Laporan Kinerja Pusdiklat Teknis dan Fungsional 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Allah SWT bahwasanya tugas-tugas pembangunan aparatur negara dalam upaya peningkatan kompetensi melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, secara terus menerus dilakukan oleh Lembaga Administrasi Negara, khususnya di lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Teknis dan Fungsional (TF). Kegiatan kediklatan tersebut pada hakekatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perwujudan Perencanaan Strategis Deputi Bidang Diklat Aparatur, yakni peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat dalam pengembangan kompetensi aparatur strategis nasional, pengembangan kompetensi teknis dengan tema khusus, pengembangan kompetensi sosial kultural, penyelenggaraan diklat fungsional tertentu dalam pembinaan LAN.
Sejalan dengan itu pula, upaya perwujudan tersebut menjadi strategi Pusdiklat TF untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat teknis dan fungsional dan sosial kultural sehingga memiliki dampak positif bagi peningkatan kapasitas dan kompetensi peserta diklat, yang pada gilirannya dapat membantu para peserta mengedepankan perubahan pola pikir dan pola tindak dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas amanah tersebut, Pusdiklat TF berkewajiban untuk melaporkan hasil yang telah dicapai dalam suatu laporan akuntabilitas kinerja yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Pusat Diklat Teknis dan Fungsional Tahun 2017 disusun berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja dari dokumen Perjanjian Kinerja Pusdiklat TF yang ditandatangani di awal tahun 2017. Di samping itu, seluruh kegiatan yang dipertanggung jawabkan tersebut mengacu kepada Perencanaan Strategis (Renstra 2015- 2019) Pusdiklat TF tahun ketiga. Jajaran pimpinan dan staf Pusdiklat TF telah berupaya seoptimal mungkin bahwa Perjanjian Kinerja sebagai wujud dari kontrak kinerja tahunan harus dapat diwujudkan. Kekurang- sempurnaan capaian hasil kinerja organisaisi bukan semata karena dilihat dari faktor keterbatasan kapasitas internal, melainkan juga karena adanya unsur eksternal berupa kebijakan serta faktor-faktor lain seperti perubahan anggaran pemerintah dan lain-lain sebagainya, yang mengharuskan tim menyesuaikan dengan dinamika yang terjadi. Namun demikian hasil capaian kinerja organisasi Pusdiklat TF semakin menunjukkan progres dan kemajuan yang berarti sebagai wujud dari tekad dan semangat kami memberikan pelayanan terbaik bagi stakeholders kediklatan.
Akhirnya, kami berharap kiranya kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat dinantikan, sebagai upaya perbaikan yang berkesinambungan menuju kepada sebuah organisasi yang mampu bekerja dengan rasional, transparan, dan akuntabel di saat ini dan akan datang, yang dibangun di atas nilai-nilai organisasi LAN yaitu Integritas, Profesional Inovatif dan peduli (IPIP). Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Kepala LAN RI, Bapak Dr. Adi Suryanto, M.Si atas bimbingannya, serta atas arahan Deputi Bidang Diklat Aparatur Bapak Dr. Muhammad Idris, M.Si. kami juga sampaikan terima kasih kepada seluruh Tim penyusun LKIP ini dan segenap jajaran pegawai di Pusdiklat TF yang telah mencurahkan segenap pikiran dan tenaga dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga bermanfaat.
Jakarta, Januari 2018
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis & Fungsional
Basseng
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Lampiran-lampiran
BAB I Pendahuluan
1 A. Latar Belakang
1 B. Tugas, Fungsi dan Peran Strategis Pusdiklat Teknis dan
2 Fungsional
C. Isu Strategis yang Dihadapi Pusdiklat Teknis dan Fungsional
3 D. Peran Strategis Pusdiklat Teknis dan Fungsional
4 BAB II Perencanaan Kinerja
6 A. Perjanjian Kinerja
6
1. Pelatihan Teknis, Fungsional dan Sosial Kultural yang
7 Terselenggara Sesuai Standar
2. Tingkat Reaksi Peserta Terhadap Penyelenggaraan
8 Pelatihan Teknis, Fungsional dan Sosial Kultural
3. Tingkat Pembelajaran (learning) Peserta Pasca Mengikuti
8 Pelatihan Teknis, Fungsional dan Sosial Kultural
4. Alumni Pelatihan yang Menerapkan Kompetensi Teknis,
8 Manajerial, Sosial Kultural Sesuai Tujuan Diklat
B. Struktur Anggaran
9 BAB III Akuntabillitas Kinerja
11 A. Capaian Kinerja Organisiasi
11
1. Kinerja Tahun 2017
13
2. Perbandingan Kinerja Tahun 2017 dan 2016
15
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka
16 Menengah
B. Realisasi Anggaran
18 C. Perbandingan Realisasi Anggaran
20 D. Analisis Capaian Kinerja
20 BAB IV Penutup
22 A. Simpulan Capaian Kinerja
22 B. Saran tindak lanjut
22 Lampiran
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Pusdiklat Teknis dan Fungsional
2. Rekapitulasi Evaluasi Penyelenggaraan Diklat
3. Rekapitulasi Survey Evaluasi Pasca Pelatihan Teknis dan Fungsional
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kegiatan Pusdiklat Teknis dan Fungsional Tahun 2017
5 Tabel 2. Indikator Output
6 Tabel 3. Perjanjian Kinerja 2017
7 Tabel 4. Struktur Anggaran 2017
9 Tabel 5. Capaian Kinerja Output
11 Tabel 6. Capaian Kinerja Output Penting 1
13 Tabel 7. Capaian Kinerja Output Penting 2
14 Tabel 8. Capaian Kinerja Output Penting 3
14 Tabel 9. Capaian Kinerja Output Penting 4
14 Tabel 10. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dan 2017
15 Tabel 11. Perbandingan Capaian Kinerja 2017 dengan Target Jangka Menengah
16 Tabel 12. Realisasi Anggaran Rupiah Murni dan PNBP
18 Pusdiklat TF Tahun 2017 Tabel 13. Rekapitulasi Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2017
20 Pusdiklat TF Tabel 14. Daftar Perbandingan Anggaran dan Serapan
20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era kepemimpinan presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla ditetapkan sembilan
agenda prioritas (Nawa Cita) untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Kesembilan prioritas, tentunya memerlukan dukungan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga keberhasilannya tidak terlepas dari tugas pokok Lembaga Administrasi Negara (LAN), khususnya Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Funsional (Pusdiklat TF).
