Uji Perbandingan Rata Rata 2 Populasi
Pengujian Pembandingan
Rata-Rata Dua Populasi
Gambaran Umum
• Dua populasi ingin dibandingkan rata-ratanya.
• Contoh acak diambil dari masing-masing
populasi.
• Menggunakan contoh acak yang berasal dari
x1
populasi pertama diperoleh nilai rata-rata dan
dari contoh acak kedua diperoleh nilai rata-rata
x2
• Pembandingan bisa melibatkan salah satu dari
dua kasus berikut:
– Contoh Saling Bebas
– Contoh Berpasangan
Saling Bebas atau Berpasangan?
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bermaksud
mengevaluasi dan membandingkan motivasi pengembangan
diri guru di sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta.
• Untuk tujuan tersebut, seratus orang guru dari sekolah
negeri dan seratus orang guru dari sekolah swasta
dilibatkan.
• Setiap orang guru diwawancarai oleh psikolog terlatih untuk
dinilai tingkat motivasi pengembangan dirinya.
Saling Bebas atau Berpasangan?
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bermaksud
mengevaluasi dan membandingkan motivasi
pengembangan diri guru sekolah dasar, sebelum dan
sesudah penerapan sertifikasi guru.
• Sebanyak seratus orang terlibat dan diamati
motivasinya beberapa bulan sebelum penerapan
program sertifikasi. Selanjutnya, guru-guru yang sama
kemudian diamati kembali satu tahun setelah
penerapan program sertifikasi.
Perbandingan Nilai Tengah Dua Populasi
1 ??? 2
Kasus Dua Contoh Saling
Bebas
– Setiap populasi diambil
contoh acak berukuran
tertentu (bisa sama, bisa
juga tidak sama)
– Pengambilan kedua contoh
saling bebas
– Tujuannya adalah menguji
apakah parameter 1 sama
dengan parameter 2
Populasi I
X~N(1,12)
Populasi II
X~N(2,22)
Acak dan
saling bebas
Contoh I
(n1)
Contoh II
(n2)
Bentuk Hipotesis
• Hipotesis
– Hipotesis satu arah (One-Tail Hypothesis)
H0: 1- 2 0 vs H1: 1- 2 < 0
H0: 1- 2 0 vs H1: 1- 2 > 0
– Hipotesis dua arah (Two-Tail Hypothesis)
H0: 1- 2 = 0 vs H1: 1- 2 0
Bentuk Hipotesis
• Jika 0 = 0
– Hipotesis satu arah (One-Tail Hypothesis)
H0: 1 2 vs H1: 1 < 2
H0: 1 2 vs H1: 1 > 2
– Hipotesis dua arah (Two-Tail Hypothesis)
H0: 1 = 2 vs H1: 1 2
Statistik Uji
( x1 x2 ) 0
th
s( x1 x2 )
Jika diasumsikan ragam kedua populasi sama besar atau 21 = 22
s x1 x2 s g
1 1
(n1 1) s12 (n2 1) s22
dengan s g
n1 n2
n1 n2 2
Jika diasumsikan ragam kedua populasi tidak sama besar atau 21 22
s x1 x2
s12 s22
n1 n2
• Daerah kritis pada taraf nyata ()
– Pada prinsipnya sama dengan kasus satu contoh,
dimana daerah penolakan H0 sangat tergantung
dari bentuk hipotesis alternatif (H1) dan statistik uji
H1: 1- 2 0 Tolak H0 jika th > t(; db)(tabel)
H1: 1- 2 0 Tolak H0 jika |th | > t(/2; db)(tabel)
Derajat Bebas Pengujian
Jika diasumsikan ragam kedua populasi sama besar
atau 21 = 22
Derajat bebas = n1 + n2 – 2
Jika diasumsikan ragam kedua populasi sama besar
atau 21 22
( s12 / n1 s22 / n2 ) 2
db 2
( s1 / n1 ) 2 ( s22 / n2 ) 2
(n1 1)
(n2 1)
(buang nilai desimalnya)
Teladan
PT MultiKertas mengklaim bahwa kertas produksinya lebih
baik dari pada produk PT Kertasku, dalam artian lebih tahan
dan kuat menahan beban. Guna memeriksa hal tersebut,
