Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Depo Medroxy Progesterone Asetat Dengan Kejaidian Obesitas Pada Akseptor Kb Suntik Di Kelttrahan Sukajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya Kecamatan Baturaja
ABSTRAK
H{IB TJNGAN PEMAKAIAI{ KONTRASEPSI DEPO MEDROXY
PROGESTERONE ASETAT DENGAN KEJAI}IAN OBESITAS
PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI KELTTRAHAN SUKAJADT
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAYA
KECAMATAN BATURAJA TIMI]R
xiv + 47 halaman
* 9 tabel + 11 lampiran
Tujuan: untuk mengetahui hubungan pemakaian DMPA dengan kejadian
obesitas dan s66p mengetahui hubungan umur, status ekonomi dan pekerjaan dengaa
kejadian obesitas.
menggunakan metode observasional dengan
Metode: penelitian
pendekatan cross sectional, yang menjadi populasi adalah semua peserta aktif pada
di mana variabel yang diteliti adalah pemakaian DMPA,
bulan Desember
obesitas, lrmur, status ekonorni dan pekerjaan dengan jumluh responden 90 or€mg.
Ilasil: pada penelitian ini didapat pemakaian DMPA dengan kejadian obesitas
sebesar 93,3Ya dan pemakaian DMPA yang tidak mengalarni obesitas sebesar 6l,30A,
tua yang mengalami obesitas sebesar 34,8yo dan muda mengalami obesitas sebesar
l0,4y", yang berstatus. ekonomi tinggr mengalami obesitas sebesar 30,8aA dan yang
berstatus ekonomi reridah mengalami obesitas sebesar 5,9yo dan yang mempunyai
pekerjaan mengalami obesitas sebesar 25% dan yang tidak bekerja mengalami
obesitas sebesar 7,lYo. \
Simpulan penelitidh: didapatkan hubungan yang bermakna di antara
pemakaian DMPA dengan obesitas dengan p value 0,017, umur dengan obesitas
dengan p value 0,19, status ekonomi y*g obesitas dengan p value 0,003 dan
pekerjaan dengan obesitas dengan p value 0,026.
Saran: diharapkan bugr tenaga kesehatan memberikan penyuluhan dan
pelayanan pada ibu-ibu tentang efek samping dari semua kontrasepsi baik honnonal
maupnn non honnonal terutama DMPA dan memberikan pengarahan pada ibu-ibu
cara unttrk menurunkan berat badan agar menjadi ideal serta diharapkan
bagr ibu agar tidak terlalu stress dengan berat badan yarg berlebihan.
ini
Kata kunci: Pemakaian DMPA, Obesitas
tv
.BAB
I
.{,tri,dT-}AT{ULUAN
1
.1.Latar Belakang
Pada,
akhir
milyar. pada
abad
ini
j"*lah
penduduk dunia diperkirakan akan menjadi 6,25
ZAZ5 diperkirakan akan bertambah
2 milyar atau menjadi 8,5 milyar.
Selanjutnya dari abad sekarang penduduk dunia baru akan berhenti tumbuh pada
angka
l0 milyar,
dari jurnluh tersebut sebagian besar tinggal dinegara-negara sedang
berkemb&g, karena dinegara-negara maju
j,rr"lrh
penduduknya sudah semakin
terkendali pertumbuhnya atau sudah b€rada padakeseimbangan. Sebagian akibat dari
i
masalah diatas, sebagian besar penduduk dunia dewasa
ini, k&ususnya dinegara-
negara sedang berkemb&g, rnasih belum menikmati hidup yang Layak, mereka
menderita kekurangair makan dan gizi sehingga kesehatannya buruk, mempunyal
pendidikan yang rendah.dan kekuraugan lapansan pekerjaat. Secara khusu tingkat
kelahiran dan tingkat keneatian bayi masih cukup tinggt. Oteh karena itu beft
progrE
aga_
m kependudukan telah dilaksanakan yang bertujuan untuk mengrrrangi beban
kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan akibat tekanan kependudukan dan
meningkatkan upaya-upaya mensejahterakan penduduknya melatui dukungan
pro gram-pro grarn p€mbagunan lainnya @rawirohardj o, 2005 ).
juta
Dari data 5gnsus tahun 2000 didapat penduduk Indonesia berjumlah 203,6
jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk
sebesar l,49yo dan jumlahnya akan terus
bertambah sesuai dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP). Laju pertumbuhan
penduduk 1,49 % per tahun artinya setiap tahun jumlah penduduk lndonesia
bertambatr 3-3,5 juta jiwa. Bila tanpa rengendalian yang bera,rti atau tetap dengan
perfumbuhan penduduk l,49Yo per tahura, maka jumlah tersebut padatatrun 2010 akan
terus bertambah menj
ad
i 249 j uta j iwa atau menj adi 293 ,7 j uta j iwa pada tahun
Dari sensus penduduk yang dilakukara didapatkan LPP pada tahun 2000
l,
ini
f/o, dan pada tahun 2AA6 sebesar l,3f/o
dengan jumlah penduduk
pr
sebesar
255,5juta Hal
sejalan dengan peningkatan keikut sertaan masyarakat terhadap
kelahiran kasar tahun 2000 adatah sebesar 22
201 5 .
KB.
