tertentu.Misal : pohon, meja, kursi, bunyi klakson, bunyi
  • Proses utama dalam persepsi bentuk adalah mengenal FIGURE & GROUND.
  • FIGUR  obyek yg menonjol didalam pengalaman, GROUND  obyek lain yg menjadi latar belakang

  

Lanjutan…..

   KAMUFLASE adalah usaha merusak contours agar obyek yg sebenarnya tidak dikenali.

  Contoh : tentara baju loreng2 diatas rerumputan & daun hijau  ORGANISASI DALAM PERSEPSI BENTUK  Kita cenderung mempersepsi obyek disekeliling kita secara terorganisasi dalam pola/kelompok  Pengorganisasian dalam lapangan pengalaman persepsi = penjumlahan unsur-unsurnya.

   PSI GESTALT = Keseluruhan adalah lebih dari sekedar penjumlahan bagian

  II.PERSEPSI GERAK

  Ada 2 jenis Gerakan yg dapat dipersepsi :  I.REAL MOTION

  Pengamatan gerakan obyek yg disebabkan oleh obyek tsb memang pada kenyataanya bergerak.

   II.APPARENT MOTION Pengamatan gerakan tanpa adanya gerakan nyata dari obyek yg diamati maupun gerakan fisik tubuh si pengamat Macamnya :

  a.Stroboscopic motion

  Adanya beberapa stimulus/gambar yg terpisah, bila disajukan secara berurutan dalam suatu kecepatan tertentu akan dipersepsi sebagai suatu gerakan. Contoh :FILM, TV, dll

  

LANJUTAN…....

  b.Autokinetic Efect Pengamatan 1 titik cahaya di R.Gelap, cahaya yg diam/ tidak bergerak tsb dapat dipersepsi bergerak (maju mundur).Bisa dipengaruhi oleh sugesti Contoh : Bintang di langit c.Induced Movement Pengamatan gerakan obyek karena latar belakangnya bergerak.

  Contoh : Bulan melintasi awan

III.PERSEPSI KEDALAMAN

   Persepsi mengenai jarak suatu obyek dari pengamat atau jarak depan belakang suatu benda padat (Hilgard)  Pengolahan informasi 2 demensi menjadi 3 demensi  Kesan tentang kedalaman diperoleh melalui pengamatan 1 mata : monocular cues 2 mata : binocular cues Keuntungan BINOCULAR :

o Lingkup pandang lebih luas lebih banyak yg dapat dilihat

pd suatu waktu yg bersamaan sekaligus o Stereoscopic Vision Kerjasama antara kedua mata sehingga kita bisa mendapatkan pengalaman ttg kedalam & jarak secara tepat

  LANJUTAN…..

   BINOCULAR CUES Perbedaan bayangan obyek di kedua retina (retina disparity) terjadi karena posisi mata yg berbeda  perbedaan sudut pandang (apa yg diterima mata kanan tidak sama persis dengan bayangan yg diterima mata kiri).Dari perbedaan yang ada dikombinasikan sehingga diperoleh efek stereoscopic

   MONOCULAR Pengamatan 1 mata Kesan kedalaman dapat diperoleh melalui cues :

1.SUPERPOSITION /INTERPOSITION

  Suatu obyek terlihat terpotong oleh obyek lain, maka

  LANJUTAN…….

2.RELATIVE SIZE :

  Benda yg paralel, semakin jauh jaraknya, tampak seperti akan bertemu di satu titik. Contoh : Rel Kereta Api Benda yg lebih tinggi posisinya akan diamati lebih jauh. Contoh : Height in place

  Height in Place

  Height in Place

  3.CLEARNESS Semakin jelas suatu obyek, maka terlihat semakin dekat detail dari karakteristik obyek, semakin tampak jelas & tajam.

