Learning Management System dengan Metode

JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6

1

Learning Management System dengan Metode
Collaborative Learning Menggunakan
Platform Jejaring Sosial Facebook
1

Hendrik Tampubolon, 2Sajadin Sembiring, 1M Anggia Muchtar
1

Program Studi S1 Teknologi Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Sumatera Utara
E-mail: hendrik.gian@gmail.com

Abstrak— Kurangnya interaksi, aktivitas dan komunikasi dalam
e-learning membuat proses belajar terkendala. Sementara itu
menurut data dari alexa (2011) jejaring sosial Facebook,
memiliki pertumbuhan jumlah pengguna yang paling signifikan

dan tercatat pada peringkat 2 situs yang paling banyak
dikunjungi di dunia dan peringkat 1 di Indonesia. Data ini
menunjukkan tingginya interaksi, aktivitas dan komunikasi
dalam Facebook itu sendiri. Permasalahannya bagaimana
meningkatkan dan memanfaatkan jejaring sosial Facebook
untuk tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini akan dibuat
LMS dengan pendekatan teori Collaborative Learning pada
platform Facebook menggunakan Facebook Application
Programing Interface (API). Hasil dari penelitian ini
menghasilkan LMS yang terintegrasi dengan jejaring sosial
Facebook dan berjalan pada canvas Facebook Apps.

Kata Kunci— E-learning, Learning Management System,
Collaborative Learning, Facebook API, Facebook Apps.

I. PENDAHULUAN
Seiring
perkembangan
teknologi
informasi

dan
perkembangan teknologi web (web 1.0, web 2.0 dan web 3.0)
berbagai E-learning ataupun Learning Management System
(LMS) dikembangkan dengan berbagai metode dan teknik
pendekatan belajar baik itu Personal Learning maupun
Collaborative Learning. Namun, kurangnya interaksi,
aktivitas dan komunikasi antara pengguna dalam E-learning
itu membuat proses belajar terkendala. Sementara itu menurut
data dari alexa (2011)[1] jejaring sosial Facebook, memiliki
pertumbuhan jumlah pengguna yang paling signifikan dan
tercatat pada peringkat kedua situs yang paling banyak
dikunjungi di dunia dan peringkat pertama di Indonesia. Data
ini menunjukkan tingginya interaksi dan aktivitas dalam
Facebook itu sendiri.
E-learning didefinisikan sebagai pelayanan pendidikan
(semua kegiatan yang relevan untuk menginstruksikan,
mengajar, dan belajar) melalui berbagai media elektronik [2].
Web 2.0 lebih menonjolkan ide kolaborasi dan berbagi
informasi (collaborating and sharing), yang tidak dimiliki


generasi web sebelumnya seperti web 1.0 dengan tampilan
yang statis [3]. Karakteristik kolaborasi dan berbagi informasi
inilah yang sekarang melekat dan banyak dimiliki beberapa
situs jejaring sosial seperti e-Buddy, Twitter, Facebook,
LinkedIn, Google plus, Myspace dan jejaring sosial yang
lainya. Karakteristik yang harus ada dalam pembelajaran
kolaboratif yaitu, adanya kerjasama dalam suatu kelompok
dengan anggota yang berbeda-beda, saling membantu untuk
bekerjasama dalam memecahkan suatu masalah, mengerjakan
pekerjaan yang rumit, dan menghasilkan suatu produk [4].
Facebook merupakan sebuah utilitas sosial yang
menghubungkan orang, untuk menjaga hubungan dengan
teman-teman, upload foto, berbagi link dan video [1]. Christy
Tucker [5] mengatakan, peluang dan kelebihan jejaring sosial
(tidak harus Facebook) memungkinkan beberapa hal:
Community, Collaboration, Context, Hierarchy bisa
dilakukan. Christy Tucker [6] mengatakan dalam situs
blognya bahwa social networking dapat digunakan sebagai
alternatif untuk meningkatkan interaksi dan komunikasi antar
para peserta didik sehingga terdapat kesempatan untuk