Angka
1000 penduduk dan pada tahun
2003 sebesar 20 per 1000 penduduk. Angka TFR (Total Fertility Rate) pada periode
2,6 artinya potensi rat*-+atakelahiran oteh wanita usia zubur b€rjurnlah
2A02 sebesar
2-3 anak. Pada tahun 2A07, angka TFR tetap 2,6. Angka kematian kasar juga
mengalarni penunrnan dari menjadi 7,0 kematian per
l0O0 penduduk tahun
dan 6,8 kematiirn per 1000 penduduk tahtrn 2W2,
zff,J.l
2,3
Pada tahun 1997, angka
rymakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence ratelCPR)
sebesar 57,4
% dan
pada tahun 20A2-2003 sebesar 60,30A. Pada 2AL5 jumlah
penduduk Indonesia hanya mencapai 255,5juta
jiwa Namun,
kalau terjadi perrurunan
angka satu persen sajq jumlah penduduk mencapai 264,4 juta jiwa atau lebih.
Sedangkan kalau pelayatran keluarga berencana bisa ditingkatkan dengan kenaikan
CPR
1,o/o,
penduduk negeri ini selctar 237,$juta
jiwa
Berdasarkan data dari SDzu 2W2-2003,
peningkatan
daf^ 57
,4% padatahun
1,997
j"mlrh
akseptor
KB mengalami
menjadi 6L3yo padatahun 200l.Pada tahun
2003, Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) berjunlah 5.918.271 pasang. Dari jumlah
ini sebesar ll,72oA
merupakan peserta KB baru dan sebesar 77,80oh merupakan
akseptor KB aktif. Dera,asa ini diperkirakan letlih rlari 100 juta wanita yang mernakai
AKD& hampir
A,syo
di
4CYa-nya terdapat
sub-sahara
di Cina. Sebaliknya hanya
60/o
di Negara maju dan
Afrika. Menunrt SDzu 2002-2AA3 kontrasepsi yang banyak
digunakan adalah metode su,ntikan (49,1 persen),
pil (23,3
persen), IUD/spiral (10,9
persen), implant (7,6 persen), MOW (6,5 persen), kondom (1,6 persen), dan MOP
(0,7 persen). Berdasarkan mini survei BKKBN, peng$ma AKDR mengalami
penurunan dari lA,T/o pada tahun 20A2-2A0E menjadi 5,4oh pada tahun 20M.
Menurut SDKI 7002-2AA3, 57oh wanita yang sudah menikah menggunakan metoda
kontrasepsi modern, contot nya pil, suntikan, tUD atau spiral, norplant atau susuk
KB, sterilisasi wanita (tubektord), dan sterilisasi pria (vasektomi). KB
spiral
merupakan alat konkasepsi yang kurang diminati oleh wanita yang berstatus kas/in
sebesar 9,34yo dibandihgkan dengan penggunaarl
pil KB sebesar L3Yo.4,5
Sedangkan
KB sunttk (27,8%) dail pemakaian
. ,*
dari data propinsi Sumatera Selatan
di
dapat PUS sebanyak
1.459.111, dengan penguna tUD sebesar 45.885, MOW sebesar 41. 659, MOP
sebesar 3.941, KDM sebesar 32.861, IMP sebesar 185.605, Suntik sebesar 480.420
dan
pil
sebesar 339.374. aAap,* datz dari kabupaten Ogan Komering
Pus sebanyak 61.803 dengan penguna
sebesar 39,
dapat
IUD sebesar 1.872, MOW sebesar 1.589, MOP
KDM sebesar 631, IMP sebesar 6.244, Suntik sebesar 22.A31 dan pil
sebesar 12.654.
peserta
Ulu di
di Kelurahan Sukajadi tahun 2008 terdapat PUS sebanyak
KB Aktif
1325 orang, dengan penguna
tUD
sebesar 247,
MOW
1081,
sebesar 86,
BAB IV
METOT}E PEFI-ELTTTAN
4.1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian observasional dengan ftmcangan cross
sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat dengan cara pendekatan, observasi dan atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatnodj o,2002)
4.2.
Populasi
penelitian
r
Populasi penelitian adalah semua peserta
KB ektif yang terdapat di
Kelurahan Sukajadi. wilayah kerja Puskesmas Sukaraya Kecamatan Baturaja
Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu
' '*
akseptor
43.
, berjumlah sebanyak 1325
Sampel penelitian
Peserta
KB aktjf yqng menggunakan DMPA dan yang
menggunakan
kontrasepsi suntikan Non Hormonal.
Sampel penelitian ditentukan dengan rumus Iwan Ariawan, 1998
n-
zzl-a /zt p -l-P.l/
(d2)(N-t)+ zzl-a / zz .1r11r-r1
28
:
29
n
Sampel yang akan diambil
Z2 l-oJZ
Derajat kepercayaan
95%:
L,96
kepercayaan perkiraan Proporsi 0,5
P
yi"g diinginkan
d
presisi mutlak
l.l
Jumlah populasi yaitu t325 oftulg
0,1
fi-96\2 0.05 (1-0.5) 1325
0,1' (1325-t) + (1,96)'0,05 (1-0,05)
(3;8416)0$5(0;e5) 1 325
0;01 (1324) + (3,8416) 0,05 (0, 5)
(3,8416)0,25 . 1325
t3,24 + 3;8416 . (0, 25)
1272,53
1324 +p,9604
1272.s3
14,2004
89,61
Dibulatkan menjadi 90 sampel
Tehnik p*rrgu*tiilo sarnpel dilakukan dengan menggunakan tehnik
random sampling yaifu suatu tehriik pengarrtbitan sampel yang dikikukan s@ara
acak sampai memenuhi sejumlah sampel yang dibutuhkan pada penelitan.
