Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Depo Medroxy Progesterone Asetat Dengan Kejaidian Obesitas Pada Akseptor Kb Suntik Di Kelttrahan Sukajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya Kecamatan Baturaja

ABSTRAK

H{IB TJNGAN PEMAKAIAI{ KONTRASEPSI DEPO MEDROXY
PROGESTERONE ASETAT DENGAN KEJAI}IAN OBESITAS
PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI KELTTRAHAN SUKAJADT
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAYA
KECAMATAN BATURAJA TIMI]R

xiv + 47 halaman

* 9 tabel + 11 lampiran

Tujuan: untuk mengetahui hubungan pemakaian DMPA dengan kejadian
obesitas dan s66p mengetahui hubungan umur, status ekonomi dan pekerjaan dengaa
kejadian obesitas.
menggunakan metode observasional dengan
Metode: penelitian
pendekatan cross sectional, yang menjadi populasi adalah semua peserta aktif pada
di mana variabel yang diteliti adalah pemakaian DMPA,
bulan Desember
obesitas, lrmur, status ekonorni dan pekerjaan dengan jumluh responden 90 or€mg.

Ilasil: pada penelitian ini didapat pemakaian DMPA dengan kejadian obesitas
sebesar 93,3Ya dan pemakaian DMPA yang tidak mengalarni obesitas sebesar 6l,30A,
tua yang mengalami obesitas sebesar 34,8yo dan muda mengalami obesitas sebesar
l0,4y", yang berstatus. ekonomi tinggr mengalami obesitas sebesar 30,8aA dan yang
berstatus ekonomi reridah mengalami obesitas sebesar 5,9yo dan yang mempunyai
pekerjaan mengalami obesitas sebesar 25% dan yang tidak bekerja mengalami
obesitas sebesar 7,lYo. \
Simpulan penelitidh: didapatkan hubungan yang bermakna di antara
pemakaian DMPA dengan obesitas dengan p value 0,017, umur dengan obesitas
dengan p value 0,19, status ekonomi y*g obesitas dengan p value 0,003 dan
pekerjaan dengan obesitas dengan p value 0,026.
Saran: diharapkan bugr tenaga kesehatan memberikan penyuluhan dan
pelayanan pada ibu-ibu tentang efek samping dari semua kontrasepsi baik honnonal
maupnn non honnonal terutama DMPA dan memberikan pengarahan pada ibu-ibu
cara unttrk menurunkan berat badan agar menjadi ideal serta diharapkan
bagr ibu agar tidak terlalu stress dengan berat badan yarg berlebihan.

ini

Kata kunci: Pemakaian DMPA, Obesitas


tv

.BAB

I

.{,tri,dT-}AT{ULUAN

1

.1.Latar Belakang
Pada,

akhir

milyar. pada

abad


ini

j"*lah

penduduk dunia diperkirakan akan menjadi 6,25

ZAZ5 diperkirakan akan bertambah

2 milyar atau menjadi 8,5 milyar.

Selanjutnya dari abad sekarang penduduk dunia baru akan berhenti tumbuh pada
angka

l0 milyar,

dari jurnluh tersebut sebagian besar tinggal dinegara-negara sedang

berkemb&g, karena dinegara-negara maju

j,rr"lrh


penduduknya sudah semakin

terkendali pertumbuhnya atau sudah b€rada padakeseimbangan. Sebagian akibat dari
i

masalah diatas, sebagian besar penduduk dunia dewasa

ini, k&ususnya dinegara-

negara sedang berkemb&g, rnasih belum menikmati hidup yang Layak, mereka
menderita kekurangair makan dan gizi sehingga kesehatannya buruk, mempunyal
pendidikan yang rendah.dan kekuraugan lapansan pekerjaat. Secara khusu tingkat
kelahiran dan tingkat keneatian bayi masih cukup tinggt. Oteh karena itu beft
progrE

aga_

m kependudukan telah dilaksanakan yang bertujuan untuk mengrrrangi beban


kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan akibat tekanan kependudukan dan
meningkatkan upaya-upaya mensejahterakan penduduknya melatui dukungan
pro gram-pro grarn p€mbagunan lainnya @rawirohardj o, 2005 ).

