STUDI KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN METO

STUDI KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN
METODE 'REVEALED PREFERENCE'
DI KOTA PADANG
(Studi Kasus Mahasiswa SI Fakultas Teknik Universitas Andalas)

Artikel

Oleh:

WIWIN PUTRI ZAYU
NIM : 0921216008

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ANDALAS
2012

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008


STUDI KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN
METODE 'REVEALED PREFERENCE' DI KOTA PADANG
(Studi Kasus Mahasiswa SI Fakultas Teknik Universitas Andalas)
Oleh: WIWIN PUTRI ZAYU, ST, MT.
(Dibawah Bimbingan PURNAWAN, Ph.D dan TITI KURNIATI, MT)

RINGKASAN
Meningkatnya kepadatan lalu lintas yang disebabkan oleh peningkatan mobilitas
masyarakat didukung dengan mudahnya kepemilikan kendaraan bermotor serta
perkembangan sarana dan prasarana lalu lintas yang lebih lambat dari
pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan lalu lintas di kota Padang didominasi oleh kaum remaja yaitu pada
usia 15–24 tahun khususmya mahasiswa. Untuk itu perlu dilakukan penelitian
tentang kecelakaan dikalangan remaja. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi
kecelakaan lalu lintas yang dialami mahasiswa, menganalisa dan menentukan
jenis kecelakaan dan sebab-sebab terjadinya kecelakaan serta menetapkan strategi
keselamatan lalu lintas. Objek penelitian ini diwakili oleh mahasiswa S1 fakultas
teknik universitas andalas yang pernah mengalami kecelakaan dan hasilnya
dianggap mewakili remaja di kota Padang. Pengumpulan data dilakukan dengan
survey wawancara dengan bentuk pertanyaan menggunakan metode revealed

preference kemudian data yang terkumpul pada penelitian ini dikompilasi dalam
bentuk tabel dan grafik. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan uji
statistik Chi-kuadrat untuk mengetahui tingkat kecocokan data (goodness of fit)
yang dianalisis. Dari kuisioner diperoleh hasil kecelakaan banyak terjadi saat
remaja berperan sebagai pengemudi kendaraan, dengan jenis kecelakaan
menabrak kendaraan lain. Jika menjadi penumpang kendaraan umum/pedestrian
jenis kecelakaan yang sering terjadi adalah ditabrak kendaraan. Sebab kecelakaan
terbesar berasal dari sikap manusia yang lalai atau kurang konsentrasi saat
mengendarai kendaraan, kemudian tidak tersedianya rambu/marka jalan dilokasi
kecelakaan. Kecelakaan juga banyak terjadi pada jalan lurus yaitu 55.07%. Dari
207 orang responden, 90,34% mengalami luka ringan dan 9,66% mengalami luka
berat, hal ini terjadi karena kesadaran responden untuk menggunakan proteksi
sudah cukup tinggi yaitu 61,81%. Dari hasil uji Chi-kuadrat diperoleh kesamaan
pola kecelakaan pada variabel tes kepemilikan SIM, kemudian peran saat
kecelakaan, jenis perkerasan di lokasi kecelakaan yaitu perkerasan aspal dan
fatalitas kecelakaan. Agar tingkat kecelakaan dapat dikurangi maka perlu
dilakukan langkah-langkah seperti pembatasan kecepatan pada jalan lurus,
peningkatan sarana dan prasarana jalan seperti ketersediaan rambu dan marka
jalan, realisasi peraturan lalu lintas di jalan raya.
Kata kunci : kecelakaan, revealed preference.Chi-kuadrat


Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

Pendahuluan: Meningkatnya kepadatan lalu lintas yang disebabkan oleh
peningkatan mobilitas masyarakat didukung dengan mudahnya kepemilikan
kendaraan bermotor serta perkembangan sarana dan prasarana lalu lintas yang
lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka
kecelakaan lalu lintas di Indonesia, khususnya kota Padang. Menurut Poltabes
Kota Padang, di kota Padang juga terjadi peningkatan jumlah kecelakaan yang
cukup signifikan, tahun 2005 terjadi 41 kasus kecelakaan, 2006 terjadi 317
kecelakaan dan 2007 terjadi 433 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 81
orang, jumlah ini dua kali lipat dari korban meninggal dunia pada tahun 2005 (PT
Jasa Raharja, 2008).
Menurut PT Jasa Raharja korban kecelakaan yang terjadi di kota Padang
sebagian besar berada pada usia 15 – 24 tahun (PT Jasa Raharja, 2008). Jumlah
korban kecelakaan berdasarkan usia di Kota Padang dapat dilihat pada Tabel 1.1
berikut.

