PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PUSAT LABA

  PUSAT

PERTANGGUNGJAW

ABAN

PUSAT LABA

  

Pengantar ............. 1/2

  • Pusat laba merupakan pusat tanggung jawab yang memiliki hak untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan,
    • tetapi tidak memiliki hak untuk mengambil

      keputusan tentang investasi.

  • Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus tercapai.
  • Organisasi fungsional
    • fungsi produksi atau pemasaran utama dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah.

  

Pengantar ............. 2/2

  • Ketika suatu organisasi diubah menjadi organisasi yang setiap unit utama bertanggung jawab baik atas produksi maupun pemasaran, maka proses ini disebut dengan istilah divisionalisasi .
  • Sebagai aturan, perusahaan membuat unit-unit bisnis
    • karena mereka telah memutuskan untuk

  

melimpahkan wewenang yang lebih luas kepada

manajer-manajer operasi.

  • Meskipun tingkat pelimpahan wewenang tersebut berbeda dari perusahaan yang satu ke perusahaan yang lain,
    • tapi wewenang yang lengkap untuk menghasilkan

  laba tidak pernah dilimpahkan ke satu segmen

  

Kondisi-kondisi dalam

Mendelegasikan Tanggung

Jawab Laba

  • Banyak manajemen mengambil keputusan
    • untuk meningkatkan beban agar pendapatan penjualan meningkat.

  • Keputusan semacam ini disebut sebagai pertimbangan biaya atau pendapatan.
  • Untuk dapat mendelegasikan keputusan trade-

  of dengan aman ke tingkat manajer yang lebih rendah, maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi, yaitu:

  • manajer harus memiliki akses ke informasi relevan

  

yang dibutuhkan dalam membuat keputusan

serupa,

  • harus ada semacam cara untuk mengukur

  

Survei yang dilakukan pada perusahaan

Fortune di AS

Amerika Beland KETERANGAN

  India Serikat a

  Tidak Tidak Jumlah kuesioner yang dikirim 1.000 ada ada

  Tidak Tidak Jumlah responden

  666 ada ada Tidak Tidak

  Tingkat respons 67% ada ada

  Jumlah respons yang dapat 638 72 105 digunakan

  Perusahaan dengan 2 pusat laba 93% 89% 68% atau lebih

  

Manfaat Pusat

Laba ............ 1/2

  • Kualitas keputusan dapat meningkat
    • karena keputusan tersebut dibuat oleh para manajer yang paling dekat dengan titik keputusan.

  • Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat meningkat
    • karena tidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat.

    >Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas.
  • Karena Manajer hanya tunduk pada sedikit batasan dari korporat, maka dia lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatif-nya.

  

Manfaat Pusat

Laba ......2/2

  • Karena pusat laba serupa dengan perusahaan yang

    independen, maka pusat laba memberikan tempat

    pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum.

    • Para manajer mendapatkan pengalaman dalam

  mengelola seluruh area fungsional dan manajemen yang lebih tinggi mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi potensi pekerjaan yang tingkatnya lebih tinggi.

  • Kesadaran laba dapat ditingkatkan
    • karena para manajer yang bertanggung jawab atas laba akan selalu mencari cara untuk meningkatkan labanya.

    >Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen puncak mengenai proftabilitas dari komponen-komponen individual perusahaan.
  • Karena keluaran yang dihasilkan telah siap pakai,

    maka pusat laba sangat responsif terhadap tekanan

    untuk meningkatkan kinerja kompetitif-nya.

  

Kesulitan dengan Pusat

Laba ..... 1/2

  • Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas

    suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.

  • Jika manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik daripada manajer pusat laba pada umumnya, maka kualitas keputusan yang diambil pada tingkat unit akan berkurang.
  • Perselisihan dapat meningkat karena adanya argumen-argumen mengenai harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama oleh dua atau lebih unit bisnis.
  • Unit-unit organisasi yang pernah bekerja sama sebagai unit

    fungsional akan saling berkompetisi satu sama lain. Peningkatan

    laba untuk satu manajer dapat berarti pengurangan laba bagi

    manajer yang lain. Dalam situasi seperti ini, seseorang dapat saja

    gagal untuk memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya.

  Kesulitan dengan Pusat

Laba ..... 2/2

  • Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan karena adanya tambahan manajemen, pegawai dan pembukuan yang dibutuhkan serta mungkin mengakibatkan duplikasi tugas di setiap pusat laba.
  • Para manajer umum yang kompeten mungkin saja tidak ada dalam organisasi fungsional karena tidak adanya kesempatan yang cukup baginya untuk mengembangkan kompetensi manajemen umum.
  • Mungkin ada terlalu banyak tekanan atas proftabilitas jangka pendek dengan mengorbankan proftabilitas jangka panjang
  • Tidak ada sistem yang sangat memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi laba dari masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahaan secara

Unit bisnis sebagai pusat laba

  • • Sebagian besar unit bisnis yang ada menjadi

    pusat laba sejak para manajer berwenang memiliki kendali atas pengembangan produk, proses produksi, dan pemasaran.
  • Para manajer tersebut berperan untuk

    mempengaruhi pendapatan dan biaya dan

    hal tersebut dapat ditangani dengan baik oleh “bottom line’’.
  • Kewenangan seorang manajer dapat mengalami beberapa hambatan, dimana hal

    ini terdapat pada desain dan operasi pusat

    laba.

  sourcing (bagaimana mendapatkan atau memproduksi barang atau jasa).

