BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery Learnin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

  Dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan pembelajaran. Setiap pertemuan terhitung 2 jam pelajaran (2x35 menit). Pelaksanaan pertemuan dimaksudkan untuk mengambil data guna diolah dalam penelitian ini. Pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 2 Tuksongo Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Pengambilan data melibatkan siswa kelas 4 sebagai subyek penelitian dan juga guru kelas 4 sebagai observer. Peneliti berperan sebagai guru yang menjalankan pembelajaran berbasis Guided Discovery

  . Jumlah siswa kelas 4 yaitu 23 siswa dengan 14 siswa laki-laki dan 9

  Learning

  siswa perempuan. Sebelum melakukan kegiatan penelitan, terdapat beberapa kegiatan yang berkaitan dengan keberlangsungan pengambilan data ini. Peneliti terlebih dahulu meminta izin kepala sekolah SD Negeri 2 Tuksongo untuk melakukan observasi pra-siklus guna mengetahui kondisi siswa dan sekolah. Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 9 Oktober 2017. Setelah itu peneliti melakukan observasi pada tanggal 16 Oktober 2017. Dalam kegiatan ini peneliti melakukan observasi pada saat pembelajaran berlangsung. Kelas 4 menjadi objek utama dalam melakukan observasi ini karena pada nantinya akan menjadi subyek dalam penelitian ini. Pelaksanaan observasi ini tidak menggunakan instrument observasi akrena pada dasarnya pelaksanaan observasi ditujukan untuk penyesuain peneliti terhadap lingkungan penelitian ini. Observasi dikhususkan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran siswa kelas 4. Selain mengamati kegiatan pembelajaran, peneliti juga melakukan wawancara secara lisan kepada guru kelas 4 tentang permasalahan yang dihadapi, kepribadian tiap siswa, metode yang sering digunakan, dan hal-hal lainya terkait pelaksanaan pembelajaran. Selain itu kegiatan sebelum pengambilan data adalah melakukan uji instrument di kelas 5 dan 6 SD Negeri 2 Tuksongo. Alasan peneliti melaksanakan uji instrument di dua tingkatan kelas yaitu untuk mendapatkan sampel lebih banyak. Pengujian dengan sampel yang banyak akan menambah keakuratan hasil uji instrument ini. Sebelum uji instrument dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepala sekolah dan guru kelas 5 serta 6 untuk melakukan uji instrument di SD Negeri 2 Tuksongo pada tanggal 12 November 2017. Uji unstrumen dilaksanakan pada tanggal 18 Novem 2017 terlaksana di kelas 5 dan 19 November 2017 terlaksana di kelas 6.

  Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri 2 Tuksongo, salah satunya yaitu merancang RPP. Dalam perancangan RPP peneliti melibatkan guru kelas 4, karena beliau dirasa sudah mengathui tentang pembelajaran di kelasnya. Peneliti sangat bersyukur dengan pelaksanaan diskusi ini karena beliau memberikan banyak saran agar bisa merancang pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kondisi di SD Negeri 2 Tuksongo. Selain itu peneliti juga berdiskusi tentang penentuan waktu pengambilan data. hal ini penting karena dalam Kurikulum 2013, pembelajaran yang dilaksanakan harus sesuia buku guru dan peneliti tidak ingin merusak jadwal yang sudah terencana oleh guru kelas. Kegiatan berdiskusi dengan guru kelas 4 terlaksana sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 1 dan 2 November 2017. Kegiatan pra-siklus selanjutnya adalah menyiapkan bahan dan alat pembelajaran sesuai RPP. Setelah itu peneliti melengkapi instrument pembelajaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan siklus.

  Sebelum terjun pelaksanaan siklus, peneliti kembali berdiskusi dengan guru kelas 4 menjelaskan rencana kegiatan peneliti secara keseluruhan. Karena beberapa masukan dari guru kelas 4 akhirnya pada tahap ini diputuskan bahwa saat pelaksanaan pembelajaran peneliti bertindak sebagai guru. Alasan ini didasari agar pelaksanaan pembelajaran tidak berbeda dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Hal ini juga didukung oleh dosen pembimbing penelitian ini.

  Peniliti juga melakukan beberapa kegiatan sebelum siklus lainya yaitu berdiskusi dengan dosen pembimbing dan dengan teman yang memiliki kompetensi di bidang Penelitian Tindakan Kelas untuk menyempurnakan tahap pelaksanaan dan pengambilan data.

  Kegiatan pengambilan data dibagi kedalam dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Setiap siklus terdapat 3 kali pertemuan pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan model Guided Discovery Learning yang disesuaikan dengan materi tema 3 sub tema 1 tentang Hewan Dan Tumbuhna di Lingkunganku. Setiap pembelajaran dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran Guided Discovery Learning yang telah dijelaskan di Bab II. Peneliti beranggapan pembelajaran menggunakan model Guided

  

Discovery Learning tidak selalu dilaksanakan di dalam jam belajar namun juga di

  rumah. Penelitian ini juga menggunakan tugas rumah sebagai tahap exploring and

  

collecting the data . Artinya siswa juga bereksplorasi di rumah mereka dengan

berbagai sumber berdasarkan langkah-langkah kerja yang disediakan.

  Penelitian ini memfokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode Guided Discovery Learning. Peningkatan dapat dihitung melalui perbandingan siswa sebelum mendapat treatment yaitu sebelum diterapkanya model Guided Discovery Learning dan setelah mendapat treatment yaitu setelah berakhirnya siklus kedua. Siklus pertama bertujuan untuk mengukur dan menganalisa perkembangan siswa saat diterapkanya model Guided Discovery

  

Learning . Kemudian hasil dari siklus pertama diolah dan dievaluasi untuk

  mendapatkan tindak lanjut dan diterapkan di siklus kedua. Di setiap akhir siklus diadakan tes yang bertujuan untuk mengambil data secara kuantitatif yang nantinya menjadi sumber utama dalam pengolahan data.

