Multi Kriteria Terhadap Pemilihan Altern

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

i

Review Jurnal

Review Jurnal

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

Kata Pengantar
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah review jurnal yang berjudul “Multi
Kriteria

Terhadap

Pemilihan

Alternatif


Pengolahan

Sampah

Organik

Dengan

Menggunakan Metode Analytical Network Process” dengan tepat waktu.
Makalah ini adalah bagian dari rangkaian dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Analisa Lokasi dan Keruangan sebagai materi dasar dalam pemilihan lokasi untuk
merencanakan suatu rencana. Selain itu, makalah ini bertujuan menjelaskan ulang atas
jurnal yang bertemakan multi criteria analysis. Pada makalah ini studi kasus yang diambil
berlokasi di Jambi – Kota Sungai Penuh.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan
berkontribusi aktif dalam penyelesaian makalah ini dari awal hingga selesai. Ucapan
terima kasih kami tujukan pula kepada dosen pembimbing yakni Ibu Belinda Ulfa Aulia
S.T., M.Sc. dan Bapak Surya Hadi Kusuma S.T., M.T. yang telah meluangkan waktu
guna membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Kesempurnaan hanya-lah milik Sang Maha Kuasa Allah SWT, maka dari itu kritik

dan saran sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini agar lebih baik dan
bermanfaat kedepannya serta dapat dijadikan suatu referensi dalam mengatasi polemik
permasalahan pemilihan lokasi.
Surabaya, 19 Maret 2015
Penulis

ii

Review Jurnal

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sampah perkotaan merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi
negara-negara berkembang. Pertambahan jumlah sampah yang tidak diimbangi dengan
pengelolaan yang ramah lingkungan akan menyebabkan terjadinya pengusakan dan
pencemaran lingkungan. Penanganan sampah yang tidak komprehensif akan memicu
terjadinya masalah sosial, seperti amuk massa, bentrok antar warga serta pemblokiran
fasilitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) (Hadi, 2004).

Pengelolaan sampah Kota Sungai Penuh menggunakan sistem konvensional
(kumpul-angkut- buang) dan mengandalkan TPA Regional Sanggaran Agung. Tingginya
volume sampah Kota Sungai Penuh yang terangkut ke TPA menyebabkan semakin
mendesak pemerintah kota untuk mencari alternatif penanganan sampah yang dapat
mengatasi masalah kebutuhan lahan dan sulitnya mencari lahan TPA. Pengelolaan
sampah perkotaan merupakan permasalahan yang kompleks karena melibatkan
hubungan antar elemen dan sering menimbulkan konflik dalam pencapaian tujuannya
(Haastrup dalam Bottero dan Ferreti, 2011). Permasalahan sampah menjadi lebih akut
dan pemilihan fasilitas pengolahan sampah dapat menjadi pemicu terjadinya konflik.
Dalam konteks ini, Pengambil keputusan (decision makers) harus mampu mengambil
keputusan yang benar dan tepat. Penelitian terhadap banyak sistem pendukung
keputusan modern yang mana sebagian besar mempertimbangkan analisis faktor sosial
selain biaya dan manfaat, faktor lingkungan, permasalahan teknis, dan aspek manajemen
(Su dkk, 2007). Bahkan kriteria ekologis dan spasial, pengembangan manusia serta
pengembangan

berkelanjutan

dipertimbangan


dalam

pengambilan

keputusan

pengelolaan sampah (Generowicz dkk, 2011; Morrissey dkk dalam Nouri, 2011; Garfi
dkk, 2009).
Multi Criteria decision making (MCDM) adalah metode yang umum digunakan
dalam

menyelesaikan

permasalahan

pengelolaan

sampah

perkotaan.


MCDM

memfasilitasi pemilihan alternatif terbaik diantara beberapa alternatif yang ada dengan
penilaian

terhadap

berbagai

kriteria

yang

mempengaruhinya.