juta
Dari data 5gnsus tahun 2000 didapat penduduk Indonesia berjumlah 203,6

jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk

sebesar l,49yo dan jumlahnya akan terus

bertambah sesuai dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP). Laju pertumbuhan

penduduk 1,49 % per tahun artinya setiap tahun jumlah penduduk lndonesia
bertambatr 3-3,5 juta jiwa. Bila tanpa rengendalian yang bera,rti atau tetap dengan
perfumbuhan penduduk l,49Yo per tahura, maka jumlah tersebut padatatrun 2010 akan
terus bertambah menj

ad


i 249 j uta j iwa atau menj adi 293 ,7 j uta j iwa pada tahun

Dari sensus penduduk yang dilakukara didapatkan LPP pada tahun 2000

l,
ini

f/o, dan pada tahun 2AA6 sebesar l,3f/o

dengan jumlah penduduk

pr

sebesar

255,5juta Hal

sejalan dengan peningkatan keikut sertaan masyarakat terhadap

kelahiran kasar tahun 2000 adatah sebesar 22


201 5 .

KB.

Angka

1000 penduduk dan pada tahun

2003 sebesar 20 per 1000 penduduk. Angka TFR (Total Fertility Rate) pada periode

2,6 artinya potensi rat*-+atakelahiran oteh wanita usia zubur b€rjurnlah

2A02 sebesar

2-3 anak. Pada tahun 2A07, angka TFR tetap 2,6. Angka kematian kasar juga
mengalarni penunrnan dari menjadi 7,0 kematian per

l0O0 penduduk tahun


dan 6,8 kematiirn per 1000 penduduk tahtrn 2W2,

zff,J.l
2,3

Pada tahun 1997, angka
rymakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence ratelCPR)

sebesar 57,4

% dan

pada tahun 20A2-2003 sebesar 60,30A. Pada 2AL5 jumlah

penduduk Indonesia hanya mencapai 255,5juta

jiwa Namun,

kalau terjadi perrurunan


angka satu persen sajq jumlah penduduk mencapai 264,4 juta jiwa atau lebih.
Sedangkan kalau pelayatran keluarga berencana bisa ditingkatkan dengan kenaikan

CPR

1,o/o,

penduduk negeri ini selctar 237,$juta

jiwa

Berdasarkan data dari SDzu 2W2-2003,
peningkatan

daf^ 57

,4% padatahun

1,997


j"mlrh

akseptor

KB mengalami

menjadi 6L3yo padatahun 200l.Pada tahun

2003, Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) berjunlah 5.918.271 pasang. Dari jumlah

ini sebesar ll,72oA

merupakan peserta KB baru dan sebesar 77,80oh merupakan

akseptor KB aktif. Dera,asa ini diperkirakan letlih rlari 100 juta wanita yang mernakai

AKD& hampir
A,syo

di


4CYa-nya terdapat

sub-sahara

di Cina. Sebaliknya hanya

60/o

di Negara maju dan

Afrika. Menunrt SDzu 2002-2AA3 kontrasepsi yang banyak

digunakan adalah metode su,ntikan (49,1 persen),

pil (23,3

persen), IUD/spiral (10,9

persen), implant (7,6 persen), MOW (6,5 persen), kondom (1,6 persen), dan MOP

(0,7 persen). Berdasarkan mini survei BKKBN, peng$ma AKDR mengalami
penurunan dari lA,T/o pada tahun 20A2-2A0E menjadi 5,4oh pada tahun 20M.
Menurut SDKI 7002-2AA3, 57oh wanita yang sudah menikah menggunakan metoda
kontrasepsi modern, contot nya pil, suntikan, tUD atau spiral, norplant atau susuk

KB, sterilisasi wanita (tubektord), dan sterilisasi pria (vasektomi). KB

spiral

merupakan alat konkasepsi yang kurang diminati oleh wanita yang berstatus kas/in
sebesar 9,34yo dibandihgkan dengan penggunaarl

pil KB sebesar L3Yo.4,5
Sedangkan

KB sunttk (27,8%) dail pemakaian

. ,*

dari data propinsi Sumatera Selatan

di

dapat PUS sebanyak

1.459.111, dengan penguna tUD sebesar 45.885, MOW sebesar 41. 659, MOP
sebesar 3.941, KDM sebesar 32.861, IMP sebesar 185.605, Suntik sebesar 480.420

dan

pil

sebesar 339.374. aAap,* datz dari kabupaten Ogan Komering

Pus sebanyak 61.803 dengan penguna

sebesar 39,

dapat

IUD sebesar 1.872, MOW sebesar 1.589, MOP

KDM sebesar 631, IMP sebesar 6.244, Suntik sebesar 22.A31 dan pil

sebesar 12.654.
peserta

Ulu di

di Kelurahan Sukajadi tahun 2008 terdapat PUS sebanyak

KB Aktif

1325 orang, dengan penguna

tUD

sebesar 247,

MOW

1081,

sebesar 86,

BAB IV
METOT}E PEFI-ELTTTAN

4.1.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian observasional dengan ftmcangan cross
sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat dengan cara pendekatan, observasi dan atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatnodj o,2002)

4.2.

