Tumbang anak usia 3 6 bulan

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah
Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia mempunyai

sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa agar dapat
berguna bagi masyarakat. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut normanorma tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya
mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya.
Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti
persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang, misalnya keperluan dan lingkunagan anak
pada waktu tertentu agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya. Bila lingkungan
akibat sesuatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya segera diubah sedemikian
rupa sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
Sebuah organ yang tumbuh berarti organ itu akan menjadi besar, karena sel-sel dan
jaringan diantara sel bertambah banyak. Selama pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah alat
(organ) dengan fungsi tertentu. Pada permulaannya, organ ini masih sederhana dan fungsinya
belum sempurna. Lambat laun organ tersebut dengan fungsinya akan tumbuh dan berkembang
menjadi organ yang matang, seperti yang diperlukan orang dewasa.
Dengan demikian pertumbuhan, perkembangan dan kematangan tidak dapat dipisahkan

satu dari yang lain. Untuk perkembangan yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu
bersamaan dengan kematangan fungsi. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang
optimum diperlukan berbagai faktor misalnya makanan harus disesuaikan dengan keperluan anak
yang sedang tumbuh. Penyakit infeksi akut maupun kronis menghambat pertumbuhan dan
perkembangan anak, sehingga pencegahan penyakit menular merupakan hal yang penting, di
samping diperlukan bimbingan, pembinaan, perasaan aman dan kasih sayang dari ayah dan ibu
yang hidup rukun, bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat. Sebelum bayi lahir
terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sekali, yaitu dari seorang makhluk yang
terdiri hanya dari satu sel sampai terjadi seorang bayi yang setelah dilahirkan dapat hidup sendiri
terpisah dari ibunya.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa
ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,
kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat
dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan
optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangan.
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi
psikis dan fisik pada diri anak, yang di tunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam

peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam
kehidupan anak menuju dewasa. Perkembangan menandai maturitas dari organ-organ dan sistemsistem, perolehan ketrampilan, kemampuan yang lebihsiap untuk beradaptasi terhadap stress dan
kemampuan untuk memikul tanggung jawab maksimal dan memperoleh kebebasan dalam
mengekspresikan kreativitas.Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara jasmaniah
maupun secara fungsionil. Tahap pertumbuhan anak :
a. Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian mengurang
secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun.
b. Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik
c. Pertumbuhan cepat pada masa akil balik (12-16 tahun).
d. Pertumbuhan kecepatannya mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktu
(kira-kira umur 18 tahun) berhenti

B.

Rumusan masalah
a. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
b. Apa ciri-ciri dan prinsip-prinsip tumbuh kembang anak?
c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak?
d. Apa saja aspek-aspek perkembangan yang dipantau?
e. Bagaimana periode tumbuh kembang anak?


C.

Tujuan

1. Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan
anak usia pra sekolah. Dari mulai tumbuh kembang seperti pada usia balita karena pada
masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan yang menentukkan
perkembangan anak selanjutnya, pada massa ini pula kita dapat mengetahui perkembangan
berbahasa, kreativitas, kesadarn social, maupun kesadaran emosional.
2. Tujuan Khusus
Tujuan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
1 Definisi pertumbuhan dan perkembang anak usia pra sekolah
2 Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang
3 Menjelaskan prinsip tumbuh kembang
4 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah
5 Menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan.
6 Menjelaskan perkembangan


BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian tumbuh dan berkembang
Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan pertambahan jumlah dan ukuran sel
secara kuantitatif, dimana sel-sel tersebut mensintesis protein baru yang nantinya
akan menunjukkan pertambahan seperti umur, tinggi badan, berat badan dan
pertumbuhan gigi.
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan keahlian (kualitas)
dan merupakan aspek tingkah laku pertumbuhan. Contohnya : Kemampuan berjalan
,berbicara dan berlari.(Marni dan Kukuh Rahardjo.2012)
Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda
tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuh dan perkemban
gan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, ju
mlah atau dimensi pada tingkat sel, organ mauun individu.
Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat
(gram, kilogram), satuan panjang (cm,m), umur tulang dan keseimbangan metaboli
k (retensi kalsium, dan nitrogen dalam tubuh).
Perkembangan (devolepment)adalah pertambahan kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan meyangkut adanya proses difere
nsiasi sel-sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa

sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
(Soetjiningsih,1998; Tanuwijaya, 2003).