4.4. Lokasi Penelitian
4.4;1. Lokasi penelitian
Penelitian akan dilaksanakan
di Kelurahan Sukajadi wilayah
Puskesmas Sukaraya Kecamatan tsaturaja Timur
kerja
BAB V
HASIL PENELTTTAN DAN PEMBAHASAN
5.L Gambaran Umum Kelurahan Sukajadi
5.1.1 Geografi
5.1.1.1 Letak wilayah
Kelurahan Sukajadi terletak dalam wilayah Kecamatan Baturaja Timur
Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan.
5.1.1.ZPiatzs Wilayah
Batas wilayah desa Sukajadi rneliputi:
l.
Sebetah Utara berbatasan dengan Desa Terusan
2.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Baturaja Lama
3. SeUeiaU Barat berbatasan dengan Kelurahan Air Gading
4.
5.1.2
Sebelah Trmur krbatasan dengan Kelurahan Sukaraya
Demografi
5.1.2.1 Jumlah Penduduk
Jtrmlatr Penduduk Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur
Kabupaten OKU adalah 74A5 Jiwa dengan Jumlah Laki-laki 3774
Orang dan Perempuan 3631 Orang Jumlah Kepala Keluarga 280
Orang.
32
)i
5.13
Agama
Mayoritas penduduk Kelurahan Sukajadi beragama Islam (6375), Kristen
Protestan (519), Kristen Katolik (487), Budha
Q4) dmt sisanya
beragama
hindu.
5.1.4
Sarana Kesehatan
-
Puskesmas Pembantu
BKIA I
I buah
buatr
Posyandu 5 buali
Dokter praktek
5.2
Analisa Univariat
Analisa
ini
dilakukan untuk mengetatrui distribusi frekuen-si
dan
persentase dari variabel independent (Pemakaian DMPA) clan variable dependen
ftejadian obesitas) serta Variabel luar (umur, status ekonomi, pekerjaan)
disajikan dalarn bentuk tabol dan teks
data
1.
Pemakaian DMPA
Tabel 5. 1
.
Distribusi Frekuensi
Pemakaian
asetat pada Akseptop
KB
Depo Medroxy Progesterone
Suntik dikelurahan Sukajadi Wilayah
Kerj a Puskesmas Sukaraya
Frekuensi
Pengguna DMPA
DMPA
60
66,7
Non Hormonal
30
33,3
Jumlah
90
r00
Dari tabel 5.1 bahrva reslrcnden yang menggunakan DMPA lebih
besar
yaitu 60 (66,7%) reponden dibandingkan dengan responden yang tidak
menggunakan DMPA yaitu iO
2.
(::,f
%) rerponden.
Kejadian Obesitas
Tabel
5.2.
Distribusi Frekuensi kejadian obesitas pada akseptor KB Suntik
\
diketurahan3utajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya
Kejadian Obesitas
Frekuensi
Ya
15
16,7
Tidak
75
83,3
Jumlah
90
100
Dad tabel 5.2 bahwa responden yang tidak mengalarni obesitas lebih
besar yaitu
7
5 (83,3%) reponden dibandingkan
mengalami obesitas yaitu 15 (16,7%) reqponden.
dengan responden yang
35
3.
Umur
Tabel 5.
3.
Distribusi Frekuensi Umur pada akseptor KB Suntik dikelurahan
Sukajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya
Frekuensi
Urnur
4,4
Muda Q0-35 tahun)
67
7
Tua (> 35 tahun)
23
25,6
Jumlah
90
100
Dari tabel 5.3 bahwa responden yang muda lebih banyak yaitu
67
(74,4%) reponden dibandingkan dengan responden yang tua yaitu 23 (25,6%)
rerponden.
i:
4.
Status Ekonomi
rabel
s
4
:trHT:I;T,'#ff
ffi#
;r.ffn#"sun'[ik
\
Status Ekonomi
Frekuensi
Tinggt
39
43,3
Rendah
51
56,7
Jumtall
90
100
Dari tabel 5.4 bahua responden yang berpenghasilan rendah lebih besar
yaitu 51 (56,7%)
reponden dibandingkan dengan responden yang
berpenghasilan tinggr yaitu 39 (43,3Yo) rerponden.
36
5.
Pekedaan
Tabel 5.
5.
Distribusi
Frekuensi
Pekerjaan pada
akseptor KB
Suntik
dikelurahan Sukajadi Wilayah Kerja Puskcsmas Sukaraya
Pekerjaan
Frekuensi
%
Bekerja
48
53,3
Tidak bekerja
42
46,7
Jumlah
90
100
Dari tabel 5.5 bahwa responden yang bekerja sebanyak 48 (53,3%)
reponden dibandiogkatt dengan responden yang tidak bekerja yaitu 42 (46,7%)
rerponden.
53
Analisa Bivariat
Anatisa ini
dilakuk; untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen
(penaakaian DMPA) dan variabeldependen (kejadian obesitas) dengan variabel luar
(umur, status ekonomi dan pekerjaan) dengan batas kemaknaan p. Value
artinya ada hubungan yang bermakna (signifikan) dan bila p.value
hubungan tidak bennakn4 uji statistik digunakan adalah uji shi-square
>
< 0,05
0,05 maka
T
37
1.