Untuk mencapai visi tersebut, Presiden menetapkan Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang memuat arah kebijakan, target serta strategi pembangunan nasional tahun 2015-2019 dan salah satu
prioritas pembangunan nasional tahun 2017 adalah revolusi mental. Dengan demikian, peran LAN, khususnya peran Pusdiklat Teknis dan Fungsional (TF) dalam prioritas pembangunan nasional ini cukup sentral karena LAN dan Pusdiklat TF mendesain dan mengembangkan serta menyelenggarakan program pelatihan untuk pelatih (TOT) dan pelatihan revolusi mental untuk pelayanan publik itu sendiri. Selain itu, peran LAN semakin kuat dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN). Berdasarkan Undang-Undang tersebut LAN memiliki fungsi :
1. Pengembangan standar kualitas Pendidikan dan pelatihan pegawai ASN;
2. Pembinaan Pendidikan dan pelatihan kompetensi managerial ASN;
3. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan kompetensi managerial ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama Lembaga Pendidikan dan pelatihan lainnya;
4. Pengkajian terkait dengan kebijakan dan manajemen ASN; dan
5. Melakukan akreditasi Lembaga Pendidikan dan pelatihan pegawai ASN, baik sendiri maupun Bersama Lembaga pemerintah lainnya.
Sementara itu, dalam pasal 44 UU ASN disebutkan tugas-tugas LAN, yaitu:
1. Meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi manajemen ASN sesuai dengan kebutuhan kebijakan;
2. Membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pegawai ASN berbasis kompetensi;
3. Merencanakan dan mengawasi kebutuhan Pendidikan dan pelatihan pegawai ASN secara nasional;
4. Menyusun standard dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan Pendidikan, pelatihan teknis dan fungsional dan penjenjangan tertentu serta pemberian akreditasi dan sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan kementerian dan Lembaga terkait;
5. Memberikan sertifkasi kelulusan peserta Pendidikan dan pelatihan penjenjangan;
6. Membina dan menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan analis kebijakan public; dan 7. Membina jabatan fungsional di bidang pendidikan dan pelatihan. Mencermati tugas dan fungsi LAN tersebut di atas berdasarkan UU ASN, maka LAN memiliki peran strategis dalam pengembangan dan penyelengggaraan Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai ASN. Hal ini sejalan dengan tugas dan fungsi Pusdiklat TF dalam kaitannya dengan penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional selama tahun 2017. Dalam rangka akuntabilitas peran strategis Pusdiklat TF tersebut, maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Pusdiklat Teknis dan Fungsional Lembaga Administrasi Negara tahun 2017 ini.
B. Tugas, Fungsi dan Peran Strategis Pusdiklat Teknis dan Fungsional
1. Visi
Dengan mengacu kepada Visi Lembaga Administrasi Negara dan Visi Kedeputian Pembinaan Diklata Aparatur, maka Visi Pusat Diklat Teknis dan Fungsional adalah: ”Menjadi Pusat Unggulan dalam, Penyelenggaraan Program Pengembangan Kompetensi Teknis dan Kompetensi Sosial Kultural Dalam Mewujudkan Profesionalisme Pegawai ASN”
2. Misi:
Adapun Misi yang hendak diwujudkan sebagai penjabaran Visi dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pengembangan kompetensi teknis dan sosial kultural, dengan mengedepankan perubahan pola pikir dan pola tindak bagi alumni, untuk terwujudnya ASN yang mampu memberikan pelayanan terbaik bagi organisasi dan masyarakat pada umumnya.
2. Mewujudkan pelayanan bagi kebutuhan organisasi dalam menyiapkan penyelenggaraan diklat bagi ASN sesuai dengan kebutuhan perkembangan oraganisasi saat ini dan akan datang.
3. Mewujudkan peningkatan kualitas kepemimpinan aparatur dalam penguasaan teknis manajerial.
4. Mewujudkan peningkatan kualitas lembaga penyelenggara diklat yang semakin profesional dalam mengelola dan melayani peserta diklat.
5. Mewujudkan peningkatan kapasitas ASN yang akan diangkat atau ditempatkan ke dalam jabatan-jabatan fungsional tertentu.
6. Mewujudkan peningkatan kapasitas dan kompetensi bagi pemangku jabatan tertentu agar semakin berkualitas
3. Tugas
Pusdiklat TF sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 14 Tahun 2013 berada di bawah Kedeputian Bidang Diklat Aparatur. Pusdiklat TF memiliki tugas melaksanakan kebijakan, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional, pengembangan sistem informasi di bidang tugasnya, serta evaluasi dan pemberian bantuan teknis dan administratif kepada Pusat dan kelompok jabatan fungsional dan lingkungannya.
4. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Pusdiklat Teknis dan Fungsional menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana kerja program, kegiatan, dan anggaran di bidang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional.
b. Pelaksanaan koordinasi kegiatan di lingkungan Pusat.
c. Pengendalian pelaksanaan kegiatan di lingkungan Pusat.
d. Penyusunan rencana penyelenggaraan dan evaluasi penyelenggaraan.
e. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional.
f. Pengembangan bahan ajar, metodologi pembelajaran, dan pembinaan alumni.
g. Pelaksanaan konsultasi, advokasi dan asistensi di bidang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional.
h. Penyusunan dan pengembangan sistem informasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional. i. Pelaksanaan pemberian dukungan teknis dan administratif kepada Pusat dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Pusat. j. Pembinaan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Pusat. k. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.
5. Peran Strategis Pusdiklat Teknis dan Fungsional
Sehubungan dengan revolusi mental sebagai prioritas pembangunan nasional dan Pusdiklat TF mendapatkan amanah untuk melaksanakan prioritas nasional tersebut, maka Pusdiklat TF memiliki peran strategis yang semakin kuat, khususnya dalam mengembangkan kompetensi teknis dan kompetensi social kultural. Hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung dalam mewujudkan visi menjadi world class
bureaucracy ke depannya.
Pencapaian visi tersebut dikarenakan dukungan salah satunya kompetensi Sumber daya manusia Pusdiklat TF yang berjumlah 36 pegawai ASN Ddengan rincian 1 JPT Pratama, 3 Jabatan administrator, 2 jabatan pengawas, 14 jabatan fungsional widyaiswara dan 15 jabatan pelaksana dengan kualifikasi pendidikan beragam 3 orang S3, 14 orang S2, 10 orang S1, 3 orang DIII dan 5 orang SMU.
C. Isu Strategis Yang Dihadapi Pusdiklat Teknis dan Fungsional
Adapun isu strategis yang dihadapi oleh Pusdiklat Teknis dan Fungsional adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi dalam membangun sinergitas antar instansi.
Dalam kenyataan sehari-hari sinergitas antar instansi tidak berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki Presiden. Seiring dengan pengalokasian anggaran per insansi, terbentuk pula ego sectoral yang kuat. Instansi pemerintah hanya fokus menyelesaikan tugas-tugas yang terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.
Kondisi yang diuraikan di atas pada gilirannya akan menghambat kebijakan Presiden yang dikenal dengan slogan “money follows program prioritas”. Kebijakan ini mengharuskan sinergitas antar instansi pemerintah. Seluruh instansi yang terkait dengan program prioritas tersebut harus rela melepas ego sektoral masing-masing. Seluruh instansi pemerintah perlu menerapkan whole of government perspective, suatu pendekatan untuk menganggap bahwa pemerintah harus bersinergi, harus bersatu, sinkron dan padu, untuk mensukseskan program prioritas nasional.
2. Mentalitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sejalan dengan isu strategis pertama, maka isu strategis yang kedua adalah mentalitas ASN yang cenderung resisten terhadap perubahan, sikap yang masih menunggu perintah, kerja lamban, malas dan masih banyak lagi stigma negatif yang melekat pada diri ASN. Pada diri ASN belum sepenuhnya terbangun nilai-nilai revolusi mental yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong. Oleh karena itu perlu adanya perubahan pola pikir, cara pandang dan cara kerja ASN yang revolusioner untuk menghilangkan stigma negatif tersebut melalui pengembangan kompetensi ASN, merevolusi mental ASN, sehingga mampu melaksanakan perubahan-perubahan yang cepat pada aspek pelayanan public.
3. Kompetensi Jabatan Fungsional Binaan LAN.
Jabatan fungsional Widyaiswara dan jabatan fungsional Analis Kebijakan merupakan dua jabatan fungsional tertentu dibawah pembinaan LAN. Oleh karenanya, formulasi, penyusunan produk kebijakan dan penerapan kebijakan serta evaluasi kebijakan terkait dengan kedua jabatan fungsional tersebut merupakan ranah LAN untuk membina dan mengembangkan kedua jabatan fungsional tersebut. Pusat Pembinaan Widyaiswara dan Pusat Pembinaan Analis Kebijakan merupakan pusat yang menghasilkan produk kebijakan. Sedangkan Pusdiklat Teknis dan Fungsional merupakan unit pelaksana kebijakan pengembangan kompetensi kedua jabatan fungsional tersebut yang dikeluarkan oleh masing-masing Pusat Pembinaan Jabatan fungsional. Oleh karena itu perlu kolaborasi intensif antara Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional dengan Pusdiklat Teknis dan Fungsional.
4. Kompetensi Teknis Aparatur Sipil Negara.
Ketertinggalan pembangunan di Indonesia dibandingkan dengan pembangunan di negara-negara, banyak disebabkan karena lemahnya kompetensi teknis yang dimiliki ASN. Tidak bisa dimungkiri bahwa pembangunan sektor tertentu membutuhkan kompetensi teknis yang tinggi. Apalagi di era industri 4.0 ini yang ditandai dengan perkembangan internet of things dan artificial intelegence. Pegawai ASN membutuhkan kompetensi teknis sesuai bidang tugasnya. Kompetensi teknis membantu peserta memenuhi persyaratan sistem merit, khususnya dalam memenuhi standar kompetensi teknis masing-masing jabatan.
