HUBUNGAN PERAN PERAWAT TRIAGE DENGAN LEN

HUBUNGAN PERAN PERAWAT TRIAGE DENGAN LENGTH OF
STAY PADA RUANG TRIAGE PRIORITAS II DAN III DI
INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH DELI SERDANG
Tri Indah Sari1 , Rahmad Gurusinga2,
1, 2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Email : 1indatriqueen627@gmail.com, 2 rahmad.gurusinga@gmail.com
ABSTRAK
Instalasi gawat darurat termasuk kedalam unit pelayanan yang ada di
rumah sakit, dimana instalasi gawat darurat merupakan tempat di rumah sakit
yang memilki tim kerja dengan kemampuan dan peralatan khusus, yang
memberikan pelayanan gawat darurat. LOS merupakan kunci utama untuk menilai
kinerja dari IGD dan efektifitas dari triage, hal tersebut menjadi tuntutan paling
penting bagi perawat di IGD untuk menjalankan tugasnya di berbagai situasi dan
kondisi yang meliputi tindakan penyelamatan pasien secara optimal dan profesional.
Metode yang digunakan deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan studi
penampang (cross sectional study), jumlah sampel yang digunakan 57 responden
subjek pasien dengan purposive sampling data dikumpulkan melalui lembar
kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan analisis bivariat menggunakan uji chisquare dengan tingkat kepercayaan 0,05 didapatkan terdapat hubungan antara
peran perawat kolaborator dengan lengt of stay (P

= 0.009), tidak terdapat hubungan antara peran perawat triage sebagai care giver
dengan length of stay (P = 0.124), dan tidak terdapat hubungan peran perawat
triage sebagai educator dengan length of stay (P = 0.249). Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi LOS diantaranya waktu kedatangan, waktu konsultasi, waktu
pemeriksaan lab, waktu pemeriksaan radiologi dan ketersediaan tempat tidur di
unit perawatan lain. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka perlu untuk
menyempurnakan hasil penelitian ini dengan memperbaiki setiap kekurangan
yang ada, diantaranya menambah waktu penelitian, dan melakukan penelitian
lebih mendalam terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap LOS pasien.
Kata kunci : Peran perawat triage, Triage, Length of stay
ABSTRACT
Emergency installation is cluded in the hospital’s existing service unit,
where emergency installation is a place in the hospital that has a work team with
special abilities and equipment, who provide emergency service. LOS is key to
asessing the perfomance of rhe ideas and effectivenes of triage, it becommes the
most important demand for nurses in the ER to perform their duties in varaious
situations and conditions that include patient rescue measure optimal and
professional. The method used is descriptive correlation using cross sectionl
study, the number of samples used 57 respondents the subject of patient with
purpose sampling data were collected through questionnaires. Result of research

show bivariate analysis using chi-square test with level of trust 0,05obtained there
is relationship between the role of nurse collaborator with length of stay (P =
0.009), there is no relationship between the role of triage nurse as care giver with

length of stay (P = 0.124), and there is no relation to the role of nurse triage with
length of stay (P = 0.249). As for the factors that affect the LOS in which the
arrival time, consultation time, lab checking time, time radiological examination
and time of physical disposition as well as availability of beds in other units.
Based on the result of the above research it is deemed necessary to refine the
results of this study by improving any deficiencies that exist in addition to
research time and conduct further reserach on the factors that affect the LOS
patient.
Keywords : The Role Of Nurse Triage, Triage, Length Of Stay

PENDAHULUAN

sakit yang memilki tim kerja dengan

Undang-Undang no 44 tahun
kemampuan dan peralatan khusus,

2009 menjelaskan tentang gawat
yang memberikan pelayanan gawat
darurat adalah keadaan klinis pasien
darurat (Joice M. Laoh, 2014).
yang membutuhkan tindakan medis
Triage merupakan salah satu

segera guna penyelamatan nyawa
keterampilan

keperawatan

yang

dan pencegahan kecacatan lebih
harus dimiliki oleh perawat unit
lanjut. Penanganan gawat darurat ada
gawat
filosofinya yaitu ―Time Saving it’s
Live


Saving”

artinya

darurat

dan

hal

ini

membedakan antara perawat unit

seluruh
gawat darurat dengan perawat unit

tindakan yang dilakukan pada saat
khusus

kondisi

gawat

darurat

lainnya.

