KEBIJAKAN PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU
KEBIJAKAN PENGELOLAAN
RUANG TERBUKA HIJAU
Hendra Wijayanto
Fungsi Kawasan Ruang Terbuka
Hijau
a. Pengamanan keberadaan kawasan lindung
perkotaan;
b. Pengendali pencemaran dan kerusakan tanah,
air dan udara;
c. Tempat perlindungan plasma nutfah dan
keanekaragaman hayati;
d. Pengendali tata air; dan e) Sarana estetika kota.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Manfaat penataan Ruang
Terbuka Hijau di Kawasan
Perkotaan
Sarana mencerminkan identitas daerah;
Sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan;
Sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi sosial;
Meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan;
Menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise
daerah;
Sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa dan
manula;
Sarana ruang evakuasi untuk keadaan darurat;
Memperbaiki iklim mikro; dan
Meningkatkan cadangan oksigen di perkotaan.
Aktor-Aktor yg Terlibat dalam Kebijakan
1. Pemerintah, sebagai pelaku dalam melaksanakan ketentuan
pemerintah.
2. Pengusaha swasta, sebagai pelaku yang melihat ruang terbuka
hijau sebagai lahan yang kurang berfungsi dan berusaha
memanfaatkan dengan penggunaan peruntukan lain yang lebih
ekonomis.
3. Masyarakat kota, berkepentingan terhadap tersedianya ruang
terbuka hijau dengan berbagai fungsi ekologisnya.
4. Masyarakat pendatang, yang cenderung memanfaatkan ruang
terbuka hijau sebagai lahan tempat tinggal.
5. Media masa, yang memberikan opini publik terhadap fungsi dan
manfaat serta keberadaan ruang terbuka hijau kota.
Kelemahan Pembangunan RTH
Adanya tumpang tindih dalam implementasi kebijakan
(pelaksanaan).
Instansi yg bertanggungjwb dlm pengelola ruang terbuka
hijau kota Jakarta meliputi :
1. Dinas Pertamanan
2. Dinas Kehutanan
3. Dinas Pertanian
ketiganya berada dalam lingkup pemerintah daerah DKl
Jakarta.
Adanya kepentingan tertentu sekompok orang
Dalam kaitannya dengan persoalan
tersebut, perlu dipertanyakan:
a. Apakah yang menyebabkan pengelolaan ruang
terbuka hijau kota kurang berhasil ?
b. Ditinjau dari sudut kebijakan ruang terbuka hijau
kota DKI Jakarta yang ada, faktor faktor apakah yang
menghambat dalam pengelolaannya di DKI Jakarta ?
c. Bagaimanakah alternatif kebijakan dalam mengatasi
hambatan dalam pengelolaan ruang terbuka hijau
kota DKI Jakarta?
RUANG TERBUKA HIJAU
Hendra Wijayanto
Fungsi Kawasan Ruang Terbuka
Hijau
a. Pengamanan keberadaan kawasan lindung
perkotaan;
b. Pengendali pencemaran dan kerusakan tanah,
air dan udara;
c. Tempat perlindungan plasma nutfah dan
keanekaragaman hayati;
d. Pengendali tata air; dan e) Sarana estetika kota.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Manfaat penataan Ruang
Terbuka Hijau di Kawasan
Perkotaan
Sarana mencerminkan identitas daerah;
Sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan;
Sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi sosial;
Meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan;
Menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise
daerah;
Sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa dan
manula;
Sarana ruang evakuasi untuk keadaan darurat;
Memperbaiki iklim mikro; dan
Meningkatkan cadangan oksigen di perkotaan.
Aktor-Aktor yg Terlibat dalam Kebijakan
1. Pemerintah, sebagai pelaku dalam melaksanakan ketentuan
pemerintah.
2. Pengusaha swasta, sebagai pelaku yang melihat ruang terbuka
hijau sebagai lahan yang kurang berfungsi dan berusaha
memanfaatkan dengan penggunaan peruntukan lain yang lebih
ekonomis.
3. Masyarakat kota, berkepentingan terhadap tersedianya ruang
terbuka hijau dengan berbagai fungsi ekologisnya.
4. Masyarakat pendatang, yang cenderung memanfaatkan ruang
terbuka hijau sebagai lahan tempat tinggal.
5. Media masa, yang memberikan opini publik terhadap fungsi dan
manfaat serta keberadaan ruang terbuka hijau kota.
Kelemahan Pembangunan RTH
Adanya tumpang tindih dalam implementasi kebijakan
(pelaksanaan).
Instansi yg bertanggungjwb dlm pengelola ruang terbuka
hijau kota Jakarta meliputi :
1. Dinas Pertamanan
2. Dinas Kehutanan
3. Dinas Pertanian
ketiganya berada dalam lingkup pemerintah daerah DKl
Jakarta.
Adanya kepentingan tertentu sekompok orang
Dalam kaitannya dengan persoalan
tersebut, perlu dipertanyakan:
a. Apakah yang menyebabkan pengelolaan ruang
terbuka hijau kota kurang berhasil ?
b. Ditinjau dari sudut kebijakan ruang terbuka hijau
kota DKI Jakarta yang ada, faktor faktor apakah yang
menghambat dalam pengelolaannya di DKI Jakarta ?
c. Bagaimanakah alternatif kebijakan dalam mengatasi
hambatan dalam pengelolaan ruang terbuka hijau
kota DKI Jakarta?