Kriteria

yang


dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan seringkali memiliki keterkaitan satu sama
lain, sehingga metode ANP sangat tepat digunakan untuk menangani permasalahan
dengan keterkaitan antar kriteria (Bottero dan Ferreti, 2001). Untuk membangun model
yang terpercaya perlu dilakukan identifikasi secara jelas kriteria-kriteria yang penting dan
hubungan keterkaitannya.

Dalam penelitian ini pendekatan dengan metode ANP

(Analytical Network Process) digunakan untuk menentukan prioritas alternatif pengolahan
sampah organik di Kota Sungai Penuh. Sedangkan hubungan keterkaitan antar kriteria
1

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

Review Jurnal

dianalisis menggunakan metode dependence and driving analysis (DDPA) yang mampu
menggambarkan kekuatan keterkaitan dan pengaruh antar kriteria.

1.2 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam mengeksplorasi makalah review jurnal ini,
maka saya menyusun tulisan ini dengan sistematika yang terkonsep, yakni sebagai
berikut:


Bab 1 Pendahuluan: Merupakan bab yang berisi pendahuluan dengan sub-bab
antara lain, latar belakang dan sistematika penulisan yang menjelaskan tentang



bagian-bagian dari makalah secara terstruktur dan terperinci.
Bab 2 Review Isi Jurnal: Merupakan bab yang berisi tentang pengulangan dari
isi jurnal dan sedikit ringkasan dari penyusun agar lebih mudah dalam memahami



maksud atas jurnal ini.
Bab 3 Pembahasan: Merupakan bab yang berisi tentang pembahasan fokusan
dari isi jurnal, yang dimana dapat diambil garis merahnya untuk pengambilan




keputusan.
Bab 4 Lesson Learned: Merupakan bab yang berisi tentang simpulan apa yang
dapat kita contoh untuk studi kasus yang sama pada lokasi yang berbeda.

2

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

Review Jurnal

Bab 2 Review Isi Jurnal
Sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi
(KBBI). Persampahan merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh negaranegara berkembang. Dimana dengan bertambahnya jumlah sampah dan pengelolaan
yang tidak sesuai dapat menimbulkan resiko terhadap kesehatan, dampak lingkungan
bahkan dampak sosial. Hal ini mengindikasikan pemilihan pengolahan sampah menjadi
kompleks karena dipengaruhi berbagai aspek (kriteria) dan adanya hubungan keterkaitan
antar kriteria. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif
pengolahan sampah organik yang tepat dan sesuai untuk diterapkan di Kota Sungai

Penuh. Metode ANP adalah suatu pendekatan dalam teknik analisis multi kriteria yang
mampu memodelkan permasalahan menggunakan hubungan keterkaitan antar kriteria.
Selain itu, kekuatan keterkaitan antar sub kriteria digambarkan dengan dependence and
driving analysis (DDPA). Dalam studi ini diidentifikasi 18 sub kriteria dalam 4 kriteria
(ekonomi, lingkungan, sosial, teknis, dan kelembagaan). Skenario Alternatif pengolahan
sampah organik yang dianalisis terdiri atas kombinasi pengomposan, insinerasi, dan
landfill.

