KEBIJAKAN PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

KEBIJAKAN PEMBINAAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
DAN
JAMINAN SOSIAL TENAGA
KERJA

RPJMN 2010-2014
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL
(RPJMN) TELAH DITETAPKAN PRIORITAS PROGRAM YANG
AKAN DILAKSANAKAN PEMERINTAH YAITU :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.


REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA
PENDIDIKAN
KESEHATAN
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
KETAHANAN PANGAN
INFRASTRUKTUR
IKLIM INVESTASI DAN USAHA
ENERGI
LINGKUNGAN HIDUP DAN BENCANA
DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA KONFLIK
KEBUDAYAAN, KREATIVITAS DAN INOVASI TEKNOLOGI

SELURUH INSTANSI YG
M’BIDANGI KETENAGAKERJAAN

DUKUNG

IKLIM INVESTASI
DAN USAHA


2

PROGRAM AKSI
IKLIM INVESTASI DAN USAHA

1. Kepastian hukum : Reformasi regulasi secara
bertahap di tingkat nasional dan daerah
sehingga
terjadi
harmonisasi
peraturan
perundang-undangan yang tidak menimbulkan
ketidakjelasan
dan
inkonsistensi
dalam
implementasinya
2. Kebijakan Ketenagakerjaan :
Sinkronisasi

kebijakan ketenagakerjaan dan iklim usaha
dalam rangka penciptaan lapangan kerja.

3

RENCANA STRATEGIS
DITJEN PHI DAN JAMSOS TAHUN 2010 - 2014

VISI

:

Terwujudnya Hubungan Industrial Yang Mendukung
Kelangsungan
Usaha
Dan
Peningkatan
Kesejahteraan Pekerja/Buruh

MISI :


1. Memberdayakan lembaga-lembaga HI
2. Membangun syarat kerja yang meningkatkan
produktivitas kerja
3. Membangun komunikasi dan negosiasi bipartit
yang efektif

PROGRAM
:

PENGEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN
PENINGKATAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

4

RPJMN-RENSTRA 2010 - 2014
DITJEN PHI DAN JAMSOS
Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan
Industrial

Pengelolaan Persyaratan Kerja, Kesejahteraan, dan Analisis Diskriminasi

Penerapan Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Konsolidasi Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan HI

Dukungan manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
5

PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA
BERDASARKAN DATA SAKERNAS
 

Jenis Data
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.

Angkatan Kerja
Bekerja
Pencari Kerja
Penduduk 15 Tahun
TKI
Pengangguran Terbuka
Pengangguran Setengah
Pemogokan
 
  1. Kasus PHK
 
2. Orang Terkena PHK
9. Rata-Rata Kebutuhan Hidup
Layak
10. Rata-Rata Upah Minimum Prov.
 
1. L. Usaha Angkutan
 

1. L. Usaha Bangunan
 
1. L. Usaha Industri
 
1. L. Usaha Jasa
1. L. Usaha Keuangan Dan
 
Asuransi
1. L. Usaha Listrik, Gas, Dan
 
Air
 
1. L. Usaha Perdagangan
 
1. L. Usaha Pertambangan
 
1. data
L. Usaha
Pertanian
Sumber

: Bapenas
dan Balitfo Kemenakertrans

Feb
2009
113,833,280
104,870,663
4,707,873
169,328,208
632,172
8,962,617
31,600,000
 
4,879
30,181

Feb
Agustus
Satuan
2010

2010
115,998,062 116,527,546 Orang
107,405,572 108,207,767 Orang
8,592,490
8,319,779 Orang
171,017,416 172,070,339 Orang
Orang
477,757 
8,592,490
8,319,779 Orang
32,802,941
33,269,338 Orang
 
 
519
1,432 Kasus
4,831
16,393 Orang

1,010,372

841,529
6,117,985
5,486,817
12,839,800
14,001,515

1,068,399
1,068,399
5,817,680
4,844,689
13,052,521
15,615,114

1,046,183
908,821
5,619,022
5,592,897
13,824,251
15,956,432


1,486,596

1,639,748

1,739,486

223,054
21,947,823
1,155,233
41,611,840

208,494
22,212,885
1,188,634
42,825,807

234,070
22,492,176
1,254,501
41,494,941

Rp
Rp
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang

KONDISI HUBUNGAN INDUSTRIAL & JAMSOS
DESEMBER 2010
NO
1.

2.

