MENGAPA PENDIDIKAN SENI ITU PENTING UNTUk

MENGAPA PENDIDIKAN SENI ITU PENTING UNTUK SEKOLAH DASAR.
OLEH DIAN AYU PARAMITA

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Mata pelajaran seni dimasukan kedalam kurikulum sekolah bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan yang bersifat individual, sosial dan kultural yang tidak dapat dilayani oleh
pelajaran lain, pendidikan seni memenuhi kebutuhan sosial karena melalui seni, kita berbagi
rasa , keyakinan dan nilai. Karya seni merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan. Kehidupan menjadi lebih menyenangkan dan bermakna berkat seni. Pendidikan
seni yang mengembangkan kemampuan anak untuk memberikan penilaian kualitatif akan
sangat bermanfaat kelak bagi anak dalam membuat keputusan-keputusan untuk
memeprbaiki dimensi estetis dari kehidupan pribadi dan sosial seperti keputusan untuk
melestarikan lingkungan dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman atau
menerima teman-teman baru yang diperlukan pada masa perubahan ipteks dan
kemasyarakatan yang serba amat dewasa ini.
Pendidikan seni memenuhi kebutuhan yang bersifat kultural, karena seni merekam nilai dan
keyakinan yang dianut oleh penciptanya. Karya sei yang diciptakan anak pada dasar nya
merupakan cerminan dari nilai budaya yang dianutnya. [eny kusumastuti halaman 1 “rasional
pendidikan seni”]

B.LANDASAN TEORI
Sebagai sarana pendidikan, pendidikan kesenian di SD dicurahkan untuk bermain, maka
kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam pelajaran kesenian. Dalam kegiatan bermain inilah
bentuk ekspresi kreatif anak dapat ditumbuh kembangkan. melalui seni, anak memperoleh
pengalaman estetis yang berkaitan dengan elemen visual , bunyi, dan gerak, scara garis
besar pendidikan seni juga berperan untuk menumbuhkan daya apresiasi, kreatifitas, kognisi
serta mengembangkan kemampuan berpikir. Bagi peserta didik yang berbakat, pendidikan
kesenian juga dapat membentuk keterampilan vokasional. Dengan demikian pendidikan
kesenian merupakan pendidikan ekspresi kreatif yang dapat mengembangkan kepekaan
apresiasi, estetik dan membentuk kepribadian manusia seutuhnya. Untuk dapat
melaksanakan pendidikan seni rupa di SD sesuai peranannya, mahasiswa sebagai calon guru
harus memahami materi, media, model, metode, pendekatan dan evaluasi pembelajaran seni
rupa di SD.[ufiksafikhudin”makalah pendidikan seni rupa diSD”]
Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan
kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata "sani" yang
kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Mungkin saya memaknainya dengan
keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilmu
di eropa mengatakan "ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya
dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan makna ini, karena
kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain

memperkeruh suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka.
Seni adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik indra
atau emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara berekspresi,
termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam cabang
filsafat yang dikenal sebagai estetika.[ufiksafikhudin”makalah seni rupa di SD”]
Tujuan pendidikan seni dalam kaitanya dengan aspek pembelajaran, tujuan pendidikan seni
diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, kepekaan rasa dan keterampilan motorik

anak. Ketiga aspek tersebut tercermin pada rumusan tujuan pendidikan seni yang bersifat
generic. setelah mengikuti program pendidikan seni di sekolah, anak diharapkan mampu
untuk:
1, memiliki pengetahuan tentang hakekat karya seni dan prosedur penciptaanya
2, memiliki kepekaan rasa yang memungkinkan untuk menyerap nila-nilai keindahan yang
ada di sekelilingnya serta membuat penilaian yang sensitif terhadap kualitas artistik suatu
karya seni
3, memiliki ketrampilan yang memungkinkannya untuk berekspresi melalui media rupa,
bunyi/suara, gerak atau lakon secara lancar atau menciptakan karya seni untuk kehidupan
pribadi dan sosial nya
Sedangkan fungsi pendidikan seni adalah untukkepentingan masyarakat sehingga fungsi seni
perlu dilestarikan . fungsi seni dalam masyarakat meliputi : (1) fungsi agama yang bersifat