4.1.1 Pelaksanaan Siklus I a.

  Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 22 November 2017.

  Pembelajaran dimulai pukul 09.30 setelah istirahat pertama. Sebelum melaksanakan pembelajaran peneliti terlebih dahulu mempersiapkan beberapa menempati bangungunan sementara untuk belajar karena pangunan utama kelas 4 sedang dilakukan renovasi. Untuk itu peneliti memerlukan waktu untuk menyiapkan pembelajaran. Setelah semua dirasa siap, peneliti memulai kegiatan pembelajaran bersama guru kelas 4 sebagai observer.

  • Guru mengucapkan salam dan dijawab oleh sebagian siswa. Berdasarkan pengamatan peneliti beberapa siswa tidak menjawab salam karena sibuk melihat gambar yang terdapat dalam LCD dan memperbincangkanya dengan teman lainya. Peneliti kemudian mematikan layar LCD untuk mendapatkan perhatian dari semua siswa. Guru mengulangi menyapa siswa dengan salam. Kali ini semua siswa memberikan salam dengan kompaknya. Setelah itu guru mengajak siswa untuk berdiri dengan sikap sempurna, namun tidak semua siswa melaksanakanya. Guru mencontohkan berdiri dengan sikap sempurna dan mengajak siswa untuk menirukannya. Setelah sebagian besar siswa bediri sempurna, guru menunjuk salahs eorang siswa untuk maju dan memimpin teman- temannya untuk menanyikan lagu nasional Indonesia Raya. Setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu wajib Hari Merdeka. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan beserta kegiatan-kegiatanya. Siswapun tampak antusias dengan kegiatan- kegiatan yang akan dilaksanakan.

  Introducing

  • Guru membentuk kelompok kerja dengan menyuruh 5 siswa yang memiliki kemampuan belajar tinggi maju kedepan. Kelima anak tersebut memilih teman kelompoknya secara berurutan. Settalh tebentuk kelompok kerja, kemudian siswa duduk bersama kelompoknya masing- masing. Guru pun membagi kertas warna di setiap kelompok untuk bahan dasar pembuatan kolase dilanjutkan dengan pembagian lembar kerja yang berisi langkah-langkah dan gambar seekor kupu-kupu sebagai

  Stimulating kertas warna menjadi bagian-bagian kecil. Beberapa kelompok menggunakan cara yang berbeda-beda dalam setiap pemotongannya. Beberapa siswa menggaris dahulu kertas warna kemudian dipotong untuk mendapatkan presisi potongan yang relative sama. Namun beberapa siswa langsung memotongnya menjadi bagian-bagian kecil tanpa harus menggarisnya terlebi hdahulu. Kegiatan ini dibatasi waktu selama 20 menit. Selama 20 menit tidak ada satu kelmpokpun yang menyelesaikan tugasnya, akhirnya guru menambah 5 menit untuk menyelesaikan tugasnya. Setelah waktu habis dan semua selesai dengan tugas kelompoknya masing-masing, guru menginstruksikan agar memperlihatkan hasil karya mereka kepada kelompok lain. Kelompok lain memberikan tanggapan kepada hasil kelompok lainya. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas apresiasi karya seni. Setelah setiap kelompok memberikan tanggpaanya masing-masing, guru menjelaskan bahwa kupu-kupu bagian dari lingkungan. Guru kemudian mengaitkannya dengan kegiatan selanjutnya yaitu mencari tanaman disekitar lingkungan sekolah. Exploring and Collecting the Data

  • Guru menjelaskan aktivitas mencari tanaman secara keseluruhan bagian di sekitar lingkungan sekolah berdasarkan kelompoknya masing-masing. Guru membagikan kertas untuk media penempelan tanaman. Setelah seluruh siswa terlihat memahami kegiatan ini, guru memberikan waktu 10 menit untuk mencari tanaman utuh yang ada di sekitar lingkungan sekolah. beberapa kelompok mengambil tanaman yang terlalu besar dan hal tersebut tidak akan bisa ditempelkan di kertas. Setelah mendapatkan tanaman, siswa mencuci tanaman tersebut secara bergantian dan dikeringkan dengan cara dikibaskan. Terdapat satu kelompok yang terlalu memakan watu dalam pencarianya. Rupanya kelompok ini mencari tanaman yang memang memiliki kelengkapan di setiap bagianya. Setelah semuanya mendapakan tanaman, guru memberikan
memberikan nama dari tanman tersebut. Setelah itu gutu menjelaskan bahwa tanaman yang mereka dapat harus diidentifikasi bagian-bagianya berdasarkan pengetahuan mereka sendiri. Kegiatan ini dibatasi waktu selama 5 menit untuk memberikan anma disetiap bagianya. Data Processing

  • Siswa memberikan nama setiap bagianya dengan mendiskusikannya dengan kelompoknya. Terlihat semua kelompok tidak merasa kesulitan karena tidak satupun kelompok yang menanyakan tentang pemberian nama di bagian tanaman tersebut. Beberapa siswa kesulitan karena ketidak lengkapan bagian tanaman yang mereka ambil.
  • Guru menjelaskan bagian-bagian tanaman menggunakan power point. Guru juga membuka sesi Tanya jawab tentang bagian-bagian tanaman. Setelah itu siswa melakukan pembenara terhadap nama disetiap bagian tanaman yang telah merekan lakukan. Nampak beberapa kelompok mengalami kesalahan terutama dalam penamaan ranting dan dahan. Secara keseluruhan kegiatan ini tidak ada kesulitan. Di kegiatan penutup guru menyimpulkan materi pembelajaran yang dipelajari di pertemuan pertama. Kemudian guru membagikan lembar tugas siswa tentang mencari bentuk-bentuk daun di rumah. Sembari membagi guru menjelaskan tentang tugas rumah tersebut. di akhir pembelajaran guru mengucap salam