Proses

pemilihan

alteranatif

diperoleh

melalui

kuisioner


perbandingan

berpasangan dari 22 responden meliputi kelompok stakeholders, akademisi, masyarakat,
dan sektor informal. Kemudian diolah menggunakan super decision software.
Analytical Network Process atau bisa kita tulis dengan ANP merupakan teori
umum pengukuran relatif yang digunakan untuk menurunkan rasio prioritas komposit dari
skala rasio individu yang mencerminkan pengukuran relatif dari pengaruh elemen-elemen
yang saling berinteraksi berkenaan dengan kriteria kontrol (Saaty, 2003). Analytic
Network Process atau ANP merupakan pendekatan baru metode kualitatif. Diperkenalkan
Profesor Thomas Saaty pakar riset dari Pittsburgh University, dimaksudkan untuk
“menggantikan” metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Kelebihan ANP dari
metodologi yang lain adalah kemampuannya melakukan pengukuran dan sintesis
sejumlah faktor-faktor dalam hierarki atau jaringan. Tidak ada metodologi lain yang
mempunyai fasilitas sintesis seperti metodologi ANP. ANP merupakan teori matematika
yang memungkinkan seseorang untuk memperlakukan dependence dan feedback secara
sistematis yang dapat menangkap dan mengkombinasi faktorfaktor tangible dan
intangible (Azis, 2003). ANP merupakan pendekatan baru dalam proses pengambilan
keputusan yang memberikan kerangka kerja umum dalam memperlakukan keputusankeputusan tanpa membuat asumsi-asumsi tentang independensi elemen-elemen pada
level yang lebih tinggi dari elemenelemen pada level yang lebih rendah dan tentang
independensi elemen-elemen dalam suatu level.


3

Review Jurnal

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

Analytic Network Process (ANP) merupakan generalisasi dari Analytic Hierarchy
Process (AHP), dengan mempertimbangkan ketergantungan antara unsur-unsur hirarki.
Malahan ANP menggunakan jaringan tanpa harus menetapkan level seperti pada hierarki
yang digunakan dalam Analytic Hierarchy Process (AHP), yang merupakan titik awal
ANP. Konsep utama dalam ANP adalah influence „pengaruh‟, sementara konsep utama
dalam AHP adalah preferrence „preferensi‟. AHP dengan asumsi-asumsi dependensinya
tentang cluster dan elemen merupakan kasus khusus dari ANP (Ascarya, 2005). Dalam
metodologi ANP, data yang digunakan merupakan data primer yang didapat dari hasil
wawancara (in-depth interview) dengan dengan pakar, praktisi, dan regulator, yang
memiliki pemahaman tentang permasalahan yang dibahas. Dilanjutkan dengan pengisian
kuesioner pada pertemuan kedua dengan responden. Data siap olah dalam ANP adalah
variabel-variabel penilaian responden terhadap masalah yang menjadi objek penelitian
dalam skala numerik. Itu adalah gambaran tentang metode ANP.
Dalam isi jurnal kali ini memiliki permasalahan persampahan yang sulit mencari
lahan yang akan dipergunakan untuk TPA. Pengelolaan sampah Kota Sungai Penuh
menggunakan sistem konvensional (kumpul-angkut- buang) dan mengandalkan TPA
Regional Sanggaran Agung. Tingginya volume sampah Kota Sungai Penuh yang
terangkut ke TPA menyebabkan semakin mendesak pemerintah kota untuk mencari
alternatif penanganan sampah yang dapat mengatasi masalah kebutuhan lahan dan
sulitnya mencari lahan TPA. Mengapa demikian? Dikarenakan bila kita tidak memilih
tempat yang sesuai akan banyak timbul permasalahan baru seperti konflik dengan
masyarakat, kesehatan masyarakat yang terganggu, dsb. Dan hasil sampling komposisi
sampah Kota Sungai Penuh didominasi oleh sampah organik (70% berdasarkan berat)
yang dapat kita ambil dari hasil wawancara (in-depth interview) dan dipastikan dengan
pengisian kuesioner. Oleh karena itu, dalam studi ini dirancang skenario pengolahan
sampah organik sebagai berikut:


Skenario 1: Pengomposan di sumber skala kelurahan dan residu diangkut ke



TPA;



bersama sampah kelurahan lain untuk diinsinerasi di TPA;



TPA untuk diurug;

Skenario 2: Pengomposan di sumber skala kelurahan dan residu diangkut

Skenario. 3: Pengomposan di TPST skala kecamatan dan residu diangkut ke

Skenario 4: Pengomposan di TPST skala kecamatan dan insinerasi di TPST.

Proses pemilihan alternatif dengan metode ANP meliputi enam tahap:
I. Penentuan

kriteria

dalam

pemilihan

alternatif

pengolahan

berdasarkan studi literatur dan wawancara dengan stakeholders.

