GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP DUNIA

GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN;1
Oleh Priyo Sudibyo, S.Pd.I

PENDAHULUAN
Perkembangan adalah suatu yang tidak dapat dihindari, karena segala yang
terjadi di dunia ini selalu berubah dan berkembang. Dalam ilmu biologi, tumbuh dan
berkembang adalah sesuatu yang mutlak terjadi pada makhluk hidup seperti halnya
proses tumbuh-kembang manusia. Pada awal manusia dilahirkan ia merupakan bayi
kecil, kemudian tumbuh dan berubah menjadi anak-anak. Perubahan tidak berhenti di
sini, setelah mengalami vase kanak-kanak, manusia tumbuh dan berubah menjadi
remaja begitu seterusnya. Perubahan yang terjadi tidak hanya dalam wujud fisik, namun
juga pada non fisik. Seperti perubahan pola pikir, kemampuan, kecerdasan, kematangan
dan lain sebagainya.
Perkembangan juga terjadi dalam ranah teknologi dan sistem informasi yang
semakin memberi kemudahan bagi manusia dalam berbagai aspek. Sebelum ditemukan
alat komunikasi telephone, komunikasi jarak jauh membutuhkan waktu berhari-hari
dengan menggunakan media surat. Saat ini komunikasi dengan jarak jauh dapat
dilakukan dengan cepat dan langsung. Itulah salah satu manfaat telephone.
Alat transportasi saat ini mengalami perkembangan yang pesat baik transportasi
darat, laut dan udara. Setiap orang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang
lain dengan cepat.Sebelum adanya pesawat jamaah haji yang hendak menunaikan

ibadah haji dari indonesia membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dapat tiba di
makkah. Saat ini perjalanan Indonesia-Makkah hanay ditempuh dalam beberapa jam
saja. Dengan semakin berkembangnya alat transportasi maka setiap orang dapat
menjadi warga dunia artinya dapat menjadi masyarakat atau penghuni di berbagai
wilayah di dunia, bukan lagi hanya menjadi warga di daerah tertentu.

Disa paika dala se i ar kelas ata kuliah Politik Pe didika Nasio al ya g diampu oleh Dr. Sri
Sumarni, M.Pd Program Studi Magister Pendidikan Islam, Konsentrasi Manajemen dan Kebijakan
Pendidikan Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 17 Oktober 2015.

1

Dua perumpamaan di atas adalah bentuk globalisasi yang ada di sekitar kita.
Disadari atau tidak globalisasi bukan lagi suatu yang harus ditakutkan namun juga tidak
boleh diabaikan. Makalah ini memcoba untuk membahas isu-isu mengenai globalisasi
baik manfaat dan dampak yang ditimbulkan. Seperti masuknya budaya asing yang
melunturkan local genius warga negera Indonesia serta pengaruhnya terhadap
pembentukan karakter anak dan berbagai dampak buruk lainnya. Semoga dengan
ditulisnya makalah ini, ada kedasaran yang muncul untuk dapat mengambil sisi baik dari
globalisasi dan meninggalkan sisi buruk dari globalisasi itu sendiri khususnya pengaruh

globalisasi dalam dunai pendidikan.

GLOBALISASI
Globalisasi dan perkembangan ekonomi, politik dan budaya
Globalisasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada lagi tembok-tembok
pembatas yang menghalangi antar wilayah bahkan antar negara. Setiap manusia bebas
untuk memilih di mana dan kemana ia akan pergi. Pieterse di awal tulisannya dengan
judul Glo alizatio as Hy ridizatio

e guti pe dapat al o te ta g glo alisasi yaitu;

refers to all those processes by which the people of the world are incorporated into a
single world society 2 Globalisasi merupakan proses yang menyatukan masyarakat pada
sebuah masyarakat dunia. Hingga manusia tidak lagi menjadi katak dalam tempurung,
namun bagaikan burung yang bebas menetukan kemana ia akan pergi.
Globalisasi memberi dampak yang luar biasa terhadap perkembangan ekonomi,
politik, budaya dan pendidikan. Dalam bidang ekonomi, globalisasi merujuk pada
adanya sistem ekonomi global dan mendorong pasar kapitalis. Sebagai suatu contoh
munculnya supermarket di berbagai daerah yang menawarkan kemudahan dalam
berbelanja dibanding dengan berbelanja di pasar tradisional. Masyarakat dengan

ekonomi menengah ke atas lebih memilih berbelaja di supermarket karena berbagai
pertimbangan; barang bagus, kemudahan mencari barang yang diinginkan, kondisi

2

Jan Nederveen Pieterse, Globalization and Culture: Global Mélange (Maryland: Rowman & Littlefield,
2015).

