PENGARUH FAKTOR ORGANISASI DAN PERSONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA GURU SD NEGERI KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH FAKTOR ORGANISASI DAN PERSONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA GURU SD NEGERI KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT

  ARTIKEL Oleh : Y U S R I L. N NIM. 1210018212046 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

  1

  2 Organizational and Personal Factors Influence Of Organizational Commitment

  

With Self Efficacy as an intervening variable In the Elementary School Teacher

Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat

Yusril. N ¹ , Nelmida ¹ , Antoni

  2

¹ Program Management Studies, Graduate University of Bung Hatta

² Management Program, Graduate School of the University of Bung Hatta

  E - mail :

  

E - mail : nelmida_fe@ymailco.uk

Abstract

  This study aims to identify and analyze whether there are significant organizational and personal factors influence the organizational commitment and self-efficacy as an intervening variable in the Elementary School Teacher Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.Population and sample are elementary school teachers (SD) State in the District of West Pasaman Talamau many as 134 people from 26 public primary schools there. The sampling method using census method. In this study there are 7 (seven) hypothesis that consists of 5 (five) and the direct effect hypothesis 2 (two) for the indirect effect through intervening variables.The method of analysis used in this study is multiple linear regression analysis, a simple linear analysis and multilevel analysis. Based on the analysis found the presence of a significant positive influence organizational factors, personal factors and self-efficacy to organizational commitment. It was also found there is a significant positive influence of organizational factors and personal factors on self-efficacy. Further to the indirect effect through intervening, discovered the presence of a significant positive influence organizational factors and personal factors on organizational commitment through self- efficacy. This indicates that the strength of self-efficacy held by teachers will be able to increase the influence of organizational factors and personal factors on organizational commitment of teachers in schools.

  Keywords : organizational factors, personal factors, self-efficacy and organizational commitment

A. Pendahuluan

  Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan proses belajar mengajar. Untuk itu dalam pencapaian mutu pendidikan diperlukan adanya komitmen yang tinggi oleh guru dalam mendukung pelaksanaan seluruh kegiatan yang ada disekolah. Robbins (2006), menyatakan komitmen organisasi merupakan usaha mendefinisikan dan melibatkan diri dalam organsasi dan tidak ada keinginan meninggalkannya. Menurut David (1997) dalam Sopiah (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen pegawai dalam organisasi meliputi : faktor personal, karakteristik pekerjaan, karakteristik struktur (organisasi) dan pengalaman kerja.

  Observasi pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap Guru di SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, rendahnya komitmen guru dalam melaksanakan tugasnya dapat dilihat

Tabel 1.1 berikut ini : Fakta di atas menunjukan tingkat ketidakhadiran atau absen guru cukup tinggi sepanjang tahun 2011 dan 2012 yaitu dengan nilai rata-rata 7,2%-7,3% merupakan nilai ketidakadiran guru dalam bentuk absen dan izin. Temuan ini merupakan indikasi rendahnya komitmen yang diperlihatkan guru dalam memenuhi tanggung- jawabnya, terutama yang berkaitan dengan komitmen normatif yaitu komitmen yang berhubungan dengan perasaaan yang terikat dengan organisasi dan memiliki karena merasakan dirinya harus/berkewajiban berada dalam organisasi tersebut.

  Sementara PP No. 53 Tahun 2010, tentang disiplin pegawai negeri (PNS) yang mengatur hak cuti mulai dari cuti tahunan, cuti besar, cuti alasan penting, cuti diluar tanggungan negara, cuti hamil dan bersalin bagi pegawai wanita, serta sanksi bagi yang meninggalkan tugas tanpa keterangan atau bukan dari hak cuti dianggap absen. Sanksi ini mulai dari yang bersifat ringan berupa teguran sampai dengan sanksi berupa penundaan kenaikan pangkat.

  Berdasarkan permasalahan di atas peneliti menjadi tertarik untuk meneliti dan menjadikan variabel faktor organisasi dan faktor personal sebagai variabel yang mempengaruhi komitmen organisasi dengan variabel self efficacy sebagai variabel intervening pada guru dan menjadikan variabel ini sebagai faktor yang paling dominan dalam menentukan komitmen organisasi pada guru.

  Sebagaimana yang diketahui faktor organisasi merupakan faktor yang berada dalam lingkungan organisasi, yang merupakan seluruh ketentuan dan peraturan serta tujuan dari organisasi. Menurut Conrad (1985), sumbangan dan komitmen kerja yang dihasilkan oleh karyawan adalah tergantung kepada sejauh mana pegawai puas dengan layanan yang diberi oleh pihak pengurusan. Dengan demikinan menunjukkan bahwa organisasi atau yang memiliki dukungan yang tinggi terhadap guru maka akan mendapatkan komitmen atau loyalitas yang tinggi juga pada diri guru. faktor lain yang juga memiliki kaitan dengan komitmen organisasi yang dianggap mampu meningkatkan keyakinan atas kemampuan yang dimiliki pegawai dalam penyelesaian tugas atau pekerjaannya (self efficacy), melalui motivasi yang diberikan organisasi terhadap pegawainya. Menurut Abdullah (2003), Personal dengan self-efficacy yang tinggi mampu menggerakkan motivasi, kemampuan kognitif dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil. Guru yang memiliki self efficacy yang baik dapat mentransformasikan seluruh potensi yang dimilikinya dan memiliki kepercayaan yang tinggi bahwa apa yang dilakukannya mampu memberikan nilai yang tinggi terhadap kemamjuan organisasi khususnya bagi peserta didik. Hal ini juga menunjukkan bahwa dengan self efficacy seorang guru akan dapat juga memiliki atau mempengaruhi komitmennya terhadap organisasi pada guru dan juga mempengaruhi self efficacy atau keyakinan guru dalam bekerja.

