Laporan Kimia Analisa Air dengan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun Oleh:
Nama
: Graceby Limbong
NPM
: E1D013077
Prodi
: Agribisnis
Kelompok
: V (Lima)
Hari/Jam
: Jumat, 08.00 - 09.40
Tanggal
: 29 November 2013
Ko-Ass
: Al Arbi
Dosen
: Drs. Hasan B. Daulay, M.Si
Objek praktikum
: ANALISA KUALITAS AIR


LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak bisa diganti perannya bagi
makhluk hidup. Kualitas air merupakan penentu kelangsungan kehidupan makhluk hidup
kedepannya, khususnya manusia. Pencemaran air memiliki pengertian bahwa adanya
penyimpangan sifat – sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurnian air tersebut. Air
yang tersebar di bumi ini tidak pernah terdapat dalam bentuk murni. Namun bukan berarti
bahwa semua sudah tercemar. Sebagai contoh, walaupun di daerah pegunungan atau hutan
yang terpencil dengan udara yang bebas dan bersih dari pencemaran, air hujan yang turun di
atasnya selalu mengandung bahan–bahan terlarut, seperti CO2, O2, dan N2, serta bahan –
1 Laporan Kimia Dasar Fakultas Pertanian UNIB @Gracebylimbong

bahan tersuspensi seperti debu dan partikel–partikel lainnya yang terbawa air hujan dari

atmosfer. Biasanya air tersebut mengandung zat-zat kimia dalam kadar tertentu, baik zat-zat
kimia anorganik maupun zat-zat kimia organik. Apabila kandungan zat-zat kimia tersebut
terlalu banyak jumlahnya didalam air, air tersebut dapat menjadi sumber bencana yang dapat
merugikan kelangsungan hidup semua makhluk sekitarnya. Kini dengan adanya pencemaranpencemaran air oleh pabrik maupun rumah tangga, kandungan zat-zat kimia di dalam air
semakin meningkat dan pada akhirnya kualitas air tersebut menurun. Oleh karena itu,
diperlukan analisa air untuk menentukan dan menghitung zat-zat kimia yang terkandung di
dalam air sehingga dapat diketahui air tersebut membahayakan kesehatan, layak tidaknya
dikonsumsi maupun sudah tercemar atau belum. Analsia air termasuk ke dalam kimia analisa
kuantitatif karena menentukan kadar suatu zat dalam campuran zat-zat lain. Prinsip analisa
air yang digunakan adalah prinsip titrasi dan metode yang digunakan adalah metode indikator
warna dan secara umum termasuk ke dalam analisa volumetrik. I.2 Tujuan Tujuan dari
praktikum ini adalah agar kami mampu menguji atau menganalisis beberapa sifat fisis dan
sifat kimia air secara kualitatif dan kuantitatif.
1.2 Tujuan percobaan
Mahasiswa mampu menguiji atau menganalisi beberapa sifat fisis dan sifat kimia air
secara kualitatif dan kuantitatif.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi


air

minum

di

dalam

Keputusan

Menteri

Kesehatan

No.

907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum,
disebutkan bahwa air Minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum. 1.2 persyaratan

air minum Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, tetapi terdapat
resiko kalau air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat
berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, tetapi
banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara mendidihkan air.
Jadi, air yang akan digunakan untuk air minum tidak bisa sembarang air, misalnya di rumah
anda, sumber air berasal dari air tanah, yang diambil dengan menggunakan jetpump,
meskipun secara kasat mata tampak jernih, tetapi belum tentu memenuhi syarat, karena
kondisi lingkungan disekitarnya akan sangat menentukan kualitas air tersebut. Untuk
memastikan apakah air tanah yang ada di rumah anda memenuhi syarat untuk di minum atau
2 Laporan Kimia Dasar Fakultas Pertanian UNIB @Gracebylimbong

tidak, sebaiknya anda membawa sampel air tersebut ke laboratorium pengujian seperti
Sucofindo, atau lab-lab swasta lain yang banyak menjual jasa untuk pemeriksaan air, tapi cek
juga, apakah lab yang akan anda gunakan sudah terakreditasi atau belum. Ini untuk menjamin
akurasi hasil pemeriksaan. Jika lab-nya sudah terakreditasi, maka validitas hasil pengujian
tentunya lebih terpercaya. (anonim,2009).
Alkalinitas Alkalinitas merupakan suatu parameter kimia perairan yang menunjukan
jumlah ion karbonat dan bikarbonat yang mengikat logam golongan alkali tanah pada
perairan tawar. Nilai ini menggambarkan kapasitas air untuk menetralkan asam, atau biasa
juga diartikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) terhadap perubahan pH.