1

tempat lebih bersih walau dengan harga sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan
pasar tradisional. Sedikit demi sedikit, hal ini dapat melumpuhkan perkembangan
ekonomi masyarakat lokal dan memperkaya pemilik modal.
Dalam bidang politik, globalisasi membangun adanya hubungan internasional
antar negara. Hubungan ini bagi sebagian negara memberi dampak yang baik, namun
beberapa negara lainnya khawatir akan adanya dampak buruk bagi negara yang
bersangkutan. I Wibowo dala

negara centeng; negara dan saudagar di era globalisasi


mengutip buku state strategic in the global political economy” bahwa; negara negara
maju maupun negara berkembang sama-sama menyiapkan diri menyusun strategi
untuk menghadapai aktor aktor global. Ada setidaknya tujuh strategi yang
dikembangkan oleh negara negara tersebut yaitu;
1. Bergabung dengan negara lain dan membangun sebuah kelopok regional seperti;
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), NAFTA (North American Free Trade Area),
AFTA (Asian Free Trade Area) bahkan Eu (European Union)
2. Mengembangkan model Development State (negara berkembang)
3. Mengembangkan modus "demokrasi sosial' dalam usaha mengintegrasikan diri
dalam ekonomi dunia
4. Berusaha mendomoniasi ekonomi regional, bahkan ekonomi dunia untuk
menjalankan hegemoni
5. Bagi negara miskin dan lemah dapat memanfaatkan tenaga murah yang
melimpah untuk menarik modal asing
6. Mencari niches yang bersifat parasit di pasar dunia, seperti tax heaven
7. Menarik diri dari kompetisi global akibat himpitan struktur.3
Merujuk pada statemen di atas dapat kita simpulkan bahwa ada kekhawatiran dari
negara maju maupun berkembang akan dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi.
Dalam wilayah budaya, globalisasi mencipakan komunikasi global dan standart
budaya skala dunia (Worldwide Cultural Standardization). Sebagai mana yang terjadi


3

I. Wibowo, Negara centeng: negara dan saudagar di era globalisasi (Yogyakarta: Kanisius, 2010), 4.

2

Cocacolanization dan juga McDonaldization4. Artinya globalisasi membuat keseragaman
dan standar yang sama untuk suatu produk di seluruh dunia. Produk yang dimaskud
bukan hanya dalam bentuk barang namun juga dalam pelayanan serta jasa.
Satu hal yang perlu disadari bahwa globalisasi bukanlah suatu proses yang baru
mulai akhir -akhir ini. Globalisasi telah muncul jauh sebelum manusia menyadarinya.
Tatkala ada keinginan manusia untuk pindah dari satu tempat ke tempat yang lain maka
sebenarnya globalisasi telah ada sejak saat itu. Akan tetapi lonjakan perkembanagan
sistem komunikasi memberi dampak yang besar terhadap proses globalisasi. Akan tetapi
sejak masa lalu setiap masyarakat di muka bumi ini merupaka suatu
glo al “ahli s

:


asyarakat

.

PENGARUH GLOBALISASI DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pendidikan tidak dapat terlepas dari dampak globalisasi, seakan globalisasi bagai
ombak yang menyapu bersih apa yang ada dihadapannya baik budaya, ekonomi, politik
dan pendidikan. Sebagai salah satu contoh dampak globalisasi dalam pendidikan adalah
menjamurnya lembaga pendidikan luar negeri yang dibangun di Indonesia. Pendidikan
tersebut pada umumnya lebih baik pengelolaanya dari pada pendidikan nasional. Hal
tersebut menyebabkan banyak masyarakat pribumi, khususnya kelas menengah ke atas
lebih tertarik dengan model pendidikan tersebut dibanding dengan pendidikan lokal.
Akhirnya tidak sedikit lembaga pendidikan nasional yang gulung tikar karena tidak
memiliki murid.
Keadaan seperti ini menjadikan pemerintah Indonesia mau tidak mau harus
memperbaiki sistem pendidikan nasional baik dari pengelolaan hingga kurikulum. Jika
tidak out-put dari pendidikan nasional tidak mampu bersaing di ranah global bahkan
dalam lingkup nasional kalah bersaing dengan lulusan lembaga pendidikan asing.