Pemakaian
rabel s
6
DMPA
I
::H*-#;iffi*';::. Hil:l #"ffi["L,ff
Sukajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya
Pemakaian
DMPA
Obesitas
DMPA
6,7
1
Jumlah
%
%
14 93,3
46 61,3 29
60 66,7 30
Tidak
p. Value
Non Hormonal
%
Ya
Jumlatt
38,7
33,3
15
75
90
100
0,017
100
bermakna
100
Dari tabel 5.6 disimprlkan bahrva pemakaian Depo
Progesterone Asetate pada
Medroxy
ibu yang mengalami obesitas sebesar 93,3yo
mempunyai proporsi lebih tinggr dari pada pemakaian Depo Medroxy
l/
Progesterone Asetate pada ibu yang tidak mengalami obesitas yaitu sebesar
613%.Berdasarkan analisa tsivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai
p. value 0,017 hal ini menwrjukan bahwa ada hubungao yang bermakna antara
pemakaian DMPA dengan kejadian obesitas
.
3. Status Ekonomi
Tabel 5'
8'
Hubungan Status ekonomi dengan kejadian obesitas pada
akseptor
KB Suntik dikelurahan
Sukajadi Wilayah
Ke{a
puskesmas
Sukaraya
Status
Ekonomi
Tinggr
Rendah
Jumlah
Kejadian Obesitas
Obesitas Tidak Obesitas
f%f%
t2 30,9 27
3 5,9 4g
15 16,7 75
Dad tabel 5-8 disimpulkan
69,2
g4,l
93,3
Jtrmlah
n%
39 100
51 100
90 100
p. yalue
0,009
bermakna
kejadian obesitas pada ibu dengan
status ekonorni tinggl sebesar 3a,8%o mempunyai proporsi
lebih besar dari pada
kejadian obesitas pada ibu dengan status ekonomi rendah yaitu
sebesar
Berdasarkan hasil uji statisi*
S,gyo.
ct i-square diperoleh nilai p. value 0,003 hal ini
menunjukan bahwa ada hubunEm yang bermakna
antara Status ekonomi
dengan obesitas.
-
4. Pekerjaan
Tabel 5.
9.
i
Hubungan pekerjaan dengan kejadian obesitas pada akseptm KB
Suntik dikelurahan Sufajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya
Kejadian Obesitas
Tidak
Pekerjaan
Obesitas
12
25,8
Tidak bekerja
3
7,L
Jumlah
15
16,7
p. Value
Obesitas
%
%
Bekerja
Jumlah
36
39
5
7
%
5,4
48
100
92,9
42
100
83,3
90
100
7
0,026
berrrakna
Dari tabel 5.9 disimpulkan bahwa kejadian obesitas pada ibu yang bekerja
sebesar Zl,yok mempunyai proporsi lebih besar dari pada kejadian obesitas
r
Berdasarkan hasil
uji statistik
value 0,026 hal ini menur$ukan
bahn'a ada
pada ibu yang tidak bekerja yaitu sebesar
Chi-square diperoleh niiai*p.
l,lya.
hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan obesitas-
------ts
BAB VII
STMPULAX OAN SARAN
7.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian
di
Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
Kabupaten Ogan Komering Ulu
l.
Adahubungan yang bermakna antara pemakaian DMPA dengan kejadian obesitas
pada akseptor KB suntik
di
Sukaraya Kecamatan Baturaja
Z. Ada
Kelurahan Sukajadi wilayah kerja Puskesmas
Timur i
hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian obesitas pada
akseptor
KB suntik di Kelurahaq Sukajadi wilayah kerja
Puskesmas Sukaraya
v
Kecamatan Baturaj a Timur
3. Adanya huburgan yang benrraknaar&ra status ekonomi dengan kejadian obesitas
pata akseptor KB suntik
di
Kelurahan Sukajadi wilayatr kerja Puskesmas
Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur
4.
Adanya hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian obesitas pada
"ir
akseptor
KB suntik di Kelurahan Sukajadi wilayah kerja
Kecamatan Batraja Timur
44
Puskesmas Sukaraya
A{.
er
-t
7.2. Saran
Dari pembahasa:r di atas terdapat respcnden yang mengalami obesitas karena
menggunakan kontrasepsi suntik DMPA,,hal
ini terjadi karena DMPA
merangsang
pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan
lebih banyak dari biasanya.
Dari pembahasan di atas terdapat responden yang mengalami obesitas pada
yang berumur tua dan muda'bbesitas yang berstatus ekonomi tingg dan rendah, serta
responden yang mempunyai pekerjaan dan tidak bekerja mengalarni obesitas.
Dengan adanya keadaan status, perlu untuk memilih program p€nurunan berat
badan yang aman dan berliasil. Unsur-unsu{ yang harus dipertimbangkan dalam
memilih suatu progruzun penurunan berat badan yaitu;
1. Diet
hanrs arnan dan m.emenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan
(vitamin, mineral, protein) diet
k*t
menurunkan berat badan harus rendah
2. Prograrn penurunan berat badan harus diarahkan kepada program
penunman berat
badan secara perlahan dan stabil.
3. Program yang dipilih
harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktifitas
l
fisik yang pernanen
I
Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk melalcukan penyuluhan terhadap ibu-
I
ibu tentang efek samping dari semua kontasepsi baik yang mengandung hormonal
I
dan nonhorrnonal terutama kontrasepsi suntik DMPA.