menciptakan kolaborasi yang sesungguhnya.
Dalam penelitian ini penulis akan membuat LMS dengan
collaborative learning pada platform Facebook menggunakan
Facebook Application Programing Interface (API). Penelitian
ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya
dimana aplikasi pembelajaran yang dibuat masih sangat
sederhana, diharapkan aplikasi yang dibuat bisa mendekati
standard sebuah LMS: Interoperability, Reusability,
Accessibility, Durability [7].
II. IDENTIFIKASI MASALAH
Learning Management System (LMS) ataupun e-learning
bukanlah teknologi dan hal yang baru digunakan untuk
pembelajaran online, tetapi proses pembelajaran akan sulit
tercapai jika komunikasi, interaksi, sharing, dan komunitas
pengguna kurang. Sementara itu semakin berkembangnya
jejaring sosial Facebook dan social media lainnya bisa
ditingkatkan untuk tujuan pembejaran. Facebook mendukung
terjadinya mekanisme sharing, kolaborasi, komunitas dan
interaksi antar sesama pengguna Facebook yang lebih


JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
interaktif dan real time, oleh karena itu permasalahan yang
akan diselesaikan adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana meningkatkan dan memanfaatkan jejaring
sosial Facebook untuk tujuan pembelajaran.
2) Bagaimana membangun Learning Management Sytem
(LMS) dan mengintegrasikan aplikasi LMS dengan
jejaring sosial Facebook.
Penelitian yang dilakukan masih sederhana dan dibatasi
pada sebuah batasan masalah yakni: metode pembelajaran
yang digunakan adalah metode Collaborative, aplikasi
dijalankan pada lingkungan Facebook, dan Pembangunan
sistem dan implementasi dengan menggunakan bahasa
pemograman PHP, Facebook Application Programing
Interface (FB API), Graph API, Extended Facebook Markup
Language (XFBML), Javascript Object Notation (JSON),
Facebook Query Language (FQL), Social Plugin, dan
database MySql.
Dari permasalahan diatas maka tujuan yang dicapai dan
dilakukan adalah untuk membuat aplikasi LMS dengan

metode Collaborative Learning
dalam jejaring sosial
Facebook.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Menambah fasilitas media pembelajaran dan sharing
pengetahuan antara sesama member group.
2) Menyediakan media diskusi untuk memecahkan masalah
dan menghasilkan solusi bagi mahasiswa khususnya yang
berkaitan dengan ilmu komputer dan teknologi informasi.
3) Membantu mempermudah pembelajaran mahasiswa.
4) Sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa dan
masyarakat umum yang tertarik dengan ilmu komputer
dan perkembangan teknologi informasi.
III. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian mengenai LMS yang terintegrasi dengan jejaring
sosial Facebook sudah banyak dilakukan, Andrian dan
Wibosono [8] dalam penelitiannya mengembangankan web
based collaborative learning memanfaatkan Facebook
platform, Nurkamid et al. [3] menjadikan Facebook sebagi

media pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi Facebook
dan media sosial seperti Study group, Course, Youtube video
box, slide share, Quis monster, course feed dan
mengintegrasikan berbagai aplikasi tersebut kedalam suatu
halaman (pages) Facebook, penelitian serupa juga dibuat
Patricio & Goncalves [9] tetapi telah menambahkan beberapa
fitur seperti Google Docs, My delicious, Books iRead, Twitter,
Formspring.me, Favorite pages dan lain-lain, dimana alamat
(link) aplikasi di posting dalam halaman Facebook. Penelitian
lainnya [10] mengkolaborasikan Facebook dengan Blog,
Facebook dan Blog bekerja bersama untuk menghasilkan
output yang maksimum, beliau mengkombinasikan beberapa
aplikasi Facebook atau Blog yang terkoneksi satu sama lain
dengan memanfaatkan Facebook Connect, dimana isi dari
Blog dapat dibaca dalam Facebook. Dalam tujuan pendidikan,
kolaborasi yang dibuat menjadikan penyampaian isi elearning yang lebih baik.
Selain dalam Facebook, LMS juga sudah diintegrasikan
dengan berbagai bidang, seperti halnya Sari & Ferdiansyah
[11] mengintegrasikan LMS dengan Grid Computing sehingga