4


Pieterse, Globalization and Culture.

3

Globalisasi dan Pengembangan Pendidikan di indonesia
Dalam menghadapi globalisasi ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah
dalam mengembangakn pendidikan yang mnajdi dasar pengembangan SDM.
Pengembangan tersebut tidak lain adalah dengan menerapkan konsep Pieterse
mengenai globalisasi yaitu standarisasi sebagaimana yang dilakukan perusahaan
MacDonalization dan CocaColanisation. Perbedaanya adalah ranah dan cakupan
standarisasi itu sendiri. Standar yang ditetapkan pemerintah bersifat nasional (dalam
cakup wilayah Indonesia), tidak melewati batas teritorial negara. Seain itu adu upaya
penerapan sistem mutu dan membangun kerjasama internasional.
1. Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 merupakan usaha
penyamaan manajemen dan pengelolaan pendidikan di Indonesia. Hal tersebut
dilatar belakangi tidak meratanya sistem pengelolaan pendidikan di Indonesia
seperti perbedaan mutu pendidikan di desa dan kota, di jawa dan di luar jawa.
Karena sejak lama mutu pendidika hanya tersentral di kota khususnya di wilayah

jawa. Munculya peraturan ini diharapkan pengembangan lembaga pendidikan di
jawa ataupun di luar jawa serta pendidiakn di kota atau pun di desa memiliki
standar yang sma yaitu standar yang telah dirumuskan oleh pemerintah.
Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan ini memuat delapan (8) standar nasional pendidikan yang terdiri dari:
a. Standar Isi; mencakup lingkup materi ajar dan tingkat kompetensi yang
harus dicapai oleh lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu
b. Standar Proses; terdiri atas proses pembelajaran di suatu lembaga
pendidikan meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang
efektif dan efisien
c. Standar Kompetensi Lulusan; adalah standar yang digunakan untuk
mengukur kompetensi lulusan dari lembaga pendidikan dengan jenjang
tertentu
4

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; adalah kualifikasi (syarat)
yang harus dimiliki oleh pendidik dan tenaga kependidikan berupa
kualifikasi akademik dan kompetensi pendukung

e. Standar Sarana dan Prasarana; adalah uraian sarana dan prasarana yang
harus dimiliki satuan pendidikan. Alat alat ini digunakan unutk
menunjnag proses pembelajran yang berlangsung dan berkelanjutan
f. Standar Pengelolaan; standar yang membahas penerapan manajemen
berbasis sekolah sedangkan dalam pendidikan tinggi lebih mengarah
pada otonomi perguruan tinggi
g. Standar Pembiayaan; standar terkait pembiayaan pendidikan yang
terdiri atas biayainvestasi, biaya operasi dan biaya persoal
h. Standar Penilaian Pendidikan. Standar yang mengatur penilaian dan
evaluasi pendidikan.5
Delapan standar pendidikan nasional ini dikeluarkan dan dikontrol oleh
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) di bawah naungan menteri
pendidikan yang merupakan komando pendidikan di Indonesia. Tujuan dari
munculnya peraturabn pemerintah ini adalah kesamaan mutu lulusan satuan
pendidikan dari masing masing jenjang di seluruh wilayah indonesia. Meski
demikian saat ini masih belum dapat direalisasikan, karena pendidikan masih
tersentral di daerah perkotaan dan di wilayah jawa sebagai sentral
pemerintahan.
Pada tahun 2015 muncul peraturan pemerintah baru menegnai
perubahan kedua atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang

standar nasional pendidikan. Peraturan ini muncul mengahpuskan pasal-pasal
yang sudah tidak sesuai dan menambahakan beberapa perbaikan berkenaan
dengan standar nasional pendidikan diantaranya berkenaan dengan badan
penjaminan mutu.6
2. Akreditasi Dalam Negeri & Luar Negeri (BAN, TUV Rhienland, AUN QA, DLL)

PP
TAHUN
Te ta g “ta dar Nasio al Pe didika ,
.
PP Tahu
Te ta g Peru aha Atas Peratura Pe eri tah No or
“ta dar Nasio al Pe didika ,
.
5