Populasi

penelitian

r

Populasi penelitian adalah semua peserta

KB ektif yang terdapat di

Kelurahan Sukajadi. wilayah kerja Puskesmas Sukaraya Kecamatan Baturaja

Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu

' '*

akseptor
43.

, berjumlah sebanyak 1325

Sampel penelitian
Peserta

KB aktjf yqng menggunakan DMPA dan yang

menggunakan

kontrasepsi suntikan Non Hormonal.
Sampel penelitian ditentukan dengan rumus Iwan Ariawan, 1998

n-

zzl-a /zt p -l-P.l/
(d2)(N-t)+ zzl-a / zz .1r11r-r1

28

:

29

n

Sampel yang akan diambil

Z2 l-oJZ

Derajat kepercayaan

95%:

L,96

kepercayaan perkiraan Proporsi 0,5

P

yi"g diinginkan

d

presisi mutlak

l.l

Jumlah populasi yaitu t325 oftulg

0,1

fi-96\2 0.05 (1-0.5) 1325
0,1' (1325-t) + (1,96)'0,05 (1-0,05)

(3;8416)0$5(0;e5) 1 325
0;01 (1324) + (3,8416) 0,05 (0, 5)
(3,8416)0,25 . 1325
t3,24 + 3;8416 . (0, 25)

1272,53
1324 +p,9604
1272.s3

14,2004
89,61

Dibulatkan menjadi 90 sampel

Tehnik p*rrgu*tiilo sarnpel dilakukan dengan menggunakan tehnik
random sampling yaifu suatu tehriik pengarrtbitan sampel yang dikikukan s@ara
acak sampai memenuhi sejumlah sampel yang dibutuhkan pada penelitan.

4.4. Lokasi Penelitian
4.4;1. Lokasi penelitian
Penelitian akan dilaksanakan

di Kelurahan Sukajadi wilayah

Puskesmas Sukaraya Kecamatan tsaturaja Timur

kerja

BAB V

HASIL PENELTTTAN DAN PEMBAHASAN

5.L Gambaran Umum Kelurahan Sukajadi

5.1.1 Geografi
5.1.1.1 Letak wilayah
Kelurahan Sukajadi terletak dalam wilayah Kecamatan Baturaja Timur
Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan.
5.1.1.ZPiatzs Wilayah
Batas wilayah desa Sukajadi rneliputi:

l.

Sebetah Utara berbatasan dengan Desa Terusan

2.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Baturaja Lama

3. SeUeiaU Barat berbatasan dengan Kelurahan Air Gading
4.

5.1.2

Sebelah Trmur krbatasan dengan Kelurahan Sukaraya

Demografi
5.1.2.1 Jumlah Penduduk

Jtrmlatr Penduduk Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur
Kabupaten OKU adalah 74A5 Jiwa dengan Jumlah Laki-laki 3774

Orang dan Perempuan 3631 Orang Jumlah Kepala Keluarga 280
Orang.

32

)i

5.13

Agama

Mayoritas penduduk Kelurahan Sukajadi beragama Islam (6375), Kristen
Protestan (519), Kristen Katolik (487), Budha

Q4) dmt sisanya

beragama

hindu.

5.1.4

Sarana Kesehatan

-

Puskesmas Pembantu

BKIA I

I buah

buatr

Posyandu 5 buali

Dokter praktek

5.2

Analisa Univariat

Analisa

ini

dilakukan untuk mengetatrui distribusi frekuen-si

dan

persentase dari variabel independent (Pemakaian DMPA) clan variable dependen

ftejadian obesitas) serta Variabel luar (umur, status ekonomi, pekerjaan)
disajikan dalarn bentuk tabol dan teks

data

1.

Pemakaian DMPA

Tabel 5. 1

.