Karena

harus

haruslah
dilakukan dengan cepat dan akurat

benar-benar

efektif

dan


efisien.
maka

Instalasi

diperlukan

perawat

yang

gawat darurat termasuk
berpengalaman dan kompeten dalam

kedalam unit pelayanan yang ada di
melakukan tindakan medis (Elliott et
rumah sakit, dimana instalasi gawat
al, 2008).
darurat merupakan tempat di rumah


Perawat di instalasi gawat

operasional dan klinis (Niels, et All,

darurat harus mampu memberikan

2012). LOS merupakan indikator

asuhan

yang

yang efektif untuk menilai kinerja

untuk

dari IGD dan kualitas dari triage.

menyesuaikan situasi kritis dengan


LOS yang memanjang berhubungan

kecepatan dan ketepatan yang tidak

erat dengan kualitas triage dan

selalu

kinerja pelayanan keperawatan di

keperawatan

membutuhkan

kemampuan

dibutuhkan

pada


situasi

keperawatan lain, perawat instalasi

IGD (Yoon et al, 2013).

gawat darurat minimal memiliki

Setiap tahun, lebih dari 2 juta

sertifikat Basic Trauma Life Support

orang/tahun

(BTCLS) atau Pertolongan Pertama

IGD.

Penderita Gawat Darurat (PPGD)


penumpukan

(Rankin et al, 2013).

overcrowded yang menjadi masalah

datang

Tidak

mengunjungi

jarang

terjadi

pasien

atau


Pada instalasi gawat darurat

serius yang terjadi di IGD, dimana

total Length Of Stay (LOS) dan

hal ini menyebabkan waktu tunggu

untuk

yang lama dan ketidakpuasan pasien

melihat tingkat kepadatan dan kinerja

terhadap pelayanan di IGD. Yoon et

klinis. Pengukuran Length Of Stay

al

(LOS) setiap pasien di ukur dari awal

terlambatnya

kedatangan

dengan

serta LOS pasien di IGD merupakan

perpindahan pasien ke unit lain yang

kunci untuk mengukur terjadinya

digunakan sebagai indikator kunci

overcrowded

penilaian efesiensi peningkat kinerja

dianggap sebagai alat yang penting

waiting

time

digunakan

sampai

(2013)

menjelaskan
proses

di

bahwa

penanganan

IGD.

Waktu

untuk

mengukur

dari

jawab utama dalam melakukan triage

pelayanan di IGD. Masalah waktu

di instalasi gawat darurat (IGD)

tunggu yang panjang dan lama

(Andersson dkk, 2009) pada kegiatan

menunjukan IGD yang buruk dengan

triage perawat bertanggung jawab

sumber daya yang kurang berhasil

untuk dapat mengambil keputusan

dan tidak terkoordinasi dengan baik

segera

(Bukhari et al, 2014).

melakukan

pengkajian

pengkajian

sosial,

Seiring

kualitas

dengan

rendahnya

(decission

making),

resiko,
diagnosis,

pelaksanaan triage, maka angka

menentukan

kematian juga meningkat, triage

merencanakan tindakan berdasarkan

sangat penting bagi perawat untuk

tingkat

mengetahui mana yang gawat darurat

2007).

dan mana yang gawat tidak darurat.
Menurut

Departemen

Kesehatan

prioritas

urgency

Di

pasien

Indonesia

dalam

dan

(Sands,

Kegagalan

penanganan

kasus

Republik Indonesia (2009) petugas

kegawatdaruratan

kesehatan IGD pada suatu rumah

disebabkan oleh kegagalan mengenal

sakit terdiri dari dokter spesialis,

resiko khususnya dalam memutuskan

dokter

pelaksanaan triage, keterlambatan

umum,

keperawatan

yang

dan

tenaga

dibantu

oleh

perwakilan unit-unit lain.
Secara

konsep,

rujukan,

umumnya

kurangnya

sarana

yang

memadai maupun pengetahuan dan
perawat

keterampilan

tenaga

medis,

merupakan petugas kesehatan yang

paramedis

mempunyai peran dan tanggung

keadaan resiko tinggi secara dini,

dalam

mengenal

masalah

dalam

pelayanan

Berdasarkan uraian pernyataan

kegawatdaruratan, maupun kondisi

pasien tersebut dapat disimpulkan

ekonomi (Ritonga, 2012).

bahwa lama tinggal pasien (LOS) di

Hasil observasi sementara yang

IGD peran perawat triage belum

dilakukan penulis ditemukan bahwa

sesuai dengan ketentuan dan standar

pelayanan terhadap pasien yang true

peraturan yang berlaku maka penulis

gawat)

tertarik mengambil penulisan ini

dirasakan belum maksimal. hasil

tentang hubungan peran perawat

observasi beberapa pengunjung atau

triage dengan length of stay pasien

keluarga pasien mengeluh bahwa

pada ruang triage di instalasi gawat

waktu tunggu pasien ditangani oleh

darurat RSUD Deli Serdang.

emergency

petugas

(benar-benar

instalasi

gawat

darurat

terlalu lama dan proses lama tinggal
observasi instalasi gawat darurat
untuk keputusan rawat inap atau
rawat

jalan

tidak

segera

diinformasikan

dengan

keluarga

METODE
Desain yang digunakan dalam
penelitian

ini

adalah

korelasi

dengan

deskriptif

meggunakan

pasien yang menjaga atau mengantar

pendekatan studi penampang (cross

pasien untuk berobat di rumah sakit

sectional

tersebut

penelitian ini adalah 57 responden

sehingga

berdampak

study).