   Conforming and Data Verification

  Secara keseluruhan pembelajaran di pertemuan pertama berjalan dengan lancar dan sesuai RPP. Hanya beberapa siswa masih belum melaksanakan kegiatan Discovery seperti dalam teori karena memang belum terbiasa dengan metode ini. Guru juga belum melaksanakan pembelajaran secara sempurna terlihat beberapa indicator dalam lembar observasi guru belum dilakukan. Terlihat masih terdapat 5 indikator yang belum dilaksanakan oleh guru dan catatan daro observer sehingga menjadi bahan evaluasi untuk tindak lanjut di pertemuan kedua. Peretemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 23 November 2017. Pembelajaran dimulai pukul 07.30. peneliti terlebih dahulu masuk kelas untuk instalasi LCD proyektor dan memperisapkan berbagai bahan dan alat dalam pertemuan kedua ini. Introducing

  • Guru masuk kelas tanpa menghidupkan LCD dan memulai dengan mengucap salam. Kemudian memilih salah satu siswa untuk maju dan memimpin doa. Setelah berdoa guru memimpin untuk menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dan lagu Benderaku. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran disertai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan kedua ini.
  • Pembelajaran dimulai dengan menanyakan permasalahan yang dihadapai dalam melaksanakan tugas rumah. Siswa mempersiapkan tugas mereka di atas meja dan guru meneliti tugas mereka. Guru memberikan pertanyaan ke bebepapa siswa tentang nama daun yang mereka peroleh. Kemudian memberikan pancingan tentang bentuk-bentuk daun yang mereka dapatkan. Guru menggambarkan bentuk daun sesua bentuk yang siswa katakan. Kemudia guru menjelaskan bentuk-bentuk daun menggunakan power point.

  Stimulating

  • Siswa memberikan nama jenis tulang daun di setiap daun yang mereka dapatkan berdasarkan penjelasan dari guru. Dalam kegiatan ini tidak ada kesulitan yang berarti di penggolangan nya. Pasalnya mereka mengetahui karena perbedaan bentuk tulang daun yang sangat mencolok. Hanya ada sebagian kecil siswa yang salah dalam penamaanya disebabkan tulang daun yang mereka dapatkan kurang jelas. Akhirnya guru bertanya kepada seluruh siswa tentang jenis tulang daun yang kurang jelas tersebut. serentak siswa menjawan benar dan siswa tersebut memahami arti perbedaan tulang daun. Setelah itu seluruh siswa bersama-sama menempelkan hasil kerja mereka di tempat yang sudah disediakan. Kemudian setelah tertempel semua guru

  Exploring and Collecting the Data fungsi disetiap bagian-bagian tumbuhan. Siswa terlihat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Data processing

  • Siswa dibagikan lembar kerja untuk kegiatan menonton video tentang fungsi dari pagian-bagian tumbuhan. Lembar kerja berisi daftar pertanyaan yang merangkum keseluruhan isi video tersebut. Sebelum memutar video guru kembali menjelaskan bahwa video hanya diputar sebanyak dua kali maka siswa harus memperhatikan dengan seksama agar informasi bisa terserap secara maksimal. Setelah video diputar dua kali Nampak beberapa siswa tidak menangkap informasi secara keseluruhan karena beberap poin soal tidak terisi. Akhirnya guru menukarkan lembar jawab siswa ke siswa lain untuk dilakukan koreksi dan konfirmasi jawaban.
  • Guru mencocokan hasil kerja siswa dengan memutar video dan mencari jawaban di dalam video tersebut. disela-sela pencocokannya guru juga membuka pertanyaan kepada siswa. Akhirnya kegiatan ini selain untuk konfirmasi jawaban juga untuk verifikasi jawaban yang dimiliki siswa. Setelah selesai guru menyimpulkan mebelajaran pertmeuan kedua. Tidak lupa guru menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan dari pertemuan pertama dan kedua. Kemudian guru memimpin doa dan mengucap salam.

  Confirming and Data Verification

  Dalam pertemuan kedua nampak beberapa indicator yang di pertemuan satu tidak dilakukan oleh guru diperbaiki dan dilakukan. Namun masih terdapat beberapa indicator yang belum terlaksana karena permasalahan waktu. Terdapat salah satu kegiatan yang juga tidak terlaksanaa yaitu tes lisan dan mempersilahkan siswa untuk istirahat. Alasanya dalam pertemuan kedua banyak kegaitan yang menyita waktu untuk itu peneliti tidak melakukan kegiatan berdasarkan indicator yang telah dibuat. Namun pembelajaran pertemuan kedua dikatakn suskses karena setiap langkah Guided Discovery Learning terlaksana sesuai perosedur dan siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. c.

  Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga terlaksana pada hari Jumat, 24 November 2017. Kegiatan pertemuan ketiga dimulai pukul 07.30-09.00. Guru tidak melakukan persiapan dalam pertemuanini karena tujuan utama pertemuan ini hanya melaksanakan tes ulangan dan sedikit refleksi matei pertemuan pertama dan kedua.

  • Introducing Guru memulai pembelajaran dengan berdoa dipimpin oleh salah satu siswa. Setelah berdoa guru dan seluruh siswa berdiri untuk menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dan lagi nasional Garuda Pancasila. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran di pertemuan ketiga ini.
  • Stimulating Guru menjelaskan dan merefleksi pembelajaran pertemuan satu dan dua. Selain itu guru memberika kesmpatan siswa untuk bertanya hal yang mereka belum paham.
  • Data processing

  Guru membagikan soal ulangan dan menginstruksikan agar tidak ada buku maupun catatan diatas meja. Dan juga guru memberikan peraturan terkait tes yang akan dilakukan. Siswa mengerjakan tes selama 45 menit.

  • Confirming and Data Verification Guru mencocokan hasil tes bersama siswa sembari memberikan konformasi jawaban dengan menjelaskan setiap butir soal secara singkat.