2.2 Perkembangan dan Stimulasi Anak Usia 3 - 6 Bulan
Pada rentang usia 3-6 bulan kebanyakan bayi sudah mulai menunjukkan polah tingkah yang
mengundang gemas yang melihatnya, karena pada rentang usia tersebut kondisi fisik sang buah
hati sudah mendukung untuk melakukan beragam aktifitas, seperti:
a. Usia 3 bulan

1. Sudah mulai bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat.
2. Memberikan reaksi ocehan ataupun menyahut dengan ocehan.
3. Tertawanya sudah mulai keras.
4. Bisa membalas senyum di saat Anda mengajaknya bicara atau tersenyum.
5. Mulai mengenal ibu dengan penglihatannya, penciuman, pendengaran, serta kontak.
b. Usia 4 bulan
1. Bisa berbalik dari mulai telungkup ke terlentang.
2. Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90 derajat.
3. Sudah bisa menggenggam benda yang ada di jari jemarinya.
4. Mulai memperluas jarak pandangannya.
c. Usia 5 bulan

1. Dapat mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
2. Mulai memainkan dan memegang tangannya sendiri.
3. Matanya sudah bisa tertuju pada benda-benda kecil.
d. Usia 6 bulan
1. Bisa meraih benda yang terdapat dalam jangkauannya.
2. Saat tertawa terkadang memperlihatkan kegembiraan dengan suara tawa yang ceria.
3. Sudah bisa bermain sendiri.
4. Akan tersenyum saat melihat gambar atau saat sedang bermain.
e. Perkembangan usia lahir - 3 Bulan
a. Rasa lapar dan keinginan untuk makan ditunjukkan dengan menangis, bila telah
terpenuhi bayi akan tidur
b. Belajar mengangkat kepala
c. Belajar mengikuti objek dengan matanya
d. Melihat kemuka seseorang dan tersenyum
e. Bereaksi terhadap suara/bunyi
f. Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
g. Menahan barang yang dipegangnya
h. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

f. Perkembangan usia 3 - 6 Bulan

a.

Dapat mendekatkan bibir pada cangkir / tempat minum

b.

Enzim pencernaan akan lengkap pada usia 4 - 5 bulan. Kenalkan pada makanan
tambahan pada usia 6 bulan. Pemberian makanan tambahan terlalu dini dikhawatirkan
akan menimbulkan alergi.

c.

Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan

d.

Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya

e.


Menaruh benda-benda pada mulutnya

f.

Berusaha memperluas lapangan pandangan

g.

Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain

h.

Mulai berusaha mencari benda yang hilang

2.3 Perkembangan Aspek Motorik atau Gerak Kasar
Lanjutkan stimulasi berguling-guling dan menahan kepala tetap tegak.
a. Menyangga berat
Angkat badan bayi melalui bawah ketiaknya ke posisi berdiri. Perlahan-lahan turunkan
badan bayi hingga kedua kaki menyentuh meja, tempat tidur atau pangkuan Anda. Coba agar

bayi mau mengayunkan badannya dengan gerakan naik turun serta menyangga sebagian berat
badannya dengan kedua kaki bayi.
b. Mengembangkan fungsi control terhadap kepala
Latih bayi agar otot-otot lehernya kuat. Letakkan bayi pada posisi telentang. Pegang
kedua pergelangan tangan bayi, tarik bayi perlahan-lahan ke arah Anda, hingga badan bayi
terangkat ke posisi setengah duduk. Jika bayi belum dapat mengontrol kepalanya (kepala bayi
tidak ikut terangkat), jangan lakukan latihan ini. Tunggu sampai otot-otot leher bayi lebih
kuat.

c. Duduk
Bantu bayi agar bisa duduk sendiri. Mula-mula bayi didudukkan di kursi dengan sandaran
agar tidak jatuh ke belakang. Ketika bayi dalam posisi duduk, beri mainan kecil ditangannya.
Jika bayi belum bisa duduk tegak, pegang badan bayi. Jika bayi bisa duduk tegak, dudukkan
bayi

dilantai yang beralaskan selimut, tanpa sandaran atau penyangga.

2.4 Perkembangan Motorik atau Gerak Halus
Lanjutkan stimulasi melihat, meraih dan menendang mainan gantung, memperhatikan
benda bergerak, melihat benda-benda kecil, serta meraba dan merasakan berbagai bentuk

permukaan.
a. Memegang benda dengan kuat
Letakkan sebuah mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah di tangan bayi. Setelah
bayi menggenggam mainan tersebut, tarik pelan-pelan untuk melatih bayi memegang benda
dengan kuat.
b. Memegang benda dengan kedua tangan
Letakkan sebuah benda atau mainan di tangan bayi dan perhatikan apakah ia
memindahkan benda tersebut ke tangan lainnya. Usahakan agar tangan bayi, kiri dan kanan,
masing-masing memegang benda pada waktu yang sama. Mula-mula bayi dibantu, letakkan
mainan di satu tangan dan kemudian usahakan agar bayi mau mengambil mainan lainnya
dengan

tangan yang paling sering digunakan.

c. Makan sendiri
Beri kesempatan kepada bayi untuk makan sendiri, mula-mula berikan biskuitnya
sehingga bayi bisa belajar makan biskuit.
d. Mengambil benda-benda kecil
Letakkan benda kecil seperti remah-remah makanan atau potongan-potongan biskuit di
hadapan bayi. Ajari bayi mengambil benda-benda tersebut. Jika bayi telah mampu melakukan

hal ini, jauhkan pil, obat dan benda kecil lainnya dari jangkauan bayi.