  Bicara mengenai komitmen juga tidak akan dapat dipisahkan dengan factor personal atau personal. Eliason (2000), menyatakan nilai personal merupakan sekumpulan prinsip yang dipegang teguh oleh seseorang dan digunakan untuk mencapai berbagai tujuan yang ingin dicapai dalam hidup. Nilai-nilai personal guru akan tercermin dalam perilaku dan sikap guru disekolah dan nilai- nilai tersebut dipengaruhi oleh latar belakang budaya organisasi. Guru yang cerdas akan mampu berkompetisi dan meraih prestasi dalam bekerja, sehingga setiap menyelesaikan pekerjaannya dengan baik akan mendapatkan kepuasan dalam bekerja dan komitmennya terhadap organisasi.

  Dyen dan Graham (2005), dalam Muchlas, (2008) menyatakan karakteristik dari personal yang ada yaitu : usia, masa kerja, pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, dan keterlibatan kerja dapat menentukan tingkat komitmen pegawai.

  Sejalan dengan pendapat ini juga menyatakan bahwa faktor personal memiliki pengaruh terhadap

  self efficacy. Menurut Philip dan Gully (1997) dalam

  Sapariyah (2011), self efficacy dapat dikatakan sebagai faktor personal yang membedakan setiap personal dan perubahan self efficacy dapat menyebabkan terjadinya perubahan perilaku terutama dalam penyelesaian tugas dan tujuan organisasi. Self-efficacy juga diduga merupakan faktor yang memiliki hubungan terhadap komitmen dalam suatu organisasi. Menurut Bandura (1997)

  self-efficacy adalah belief atau keyakinan seseorang

  bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcomes) yang positif.

  Disain penelitian ini juga bertujuan untuk menilai dan mengetahui hubungan dan peran variabel self efficacy sebagai variabel intervening dalam memberikan efek tidak langsung terhadap pengaruh faktor organisasi dan faktor personal dalam menjelaskan perubahan komitmen organisasi yang dimiliki guru. Semakin baik tingkat kepercayaan diri (self efficacy) yang dimiliki oleh guru dalam bekerja maka akan semakin baik dukungan faktor organisasi dan faktor personal dalam mempengaruhi komitmen organisasi.

  Penelitian ini merupakan reduksi penelitian Wai-Yen Chan dan Shun Lau (2008), yaitu pengaruh faktor organisasi dan personal terhadap komitmen guru: kepercayaan guru dan identifikasi terhadap sekolah sebagai variabel intervening. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari variabel penelitian, objek penelitian dan waktu penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel bebas faktor organisasi dan faktor personal, dengan self efficacy sebagai variable intervening dan komitmen organisasi sebagai variabel dependen. Sementara waktu dilakukan pada tahun 2013 dengan objek penelitian Guru SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.

  Dari permasalahan dan landasan teori di atas maka penulis memberi judul penelitian ini dengan, Pengaruh Faktor organisasi dan Personal terhadap Komitmen organisasi dengan Self efficacy sebagai variabel Intervening pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.

  B. Perumusan Masalah

  Dari uraian latar belakang dan fenomena diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana pengaruh faktor organisasi terhadap

  self efficacy pada Guru SD Negeri Kecamatan

  Talamau Kabupaten Pasaman Barat ?

  2. Bagaimana pengaruh faktor personal terhadap dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara

  self efficacy pada Guru SD Negeri Kecamatan

  keanggotaan dalam organisasi itu. Luthans (2006), Talamau Kabupaten Pasaman Barat ? mendefinisikan komitmen organisasional sebagai derajat seberapa jauh karyawan

  3. Bagaimana pengaruh faktor organisasi terhadap mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan komitmen organisasi pada Guru SD Negeri keterlibatannya dalam organisasi tertentu. Dengan Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat ? kata lain komitmen organisasional merupakan sikap

  4. Bagaimana pengaruh faktor personal terhadap mengenai loyalitas karyawan terhadap organisasi komitmen organisasi pada Guru SD Negeri dan merupakan proses yang berkelanjutan dari Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat ? anggota organisasi untuk mengungkapkan

  5. Bagaimana pengaruh self efficacy terhadap perhatiannya pada organisasi dan hal tersebut komitmen organisasi pada Guru SD Negeri berlanjut pada kesuksesan dan kesejahteraan. Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat ?

  1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi

  6. Bagaimana pengaruh faktor organisasi terhadap Steers dan Porter (1988) membedakan faktor- komitmen organisasi melalui self efficacy pada faktor yang mempengaruhi komitmen terhadap

  Guru SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten perusahaan menjadi empat kategori

  yaitu : a).

