Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas V SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) jenis kolaboratif yang akan digunakan peneliti. PTK kolaboratif yaitu kerjasama yang dilakukan antara peneliti dengan guru kelas, ide berasal dari peneliti dan yang melakukan tindakan adalah guru kelas. Adapun sebelum kegiatan dilaksanakan terlebih dahulu meliputi kegiatan sebagai berikut (Kurt Lewin, 1990):

  a. Perencanaan

  b. Tindakan

  c. Pengamatan (observasi)

  d. Refleksi Untuk lebih jelas digambarkan melalui gambar dibawah ini:

  Refleksi Pengamatan Perencanaan SIKLUS I Tindakan

  Refleksi Perencanaan Pengamatan

  SIKLUS

  II Tindakan Terus Menerus Adapun penjelasan gambar diatas adalah sebagai berikut:

  a. Perencanaan Sebelum kegiatan perencanaan ini dilaksanakan maka perlu diadakan kegiatan survey atau kondisi yang terjadi di lapangan, pada penelitian ini khususnya bagi siswa kelas V SD Negeri 3 Nambuhan. Dalam kegiatan ini guru melihat berbagai kondisi yang kiranya dapat mempengaruhi kurangnya hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.

  Dengan melihat berbagai kendala-kendala yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut maka diperlukan persiapan perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam penelitian mencakup hal-hal: 1. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.

  2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran.

  3. Merumuskan indikator yang akan dicapai.

  4. Merancang pembelajaran yang akan diajarkan pada mata pelajaran IPA.

  5. Menyiapakan alat dan bahan yang akan diperlukan.

  6. Membuat lembar observasi guru untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran didalam kelas.

  7. Membuat tes untuk melihat hasil yang telah dilakukan.

  b. Tindakan Kegiatan penelitian akan dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam siklus I ada 2 pertemuan dan siklus II ada 2 pertemuan. Adapun proses tindakan siklus I dan siklus II dilaksanakan berdasarkan perencanaan yaitu:

  1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match pada siswa kelas V semester II dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

  2. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran oleh observer pada guru.

  3. Melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung. c. Pengamatan (observasi) Observasi dilakukan secara berlangsung pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan guru pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran yang kemudian akan menjadi refleksi sebagai tindak lanjut.

  d. Refleksi Kegiatan refleksi ini merupakan kegiatan peninjauan kembali terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.

3.2 Setting dan Subjek Penelitian

  3.2.1 Waktu Penelitian

  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun ajaran 2014/2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian tindakan kelas ini memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

  3.2.2 Tempat Penelitian

  Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas V SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.

  3.2.3 Subjek Penelitian

  Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V di SD Negeri 3 Nambuhan yang berjumlah 25 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

3.3 Variabel Penelitian

  Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Persoalan penelitian merupakan persoalan yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian terdapat variabel sebagai berikut:

3.3.1 Variabel Bebas (X)

  Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Make A Match.

3.3.2 Variabel Terikat (Y)

  Varibel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa.

3.4 Rencana Penelitian

3.4.1 Siklus I

  a. Tahap Perencanaan

   Peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk

  melaksanakan penelitian tindakan kelas ini diantaranya adalah (1) merencanakan materi yang akan diajarkan, (2) menyusun rencana pembelajaran, (3) menyusun jadwal kegiatan, (4) mempersiapkan kartu berupa kartu pertanyaan (soal) dan kartu berupa jawaban sesuai materi yang akan diberikan kepada siswa, (5) membuat lembar pengamatan guru, (6) menyusun soal ulangan untuk siklus I.

  b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan siklus I menggunakan model pembelajaran

  Make A Match yang akan dilaksanakan 2 pertemuan. Masing-masing

  pertemuan dilakukan tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir/evaluasi sebagai berikut:

  1. Kegiatan Awal Pertemuan I

  Apersepsi guru memberikan motivasi kepada siswa. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Guru menjelaskan tentang materi yang akan diajarkan. Pertemuan II

  Apersepsi guru bertanya jawab dengan siswa terkait materi pembelajaran yang sudah diajarkan. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.