Tabel 1. Jumlah Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Kelompok Usia di
Kota Padang
Kasus baru menurut golongan umur
Umur (th)

1-4

5-14

15-24

25-44

45-64

> 65

Korban kecelakaan (orang)

6


45

149

66

44

14

Sumber : PT Jasa Raharja (2008)
Dari Tabel 1 dapat dilihat usia korban yang mengalami kecelakaan
terbanyak yaitu pada usia remaja (15-24 tahun) dan masih duduk pada bangku
pendidikan terutama tingkat universitas (mahasiswa). Karena banyaknya korban
kecelakaan pada usia ini maka perlu dilakukan penelitian sebab-sebab terjadinya
kecelakaan dan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi untuk mengantisipasi
bertambahnya korban kecelakaan terutama pada generasi muda. Salah satu
generasi muda yang dimaksud pada penelitian ini adalah mahasiswa SI Fakultas
Teknik Universitas Andalas Padang. Lokasi Universitas yang jauh dari pusat kota

dan banyaknya mahasiswa yang menuntut ilmu disini menimbulkan bangkitan
perjalanan yang cukup tinggi. Dengan tingginya bangkitan ini menambah resiko
terjadinya kecelakaan di jalan raya.

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

Dari uraian diatas maka permasalahan yang dibahas pada penelitian ini
yaitu tingginya angka kecelakaan yang terjadi di kalangan remaja terutama pada
kalangan mahasiswa SI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
kecelakaan lalu lintas yang dialami mahasiswa SI Fakultas Teknik Universitas
Andalas, menganalisis dan menentukan sebab-sebab kecelakaan dan jenis
kecelakaan yang terjadi dikaitkan dengan keadaan jalan maupun pengaturan lalu
lintas traffic control jalan, serta pengetahuan mahasiswa tentang peraturan lalu
lintas dan menetapkan strategi peningkatan keselamatan lalu lintas. Hasil
penelitian ini

diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi jumlah


kecelakaan di masyarakat pada dan di lingkungan mahasiswa Universitas Andalas
khususnya serta dapat digunakan dalam menetapkan strategi peningkatan
keselamatan lalu lintas di lingkungan mahasiswa. Ruang lingkup penelitian ini
dilaksanakan pada mahasiswa S1 Fakultas Teknik Universitas Andalas yang
pernah mengalami kecelakaan lalu lintas dan masih aktif (angkatan 2006-2011).
Kecelakaan yang dibahas adalah kecelakaan yang menyebabkan luka ringan dan
luka berat, sedangkan kecelakaan yang menyebabkan kematian tidak dibahas
untuk menjaga validitas data.
Referensi: Peraturan pemerintah (PP) Nomor 43 tahun 1993 tentang
prasarana dan lalu lintas menyatakan kecelakaan lalu lintas adalah peristiwa di
jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak sengaja melibatkan kendaraan dengan
atau tanpa pemakai jalan lainnya yang mengakibatkan korban manusia atau
kerugian harta benda.
Kriteria Kecelakaan: Menurut Peraturan pemerintah (PP) Nomor 43
tahun 1993 menyatakan kriteria kecelakaan sebagai berikut: Korban mati adalah
korban yang dipastikan mati akibat kecelakaan lalu lintas dalam waktu paling
lama 30 (tiga puluh) hari setelah kecelakaan tersebut. Korban luka berat adalah
korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau harus dirawat dalam
jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kecelakaan. Dan korban

luka ringan adalah korban yang tidak termasuk dalam dua kriteria diatas. FaktorFaktor Penyebab Kecelakaan terdiri atas 4 faktor yaitu: Faktor manusia adalah
jumlah dan perilaku pengguna jalan, baik sebagai pengemudi/penumpang maupun
pejalan kaki, yang secara langsung berhubungan dengan jumlah populasi suatu