  Pasaman Barat ? Karakteristik Personal. Pengertian karakteristik

  7. Bagaimana pengaruh faktor personal terhadap personal mencakup: usia, masa jabatan, motif komitmen organisasi melalui self efficacy pada berprestasi, jenis kelamin, ras, dan faktor Guru SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten kepribadian. Sedang tingkat pendidikan berkorelasi Pasaman Barat ? negatif dengan komitmen terhadap perusahaan

B. Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis

  (Welsch dan La Van, 1981). Karyawan yang lebih tua

  Komitmen Organisasi 1)

  dan lebih lama bekerja secara konsisten menunjukkan nilai komitmen yang tinggi (Steers, Istilah komitmen banyak digunakan sebagai

  1988), b). Karakteristik pekerjaan, Karakteristik sebuah ungkapan atau janji baik tertulis maupun pekerjaan meliputi kejelasan serta keselarasan tidak tertulis, akan tetapi istilah komitmen peran, umpan balik, tantangan pekerjaan, otonomi, organisasi itu sendiri sebenarnya merupakan kesempatan berinteraksi, dan dimensi inti kepedulian anggota atau karyawan terhadap pekerjaan. Biasanya, karyawan yang bekerja pada organisasi, dan sebaliknya organisasi itu melalui level pekerjaan yang lebih tinggi nilainya dan pimpinan yang akan mengimplementasikannya karyawan menunjukkan level yang rendah pada dalam kehidupan sehari hari, karena secara tertulis konflik peran dan ambigu cenderung lebih komitmen anggota dituangkan dalam aturan-aturan berkomitmen, c). Faktor-faktor yang tercakup dalam organisasi. karakteristik struktural antara lain ialah derajat

  Robbins (2006), Komitmen organisasional formalisasi, ketergantungan fungsional, didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang desentralisasi, tingkat partisipasi dalam karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu pengambilan keputusan, dan fungsi kontrol dalam perusahaan. Atasan yang berada pada organisasi yang mengalami desentralisasi dan pada pemilik pekerja kooperatif menunjukkan tingkat komitmen yang tinggi (Steers, 1988), d). Pengalaman kerja dipandang sebagai kekuatan sosialisasi yang penting, yang mempengaruhi kelekatan psikologis karyawan terhadap perusahaan.Pengalaman kerja terbukti berkorelasi positif dengan komitmen terhadap perusahaan sejauh menyangkut taraf seberapa besar karyawan percaya bahwa perusahaan memperhatikan minatnya, merasakan adanya kepentingan pribadi dengan perusahaan, dan seberapa besar harapan-harapan karyawan dapat terpenuhi dalam pelaksanaan pekerjaanya.

  David dalam Sopiah (2008), mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi yaitu : a). Faktor personal (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja), b). Karakteristik pekerjaan (lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran dalam pekerjaan), c). Karakteristrik struktur (besar/kecil organisasi, bentuk organisasi, kehadiran serikat pekerja) dan d). Pengalaman kerja.

  2. Self Efficacy Self-efficacy merupakan penilaian terhadap

  Bandura (1997), ada beberapa faktor yang mempengaruhi self efficacy, yaitu : a). Jenis kelamin,

  2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Efficacy

  menemukan dan mempertahankan performasi tersebut akan mengurangi self-efficacy yang dimilikinya itu.

  selfefficacy yang dimilikinya, dan kegagalan untuk

  terhadap kecukupan, efisiensi, dan kompetensinya dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Dengan menemukan dan mempertahankan standar performansi, maka seseorang dapat meningkatkan

  self-efficacymerupakan perasaan seseorang

  diri sendiri mengenai kemampuan, efisiensi, dan kompetensi dalam menghadapi kehidupan. Bandura menjelaskan self-efficacy sebagai persepsi terhadap kemampuan untuk menghasilkan dan mengatur kejadian dalam hidup. Bandura (1997) (dalam Schultz & Schultz, 1994) mengemukakan bahwa

  (normative commitment) yaitu menggambarkan perasaan keterikatan untuk terus berada dalam organisasi. Anggota organisasi dengan normative commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena merasa dirinya harus/berkewajiban berada dalam organisasi tersebut.

  Allen & Meyer, (1990) dalam Mas’ud (2004), komitmen organisasi memiliki indikator–indikator meliputi Pada beberapa bidang pekerjaan tertentu pria memiliki self-efficacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita, bagitu juga sebaliknya self-efficacy wanita unggul dalam beberapa pekerjaan dibandingkan dengan pria. Pria biasanya memiliki

  organisasi akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi. Anggota organisasi dengan continuance commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena mereka memiliki kebutuhan untuk menjadi anggota organisasi tersebut, c). komitmen normatif

  Continuance commitment berkaitan dengan kesadaran anggota

1.2. Indikator Komitmen Organisasi

  menjadi anggota dalam organisasi karena memang memiliki keinginan untuk itu, b). komitmen kontiniu (continuance commitment) yaitu dedikasi para anggota organisasi untuk mempertahankan hidupnya dalam organisasi.