2.5 Perkembangan Aspek Bicara dan Bahasa
Lanjutkan stimulasi berbicara, meniru suara-suara, dan mengenali berbagai suara.
a. Mencari sumber suara
Ajari bayi agar memalingkan mukanya ke arah sumber suara. Mula-mula muka bayi
dipegang dan dipalingkan perlahan-lahan ke arah sumber suara, atau bayi dibawa mendekati
sumber suara.
b. Menirukan kata-kata
Ketika berbicara dengan bayi, ulangi beberapa kata berkali-kali dan usahakan agar bayi
menirukannya. Yang paling mudah ditirukan oleh bayi adalah kata papa dan mama, walaupun
ia belum mengerti artinya.
2.6 Perkembangan Aspek Sosialisasi dan Kemandirian
Lanjutkan stimulasi memberi rasa aman dan kasih sayang, mengajak bayi tersenyum,
mengamati, mengayun, dan menina-bobokkan bayi.
a. Bermain “Ciluk-ba”
Pegang saputangan/kain atau koran untuk menutupi wajah Anda dari pandangan bayi.
Singkirkan penutup tersebut dari hadapan bayi dan katakan “ciluk ba” ketika bayi dapat melihat
wajah Anda kembali. Lakukan hal ini berulang kali. Yang penting, usahakan bayi tidak dapat
melihat wajah Anda untuk beberapa saat dan tiba-tiba wajah Anda muncul kembali dengan
gembira dan berseri-seri. Cara lain adalah mengintip bayi dari balik pintu atau tempat tidurnya.
b.Melihat dirinya dikaca
Pada umur ini, bayi senang melihat dirinya di cermin. Bawalah bayi melihat dirinya di
cermin yang tidak mudah pecah.

c. Berusaha meraih mainan
Letakkan sebuah mainan sedikit diluar jangkauan bayi. Gerak-gerakkan mainan itu di
depan bayi sambil bicara kepadanya agar ia berusaha untuk mendapatkan mainan itu. Jangan
terlalu lama membiarkan bayi berusaha meraih mainan tersebut, agar ia tidak kecewa.Pada
usia 3 bulan, bayi anda menjadi semakin sadar dengan sekelilingnya dan seharusnya sudah
memiliki jadwal tidur, makan dan bermain yang lebih teratur sehingga memungkinkan anda
untuk beristirahat lebih lama.
Berikut penjelasan singkat beberapa perkembangan milestone bayi usia 3 bulan.
A. Tumbuh kembang bayi usia 3 bulan:
Kemampuan motorik
a) Refleks bawaan lahir seperti refleks kaget yang diperlihatkannya pada beberapa bulan
awal biasanya berangsur-angsur hilang sekarang.
b) Otot lehernya bertambah kuat dan bisa menopang kepalanya tanpa atau hanya sedikit
terhuyung-huyung pada posisi tegak.
c) Pertumbuhan bayi 3 bulan - Tubuh bagian atas sudah cukup kuat untuk menopang kepala
dan dadanya dengan tangan pada waktu ditengkurapkan.
d) Mulai bisa menjulurkan kaki dan menendang.
e) Menunjukkan tanda-tanda awal koordinasi mata dan tangan - membuka dan menutup
tangan, memukul ke arah mainan warna warni yang berjuntai, meraih mainan atau giringgiring sekilas,bermain dengan tangan dan memasukkan tangan ke mulut.
f) Ia bahkan mungkin mulai menyadari bahwa ia bisa membuat suara dengan menggerakkan
giring-giring nyaman. Ini merupakan awal pemahaman bayi akan hubungan sebab akibat.
1. Perkembangan bayi 3 bulan: Tidur