2

dapat dapat membantu proses belajar terutama untuk aplikasiaplikasi yang membutuhkan daya komputasi yang sangat
besar. Ninoriya et al.[12] mengintegrasikan CMS dengan
LMS dengan model arsitektur Hybrid yang disebut LCMS
dimana model yang dibuat sangat membantu untuk e-learning.
IV. METODOLOGI PENELITIAN
A. Learning Management System
LMS adalah teknologi aplikasi untuk membuat sistem
pelatihan yang terintegrasi dan sistem manajemen
pengetahuan yang memungkinkan sebuah organisasi membagi
pengetahuan mereka dan merubah pengetahuan menjadi
sebuah sistem pelatihan dengan kata lain, LMS adalah pusat
penghubung untuk pembelajaran, manajemen pengetahuan,
manajemen prestasi, dan lain-lain. Lebih khusus lagi, LMS
adalah program untuk menyiapkan, mengatur, melihat dan
melaporkan interaksi antara pembelajar dan isi bahan belajar,
dan antara pembelajar dengan instruktur [13].
Sebuah LMS, adalah sistem komputer diimplementasikan di
Internet/Intranet server yang menangani kegiatan dasar berikut

ini :
1) Manajemen pengguna. Sistem harus memungkinkan
masuk ke pengguna dengan profil yang berbeda,
misalnya: guru, siswa dan administrator sistem.
2) Manajemen administrasi pada virtual course. Hal ini
membuat pelacakan siswa, menyimpan semua dan setiap
salah satu kegiatan siswa yang dikembangkan pada
sebuah tools. Sebagai contoh, evaluasi dilakukan oleh
mahasiswa untuk memperbaiki tingkat asimilasi isi dari
courses adalah salah satu tugas-tugas administrasi yang
paling penting.
3) Manajemen alat komunikasi. Komponen ini pada LMS
merupakan dasar, sudut pandang, karena dapat dibangun
dari berbagai kemungkinan yang berbeda, komunikasi
antara para pelaku sistem yang berbeda. Alat-alat
komunikasi dapat berupa forum, e-mail, konferensi video,
chatting, dan lain-lain [14].
Fungsi dari LMS adalah:
1) Sentralisasi dan pengotomatisasian administrasi
2) Penggunaan layanan sendiri dan layanan panduan sendiri

(Use self-service and self-guided services)
3) Mengumpulkan dan mengirimkan isi pembelajaran
dengan cepat (Assemble and deliver learning content
rapidly)
4) Konsolidasi inisiatif pelatihan pada platform berbasis web
scalable (Consolidate training initiatives on a scalable
web-based platform)
5) Dukungan portabilitas dan standar (Support portability
and standards)
6) Personalisasi konten dan memungkinkan penggunaan
kembali pengetahuan (Personalise content and enable
Knowledge reuse) [12].
B. Collaborative Learning
Smith dan Mac Gregor [15] mendefinisikan “collaborative
learning is an educational approach to teaching and learning
that involves group of learners working togerher to solve a

JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
problem, complete a task, or create a product”. Definisi di
atas menekankan karakteristik yang harus ada dalam

pembelajaran kolaboratif yaitu, adanya kerja dalam suatu
kelompok dengan anggota yang berbeda beda, saling
membantu untuk bekerjasama dalam memecahkan suatu
masalah, mengerjakan pekerjaan yang rumit, dan
menghasilkan suatu produk. Armiati dan Sastramihardja[16]
Collaborative Learning (CL) adalah pendekatan pembelajaran
yang digunakan untuk mengajar dan belajar yang melibatkan
sekelompok siswa yang bekerja sama untuk menyelesaikan
masalah, melengkapi tugas atau menghasilkan produk.
C. Facebook
Facebook
adalah
sebuah
utilitas
sosial
yang
menghubungkan orang, untuk menjaga hubungan dengan
teman-teman, upload foto, berbagi link dan video[1].
Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial dengan
jumlah pengguna terbesar di dunia. Didirikan pada Februari
2004 oleh seorang mahasiswa Harvard beserta beberapa
temannya. Pada bulan Februari 2009, dilaporkan bahwa
Facebook menempati urutan pertama dalam jumlah
penggunaannya, yaitu sekitar 1 milyar lebih pengguna dalam
satu bulan [17].
D. Facebook Platform
Facebook Platform dikeluarkan oleh situs jejaring sosial
Facebook. Facebook platform sering disebut sebagai
Facebook API. Platform ini digunakan untuk pengembangan
aplikasi pihak ketiga dengan menggunakan Facebook.
Komponen pendukung Facebook Platform adalah Extended
Facebook Markup Language (XFBML), Facebook Query
Language (FQL), Facebook Javascript (FBJS), API dan
Client Libraries. Semua aplikasi Facebook berjalan dalam apa
yang disebut platform (Facebook Platform). Facebook
Platform ini akan menfasilitasi kode dari pengembang aplikasi
supaya dapat bekerja dan memanfaatkan fasilitas-fasilitas
yang ada dalam Facebook. Dengan adanya platform ini
account Facebook terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Jadi Facebook Platform dapat diartikan sebagai landasan atau
lingkungan kerja (framework) dimana sebuah aplikasi
Facebook baik buatan Facebook sendiri atau buatan pihak
pengembang (pihak ketiga) berjalan [18].
E. ANALISIS SISTEM
Sistem yang dibangun dalam aplikasi ini adalah sebuah
LMS yang dapat berkolaborasi, berkomunikasi dan belajar
tentang ilmu komputer dan teknologi informasi secara khusus,
tetapi tidak menutup kemungkinan pembelajaran lainnya jika
dibutuhkan dan disediakan oleh Tutor. Sistem tersebut
menggunakan metode collaborative learning dengan
pembelajaran yang dapat berupa text, gambar, video ataupun
konten yang diposting oleh pengguna dan jejaring sosial
Facebook sebagai sarana berkomunikasi dan berkolaborasi,
berinteraksi dan berdiskusi satu sama lain.

3

F. ANALISIS KEBUTUHAN
1) Pengguna
Secara umum aplikasi ini mempunyai tiga pengguna,
dimana masing-masing bagian tersebut mempunyai fasilitasfasilitas yang berbeda-beda. Pengguna diharuskan mempunyai
Facebook account. Ketiga bagian tersebut adalah Admin,
Tutor, dan User.
2) Kebutuhan perangkat lunak
Bungsucode LMS memakai PHP (Facebook PHP SDK)
sebagai logic scripting, MySQL untuk DBMS, CSS3 untuk
mempercantik tampilan, html5, javascript untuk mendukung
penggunaan Facebook JS SDK. Teknologi yang dipakai untuk
berkomunikasi dan retrieve data dari Facebook menggunakan
Graph API, FQL, Social Plugin untuk PHP dan Social
Channel untuk Javascript dan protocol OAuth 2.0 untuk
melakukan otentikasi maupun authorize. Untuk editor
menggunakan Adobe dreamweaver cs3 dan Notepad++.
Oleh karena aplikasi diakses secara online, sehingga dalam
pembangunan dan pengembangan sistem dibutuhkan web
server, virtual server atau jasa hosting yang digunakan untuk
menyimpan kode program. Peneliti menggunakan jasa hosting
dari
penyedia
layanan
webhosting
Jagoanhosting
(www.jagoanhosting.com). Untuk keperluan SSL (Secure
Socket Layer ) peneliti menggunakan Alpha SSL yang
disediakan Dynadot (dynadot.com), hal ini dibutuhkan
dikarenakan dalam integrasi aplikasi dengan Facebook
membutuhkan https dan dedicate IP.
3) Arsitektur sistem
Bentuk sistem Bungsucode LMS
yang dibangun
menggunakan arsitektur Multi-tier. Pada sisi client aplikasi
antarmuka pada website User melakukan login, otenttikasi dan
authorize aplikasi, kemudian Facebook API akan merespon
request dan mengirimkan hasil eksekusi yang bisa berupa
JSON maupun HTML pada iframe canvas, dan jika valid
maka User dapat menggunakan aplikasi sedangkan server
memberikan dan mengeksekusi request dari Facebook API
dan Client.