6

Tahu


Te ta g

5

Akreditasi adalah salah satu upaya untuk menjaga kualitas produk yang
diterapkan dalam perusahan perusahan besar paska perang dunia ke II. Sistem
ini diadopsi dalam dunia pendidikan untuk menjaga kuliatas layanan pendidikan.
Implementasi pelaksanaan akreditas merupakan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional (Mendiknas) nomor 087/U/2002. Hasil dari akreditasi diwujudkan
dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan unutk menggambarkan keadaan
sekolah.7
Kebijakan akreditas pada lembaga pendidikan berlaku untuk lembaga
pendidikan negeri dan swasta merupakan revisi dari peraturan Dirjen Disdakmen
nomor 20/C/Kep/1/1983. Pada keputusan sebelumnya, akreditas merupakan
kewajiban bagi lembaga pendidikan non pemerintah (swasta)8.
Kebijakan pelaksanaan akreditasi dilakukan oleh Badan Akreditas Negara
(BAN) di bawah menteri pendidikan dan kebudayaan. Pelaksana akreditas pun
berbeda-beda

berdasarkan

tingkat

satuan

pendidikan.

Akreditasi

sekolah/madrasah dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah
yang selanjutnya disingkat BAN-S/M, pelaksanaan akreditas pendidikan anak
usai dini dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Usia Dini dan Pendidikan
Nonformal yang selanjutnya disebut BAN PAUD dan PNF, sedangkan akreditasi
perguruan tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
yang selanjutnya disingkat BAN-PT.9
Selain lembaga akreditasi nasional, beberapa lembaga pendidikan juga
mendaftrakan diri dalam lembaga akreditasi internasional seperti TUV Rheinland
dan AUN QA (ASEAN University Network - Quality Assurance). TUV Rheinland
adalah perusahaan akreditasi yang bermarkas di Cologne, Jerman. Perusahaan
ini sudah hadir di Indonesia sejak 1996 dengan nama PT TUV International
Indonesia. Kemudian pada tahun 2010 berubah nama menjadi PT TUV Rheinland
Indonesia. Perusahan ini mengaudit pelayanan sehingga pelanggan dari
perusahaan ini tidak hanya lembaga pendidikan, akan tetapi juga mencakup
7

St Kartono, Sekolah bukan pasar: catatan otokritik seorang guru (Penerbit Buku Kompas, 2009).
Ibid.
9
PP 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
“ta dar Nasio al Pe didika .
8

6

perusahan-perusahaan dan pabrik.10 Berbeda dengan TUV Rheinland Akreditasi
AUN QA adalah akreditasi oleh asosiasi perguruan tinggi yang berada di lingkup
ASEAN. Di Indonesia sendiri yang sudah tergabung dalam asosiasi ini baru 4
perguruan tinggi yaitu; Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Institute
Teknologi bandung dan Universitas Airlangga.11

Usaha Pemerintah Dalam Pengembangan Pendidikan Era Globalisasi
Globalisasi memberi dampak yang besar terhadap perkembangan ekonomi, akan
tetapi jika suatu negara tidak siap mengahadapi globalisasi mimpi buruk keterpurukan
ekonomi bisa saja terjadi. Pada akhir 2015 adalah Indonesia memasuki MEA (Masyarakat
Ekonomi Asean) artinya terdapat kemudahan unutk masyarakat Indonesia berkarir di
negara-negara ASEAN, begitu juga sebaliknya masyarakat ASEAN dengan mudah dapat
berkarir di Indonesia. Dalam mempersiapkan keadaan ini, pemerintan sudah
mempersiapkan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dengan munculnya
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 dan SKPI (Surat
Keterangan Pendamping Ijazah) dengan munculnya Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 81 tahun 2014.
1. KKNI
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bidang pendidikan tinggi
merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan capaian pembelajaran

dari jalur

pendidikan nonformal, pendidikan informal, dan/atau pengalaman kerja ke
dalam jenis dan jenjang pendidikan tinggi.12 Kebijakan ini merukapan
pengelompokan kompetensi untuk dapat disetarakan dengan kualifikasi lulusan
luar negeri berdasarkan jenjang pendidikan dan pengalaman kerja. Dengan
Co pa y Profile a d History | Id | TÜV Rhei la d, a essed Ja uary ,
,
http://www.tuv.com/en/indonesia/about_us_id/tuv_rheinland_indonesia/company_profile_id/compan
y_profile.html.
11
AUN Me er U i ersities, accessed January 13, 2016,
http://www.aunsec.org/aunmemberuniversities.php.
12
PERMENDIKBUD No or Tahu
Te ta g Pe erapa Kera gka Kualifikasi Nasio al I do esia
Bida g Pe didika Ti ggi,
.