Sampel

dalam

memperpanjang waktu yang disebut

subjek

dengan length of stay.

dengan teknik purposive sampling.

pasien,

sampel

diambil

penelitian dilakukan di IGD RSUD

Deli Serdang pada bulan mei 2017
dengan melakukan observasi dan
membagikan lembar kuesioner.
HASIL
Data disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi yang meliputi gambaran
umum

responden,

hasil

Gambaran Umum Responden

analisa

univariat dan analisa bivariat.
Tabel 1 distribusi frekuensi karakteristik responden
Variabel

Kategori

Frekuensi

Laki laki
Perempuan
≤25 tahun
≥25 tahun
SD
SMP
SMA
S1
PNS
Wiraswasta
Buruh
Lain- lain

Jenis kelamin
Usia
Pendidikan

Pekerjaan

adalah
Berdasarkan tabel diatas, persentase

responden

jenis

Total

26
57
31
11
57
46
8
19
57
23
7
5
19
57
15
18
≤25 tahun. Pendidikan
dikategorikan

dalam

responden

paling

jenjang SD, SMP, SMA, dan S1.

banyak adalah perempuan

yaitu

Dengan persentase 40.4% adalah

54.4% dan laki-laki yaiutu sebanyak

SMA, 33.3% adalah SMP, 14.0%

45.6%. persentase usia responden

adalah SD, dan 12.3% adalah S1.

kelamin

78.9% adalah ≥25 tahun dan 19.3%

Tabel 3 menujukan bahwa peran
Analisis Univariat

perawat sebagai educator dengan
kategori baik sebesar 61.4% dan

Analisis univariat meliputi analisis
masing-masing variabel yaitu peran
perawat sebagai care giver , peran
perawat sebagai educator , peran
perawat sebagai kolaborator dan

yang tidak baik sebesar 38.6%.
Tabel 4. Data peran perawat
sebagai kolaborator
Frekuensi
Percent
(%)
Baik
32
56.1
Tidak baik
25
43.9
Total
57
100.0

length of stay.

Tabel 2. Data peran perawat
sebagai care giver
Frekuensi
Percent
(%)
Baik
30
52.6
Tidak baik
27
47.4
Total
57
100.0
Tabel 2 menujukan bahwa peran
perawat sebagai care giver dengan
kategori baik sebesar 52.6% dan
yang tidak baik sebesar 47.4%.
Tabel 3. Data peran perawat
sebagai educator
Frekuensi
Percent
(%)
Baik
35
61.4
Tidak baik
22
38.6
Total
57
100.0

Tabel 4 menujukan bahwa peran
perawat sebagai kolaborator dengan
kategori baik sebesar 56.1% dan
yang tidak baik sebesar 43.9%.
Tabel 5. Data Length of stay pasien
Frekuensi
Percent
(%)
Standart
40
70.2
Tidak
17
29.8
standart
Total
57
100.0

Tabel 5 menunjukkan length of stay
pasien pada ruang triage yang sesuai
standart sebesar 70.2% dan yang
tidak sesuai standart ialah 29.8%.

Analisa Bivariat
Analisa bivariat menampilkan hubungan peran perawat triage sebagai care giver,
educator dan kolaborator dengan LOS pasien.

Tabel 6. Hubungan Peran Perawat Care Giver Dengan Length Of Stay Di
IGD RSUD Deli Serdang
Kategori Length Of Stay
Kategori
Baik
Tidak
baik

Perawat Care
Giver
Total

Standart

Tidak
standart

Total

P value

26.0
14.0

11.0
6.0

70.2
29.8

0.124

40.0

17.0

100.0

Berdasarkan tabel 6. diketahui bahwa

standart terdapat 17 orang. Hasil uji

dari 57 responden total length of stay

chi

sebagian besar sesuai standart yaitu

hubungan

sebanyak 40 orang. Total sebaran

sebagai care giver dengan length of

yang sesuai standart length of stay

stay didapatkan hasil p value sebesar

dengan

standart

0.124 > (α 0,05) sehingga H1 ditolak

yang

yang artinya tidak terdapat hubungan

yang

antara peran perawat triage sebagai

menjalankan dengan baik sebesar

care giver dengan length of stay pada

70.2%. perawat yang menjalankan

ruang triage prioritas II dan III di

dengan tidak baik sebesar 29.8%.