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

wilayah. Faktor kendaraan Faktor kendaraan adalah jumlah dan properti dari
kendaraan bermotor maupun tak bermotor, yang berpengaruh pada jumlah
kecelakaan. Kendaraan dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan apabila tidak
dapat dikendalikan sebagaimana mestinya yaitu sebagai akibat kondisi teknis
yang tidak layak jalan ataupun penggunaannya tidak sesuai ketentuan Faktor
jalan, mencakup karakteristik geometrik, bangunan fasilitas dan tingkat pelayanan
jalan dan faktor lingkungan dapat berupa pengaruh cuaca yang tidak
menguntungkan, kondisi lingkungan jalan, penyeberang jalan dan lampu
penerangan jalan.
Metode revealed preference adalah suatu bentuk survei yang didasarkan
pada kenyataan atau kondisi yang ada di lapangan. Metode ini memungkinkan

untuk melihat pilihan terbaik berdasarkan perilaku konsumen. Survei ini biasanya
menggunakan kuisioner yang menanyakan kepada responden mengenai hal-hal
yang sudah nyata terkait objek penelitian. Para responden diminta memberikan
tanggapan terhadap setiap pertanyaan yang terdapat pada kuisioner yang berkaitan
dengan pengalaman responden. Asumsi kunci metode ini adalah responden harus
mempunyai sistem preferensi yang konsisten (Dewanti et al., 1999). Metode
Revealed Preference memiliki kelemahan yaitu dalam hal memperkirakan respon
individu terhadap suatu keadaan pelayanan yang pada saat sekarang belum ada
dan bisa jadi keadaan tersebut jauh berbeda dari keadaan yang ada sekarang
(Ortuzar and Willumsen, 2001) dalam Sugiyanto ( 2008 ).
Populasi atau universe adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda,
yang dijadikan obyek penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa SI
Fakultas Teknik Universitas Andalas.
Sampel atau contoh adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian.
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa SI Fakultas Teknik Unand yang
pernah mengalami kecelakaan.
Pada penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel nonprobability
sampling atau sampel terpilih, dimana tidak semua unsur atau elemen populasi
mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi
yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor

lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Teknik nonprobability

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah
teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbanganpertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel
untuk tujuan tertentu.
Metodologi penelitian : Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi
pendahuluan yaitu mengumpulkan data sekunder dan primer. Data sekunder
diperoleh dari studi literatur terkait dengan kecelakaan yang dialami oleh remaja
dan mahasiswa. Data primer diperoleh dari survey wawancara dengan jumlah
responden 215 orang. Jumlah responden dalam penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan pendekatan Pearmain dan Swanson (1991) yang menyatakan
jumlah sampel minimum dalam suatu penelitian adalah 30 orang, maka diambil
sampel rata-rata 35 orang pada tiap jurusan, dengan jumlah jurusan pada Fakultas
Teknik Unand sebanyak enam jurusan maka total responden adalah 210 (dua ratus
sepuluh) orang. Penyusunan kuisioner dalam penelitian ini menggunakan metode

revealed preference. Kuisioner berisi dua puluh pertanyaan tenteng karakteristik
mahasiswa, jenis kecelakaan, sebab kecelakaan, fatalitas kecelakaan dan
pertanyaan tentang rambu lalu lintas.
Data yang terkumpul pada penelitian ini dikompilasi dalam bentuk tabel
dan grafik, kemudian diolah dengan menggunakan uji statistik Chi-kuadrat. Uji
Chi-kuadrat dilakukan untuk mengetahui tingkat kecocokan data (goodness of fit)
yang dianalisis. Uji Chi-kuadrat dilakukan untuk membandingkan pola
kecelakaan dan penyebabnya antar Jurusan di Fakultas Teknik. Teknik analisa
data yang digunakan yaitu analisa deskriptif.
Hasil penelitian: Setelah dilakukan pengumpulan data dan dikompilasi
dalam bentuk tabel dan grafik hasil penelitian diringkas ke dalam tabel berikut:
Tabel 2. Ringkasan hasil kuisioner
No VARIABEL

Hasil Kuisioner Terbanyak

Karakteristik mahasiswa
1
2
3
4

Data kecelakaan
Jenis mobilitas
Kepemilikan SIM
Tes kepemilikan SIM

Laki-laki
Sepeda motor
ya
tidak

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

Sambungan Tabel 2.