I
I
I
H{IB TJNGAN PEMAKAIAI{ KONTRASEPSI DEPO MEDROXY
PROGESTERONE ASETAT DENGAN KEJAI}IAN OBESITAS
PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI KELTTRAHAN SUKAJADT
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAYA
KECAMATAN BATURAJA TIMI]R
xiv + 47 halaman
* 9 tabel + 11 lampiran
Tujuan: untuk mengetahui hubungan pemakaian DMPA dengan kejadian
obesitas dan s66p mengetahui hubungan umur, status ekonomi dan pekerjaan dengaa
kejadian obesitas.
menggunakan metode observasional dengan
Metode: penelitian
pendekatan cross sectional, yang menjadi populasi adalah semua peserta aktif pada
di mana variabel yang diteliti adalah pemakaian DMPA,
bulan Desember
obesitas, lrmur, status ekonorni dan pekerjaan dengan jumluh responden 90 or€mg.
Ilasil: pada penelitian ini didapat pemakaian DMPA dengan kejadian obesitas
sebesar 93,3Ya dan pemakaian DMPA yang tidak mengalarni obesitas sebesar 6l,30A,
tua yang mengalami obesitas sebesar 34,8yo dan muda mengalami obesitas sebesar
l0,4y", yang berstatus. ekonomi tinggr mengalami obesitas sebesar 30,8aA dan yang
berstatus ekonomi reridah mengalami obesitas sebesar 5,9yo dan yang mempunyai
pekerjaan mengalami obesitas sebesar 25% dan yang tidak bekerja mengalami
obesitas sebesar 7,lYo. \
Simpulan penelitidh: didapatkan hubungan yang bermakna di antara
pemakaian DMPA dengan obesitas dengan p value 0,017, umur dengan obesitas
dengan p value 0,19, status ekonomi y*g obesitas dengan p value 0,003 dan
pekerjaan dengan obesitas dengan p value 0,026.
Saran: diharapkan bugr tenaga kesehatan memberikan penyuluhan dan
pelayanan pada ibu-ibu tentang efek samping dari semua kontrasepsi baik honnonal
maupnn non honnonal terutama DMPA dan memberikan pengarahan pada ibu-ibu
cara unttrk menurunkan berat badan agar menjadi ideal serta diharapkan
bagr ibu agar tidak terlalu stress dengan berat badan yarg berlebihan.
ini
Kata kunci: Pemakaian DMPA, Obesitas
tv
.BAB
I
.{,tri,dT-}AT{ULUAN
1
.1.Latar Belakang
Pada,
akhir
milyar. pada
abad
ini
j"*lah
penduduk dunia diperkirakan akan menjadi 6,25
ZAZ5 diperkirakan akan bertambah
2 milyar atau menjadi 8,5 milyar.
Selanjutnya dari abad sekarang penduduk dunia baru akan berhenti tumbuh pada
angka
l0 milyar,
dari jurnluh tersebut sebagian besar tinggal dinegara-negara sedang
berkemb&g, karena dinegara-negara maju
j,rr"lrh
penduduknya sudah semakin
terkendali pertumbuhnya atau sudah b€rada padakeseimbangan. Sebagian akibat dari
i
masalah diatas, sebagian besar penduduk dunia dewasa
ini, k&ususnya dinegara-
negara sedang berkemb&g, rnasih belum menikmati hidup yang Layak, mereka
menderita kekurangair makan dan gizi sehingga kesehatannya buruk, mempunyal
pendidikan yang rendah.dan kekuraugan lapansan pekerjaat. Secara khusu tingkat
kelahiran dan tingkat keneatian bayi masih cukup tinggt. Oteh karena itu beft
progrE
aga_
m kependudukan telah dilaksanakan yang bertujuan untuk mengrrrangi beban
kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan akibat tekanan kependudukan dan
meningkatkan upaya-upaya mensejahterakan penduduknya melatui dukungan
pro gram-pro grarn p€mbagunan lainnya @rawirohardj o, 2005 ).
juta
Dari data 5gnsus tahun 2000 didapat penduduk Indonesia berjumlah 203,6
jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk
sebesar l,49yo dan jumlahnya akan terus
bertambah sesuai dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP). Laju pertumbuhan
penduduk 1,49 % per tahun artinya setiap tahun jumlah penduduk lndonesia
bertambatr 3-3,5 juta jiwa. Bila tanpa rengendalian yang bera,rti atau tetap dengan
perfumbuhan penduduk l,49Yo per tahura, maka jumlah tersebut padatatrun 2010 akan
terus bertambah menj
ad
i 249 j uta j iwa atau menj adi 293 ,7 j uta j iwa pada tahun
Dari sensus penduduk yang dilakukara didapatkan LPP pada tahun 2000
l,
ini
f/o, dan pada tahun 2AA6 sebesar l,3f/o
dengan jumlah penduduk
pr
sebesar
255,5juta Hal
sejalan dengan peningkatan keikut sertaan masyarakat terhadap
kelahiran kasar tahun 2000 adatah sebesar 22
201 5 .
KB.