IGD RSUD Deli Serdang.

tidak

didapatkan
signifikan

sesuai
perbedaan

pada

Serta perawat

perawatan

square

untuk

peran

mengetahui

perawat

triage

yag tidak sesuai

Tabel 7. Hubungan Peran Perawat Educator Dengan Length Of Stay Di IGD
RSUD Deli Serdang
Kategori Length Of Stay
Kategori
Standart
Tidak
Total
P value
standart
Baik
24.6
10.4
70.2
Perawat
0.249
Educator
Tidak
15.4
6.6
29.8
baik
Total
40.0
17.0
100.0

Berdasar tabel 7. diketahui bahwa

tidak sesuai standart terdapat 17

dari 57 responden total length of stay

orang. Hasil uji chi square untuk

sebagian besar sesuai standart yaitu

mengetahui hubungan peran perawat

sebanyak 40 orang. Total sebaran

triage sebagai eductor dengan length

yang sesuai standart length of stay

of stay didapatkan hasil p value

dengan tidak sesuai standart

sebesar 0.249 > (α 0,05) sehingga H1
ditolak yang artinya tidak terdapat

didapatkan
signifikan

perbedaan
pada

perawatan

yang

hubungan

yang

triage

antara

sebagai

peran

perawat

educator

dengan

menjalankan dengan baik sebesar

length of stay pada ruang triage

70.2%

yang

prioritas II dan III di IGD RSUD

baik

Deli Serdang.

dan

menjalankan

perawat
dengan

tidak

sebesar 29.8%. Serta perawat yag
Tabel 8. Hubungan Peran Perawat Kolaborator Dengan Length Of Stay Di
IGD RSUD Deli Serdang
Kategori Length Of Stay
Kategori
Standart
Tidak
Total
P value
standart
Baik
22.5
9.5
70.2
Perawat
0.009
Kolaborator
Tidak
17.5
7.5
29.8
baik
Total
40.0
17.0
100.0

Berdasar tabel 8. diketahui bahwa

yang sesuai standart length of stay

dari 57 responden total length of stay

dengan

sebagian besar sesuai standart yaitu

didapatkan

sebanyak 40 orang. Total sebaran

signifikan

tidak

sesuai

standart

perbedaan
pada

perawatan

yang
yang

menjalankan dengan baik sebesar

length of stay didapatkan hasil p

70.2%

yang

value sebesar 0.009 > (α 0,05)

baik

sehingga

dan

menjalankan

perawat
dengan

tidak

H1

diterima,

artinya

sebesar 29.8% serta perawat yag

terdapat

tidak sesuai standart terdapat 17

perawat triage sebagai kolaborator

orang. Hasil uji chi square untuk

dengan length of stay pada ruang

mengetahui hubungan peran perawat

triage prioritas II dan III di IGD

triage sebagai kolaborator dengan

RSUD Deli Serdang.

PEMBAHASAN

dilaksanakan

Pelaksanaan Peran Perawat Pada
Ruang Triage di IGD RSUD Deli
Serdang

dikarenakan hanya saja diruang IGD

Pada
perawat

ruang

pada

triage

penelitian

peran
ini

di

fokuskan pada 3 peran utama yaitu
educator ,

tujuannya

antara

di

untuk

ruang

peran

IGD

memprioritaskan

keselamatan nyawa pasien dan peran
perawat

sebagai

pembaharu,

advokat,

konsultan,
koordinator,

dan

dan pengelolah bisa digunakan pada

kolaborator. Hal ini berkaitan bahwa

ruang perawatan biasa atau di ruang

fenomena yang terjadi di IGD hanya

rawat inap.

care

giver ,

hubungan

ada 3 peran peawat yang bisa

Secara konseptual length of

dilakukan yaitu care giver , educator ,

stay dipengaruhi oleh banyak faktor,

dan kolaborator dengan alasan bahwa

salah satunya adalah penanganan

tidak mungkin peran perawat sebagai

penderita sejak awal secara tepat dan

konsultan, pembaharu, dan advokat,

baik (Reinhardt, 2013). Length of

koordinator,

stay memberikan gambaran tingkat

dan

pengelolah

efisiensi, juga dapat memberikan

pada sistem pelayanan ruang

gambaran mutu pelayanan apabila

triageIGD RSUD Deli Serdang.

diterapkan pada diagnosis tertentu

Pelaksanaan peran perawat yang

dapat dijadikan hal yang memerlukan

berdasar prosedur rumah sakit

pengamatan lebih lanjut.