Jenis kecelakaan
1
2

Peran saat kecelakaan
pengemudi
Jenis
kecelakaan
jika
jadi menabrak kendaraan lain
pengemudi/penumpang kendaraan pribadi

3

Jenis kecelakaan jika jadi
kendaraan umum/pedestrian

penumpang ditabrak kendaraan lain

Sebab-sebab kecelakaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Sikap pelaku kecelakaan
Kondisi perkerasan jalan
Kondisipermukaan jalan
Jenis perkerasan
Posisi jalan saat kecelakaan
Jenis simpangan
Jumlah simpang
Ketersediaan rambu
ketersediaan Marka
Cuaca
Waktu kejadian kecelakaan
Pengetahuan tentang rambu lalu lintas

bawa kendaraan
rusak ringan
baik
jalan beraspal
jalan Lurus
simpang prioritas
empat
tidak ada
tidak ada
cerah
16.01-19.00 Wib
77,59% s.d 94% diketahui

Fatalitas kecelakaan
1
2

Fatalitas kecelakaan
Penggunaan proteksi

luka ringan
pakai helm & safety belt

Jika dilihat dari peran saat terjadi kecelakaan, kecelakaan paling banyak
terjadi saat responden berperan sebagai pengemudi kendaraan hal ini juga
didukung dengan hasil uji Chi-kuadrat, dengan begitu kecelakaan yang paling
banyak terjadi pada mahasiswa Fakultas Teknik Unand adalah saat mengendarai
kendaraan sendiri. Kecelakaan terjadi karena pengemudi lengah atau kurang
konsentrasi saat mengendarai kendaraan sehingga saat ada lawan didepan atau
objek tetap pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraannya. Selain itu
kurang tanggapnya pengemudi terhadap situasi di jalan raya juga bisa menjadi
penyebab kecelakaan.
Jenis kecelakaan yang paling banyak dialami mahasiswa Fakultas Teknik
Unand jika mengendarai kendaraan pribadi adalah menabrak kendaraan lain dan

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

jenis kecelakaan jika menjadi penumpang kendaraan umum dan pejalan kaki
adalah ditabrak oleh kendaraan.
Dilihat dari sebab-sebab kecelakaan dari segi manusia, kondisi cuaca,
kondisi jalan seperti kondisi permukaan jalan, kondisi perkerasan, posisi jalan,
jenis simpang, jumlah simpang, ketersediaan rambu atau marka, yang paling
berpengaruh pada kecelakaan yang terjadi adalah dari segi manusia atau human
error. Hal ini terlihat dari hasil kuisioner, kecelakaan banyak terjadi karena sikap
manusia yang lalai saat menggunakan jalan raya, seperti kurang konsentrasi saat
membawa

kendaraan,

bawa

kendaraan

sambil

SMS,

menelpon

atau

mendengarkan musik pakai head phone dan lain-lain.
Kecelakaan juga banyak terjadi pada jalan lurus dan beraspal, biasanya
pada jalan lurus dan beraspal kenyamanan membawa kendaraan cukup tinggi
sehingga pengemudi mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Pada
kecepatan tinggi jika kendaraan tidak dapat dikendalikan dengan baik akan
menabrak kendaraan didepannya atau menabrak objek tetap.
Untuk pengetahuan rambu lalu lintas tidak terlalu berpengaruh karena dari
116 gambar rambu yang diuji pada mahasiswa 77,59% s.d 94% diketahui oleh
mahasiswa, hal ini berarti pengetahuan mahasiswa tentang rambu lalu lintas
cukup memadai dan kecelakaan yang disebabkan pelanggaran rambu lalu lintas di
jalan raya bukan karena ketidak tahuan mahasiswa, tetapi lebih banyak unsur
kesengajaan.
Dari segi fatalitas kecelakaan, penggunaan proteksi seperti helm dan safety
belt sangat berpengaruh, hal ini terbukti dengan sedikitnya korban kecelakaan
pada mahasiswa Fakultas Teknik yang mengalami luka berat (9,66%) dibanding
dengan yang mengalami luka ringan (90,34%).
Untuk mengetahui pola hubungan antara variabel-variabel kecelakaan
terhadap jurusan di Fakultas Teknik Unand, dilakukan uji Chi-kuadrat yang
dihitung berdasarkan sebuah hipotesa. Kriteria penerimaan dan penolakan
hipotesa adalah sebagai berikut :
Tolak Ho jika

hitung ≥

tabel

Terima Ho jika

hitung <

tabel

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

uji Chi-kuadrat (

) dilakukan dengan rumus berikut :
.....................................................................1

=
Dimana

:

= frekuensi pengamatan
= frekuensi harapan

Untuk memperoleh

tabel digunakan derajat kebebasan dk untuk

distribusi Chi-kuadrat yaitu :
dk = ( jumlah kolom – 1) x ( jumlah baris – 1)..........................2
Pada penelitian ini uji Chi-kuadrat dilakukan pada empat poin besar hasil
penelitian. Poin-poin tersebut antara lain : Karakteristik mahasiswa, jenis
kecelakaan, sebab-sebab kecelakaan dan fatalitas kecelakaan. Uji Chi-kuadrat
dilakukan dengan asumsi frekuensi pengamatan
variabel pada tiap jurusan dan frekuensi harapan

diwakili oleh nilai variabeldiwakili oleh total nilai

variabel-variabel pada tiap jurusan.
Hasil uji Chi-kuadrat ditampilkan pada tabel berikut :

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

Tabel 3 Kesamaan pola studi kecelakaan berdasarkan hasil uji Chi-kuadrat

No Variabel

Kesimpulan
Tidak Sama

Sama

Karakteristik mahasiswa
T. Sipil, T. Mesin,
T. Lingkungan,
T. Industri
T. Elektro,
T. Mesin,
T. Lingkungan,
T. Informatika
T. Elektro, T. Mesin,
T. Lingkungan,
T. Industri

1

Data kecelakaan

T. Informatika,
T. Elektro

2

Jenis mobilitas

T. Sipil, T. Industri

3

Kepemilikan SIM

T. Sipil, T. Informatika

Tes kepemilikan SIM

T. Sipil, T. Mesin,
T. Informatika,
T. Lingkungan,
T. Industri

T. Elektro

T. Sipil,
T. Informatika,
T. Lingkungan,
T. Industri

T. Elektro, T. Mesin

4

Jenis kecelakaan
1

Peran saat kecelakaan

2

Jenis kecelakaan jika
jadi
pengemudi
T. Sipil, T. Industri
/penumpang
kend.
Pribadi

T. Elektro, T. Mesin,
T. Lingkungan,
T. Informatika

3

Jenis kecelakaan jika
jadi
penumpang
kendaraan
umum/pedestrian

T. Sipil, T. Mesin,
T. Elektro,
T. Lingkungan,
T. Industri,
T. Infomatika

Sebab-sebab kecelakaan
1

Sikap pelaku kecelakaan

T. Mesin

2

Kondisi perkerasan jalan

T. Informatika

3

Kondisi permukaan jalan T. Sipil

T. Sipil, T. Elektro,
T. Lingkungan,
T. Industri,
T. Infomatika
T. Sipil, T. Mesin,
T. Elektro,
T. Lingkungan,
T. Industri
T. Mesin, T. Elektro,
T. Lingkungan,
T. Industri,
T. Infomatika

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

Sambungan Tabel 3.
Kesimpulan
Tidak Sama
T. Sipil, T. Mesin,
T. Elektro,
T. Lingkungan,
T. Industri,
T. Infomatika

No Variabel

4

Jenis perkerasan

5

Posisi
jalan
kecelakaan

6

Jenis simpangan

T. Informatika

7

Jumlah simpang

T. Lingkungan

8

Ketersediaan rambu

T. Informatika

9

Marka

T. Mesin, T. Elektro,
T. Infomatika

10

Cuaca

T. Sipil

11

Waktu
kecelakaan

saat

T. Sipil, T. Industri

kejadian T. Elektro,
T. Infomatika

Sama

T. Mesin, T. Elektro,
T. Lingkungan,
T. Infomatika
T. Sipil, T. Mesin,
T. Elektro,
T. Lingkungan,
T. Industri
T. Sipil, T. Mesin,
T. Elektro,
T. Industri,
T. Infomatika
T. Sipil, T. Mesin,
T. Elektro,
T. Lingkungan,
T. Industri
T. Sipil,
T. Lingkungan,
T. Industri
T. Mesin, T. Elektro,
T. Lingkungan,
T. Industri,
T. Infomatika
T. Sipil, T. Mesin,
T. Lingkungan,
T. Industri