Angka
1000 penduduk dan pada tahun
2003 sebesar 20 per 1000 penduduk. Angka TFR (Total Fertility Rate) pada periode
2,6 artinya potensi rat*-+atakelahiran oteh wanita usia zubur b€rjurnlah
2A02 sebesar
2-3 anak. Pada tahun 2A07, angka TFR tetap 2,6. Angka kematian kasar juga
mengalarni penunrnan dari menjadi 7,0 kematian per
l0O0 penduduk tahun
dan 6,8 kematiirn per 1000 penduduk tahtrn 2W2,
zff,J.l
2,3
Pada tahun 1997, angka
rymakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence ratelCPR)
sebesar 57,4
% dan
pada tahun 20A2-2003 sebesar 60,30A. Pada 2AL5 jumlah
penduduk Indonesia hanya mencapai 255,5juta
jiwa Namun,
kalau terjadi perrurunan
angka satu persen sajq jumlah penduduk mencapai 264,4 juta jiwa atau lebih.
Sedangkan kalau pelayatran keluarga berencana bisa ditingkatkan dengan kenaikan
CPR
1,o/o,
penduduk negeri ini selctar 237,$juta
jiwa
Berdasarkan data dari SDzu 2W2-2003,
peningkatan
daf^ 57
,4% padatahun
1,997
j"mlrh
akseptor
KB mengalami
menjadi 6L3yo padatahun 200l.Pada tahun
2003, Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) berjunlah 5.918.271 pasang. Dari jumlah
ini sebesar ll,72oA
merupakan peserta KB baru dan sebesar 77,80oh merupakan
akseptor KB aktif. Dera,asa ini diperkirakan letlih rlari 100 juta wanita yang mernakai
AKD& hampir
A,syo
di
4CYa-nya terdapat
sub-sahara
di Cina. Sebaliknya hanya
60/o
di Negara maju dan
Afrika. Menunrt SDzu 2002-2AA3 kontrasepsi yang banyak
digunakan adalah metode su,ntikan (49,1 persen),
pil (23,3
persen), IUD/spiral (10,9
persen), implant (7,6 persen), MOW (6,5 persen), kondom (1,6 persen), dan MOP
(0,7 persen). Berdasarkan mini survei BKKBN, peng$ma AKDR mengalami
penurunan dari lA,T/o pada tahun 20A2-2A0E menjadi 5,4oh pada tahun 20M.
Menurut SDKI 7002-2AA3, 57oh wanita yang sudah menikah menggunakan metoda
kontrasepsi modern, contot nya pil, suntikan, tUD atau spiral, norplant atau susuk
KB, sterilisasi wanita (tubektord), dan sterilisasi pria (vasektomi). KB
spiral
merupakan alat konkasepsi yang kurang diminati oleh wanita yang berstatus kas/in
sebesar 9,34yo dibandihgkan dengan penggunaarl
pil KB sebesar L3Yo.4,5
Sedangkan
KB sunttk (27,8%) dail pemakaian
. ,*
dari data propinsi Sumatera Selatan
di
dapat PUS sebanyak
1.459.111, dengan penguna tUD sebesar 45.885, MOW sebesar 41. 659, MOP
sebesar 3.941, KDM sebesar 32.861, IMP sebesar 185.605, Suntik sebesar 480.420
dan
pil
sebesar 339.374. aAap,* datz dari kabupaten Ogan Komering
Pus sebanyak 61.803 dengan penguna
sebesar 39,
dapat
IUD sebesar 1.872, MOW sebesar 1.589, MOP
KDM sebesar 631, IMP sebesar 6.244, Suntik sebesar 22.A31 dan pil
sebesar 12.654.
peserta
Ulu di
di Kelurahan Sukajadi tahun 2008 terdapat PUS sebanyak
KB Aktif
1325 orang, dengan penguna
tUD
sebesar 247,
MOW
1081,
sebesar 86,
BAB IV
METOT}E PEFI-ELTTTAN
4.1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian observasional dengan ftmcangan cross
sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat dengan cara pendekatan, observasi dan atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatnodj o,2002)
4.2.
Populasi
penelitian
r
Populasi penelitian adalah semua peserta
KB ektif yang terdapat di
Kelurahan Sukajadi. wilayah kerja Puskesmas Sukaraya Kecamatan Baturaja
Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu
' '*
akseptor
43.
, berjumlah sebanyak 1325
Sampel penelitian
Peserta
KB aktjf yqng menggunakan DMPA dan yang
menggunakan
kontrasepsi suntikan Non Hormonal.
Sampel penelitian ditentukan dengan rumus Iwan Ariawan, 1998
n-
zzl-a /zt p -l-P.l/
(d2)(N-t)+ zzl-a / zz .1r11r-r1
28
:
29
n
Sampel yang akan diambil
Z2 l-oJZ
Derajat kepercayaan
95%:
L,96
kepercayaan perkiraan Proporsi 0,5
P
yi"g diinginkan
d
presisi mutlak
l.l
Jumlah populasi yaitu t325 oftulg
0,1
fi-96\2 0.05 (1-0.5) 1325
0,1' (1325-t) + (1,96)'0,05 (1-0,05)
(3;8416)0$5(0;e5) 1 325
0;01 (1324) + (3,8416) 0,05 (0, 5)
(3,8416)0,25 . 1325
t3,24 + 3;8416 . (0, 25)
1272,53
1324 +p,9604
1272.s3
14,2004
89,61
Dibulatkan menjadi 90 sampel
Tehnik p*rrgu*tiilo sarnpel dilakukan dengan menggunakan tehnik
random sampling yaifu suatu tehriik pengarrtbitan sampel yang dikikukan s@ara
acak sampai memenuhi sejumlah sampel yang dibutuhkan pada penelitan.