  2. Kegiatan Inti

  a) Eksplorasi

  (1) Menunjukkan kartu-kartu soal dan kartu-kartu jawaban kepada siswa. (2) Melakukan tanya jawab seputar kartu-kartu soal dan kartu-kartu jawaban. (3) Melalui tanya jawab menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan.

  b) Elaborasi Dalam kegiatan Elaborasi: (1) Menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan.

  (2) Melalui tanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi yang disampaikan. (3) Guru menyiapkan kartu sejumlah siswa yang berisi beberapa konsep/topik yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Kartu tersebut berisi pertanyaan/soal dan kartu berisi jawaban sesuai dengan soal yang ada. (4) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. (5) Setiap siswa memikirkan jawaban/soal yang dipegang. (6) Setiap siswa mencari kartu yang cocok dengan kartunya.

  Misalnya: “kartu soal yang bertuliskan bagian magnet yang paling kuat gaya tariknya adalah …” akan berpasangan dengan kartu jawaban yang bertuliskan “kutub magnet”.

  (7) Setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu dianggap sebagai pemenang. (8) Siswa yang telah menemukan pasangannya (kartu jawaban dan soal) mempresentasikannya di depan kelas, sedangkan siswa yang lain menyimak dan mendengarkan. (9) Kartu-kartu yang telah ditemukan pasangannya dimasukkan kedalam kotak yang sudah disediakan. (10) Jika sampai batas waktu yang telah ditentukan siswa belum

  (11) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi dan dibagikan siswa secara acak agar siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. (12) Setiap babak diiringi dengan peluit untuk membatasi waktu yang telah ditentukan (waktu 1 menit). Jika peluit ditiup maka waktu telah selesai untuk mencari pasangan kartunya. (13) Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan jawaban diterima ke semua siswa.

  c) Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa.

  3. Kegiatan Akhir 1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.

  2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. 3) Guru memberikan apresiasi terhadap keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 4) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pada akhir siklus I, guru memberikan lembar soal evaluasi (tes) untuk dikerjakan oleh siswa.

  c. Tahap Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan hasil tes pada akhir siklus I dan hasil pengamatan pada proses pembelajaran.

  d. Tahap Refleksi Pada tahap ini semua data yang terkumpul teranalisis yang akan digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kelemahan proses pembelajaran pada siklus I. Jika siklus I telah berhasil akan dimantapkan pada siklus II, disamping itu juga membandingkan antara hasil kondisi awal dengan siklus I.

3.4.2 Siklus II Siklus II dirancang untuk menyempurnakan siklus I belum berhasil.

  Kegiatan yang dilakukan pada siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus I.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

  Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan penelitian, peneliti menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan tes.

  1. Dokumentasi, yang ditempuh peneliti dengan cara data dari nilai ulangan harian siswa semester I kelas V mata pelajaran IPA.

  2. Observasi, mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran.

  3. Tes, dengan mengadakan tes untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa.

  3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan prestasi belajar pada pelajaran IPA.

  1. Dokumentasi Berdasarkan Sukmadinata (dalam Abdul Mutholib, 2009) studi documenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data awal tentang nama, nomor induk, nilai hasil belajar ulangan harian siswa kelas V SD Negeri 3 Nambuhan khususnya pada mata pelajaran IPA semester I tahun 2014/2015.

  2. Observasi Menurut Sudjana (2011) Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat mengukur atau menjalani hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada saat mengajar, kegiatan diskusi, partisipasi

  Dalam penelitian ini peneliti ikut langsung dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data tentang bentuk penerapan pembelajaran melalui model Make A Match dalam pembelajaran IPA.

  3. Tes Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post test) dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.

  Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Soal Uji Validitas Siklus I

  No Standar Kompetensi Indikator Item Item . Kompetensi Dasar Soal Soal Valid 1.