juga

1. Data

yang

didapatkan

dari

penulisan peran perawat care
giver

sebanyak

(70.2%)

yang

40

orang

menjalankan

sesuai

perawat

dengan

peran

yaitu

segera

triage

melakukan
prosedur

intervensi
organisasi

meningkatkan

dan
untuk

keselamatan

perannya dengan baik dan hanya

pasien dan petugas di unit gawat

sebesar

darurat

17

perawat

orang

yang

(29.8%)

menjalankan

perannya tidak baik. Secara
keseluruhan

Emergency

Nursing Australia , 2011)

2. Peringkat

kedua

pelaksanaan

yang

peran perawat berdasarkan hasil

yaitu

penelitian pada perawat triage

sebagai pemberi asuhan fisik,

IGD RSUD Deli Serdang adalah

psikososial,

perkembangan,

sebagai educator . Selanjutnya

budaya dan spiritual (Barbara et

data yang telah didapatkan dari

all, 2010 & Potter and Perry,

peran perawat sebagai educator

2005).

sebanyak 40 orang (70.2%) yang

Peran perawat triage sebagai

menjalankan perannya dengan

care giver didasarkan pada alur

baik dan ada 17 orang (29.8%)

prosedur

peran

menjalan

perawat

(College

care

giver

pemeriksaan

wajib

perawat

yang

tidak

menjalankan perannya dengan
baik.

Dimana

3. Peran

perawat

sebagai

perawat

kolaborator dilaksanakan dengan

mengidentifikasi masalah klien

melibatkan tim medis lainnya

kemudian

mengkomunikasikan

seperti: perawat bekerja sama

hal ini secara verbal atau tertulis

dengan dokter, ahli fisioterapi,

kepada anggota lain dalam tim

ahli gizi, dll dalam memberikan

kesehatan (Barbara et all, 2010

pelayanan

& Potter and Perry, 2005). Peran

klien. Peran perawat sebagai

perawat

kolaborator

sebagai

educator

kesehatan

kepada

mempunyai

40

merupakan prosedur yang harus

orang (72.2%) responden yang

dilaksanakan oleh perawat ruang

mengatakan

triage IGD RSUD Deli Serdang

menjalan tugasnya dengan baik

dimana komunikasi baik secara

sedangkan sebanyak 17 orang

verbal

(29.8%) responden mengatakan

maupu

non

verbal

perawat

dilakukan oleh perawat terutama

perawat

pada saat serah terima pasien ke

tugasnya dengan baik.

tidak

yang

menjalankan

ruang kritis

setelah penentuan

4. LOS merupakan indikatoryang

prioritas

kegawatdaruratan,

efektif untuk menilai kinerja

sedangkan komunikasi secara

IGD dan kualitas triage. Hasil

tertulis

dilakukan

observasi menunjukan bahwa

melalui

lembar

perawat

dokumentasi

triage

baik pada ruang triagemaupun

perawat

pada lembar triage pasien.

Serdang

yang
IGD

dilakukan

oleh

RSUD

Deli

hampir

semuanya

dilakukan dengan tepat. Data

Peran

perawat

sebagai

umum karakteristik length of

care giver tidak berpengaruh

stay yang dilihat dari sisi baik

pada length of stay pasien pada

dan sesuai standart berjumlah 40

ruang triage. Pelaksanaan peran

orang (70.2%) dan yang tidak

perawat sebagai care giver mulai

standart berjumlah 17 orang

dari

(29.8%).

diagnosa,

menetapkan

Hubungan Peran Perawat Dengan
Length Of Stay Pada Ruang Triage
di IGD RSUD Deli Serdang
1. Hubungan Peran Perawat
Triage Sebagai Care Giver
Dengan Length Of Stay Pada
Ruang Triage Di IGD RSUD
Deli Serdang
Berdasarkan
hasil

intervensi,

melakukan

penelitian, uji chi-square yang

signifikan

dilakukan

LOS

untuk

mengetahui

pengkajian,

implementasi
evaluasi

menetapkan

dan

dengan

melakukan
melibatkan

perawat lain yang di observasi
tidak

berpengaruh
dalam

hal

ini

secara
penurunan

dikarenakan

hubungan peran perawat sebagai

meskipun perawat sudah bekerja

care giver dengan length of stay

dengan baik akan tetapi LOS

didapatkan hasil p value sebesar

pasien di IGD RSUD Deli

0.124> (α 0,05) yang artinya

Serdang banyak di pengaruhi

tidak terdapat hubungan peran

faktor-faktor diantaranya seperti

perawat

kelengkapan

administratif

dengan length of stay pada ruang

dimana

tidak

triage IGD RSUD Deli Serdang.

dipulangkanatau

sebagai

care

giver

keruang

pasien

dapat

dipindahkan

perawatan

jika

administrasi

pasien

belum

lengkap.

unit gawat darurat (Trisniati, E.,
2012).