dilakukan pengukuran kekuatan kertas yang dipilih acak
masing-masing sebanyak 10 lembar dari kedua perusahaan
tersebut. Data yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Kertasku
30
35
50
45
60
25
45
45
50
40
MultiKertas
50
60
55
40
65
60
65
65
50
55
Ujilah apakah klaim MultiKertas didukung oleh data dengan
mengasumsikan ragam kedua populasi berbeda dan
menggunakan taraf nyata 10%
Jawab:
– Rata-rata dan ragam kedua contoh:
n x x
30 35 40
10(19025) - (425)
x
42,5
s
1
10
50 60 55
x2
56,5
10
2
1
2
2
s
2
2
1
i
n(n 1)
n x22
10(9)
x
i
n(n 1)
2
2
106.94
10(32525) - (565) 2
66.94
10(9)
– Perbandingan kekuatan karton
• Hipotesis:
–H0: 1 2 vs H1: 1 < 2
• Statistik uji: (ragam populasi tidak diketahui dan diasumsikan
12 22 )
( x1 x2 ) 0
42.5 56.5 0
th
3.36
2
2
106.94 / 10 66.94 / 10
( s1 / n1 ) ( s2 / n2 )
( s12 / n1 s22 / n2 ) 2
(106.94 / 10 66.94 / 10) 2
db 2
2
2
2
( s1 / n1 ) /(n1 1) ( s2 / n2 ) /(n2 1) (106.94 / 10) 2 / 9 (66.94 / 10) 2 / 9
17.10 17
• Daerah kritis pada taraf nyata 10%:
Tolak H0 jika th 0
–Hipotesis dua arah:
H0: D = 0 vs H1: D0
(catatan D adalah selisih dari kedua pengukuran, D= difference)
Proses Analisis
Contoh 1 (X1)
Contoh 2 (X2)
Selisih (D)
x11
x21
D1
x12
x22
D2
x13
x23
D3
x1n
x2n
Data yang
dikumpulkan
Dn
Data yang
selanjutnya
diuji
Pandang
seperti dalam
pengujian
hipotesis ratarata satu
populasi
• Ilustrasi
Suatu klub kesegaran jasmani ingin mengevaluasi program diet,
kemudian dipilih secara acak 10 orang anggotanya untuk mengikuti
program diet tersebut selama 3 bulan. Data yang diambil adalah berat
badan sebelum dan sesudah program diet dilaksanakan, yaitu:
Berat Badan
Peserta
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sebelum (X1)
90
89
92
90
91
92
91
93
92
91
Sesudah (X2)
85
86
87
86
87
85
85
87
86
86
D=X1-X2
5
3
5
4
4
7
6
6
6
5
Apakah program diet tersebut dapat mengurangi berat badan lebih
dari 5 kg? Lakukan pengujian pada taraf nyata 5%!
Jawab:
• Karena kasus ini merupakan contoh berpasangan,
maka:
• Hipotesis:
H0 : D 5 vs H1 : D > 5
• Deskripsi:
d
d
n
i
51
5.1
10
• Statistik uji:
sd2
2
i
n d
d
2
i
n(n 1)
sd 1.43 1.20
t
d d
5.1 5
0.26
sd
1.20 / 10
n
10(273) (51) 2
1.43
10(9)
• Daerah kritis pada =5%
Tolak H0, jika th > t(=5%,db=9)= 1.833
• Kesimpulan:
Terima H0, artinya data tidak mendukung hipotesis
bahwa program diet tersebut dapat mengurangi
berat badan lebih dari 5 kg
Uji Kesamaan Ragam
Dua Populasi
• Pengujian pembandingan rata-rata dua
populasi mengasumsikan kesamaan atau
ketidaksamaan ragam.
• Jika tidak ada alasan untuk membuat asumsi,
diperlukan pengujian terlebih dahulu untuk
melihat apakah kedua populasi dapat dikatakan
memiliki ragam yang sama atau sebaliknya.
Uji Kesamaan Ragam
Dua Populasi
• Bentuk Hipotesis:
H0: 12 = 22
H1: 12 22
• Statistik uji :
f hit
max(s12 , s 22 )
min(s12 , s 22 )
~ f db1 n1 1;db2 n 2 1
• Tolak H0 jika fhit > F, dengan db1 = n1-1, db2 = n2 - 1
Teladan
Rata-rata hasil biomassa kedua penyinaran
berbeda nyata (significantly different)
Berbeda nyata secara statistik
Rata-Rata Dua Populasi
Gambaran Umum
• Dua populasi ingin dibandingkan rata-ratanya.