  Di pertemuan ketiga secara keseluruhan kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai RPP. walaupun tidak berjalan sesuai langkah pembelajaran Guided

  

Discovery , namun pembelajaran tetap dikatakan berjalan dengan baik karena

tujuan utamanya adalah mengukur hasil belajar siswa.

4.1.1.1 Hasil Observasi

  Observasi dilakukan dengan mengisi instrument observasi yang telah disediakan. Tindakan ini dilakukan oleh observer dalam penelitian ini adalah guru kelas 4. Tugas observer yaitu menganalisa dan mencatat tindakan yang dilakukan tindakan guru yang menerapkan pembelajaran dengan metode Guided Discovery Learning dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Guru

  

Metode Guided Discovery Learning

  Pertemuan I Pertemuan II Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

  18

  5

  19

  4 Jumlah

  23

  23 Indikator Dari tabel tersebut dapat dilihat indikator yang terlaksana dari pertemuan pertama hingga ketiga. Dapat dibandingkan di pertemuan pertama masih terdapat

  5 indikator yang belum terlaksana. Kemudian peneliti melakuakn evaluasi dan tindak lanjut di pertemuan kedua indicator yang belum terlaksana menurun menjadi 4. Jika diprosentasekan pertemuan pertama sebesar 78,2% indikator kegiatan guru dilaksanakan dan di pertemuan kedua sebesar 82,6% indicator tindakan guru terlaksana. Terjadi peningkatan tindakan guru sebesar 4,4% dari pertemuan pertama hingga kedua.

  Selain observasi yang dilakukan pada tindakan guru, penelitian ini juga memfokuskan hasil tindakan yang dilakukan oleh seswa selama pembelajaran menggunakan metode Guided Discovery Learning. Hasil observasi tindakan siswa dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.2 Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh siswa

  

Metode Guided Discovery Learning

  Pertemuan I Pertemuan II Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

  11

  12

  18

  5 Jumlah

  23

  23 Indikator Berdasarkan data hasil observasi tindakan siswa diatas dapat disimpulkan bahwa tindakan di siklus I mengalami peningkatan tindakan siswa. Di pertemuan pertama sebanyak 11 indikator telah dilaksanakan oleh siswa dan dipertemuan kedua sebanyak 18 indikator telah dilakasanakan oleh siswa. Jika diprosentasekan sebesar 47,8% indikator telah terlaksana di pertemuan pertama dan sebesar 78,2% indikator terlaksana. Terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa di siklus I sebesar 26,1% selama tindakan pertemuan pertama dan kedua.

4.1.1.2 Hasil Refleksi

  Dapat disimpulkan bahwa tindakan siklus pertama dari pertemuan satu hingga tiga berjalan lancar walaupun masih banyak kekurangan yang perlu ditingkatkan. Dapat dikatakan lancar karena dari pertemuan satu hingga tiga mengikuti langkah-langkah pembelajaran Guided Discovery meski beberapa indikator dalam lembar observasi guru masih belum terlaksana oleh guru. Beberapa kekurangan juga masih ditemukan saat siswa tidak dapat memahami arti dari kegiatan Discovery. Dalam kegaitan ini seharusnya siswa melakukan explorasi berdasarkan langkah-langkah yang sudah ada untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Namun kenyataanya dalam pembelajaran sebagian siswa tidak menggunakan kesempatan exsplorasi dengan baik, mereka malah banyak bercanda dengan temannya sehingga teman yang lain mengikutinya. Hal ini sangat mengganggu berjalanya kegiatan Discovery. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman siswa terhadap instruksi guru terhadap kegiatan explorasi. Peneliti juga menyadari bahwa berdasarkan lembar observasi terlaksana. Hal ini yang akan menjadi salah satu kekurangan yang mengakibatkan tidak berjalanya kegiatan discovery, walaupun hanya terjadi pada beberapa siswa saja. Untuk itu peneliti sadar bahwa memotivasi siswa terkait materi sebelum melaksanakan kegiatan discovery sangat penting dan menjadi bahan evaluiasi untuk tindak lanjut di siklus II.

  Kekurangan lainya adalah kesiapan dan persiapan peneliti selama pelaksanaan pembelajaran. Dalam pertemuan pertama peneliti menghabiskan waktu dalam melaksanakan persiapan pembelajaran dan berakibat pada menurunya antusiasme siswa untuk mengikuti pembelajaran. Dengan menurunya antusiasme belajar siswa akan mengganggu jalannya pembelajaran di kegiata

  

introduction dan stimulating. Terlihat dari catatan lembar observasi siswa pasif

  bertanya tentang kegiatan dan materi yang akan dipelajari. Selain itu siswa juga tidak tertarik untuk mengeluarkan gagasannya sehingga kegiatan introduction dan

  

stimulating terkesan hanya terjadi interaksi searah. Hal ini juga menjadi catatan

  observer agar menjadi bahan evaluasi bagi peneliti. Dalam lembar observasi guru, observer menyarankan agar mempersiapkan pembelajaran dengan baik sehingga waktu yang tersedia tidak terganggu.

  Peneliti juga mengalami kesulitan dengan manajemen waktu dalam menerapkan metode Guided Discovery Learning. Walaupun dalam RPP dijelaskan batasan-batasan waktu yang harus diselesaikan, namun kenyataanya dalam pembelajaran, tidak semua siswa dapat melakukan kegiatan discovery sesuai waktu yang direncanakan. Berdasarkan pengamatan, pada kegaitan explorasilah yang menyita waktu terlalu banyak sehingga kegiatan-kegiatan selanjutnya yang sudah terncana terganggu dalam hal waktu. Di pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran terjadi hampir selama 85 menit karena kegiatan explorasi yang terlalu lama. Selain karena siswa tidak melaksanakan sesuai tuntunan guru juga tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam mencari sebuah informasi baru. Permasalahan ini juga menjadi bahan pertimbangan peneliti untuk melaksanakan tindakan di siklus II. Perencanaan yang matang dan memikirkan berbagai hal yang tidak terduga akan menjadi tindak lanjut peneliti.