D. Peran Strategis Pusdiklat Teknis dan Fungsional
Dalam rangka memecahkan isu strategis tersebut di atas, Pusdiklat TF pada tahun 2017 melaksanakan 32 kegiatan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1. Kegiatan Pusdiklat Teknis dan Fungsional Tahun 2017
No Nama Diklat
1 Lokakarya dan Seleksi Calon Peserta RLA
2 TOT Pelatihan RLA Angkatan I
3 TOT Pelatihan RLA Angkatan II
4 Pelatihan Reform Leader Academy (RLA) – Angkt. VI
5 Pelatihan Reform Leader Academy (RLA) – Angkt. VII
6 TOT Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. I
7 TOT Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. II
8 TOT Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. III
9 TOT Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. IV
10 Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. I
11 Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. II
12 Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. III
13 Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. IV
14 Diklat dan Seleksi Calon Widyaiswara
15 Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Lanjutan
16 Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Menengah - Angkt. I
17 Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Menengah - Angkt. II
18 Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Tinggi
19 TOT Umum bagi Non Widyaiswara
20 Pelatihan Calon Analis Kebijakan
21 Pelatihan Khusus Analis Kebijakan
22 Pelatihan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi (LKIP) - Angkt. I
23 Pelatihan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi (LKIP) - Angkt. II
24 Pelatihan Management of Training (MOT)
25 Pelatihan Training Officer Course (TOC)
26 Pelatihan Teknik Analisa Kebutuhan Diklat (AKD)
27 Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara
28 Pelatihan Penulisan Tata Naskah Dinas bagi Pegawai ASN
29 Pelatihan Karya Tulis Ilmiah
30 Evaluasi Pasca Pelatihan Reform Leader Academy
31 Workshop TOF Materi Bela Negara Angkatan I
32 Workshop TOF Materi Bela Negara Angkatan II
BAB II PERENCANAAN KINERJA Bab ini menguraikan ikhtisar perencanaan kinerja yang diperoleh dari dokumen perjanjian
kinerja Kepala Pusdiklat Teknis dan Fungsional dengan Deputi Bidang Diklat Aparatur yang meliputi perjanjian kinerja dan struktur penganggaran.
A. Perjanjian Kinerja
No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Target
11. TOT Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. IV
Tabel 2. Indikator Output
Jumlah Alumni 35 orang
18. Pelatihan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Jumlah Alumni 26 orang
17. Pelatihan dan Seleksi Calon Widyaiswara
16. Pelatihan Khusus Analis Kebijakan Jumlah Alumni 30 orang
15. Pelatihan Calon Analis Kebijakan Jumlah Alumni 57 orang
Jumlah Alumni 30 orang
14. Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Tinggi
Jumlah Alumni 60 orang
13. Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Menengah
Jumlah Alumni 30 orang
12. Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Lanjutan
Jumlah Alumni 25 orang
Jumlah Alumni 25 orang
1. Pelatihan RLA Jumlah Alumni 50 orang
6. Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik Angkatan III
2. TOT Pelatihan RLA Angkatan I Jumlah Alumni 25 orang
3. TOT Pelatihan RLA Angkatan II Jumlah Alumni 25 orang
4. Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik Angkatan I
Jumlah Alumni 25 orang
5. Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik Angkatan II
Jumlah Alumni 25 orang
Jumlah Alumni 25 orang
10. TOT Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. III
7. Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik Angkatan IV
Jumlah Alumni 25 orang
8. TOT Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. I
Jumlah Alumni 25 orang
9. TOT Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik – Angkt. II
Pusdiklat Teknis dan Fungsional sebagai unit kerja penyelenggaran pelatihan ASN menetapkan target kinerja yaitu “jumlah alumni yang mengikuti pelatihan” sebagai output yaitu sejumlah 802 orang. Hal ini ditetapkan karena sejalan dengan kebijakan LKIP yang menjelaskan indikator kinerja unit setingkat eselon II adalah indikator output. Secara lebih detil, indikator output tersebut dapat dijelaskan pada tabel berikut.
Jumlah Alumni 25 orang
19. Pelatihan Management of Training Jumlah Alumni 25 orang (MOT)
20. TOT Umum Bagi Non Widyaiswara Jumlah Alumni 27 orang
21. Pelatihan Teknis Analisis Kebutuhan Jumlah Alumni 25 orang Diklat (AKD)
22. Pelatihan Training Officer Course Jumlah Alumni 25 orang (TOC)
23. Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Jumlah Alumni 25 orang Bagi Widyaiswara
24. Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Jumlah Alumni 107 orang Fungsional:
I. Pelatihan Penulisan Tata Naskah Dinas Bagi ASN
II. Workshop TOF Materi Bela Negara
III. Evaluasi Pasca Pelatihan RLA Target Output Kegiatan 802 orang
Selanjutnya, Pusdiklat Teknis dan Fungsional juga memiliki sejumlah target “output
penting” sebagai penjabaran indikator output di atas. Hal ini ditetapkan karena jumlah
alumni sebagai output perlu lebih diperjelas lagi dengan beberapa indikator kinerja seperti yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Pusdiklat TF tahun 2017, sebagai berikut.