10

7

demikian masyarakat Indonesia dapat bersaing dengan warga asing berdasarkan
klasifikasi yang telah ditentukan. Berikut pembagian jenjang beserta tingkat
pendidikan.
a. Jenjang 3 setara dengan lulusan diploma 1;
b. Jenjang 4 setara dengan lulusan diploma 2;
c. Jenjang 5 setara dengan lulusan diploma 3;
d. Jenjang 6 setara dengan lulusan diploma 4 atau sarjana terapan dan
Sarjana;
e. Jenjang 7 setara dengan lulusan pendidikan profesi;
f. Jenjang 8 setara dengan lulusan magister terapan, magister, atau
Spesialis satu;
g. Jenjang 9 setara dengan lulusan pendidikan doktor terapan, doktor atau
spesialis dua.

2. SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijasah)
SKPI adalah dokument yang memuat informasi tentang pencapaian
akademik atau kualifikasi dari lulusan pendidikan tinggi bergelar.13 Surat ini
dkeluarkan oleh perguruan tinggi bagi lulusan-lusannya sebagai bukti tertulis
terhadap kompetensi-kmpetensi yang dimiliki. Dokument ini memudahkan
perusahan yang merekrut tenaga kerja untuk mengethui kemampuan/kualifikasi
lulusan suatu perguruan tinggi yang melamar pada perusahaan tersebut. Surat
ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81
Tahun 2014 Tentang Ijasah, Sertifikat Kompetensi, dan sertifikat Kompetensi
Pendidikan Tinggi
Dua hal di atas merupakan upaya untuk menghadapi globalisasi dalam memalui
sektor pendidikan. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Surat Keterangan
Pendamping Ijasah) SKPI digunakan untuk mengukur kompetensi/kualifikasi warga
negera Indonesia.

PERMENDIKBUD No or
Pe didika Ti ggi,
.

13

Tahu

Te ta g Ijasah, “ertifikat Ko pete si Da “ertifikat Profesi

8

KESIMPULAN
Globalisasi bukan suatu yang harus dihindari, akan tetapi merupakan sebuah
kenyataan yang harus dihadapi dengan strategi yang matang agar tidak terseret pada
pusaranya. Menolak globalisasi sama halnya dengan menolak kemajuan, padahal dunia
ini semakin maju dan berkembang. Pendidikan tidak boleh hanya menjadi konsumen
globalisasi namun ke depan mampu menjadi aktor yang bermain di dalamnya sebagai
upaya untuk menamakan karakter mulai bangsa.
Pemerintah Indonesia menerapkan beberapa strategi dalam pendidikan untuk
mengadapi globalisasi diantaranya adalah penerapan Standar Nasional Pendidikan,
penjaminan mutu, akreditasi, penggolongan kualifikasi lulusan lembaga pendidikan
dengan KKNI

serta adanya dokumen pendamping Ijasah (SKPI) yang memuat

kompetensi seorang lulusan.

9

DAFTAR PUSTAKA

AUN

Me

er

U i ersities.

A essed

Ja uary

,

.

http://www.aunsec.org/aunmemberuniversities.php.
Co pa y Profile a d History | Id | TÜV Rhei la d. A essed Ja uary

,

.

http://www.tuv.com/en/indonesia/about_us_id/tuv_rheinland_indonesia/com
pany_profile_id/company_profile.html.
Kartono, St. Sekolah bukan pasar: catatan otokritik seorang guru. Penerbit Buku
Kompas, 2009.
PERMENDIKBUD No or

Tahu

Te ta g Pe erapa Kera gka Kualifikasi

Nasio al I do esia Bida g Pe didika Ti ggi,
PERMENDIKBUD No or

Tahu

“ertifikat Profesi Pe didika Ti ggi,

.

Te ta g Ijasah, “ertifikat Ko pete si Da
.

Pieterse, Jan Nederveen. Globalization and Culture: Global Mélange. Maryland:
Rowman & Littlefield, 2015.
PP

Tahu

Te ta g Peru aha Atas Peratura
Te ta g “ta dar Nasio al Pe didika ,

PP

TAHUN

Pe eri tah No or

Tahu

.

Te ta g “ta dar Nasio al Pe didika ,

.

Wibowo, I. Negara centeng: negara dan saudagar di era globalisasi. Yogyakarta:
Kanisius, 2010.

10

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26