• Contoh acak diambil dari masing-masing
populasi.
• Menggunakan contoh acak yang berasal dari
x1
populasi pertama diperoleh nilai rata-rata dan
dari contoh acak kedua diperoleh nilai rata-rata
x2
• Pembandingan bisa melibatkan salah satu dari
dua kasus berikut:
– Contoh Saling Bebas
– Contoh Berpasangan
Saling Bebas atau Berpasangan?
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bermaksud
mengevaluasi dan membandingkan motivasi pengembangan
diri guru di sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta.
• Untuk tujuan tersebut, seratus orang guru dari sekolah
negeri dan seratus orang guru dari sekolah swasta
dilibatkan.
• Setiap orang guru diwawancarai oleh psikolog terlatih untuk
dinilai tingkat motivasi pengembangan dirinya.
Saling Bebas atau Berpasangan?
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bermaksud
mengevaluasi dan membandingkan motivasi
pengembangan diri guru sekolah dasar, sebelum dan
sesudah penerapan sertifikasi guru.
• Sebanyak seratus orang terlibat dan diamati
motivasinya beberapa bulan sebelum penerapan
program sertifikasi. Selanjutnya, guru-guru yang sama
kemudian diamati kembali satu tahun setelah
penerapan program sertifikasi.
Perbandingan Nilai Tengah Dua Populasi
1 ??? 2
Kasus Dua Contoh Saling
Bebas
– Setiap populasi diambil
contoh acak berukuran
tertentu (bisa sama, bisa
juga tidak sama)
– Pengambilan kedua contoh
saling bebas
– Tujuannya adalah menguji
apakah parameter 1 sama
dengan parameter 2
Populasi I
X~N(1,12)
Populasi II
X~N(2,22)
Acak dan
saling bebas
Contoh I
(n1)
Contoh II
(n2)
Bentuk Hipotesis
• Hipotesis
– Hipotesis satu arah (One-Tail Hypothesis)
H0: 1- 2 0 vs H1: 1- 2 < 0
H0: 1- 2 0 vs H1: 1- 2 > 0
– Hipotesis dua arah (Two-Tail Hypothesis)
H0: 1- 2 = 0 vs H1: 1- 2 0
Bentuk Hipotesis
• Jika 0 = 0
– Hipotesis satu arah (One-Tail Hypothesis)
H0: 1 2 vs H1: 1 < 2
H0: 1 2 vs H1: 1 > 2
– Hipotesis dua arah (Two-Tail Hypothesis)
H0: 1 = 2 vs H1: 1 2
Statistik Uji
( x1 x2 ) 0
th
s( x1 x2 )
Jika diasumsikan ragam kedua populasi sama besar atau 21 = 22
s x1 x2 s g
1 1
(n1 1) s12 (n2 1) s22
dengan s g
n1 n2
n1 n2 2
Jika diasumsikan ragam kedua populasi tidak sama besar atau 21 22
s x1 x2
s12 s22
n1 n2
• Daerah kritis pada taraf nyata ()
– Pada prinsipnya sama dengan kasus satu contoh,
dimana daerah penolakan H0 sangat tergantung
dari bentuk hipotesis alternatif (H1) dan statistik uji
H1: 1- 2 0 Tolak H0 jika th > t(; db)(tabel)
H1: 1- 2 0 Tolak H0 jika |th | > t(/2; db)(tabel)
Derajat Bebas Pengujian
Jika diasumsikan ragam kedua populasi sama besar
atau 21 = 22
Derajat bebas = n1 + n2 – 2
Jika diasumsikan ragam kedua populasi sama besar
atau 21 22
( s12 / n1 s22 / n2 ) 2
db 2
( s1 / n1 ) 2 ( s22 / n2 ) 2
(n1 1)
(n2 1)
(buang nilai desimalnya)
Teladan
PT MultiKertas mengklaim bahwa kertas produksinya lebih
baik dari pada produk PT Kertasku, dalam artian lebih tahan
dan kuat menahan beban. Guna memeriksa hal tersebut,
dilakukan pengukuran kekuatan kertas yang dipilih acak