Tabel 3. Perjanjian Kinerja 2017
SASARAN PROGRAM/INDIKATOR KINERJA TARGET KEGIATAN
Terwujudnya Persentase pelatihan teknis, 90% penyelenggaraan diklat teknis fungsional dan sosial kultural dan fungsional yang yang terselenggara sesuai berkualitas standar
Tingkat reaksi peserta terhadap Baik penyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional dan sosial kultural Tingkat pembelajaran (learning) 80% peserta pasca pelatihan teknis, fungsional dan sosial kultural Persentase alumni pelatihan yang 80% menerapkan kompetensi teknis, manajerial, sosial kulturan sesuai tujuan diklat
1. Pelatihan Teknis, Fungsional dan Sosial Kultural yang Terselenggara Sesuai
StandarPenyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional dan sosial kultural yang sesuai standar memiliki arti bahwa setiap jenis pelatihan yang dilakukan oleh Pusdiklat TF memiliki pedoman atau dasar hukum yaitu peraturan Kepala LAN sebagai standar kualitas. Peraturan-peraturan Kepala LAN mengenai penyelenggaraan pelatihan antara lain mengatur kompetensi yang akan dicapai, kurikulum, format evaluasi dan jadwal pelatihan secara spesifik. Namun demikian, tidak semua pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat TF memiliki pedoman yang diatur dalam peraturan Kepala LAN. Oleh karena itu target indikator kinerja pada output ini ditetapkan sebesar 90%. Hal ini berarti bahwa 90% dari seluruh kegiatan pelatihan (30 pelatihan) memiliki pedoman penyelenggaran yaitu sebanyak 27 pelatihan.
2. Tingkat Reaksi Peserta Terhadap Penyelenggaraan Pelatihan Teknis, Fungsional
dan Sosial KulturalMengadopsi konsep evaluasi pelatihan dari Donald L. Kirkpatrick dan James D Kirkpatrick, Pusdiklat TF menetapkan tingkat reaksi peserta pelatihan sebagai indikator output penting. Pengukuran indikator ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Pusdiklat TF dalam melayani peserta pelatihan. Evaluasi yang dilakukan mencakup evaluasi terhadap penyelenggara, fasilitator dan sarana prasarana pelatihan. Kategorisasi evaluasi penyelenggaraan pelatihan adalah: “Baik’; “Baik Sekali”; “Memuaskan”; dan Sangat Memuaskan”. Selanjutnya target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah “Baik”. Adapun kriteria penilaian evaluasi pelatihan adalah sebagai berikut:
Angka Predikat
1 – 40 Sangat Buruk 40,1 – 60 Buruk 60,1 – 80 Sedang 80,1 – 90 Baik 90,1 – 100 Sangat Baik
3. Tingkat Pembelajaran (learning) Peserta Pasca Mengikuti Pelatihan Teknis,
Fungsional dan Sosial KulturalSelanjutnya Pusdiklat TF menetapkan indikator pembelajaran (learning) sebagai salah satu indikator output. Pada target kinerja ini, Pusdiklat TF mengevaluasi sejauhmana alumni pelatihan memperoleh peningkatan kompetensi (knowledge, skill and/or attitude) yang dibuktikan dengan sertifikat kelulusan. Hal ini penting dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas dan mengukur efektivitas pelatihan. Untuk indikator output ini, Pusdiklat TF menetapkan target sebesar 80%. Artinya, minimal 641 orang peserta pelatihan (80% dari 802 orang) lulus dan mendapatkan sertifikat.
4. Alumni Pelatihan yang Menerapkan Kompetensi Teknis, Manajerial, Sosial Kultural Sesuai Tujuan Diklat
Pada indikator output ini, Pusdiklat TF melakukan evaluasi tentang sejauhmana alumni pelatihan dapat menerapkan kompetensi yang dimilikinya setelah mengikuti pelatihan. Hal ini sangat penting karena tujuan utama pelatihan adalah meningkatkan efektivitas dan kinerja instansi di tempat alumni bekerja. Kemampuan atau ketidakmampuan peserta dalam menerapkan kompetensinya tentu dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal (individu) atau eksternal (organisasi). Oleh karena itu Pusdiklat TF memasukkan indikator ini dalam perjanjian kinerja dan target yang ditetapkan adalah sebesar 80%. Artinya setidaknya 641 orang alumni pelatihan menyatakan mampu menerapkan kompetensi yang mereka dapatkan dari pelatihan teknis, manajerial dan sosial kultural.