Perairan.mengandung alkalinitas ≥20 ppm menunjukkan bahwa perairan tersebut relatif stabil
terhadap perubahan asam/basa sehingga kapasitas buffer atau basa lebih stabil. Selain
bergantung pada pH, alkalinitas juga dipengaruhi oleh komposisi mineral, suhu, dan kekuatan
ion. Nilai alkalinitas alami tidak pernah melebihi 500 mg/liter CaCO3. Perairan dengan nilai
alkalinitas yang terlalu tinggi tidak terlalu disukai oleh organisme akuatik karena biasanya
diikuti dengan nilai kesadahan yang tinggi atau kadar garam natrium yang tinggi (Anonim
2009)
Teori Sampel Air merupakan senyawa kimia yang paling aman dan paling dibutuhkan
seluruh makhluk hidup karena tanpa air, makhluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup.
Ilmu yang mempelajari tentang kandungan, sifat-sifat, proses penyebaran, dan kebiasaan
alami air dikenal dengan hidrologi. Hidrologi merupakan induk ilmu untuk percabangan
teknik sipil, dan hidrologi mempelajari masalah persediaan air dan penyaluran kotoran,
sistem pengaliran air dan irigasi, peraturan navigasi dan sungai, dan pengendalian banjir dan
tenaga air (anonim, 2009).
Air Minum Kemasan (“Aqua”) Air minum kemasan atau dengan istilah AMDK (Air
Minum Dalam Kemasan), merupakan air minum yang siap di konsumsi secara langsung
tanpa harus melalui proses pemanasan terlebih dahulu. Air minum dalam kemasan merupakan
air yang dikemas dalam berbagai bentuk wadah 19 ltr atau 5 galon , 1500 ml / 600 ml
( bottle), 240 ml /220 ml (cup). Air kemasan diproses dalam beberapa tahap baik
menggunakan proses pemurnian air (Reverse Osmosis / Tanpa Mineral) maupun proses biasa

Water treatment processing (Mineral), dimana sumber air yang digunakan untuk Air kemasan
mineral berasal dari mata air pengunungan, Untuk Air kemasan Non mineral biasanya dapat
juga digunakan dengan sumber mata air tanah / mata air pengunungan (anonim,2009)

3 Laporan Kimia Dasar Fakultas Pertanian UNIB @Gracebylimbong

BAB III
METODOLOGI PENELITIA
3.1 Alat dan bahan
Alat yang digunakan :
-

Gelas ukur 50 ml
Gelas ukur 100 ml
Gelas ukur 50 ml
Pipet tetes
Pipet volume 5 ml
Pipet volume 10 ml
Lampu spiritus
Tabung reaksi + rak

Batang pengaduk

- Corong kaca
- Penjepit tabung reaksi
- Erlenmeyer
- kompor listrik atau gas
- Buret dan statif
- Corong
- Neraca analitik
- Botol semprot
- thermometer

Bahan yang digunakan :
-

KMnO4

Aquades
patH2SO4
-


Kertas lakmus merah
Asam oksalat (H2C2O4)

3.2 Cara kerja
3.2 1 Suhu/temperatur

4 Laporan Kimia Dasar Fakultas Pertanian UNIB @Gracebylimbong

-

Siapkan sampel (buka tutup botol sampel)
Celupkan alat pengukur suhu (thermometer atau O2 meter) ke dalam sampel, pastikan

-

tangan anda tidak bersentuhan dengan alat pengukur tersebut
Baca angka yang tertera pada alat tersebut