  Permasalahan yang lain adalah munculnya hal-hal yang tidak terduga yang menghambat berjalanya pembelajaran. Contohnya di pertemuan pertama siswa ditugaskan untuk mencari tanaman disekitar, beberapa hal ydiluar dugaan ternyata jangkauan pencarian siswa terlalu luas sehingga peneliti kesulitan dalam membimbingnya. Kemudian siswa terlalu asik dengan kegiatan diluar dan mengakibatkan terganggunya kegaitan lainya. Hal ini menajdi pertimbangan bahwa dalam merencanakan kegiatan dalam RPP di siklus II harus memikirkan berbagai faktor dan akibatnya.

  Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi di siklus I di dapat beberapa kelemahan yang perlu ditingkatkan di siklus II. Peneliti perlu memikirkan tentang cara memberikan pemahaman siswa bahawa pentingnya kegaitan explorasi yang harus dilakukan dengan baik. Selain itu peneliti juga memikirkan tentang teknik explorasi yang efektif agar tidak terlalu menghabiskan waktu dalam penerapnnya. Peneliti juga menyadari bahwa penguasaan kelas perlu ditingkatkan mengingat bahwa observer memberikan catatan tersendiri tentang kurangnya penguasaan kelas saat pembelajaran. Dalam rancangan RPP di siklus II perlu dipertimbangkan tentang hela-hal yang mungkin akan terjadi saat melaksakan kegiatan tertentu. Tentunya peneliti harus meminimalisisr hal-hal tersebut agar kegiatan di siklus II lebih terorganisir. Lembar observasi guru yang tidak terlaksana juga menjadi refleksi peneliti dalam tindak lanjut di siklus II. Peneliti akan berusaha melakukan seluruh indicator yang tertulis dalam lembar observasi guru sehingga akan berdampak pula dalam meningkatnya indicator yang terlaksana lembar observasi siswa.

  Dalam siklus I sebagian besar kegiatan berjalan sesuai RPP. Hasilnya di pertemuan kedua siklus I siswa lebih aktif dan tertarik pada kegiatan explorasi. Selain itu siswa juga memiliki antusiasme tinggi terhadap pembelajaran. Hasil siklus. Dari peningkatan hasil belajar bhawa tindakan siklus I dapat dikatakan berhasil terlepas dari beberapa kekurangan yang terjadi. Inilah yang menjadi pedoman untuk merancang dan melaksanakan tindakan di siklus II agar hasil yang didapatkan lebih baik.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus II a.

  Pertemuan Pertama Pertemuan pertama di siklus dua terlaksana pada Sabtu, 25 November 2017.

  Pembelajaran dimulai pukul 07.15-09.00. Peneliti mengawali dengan memperseiapkan segala macam hal yang terkait pembelajaran sebelum pukul 07.00 untuk memaksimalkan penggunaan waktu pelajaran. Setelah semua dirasa siap peneliti memulai pelajaran. Introducing

  • Guru masuk kelas kemudian mengucap salam. Guru memilih seorang siswa maju dan memimpin berdoa di awal pembelajaran. Setelah doa guru mengajak seluruh siswa untuk berdiri sempurna guna menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dan lagu nasional Padamu Negeri. Ternyata sebagain besar siswa belum hafal dengan lirik lagu Padamu Negeri. Sebagian masih salah susunan liriknya. Guru menuliskan lirik padamu negeri dan mengajak siswa untuk membaca bersama-sama lirik tersebut. guru mengajak siswa membaca sebanyak lima kali secara berulang-ulang. Kemudia guru menyampaikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam pertemuan pertama ini. Selain itu juga guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa.
  • Guru menanyakan beberapa siswa tentang pengalaman mereka saat di kota maupun di pantai. Ternyata sebagian siswa tidak memiliki pengalaman pergi ke pantai. Guru memerikan pancingan untuk mengaitkan materi kenampakan alam di berbagai daerah. Beberapa siswa masih kesulitan dalam mendefiniskan kota. Setelah itu guru memutarkan sebuah video

  Stimulating mengeluarkan pendapat mereka tentang kondisi daerah panati dengan menanyakan tanaman apa saja yang ada di pantai serta mata pencaharian masyarakatnya. Kemudian guru memutar video yang kedua yaitu kondisi di daerah perkotaan. Guru juga melakukan hal yang sama seperti video yang pertama. Akhirnya guru membagian lembar kerja siswa dengan memilih siswa yang telah ke pantai dan ke kota, karena beberapa siswa belum pernah pergi ke pantai. Exploring and Collecting the Data

  • Siswa mengerjakan lembar kerja dengan menjawab soal yang tersedia dengan batasan wakti 15 menit. Setelah selesai kemudian siswa menggabungkan hasil jawaban mereka kedalam sebuah teks paragraph sehingga setelah mereka selesa akan memiliki satu cerita pengalaman pribadi yang menggambarkan kenampakan alam masing-masing. Guru membagi kedalam 4 kelompok berdasarkan tempat tempat yang mereka ceritakan.
  • Guru menuliskan beberapa poin yang harus mereka diskusikan di dalam kelompok kemudian mereka putuskan. Poin tersebut menyangkut jenis tanaman di masing-masing daerah, jenis pekerjaan, jenis barang yang ada, dan hasil alam yang ada. Setiap kelompok berdiskusi berdasarkan pengalaman mereka. Setelah waktu yang ditentukan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain. Guru menuliskan kesimpulan setiap kelompok agar dapat ditarik kesimpulan umum.