  Semakin jauh  semakin kabur & suram

  4.SHADOWS Arsiran pada obyek yg menunjukan bayangan,memberi kesan

kuat tentang kedalaman. Gelap  jarak jauh /dalam, terang 

jarak dekat

  5.GRADIENTS OF TEXTURE

Derajat perubahan tekstur/susunan obyek semakin jauh, tekstur

semakin luas

  6.MOVEMENT Kepala bergerak, obyek yg berada dekat kita bergerak berlawanan arah dng gerakan kepala sedangkan obyek yg berada lbh jauh bergerak searah

TERBENTUKNYA PERSEPSI

   PLASTICITY (Nature ><Nurture)  NATURE = Innate = inborn = bawaan lahir  NATIVIS Terdapat ‘genetic codes’ yg membentuk organisasi persepsi di otak. Misal :persepsi gerak, kedalaman dll Kemampuan tsb dapat hilang/ mundur bila koneksi-konek si dlm otak yg telah ada sejak lahir hilang /tdk digunakan terutama pada ‘sensitive periode’  NURTURE = learning =dipelajari = berdasar pengalaman  EMPIRIS Memang ada ‘genetic codes’ yg membentuk kemampuan persepsi , tetapi selama ‘sensitive period’ genetic codes tsb

harus berinteraksi dng proses belajar shg membentuk koneksi-

PERSEPSI EKSTRA SENSORIK

   E.S.P (Extra Sensory Perception) Adalah kemampuan mempersepsi sesuatu tanpa menerima/kehadiran stimulus sensoris.  Gejala Parapsikologi

   Macam-macam E.S.P

  • TELEPATI Kemampuan membaca/memindahkan pikiran ke pikiran orang lain
  • PRECOGNITION Kemampuan meramalkan kejadian di masa yang akan datang.
  • PSYCHOKINESIS Kemampuan untuk memanipulasi obyek tanpa menyen-tuhnya

  

Bayangan

Membayangkan : mengamati sesuatu yang tidak kelihatan.

  Pengamatan vs Bayangan :

  1. Pengamatan memerlukan objek, bayangan tidak

  2. Pengamatan terikat tempat & waktu, bayangan tidak

  3. Pengamatan terjadi hanya selama stimulus dan perhatian bekerja, bayangan selama proses membayangkan Bayangan yang sejelas pengamatan : Bayangan Eidetik Bayangan vs Halusinasi : Bayangan  individu sadar objek sesungguhnya tidak ada.

  Halusinasi sebaliknya (tidak ada obyek/stimulus eksternal)

  Asosiasi dan Reproduksi Hukum Kontiguitas (Contiguity) : Bayangan yang telah bersentuhan/berhubungan akan terjadi asosiasi Asosiasi : kemampuan menghubungkan suatu bayangan dengan bayangan lain Reproduksi : kemampuan membangkitkan suatu bayangan

  Fantasi Fantasi : Kemampuan membentuk

  Proses : - Disadari Jenisnya : - F. yg bayangan baru menciptakan

  • Tidak disadari - F. yg dituntun

    Dari cara berfantasi : - Fantasi yg mengabstraksi

  • Fantasi yg mendeterminasi
  • Fantasi yg mengkombinasi

  Tes Fantasi :

  

Kurt Lewin (1980 – 1947)

  • Teori Lapangan/teori medan/feld theory
  • Minatnya ke arah  kepribadian manusia dan sosial, psikologi sosial
  • Semula penganut Gestalt, tapi kurang puas thd Gestalt yg terlalu berfokus pada persepsi & penginderaan
  • Kemudian ia memperluas pandangan Gestalt shg mencakup juga needs, kepribadian, pengaruh sosial dan motivasi.

  LIFE SPHERE LS LS LS LS

  1. Lapangan Kehidupan/Life Space

  • * Notasi LS

  →

  Life sphere = region = wilayah

  • • Life Space (lapangan kehidupan) terbagi

    atas wilayah-wilayah (region) atau lingkungan kehidupan (life sphere)
  • Apa yang ada bagi sso / klp secara

    obyektif, belum tentu ada scr subyektif;

    Tapi apa yang ada secara subyektif, juga belum tentu ada scr objektf.
  • Ada-tidaknya sesuatu bagi sso harus dibukti-kan berdasarkan ada tidaknya pengaruhnya terhadap orang itu.

DEFINISI INGATAN/MEMORY

  MEMORY adalah: Proses encoding (pengkodean), storage (penyim- panan) & retrieval

(pemunculan kembali) dari hal-hal

yang telah dipelajari sebelumnya.