Distribusi Frekuensi

Pemakaian

asetat pada Akseptop

KB

Depo Medroxy Progesterone

Suntik dikelurahan Sukajadi Wilayah

Kerj a Puskesmas Sukaraya

Frekuensi

Pengguna DMPA

DMPA

60

66,7

Non Hormonal

30

33,3

Jumlah

90

r00

Dari tabel 5.1 bahrva reslrcnden yang menggunakan DMPA lebih

besar

yaitu 60 (66,7%) reponden dibandingkan dengan responden yang tidak
menggunakan DMPA yaitu iO

2.

(::,f

%) rerponden.

Kejadian Obesitas

Tabel

5.2.

Distribusi Frekuensi kejadian obesitas pada akseptor KB Suntik
\

diketurahan3utajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya

Kejadian Obesitas

Frekuensi

Ya

15

16,7

Tidak

75

83,3

Jumlah

90

100

Dad tabel 5.2 bahwa responden yang tidak mengalarni obesitas lebih
besar yaitu

7

5 (83,3%) reponden dibandingkan

mengalami obesitas yaitu 15 (16,7%) reqponden.

dengan responden yang

35

3.

Umur

Tabel 5.

3.

Distribusi Frekuensi Umur pada akseptor KB Suntik dikelurahan
Sukajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya
Frekuensi

Urnur

4,4

Muda Q0-35 tahun)

67

7

Tua (> 35 tahun)

23

25,6

Jumlah

90

100

Dari tabel 5.3 bahwa responden yang muda lebih banyak yaitu

67

(74,4%) reponden dibandingkan dengan responden yang tua yaitu 23 (25,6%)
rerponden.
i:

4.

Status Ekonomi

rabel

s

4

:trHT:I;T,'#ff

ffi#

;r.ffn#"sun'[ik

\

Status Ekonomi

Frekuensi

Tinggt

39

43,3

Rendah

51

56,7

Jumtall

90

100

Dari tabel 5.4 bahua responden yang berpenghasilan rendah lebih besar

yaitu 51 (56,7%)

reponden dibandingkan dengan responden yang

berpenghasilan tinggr yaitu 39 (43,3Yo) rerponden.

36

5.

Pekedaan

Tabel 5.

5.

Distribusi

Frekuensi

Pekerjaan pada

akseptor KB

Suntik

dikelurahan Sukajadi Wilayah Kerja Puskcsmas Sukaraya

Pekerjaan

Frekuensi

%

Bekerja

48

53,3

Tidak bekerja

42

46,7

Jumlah

90

100

Dari tabel 5.5 bahwa responden yang bekerja sebanyak 48 (53,3%)
reponden dibandiogkatt dengan responden yang tidak bekerja yaitu 42 (46,7%)
rerponden.

53

Analisa Bivariat
Anatisa ini

dilakuk; untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen

(penaakaian DMPA) dan variabeldependen (kejadian obesitas) dengan variabel luar

(umur, status ekonomi dan pekerjaan) dengan batas kemaknaan p. Value
artinya ada hubungan yang bermakna (signifikan) dan bila p.value
hubungan tidak bennakn4 uji statistik digunakan adalah uji shi-square

>

< 0,05

0,05 maka

T
37

1.

Pemakaian

rabel s

6

DMPA

I

::H*-#;iffi*';::. Hil:l #"ffi["L,ff
Sukajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya

Pemakaian

DMPA

Obesitas

DMPA

6,7

1

Jumlah

%

%

14 93,3
46 61,3 29
60 66,7 30

Tidak

p. Value

Non Hormonal

%
Ya

Jumlatt

38,7
33,3

15
75
90

100

0,017

100

bermakna
100

Dari tabel 5.6 disimprlkan bahrva pemakaian Depo
Progesterone Asetate pada

Medroxy

ibu yang mengalami obesitas sebesar 93,3yo

mempunyai proporsi lebih tinggr dari pada pemakaian Depo Medroxy
l/

Progesterone Asetate pada ibu yang tidak mengalami obesitas yaitu sebesar

613%.Berdasarkan analisa tsivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai
p. value 0,017 hal ini menwrjukan bahwa ada hubungao yang bermakna antara
pemakaian DMPA dengan kejadian obesitas

.