Gambar 1 Arsitektur sistem

G. PERANCANGAN SISTEM
1) Use case Diagram
Use case diagram Menggambarkan interaksi antara sistem dan
pengguna/sistem eksternal. Secara grafis, menggambarkan
siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara
bagaimana pengguna berinteraksi dengan system.

JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6

4

Bungsucode LMS

Start

«extends»
Group Belajar

Otentikasi dan
Otorisasi
Oauth 2.0

Ambil Group
«extends»
Tidak

«extends»

«extends»
send request/
Teman Belajar
invite friends



Detail Group

Ya

Valid?

Request
permission

«extends»
Allow ?



Selesai?

ya

«extends»


User

Default
Facebook
apps page

tidak

Mata Pelajaran



Tidak

Tampil isi
menu
admin

«extends»



Pilih menu yang
diinginkan

Tampil
Hamalan
utama admin

Cek level user

ya

Is_admin

Lihat Materi

Login

Tugas/ujian



Selesai?

Tampil isi
menu tutor

tidak

menyediakan API
Facebook Server
tidak



Tampil
Halaman
tutor

Pilih menu yang
diinginkan

ya

Is_tutor


request API
ya

insert/update user
profile

Forum Diskusi
«extends»



tidak

tidak



Selesai?

Bungsucode LMS server

Tampil isi
menu

Pilih menu yang
diinginkan

Tampil
Halaman
user

ya

ya

Lihat forum

Daftar nilai

Log Out

Gambar 2 Use case diagram user

End

Gambar 4 Flow chart sistem secara umum.

Bungsucode LMS
Manajemen user

menyediakan API


Facebook Server

Admin

Login

request API



Manajemen Group

insert/update user
profile




Manajemen Mata
Pelajaran

Bungsucode LMS server



Manajemen Materi

Manajemen
Tugas/Ujian
«extends»

Manajemen soal

Tutor

«extends»

Manajemen Topik

Gambar 3 Use case diagram Admin dan Tutor

2) Flow chart sistem
Flowchart sistem dibuat untuk menggambarkan bagaimana
proses alur keseluruhan sistem bekerja

H. IMPLEMENTASI SISTEM
Langkah yang dilakukan untuk implementasi aplikasi pada
Facebook canvas yakni: Daftar atau registrasi aplikasi
facebook yang ada pada dashboard Facebook Apps
https://developers.facebook.com/apps/ dan kemudian Create
New App, menyediakan web server dan web hosting untuk
menyimpan file dan script aplikasi, menyediakan layanan
dedicate IP, menyediakan layanan Secure Socket Layer (SSL),
dan membuat koneksi Aplikasi Facebook dengan IFrame.
Berikut ini pseudo code minimal yang digunakan dalam
membuat koneksi aplikasi dan Facebook object.

JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6


3.

Ambil
group

4.

Detail
Group

5.

Teman
belajar

6.