3.2.2 Zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi

-

Ambil sampel sebanyak 200 ml dengan gelas ukur dan tuangkan ke dalam gelas piala

-

dan panaskan.
Perhatikan, apakah sampel menjadi keruh ataukah ada yang mengendap
Jika sampel menjadi keruh berarti ada zat padat terlarut, sedangkan jika terjadi
endapan berarti sampel mengandung zat padat tersuspensi

3.2.3 Warna
-

Ambil sampel kedalam tabung reaksi sebanyak ± ¾ dari volume tabung reaksi
Bandingkan warnanya dengan larutan standar yang telah disediakan

3.2.4 Amoniak (NH3)
-


Masukan 10 – 15 ml sampel kedalam tabung reaksi
Lipatkan kertas lakmus merah di mulut tabung reaksi
Panaskan diatas lampu spiritus
Amati sampel, apakah tercium bau tengik atau tidak
Sampel mengandung amoniak jika tercium bau tengik atau lakmus merah berubah
menjadi warna biru

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

5 Laporan Kimia Dasar Fakultas Pertanian UNIB @Gracebylimbong

No

Hasil pengamatan

Parameter

Air keran
o


Air sawah
o

1.
2.
3.

Suhu
Zat padat terlarut
Zat padat

26 C
Tidak keruh
Tidak ada endapan

27 C
Sedikit keruh
Sedikit endapan

4.
5.
6.
7.

tersuspensi
Warna
DO
Amoniak
COD

Bening
Tidak tengik
-

Kuning
Sedikit tengik
-

BAB V
PEMBAHASAN
Parameter Hasil Pengamatan air keran dan air sawah didapat hasil diantaranya suhu
pada air keran dan air sawah didapat 26oC dan 27oC sedangkan parameter zat padat terlarut
dan zat padat tersuspensi di dapat hasil pada air keran mengalami tidak keruh dan pada air
sawah mengalami sedikit keruh demikian kian juga pada zat padat tersuspensi dihasilkan
tidak ada endapan dan mengalami sedikit endapan pada kedua sampel air tersebut, tingkatan
warna yang di dapat pada kedua sampel air tersebut didapat hasil bening dan kuning dan
amoniak yang di dapat pada air keran tidak mengalami bau tengik dan pada air sawah di
dapat aroma yang sedikit tengik

6 Laporan Kimia Dasar Fakultas Pertanian UNIB @Gracebylimbong

BAB IV
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapat kesimpulan yaitu :
Sifat fisis air Suhu air adalah derajat panas air yang dinyatakan dalam satuan derajat Celcius.
Warna adalah warna nyata yang kekeruhannya telah dihilangkan, sedangkan yang dimaksud
dengan warna tampak adalah warna yang tidak hanya disebabkan zat-zat terlarut dalam air
akan tetapi juga zat tersuspensi, yang dinyatakan dalam satuan warna skala PtCo. Kekeruhan
adalah sifat optik dari suatu larutan yang menyebabkan cahaya yang melaluinya terabsorbsi
dan terbias dan dihitung dalam satuan mg/L SiO2 atau Unit Kekeruhan Nephelometri (UKN).
Kekeruhan di dalam air disebabkan oleh adanya zat tersuspensi seperti lempung, lumpur, zat
organik, plankton dan zat-zat halus lainnya. Kejernihan adalah dalamnya lapisan air yang
dapat ditembus oleh sinar matahari yang dinyatakan dalam satuan cm.
Sifat kimia air Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat
kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan
dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion
hidrogen ( H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-). Air adalah
pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut
dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta
air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak),
disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh
dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya
7 Laporan Kimia Dasar Fakultas Pertanian UNIB @Gracebylimbong

intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi
gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan
mengendap dalam air.
6.2 Saran
Praktikan diharapkan lebih teliti dalam membaca alat dan menetapkan hasil akhir agar alat
yang ada tidak besar. Praktikan diharapkan utuk belajar seputar percobaan sebelum
melakukan percobaan ini. Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi
kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum

DAFTAR PUSTAKA
Buku penuntun praktikum
Anonim. 2009. Aqua. Medan: Universitas Sumatera Utara
Anonim. 2009. Air minum layak.

8 Laporan Kimia Dasar Fakultas Pertanian UNIB @Gracebylimbong