B. Struktur Penganggaran
Untuk terselenggaranya kegiatan pelatihan teknis, manajerial dan sosial kultural yang dilakukan oleh Pusdiklat TF, maka struktur penganggaran dibagi menjadi 2 (dua) yaitu anggaran yang berasal dari Rupiah Murni (APBN) dan anggaran yang bersumber dari PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebagai berikut:
Tabel 4. Struktur Anggaran 2017 SUMBER
JUMLAH DALAM NO KEGIATAN ANGGARAN
RP
1. Rupiah
1. Pelatihan RLA 3.323.553.000 Murni
2. TOT Pelatihan RLA Angkatan I 361.145.000
3. TOT Pelatihan RLA Angkatan II 353.645.000
4. Pelatihan Revolusi Mental untuk 66.070.000 Pelayanan Publik Angkatan I
5. Pelatihan Revolusi Mental untuk 62.920.000 Pelayanan Publik Angkatan II
6. Pelatihan Revolusi Mental untuk 68.470.000 Pelayanan Publik Angkatan III
7. Pelatihan Revolusi Mental untuk 63.300.000 Pelayanan Publik Angkatan IV
8. TOT Pelatihan Revolusi Mental untuk 80.015.000 Pelayanan Publik Angkatan I
9. TOT Pelatihan Revolusi Mental untuk 82.025.000 Pelayanan Publik Angkatan II
10. TOT Pelatihan Revolusi Mental untuk 93.965.000 Pelayanan Publik Angkatan III
11. TOT Pelatihan Revolusi Mental untuk 87.065.000 Pelayanan Publik Angkatan IV
12. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang 125.400.000 Tingkat Lanjutan
13. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang 269.500.000
Tingkat Menengah
14. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang 114.150.000 Tingkat Tinggi
15. Pelatihan Calon Analis Kebijakan 229.245.000
16. Pelatihan Khusus Analis Kebijakan 104.540.000
17. Workshop TOF Materi Bela Negara 144.540.000
18. Evaluasi Pasca Pelatihan RLA 334.082.000
JUMLAH 5.869.422.000
2. PNBP
1. Pelatihan Calon Analis Kebijakan 229.245.000
2. Pelatihan Penyusunan Laporan Kinerja 86.275.000 Instansi Pemerintah (LKIP)
3. Pelatihan Management of Training (MOT) 166.875.000
4. TOT Umum Bagi Non Widyaiswara 66.555.000
5. Pelatihan Teknis Analisis Kebutuhan 95.625.000 Diklat
6. Pelatihan Training Officer Course (TOC) 116.875.000
7. Pelatihan Penulisan KTI Bagi 68.000.000 Widyaiswara
8. Pelatihan Penulisan Tata Naskah Dinas 66.555.000 bagi ASN
9. Diklat dan Seleksi Calon Widyaiswara 339.745.000
JUMLAH 1.185.750.000 JUMLAH TOTAL 7.055.172.000
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Bab III berikut menjelaskan capaian kinerja yang berhasil diraih oleh Pusdiklat Teknis dan Fungsional pada tahun 2017 yang meliputi penjelasan mengenai capaian kinerja tahun 2017
termasuk perbandingan dengan capaian kinerja tahun-tahun sebelumnya. Kemudian dijelaskan pula hal-hal yang terkait dengan realisasi anggaran dan analisis terjadinya efisiensi anggaran.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Tabel 5. Capaian Kinerja Output No Sasaran Program/Kegiatan
Target
Output
5 Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik Angkatan II
Seperti yang telah dijelaskan pada Bab II, jumlah alumni yang mengikuti pelatihan yang ditargetkan adalah 802 orang. Akan tetapi pada akhir tahun 2017, realisasi peserta yang mengikuti pelatihan hanya berjumlah 793 orang. Dengan demikian capaian kinerja output jumlah alumni sebesar 98,88%.
25 23 92,00
7 Pelatihan Revolusi Mental
25 25 100,00
6 Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik Angkatan III
25 25 100,00
25 25 100,00
Alumni
Realisasi Output Capaian % Keterangan A Diklat-diklat dari sumber penganggaran RM4 Pelatihan Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik Angkatan I
Hal yang terpenting dalam penerapan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja untuk menjamin adanya peningkatan dalam pemberian pelayanan, khususnya pelayanan penyelenggaraan pelatihan serta untuk meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output yang akan dan seharusnya dicapai. Hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen untuk menciptakan organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja yang terjadi. Dalam hal ini maka pengukuran kinerja dilakukan terhadap kinerja output, yaitu target jumlah peserta diklat yang mengikuti pelatihan di Pusdiklat TF pada tahun 2017.
3 TOT Diklat RLA Angkatan II
25 25 100,00
2 TOT Diklat RLA Angkatan I
50 50 100,00
1 Diklat RLA
25 25 100,00 Untuk Pelayanan Publik Angkatan IV ToT Diklat Revolusi Mental 8 dalam Pelayanan Publik
25 25 100,00 Angkatan I ToT Diklat Revolusi Mental 9 dalam Pelayanan Publik
25 25 100,00 Angkatan II ToT Diklat Revolusi Mental 10 dalam Pelayanan Publik
25 25 100,00 Angkatan III ToT Pelatihan Revolusi
11 Mental Untuk Pelayanan
25 25 100,00 Publik Angkatan IV Diklat Kewidyaiswaraan
12
30 30 100,00 Berjenjang Tingkat Lanjutan Diklat Kewidyaiswaraan
13 Berjenjang Tingkat
60 60 100,00 Menengah Diklat Kewidyaiswaraan
14
30 30 100,00 Berjenjang Tingkat Tinggi Pelatihan Calon Analis
15
30 30 100,00 Kebijakan Pelatihan Khusus Analis
16
30 20 66,67 Kebijakan Workshop TOF Materi Bela
17
80 83 103,75 Negara Evaluasi Pasca Pelatihan 18 1 laporan
1 Laporan 100,00 Non Diklat RLA
B. Diklat-diklat dari sumber penganggaran PNBP
Pelatihan Calon Analis
1
27 27 100,00 Kebijakan Pelatihan dan Seleksi Calon
2
26 26 100,00 Widyaiswara Pelatihan Penyusunan
3 Laporan Kinerja Instansi
35 35 100,00 Pemerintah (LKIP) Pelatihan Management of
4
25 25 100,00 Training (MOT) ToT Umum Bagi Non
5
27 27 100,00 Widyaiswara Pelatihan Teknis Analisis
6
25 25 100,00 Kebutuhan Diklat (AKD) Pelatihan Training Officer
7
25 25 100,00 Course (TOC) Pelatihan Penulisan Karya
8 Tulis Ilmiah Bagi
25 25 100,00 Widyaiswara Pelatihan Penulisan Tata
9
27 27 100,00 Naskah Dinas Bagi ASN
TOTAL Capaian 802 alumni 793 alumni 98,88 dan 1 dan 1 laporan laporan
Tidak tercapainya target output alumni disebabkan oleh adanya 2 (dua) orang peserta Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik Angkatan IV pada saat pelatihan dilaksanakan. Kemudian, Pelatihan Calon Analis Kebijakan juga tidak mampu memenuhi target karena peserta pelatihan diperoleh dari Pusat Pembinaan Analis Kebijakan. Masih rendahnya minat PNS untuk menjadi Pejabat Fungsional Analis Kebijakan menjadi penyebab sedikitnya jumlah peserta. Di sisi lain, realisasi kegiatan Workshop TOF Materi Bela Negara mampu melebih target yang direncanakan.