  affective commitment yang tinggi akan terus

  terhadap organisasinya, identifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan anggota dengan kegiatan di organisasi. Anggota organisasi dengan

  commitment) yaitu hubungan emosional anggota

  a). komitmen afektif (affective

  self-efficacy yang tinggi dengan pekerjaan yang

  menuntut keterampilan teknis matematis, b). usia,

  Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar sosial

  yang dapat berlangsung selama kehidupan. Personal yang lebih tua memiliki rentang waktu dan pengalaman yang lebih banyak dalam mengatasi suatu hal jika dibandingkan dengan personal yang lebih muda, c). tingkat pendidikan, Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar sosial yang dapat terjadi pada institusi pendidikan formal. Personal yang memiliki jenjang pendidikan tinggi biasanya memiliki self-efficacy yang lebih tinggi. Karena pada dasarnya mereka lebih banyak menerima pendidikan formal dan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengatasi suatu persoalan, d). Pengalaman, Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar sosial yang dapat terjadi pada suatu organisasi maupun perusahaan. Self-efficacy terbentuk sebagai proses adaptasi dan pembelajaran yang ada dalam perusahaan tersebut. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin tinggi self-efficacy yang dimilikinya dalam bidang pekerjaan tertentu. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan self-efficacy orang tersebut justru cenderung tetap atau menurun. Hal ini tergantung bagaimana keberhasilan dan kegagalan mempengaruhinya.

  Menurut Bandura (1994), indikator dari self

  efficacy adalah sebagai berikut: a). keyakinan untuk dapat memecahkan beragam permasalahan, b).

  Keyakinan untuk dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan orang lain, dan c). Kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan solusi yang benar

  3. Faktor Organisasi

  Herujito (2001) mengungkapkan bahwa pengertian organisasi mencakup dua segi yakni: (a) organisasi sebagai wadah, lembaga atau kelompok fungsional ketika proses manajemen berlangsung; (b) organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar manusia secara efektif dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta memberikan kondisi lingkungan tertentu untuk pencapaian tujuan. Simamora (2004) mengatakan bahwa karakteristik organisasi tersebut terdiri atas sumber daya, iklim, tujuan, dan struktur organisasi. Dari definisi di atas karakreristik organisasi atau faktor organisasi dapat disimpulkan bahwa faktor organisasi atau karakteristik organisasi merupakan seluruh sumberdaya yang dimiliki organisasi dengan aturan dan peraturan yang ada dalam mencapai tujuan dan kemanjuan organisasi kedepan. Dalam penelitian ini faktor organisasi akan berpijak pada pembahasan sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi.

  3.1 Indikator Faktor Organisasi Penelitian ini yang menjadi indicator variabel faktor organisasi, dapat dikelompokan meliputi

  initial works experiences, job scope, supervision, goal consistency organizational. Semua faktor itu

  akan membentuk atau memunculkan tanggung jawab dalam diri pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya di organisasi, (Sari dan Bodroastuti (2011).

2.2 Indikator Self Efficacy

  4. Faktor Personal

  faktor personal adalah merupakan karakteristik yang melekat pada diri masing-masing anggota organisasi. Dalam ilmu manajemen, seorang manejer harus mengetahui perilaku personal. Gibson (2000), mengungkapkan bahwa karakteristik personal terdiri dari atas kemampuan dan keterampilan, pengalaman, latar belakang dan demografi personal yang bersangkutan. Steers (1988) mengemukakan bahwa karakteristik personal meliputi : masa kerja, tingkat Pendidikan dan kebutuhan untuk berprestasi.

  Dari beberapa pendapat di atas, karakteristik personal dalam penelitian ini dilihat dari kemampuan (ability), nilai, sikap (attitude) dan kepribadian. Kemampuan (ability), Menurut ilmu kependidikan, kemampuan karyawan merupakan fungsi dari pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan reality. Artinya, pegawai yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dengan pendidikan atau pengetahuan yang memadai untuk menjalankan pekerjaan yang terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi yang diharapkan.

  1)

  4)

  Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor organisasi terhadap Komitmen organisasi pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau

  3)

  Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor personal terhadap Self Efficacy pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau.

  2)

  Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor organisasi terhadap Self Efficaci pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau.

  Dari uraian teori diatas, maka dapat dibangun hipotesis penelitian sebagai berikut :

  Hasibuan (2000) keahlian harus dapat perhatian utama kualifikasi seleksi. Hal ini yang akan menentukan mampu tidaknya seseorang menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Keahlian ini mencakup technical skill,

  Bodroastuti (2011), dengan indikator sebagai berukut : a). Usia, b). Jenis Kelamin, c). Pendidikan, d), Pengalaman Kerja dan e). Kepribadian

  4.1 Indikator Faktor Personal Penilaian faktor personal didasarkan pada penilaian indicator menurut penelitian Sari dan

  Selanjutnya Robbins (2007) berpendapat kepribadian adalah konsep dinamik yang menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan keseluruhan sistem psikologis seseorang, lebih lanjut dikatkan kepribadian adalah organisasi dinamik dalam personal yang memiliki sistem psikologis tersebut yang menentukan penyesuaian uniknya terhadap lingkungannya.