4

sampah

Review Jurnal

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

II. Penentuan sub kriteria melalui kuisioner yang berisi identifikasi sub kriteria
yang akan dipilih oleh responden dari stakeholders (Kuisioner I). Kriteria
dan sub kriteria terpilih dalam kriteria ekonomi adalah: biaya investasi
minimal (E1), biaya operasional dan maintenance minimal (E2), manfaat
langsung maksimal (E3); Sub kriteria lingkungan:

pencemaran udara

minimal (L1), pencemaran air minimal (L2), habitat vektor penyakit minimal
(L3), peningkatan estetika maksimal (L4); Sub kriteria sosial : penerimaan
masyarakat terhadap teknologi (S1), penguatan peran aktif masyarakat
(S2), penyerapan tenaga kerja (S3), menciptakan lapangan kerja
formal/informal

(S4);

Sub

kriteria

teknis:

kesesuaian

RTRW

(T1),

ketersedian lahan (T2), kemudahan operasional (T3), ketersediaan SDM
(T4); Sub kriteria kelembagaan : ketersediaan institusi (K1), peraturan (K2),
kerjasama antar pemerintah (K3).
III. Penentuan hubungan keterkaitan antar sub kriteria diperoleh melalui
kuisioner keterkaitan antar 18 sub kriteria yang telah ditentukan.
Responden terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok stakeholders dan
akademis yang diwakili masing- masing 10 orang. Hasil kuisioner diintegrasi
dari kedua kelompok responden dan Persamaan 1 digunakan untuk
menentukan

hubungan

keterkaitan

blok

matrik

m

x

m.

Q

=

………………….. Persamaan 1
IV. Konstruksi model jaringan alternatif pengolahan sampah berdasarkan hasil
pada langkah I, II, III.
V. Skala kepentingan skenario alternatif pengolahan sampah organik diperoleh
dari kuisioner perbandingan berpasangan kriteria dan sub kriteria.
Responden terdiri atas stakeholders (pengelola sampah) akademisi
(Mahasiswa

Teknik

Lingkungan),

masyarakat,

dan

sektor

informal

(pengusaha daur ulang/bandar).
VI. Uji konsistensi matrik perbandingan berpasangan, hingga memenuhi ratio
inconsistency ≤ 10%, dihitung bobot kriteria, dan sintesis alternatif
pengolahan sampah dengan menggunakan super decision software.
Teori serta metodologi telah disampaikan diatas, untuk hasil yang didapat dari
permasalahan dalam jurnal ini sebagai berikut: Penentuan dan Analisis Hubungan
Keterkaitan Antar Sub Kriteria Penentuan hubungan saling ketergantungan berdasarkan
metode voting pada hasil penelitian oleh Kasirian dan Yusuff (2009). Hasil gabungan dari
dua kelompok responden dapat dilihat pada Tabel 1 (Jurnal akan dilampirkan). Adapun
yang didapat, pada permasalah jurnal kali ini kita harus berpikir, dimana kuadran III
(linkage cluster) merupakan sub kriteria yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati
5