  Data Processing

  • Setelah kegiatan presentasi terlaksana, guru memberikan konfirmasi tentang perbedaan kondisi di tiap-tiap daerah berdasarkan jawaban siswa. Guru menjelaskan kondisi tiap-tiap daerah beserta karakteristiknya. Setelah selesai guru menjelaskan tugas rumah. Guru membagi siswa berdasrkan kelompok yang sudah ada. Tugas rumah berupa wawancara

  Confirming and Verification terhadap petani padi di daerah mereka. Setalh semua dirasa paham guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam. Secara teknis pembelajaran pertama ini berjalan lancar karena sebagian besar telah telaksana sesuai RPP. terdapat satu kegiatan yang tidak sesuai rencana yaitu perkiraan bahwa semua siswa memiliki pengalaman pergi ke pantai, pada kenyataannya terdapat beberapa siswa yang belum ke pantai. Hal ini akan menajdi pertimbangan duntuk melaksanakan pembelajaran di pertemuan kedua.

  b.

  Pertemuan Kedua Pertemuan kedua terlaksana pada Senin, 27 November 2017 dimulai pukul 08.45-09.00. guru terlebih dahulu mempersiapkan alat dan barang sebelum dimulai jam pelajaran termasuk instalasi LCD. Karena hari itu diadakan upacara maka setelah selesai melakukan persiapan guru dan murid mengikuti upacara bersama-sama.

  • Guru masuk kelas dengan mengucap salam dilanjutkan menanyakan kabar siswa. Setelah beberapa saat melakukan apersepsi berupa perbincangan ringan kemudian guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin doa. Siswa tersebut juga memimpin teman-temannya untuk berdiri dan menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dan lagu nasional Halo-halo Bandung. Setelah itu guru memberikan motivasi berupa menceritakan kerja keras seorang petani padi dalam merawat dan menghasilkan padi untuk konsumsi sehari-hari. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan pembelajarannya

  Introducing

  • Guru menginstruksikan untuk duduk berdasarkan kelompoknya masing- masing untuk kemudian berdiskusi tentang tugas rumah yang mereka kerjakan. Mereka harus berdiskusi untuk melakukan presentasi agar ditanggapi kelompok lain. Kemudian guru menggambar sebuah mind map tentang poin-poin daftar wawancara. Guru mengumpulkan jawaban hasil

  Stimulating wawancara dengan pertain dari setiap kelompok dengan menggabungkan dalam mind map tersebut. Exploring and Collecting the Data

  • Perwakilan siswa setiap kelompok maju untuk menuliskan jawaban wawancara mereka di kolom-kolom yang telah disediakan di papan tulis menggunakan mind mapping. Siswa memperhatikan dan diinstruksikan untuk menganalisa setiap perbedaan jawaban yang ada dalam papan tulis.
  • Guru membuka sesi Tanya jawab disetiap kelompok jika terdapat perbedaan pendapat. Beberapa kelompok saling bertanya dengan jawaban mereka masing-masing karena memang setiap narasumber memiliki cara dan teknik masing-masing. Dalam sesi ini guru terlibat sebagai moderator dan pihak penengah setiap kelompok yang berbeda pendapat.

  Data Processing

  • Guru menyimpulkan dari berbagai jenis jawaban yang telah di petakan. Selain itu juga mengakumulasi informasi dari berbagai sudut pandang kedalam bentuk mind map secara final. Siswa menulis hasil simpulan dari guru dicatatan mereka masing-masing siswa. Guru menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan dari pertemuan satu dan dua. Guru membuka Tanya jawab dengan siswa. Tidak satupun siswa mau bertanya dan akhirnya guru menutup pembelajaran dengan salam.

  Confirming and Verification

  c.

  Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga terlaksana pada Selasa, 28 November 2017 pukul 07.30- 09.00. pada pertemuan ini siswa melaksanakan tes kemampuan dari pertemuan satu hingga tiga. Kegiatan dimulai dengan berdoa dipimpin oleh ketua kelas kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu wajib dan lagu nasional. Setelah itu guru membuka Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari. Beberapa siswa bertanya tentang kenampakan alam. Guru mengulas kembali secara singkat seluruh materi di tindakan siklus dua. Setelah itu siswa mengerjakan ulangan dengan diberi batasan waktu. Setelah selesai lembar

  Dalam kegiatan pencocokan guru mebaca satu persatu dengan menjelaskan setiap nomer secara singkat. Kegiatan diakhiri dengan sebuah permainan dengan materi penampakan alam. Siswa bersemangat dalam

  check and guess

  melaksanakan permainan ini. Setelah beberapa saat siswa telah rileks kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam dan terima kasih.

4.1.2.1 Hasil Observasi

  Di siklus II tetap dilakukan tindakan observasi untuk mengukur penignkatan perilaku siswa maupun guru saat menerapkan pambelajaran menggunakan metode Guided Discovery Learning. Hasil di siklus II dapat dilihat mengalami peningkatan di bidang jumlah keterlaksanaan indikator karena guru menyadari dan melakukan tindak lanjut apa yang menjadi kelemahan di siklus I. Hasil observasi tindakan guru dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.3 Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Guru

  

Metode Guided Discovery Learning

  Pertemuan I Pertemuan II Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

  20

  3

  23 Jumlah

  23

  23 Indikator Tindakan di siklus kedua dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dari siklus pertama. Beberapa permasalahan di siklus pertama menjadi bahan pertimbangan untuk menjadi tindak lanjut di siklus kedua. Salah satunya adalah belum terlaksanakannya beberapa indicator dalam lembar observasi guru. Dalam siklus dua ini peneliti berusaha di setiap pertemuannya memperhatikan tindakan- tindakan yang tertera pada indikator. Terlihat perbandingan di setiap pertemuan di pertama terlaksana 20 dari 23 indikator dan di pertemuan kedua menjadi 23 dari 23 indikator. Bila diprosentasekan pertemuan pertama sebesar 86,9% indicator yang dilaksanakan oleh guru dan pertemuan kedua sebesar 100% indikator yang dilaksanakan oleh guru. Jika dibandingkan dengan pertemuan terakhir di siklus I terdapat penignkatan sebesar 4,7% dan kembali terjadi peningkatan sebesar 13,1% pada pertemuan kedua.