  Sementara Menurut Robbins (2007) nilai mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar bahwa bentuk khusus prilaku atau bentuk akhir keberadaan perlawanan atau kebalikan. Robbins (2007) Sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan mengenai objek, orang atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. Selanjutnya Robbins mengatakan bahwa sikap tidak sama dengan nilai, namun keduanya saling berhubungan dimana terlihat pada tiga tahapan komponen sikap : kognitif, afektif dan perilaku.

  memanfaatkan kesempatan, serta kecermatan penggunaan peralatan yang dimiliki organisasi dalam mencapai tujuan.

  human skill, conceptual skill, kecakapan untuk

  Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor personal terhadap Komitmen organisasi pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau.

  5) Terdapat Pengaruh yang signifikan Self efficacy

  c). dan Komitmen normative (Normative commitment).

  c. Uji Persyaratan analisis, yang meliputi : 1) Uji Normalitas,

  b. Statistik Deskriptif, Analisis ini bermaksud untuk menggambarkan karakteristik masing- masing variabel penelitian melalui penilaian TCR

  a. Pengujian Instrumen yang meliputi uji validitas dengan uji reliabilitas dengan pendekatan korelasi pearson dan nilai crombach alpha

  D. Teknik Analisis Data

  Penilaian variabel ini mengikuti kuisioner yang ada pada penelitian Wathon dan Yamit (2005), dengan indicator sikap dan persepsi.

  d) Faktor Personal (X 2 ).

  Penilaian faktor organisasi ini mengacu pada kuisioner dalam penelitian Eisenberder, Robert, Robin Huntington, Steven Hutchison dan Debra Soa (1986), dalam Fuad Mas’ud. (2004),

  c) Faktor Organisasi (X 1 ).

  Pengukuran self efficacy dinilai dengan menggunakan item pertanyaan yang dikembangkan oleh Gareth Jones (1985), dalam Mas’ud (2004)

  b) Self Efficacy (M).

  Pengukuran variabel komitmen organisasi dinilai dengan kuisioner yang dikembangkan oleh Mayer, Allen, dan Smit (1998) dalam Mas’ud (2004), dengan indikator sebagai berikut : a). Komitmen afektif (Affective commitment), b). Komitmen kontiniu (Continuance commitment)

  terhadap Komitmen organisasi pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau.

  Definisi Operasional Variabel a) Komitmen Organisasi (Y).

  Dikarenakan jumlah sampel yang masih relatif rendah,maka penelitian ini merupakan penelitian populasi, dalam artian jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 134 orang. Arikunto (2002), adalah bahagian dari populasi yang dijadikan responden penelitian. Besarnya ukuran sampel tergantung kepada banyak populasi penelitian, apabila populasi relatif kecil maka semuanya dapat dijadikan sampel penelitian.

  Populasi penelitian ini adalah seluruh guru pada Sekolah Dasar (SD) Negeri yang ada di Kecamatan Talamau yang telah menjadi PNS berjumlah sebanyak 134 orang dari 26 SD Negeri yang ada di Kecamatan Talamau

  Gambar 1. Kerangka Konseptual

  Berikut kerangka konseptual pada penelitian ini :

  Self efficacy pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau.

  personalterhadap Komimten organisasi melalui

  7) Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor

  Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor organisasi terhadap Komimten organisasi melalui Self efficacy pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau

  6)

C. Metode Penelitian

  2) Uji Multikolinearitas 3) Uji Heteroskedastisitas

  d. Pengujian hipotesis dengan regresi linear berganda, regresi sederhana dan regresi bertingkat yang meliputi Uji : Uji F, Uji R 2 , dan

  Uji Hipotesis (Uji t)

  1) Pengujian instrumen dalam penelitian ini meliputi Uji validitas dengan korelasi pearson dengan batasan valid nilai r ≥ 0,3 dan Uji Reliabilitas dengan pendekatan Crombach Alpha , dimana data reliabel atau handal ≥ 0.6, seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :

  Tabel.1 Ringkasan Uji Validitas & Reliabilitas

  Dari hasil kedua uji instrumen di atas terdapat item pernyataan yang valid dari masing-masing variabel, item pernyataan yang tidak valid/gugur karena memiliki nilai r kecil dari 0.3, dan harus dikeluarkan dari data dan tidak akan diikutsertakan pada pengujian lebih lanjut. Sisa item valid inilah yang menjadi data untuk mewakili masing-masing variabel untuk pengujian lebih lanjut Sedangkan hasil uji reliabelitas menemukan nilai crombach alpha untuk masing-masing variabel penelitian sudah besar dari 0.6. Oleh karena itu data dapat dikatakan valid dan reliable.

  2) Hasil Pengujian Deskripsi variabel

  Penilaian deskripsi diukur dari distribusi frekuensi dengan nilai dan persentase (%) melalui perhitungan tingkat capaian jawaban responden (TCR). Berikut hasil pengujian untuk masing-masing variabel penelitian :

  Tabel.2 Deskriptif Penelitian

E. Pengujian Hipotesis

  Dari ringkasan hasil pengujian di atas, Secara keseluruhan komitmen organisasi dan self efficacy yang dimiliki guru cukup baik dalam mendukung pekerjaannya sehari-hari. Namun dalam hal factor organisasi dan faktor personal disini masih sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan organisasi masih belum memadai yang berakibat rendahnya factor personal dalam diri guru untuk bekerja secara maksimal dalam menjalankan tugasnya.