Fatalitas kecelakaan

1

Fatalitas kecelakaan

T. Sipil, T. Mesin,
T. Elektro,
T. Lingkungan,
T. Industri,
T. Infomatika

2

Penggunaan proteksi

T. Sipil, T. Informatika

T. Elektro, T. Mesin,
T. Lingkungan,
T. Industri

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

Dari dua puluh variabel yang dipasangkan untuk uji Chi-kuadrat (Tabel 3)
diperoleh hasil sebagian besar kecelakaan yang terjadi pada mahasiswa Fakultas
Teknik Unand memiliki pola kecelakaan yang berbeda pada tiap jurusannya.
Pada karakteristik mahasiswa pola kecelakaan yang berbeda terlihat pada
hubungan antara kecelakaan pada masing-masing jurusan dengan pelaku
kecelakaan, jenis mobilitas, dan kepemilikan SIM. Pada variabel pelaku
kecelakaan, kecelakaan umumnya terjadi pada mahasiswa laki-laki, hal ini
didukung dengan proporsi mahasiswa laki-laki lebih banyak dibanding mahasiswa
perempuan, dari kuisioner yang dijalankan, mahasiswa laki-laki yang mengalami
kecelakaan sebanyak 76,33% dan mahasiswa perempuan 23,67%. Selanjutnya
untuk jenis mobilitas, kecelakaan banyak terjadi pada mahasiswa dengan
mobilitas sepeda motor dan untuk kepemilikan SIM 77,50% kecelakaan terjadi
pada mahasiswa yang memiliki SIM.
Pada jenis kecelakaan, perbedaan pola kecelakaan terdapat pada variabel
jenis kecelakaan jika jadi pengemudi / penumpang kendaraan pribadi dimana
kecelakaan yang banyak terjadi dan jenis kecelakaan jika jadi penumpang
kendaraan umum / pejalan kaki.
Untuk sebab-sebab kecelakaan, kesamaan pola terdapat pada variabel
sikap pelaku kecelakaan, kondisi perkerasan jalan, kondisi permukaan jalan,
posisi jalan saat kecelakaan, jenis simpang, jumlah simpang, ketersediaan rambu
dan marka, serta cuaca dan waktu kejadian kecelakaan.
Untuk fatalitas kecelakaan, perbedaan pola kecelakaan terdapat pada
penggunaan proteksi dimana mahasiswa yang menggunakan proteksi yaitu
61,81%.
Pola kecelakaan yang sama terdapat pada variabel-variabel tes
kepemilikan SIM, peran saat kecelakaan, jenis perkerasan dan fatalitas saat
kecelakaan.
Pada tes kepemilikan SIM terdapat satu jurusan yang memiliki perbedaan
pola kecelakaan. Kesamaan pola kecelakaan dipengaruhi banyaknya kecelakaan
terjadi pada mahasiswa yang tidak mengikuti tes kepemilikan SIM. Pada
penelitian ini diasumsikan bahwa responden yang mengikuti tes kepemilikan SIM

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

lebih tahu dengan peraturan lalu lintas sehingga akan lebih berhati-hati di jalan
dan lebih sedikit mengalami kecelakaan lalu lintas.
Untuk variabel peran saat terjadi kecelakaan, kecelakaan terbesar terjadi
saat responden berperan sebagai pengemudi kendaraan, kemudian penumpang
kendaraan umum dan pejalan kaki.
Pada fatalitas kecelakaan, jenis luka yang paling banyak terjadi adalah
luka ringan, dan berlaku pada semua jurusan.
Strategi Peningkatan Kaselamatan Lalu Lintas: Berdasarkan hasil
kuisioner yang telah dijalankan dapat dilihat bahwa kecelakaan di kalangan
mahasiswa umumnya terjadi karena sikap remaja itu sendiri, hal ini dapat dilihat
dari banyaknya kecelakaan yang terjadi pada jalan lurus dan beraspal, jalan yang
mengalami rusak ringan, simpang prioritas, dan kecelakaan yang terjadi adalah
menabrak kendaraan lain. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah untuk
meningkatkan keselamatan lalu lintas di jalan raya.
Pada jalan lurus, beraspal dan mengalami rusak ringan biasanya
pengemudi mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi karena kenyamanan
saat menggunakan jalan. Pada kecepatan tinggi biasanya kendaraan sulit untuk
dikendalikan ditambah dengan pengemudi yang kurang keterampilan atau
pengalaman dalam mengemudikan kendaraan seperti pengemudi dengan tingkat
kesiagaan yang rendah (dissosiated passive) atau pengemudi dengan pengiraan
jarak yang jelek (injudicious). Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan
pembatasan kecepatan pada jalan lurus, menertibkan rambu di pinggir jalan
seperti adanya rambu pembatasan kecepatan ganda pada suatu jalan dalam satu
lingkungan, misalnya ada rambu batasan kecepatannya 25 km per jam dan 40 km
per jam, dua rambu ini akan menimbulkan arti yang ambigu, untuk itu perlu
dilakukan penertiban dan rambu yang tidak digunakan harus dicabut. Untuk jalanjalan lokal seperti jalan di perumahan, jalan di lingkungan kampus pembatasan
kecepatan juga dapat dilakukan dengan memberikan polisi tidur.
Kecelakaan yang terjadi pada simpang prioritas dapat dikurangi dengan
memberikan sosialisasi tentang kendaraan mana yang harus didahulukan melewati
simpang prioritas, melengkapi rambu, dan memberikan traffic light jika volume
lalu lintas cukup tinggi.