Mata
pelajaran

7 Materi
8

Tugas
/Ujian

9

Forum
Diskusi

10

Daftar
nilai

5
Mengambil group belajar,
Black
gabung atau tinggalkan
Box
sebuah group
Melihat detail group belajar
Black
misalnya: mata pelajaran,
Box
materi, tugas/ujian
Melihat Teman facebook
Black
yang bergabung pada group
Box
belajar
Black Melihat Mata pelajaran pada
Box group belajar
Black
Melihat Materi Pelajaran
Box
Black Melihat info Topik soal,
Box mengerjakan tugas/ujian
Melihat Forum diskusi
Black
dengan Kategori group
Box
belajar
Black Melihat daftar nilai dari
Box setiap topik tugas/ujian

11

Manajemen Black
user
Box

12

Manajemen Black
group
Box

Manajemen
Black
13 Mata
Box
pelajaran
14

Manajemen Black
Materi
Box

15

Manajemen Black
Tugas/ujian Box

Gambar 5 pseudo code koneksi facebook yang dibuat.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Sistem
Pada tahap ini akan dijelaskan pengujian dari aplikasi
Bungsucode LMS pada saat dijalankan. Berikut tabel bentuk
pengujian yang dilakukan:
Tabel 1.
Bentuk pengujian sistem
No Use Case

Jenis Skenario Pengujian

1. Login

Melakukan login pada
Black
sistem dan authorize
Box
aplikasi

2.

Group
belajar

Melihat group belajar user
Black
jika sudah ambil group
Box
belajar

Yang
Uji
digunakan
Data facebook
email dan
UC-1
password
Facebook
permission
-

UC-2

Facebook id
UC-3
Id group
-

UC-4

-

UC-5

-

UC-6

-

UC-7

jawaban

UC-8

-

UC-9

-

UC10

Fbid
Fbname
Email
Fbgender
Birthday
Fblocation
Mengelola data user
UCTambah, edit, hapus, blokir Timezone
11
Pic_square
user
Access token
Is_admin
Is_tutor
Is_user
Blokir
Id_group
Mengelola data group
Nama
UCbelajar (Tambah, edit,
Deskripsi
12
hapus)
Link
Pembuat
Id_mapel
Mengelola Mata pelajaran Id_group
UC(Tambah, edit, hapus)
Mapel
13
Isi
Id_mat
Mengelola materi pelajran Id_mapel
UC(Tambah, edit, hapus)
Judul
14
Isi
Topik soal (
Id_topik
Judul
Id_mapel
Pembuat
Waktu_krj)
Soal(Id_soal
Mengelola Tugas/Ujian
UCId_topik
(Tambah, edit, hapus)
15
Soal
Gambar
Pil_a
Pil_b
Pil_c
Pil_d
kunci)

B. Hasil Pengujian Sistem

JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
[9]
[10]

VI. KESIMPULAN/RINGKASAN
Jejaring sosial facebook dapat digunakan sebagai learning
management
system
yang
mendukung
mekanisme
collaborative learning. Dari analisis dan pengujian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal yakni:
1) Telah berhasil dibuat aplikasi Learning management
system dengan konsep Collaborative Learning yang
terintegrasi dengan platform facebook dan berkerja pada
canvas aplikasi dan page tab facebook
2) Setiap aplikasi yang berjalan pada canvas facebook
application memerlukan layanan SSL untuk mendukung
https dan web hosting yang mendukung cURL dan JSON
jika aplikasi berupa web based.
3) Proses authentication dan authorize pada aplikasi pihak
ketiga tidak dibutuhkan password account pengguna
facebook, acces token yang di generate facebook untuk
mengakses aplikasi dan data facebook pengguna dan setiap
fitur pada Facebook memerlukan permission tertentu baik
itu basic permission maupun extended permission untuk
dapat diakses seperti publish_stream untuk update status,
user_activities untuk mengakses aktivitas Facebook user
dan lain-lain.
4) Fitur group pada facebook tidak dapat diintegrasi kedalam
facebook apps (facebook canvas) ataupun facebook page
tab tetapi hanya dapat berupa link sehingga penulis
membuat group belajar dalam sistem sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]