LOS

pada

ruang

IGD

dipengaruhi juga oleh tingkat
kegawatan pasien dimana pada

2. Hubungan Peran Perawat
Triage
Sebagai
Educator/Pendidik
Dengan
Length Of Stay Pada Ruang
Triage Di IGD RSUD Deli
Serdang

kasus-kasus pasien prioritas 3
lebih
standar

banyak

dan

hal

ini

mempengaruhi
tenaga

melebihi
juga

ketersediaan

kesehatan

di

IGD.

Sejalan dengan penelitian pada
sebuah Rumah Sakit di Jakarta
yang meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi length of stay
pada

Rumah

Sakit

tersebut

menunjukan hasil bahwa pasien
lansia,

pasien

dengan

kasus

emergency berat, pasien rujukan,
training ECG untuk dokter dan
training advance cardiac life
support (ACLS) untuk perawat

berhubungan dengan LOS pada

Selanjutnya
mengetahui
perawat

untuk

hubungan
sebagai

peran

educator

dengan length of stay didapatkan
hasil p value sebesar 0.249 > (α
0,05) yang artinya tidak terdapat
hubungan peran perawat sebagai
educator dengan length of stay

pada ruang triage IGD RSUD
Deli Serdang. Hasil penelitian
menunjukan
sebagai

peran

perawat

educator

yang

terlaksana sesuai standart tidak
mempengaruhi LOS pasien yang
berada di IGD yaitu sebanyak 40
orang (70.2%), akan tetapi ada
responden
tidak

yang

mengatakan

standart

walaupun

menerima peran perawat sebagai
educator

yaitu sebanyak

17

orang (29.8%).

terhadap tim kesehatan lainnya
terhadaap proses penyembuahan

Penulis
bahwa

menyampaikan pengetahuannya

berpendapat

perawat

harus

klien. Hal ini sejalan dengan
pendapat Sayers et al (2011)

memberikan informasi terkait

bahwa

dengan

dapat dilakukan perawat melalui

hal-hal

yang

pendidikan

menyangkut kesehatan pasien

proses

dengan

dan

menyediakan informasi sehingga

secara

menambah pengetahuan dalam

singkat , cepat/padat dan jelas,

hal ini akan cepat terlaksananya

serta tidak beretele-tele dalam

proses penyembuhan pasien.

tepat

menginformasikannya

3. Hubungan Peran Perawat
Triage Sebagai Kolaborator
Dengan Length Of Stay Pada
Ruang Triage Di IGD RSUD
Deli Serdang
Untuk
mengetahui

pembelajaran

kesehatan

dengan

stay pada ruang triage IGD

RSUD Deli Serdang.
Hal

tersebut

berkaitan

dengan sistem yang berada di
hubungan peran perawat sebagai
ruang IGD RSUD Deli Serdang
kolaborator dengan length of

yang mana setelah perawat telah
stay didapatkan hasil p value

sebesar 0.009 < (α 0,05) yang

selesai

melakukan

perannya

dengan baik proses selanjutnya
artinya terdapat hubungan antara
harus menunggu instruksi dari
peran

perawat

sebagai
dokter jaga penanggung jawab di

kolaborator dengan length of

IGD sementara dokter yang

berada di IGD RSUD Deli

perawat

dengan

dokter

Serdang jarang tidak selalu ada

berebut

posisi

dalam

setiap

mengandil

saat

berada

dikarenakan

dokter

di

IGD

pasien

yang

tersebut

sedang berada di IGD. Atau

sedang visite diruang perawatan

menunggu keputusan dari tim

rawat inap, maka fenomena

medis

tersebut dapat mempengaruhi

seperti perawat yang bekerja

LOS pasien di IGD RSUD Deli

di instansi lainnya, petugas

Serdang.

yang
Dalam hal ini dokter

lainnya

bekerja

administratif

mempunyai tanggung jawab

kesehatan

sepenuhnya,

sebagai

sedangkan

misalnya

di

bagian

maupun
yang

tim

bertugas

penunjang

medis,

pasien yang berada di IGD

maka

butuh perawatan lebih cepat

mempengaruhi LOS pasien

tanpa

yang berada di ruang IGD

harus

menunggu

keputusan yang terlalu lama

fenomena

tersebut

RSUD Deli Serdang.

dari dokter yang mempunyai

Penulis

berpendapat

waktu yang tidak jelas kapan

berkaitan dengan kolaborasi

pasien

di

perawat dalam situasi apapun,

pindahkan ke unit perawatan

praktik kolaborasi yang baik

lanjut atau biasa dalam hal ini

harus

terkesan bahwasanya proses

diri

yang terjadi di IGD ini antara

setiap

tersebut

bisa

dapat
secara

menyesuaikan
adekuat

lingkungan

pada
yang

dihadapi sehingga anggota

tersebut.Intervensi

kelompok

dapat

mengenal

keperawatan diklasifikasikan

masalah

yang

dihadapi

sebagai ditentukan – perawat

pasien, sampai terbentuknya

atau ditentukan – dokter.