5.Memahami

5.1Mendis-

  5.1.1Mengidentifikasi 1, 2, 3, 6, 1,2,3,6, hubungan kripsikan jenis, bagian dan kutub- 10,15,18, 10,15,18

antara gaya, hubungan kutub magnet 23,25, 27 ,25, 27

gerak, dan antara gaya,

  5.1.2Mengidentifikasi 14,20, 26 14,20,26 energi serta gerak, dan kutub magnet yang fungsinya energi sejenis dan tak sejenis melalui

  5.1.3Mengelompokkan 4, 5, 22 4, 5, 22 percobaan benda-benda magnetis (gaya dan non magnetis gravitasi ,

5.1.4 Menunjukkan

  11,16, 29 29 gaya gerak, kekuatan gaya magnet gaya dalam menembus magnet) beberapa benda melalui percobaan

  5.1.5 Mengidentifi- 7, 9, 12, 7, 9, 19 kasi sifat kemagnetan

  19 terhadap bahan

  5.1.6 Memberikan 13,28, 30 13,28,30 contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

  5.1.7 Membuat magnet 8, 17, 21, 8,21, 22, sederhana. 22, 24

  24

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Soal Uji Validitas Siklus II

  No. Standar Kompetensi Indikator Item Soal Item Kompetensi Dasar Soal Valid 1.

  5.

  5.2

  5.2.1 Menjelaskan 1, 5, 11 1, 5, 11 Memahami Menjelaskan pengertian pesawat antara pesawat sederhana. hubungan sederhana antara gaya, yang dapat gerak dan membuat energi serta pekerjaan fungsinya. lebih mudah dan lebih cepat.

  5.2.2

  4, 8, 25, 8, 25,

  mengidentifikasi 26, 28, 29 26, 28, berbagai jenis

  29

  pesawat sderhana misal pengungkit (tuas), bidang miring, katrol, dan roda berporos

  5.2.3

  2, 3, 7, 2, 3, 7,

  Menggolongkan 13, 19, 13, 19, berbagai alat rumah 20, 21, 20, 21, tangga sebagai 22, 23, 27 22, 23, pengungkit (tuas),

  27

  bidang miring, katrol, dan roda

  5.2.4 15, 16, 15, 16, Mengidentifikasi 18, 24, 30 24, 30 kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana.

  5.2.5 6, 9, 10, 6, 9, 10, Mendemonstrasikan 12, 14, 17 12, cara menggunakan pesawat sederhana.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

  No. Aspek yang Indikator Diamati

  1. Pra Pembelajaran a. Siswa menempati tempat duduknya masing- masing b. Kesiapan menerima pelajaran

  2. Kegiatan Awal

  c. Siswa mampu melakukan/menjawab apersepsi

  d. Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai

  3. Kegiatan Inti

  e. Siswa mendengarkan penlejasan guru

  f. Aktif bertanya jawab ketika proses penjelasan materi g. Siswa membentuk kedalam kelompok untuk melakukan percobaan h. Siswa dengan bimbingan guru mengajarkan lembar kerja yang diberikan guru i. Siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran Model Make A Match permainan mencari pasangan j. Siswa menerima kartu k. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang permainan kartu l. Siswa mencari pasangan kartu sesuai waktu yang diberikan m. Siswa mempresentasikan hasil kecocokan pasangan kartu soal jawaban

  4. Kegiatan Akhir n. Siswa membuat kesimpulan o. Siswa melakukan refleksi

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

  No. Aspek yang Indikator Diamati

  1. Pra Pembelajaran

  a. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran

  b. Memeriksa kesiapan siswa

  2. Kegiatan Awal

  c. Melakukan apersepsi dan motivasi

  d. Menyampaikan tujuan pembelajaran

  3. Kegiatan Inti

  e. Guru menyampaikan materi

  f. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya g. Guru membentuk kerja kelompok untuk melakukan percobaan h. Guru memberikan lembar kerja pada siswa dan membimbing siswa dalam kerja kelompok i. Guru membagi siswa kedalam 2 kelompok dalam pembelajaran melalui model Make A