[4]
[5]
[6]
[7]

[8]

Alexa. 2011. Facebook.com-Traffic detail from Alexa [Online].
Tersedia:
http://www.alexa.com/siteinfo/facebook.com [ 1
September 2011].
Koohang, A., Floyd, K., Smith, T., Skovira, R. 2010. The hype of using
social networking as a tool for learning in e-learning. Issue in
Information Systems, 11(2), 30-36.
Nurkamid, M., Dahlan, M., Susanto, A., Khotimah, T. 2010.
Pemanfaatan aplikasi jejaring sosial facebook untuk media
pembelajaran: Staf Pengajar, Fakultas Teknik, Universitas Muria
Kudus, Semarang
Rofiq, Dr. Z. 2009. ICT Usage in Collaborative Learning for Student
Final Project. Lecturer, Yogyakarta State University, Yogyakarta
Christy Tucker. 2011. Facebook as LMS? [Online]. Tersedia:
http://christytucker.wordpress.com/2007/08/16/facebook-as-lms/
[2 September 2011].
Christy
Tucker.
2011.
Facebook
as
LMS?
[Online].
Tersedia:http://christytucker.wordpress.com/2007/08/18/socialnetworking-as-lms-problems-and-opportunities/ [19 September 2011].
Henriques, N., Slavov, D., and Mende, A.J. 2004. LearningOnWeb –
development of a SCORM compliant Learning Management System. In
International Conference on Computer Systems and Technologies.
CompSysTech’2004, University of Coimbra, Portugal, pp IV.9-1 - IV.96
Andrian, S. and Wibisono, Y. 2009. Pengembangan web-based
collaborative learning dengan menggunakan facebook. Indonesian
Community on Information and Communication Technology, 2(2), 39-46

[11]

[12]
[13]

[14]

6

Patrício, M.R., Gonçalves, V. 2010. Facebook in the learning process: a
case study. In Proceedings of ICERI2010 Conference in Madrid, Spain.
pp. 3267-3273.
Sanjaya, R. 2009. Collaboration of blog and social networking for
elearning: A case study of the elearning facility in the SME blog at
ppumkm.com. In Proceedings of The Sixth International Conference on
eLearning for Knowledge-Based Society, Thailand, pp 20.1-20.4.
Sari, R. F., Ferdiansyah, C. 2005. Implementasi dan Integrasi Aplikasi
Learning Management System dan Grid Computing untuk Meningkatkan
Efektifitas Online Course : Departemen Elektro, Fakultas Teknik ,
Universitas Indonesia
Ninoriya, S. Chawan, P. M. and Meshram, B.B. 2011. CMS, LMS and
LCMS For eLearning. IJCSI International Journal of Computer Science
Issues, 8(2), 644 – 647.
Rasyid, M.U.H.A., setiawardhana. 2006. Evaluation management
system berbasis web untuk mendukung penilaian tes onliene. Dalam
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. SNATI2006,
Yogyakarta, pp e-71 - e-76.
Barchino, 2005. Barchino, R., Gutiérrez, J. M., Otón, S. An example of
learning management system. Computer Science Department. University
of Alcal . IADIS 2005. Alcalá de Henares. Madrid. Spain.

[15] Smith dan Mac Gregor
[16] Armiati1, S., Sastramihardja, H. S. 2007. Collaborative learning
framework. Dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi.
Information System Research Group STEI ITB, Magister Sistem
Informasi STEI ITB, Bandung
[17] Kazeniac, Andy. Social Networks: Facebook Takes Over Top Spot,
Twitter
Climbs.2009.[online].Tersedia
http://blog.compete.com/2009/02/09/facebook-myspace-twitter-socialnetwork/ [ 5 september 2011].
[18] Tidak ada nama, wahana computer. 2010. Membuat aplikasi facebook
dengan platform netbeans. Semarang : Wahana computer, PT. Elex
Media Komputindo.