diskusi

Intervensi yang ditentukan –

dan

pengambilan

keputusan. Hal ini sesuai

perawat

adalah

dengan

pendapat

dimana

perawat

tersebut

(2010)

bahwa

secara

legal

Linda
masalah

dapat

kolaborasi adalah komplikasi

menentukan

fisiologis

tertentu

yang

keperawatan

dipantau

perawat

untuk

mendeteksi
perubahan

awitan
dalam

atau
status.

untuk

perawat

kolaboratif

diagnosa

dengan
ketentuan

mengatasi,
dan

memantau

keperawatan.

Intervensi yang ditentukan -

dokter – keperawatan untuk

perawat

meminimalkan

memantau

komplikasi
kejadian

KESIMPULAN

staf

Intervensi yang ditentukan

mencegah,

dalam

bagi

mengimplementasikannya.

Perawat mengatasi masalah

menggunakan

intervensi

mengatasi

dan

masalah

kolaboratif.
Lubuk Pakam kepada 57 responden

Berdasarkan hasil penelitian

yang bersedia menjadi responden dan

yang telah dilaksanakan di Rumah

setelah membahas secara teoritis,

Sakit Umum Daerah Deli Serdang

maka

penulis

mengemukakan

beberapa

hal

yang

menjadi

kesimpulan yaitu:
1. perawat

yang

orang. Perhitungan length of stay
pasien pada ruang IGD yang

menjalankkan

sesuai standart sebanyak 52

peran sebagai care giver dengan

orang dan yang tidak sesuai

baik pada pasien 32 orang,

standart sebanyak 5 orang. Tidak

perawat

terdapat

yang

menjalankan

hubungan

perawat

perannya sebagai care giver

triage sebagai educator dengan

dengan kurang baik sebanyak 25

LOS pasien di IGD RSUD Deli

orang. Perhitungan length of stay

Serdang (p = 0.249).

pasien pada ruang IGD yang

3. Perawat

yang

sesuai standart sebanyak 52

peran

sebagai

orang dan yang tidak sesuai

dengan baik pada pasien 33

standart sebanyak 5 orang. Tidak

orang,

terdapat

perawat

menjalankan perannya sebagai

triage sebagai care giver dengan

kolaborator dengan kurang baik

LOS pasien di IGD RSUD Deli

sebanyak 24 orang. Perhitungan

Serdang (p = 0.124).

length of stay pasien pada ruang

2. Perawat

hubungan

yang

menjalankkan

IGD

menjalankkan
kolaborator

perawat

yang

sesuai

yang

standart

peran sebagai educator dengan

sebanyak 52 orang dan yang

baik pada pasien 36 orang,

tidak sesuai standart sebanyak 5

perawat

orang. Terdapat hubungan antara

perannya

yang

menjalankan

sebagai

educator

dengan kurang baik sebanyak 21

perawat

triage

sebagai

kolaborator dengan LOS pasien

di IGD RSUD Deli Serdang (p =

waktu

0.009).

pemeriksaan

Adapun
mempengaruhi

faktor-faktor
LOS

yang

diantaranya

disposisi

pemeriksaan

fisik

lab,

radiologi,
dan

waktu
waktu

ketersediaan

tempat tidur di unit lain.

waktu kedatangan, waktu konsultasi,

DAFTAR PUSTAKA
Andersson, A.K., Omberg, M &
Svedlund, M (2009). Triage
In
The
Emergency
Department- A Qualitative
Study Of The Factors Which
Nurses
Consider
When
Making Decicisions. Journal
Complication, Vol. 11, No.3,
p. 136-145.

Bernstein, S. L., Aronsky, D.,
Duseja, R., Epstein, S.,
Handel, D., Hwang, U., et al.
(2014).
The
effect
of
emergency
department
crowding
on
clinically
oriented outcomes. Academic
Emergency Medicine, 16(1),
1—10

Australian Government Department
of Health and Ageing. (2011).
What is mental illness.
Canberra: National Mental
Health Strategy

Brooker.
C
(Editor),
(2009).
Ensiklopedia
Keperawatan
(Churchill
Livingstone’s)
College Emergency Nursing
Australia. (2011).

Bagus B (2012). Pengetahuan dan
Ketrampilan Perawat Dalam
Hubungan Keputusan Pasien
Dalam Pelayanan Gawat
Darurat di Magelang.