3. Status Ekonomi
Tabel 5'

8'

Hubungan Status ekonomi dengan kejadian obesitas pada
akseptor

KB Suntik dikelurahan

Sukajadi Wilayah

Ke{a

puskesmas

Sukaraya

Status

Ekonomi
Tinggr
Rendah

Jumlah

Kejadian Obesitas

Obesitas Tidak Obesitas

f%f%
t2 30,9 27
3 5,9 4g
15 16,7 75

Dad tabel 5-8 disimpulkan

69,2

g4,l
93,3

Jtrmlah

n%
39 100
51 100
90 100

p. yalue

0,009
bermakna

kejadian obesitas pada ibu dengan

status ekonorni tinggl sebesar 3a,8%o mempunyai proporsi
lebih besar dari pada

kejadian obesitas pada ibu dengan status ekonomi rendah yaitu
sebesar
Berdasarkan hasil uji statisi*

S,gyo.

ct i-square diperoleh nilai p. value 0,003 hal ini

menunjukan bahwa ada hubunEm yang bermakna
antara Status ekonomi
dengan obesitas.

-

4. Pekerjaan
Tabel 5.

9.

i

Hubungan pekerjaan dengan kejadian obesitas pada akseptm KB

Suntik dikelurahan Sufajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya

Kejadian Obesitas

Tidak
Pekerjaan

Obesitas

12

25,8

Tidak bekerja

3

7,L

Jumlah

15

16,7

p. Value

Obesitas

%

%
Bekerja

Jumlah

36
39
5
7

%

5,4

48

100

92,9

42

100

83,3

90

100

7

0,026

berrrakna

Dari tabel 5.9 disimpulkan bahwa kejadian obesitas pada ibu yang bekerja
sebesar Zl,yok mempunyai proporsi lebih besar dari pada kejadian obesitas

r

Berdasarkan hasil

uji statistik

value 0,026 hal ini menur$ukan

bahn'a ada

pada ibu yang tidak bekerja yaitu sebesar

Chi-square diperoleh niiai*p.

l,lya.

hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan obesitas-

------ts

BAB VII
STMPULAX OAN SARAN

7.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian

di

Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut

Kabupaten Ogan Komering Ulu

l.

Adahubungan yang bermakna antara pemakaian DMPA dengan kejadian obesitas

pada akseptor KB suntik

di

Sukaraya Kecamatan Baturaja

Z. Ada

Kelurahan Sukajadi wilayah kerja Puskesmas

Timur i

hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian obesitas pada

akseptor

KB suntik di Kelurahaq Sukajadi wilayah kerja

Puskesmas Sukaraya

v

Kecamatan Baturaj a Timur
3. Adanya huburgan yang benrraknaar&ra status ekonomi dengan kejadian obesitas

pata akseptor KB suntik

di

Kelurahan Sukajadi wilayatr kerja Puskesmas

Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur
4.

Adanya hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian obesitas pada
"ir

akseptor

KB suntik di Kelurahan Sukajadi wilayah kerja

Kecamatan Batraja Timur

44

Puskesmas Sukaraya

A{.

er

-t

7.2. Saran
Dari pembahasa:r di atas terdapat respcnden yang mengalami obesitas karena
menggunakan kontrasepsi suntik DMPA,,hal

ini terjadi karena DMPA

merangsang

pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan

lebih banyak dari biasanya.

Dari pembahasan di atas terdapat responden yang mengalami obesitas pada
yang berumur tua dan muda'bbesitas yang berstatus ekonomi tingg dan rendah, serta
responden yang mempunyai pekerjaan dan tidak bekerja mengalarni obesitas.

Dengan adanya keadaan status, perlu untuk memilih program p€nurunan berat
badan yang aman dan berliasil. Unsur-unsu{ yang harus dipertimbangkan dalam

memilih suatu progruzun penurunan berat badan yaitu;

1. Diet

hanrs arnan dan m.emenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan

(vitamin, mineral, protein) diet

k*t

menurunkan berat badan harus rendah

2. Prograrn penurunan berat badan harus diarahkan kepada program

penunman berat

badan secara perlahan dan stabil.

3. Program yang dipilih

harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktifitas

l

fisik yang pernanen

I

Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk melalcukan penyuluhan terhadap ibu-

I

ibu tentang efek samping dari semua kontasepsi baik yang mengandung hormonal

I

dan nonhorrnonal terutama kontrasepsi suntik DMPA.

I

I

I