  Dalam observasi terhadap siswa di siklus II juga diperoleh catatan setelah peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan siklus I. Dalam siklus II terjadi peningkatan dilihat dari perilaku siswa yang melakukan pembelajaran menggunakan metode Guided Discovery Learning. Tindakan siswa dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.3 Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Siswa

  

Metode Guided Discovery Learning

  Pertemuan I Pertemuan II Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

  19

  4

  21

  2 Jumlah

  23

  23 Indikator Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di pertemuan pertama sebanyak 19 indikator telah terlaksana dan di pertemuan kedua sebanyak 21 indikator telah terlaksana oleh siswa. Jika diprosentasekan di pertemuan pertama sebesar 82,6% terlaksana dan mengalami peningkatan sebesar 4,4 % jika dibandingkan dengan pertemuan terakhir di siklus I. Di pertemuan kedua didapat prosentase sebesar 91,3% keterlaksanaan indicator pada siswa dan terjadi peningkatan sebesar 8,7% dari pertemuan pertama.

4.1.2.2 Hasil Refleksi

  Secara keseluruhan tindakan di siklus dua berjalan dengan baik. Tidak ada permasalahan yang dapat menghambat jalanya kegiatan belajar. Beberapa kekurangan di siklus pertama terlah di lakukan tindak lanjut pada siklus kedua. Peneliti telah melaksanakan persiapan sebelum jam pelajaran di mulai sehingga tidak mengganggu jampelajaran. Dilihat dari catatan observer peneliti telah memperbaiki kelemahan yang terjadi di siklus pertama. Dengan memberikan penjelasan pentingnya kegaitan explorasi agar informasi yang didapat siswa lebih banyak. Hasilnya di siklus kedua siswa lebih memahami arti dari Discovery karena mereka memanfaatkan kegiatan explorasi memang untuk mencari informasi yang mereka butuhkan. Dalam kegaitan explorasi siswa tidak lagi banyak bercanda dengan temannya. Berdasarkan apa yang terjadi siswa lebih antusias untuk mencari informasi dengan temannya. Indikator pembelajaran

  

Guiided Discovery juga telah dilaksakan dan mengalami peningkatan dibanding

siklus satu.

  Dari hasil pengamatan di siklus II terjadi perubahan pola tingkah laku siswa. Seluruh siswa telah melaksanakan kegiatan explorasi saat pembelajaran berlangsung. Hal ini menjadi sebuah prestasi peningkatan yang meningkat karena pada siklus I tidak semua siswa melakukan kegiatan explorasi. Dalam siklus II kegiatan siswa yang menyimpang dari rencana kegiatan juga menurun. Walaupun tetap ada tetapi masih dianggap wajar karena pada dasarnya siswa SD masih belum bisa untuk fokus dan paham sepenuhnya makna sebuah kegiatan. Karena inti dari pembelajaran discovery adalah kegiatan explorasi, dalam siklus II juga menambahkan intensitas explorasi yang dilakukan siswa. Siswa melakukan banyak kegiatan explorasi di rumah dengan mengerjakan tugas rumah yang mengharuskan siswa melakukan kegiatan explorasi. Hal ini terbukti efektif karena hasil yang mereka dapatkan cukup lengkap dibanding pada saat kegiatan explorasi di siklus I yang terkesan apa adanya. Penugasan siswa untuk bereksplorasi berhasil karena saat siswa melakukannya di rumah tidak akan ada batasan waktu, waktu yang lain. Jadi pada saat kegiatan di sekolah tinggal melanjutkan ke tahapan Guided Discovery Learning yang selanjutnya yaitu data processing.

  Selain itu karena siswa lebih intens dalam melakukan kegiatan pembelajaran berakibat pada keaktifan siswa saat pelajaran meningkat. Siswa lebih banyak melakukan Tanya jawab kepada siswa lain maupun guru. Bahkan beberapa siswa mengajak diskusi dengan guru tentang apa yang siswa temukan. Ini menjadi sebuah pencapaian positif setelah siswa mendapatkan treatment pembelajaran metode Guided Discovery Learning.

  Walaupun terjadi peningkatan perilaku disbanding siklus I, namun dalam pelaksanaan siklus II juga masih kurang sempurna. Terdapat dua butir indicator siswa yang belum terlaksanakan oleh siswa., yaitu siswa terlibat dalam pembuatan kesimpulan dan penemuan materi yang relevan dengan sendiri. Peneliti menyadari masih merasa kesulitan untuk melibatkan siswa dalam menyimpulakn sendiri setelah melakukan kegiatan explorasi. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran

  

Guided Discovery terdapat tahap conforming and verification. Pada tahap ini guru

  berperan penuh untuk memberikan kesimpulan. Jika siswa dituntut untuk menyimpulakn sendiri tidak akan memunculkan hasil pengetahuan yang ilmiah karena pemahaman setiap siswa akan berbeda. Oleh sebab itu penyelarasan materi oleh guru sangat penting dan kegiatan siswa menyimpulkan materi tidak terlalu dibutuhkan.