  Hambatan pada kewenangan unit bisnis .... 1/2

  • Halangan dari unit bisnis lain
    • – Salah satu masalah utama terjadi ketika suatu unit bisnis harus berurusan dengan unit bisnis yang lain.
    • – Sangatlah berguna jika kita memikirkan

      pengelolaan suatu pusat laba dalam hal

      pengendalian atas tiga jenis:

  • keputusan produk (barang atau jasa apa saja yang harus dibuat dan dijual)
  • keputusan pemasaran (bagaimana, dimana, dan berapa jumlah barang atau jasa yang akan dijual)
  • keputusan perolehan (procurement) atau

  korporasi Hambatan-hambatan yang terjadi pada manajemen dikelompokan menjadi tiga bagian:

  Hambatan pada kewenangan unit bisnis .... 2/2

  • Hambatan dalam manajemen

  1. Hambatan yang timbul dari pertimbangan –pertimbangan strategis

  2. Hambatan yang timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan

Pusat Laba Lainya

  • Unit-unit fungsional
  • Pemasaran
  • Manufaktur
  • Unit pendukung dan pelayanan

  

Organisasi Lainnya

  • Suatu perusahaan dengan perusahaan cabangnya yang bertanggung jawab atas pemasaran produk perusahaan di wilayah

    geografs tertentu sering kali menjadi pusat

    laba secara alamiah.
  • • Para manajer cabang tidak memiliki tanggung

    jawab manufaktur atau perolehan,

    proftabilitasnya sering kali merupakan satu-

    satunya ukuran kinerja yang paling baik.
  • Pengukuran laba merupakan suatu alat motivasi yang sempurna.
  • • Toko-toko dalam rantai ritel, restoran-restoran

    pada rantai makanan cepat saji (fast-food

  chain), dan hotel-hotel pada rantai hotel

  Mengukur Profabilitas

  • Pengukuran kinerja manajemen, yang memiliki focus pada bagaimana hasil kerja para manajer.
  • Ukuran kinerja ekonomis, yang memiliki focus pada bagaimana kinerja pusat laba sebagai suatu entitas ekonomi.

Jenis-jenis ukuran kinerja

  • Contribution margin

  Menunjukkan rentang (spread) antara pendapatan dan berbagai pengeluaran.

  • Direct proft

  Pengukuran ini mencerminkan kontribusi pusat laba dalam general overhead dan laba perusahaan.

  • Laba dan control

  Pengeluaran-pengeluaran kantor pusat dapat dikelompokan menjadi dua kategori: terkontrol dan tidak terkontrol.

  Pendapatan sebelum pajak

  • Pendapatan bersih

  Perusahaan mengukur kinerja pusat laba domestic berdasarkan bottom line jumlah pendapatan bersih setelah pajak.

  • Pertimbangan manajemen

Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba

  

Ukuran profabilitas

Pendapatan $1000 Ongkos penjualan 600 Biaya variable 180 Margin kontribusi 220 (1) Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba 90 Laba langsung 130 (2) Beban biaya perusahaan yang terkontrol 10 Laba yang terkontrol 120 (3) Alokasi perusahaan yang lainnya 20 Pendapatan belum kena pajak 100 (4) Pajak 40 Pendapatan bersih $60 (5)

Presentase perusahaan yang menggunakan metode yang berbeda dalam mengukur laba

  

Jenis-jenis biaya yang digunakan kepada pusat laba Amerika serikat Belanda India

Beban depresiasi 98% 98% 98%

Pengeluaran tetap yg dikeluarkan oleh pusat laba 99 N/A N/A

Biaya admin & umum yg dialokasikan ke pusat laba 64 44 N/A Beban pajak pendapatan 40 22 10

  Keterangan: N/A = not applicable = tdk dpt diterapkan

  

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMUNIKASI, KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA BADAN PUSAT STATISTIK JEMBER

0 48 17

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

STUDI PENJADWALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN CIREBON RAYA (PPCR) CIREBON – JAWA BARAT

34 235 1

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KASUS TINDAK PIDANA GRATIFIKASI OLEH BADAN PERTANAHAN NASIONAL TULANG BAWANG (Studi Putusan Nomor:02/Pid./TPK/2012/PT.TK.)

0 40 59

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

10 68 54

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PEGAWAI PDAM WAY RILAU BANDAR LAMPUNG YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI PENGADAAN SOLAR (Studi Putusan Nomor: 21/PID/TPK/2012.PN.TK)

4 34 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

ANALISIS SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN TAX PLANNING TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPH TERUTANG PADA PERUSAHAAN PT. IER (Studi Kasus Pada PT. IER)

16 148 78