Bukhari et al. (2014). Analysis of
Waiting Time In Emergency
Department
Of
Al-noor
Specialist Hospital, Makkah,
Saudi Arabia. Journal Of
Emergency Medicine (2) 6773

Barbara, K., Erb, G, et al (2010).
Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan
(Konsep,
Proses dan Praktik) volume 2.
Jakarta: EGC.

College
Emergency
Nursing
Australia. (2011). Emergency

Departement Model Of Care.
NSW Ministy of Health.

Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.

Cone, K.J. And Murray R. (2002).
Characteristics,
Insight,
Desicion
Making
and
Preparation Of ED Triage
Nurses.
Journal
Of
Emergency
Nursing.28(5).p.401-406

Kemenkes
(2013).
Ringkasan
Eksekutif Data dan Informasi
Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara .
http://bppsdmk.kemkes.go.id/
downloads/kunker/sumut.pdf.
Diakses pada tanggal 01
Desember 2016.

Department Of Emergency Medicine
Singapore General Hospital.
Triage Officer Cours.
Department
Of
Health
And
Community Service, 2012. A
Strategy
To
Reduce
Emergency Department Wait
Times In Dewfounland And
Labrador.

Kocher, K. E., Meurer, W. J.,
Desmond,
J.
S.,
&
Nallamothu, B. K. (2012).
Effect Of Testing And
Treatment On Emergency
Department Length Of Stay
Using A National Database.
Academic
Emergency
Medicine, 19 (5), 525-534.

Elliot, D., Aitken, L., Chaboyer, W.
(2008). ACCN’s Critical
Care Nursing. Australia:
Elsevier.

Krisanti, Paula. (2011). Asuhan
Keperawatan Gawat Darurat
Edisi 2 Jakarta Timur : Trans
Info Media.

Joice M. Laoh., Konny, R (2014)
Gambaran
Pengetahuan
Perawat Pelaksana Dalam
Penanganan
Pasie Gawat
Darurat di IGDM BLU
RSUP. Prof. Dr. R. D Kandou
Manado

Liew, D., Liew, D., & Kennedy, M.
P.
(2014).
Emergency
department length of stay
independently predicts excess
inpatient length of stay.
Medical Journal of Australia ,
179 (10), 524-527.

Niels, et all (2012). Time Series
Analysis
Of
Emergency
Department Length Of Stay
Per 8-Hour Shift. West
Journal Emergency Medicine.
May 13 (2) : 163-168.

Linda Juall Carpenito, ―Komunikasi
Interpersonal
Dalam
Keperawatan”,
Penerbit
Buku Kedokteran, EGC,
2010.

Keputusan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia No 128,
2009.
Tentang
Standar
Instalasi Gawat Darurat
(IGD) Rumah Sakit. Jakarta:

Notoatmodjo,
Soekidjo.
2012.
Metodologi
penelitian
kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta

Oman, Kathleen. S., Koziol-McLain,
J., & Scheetz, L. J. (2008).
Panduan
Belajar
Keperawatan
Emergensi.
EGC.
Potter., PA dan Perry G. (2005).
Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan. Konsep, Proses
dan Praktek. Jakarta : EGC
Rankin, A., et al. (2013). Can
Emergency Nurses Triage
Skills Be Improved By
Online Learning Result Of
An Experiment. Journal Of
Emergency Nursing.
Richardson, D., Kelly, A. M., &
Kerr, D. (2010). Prevalence
Of Access Block In Australia
2006-2010.
Emergency
Medicine Australia , 21(6),
472-478.
Sands, N (2004). Mental Health
Triage
Nursing:
An
Australian
Perspective.
Journal
Of
Psychiatric
Mental Health Nursing, 11,
150-155.
Sayers, Jan M. 2011. The Nurse
Educator Role in The Acute
Care
Setting
in
Australia:Important
But
Poorly Described. Australian

Journal of Advanced Nursing.
[online].
http://www.ajan.com.au/Vol2
8/28-4.pdf. [24 Mei 2013]

Subash F, et al. (2013). Team Triage
Improve
Emergency
Department
Efficiency.
Emergency
Journal
2010:21:542-544
Trisniati, Eni (2012). Hubungan
Pengetahuan Tentang Cedera
Kepala dan Peran Perawat
Dalam Penanganan Pasien
Cidera Kepala Di IGD RS
QADR Tangerang Tahun
2012.
http/:Digilib.Esaunggul.ac.id.
Y Pitang, Edi W, D., K Ningsih.
(2015)
Pengaruh
Peran
Perawat Sebagai Care Giver
Terhadap Length Of Stay Di
IGD RSUD Dr. T. C. Hillers
Maumere
Dengan
pelaksanaan Triage Sebagai
Variabel Moderasi.
Yoon P, Steiner, Reinhardt. (2013).
Analysis Of Factor Influecing
Length Of Stay
In The
Emergency
Department.
http://www.cnbi.nml.