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

Kesimpulan; Berdasarkan analisa yang telah dilakukan diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Mobilitas yang banyak digunakan
dikalangan mahasiswa adalah sepeda motor dan kecelakaan paling banyak terjadi
saat mahasiswa berperan sebagai pengemudi kendaraan. Untuk kepemilikan SIM
sebagian besar mahasiswa yang memiliki SIM tidak mengikuti tes kepemilikan
SIM, hal ini berkaitan dengan pengetahuan mahasiswa tentang peraturan dan tata
tertib di jalan raya. 75,85% penyebab kecelakaan dikalangan mahasiswa adalah
dari sisi manusia (human error) seperti kurangnya konsentrasi saat mengendarai
kendaraan atau lengah di jalan raya, kurangnya penguasaan terhadap kendaraan.
Penyebab kedua adalah kurangnya sarana dan prasarana jalan raya seperti rambu
dan marka jalan. Kesamaan pola kecelakaan dikalangan mahasiswa khususnya
mahasiswa Fakultas Teknik Unand yaitu dari segi fatalitas kecelakaan dimana
luka yang banyak terjadi saat kecelakaan adalah luka ringan, sedikitnya
kecelakaan yang menyebabkan luka berat karena kesadaran mahasiswa yang
cukup tinggi untuk menggunakan proteksi saat mengendarai kendaraan yaitu
58,29% menggunakan helm dan 3,52 % menggunakan safety belt dari 199
responden. Kesamaan pola kecelakaan lainnya yaitu dari segi peran saat terjadi
kecelakaan dimana kecelakaan umumnya terjadi saat mahasiswa berperan sebagai
pengemudi kendaraan, dan kondisi jalan saat terjadi kecelakaan dimana
kecelakaan terjadi pada jalan beraspal.
Dalam upaya mengurangi kecelakaan lalu lintas di kalangan mahasiswa
khususnya dan di kalangan remaja umumnya dengan mempertimbangkan
beberapa faktor yaitu jenis kecelakaan, sebab kecelakaan dan fatalitas kecelakaan,
dan berdasarkan analisa serta kesimpulan yang telah dituangkan sebelumnya,
maka penulis memberikan saran: Perlu dilakukan pembatasan kecepatan pada
jalan yang lurus dan kondisi permukaan bagus. Peningkatan sarana dan prasarana
jalan raya seperti ketersediaan rambu dan marka jalan. Realisasi peraturan lalu
lintas di jalan raya sehingga pelanggaran peraturan di jalan raya dapat dikurangi.
Misalnya menindak lanjuti pengguna jalan yang tidak menggunakan proteksi.
Walaupun dari hasil kuisioner mahasiswa yang menggunakan proteksi lebih dari
60%, tapi untuk keselamatan di jalan raya angka tersebut belum cukup.
Melakukan suatu program peningkatan keselamatan di jalan raya untuk remaja

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait khususnya di bidang lalu
lintas dan angkutan jalan yaitu Polisi, Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga dan
Dinas Kesehatan terkait dengan usaha peningkatan pengetahuan remaja tentang
peraturan lalu lintas dan peningkatan disiplin remaja di jalan raya. Perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut tentang kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kalangan
remaja seperti penelitian tentang kecelakaan yang menyebabkan kematian.
Secara keseluruhan hasil penelitian ini menyatakan bahwa kecelakaan lalu
lintas di kalangan remaja disebabkan oleh faktor human error dan kurangnya
sarana dan prasarana jalan.