URAIAN

JUMLAH

Jumlah Perusahaan

221.875 Data s.d Juni 2011

Perusahaan Besar >50 orang

17.953

Perusahaan Sedang 25 s/d 49
orang

41.598

Perusahaan Kecil < 25 orang

163.224

Angkatan Kerja

116.530.000

Yang Bekerja

108.210.000

Penganggur

8.320.000

Sumber : BPS Des 2010 dan Ditjen PHI dan Jamsos Des 2010

KETERANGAN

7

-

NO

URAIAN

3.

KELEMBAGAAN HI

JUMLAH

LKS Tripartit Prop

33

LKS Tripartit Kab/Kota

241

LKS Bipartit

13.914

Koperasi Pekerja

18.980

Konfederasi SP
Federasi SP/SB

5
91

(SP/SB) tingkat perusahaan:

11.852

Anggota SP/SB

3.414.455

Sumber : Puslitbang 2010 dan Ditjen PHI dan Jamsos 2010 8

KETERANGAN

Lanjutan Kondisi Hubungan Industrial dan Jamsos

NO
4.

URAIAN

JUMLAH

KETERANGAN

PENGUPAHAN DAN JAMSOS

Kepesertaan Jamsostek DHK
Tenaga Kerja

31.416.652

s.d. Nop 2010

- Aktif

9.225.079

s.d. Nop 2010

- Non aktif

22.191.573

s.d. Nop 2010

Perusahaan

222.679

s.d. Nop 2010

- Aktif

131.965

s.d. Nop 2010

- Non aktif

90.714

s.d. Nop 2010

Kepesertaan Jamsos LHK

505.736

s.d. Agustus 2010

Dewan Pengupahan Propinsi

33

s.d. Des 2010

Dewan Pengupahan Kab/Kota

189

s.d. Des 2010

Upah Minimum Provinsi
- Tertinggi Th 2010
- Terendah Th. 2010

Rp.1.316.500
Rp. 630.000

Papua
Jatim

Nilai UMP >KHL

Kalsel, Sumut,
Kalteng dan Sulut
9

Sumber : Puslitbang 2010 dan Ditjen PHI dan Jamsos 2010

NO
5

URAIAN

JUMLAH

KETERANGAN

PERSYARATAN KERJA
Peraturan Perusahaan
Pusat = 819 Daerah = 864
Pusat dan Daerah = 1683
Selama 1 januari-31 Des 2010

44.882

PKB
Pusat = 184 Daerah = 92
Pusat dan Daerah = 276
Selama 1 januari-31 Des 2010

11.054

Perjanjian Penyedia Jasa
Pekerja/Buruh

56 Perjanjian *

Perusahaan Penyedia Jasa
Pekerja/Buruh

40 Perusahaan *

Perusahaan Pemberi Pekerjaan

45 Perusahaan*

Data s.d Juni 2011

SUBSIDI PROGRAM
- Subsidi Perumahan Pekerja /Buruh

4.192 Pekerja

- Subsidi Koperasi Pekerja/Buruh

246 Koperasi
10

M
PE
B
N T ER
YE E D
LE NA AY
SA GA AA
N
IA
N
PH
I

LE AN
SA F
I A
H AN SI
I
PE LIT
R S AS
PE
EL I

D KE
AN T
E
KE NT
SE U A
JA N
H UP
TE A
K
RA H
SO E T
AN
SI EN
A L TU
TE A N
N JA
AG M
A IN
K A
ER N
KE K
JA
LE ET
M EN
BA T
G UA
AA N
KE
N
PE TE
H
N N
YE TU
I

IMPLEMENTASI PELAKSANAAN HI DAN JAMSOS

PELAKSANAAN SYARAT-SYARAT KERJA

BERSINERGI
11

N
A
T
S

P
R
DA

A
Y
ELA

M
N
NA

L
A
M
INI

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

Ketentuan tentang Jenis dan Mutu Pelayanan
Dasar Yang Merupakan Urusan Wajib Daerah
Yang Berhak Diperoleh Setiap Warga
Secara Minimal

13

URUSAN WAJIB BIDANG
KETENAGAKERJAAN
Urusan Pemerintah yang berkaitan dengan hak dan
pelayanan dasar warga negara bidang ketenagakerjaan
yang penyelenggaraanya diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan kepada daerah untuk perlindungan
hak konstitusi, kepentingan nasional, kesejahteraan
masyarakat serta ketentraman dan ketertiban umum dalam
rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta pemenuhan komitmen nasional yang
berhubungan dengan perjanjian dan konvensi internasional

14

INDIKATOR SPM BIDANG
KETENAGAKERJAAN

Tolak Ukur Prestasi Kuantitatif dan Kualitatif
yang digunakan untuk menggambarkan
besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam
pencapaian SPM bidang Ketenagakerjaan bagi
daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota
yang dapat berupa masukan, proses, keluaran,
hasil dan/atau manfaat pelayanan dasar.