sakral dan simbolistis (2) fungsi ekonomi yang mengutamakan kualitas artistik produk (3)
fungsi politik yang dipakai sbagai alat propanganda, penggalian jati diri (4) fungsi pendidikan
yang merupakan media pencerdasan (5) fungsi rekreasi yang merupakan media hiburan
Keragaman fungsi seni dapat dikategorikan menjadi dua hal yaitu, (1) profesi seni yang
menghasilkan pendidikan seni sbagai profesi, (2) masyarakat yang menghasilkan pendidikan
seni bersifat umum . kebutuhan perserongan untuk mengaktualisasikan dirinya scara
psikologis perlu diberikan fasilitas yang memadai, yang dapat dicapai melalui pendidikan seni.
Justifikasi pendidikan seni disekolah umum terletak pada seni yang potensial untuk
dimanfaatkan, yang tercermin pada tujuan : (1) membentuk manusia ideal yang dicita-citakan
masyarakat yaitu terampil, sadar budaya, peka rasa kreatif bugar dan elegan, (2) memenuhi
kebutuhan aktualisasidiri.[ eny kusumastuti “tujuan dan fungsi pendidikan seni”]
Sifat Seni Secara Umum Seni memiliki sifat dasar kreatif, individual, perasaan, abadi, dan
universal. Pengertian kreatif adalah kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu yang
ada menjadi baru dan orisinil. Contoh: Batu yang diubah menjadi patung, tanah liat dapat
menjadi keramik, suara diubah menjadi musik, gerakan menjadi sebuah tarian, dll. Sifat
individual adalah bahwa suatu karya seni memiliki ciri perseorangan dari penciptanya. Lagulagu yang diciptakan Ebit G. Ade, sangat berbeda dengan lagu-lagu Rhoma Irama, Titik Puspa,
atau pun yang lainnya. Atau lukisan Afandi sangat berbeda dengan lukisan-lukisan Basuki
Abdullah, Raden Saleh, Popo Iskandar, Piccaso, Van Googh, maupum pelukis lainnya. Ciri khas
pribadi inilah yang merupakan identitas dari karya mereka.Seni memiliki sifat perasaan,
pengertiannya dalam membuat karya seni selalu melibatkan emosi dan jiwa. Oleh sebab itu,

untuk dapat menikmati sebuah karya harus menggunakan kepekaan perasaan yang paling
dalam. Sebuah lagu yang diciptakan melalui perasaan seorang seniman, kemudian dibawakan
seorang penyanyi yang menjiwai isi lagu itu. Tampil dalam suara dan penampilan yang
seirama, maka para pendengar lagu itu akan tergugah hatinya. Semua itu jika ada
kesungguhan dalam menggunakan indera rasa seperti yang dilakukan pencipta dan
penyanyinya.Seni memiliki sifat abadi atau keabadian. Sesungguhnya semua pembuatan
manusia memiliki sifat demikian, yaitu perbuatan baik atau tercela yang sudah dilakukan
tidak dapat dibatalkan. Seseorang yang telah berjasa kepada kita, sosoknya akan selalu
melekat sampai akhir hayat, walau pun mungkin bendanya sudah hilang ditelan masa. Jika
membuat karya seni memiliki tujuan estetik atau keindahan, hendaknya orang yang
menikmatinya turut berlatih juga untuk berbuat sesuatu yang indah dan terpuji. Maka
layaklah seorang seniman mendapat penghargaan ketika ada anak yang berbuat sesuatu
kebaikan jika terpengaruh (menangkap amanat) cerita film, novel, syair lagu, dll. Tetapi
sebaliknya, siapa yang bersalah jika kelakuan tidak baik diakibatkan oleh pengaruh cerita film
atau buku-buku yang tidak mendidik? Seni bersifat universal, artinya seni tidak mengenal
batasan waktu, bangsa, bahasa, dll. Sebagai contoh, semua orang yang berlainan bahasa
akan tertawa terbahak-bahak ketika melihat tingkah laku badut sirkus yang sangat lucu. Atau
seorang yang melihat gambar karikatur akan tersenyum tanpa mengetahui siapa
pembuatnya.[ufiksafikhudin”makalah pendidikan seni rupa di SD”.]