  • 1.ENCODING
  • 2.STORAGE
  • 3.RETRIEVAL

FUNGSI-FUNGSI INGATAN

  Teori dari fungsi-fungsi ingatan pada umumnya ada 3 proses ingatan : PROSES ENCODING

  Yaitu proses menerima input sensoris & mengubahnya ke dalam suatu bentuk atau kode yg dapat disimpan. PROSES STORAGE

Yaitu proses memasukkan informasi yang

telah di kode dalam dalam ingatan. PROSES RETRIEVAL

Yaitu proses memunculkan/mendapatkan

TEORI INGATAN

  Menurut Atkinson-Shifrin, ada 2 teori memory :

I.INFORMATION PROCESSING THEORY OF MEMORY (Stage theory of memory) S.T.M L.T.M

  Retrie val Attenti on Input Sensori

SENSORY REGISTER

  • Sensory Register (sensory memory, iconic memory, echoic memory) beberapa detik
  • Short Term Memory (STM) (Working Memory)  20-30 detik
  • Long Term Memory (LTM)  harian, bulanan, tahunan,

  Sensory Register Sebagian besar informasi yang tersimpan di sini akan hilang kecuali jika diberi perhatian khusus (attended to and recognize)  Visual Sensory Register (iconic memory)

  • - Dapat menyimpan selama 1 detik
  • - Dapat menyimpan 11-16 hal selama 1 dtk

    tersebut
  • Merupakan “salinan” dari input visual sebenarnya

    Auditory Sensory Register (echoic memory)

  • Dapat menyimpan selama 4-5 detik

  

Short Term Memory

  • Berisi informasi yang melalui sensory register dan diperhatikan
  • • Primacy and Recency Efects : dalam satu rangkaian

    informasi, yang lebih diingat adalah yang terletak di bagian awal dan akhir
  • Kapasitas STM : 7 plus atau minus 2
    • Teori Miller, “The Magical of Number 7”
    • Dapat ditingkatkan dengan cara “chunking”

  • Informasi dalam STM ;
    • Hilang (misalnya karena “tertendang” oleh info baru)
    • - Retrieved (dalam retrieval semua isi STM akan di-

      scan)
    • Pindah ke LTM (melalui rehearsal) ---> Proses

  REHEARSAL

  • Rehearsal

    Maintenance Rehearsal : Mengulang-ulang

    hal yang diingat  Pasif, sering tidak berhasil masuk ke LTM Elaborative Rehearsal : Mengorganisir dan memberi arti pada informasi, menghubungkan dengan informasi yang telah ada dalam ingatan  Aktif, lebih efektif masuk dalam LTM

II.LEVEL OF PROCESSING THEORY

  

Baik tidaknya ingatan sangat tergantung

pada:

  1.Dalamnya processing

  2.Banyaknya elaborasi terhadap input Informasi yg masuk Kedalaman Level 1.Persepsi Processing Level 2.Analisa stuktural Level 3.Semantic/ Meaning analysis

  Level Processing Theory (Teori

Tingkat Pemrosesan Ingatan)

  Informasi yang masuk dapat diolah dengan LEVEL OF ANALYSIS yang berbeda.Semakin mendalam analisa  semakin baik ingatan : Tingkat Persepsi

  • memberi kesadaran atas apa yang terjadi/ ada di lingkungan Tingkat Struktural - melakukan analisis atas input tersebut Tingkat Arti - melakukan analisis atas arti input tersebut
  • paling kuat tersimpan dalam ingatan
  • dalam keseharian banyak yang tidak perlu

  Long Term Memory

  • Kapasitas tidak terbatas
  • • Sekali informasi masuk ke LTM, tidak akan

    pernah hilang
  • Pada LTM tidak ada “true forgetting”, jd hampir tdk mungkin lupa.yang terjadi adalah tdk ditemukan karena tdk disimpan scr terorganisir, mencari di tempat yg salah,ada interferensi.
  • Terorganisir seperti perpustakaan dengan sistem penyimpanan tertentu
    • contoh : Fenomena “Tip-of-The-Tongue”

  

Pola Organisasi di LTM

I. Semantic Memory : arti, konsep dan aturan penggunaan kata-kata.

  • Sangat stabil/tidak mudah hilang
  • Pola penyimpanannya :
    • • secara logis, dari umum ke khusus

    • pengelompokkan kata yang memiliki arti yang berhubungan (contoh pada TOT)

  

Pola Organisasi di LTM

II. Episodic Memory : Hal-hal yang terjadi selama hidup seseorang.

  • Pola penyimpanannya :
    • berdasarkan waktu kejadian, tidak berdasarkan logika tertentu.
    • •Kurang stabil, mudah terlupakan