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

DAFTAR PUSTAKA

PT. Jasa Raharja (2009) Kajian teknis tentang penilaian dampak keselamatan
jalan (Road Safety Impact Assessment/RSIA)
Cariawan, U. et al. (1990) Kendaraan dan kecelakan lalu lintas di jalan tol : studi
kasus di jalan tol Jakarta – Cikampek. In Fourth Annual Conference on
Road Engineering. Directorat General Of Highways.
Dewanti, et al. (1999) Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan penumpang
angkutan laut dan angkutan penyebrangan. Forum Teknik , jilid 23 No.1.
Maret, pp. 116-125.
De Monfort University Library (2009) The Harvard system of Referencing
(WWW)
De
Monford
University.
(Diakses
www.library.dmu.ac.uk/Images/Selfstudy/Harvard.pdf
04/06/2011).
Fachrurrozy. (2001) Keselamatan lalu lintas ( traffic safety ), Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Iskandar, et al. (2000) karakteristik kecelakaan lalu lintas di jalan tol JakartaCikampek dan usulan pemecahannya. Konferensi Nasional teknik jalan
ke 6 Direktorat Jenderal Bina Marga.
Kihlstrom, R. et al. (1976) The demand theory of the weak axiom of revealed
preference. Econometrica. 44 (5). September, pp. 971-978.
Kompas Cyber Media (2007) Angka kecelakaan dan gerakan safety riding saling
mengejar. Jumat 4 Mei. http://www.kompascetak.com/kompascetak/0705/04/otomotif/ (Diakses 23/03/2011).
Lahaie, Sebastian (....) Kernel methods for revealed preference analysis (WWW).
www.research.yahoo.com/files/ECAI-707.pdf ( Diakses 24/05/2011).
Marwoto. (2002) Analisis kecelakaan lalu lintas jalan tol Krapyak - Srondol,
Semarang. Universitas Diponegoro. Semarang.
Peraturan pemerintah (PP) Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu
Lintas Jalan. Jakarta.
Pearmain, D. et al. (1991) Stated preference techniques: a guide to practice. 2nd
ed. London : Steer Davies Gleave Ltd. And Netherlands : Hague
Consulting Group.
Priyanto, et al. (1998) karakteristik kecelakaan lalu lintas di jalan tol Surabaya –
Gempol, Simposium I Forum Studi Transportasi Perguruan Tinggi.
Pujiastutie, E. T.(2006) Pengaruh geometrik jalan terhadap kecelakaan lalu lintas
di jalan tol : studi kasus tol Semarang dan tol Cikampek. Thesis (MT).
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ratinawulan, Y. 2004 Studi kecelakaan lalu lintas di jalan Soekarno-Hatta
Bandung. Thesis (MT). Institut Teknologi Bandung.
Sanko, N. (2001) Guidelines for state preference experiments design. Desertasi
(MSc), School Of International Management Ecole Nationale Des Ponts
Et Chausses University, Paris.

Wiwin Putri Zayu
Program Studi Magister Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Andalas
0921216008

Santoso, T. I.( 2007) Analisis daerah rawan kecelakaan lalu lintas : studi kasus
jalan tol Jatingaleh - Srondol Semarang. Skripsi (SPd). Universitas
Negeri Semarang.
Spiegel, M.R. and Stephens, L. J. (2004) Statistik (Schaum’s Outlines). Edisi
ketiga. Erlangga. Jakarta.
Sugiyanto, G. (2008) Analisis elastisitas dan sensitivitas respon individu dalam
memilih moda antara mobil pribadi dan angkutan umum bus kota dengan
teknik stated preference : studi kasus kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Dinamika Teknik Sipil, 8 (2). Juli, pp. 189 – 199.
Sukarmin, Y. (2009) Sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Yogyakarta terhadap kecelakaan lalu lintas. Cakrawala
Pendidikan, Th. XXVIII No. 1. Februari, Pp. 13-24.
Sutawi. (2006) Membangun budaya keselamatan jalan. Lomba karya tulis
keselamatan
dan
pelayanan
transportasi
Harhubnas.
www.digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10142-Chapter1.pdf
(Diakses 23/03/2011).
Train, K. and Wilson, W. Wesley. (2007) Estimation on state-preference
experiments constructedd from revealed preferrence choices. University
of California : Berkeley and University of Oregon.
Tangpaisalkit, C. et al. (2005) Emphirical studi on identifiying potential black
spots through public participation approach: a case study of Bangkok.
Journal of The Eastern Asia Society for Transpotation Studies, Vol. 6.
pp. 3683-3696.