  Match permainan mencari pasangan

  j. Guru menyiapkan kartu permainan mencari pasangan k. Guru membagikan kartu dan menjelaskan cara permainan l. Guru memberikan batasan waktu permainan m. Guru meminta setiap pasangan mempresentasikan kartu pasangannya

  4. Kegiatan Akhir n. Guru membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa o. Guru melakukan refleksi pada siswa p. Guru memberikan tindak lanjut dan evaluasi

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.6.1 Uji Validitas Tes

  Peneliti melakukan uji coba (try out) instrument yang telah disusun sebagai alat ukur apakah instrument baik dan memadai. Baik dan buruknya suatu instrument akan menentukan kualitas hasil penelitian. Uji coba Instrumen atau uji validitas dilaksanakan di kelas VI SD Negeri 1 Nambuhan sekolah yang tidak digunakan untuk penelitian.

  Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal tes tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Instrument dikatakan valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Adapun reliabilitas meenunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu objek menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2009). Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation).

  Menurut Arikunto (2008) suatu item instrument penelitian dianggap valid apabila melakukan koefisien corrected item total > 0,2. Uji validitas masing- masing soal dalam test kemampuan awal dilihat dari korelasi antara skor-skor butir soal dengan skor totalnya. Validitas butir soal ini dihitung menggunakan

  SPSS 20,0 for Windows.

  r < 0,20 : Tidak ada validitas 0,20

  ≤ r < 0,40 : Validitas rendah 0,40 ≤ r < 0,60 : Validitas sedang 0,60 ≤ r < 0,80 : Validitas tinggi 0,80 ≤ r < 0,100 : Validitas sempurna

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Tes yang Valid Siklus I

  VAR00015 19.5000 16.657 .487 .845

  VAR00030 19.7500 16.536 .279 .853

  VAR00029 19.4722 16.942 .447 .847

  VAR00028 19.9167 16.421 .285 .854

  VAR00027 19.7500 16.079 .402 .848

  VAR00026 19.5556 16.425 .458 .845

  VAR00025 19.6944 16.390 .341 .850

  VAR00024 19.5000 16.486 .565 .843

  VAR00022 19.7778 15.721 .490 .844

  VAR00021 19.4722 16.771 .539 .845

  VAR00020 19.4722 16.771 .539 .845

  VAR00019 19.7778 15.606 .521 .842

  VAR00018 19.7778 16.406 .306 .852

  VAR00014 19.6944 15.475 .607 .839

  Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted

  VAR00013 19.6111 16.130 .483 .844

  VAR00010 19.4444 17.225 .431 .849

  VAR00009 19.9444 16.397 .292 .853

  VAR00008 19.5833 16.593 .362 .848

  VAR00007 19.4722 16.771 .539 .845

  VAR00006 19.5000 16.771 .436 .847

  VAR00005 19.4444 17.225 .431 .849

  VAR00004 19.4722 16.771 .539 .845

  VAR00003 19.4444 17.225 .431 .849

  VAR00002 19.5000 17.229 .233 .852

  VAR00001 19.4722 16.771 .539 .845

  Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

  Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total

  Dilihat dari hasil perhitungan validitas item pada instrument soal tes siklus I dengan menggunakan SPSS 20.0 for Windows tabel 3.5 hasil uji validitas seperti yang terdapat pada tabel diatas diketahui dari 30 item soal yang diujikan didapat 25 item soal (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26 Selanjutnya dari 25 item soal yang valid tersebut akan dipergunakan dalam penelitian untuk soal pada siklus I.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Tes yang Valid Siklus II