1. Kinerja Tahun 2017
a. Pelatihan Teknis, Fungsional dan Sosial Kultural yang Terselenggara Sesuai Standar
Sesuai dengan target dokumen perjanjian kinerja, Pusdiklat TF menargetkan sebanyak 90% dari seluruh kegiatan pelatihan memiliki pedoman penyelenggaraan, yaitu sebanyak 27 kegiatan. Pada tahun 2017, ada beberapa pelatihan yang belum memiliki pedoman, yaitu Pelatihan Penyusunan LKIP; Pelatihan Tata Naskah Dinas Bagi ASN dan Workshop TOF Materi Bela Negara. Dengan demikian dari 32 kegiatan pelatihan, hanya ada 3 pelatihan yang belum memiliki pedoman yang diatur dalam peraturan Kepala LAN.
Tabel 6. Capaian Kinerja Output Penting 1 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % Keterangan
Persentase pelatihan teknis, fungsional dan 29 dari 32 sosial kultural yang 90% 90,61% 100,67 pelatihan terselenggara sesuai standar
b. Tingkat Reaksi Peserta Terhadap Penyelenggaraan Pelatihan Teknis, Fungsional dan Sosial Kultural
Capaian kinerja untuk indikator ini didapatkan berdasarkan hasil evaluasi pada setiap penyelenggaraan pelatihan yang dilaksanakan oleh Pusdiklat TF pada tahun 2017. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh nilai rata-rata dari peserta pelatihan yaitu 81,80 untuk evaluasi penyelenggaraan dan 85,69 untuk evaluasi fasilitator.
Tabel 7. Capaian Kinerja Output Penting 2 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % Keterangan
Tingkat reaksi peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional dan sosial kultural
Baik Baik 100,00
c. Tingkat Pembelajaran (learning) Peserta Pasca Mengikuti Pelatihan Teknis,
Fungsional dan Sosial KulturalCapaian kinerja untuk indikator tingkat pembelajaran (learning) didapatkan berdasarkan jumlah peserta pelatihan yang dapat menyelesaikan pelatihan teknis, fungsional dan sosial kultural yang diselenggarakan oleh Pusdiklat TF tahun 2017 dan dibuktikan dengan sertifikat. Berdasarkan hasil evaluasi, dari 793 orang peserta pelatihan, sebanyak 776 orang mendapatkan sertifikat kelulusan pelatihan. Dengan demikian capaian tersebut melebihi target yang direncanakan.
Tabel 8. Capaian Kinerja Output Penting 3 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % Keterangan
Tingkat pembelajaran (learning) peserta pasca mengikuti pelatihan teknis, fungsional dan sosial kultural
80% 97,85% 122,31
d. Alumni Pelatihan yang Menerapkan Kompetensi Teknis, Manajerial, Sosial
Kultural Sesuai Tujuan DiklatCapaian kinerja untuk indikator ini didapatkan berdasarkan evaluasi terhadap persepsi peserta mengenai peningkatan kompetensi setelah mengikuti pelatihan teknis, fungsional dan sosial kultural yang diselenggarakan oleh Pusdiklat TF tahun 2017. Berdasarkan hasil evaluasi, sebanyak 84,35% alumni menyatakan terjadi peningkatan kompetensi (58,18% cenderung meningkat dan 26,74% meningkat signifikan).
Tabel 9. Capaian Kinerja Output Penting 4 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % Keterangan
Persentase alumni pelatihan yang menerapkan kompetensi
80% 84,35% 105,44 teknis, manajerial, sosial kultural sesuai tujuan diklat
2. Perbandingan Kinerja Tahun 2017 dan 2016
Jika kita melihat perbandingan capaian kinerja Pusdiklat TF tahun 2017 dan 2016, ada beberapa hal yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Terdapat 2 (dua) indikator kinerja pada tahun 2016 yang dapat diperbandingkan dengan indikator kinerja tahun 2017 yaitu:
1) Persentase diklat teknis dan fungsional yang terselenggara sesuai standar; 2) Tingkat kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat teknis dan fungsional.
b. Adanya penurunan target kinerja untuk indikator persentase diklat teknis dan fungsional yang terselenggara sesuai standar di tahun 2017 dibandingkan tahun 2016, dari 100% menjadi 90%. Penurunan target ini dinilai lebih realistis karena tidak semua pelatihan teknis dan fungsional memiliki pedoman penyelenggaran yang ditetapkan dalam peraturan Kepala LAN. Hal ini dapat dipahami karena dinamika kebutuhan pelatihan-pelatihan teknis dan fungsional lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyusun peraturan Kepala LAN. Di samping itu, beberapa pelatihan belum memiliki kejelasan tentang siapa yang menjadi instansi pembina teknis, contohnya LKIP yang melibatkan LAN, MENPANRB dan BPKP. Sehingga meskipun pelatihan dilaksanakan dengan melibatkan instansi-instansi tersebut, namun pedoman penyelenggaraan pelatihan belum disusun.
c. Target kinerja untuk indikator tingkat kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat teknis dan fungsional sama untuk tahun 2016 dan 2017, yaitu “Baik”. Target tersebut dapat dikatakan sebagai target minimal bagi Pusdiklat TF dalam penyelenggaraan pelatihan dari tahun ke tahun.