  3) Uji Persyaratan Analisis

  Sementara Uji persyaratan analisis untuk mengetahui seberapa besar adanya gangguan data yang dapat membiaskan hasil penelitian dalam sebuah model regresi yang akan dibentuk. Pengujian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Berikut hasil ringkasan pengujian :

  Tabel.3 Uji Persyaratan Analisis

  Secara umum hasil pengujian persyaratan analisis terpenuhi, dalam artian masalah gangguan data dalam model regresi atau model penelitian ini relatif tidak ada, dengan arti model regresi yang dibentuk sudah layak untuk mengukur pengaruh

  variabel independen terhadap variabel dependen

4) Uji Hipotesis Penelitian

  Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengikuti proses pengujian data melalui pendapat Baron Kenny (1986) :

  a) Pengaruh Faktor Organisasi (X 1 ) dan Faktor Personal (X 2 ) Terhadap Self Efficacy (M) Tabel. 4 Dari penjelasan hasil regresi linear berganda di atas, dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut : M = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e M = 2,126 + 0,230X 1 + 0,209X 2 + e

  b) Pengaruh Faktor Organisasi (X 1 ) dan Faktor Personal (X 2 ) Terhadap Komitmen Organisasi (Y) Tabel. 5

  Dari uraian hasil regresi liner berganda di atas dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut :

  Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Y = 2,142 + 0,269X 1 + 0,220X 2 + e

  c) Pengaruh Self Efficacy (M) Terhadap Komitmen Organisasi (Y). Tabel. 6

  Berdasarkan penjelasan hasil regresi liner sederhana di atas, dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut :

  Y = a + b 1 M + e Y = 2,490 + 0,276M + e d) Pengaruh Faktor Organisasi (X 1 ) dan Faktor Personal (X 2 ) Terhadap Komitmen Organisasi (Y) Melalui Variabel Self Efficacy (M) dengan analisis Bertingkat (Hierarchical Regression Analysis). Tabel. 7

  Persamaa Regresi Tahap 1 :

  Y = 2,142 + 0,269X 1 + 0,220X 2 + e

  Persamaa Regresi Tahap

  2 : Y = 1,744 + 0,226X 1 + 0,181X 2 + + 0,187M + e

  E. Pembahasan 1)

  Pengaruh Faktor Organisasi Terhadap Self Efficacy

  Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada Tabel 4 ditemukan terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor organisasi terhadap self efficacy, pada Guru Sekolah dasar negeri di Kecamatan Talamau. Dimana bentuk hubungan antara kedua variabel ini memiliki slope posistif, yang artinya jika semakin tinggi faktor organisasi yang ada dalam organisasi dalam mendukung pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar guru maka hal ini akan berdampak akan semakin baik atau tinggi juga self efficacy atau keyakinan guru untuk memeksimalkan hasil dan prestasi yang akan dicapainnya. Sebaliknya jika faktor organisasi yang ada di sekolah redah dalam artian kurang dapat membantu serta mendukung pelaksanaan pekerjaan guru maka hal ini juga akan berdampak terhadap menurunnya keyakinan guru terhadap pelaksanaan tugas dan keberhasilan yang hendak dicapainya. Dengan kata lain karakteristik yang ada dalam organisasi apakah itu budaya organisasi, komunikasi atau hubungan interpersonal antara guru dengan lingkungan kerjanya atau kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan tugas guru, maka hal ini akan mempertinggi self

  efficacy yang dimiliki guru dalam pelaksanaan

  tugasnya. Hasil temuan hipotesis penelitian ini sesuai dengan teori sebagaimana yang dijelaskan oleh Koppelman (1986) mengungkapkan bahwa faktor organisasi atau yang dikenal dengan karakteristik organisasi diantaranya meliputi : imbalan, kepemimpinan, struktur organisasi.

  2) Pengaruh Faktor Personal Terhadap Self Efficacy

  Dari hasil analisis regresi linear berganda pada Tabel 4, ditemukan terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor personal terhadap self

  efficacy, pada Guru Sekolah dasar negeri di

  Kecamatan Talamau. Dengan bentuk hubungan dan pengaruh kedua variabel ini memiliki slope positif, yang artinya apabila faktor personal yang dimiliki guru seperti sikap dan perilaku kerja yang mendukung pelaksanaan pekerjaannya maka faktor ini akan memberikan kemampuan dan keyakinan yang lebih tinggi terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sebaliknya jika faktor personal yang dimiliki guru rendah, baik dalam bentuk sikap kerja dan perilaku kerja atau pun motivasi kerja, maka hal ini juga akan berdampak terhadap rendahnya self efficacy atau keyakinan guru untuk dapat melaksanakan tuganya dan prestasi yang akan dihasilkan. Dengan kata lain faktor personal amat menentukan dan mempengaruhi terhadap keyakinan seorang guru (self efficacy) dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya, karena dengan keyakinan yang tinggi akan dapat mendatangkan motivasi dan komitmen yang lebih tinggi terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi kerja yang akan diraih.

  Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti dan Wahyuni (2003), yang menemukan terdapat dua komponen kepribadian yang merupakan faktor personal pegawai yaitu kemampuan dan locus of control berpengaruh signifikan terhadap self efficacy. Selanjutnya hasil penelitian Lee. at al (2009), hasil penelitianya juga menyimpulkan bahwa kemampuan inovasi indivudu yang juga merupakan salah satu faktor dari personal memiliki pengaruh terhadap self efficacy.

  3) Pengaruh Faktor Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi

  Sesuai dari hasil analisis regresi linear berganda pada Tabel 5 di atas, diperoleh informasi yang menyatakan terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor organisasi terhadap komitmen organisasi pada Guru Sekolah dasar negeri di Kecamatan Talamau. Dimana hubungan dan pengaruh kedua variabel ini memiliki slope positif, yang menunjukkan jika semakin tinggi dukungan faktor organisasi dalam sekolah untuk membantu pelaksanaan pekerjaan guru, maka secara langsung akan berpengaruh terhadap semakin tingginya komitmen atau loyalitas yang ditunjukan guru dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya. Namun sebaliknya jika semakin rendah dukungan faktor organisasi yang ada disekolah dalam membantu pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru, maka hal ini juga akan berdampak terhadap penurunan komitmen atau loyalitas guru dalam melaksanakan tugasnya. Temuan ini mengindikasikan bahwa sangat diperlukan dukungan faktor organisasi dalam pencapaian tujuan pelaksanaan suatu pekerjaan maupun tujuan organisasi secara keseluruhannya.

  Temuan hipotesis penelitian sejalan sesuai dengan pernyataan Steers dan Porter (1995) salah satu faktor yang menentukan atau mempengaruhi komitmen organisasi pada seorang atau karyawan adalah faktor organisasi meliputi initial works

  experiences, job scope, supervision, goal consistency organizational.

  Hasil penelitian ini didukung oleh temuan penelitian Sari dan Bodroastuti (2011), yang menemukan terdapat pengaruh yang signifikan faktor organisasi terhadap komitmen organisasi pada pegawai Bagian Produksi PT. Kubota Indonesia. Penelitian lain adalah penelitian Salim. Dkk (2009), hasil penelitian mereka menyimpulkan terdapat hubungan yang kuat antara faktor organisasi dalam bentuk dukungan organisasi terhadap komitmen dosen.

  Sesuai dengan hasil analisis regresi linear berganda yang telah dilakukan di atas pada Tabel 5, análisis ini menemukan terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor personal terhadap komitmen organisasi pada Guru Sekolah dasar negeri di

  Kecamatan Talamau. Dimana hubungan dan pengaruh antara kedua variabel ini memiliki slope positif, yang dapat dijelaskan jika semakin baik atau tinggi faktor personal yang dimiliki guru apakah seperti latar belakang pendidikan, kemampuan dan professional kerja serta sikap dan perilaku kerja yang tinggi dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan, maka hal ini diyakini juga akan berdampak terhadap semakin mempertinggi komitmen atau loyalitas yang diperlihatkan guru dalam mendukung pelaksnaan pekerjaannya. Begitu juga jika semakin rendah faktor personal yang melekat pada diri guru apakah itu kependidikan, kemampuan dalam bekerja, sikap maupun perilaku kerja, maka hal ini juga akan dapat memberi dampak terhadap semakin rendahnya komitmen atau loyalitas yang dimiliki guru tersebut dalam memaksimalkan hasil pekerjaannya. Temuan ini menyimpulkan bahwa selain faktor organisasi dan faktor lain yang juga dapat menentukan naik turunnya komitmen guru dalam bekerja, maka juga ditentukan oleh faktor yang ada dalam diri guru tersebut atau faktor personal.

  Hal ini sesuai dengan pendapat Allen dan Meyer (1990) mengatakan bahwa anteseden komitmen organisasi atau yang mempengaruhi komitmen seorang pegawai terhadap organisasi atau pekerjaannya adalah salah satunya karakteristik organisasi, disamping faktor lain seperti karakteristik pekerjaan, karakteristik personal, serta pengalaman karyawan terhadap organisasi.

  Hasil hipotesis penelitian sejalan dan sesuai dengan hasil penelitian terdahulu, seperti penelitian yang dilakukan oleh Ismail dan Abidin (2010), yang menemukan bahwa faktor Personal yang meliputi (gender, umur, pendidikan dan pengalaman kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen pekerja. Begitu juga hasil penelitian Sari

4) Pengaruh Faktor Personal Terhadap Komitmen Organisasi

  dan Bodroastuti (2011), juga menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan faktor personal terhadap komitmen organisasi pada pegawai Bagian Produksi PT. Kubota Indonesia.

  Temuan hipotesis ini didukung oleh penemuan Astuti (2012) yang menemukan terdapat pengaruh yang signifikan antara keyakinan personal (self efficacy) terhadap komitmen organisasional yang dimiliki guru. Kemudian penelitian oleh Purwantahadi (2009) juga menyatakan bahwa self-

5) Pengaruh Self Efficacy Terhadap Komitmen Organisasi

  efficacy dapat dikatakan sebagai faktor personal

  yang membedakan setiap personal dan perubahan

  self efficacy dapat menyebabkan terjadinya

  perubahan perilaku terutama dalam penyelesaian tugas dan tujuan yang juga mengambarkan tingkat loyalitas atau komitmen.