masing-masing sebanyak 10 lembar dari kedua perusahaan
tersebut. Data yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Kertasku
30
35
50
45
60
25
45
45
50
40
MultiKertas
50
60
55
40
65
60
65
65
50
55
Ujilah apakah klaim MultiKertas didukung oleh data dengan
mengasumsikan ragam kedua populasi berbeda dan
menggunakan taraf nyata 10%
Jawab:
– Rata-rata dan ragam kedua contoh:
n x x
30 35 40
10(19025) - (425)
x
42,5
s
1
10
50 60 55
x2
56,5
10
2
1
2
2
s
2
2
1
i
n(n 1)
n x22
10(9)
x
i
n(n 1)
2
2
106.94
10(32525) - (565) 2
66.94
10(9)
– Perbandingan kekuatan karton
• Hipotesis:
–H0: 1 2 vs H1: 1 < 2
• Statistik uji: (ragam populasi tidak diketahui dan diasumsikan
12 22 )
( x1 x2 ) 0
42.5 56.5 0
th
3.36
2
2
106.94 / 10 66.94 / 10
( s1 / n1 ) ( s2 / n2 )
( s12 / n1 s22 / n2 ) 2
(106.94 / 10 66.94 / 10) 2
db 2
2
2
2
( s1 / n1 ) /(n1 1) ( s2 / n2 ) /(n2 1) (106.94 / 10) 2 / 9 (66.94 / 10) 2 / 9
17.10 17
• Daerah kritis pada taraf nyata 10%:
Tolak H0 jika th 0
–Hipotesis dua arah:
H0: D = 0 vs H1: D0
(catatan D adalah selisih dari kedua pengukuran, D= difference)
Proses Analisis
Contoh 1 (X1)
Contoh 2 (X2)
Selisih (D)
x11
x21
D1
x12
x22
D2
x13
x23
D3
x1n
x2n
Data yang
dikumpulkan
Dn
Data yang
selanjutnya
diuji
Pandang
seperti dalam
pengujian
hipotesis ratarata satu
populasi
• Ilustrasi
Suatu klub kesegaran jasmani ingin mengevaluasi program diet,
kemudian dipilih secara acak 10 orang anggotanya untuk mengikuti
program diet tersebut selama 3 bulan. Data yang diambil adalah berat
badan sebelum dan sesudah program diet dilaksanakan, yaitu:
Berat Badan
Peserta
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sebelum (X1)
90
89
92
90
91
92
91
93
92
91
Sesudah (X2)
85
86
87
86
87
85
85
87
86
86
D=X1-X2
5
3
5
4
4
7
6
6
6
5
Apakah program diet tersebut dapat mengurangi berat badan lebih
dari 5 kg? Lakukan pengujian pada taraf nyata 5%!
Jawab:
• Karena kasus ini merupakan contoh berpasangan,
maka:
• Hipotesis:
H0 : D 5 vs H1 : D > 5
• Deskripsi:
d
d
n
i
51
5.1
10
• Statistik uji:
sd2
2
i
n d
d
2
i
n(n 1)
sd 1.43 1.20
t
d d
5.1 5
0.26
sd
1.20 / 10
n
10(273) (51) 2
1.43
10(9)
• Daerah kritis pada =5%
Tolak H0, jika th > t(=5%,db=9)= 1.833
• Kesimpulan:
Terima H0, artinya data tidak mendukung hipotesis
bahwa program diet tersebut dapat mengurangi
berat badan lebih dari 5 kg
Uji Kesamaan Ragam
Dua Populasi
• Pengujian pembandingan rata-rata dua
populasi mengasumsikan kesamaan atau
ketidaksamaan ragam.
• Jika tidak ada alasan untuk membuat asumsi,
diperlukan pengujian terlebih dahulu untuk
melihat apakah kedua populasi dapat dikatakan
memiliki ragam yang sama atau sebaliknya.
Uji Kesamaan Ragam
Dua Populasi
• Bentuk Hipotesis:
H0: 12 = 22
H1: 12 22
• Statistik uji :
f hit
max(s12 , s 22 )
min(s12 , s 22 )
~ f db1 n1 1;db2 n 2 1
• Tolak H0 jika fhit > F, dengan db1 = n1-1, db2 = n2 - 1
Teladan
Rata-rata hasil biomassa kedua penyinaran
berbeda nyata (significantly different)
Berbeda nyata secara statistik