Tabel 10. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dan 2017
Tahun 2016 Tahun 2017
IndikatorKinerja Target Realisasi Capaian Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase diklat teknis dan fungsional yang terselenggara sesuai standar 100% Dari 18 kegiatan diklat, 2 kegiatan diklat belum memenuhi standar 88,88% Persentase pelatihan teknis, fungsional dan sosial kultural yang sesuai standar 90% Dari 32 kegiatan pelatihan, 3 pelatihan belum memenuhi standar 100%
Tingkat kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat teknis dan fungsional
Baik Baik Baik Tingkat reaksi peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural
Baik Baik Baik
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah
Tahun 2017 merupakan tahun ke 3 pelaksanaan Rencana Strategis Pusdiklat Teknis Fungsional LAN Tahun 2015-2019. Oleh karenanya perlu untuk melihat kembali seberapa jauh target-target jangka menengah dalam dokumen Rencana Strategis telah dicapai sampai dengan tahun 2017 ini. Secara umum dari target output yang ditetapkan dalam Renstra sebanyak 4.600 alumni diklat, pada tahun ketiga ini Pusdiklat TF telah dapat mencapai 42,78% dari target yang ditetapkan, atau sebanyak 1968 peserta telah menjadi alumni dari 15 kegiatan diklat yang diselenggarakan. Peningkatan capaian output selama 3 tahun (2015-2017) mengalami tren kenaikan positif.
Tren Capaian Kinerja Output
2015-2017
800 704 660 600
482 400 200 2015
2016 2017
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, diketahui bahwa dari 15 kegiatan tersebut sebanyak 5 (lima) kegiatan telah melebihi 50% dari target kinerja yang ditetapkan, yaitu pada kegiatan Pelatihan TOT bagi non widyaiswara (53,33%), Pelatihan calon analis kebijakan (76%), Pelatihan TOT Revolusi Mental (68%), Pelatihan pilot project revolusi mental (71,33%) dan Pelatihan kewidyaiswaraan berjenjang (muda, madya, utama) (66,67%). Perbandingan capaian kinerja tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 11 sebagai berikut:
Tabel 11. Perbandingan Capaian Kinerja 2017 dengan Target Jangka Menengah Target
NO Kegiatan Indikator Output 2015 2016 2017 Total %
RenstraPelatihan seleksi calon Jumlah alumni calon 1.
300
30
30 26 86 28.67 widyaiswara widyaiswara Pelatihan TOT bagi non Jumlah alumni TOT 2.
300
49
84 27 160 53.33 widyaiswara Non widyaiswara Jumlah alumni
3. Pelatihan Pelayanan Publik pelayanan yang telah 150 28 28 18.67 mengikuti Jumlah alumni calon
Pelatihan calon analis 4. analis kebijakan yang 150
28
29 57 114 76.00 kebijakan lulus Jumlah alumni TOT
Pelatihan TOT Revolusi
5. Revolusi Mental yang 300 104 100 204 68.00 Mental luus
Jumlah alumni yang Pelatihan pilot project
6. telah mengikuti 450 151
72 98 321 71.33 revolusi mental pelatihan Jumlah alumni yang
7. Pelatihan MOT telah mengikuti 300
35 25 60 20.00 pelatihan Jumlah alumni yang
8. Pelatihan TOC telah mengikuti 300
61 25 86 28.67 pelatihan Jumlah alumni yang
9. Pelatihan TNA telah mengikuti 300
33 25 58 19.33 pelatihan Jumlah alumni
Pelatihan kewidyaiswaraan pelatihan 10. berjenjang (muda, madya, 450
90 90 120 300 66.67 kewidyaiswaraan utama) berjenjang yang lulus
Jumlah alumni Pelatihan berjenjang analis pelatihan berjenjang 11.
150 20 20 13.33 kebijakan analis kebijakan yang lulus Jumlah alumni yang
12. Pelatihan bina damai telah mengikuti 300
27
27
9.00 pelatihan
NO Kegiatan Indikator Target Output Renstra 2015 2016 2017 Total % 13.
50 50 100 40.00
2. Workshop TOF Materi Bela Negara yang diikuti oleh 83 orang
1. TOT Diklat RLA sebanyak 2 (dua) angkatan yang menghasilkan 50 alumni
Selanjutnya kedua pelatihan tersebut dialihkan ke dalam kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, yaitu:
2. Pelatihan Bina Damai Sejak tahun 2016, Pelatihan Bina Damai tidak lagi menjadi pelatihan prioritas yang akan diselenggarakan oleh Pusdiklat TF. Keputusan untuk merubah jenis pelatihan ini diambil karena berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, peminat pelatihan ini sangat menurun, seiring dengan menurunnya eskalasi dan jenis konflik di Indonesia, sehingga pelatihan ini dirasakan kurang relevan lagi untuk dilakukan karena sudah tidak sesuai dengan kebutuhan.