  Penyataan ini sesuai dengan pendapat Philip dan Gully (1997), yang menyatakan bahwa self

  efficasy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen pegawai dalam bekerja.

  Berdasarkan analisis regresi linear sederhana yang dilakukan sebelumnya yang terdapat pada Tabel 6, temuan penelitan menyatakan terdapat pengaruh positif yang signifikan self efficacy terhadap komitmen organisasi pada Guru Sekolah dasar negeri di Kecamatan Talamau. Bentuk arah hubungan atau pengaruh antara kedua variabel juga memiliki slope positif, yang menyatakan apabila semakin tinggi tingkat keyakinan guru atas keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dan prestasi kerja yang akan diperolehnya maka hal ini juga akan semakin mempertinggi komtmen guru tersebut terhadap organisasinya. Sebaliknya apabila semakin rendah atau menurun keyakinan guru tentang keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dan prestasi kerja yang akan diperolehnya maka hal ini juga akan dapat berakibat semakin menurunkan komitmen atau loyalitas guru terhadap pekerjaan dan organisasinya. Dengan kata lain self efficacy merupakan kekuatan bagi organisasi untuk memberdayakan potensi yang ada dalam meningkatkan loyalitas guru atau pekerja dalam memaksimalkan pencapaian tujuan organisasi.

  Berdasarkan Tabel 7 di atas, di mana ditemukan terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor organisasi terhadap komitmen organisasi melalui self efficacy. Hal ini dibuktikan terdapat peningkatan pengaruh faktor organisasi terhadap komitmen organisasi melalui self efficacy, dibanding pengaruh langsung faktor organisasi terhadap komitmen organisasi. Sebagaimana yang dijelaskan terjadi peningkatan nilai R 2 (koefisien determinan atau R-square) pengaruh langsung dari R 2 sebesar

  18,7% menjadi R 2 sebesar 23,7% melalui pengaruh

  self efficacy yang merupakan perannya dalam

  bentuk

  partial intervening. Peningkatan nilai

  R_square ini merupakan indikasi adanya peran dari variabel self efficacy dalam mengoptimalkan kemampaun dan faktor yang dimiliki organisasi dalam meningkatkan komitmen atau loyalitas guru dalam bekerja. Akibat dari peran atau kontribusi dari variabel intervening ini maka secara langsung juga akan menurunkan nilai koefisien dari faktor organisasi sebesar 0,269 menjadi 0,226 sebagai akibat interaksi dari variabel faktor organisasi dan self efficacy.

  7) Pengaruh Faktor Personal terhadap Komitmen organisasi Melalui Self efficacy

  Tabel 7 di atas, hasil pengujian menemukan terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor

  6) Pengaruh Faktor Organisasi dan Faktor Personal Terhadap Komitmen Organisasi Melalui Self Efficacy personal terhadap komitmen organisasi melalui self

  efficacy. Ini terlihat dari peningkatan pengaruh

  self efficacy pada Guru SD Negeri di Kecamatan

  b) Teknik pengambilan sampel penelitian ini masih menggunakan media kuisioner, dimana pendekatan ini memiliki kelemahan dan keterbatasan yang berakibat terjadinya pembiasan perceptual, yang dapat berdampak

  a) Masih rendahnya jumlah populasi dan sampel yang diambil pada penelitian ini kurang dapat mengeneralisasi secara optimal hasil penelitian secara keseluruhan. Untuk penelitian yang akan datang diharapkan adanya perluasan jumlah populasi dan sampel yaitu dengan melibatkan lebih dari satu kecamatan atau kabupaten yang masih sekawasan dengan Kabupaten/Kota tempat penelitian, sehingga hasil penelitian akan dapat mengenarilisasi hasil penelitian secara maksimal.

  H. Keterbatasan dan Saran

  0.05. Dalam artian variabel self efficacy mampu memaksimalkan pengaruh faktor organisasi terhadap komitmen organisasi.

  Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar

  self efficacy pada Guru SD Negeri di Kecamatan

  personal terhadap komitmen organisasi melalui

  7. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor

  0.05. Dalam artian variabel self efficacy mampu memberikan peningkatan pengaruh faktor organisasi terhadap komitmen organisasi..

  Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar

  6. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor organisasi terhadap komitmen organisasi melalui

  faktor personal terhadap komitmen organisasi melalui self efficacy, dibanding pengaruh langsung faktor personal terhadap komitmen organisasi. Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya terjadi peningkatan nilai R 2 (koefisien determinan atau R- square) pengaruh langsung dari R 2 sebesar 18,7% menjadi R 2 sebesar 23,7% melalui pengaruh self

  Guru SD Negeri di Kecamatan Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar 0.05.

  efficacy terhadap komitmen organisasi pada

  5. Terdapat pengaruh positif yang signifikan self

  4. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor personal terhadap komitmen organisasi pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar 0.05.

  3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor organisasi terhadap komitmen organisasi pada Guru SD Negeri di Kecamatan Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar 0.05.

  2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor personal terhadap self efficacy pada Guru SD Negeri di Kecamatan Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar 0.05.

  1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor organisasi terhadap self efficacy pada Guru SD Negeri di Kecamatan Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar 0.05..