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

Review Jurnal

karena hubungan dengan variabel lainnya tidak stabil. Setiap tindakan terhadap sub
kriteria tersebut memberikan dampak terhadap sub kriteria lainnya dan umpan balik
pengaruhnya bisa memperbesar atau menimbulkan dampak yang baru. Dengan
menggunakan Super Decision software dibuat model jaringan alternatif pengolahan
sampah organik pada Gambar 2 (Jurnal akan dilampirkan). Adapula penilaian kriteria,
kriteria sosial merupakan prioritas utama dalam penentuan alternatif pengolahan sampah
organik. Indikator lingkungan merupakan kriteria kedua dengan bobot tertinggi. Hal ini
mencerminkan alternatif pengolahan sampah diharap dapat mendorong perbaikan dan
peningkatan kualitas lingkungan. Dari semua hal yang telah dilalui, adapun hasil yang
didapatkan prioritas alternatif pengolahan untuk diterapkan di Sungai Penuh adalah
skenario ke-1: dengan bobot tertinggi yaitu 0,3295. (Gambar 3). Implementasi skenario-1
mengimplikasikan perlu dilakukannya studi sosial yang dapat mengukur tingkat
penerimaan dan kesiapan masyarakat terhadap alternatif pengolahan sampah yang
direncanakan.
Hasil perhitungan menunjukkan kriteria sosial (0,292) dan lingkungan (0,249)
merupakan pertimbangan utama dalam pemilihan alternatif pengolahan sampah organik.
Sub kriteria sosial yaitu penerimaan masyarakat terhadap teknologi (S1) merupakan sub
kriteria dependent dengan dependency tertinggi. Sedangkan, secara ekonomi manfaat
langsung maksimum merupakan sub kriteria dalam kluster linkage dengan driving power
tertinggi. Sintesis prioritas skenario pengomposan di sumber skala kelurahan dan
landfilling merupakan preferensi dengan bobot tertinggi (0,320).

6

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

Review Jurnal

Bab 3 Pembahasan
Pada bab pembahasan ini difokuskan kembali apa yang menjadi konsep dasar,
alasan pemilihan, faktor, dan implikasi. Dimana yang sesungguhnya telah dijelaskan pada
bab 2.

3.1 Konsep Dasar
Konsep dasar yang dibahas dalam jurnal merupakan persoalan permasalahan
persampahan yang dimana pada Kota Sungai Penuh-Jambi ini sulit untuk menentukan
lokasi yang sesuai. Pengelolaan sampah Kota Sungai Penuh menggunakan sistem
konvensional (kumpul – angkut - buang) dan mengandalkan TPA Regional Sanggaran
Agung. Tingginya volume sampah Kota Sungai Penuh yang terangkut ke TPA
menyebabkan semakin mendesak pemerintah kota untuk mencari alternatif penanganan
sampah yang dapat mengatasi masalah kebutuhan lahan dan sulitnya mencari lahan
TPA. Namun, dalam mencari jalan keluar dari masalah sulitnya mencari lokasi dan saat
menemukan lokasi ini tidak dapat kita lihat dari 1 aspek saja karena masyarakat sekitar
lokasi yang cocok untuk dijadikan TPA ini juga terkadang keberatan. Dimana ditakutkan
banyak kesehatan yang terganggu dan menimbulkan banyak konflik lagi.

3.2 Alasan Pemilihan
Alasan pemilihan cara menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Sungai
Penuh ini sendiri dibuatlah beberapa skenario yang mungkin bisa menjadi jalan keluar
dari masalah. Dimana skenario tersebut, yakni:


Skenario 1: Pengomposan di sumber skala kelurahan dan residu diangkut ke



TPA;



bersama sampah kelurahan lain untuk diinsinerasi di TPA;



TPA untuk diurug;

Skenario 2: Pengomposan di sumber skala kelurahan dan residu diangkut

Skenario. 3: Pengomposan di TPST skala kecamatan dan residu diangkut ke

Skenario 4: Pengomposan di TPST skala kecamatan dan insinerasi di TPST.

Bagaimana skenario ini bisa diambil, ini didapatkan hasil dari wawancara (in-depth
interview) dan hasil kuesioner.

3.3 Faktor-Faktor
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi baik keterkaitan antar kriteria dan
prioritas alternatif menurut aspek lingkungan – ekonomi – sosial – teknis – kelembagaan.
Dimana semuanya cukup berpengaruh dan mempengaruhi satu dengan yang lain. Tidak
bisa diunggulkan suatu program apabila dari faktor diatas tidak seimbang.