PEMBAHASAN
Pendidikan merupakan keterpaduan antara etika, iptek dan seni. Ketiga bidang ini saling
melakukan aksi dan interaksi seperti mata rantai yang tidaak pernah terputus, sehingga perlu
adanya keseimbangan antara ketiga bidang itu , didalam pendidikan seni mencangkup tiga
hal yaitu: (1) transdisiplin, (2) sistemik, (3) trilogi pendidikan yang meliputi basic sciensi budi
pekerti dan tradisi baca tulis.
Pendidikan sekolah harus mempunyai keseimbangan, sistematis-sistemik dan mempunyai
pendekatan kompetensi. Didalam pendidikan yang memakai pendekatan kompetensi
mempunyai masalah-masalah yang perlu dijawab yaitu: (1)apa tantangan guru?, (2)usaha
apa yang dapat disiapkan dalam menghadapi kurikulum berbasis kompetensi adalah
memusatkan pada perkembangan semua kompetensi peserta didik yang dilakukan secara
optimal dan membantu peserta didik tidak hanya masuk kawasan pengetahuan, tetapi
sampai pada penerapan pengetahuan melalui pembelajaran. Kompetensi peserta didik
meliputi : (1) ability kecakapan (2)skill keterampilan (3)knowledge pengetahuan. Kurikulum
lama lebih berfokus pada apa yang perlu disampaikan pada proses belajar mengajar.
Sementara itu, kurikulum berbasis kompetensi meliputi:
1. Apa yang perlu dilakukan, mendorong mengembangkan nya, menerapkan,
menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang biasa disebut life, skill.
2. Student oriented (berorientasi pada siswa)
3. Guru berpesan untuk mengenalkan dan mempraktekan kebaruan dalam KBM/KMB yang

didukung pihak penyelenggara.
4. Guru dituntut lebih kreatif dengan mengajak peserta didik untuk bereksplorasi (perlu
sarana dan prasarana)
5. Guru berperan sbagai peserta didik.
Didalam pendidikan perlu pendidikan yang “cara personalis” yaitu guru memperhatikan
murid scara pribadi dalam relasi hangat antara guru dan siswa yang dilakukan dengan cara
mengaktifkan, mengkreatifkan dan memotivasi pedserta didik. Guru perlu memperhatikan
keunikan setiap peserta didik. Sehingga paradigma guru sbagai satu-satunya sumber ilmu
perlu dirombak total.Dengan diadakan nya pendidikan seni disetiap sekolah diharapkan untuk
semua siswa dapat ikut berpartisipasi didalam nya tidak hanya sbagai ekstrakurikurel, sbagai
pengembangan bakat dan minat, tetapi sbagai kegiatan wajib agar semua siswa belajar
mengenai kebudayaan indonesia. Dan juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya yang
ada dinegara khusunya budaya daerah setempat. [eny kusumastuti “pentingnya pendidikan
seni”]

PENUTUP

Simpulan
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan
pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni dapat

juga dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni disekolah dasar bukan
untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif.
Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan
membina kreativitasnya sedini mungkin. Karna mendidik anak dengan cara sedini mungkin
pasti akan dilakukan dari tingkatan sekolah yang paling dasar sehingga anak-anak akan
menjadikan pembelajaran seni disekolah mereka bukan sbagai beban atau tanggungan
melainkan menjadi sesuatu hal yang sangat menyenangkan.

Saran
Sebagai calon guru, ataukah mungkin guru SD SMP SMA sederajat atau bahkan DOSEN kita di
harapkan harus mampu mengusai macam- macam konsep pendidikan seni. Khususnya sbagai
guru SD harus mengerti cara mengajak anak-anak untuk mencintai budaya dengan cara
mengenalkan pada mereka dari hal-hal yang menyenangkan sampai pada inti/puncak dari
pendidikan seni itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Kusumastuti,eny”pendidikan seni untuk sekolah dasar”academia.edu
Kusumastuti,eny”pelatihan model pembelajaran seni tari terpadu sebagai upaya peningkatan
kompetensi profesional guru sekolah dasar di kabupaten semarang”academia.edu
http://ufiksafikhudin.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pendidikan-seni-rupa-di-sd.html?m=I


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA CERPEN-CERPEN KARYA SISWA SMP DALAM MAJALAH HORISON DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

2 33 89

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI SUMATERA SELATAN

3 52 68