  Permasalahan yang lain adalah masih terdapat 3 siswa yang tetap tidak tuntas KKM pada akhir pembelajaran di siklus II. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas bahwa ketiga siswa tersebut memang memiliki kemampuan belajar yang kurang. Mereka kesulitan dalam memahami materi dan kesulitan untuk konsentrasi terhadap pembelajaran. Namun setelah mendapat treatment hasil mereka mengalami peningkatan dibanding hasil belajar yang mereka dapatkan pada pra siklus walaupun hasil akhir mereka belum tuntas KKM.untuk itu perlunya waktu penelitian yang lebih agar treatment yang mereka dapat lebih

  Dalam siklus II terdapat peningkatan dari tindakan guru maupun siswa dilihat dari prosentase keterlaksanaan tindakan guru maupun perilaku siswa. Hal ini menggambarkan keberhasilan pembelajaran menggunakan metode Guided

  

Discovery Learning dinilai dari sisi tindakan guru maupun siswa. Siswa juga lebih

  aktif belajar karena metode ini menuntut siswa untuk lebih explorative dalam belajarnya. Siswa juga lebih kritis dan analisis dalam menganggapi sebuah permasalahan. Antusiasme siswa terhadap pembelajaran juga meningkat.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Belajar Pra Siklus

  Data hasil belajar pra siklus diambil dari data nilai Ulangan Tengah Semester kelas 4 tahun ajaran 2017/2018. Perhitungan penentuan interval sebagai berikut: range = (skor maksimal

  • – skor minimal) = (87
  • – 48) +1 = 40

  Banyaknya Kataori = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 20 = 5,33 ( dibulatkan menjadi 5)

  Interval = range/banyak katagori = 40/5 = 8 Berikut interval perolehan hasil belajar siswa kelas 4 pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Tindakan Pra Siklus

  

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

  1 48-56 7 30,43

  2 57-64 6 26,09 3 65-72 7 30,43 4 73-80 1 4,35 5 81-87 2 8,70

  Jumlah 23 100 Dari data diatas didapat siswa yang memiliki nilai antara rentan 40-49 sebanyak 1 siswa, 48-56 sebanyak 7 siswa, 57-64 sebanyak 6 siswa, 65-72 sebanyak 7 siswa, 73-80 sebanyak 1 siswa, 81-87 sebanyak 2 siswa. Artinya jumlah siswa yang tuntuas KKM pada hasil belajar pra siklus rendah. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 70, hanya terdapat 4 dari 23 siswa yang tuntas. Didapat prosentase sebesar 26,8% siswa tuntas KKM.

4.2.2 Hasil Belajar Tindakan Siklus I Data hasil belajar siklus I diambil dari nilai tes pertemuan tiga siklus I.

  Perhitungan penentuan interval sebagai berikut: range = (skor maksimal

  • – skor minimal) = (90
  • – 58) +1 = 33

  Banyaknya Kataori = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 20 = 5,33 ( dibulatkan menjadi 5)

  Interval = range/banyak katagori = 33/5 = 6,6 ( dibulatkan menjadi 7) Berikut interval perolehan hasil belajar siswa kelas 4 pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Tindakan Pra Siklus

  

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

  1 58-64 6 26,09 2 65-71 1 4,35 3 72-78 7 30,43 4 79-85 7 30,43 5 86-90 2 8,70

  Jumlah 23 100 Dari data diatas didapat siswa yang memiliki nilai antara rentan 58-64 sebanyak 6 siswa, 65-71sebanyak 1 siswa, 72-78sebanyak 7 siswa, 79-85 sebanyak 7 siswa, dan 86-90 sebanyak 2 siswa. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 70, terdapat 17 dari 23 siswa yang tuntas. Didapat prosentase sebesar 73,91% siswa tuntas KKM. Setelah tindakan siklus I terdapat peningkatan sebesar 47,11% dibanding dengan hasil belajar siswa pra siklus.

4.2.3 Hasil Belajar Tindakan Siklus II Data hasil belajar siklus I diambil dari nilai tes pertemuan tiga siklus I.

  Perhitungan penentuan interval sebagai berikut: range = (skor maksimal

  • – skor minimal) = (100
  • – 58) +1 = 43

  Banyaknya Kataori = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 20 = 5,33 ( dibulatkan menjadi 5)

  Interval = range/banyak katagori = 43/5 = 8,6 ( dibulatkan menjadi 9)

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Tindakan Pra Siklus

  

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

  1 58-66

  2

  8.70 2 67-75

  3

  13.04 3 76-84

  2

  8.70 4 85-93

  6

  26.09 5 94-100

  10

  43.48 Jumlah 23 100 Dari data diatas didapat siswa yang memiliki nilai antara rentan di antara

  58-66 sebanyak 2 siswa, 67-75sebanyak 3 siswa, 76-84sebanyak 2 siswa, 85-93 sebanyak 6 siswa, dan 94-100 sebanyak 10. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 70, terdapat 20 dari 23 siswa yang tuntas. Didapat prosentase sebesar 86,95% siswa tuntas KKM. Setelah tindakan siklus II terdapat peningkatan sebesar 13,04% dibanding dengan hasil belajar siswa di tindakan siklus I.

4.3 Analisis Penelitian

4.3.1 Analisis Komparatif

  Berdasarkan hasil analisis pada siklus I dan siklus II, maka dapat dibandingkan hasil belajar siswa dalam tabel berikut.

Tabel 4.8 Analisis Kuantitatif Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Guided

  

Discovery Learning

  Hasil Belajar KKM Pra Siklus Silus I Siklus II

  Fq % Fq % Fq % Tuntas 4 26,08 17 73,91 20 86,95

  ≥ 70 Tidak tuntas < 70 19 73,92 6 26,09 3 13,05

  Rerata 63,57 74,22 88,17 Dari tabel diatas dapat diketahui perbandingan ketuntasan siswa dari pra siklus, tindakan siklus I dan tindakan di siklus II. Pada masa pra siklus terdapat 4 siswa tuntas atau hanya sebesar 26,08% siswa yang tuntas KKM. Kemudian setelah dilakukan treatment menggunakan metode pembelajaran Guided

  

Discovery Learning mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas KKM.

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM PENCAPAIAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 4 SD DABIN II PENAWANGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014 2015 SKRIPSI

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dalam Pencapaian Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Dabin II Penawangan Semester II Tahun Pelajaran 2014/ 2015

0 1 71

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 27

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 20172018 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. 3.3 Waktu Penelitian

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 54

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery Learning dalam Kurikulum 201

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery Learning dalam Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2017/2018

1 2 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery

0 0 21