    Pengkodean dan Penyimpanan Penyimpanan pada LTM dipengaruhi oleh :

1.Organisasi

  • – Disesuaikan dengan isi LTM sebelumnya
  • – Disusun berdasarkan logika ttt
  • – Disusun dengan cara ttt sehingga bermakna

  2. Membuat “bayangan” (imagery)

  • – Mengorganisasikan informasi dlm bentuk images
  • – Merupakan representasi informasi di memory yg hanya sebagian (tdk lengkap)

  3. Proses Konstruktif :

  • – Memodifkasi informasi dengan penekanan,

  

Pemunculan Kembali LTM

  Retrieval dari LTM dapat dibantu dengan : Isyarat pemanggilan (retrieval cues)

  • Mengarahkan pada informasi yang tersimpan dalam LTM
  • State-dependent memory/state-dependent learning : pengaruh situasi dalam proses retrieval

  Proses Rekonstruktif

  • Modifkasi atas informasi yang telah tersimpan
  • Seringkali sulit dibedakan dengan proses konstruksi karena tidak jelas apakah modifkasi terjadi sewaktu encoding atau penyimpanan

  Lupa

  • Hilangnya informasi yang telah dikodekan dan disimpan di dalam LTM.
  • Lupa paling banyak terjadi sesaat setelah belajar (Percobaan Ebbinghaus).
  • Penyebab lupa : 1.Gangguan/Interference

   :

  • Retroactive Interference : Informasi baru dipelajari menyebabkan ingatan thd informasi sebelumnya menjadi berkurang
  • Proactive Interference : Informasi lama

    menghalangi/me- nyebabkan lebih sulit

  Lupa

   2.Kesulitan dalalm retrieval (Retrieval problem):

  • Tidak ada isyarat (cues) yang cukup untuk dapat memunculkan kembali (retrieve).
  • Proses Rekonstruktif (membuat kita lupa yang terjadi, mengingat sst yang tdk terjadi)
  • Faktor emosional, mis: State-dependent memory yang berbeda antara waktu menyimpan (encoding) dengan waktu memunculkan kembali (retrieval)

   3.Lupa “disengaja” (motivated forgetting)

  • Penyebab lupa yang terbesar
  • Menghindari ketidaknyamanan (krn represi)

  

Amnesia

Gangguan ingatan karena hilangnya hal yang

telah disimpan (retrograde) atau kesulitan menyimpan informasi baru (anterograde). Jenis Amnesia berdasarkan penyebab :

  1. Amnesia BiologisTransient Global Amnesia Tiba2 semua ingatan hilang (bbrp jam atau hari)

  • – Dapat beraktivitas normal ttp tidak dapat menyimpan ingatan baru.
  • – Penyebab tidak jelas diduga

  

Amnesia

Marijuana dan alkohol

  • – Tidak dapat mengingat hal yang terjadi selama

    “mabuk”. Pendapat tentang penyebabnya :

    • karena gangguan proses encoding dan penyimpan
    • karena perbedaan “state”  Penyakit Pada Otak ­ Infeksi otak, stroke, tumor, dsb. ­ Senile dementia :
    • Menyerang di usia tua
    • Biasanya hanya anterogade kecuali

  Amnesia

  • – Primarily Degenerative Dementia »Mirip Senile Dementia ttp di usia relatif muda »Contoh : Alzheimers

2. Amnesia Psikologis :

  Amnesia masa kecil, beberapa pendapat :

  • – Karena represi
  • – Karena dikodekan secara non verbal sedangkan setelah dewasa, verbal lebih berperan
  • – Karena otak anak-anak belum mampu

  

Amnesia

Amnesia mimpi, beberapa pendapat :

  • – Karena menimbulkan perasaan bersalah, cemas, dsb
  • – Perbedaan sistem simbol antara mimpi dan waktu sadar
  • – Perbedaan “state” antara mimpi dan waktu sadar  Amnesia denfensif
  • – Lupa hal-hal mengenai dirinya
  • – Merupakan bentuk pertahanan dari rasa bersalah atau kecemasan
  • – Bentuk ekstrim dari represi
  • – Ketika “sembuh” hal-hal yang dialami ketika menderita amnesia justru lupa
    • Kemungkinan penyebabnya : represi atau kurangnya retrieval cues
    Meningkatkan Daya Ingat

  • • Mnemonics (metod of loci, jembatan