4.4. Lokasi Penelitian
4.4;1. Lokasi penelitian
Penelitian akan dilaksanakan
di Kelurahan Sukajadi wilayah
Puskesmas Sukaraya Kecamatan tsaturaja Timur
kerja
BAB V
HASIL PENELTTTAN DAN PEMBAHASAN
5.L Gambaran Umum Kelurahan Sukajadi
5.1.1 Geografi
5.1.1.1 Letak wilayah
Kelurahan Sukajadi terletak dalam wilayah Kecamatan Baturaja Timur
Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan.
5.1.1.ZPiatzs Wilayah
Batas wilayah desa Sukajadi rneliputi:
l.
Sebetah Utara berbatasan dengan Desa Terusan
2.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Baturaja Lama
3. SeUeiaU Barat berbatasan dengan Kelurahan Air Gading
4.
5.1.2
Sebelah Trmur krbatasan dengan Kelurahan Sukaraya
Demografi
5.1.2.1 Jumlah Penduduk
Jtrmlatr Penduduk Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur
Kabupaten OKU adalah 74A5 Jiwa dengan Jumlah Laki-laki 3774
Orang dan Perempuan 3631 Orang Jumlah Kepala Keluarga 280
Orang.
32
)i
5.13
Agama
Mayoritas penduduk Kelurahan Sukajadi beragama Islam (6375), Kristen
Protestan (519), Kristen Katolik (487), Budha
Q4) dmt sisanya
beragama
hindu.
5.1.4
Sarana Kesehatan
-
Puskesmas Pembantu
BKIA I
I buah
buatr
Posyandu 5 buali
Dokter praktek
5.2
Analisa Univariat
Analisa
ini
dilakukan untuk mengetatrui distribusi frekuen-si
dan
persentase dari variabel independent (Pemakaian DMPA) clan variable dependen
ftejadian obesitas) serta Variabel luar (umur, status ekonomi, pekerjaan)
disajikan dalarn bentuk tabol dan teks
data
1.
Pemakaian DMPA
Tabel 5. 1
.
Distribusi Frekuensi
Pemakaian
asetat pada Akseptop
KB
Depo Medroxy Progesterone
Suntik dikelurahan Sukajadi Wilayah
Kerj a Puskesmas Sukaraya
Frekuensi
Pengguna DMPA
DMPA
60
66,7
Non Hormonal
30
33,3
Jumlah
90
r00
Dari tabel 5.1 bahrva reslrcnden yang menggunakan DMPA lebih
besar
yaitu 60 (66,7%) reponden dibandingkan dengan responden yang tidak
menggunakan DMPA yaitu iO
2.
(::,f
%) rerponden.
Kejadian Obesitas
Tabel
5.2.
Distribusi Frekuensi kejadian obesitas pada akseptor KB Suntik
\
diketurahan3utajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya
Kejadian Obesitas
Frekuensi
Ya
15
16,7
Tidak
75
83,3
Jumlah
90
100
Dad tabel 5.2 bahwa responden yang tidak mengalarni obesitas lebih
besar yaitu
7
5 (83,3%) reponden dibandingkan
mengalami obesitas yaitu 15 (16,7%) reqponden.
dengan responden yang
35
3.
Umur
Tabel 5.
3.
Distribusi Frekuensi Umur pada akseptor KB Suntik dikelurahan
Sukajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya
Frekuensi
Urnur
4,4
Muda Q0-35 tahun)
67
7
Tua (> 35 tahun)
23
25,6
Jumlah
90
100
Dari tabel 5.3 bahwa responden yang muda lebih banyak yaitu
67
(74,4%) reponden dibandingkan dengan responden yang tua yaitu 23 (25,6%)
rerponden.
i:
4.
Status Ekonomi
rabel
s
4
:trHT:I;T,'#ff
ffi#
;r.ffn#"sun'[ik
\
Status Ekonomi
Frekuensi
Tinggt
39
43,3
Rendah
51
56,7
Jumtall
90
100
Dari tabel 5.4 bahua responden yang berpenghasilan rendah lebih besar
yaitu 51 (56,7%)
reponden dibandingkan dengan responden yang
berpenghasilan tinggr yaitu 39 (43,3Yo) rerponden.
36
5.
Pekedaan
Tabel 5.
5.
Distribusi
Frekuensi
Pekerjaan pada
akseptor KB
Suntik
dikelurahan Sukajadi Wilayah Kerja Puskcsmas Sukaraya
Pekerjaan
Frekuensi
%
Bekerja
48
53,3
Tidak bekerja
42
46,7
Jumlah
90
100
Dari tabel 5.5 bahwa responden yang bekerja sebanyak 48 (53,3%)
reponden dibandiogkatt dengan responden yang tidak bekerja yaitu 42 (46,7%)
rerponden.
53
Analisa Bivariat
Anatisa ini
dilakuk; untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen
(penaakaian DMPA) dan variabeldependen (kejadian obesitas) dengan variabel luar
(umur, status ekonomi dan pekerjaan) dengan batas kemaknaan p. Value
artinya ada hubungan yang bermakna (signifikan) dan bila p.value
hubungan tidak bennakn4 uji statistik digunakan adalah uji shi-square
>
< 0,05
0,05 maka
T
37
1.