  VAR00015 19,7222 16,892 ,550 ,820

  VAR00030 19,9722 16,999 ,256 ,830

  VAR00029 19,6944 17,361 ,425 ,824

  VAR00028 20,1389 16,980 ,239 ,832

  VAR00027 19,9722 16,656 ,347 ,826

  VAR00026 19,8056 17,133 ,307 ,827

  VAR00025 19,9167 16,764 ,341 ,826

  VAR00024 19,7500 16,879 ,480 ,821

  VAR00023 20,1944 17,075 ,218 ,833

  VAR00022 20,0000 16,114 ,482 ,819

  VAR00021 19,7222 17,121 ,448 ,823

  VAR00020 19,7222 17,235 ,397 ,824

  VAR00019 20,0000 16,114 ,482 ,819

  VAR00016 20,0000 16,629 ,345 ,826

  VAR00013 19,8333 16,657 ,433 ,822

  Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted

  VAR00012 19,9444 15,997 ,541 ,816

  VAR00011 19,7222 17,121 ,448 ,823

  VAR00010 19,6667 17,600 ,436 ,826

  VAR00009 20,1667 16,829 ,277 ,830

  VAR00008 19,8056 17,018 ,345 ,825

  VAR00007 19,7222 17,121 ,448 ,823

  VAR00006 19,7222 17,121 ,448 ,823

  VAR00005 19,6667 17,600 ,436 ,826

  VAR00003 19,6944 17,704 ,245 ,828

  VAR00002 19,7222 17,521 ,272 ,828

  VAR00001 19,6944 17,133 ,546 ,821

  Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

  Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total

  Dilihat dari hasil perhitungan validitas item pada instrument soal tes siklus yang terdapat pada tabel di atas diketahui dari 30 item soal yang diujikan di dapat 26 item soal (1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30) yang valid, dan ada 4 item soal (4, 14, 17, 18) yang tidak valid. Selanjutnya dari 26 item soal yang valid tersebut akan diambil 25 item soal yang akan dipergunakan dalam penelitian untuk soal pada siklus 2.

3.6.2 Uji Reliabilitas Tes

  Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach (dalam Azwar, 2000). Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut: 

  ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima 0,7< 

  ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8< 

  ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Siklus I

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.852

  25 Dilihat dari tabel 3.7 dengan menggunakan SPSS.20.0 for Windows untuk

  reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha .852 yang artinya instrument memiliki tingkat reliabilitas bagus. Dengan demikian instrumen tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian ini pada siklus I

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Siklus II

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,830

  26 Dilihat dari tabel 3.8 dengan menggunakan SPSS20.0 for Windows untuk memiliki reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha .830 yang artinya instrument memiliki tingkat bagus. Dengan demikian instrument tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian ini pada siklus II.

  3.7 Indikator Keberhasilan

  Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas V dalam pelajaran IPA ini, tolak ukur adalah ketuntasan belajar menggunakan model pembelajaran Make A Match yaitu pencapaian nilai KKM

  ≥

  64. Penelitian menentukan indikator keberhasilan hasil belajar kognitif siswa kelas V SD Negeri 3 Nambuhan sebesar 80%. Adapun KKM nilai individual adalah 64 dan nilai klasikal 64 sesuai KKM yang diberlakukan di sekolah.

  3.8 Analisis Data

  Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh akan dianalisis dalam bentuk kata atau penjelasan yaitu data deskriptif kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi terhadap pembelajaran melalui model pembelajaran Make A Match yang dilakukan oleh guru dan siswa. Teknik analisis data yang menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu dengan cara membandingkan hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dalam bentuk diagram. Data yang telah dianalisis dideskripsikan yang selanjutnya ditarik kesimpulan. Penyajian data kuantitatif dapat dipaparkan menggunakan rumus sebagai berikut:

  NILAI AKHIR = X 100

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Informatif tentang Hipertensi Berbasis Motion Graphic

0 0 22

3.1. Perancangan Mekanik - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Hidroponik Skala Rumah Tangga dengan Metode Bertingkat untuk Tanaman Selada

0 0 14

4.1. Contoh Perhitungan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Kinematika Balik pada Prototype Modul Praktikum Robot Manipulator 4 DOF

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Kinematika Balik pada Prototype Modul Praktikum Robot Manipulator 4 DOF

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 Semester 2 SD N 2 Jatisari Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 Semester 2 SD N 2 Jatisari Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 Semester 2 SD N 2 Jatisari Tahun Pelajaran 2014/2015

1 2 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 Semester 2 SD N 2 Jatisari Tahun Pelajaran 2014/2015

1 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 Semester 2 SD N 2 Jatisari Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 74

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas V SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 12