7

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

Review Jurnal

3.4 Implikasi
Implikasi merupakan keterlibatan, yang mana baik dari kelima faktor diatas juga
pasti terlibat. Mungkin yang perlu ditekankan adalah keterlibatan yang berhubungan
dengan manusia atau instansi, dsb. Adapun masyarakat tidak bisa lepas tangan dengan
adanya permasalahan ini, dikarenakan merekalah yang bersentuh langsung dengan
keadaan yang berlangsung. Namun, kelembagaan juga wajib memfasilitasi dan
mengurus permasalahan yang terjadi saat ini. Pemerintah Kota Jambi sudah baik untuk
mau ikut serta dalam menyelesaikan masalah ini. Semoga semua yang terlibat dapat
memberikan masukan yang berarti dan menuntaskan permasalah ini. Implikasi dari
pemilihan lokasi ini pun berdasarkan faktor-faktor yang ada dan dengan skenario yang
telah diambil.

Bab 4 Lesson Learned
Dari bahasan jurnal diatas, saya merasakan mendapat pengetahuan baru
bagaimana cara mengatasi permasalahan pemilihan lokasi yang sesuai untuk suatu hal
yang kita produksi setiap harinya yaitu sampah. Dimana persampahan tidak bisa kita
hindari karena sesungguhnya kita sendiri yang banyak menghasilkannya, tanpa usaha
dari kita sendiri untuk mereduksi sampah tersebut bakal sulit dalam menuntaskan
permasalahan ini. Permasalahan yang dihadapi di Kota Penuh Sungai-Jambi ini tidak
asing pada lingkungan dimanapun kita tinggal, namun apakah kita mau membuka diri
untuk mengetahuinya atau tidak.
Dalam melakukan pemilihan lokasi untuk dijadikan tempat pengelolaan akhir ini
harus dipikirkan secara radikal dan komperhensif, sehingga nantinya kita mendapatkan
hasil yang sesuai. Namun, dengan perkembangan jaman yang begitu pesat banyak
aplikasi atau software yang dapat membantu kita dalam menganalisis sesuatu
permasalahan dan mengambil sebuah keputusan. Bersyukur dijaman kita sekarang ini,
banyaknya software yang dapat membantu dan mempermudah dalam mengambil
keputusan. Dan dalam mengambil sebuah keputusan tidak bisa kita hanya melihat dari
beberapa aspek saja, namun seluas dan sedetail mungkin. Seorang perencana harus
lebih peka dalam menanggapi sesuatu hal disekitar. Semoga seorang perencana bukan
hanya melihat salah satu sisi dari sebuah koin, namun juga sebaliknya.

8

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

Review Jurnal

Daftar Pustaka
Safitri, Desvia., Chaerul, Mochmmad., dan Sembiring, Emenda. 2012. Multi Kriteria
Terhadap

Pemilihan

Alternatif

Pengolahan

Sampah

Organik

Dengan

Menggunakan Metode Analytical Network Process.
Bedessi, Sergio. HP, ANP, AND ANN: TECHNICAL DIFFERENCES, CONCEPTUAL
CONNECTIONS, HYBRID MODELS. ISPRI (Institute for Forecasting Studies and
International Research).
Saaty, Thomas. The Analytic Network Process. University of Pittsburgh.
Sadeghi, Moch. dkk. 2011. Using Analytic Network Process in a Group Decision-Making
for Supplier Selection. Informatica. 2012. Vol 23, No.4, 621-643. Vilnus University.

9

[ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN]

LAMPIRAN JURNAL

1

Review Jurnal

Dokumen yang terkait

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Pengaruh Proce To Book Value,Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham syariah Pada Jakarta Islamic Index Periode 2010-2014

7 68 100

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

Strategi Public Relations Pegadaian Syariah Cabang Ciputat Raya Dalam Membangun Kepuasan Layanan Terhadap Konsumen

7 149 96

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124

Pengaruh Dukungan Venezuela Kepada Fuerzas Armadas Revolucionaries De Colombia (FARC) Terhadap Hubungan Bilateral Venezuela-Kolombia

5 236 136

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46