Pemakaian
rabel s
6
DMPA
I
::H*-#;iffi*';::. Hil:l #"ffi["L,ff
Sukajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya
Pemakaian
DMPA
Obesitas
DMPA
6,7
1
Jumlah
%
%
14 93,3
46 61,3 29
60 66,7 30
Tidak
p. Value
Non Hormonal
%
Ya
Jumlatt
38,7
33,3
15
75
90
100
0,017
100
bermakna
100
Dari tabel 5.6 disimprlkan bahrva pemakaian Depo
Progesterone Asetate pada
Medroxy
ibu yang mengalami obesitas sebesar 93,3yo
mempunyai proporsi lebih tinggr dari pada pemakaian Depo Medroxy
l/
Progesterone Asetate pada ibu yang tidak mengalami obesitas yaitu sebesar
613%.Berdasarkan analisa tsivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai
p. value 0,017 hal ini menwrjukan bahwa ada hubungao yang bermakna antara
pemakaian DMPA dengan kejadian obesitas
.
3. Status Ekonomi
Tabel 5'
8'
Hubungan Status ekonomi dengan kejadian obesitas pada
akseptor
KB Suntik dikelurahan
Sukajadi Wilayah
Ke{a
puskesmas
Sukaraya
Status
Ekonomi
Tinggr
Rendah
Jumlah
Kejadian Obesitas
Obesitas Tidak Obesitas
f%f%
t2 30,9 27
3 5,9 4g
15 16,7 75
Dad tabel 5-8 disimpulkan
69,2
g4,l
93,3
Jtrmlah
n%
39 100
51 100
90 100
p. yalue
0,009
bermakna
kejadian obesitas pada ibu dengan
status ekonorni tinggl sebesar 3a,8%o mempunyai proporsi
lebih besar dari pada
kejadian obesitas pada ibu dengan status ekonomi rendah yaitu
sebesar
Berdasarkan hasil uji statisi*
S,gyo.
ct i-square diperoleh nilai p. value 0,003 hal ini
menunjukan bahwa ada hubunEm yang bermakna
antara Status ekonomi
dengan obesitas.
-
4. Pekerjaan
Tabel 5.
9.
i
Hubungan pekerjaan dengan kejadian obesitas pada akseptm KB
Suntik dikelurahan Sufajadi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraya
Kejadian Obesitas
Tidak
Pekerjaan
Obesitas
12
25,8
Tidak bekerja
3
7,L
Jumlah
15
16,7
p. Value
Obesitas
%
%
Bekerja
Jumlah
36
39
5
7
%
5,4
48
100
92,9
42
100
83,3
90
100
7
0,026
berrrakna
Dari tabel 5.9 disimpulkan bahwa kejadian obesitas pada ibu yang bekerja
sebesar Zl,yok mempunyai proporsi lebih besar dari pada kejadian obesitas
r
Berdasarkan hasil
uji statistik
value 0,026 hal ini menur$ukan
bahn'a ada
pada ibu yang tidak bekerja yaitu sebesar
Chi-square diperoleh niiai*p.
l,lya.
hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan obesitas-
------ts
BAB VII
STMPULAX OAN SARAN
7.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian
di
Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
Kabupaten Ogan Komering Ulu
l.
Adahubungan yang bermakna antara pemakaian DMPA dengan kejadian obesitas
pada akseptor KB suntik
di
Sukaraya Kecamatan Baturaja
Z. Ada
Kelurahan Sukajadi wilayah kerja Puskesmas
Timur i
hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian obesitas pada
akseptor
KB suntik di Kelurahaq Sukajadi wilayah kerja
Puskesmas Sukaraya
v
Kecamatan Baturaj a Timur
3. Adanya huburgan yang benrraknaar&ra status ekonomi dengan kejadian obesitas
pata akseptor KB suntik
di
Kelurahan Sukajadi wilayatr kerja Puskesmas
Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur
4.
Adanya hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian obesitas pada
"ir
akseptor
KB suntik di Kelurahan Sukajadi wilayah kerja
Kecamatan Batraja Timur
44
Puskesmas Sukaraya
A{.
er
-t
7.2. Saran
Dari pembahasa:r di atas terdapat respcnden yang mengalami obesitas karena
menggunakan kontrasepsi suntik DMPA,,hal
ini terjadi karena DMPA
merangsang
pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan
lebih banyak dari biasanya.
Dari pembahasan di atas terdapat responden yang mengalami obesitas pada
yang berumur tua dan muda'bbesitas yang berstatus ekonomi tingg dan rendah, serta
responden yang mempunyai pekerjaan dan tidak bekerja mengalarni obesitas.
Dengan adanya keadaan status, perlu untuk memilih program p€nurunan berat
badan yang aman dan berliasil. Unsur-unsu{ yang harus dipertimbangkan dalam
memilih suatu progruzun penurunan berat badan yaitu;
1. Diet
hanrs arnan dan m.emenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan
(vitamin, mineral, protein) diet
k*t
menurunkan berat badan harus rendah
2. Prograrn penurunan berat badan harus diarahkan kepada program
penunman berat
badan secara perlahan dan stabil.
3. Program yang dipilih
harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktifitas
l
fisik yang pernanen
I
Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk melalcukan penyuluhan terhadap ibu-
I
ibu tentang efek samping dari semua kontasepsi baik yang mengandung hormonal
I
dan nonhorrnonal terutama kontrasepsi suntik DMPA.
I
I
I