15

JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL

No
JENIS
PELAYANAN
DASAR

STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL
INDIKATO
R

NILAI

BATAS
WAKTU
PENCAPA
IAN

SATKER/
LEMBAGA
PENANGGUNG
JAWAB

KETERANGAN

X 100%
1.

Pelayanan
Penyelesaian
Perselisihan
Hubungan
Industrial

Besaran
Kasus Yg
Diselesaik
an dgn
Perjanjian
Bersama
(PB)

50%

2016

Dinas/Unit
Ketenagakerjaa
n Prov,
Kab/Kota

Σ Kasus Yg Diselesaikan
dgn Perjanjian Bersama
Σ Kasus Yg Dicatatkan

X 100%
2.

Pelayanan
Kepesertaan
Jamsostek

Besaran
Pekerja
yang
menjadi
peserta
jamsostek
.

50%

2016

Dinas/Unit
Ketenagakerjaa
n Prov,
Kab/Kota

16

Σ Pekerja peserta jamsostek
Σ Pekerja Dalam
Hubungan Kerja

MEDIATOR HUBUNGAN INDUSTRIAL

1. Jumlah Mediator seluruh Indonesia yang ada saat ini
sekitar 1.200 orang. Untuk mengatasi keterbatasan
tersebut diupayakan melalui Pengembangan SDM bidang
Hubungan Industrial, antara lain melalui :
a. Diklat Mediator HI
b. Upgrading Pejabat fungsional Meditor HI
c. Peningatan Kemampuan Teknis Pejabat Struktural HI
2. Penyusunan SKKNI Hubungan Industrial dan Uji
Kompetensi

PAKTA LAPANGAN KERJA INDONESIA

18

PENGANTAR
PLK sudah memperoleh kesepakatan melalui
DEKLARASI LKS TRIPARTIT NASIONAL, 13 April 2011
Penandatangan bersama, disaksikan oleh Presiden RI.
•Merupakan Komitmen pemerintah, pelaku usaha, dan
pekerja untuk bersama-sama mengatasi persoalan
ketenagakerjaan menghadapi tantangan dalam rangka
penciptaan lapangan kerja
•Acuan yang digunakan adalah RPJMN 2010 – 2014 dan
pencapaian tujuan millenium development goals (MGDs),
khususnya IB.

TUJUAN PLK
• Memberikan kontribusi pada pencapaian target-target
spesifk Millenium Development Goals (MDG’s) dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2010-2014;
• Mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi untuk
memberikan kesejahteraan bagi semua negara melalui
penciptaan pekerjaan yang layak dan produktif
• Mempersiapkan diri dalam menghadapi dampak guncanganguncangan eksternal melalui perbaikan mekanisme
perlindungan sosial dalam pengertian luas yang tidak saja
melibatkan sektor ketenagakerjaan namun juga sektorsektor lainnya; dan
• Mempercepat restrukturisasi kelembagaan, dimana
dengannya aktivitas ekonomi Indonesia menjadi lebih
kompetitif di kawasan regional, siap menghadapi tantangan
di era global, dan siap menghadapi ketidakpastian dan
dampak yang mungkin ditimbulkannya.

FOKUS PRIORITAS
1. Penciptaan Lapangan Kerja
a. Menciptakan kondisi sosial ekonomi yang
kondusif untuk penciptaan lapangan kerja
b. Melakukan identifkasi potensi pusat-pusta
pertumbuhan ekonomi
c. Lingkungan usaha dan kebijakan
d. Kewirausahaan dan dukungan bagi UKM
e. Penghapusan diskriminasi di tempat kerja
f. Pekerjaan padat karya di sektor publik

FOKUS PRIORITAS
2. Hubungan Industrial
a. Peningkatan kapasitas untuk menciptakan dialog
sosial yang konstruktif
b. Peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan
c. Pemberdayaan kelembagaan hubungan industrial
d. Penyelenggaraan perselisihan hubungan
industrial
e. Pengawasan ketenagakerjaan

FOKUS PRIORITAS
3. Produktiftas Tenaga Kerja
a. Pengembangan sumber daya manusia
b. Pendidikan dan pelatihan kejuruan
c. Peningkatan produktiftas lingkungan kerja
d. Kompensasi dan intensif yang adil berdasarkan
kinerja
e. Investasi di bidang produktiftas dan inovasi

FOKUS PRIORITAS
4. Perlindungan Sosial
a.Sistem jaminan sosial nasional
b.Perlindungan sosial
c.Perlindungan tenaga kerja migran

Terima Kasih
25