1) Tumbuh kembang bayi usia 3 bulan dalam hal sistem saraf semakin sempurna dan
lambungnya sudah bisa menerima lebih banyak susu. Hal ini memungkinkan bayi anda
untuk tidur lebih lama antara enam sampai tujuh jam dalam satu waktu, yang berarti juga
anda bisa tidur lebih nyenyak di waktu malam.
Jadwal tidur siangnya juga harusnya lebih teratur sekarang. Kebanyakan bayi 3 bulan
akan tidur sebentar sekitar 1 1/2 sampai 2 jam beberapa kali dalam sehari.
2. Pertumbuhan bayi usia 3 bulan: Indera
a) Perkembangan bayi umur 3 bulan dalam hal indera pendengaran dan penglihatan juga
semakin sempurna. Bayi 3 bulan menengok dan tersenyum ke arah suara orang tuanya
dan senang mendengar semua jenis musik.
b) Bayi 3 bulan masih lebih senang melihat warna-warna yang tajam dan kontras seperti
mainan berwarna terang.
c) Raut wajah juga sangat menarik hati bayi 3 bulan. Tatap bayi anda dan ia akan balas
menatap mata anda.
B. Tumbuh kembang bayi usia 3 bulan: Komunikasi
1) Di usia 3 bulan, bayi mulai memperlihatkan kemampuan sosialnya. Ia mulai berinteraksi
dengan orang dan tersenyum untuk kesenangan (senyum sosial).
2) Bayi 3 bulan makin jarang menangis, biasanya tidak lebih dari 1 jam per hari. Jika bayi
anda menangis berlebihan dan anda mencemaskan pertumbuhan bayi usia 3
bulan anda, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter anak anda karena penyebabnya
mungkin kolik atau masalah medis lainnya. Pelajari juga Makna Tangisan Bayi.
3) Bayi mulai berceloteh dan dan membuat suara vokal seperti "oh" dan "ah".

1. Perawatan bayi 3 bulan: Tidur

a) Kadang-kadang bayi akan terbangun beberapa saat dan tertidur kembali. Jika bayi anda
terbangun tengah malam biarkan dulu 30 detik sebelum menanganinya agar bayi belajar
untuk tidur kembali sendiri.
b) Jika bayi tidak berhenti menangis karena lapar atau popoknya basah, sebisa mungkin beri
susu atau ganti popoknya dalam keadaan gelap agar ia gampang tertidur kembali. Lambat
laun bayi anda akan mengerti kalau malam adalah waktunya tidur.
2. Perawatan bayi usia 3 bulan: Berkomunikasi dengan bayi anda
Libatkan buah hati anda dalam percakapan dengan meresponi suaranya dan ceritakan apa
yang sedang anda kerjakan seperti "Mama ganti popoknya ya," atau "Ayo buka baju" dsbnya.
Bayi anda akan mendengar suara anda dengan seksama dan memperhatikan ekspresi wajah anda
pada saat anda berbicara. Lambat laun ia akan membuat suara dan gerak isyaratnya sendiri.
Setiap bayi berbeda satu sama lain. Jangan kuatir jika bayi anda melewatkan milestone
tertentu, terutama bila bayi anda lahir prematur. Namun, segera konsultasikan dengan dokter
anak anda jika anda kuatir dengan perkembangan bayi usia 3 bulan anda atau bila pada usia 3
bulan bayi anda belum bisa merespon suara, mengikuti orang atau objek dengan matanya,
tersenyum atau mencoba meraih objek

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan :
1)

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan

interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
2)

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian.
3)

Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan biologis. Misalnya, pertumbuhan

otak, otot, tulang serta penuaan dengan berkurangnya ketajaman pandangan mata
dan berkurangnya kekuatan otot-otot.
4)

Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat memberikan pelayanan dari

mulai manusia sebelum lahir sampai dengan meninggal, dalam merawat kasus yang
samapun tindakan yang diberikan akan sangat berdeda karena setiap orang
adalah unik, sehingga seorang perawat dituntut untuk mengerti proses tumbuh dan
kembang.
5)

Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus

B.Saran
1. Agar anak dapat tumbuh kembang dengan baik maka para ibu – ibu diharapkan dapat
memeperhatikan gizi pada bayi dan melatih anak untuk belajar sesuai dengan tahapanya.
Sebab belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar,
anak

memperoleh

kemampuan

menggunakan

sumber

yang

diwariskan

dan

potensi yang dimiliki anak
2. Dalam mengajar, guru hendaknya mampu mengomunikasikan materi dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan berbagai metode mengajar agar setiap
anak dapat menyerap dan memahaminya untuk kemudian digunakan pada saat
diperlukan. Hal ini hanya dapat dicapai bila guru mengetahui karakteristik muridmuridnya yang visual, yang auditorial maupun yang kinestik
3. Bagi ibu – ibu yang mempubyai anak diharapkan dapat membimbing anaknya ke arah
yang benar agar anaknya memiliki kognitif yang luas dan tidak neniliki gangguan mental.

DAFTAR PUSTAKA
A.Markum, A.H. 1991. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.