Fungsi Manajemen dalam kegiatan sekolah (4)

Fungsi Manajemen
Manajemen pendidikan PTK mencakup penggunaan fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Dalam perencanaan, manajer menentukan tujuan
dan subsistem operasi dan organisasi pendidikan dan mengembangkan program, kebijaksanaan dan
prosedur yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Retrospect and prospect: pendidikan teknologi kejuruan di indonesia
Pendidikan suatu menunjukan tingkat peradaban dan kehidupan bangsa dan suatu negara
Pendidikan enggambarkan tinggi rendahnya budaya bangsa itu sendiri
Mutual interaction between human knowledge and human adaptive systems
Perkembangan pendidikan kejuruan seiring dengan kegiatan industri(product &services), kebutuhan
masyarakat, perkembangan IPTEK, dan situasi kehidupan bangsa.
Perkembangan pendidikan kejuruan di indonesia 1945-2005
Kurun waktu 1945-1950
Revolusi fisik, perkembangan pendidikan kejuruan mengarah pada penciptaaN Kesempatan belajar
bagi anak semua umur
Pendidikan bertujuan menanamkan moral, mengembangkan jiwa patriot, membangkitkan semangat
perjuangan, jiwa nasionalisme,
Kesadaran berbangsa dan bernegara
Sebagian waktu belajar diarahkan untuk aktivitas perjuangan dalam rangka mempertahankan
kemerdekaan.
Kurun waktu 1950-1957

Kondisi pendidikan di indonesia kurang memadai
Kekurangan guru dalam berbagai bidang studi
Kebijakan penambahan guru dalam jumlah yang besar, pada berbagai bidang dan tingkatantan
pendidikan
Arah pendidikan cenderung pada aktivitas politik praktis, banyak partai poliitik yang berpengaruh
Kegiatan sivitas akademika dipengaruhi oleh petentangan antar partai politik, mengarah pada
masalah non akademis dan mengabaikan tujuan pendidikan nasional.
Kurun waktu 1957-1964
Diterapkan kurikulum STM 1964

Mempersiapkan lulusan untuk bekerja sebagai teknisi pada bidang spesialisasi tertentu sesuai
dengan keahlian
Memberikan kesempatan kepada para lulusan untuk melanjutkan belajar ke jenjang selanjutna atau
bekerja di perusahaan
Kurun waktu 1969-1974(pelita I)
Pengembangan pendidikan disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional jangka panjang dan
REPELITA
Pengembangan pendidikan dilakukan secara prioritas berdasarkan hasil penelitian lapangan,sesuai
dengan keadaan sosial ekonomi masyarakt.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, didukung oleh agro industri: pertanian, perkebunan,

perikanan dan pariwisata
Pendidikan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sektor agro industri
Meningkatkan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan kejuruan
Pengembangan kemampan meliputan kemampuan kognitif, afektif dan sikomotorik.
Keputusan presiden No 34 tahun 1972 tentang arah dan koordinasi pendidikan dan pelatihan.
Koordinasi dalam 4 hal(zanti arbi 1978)
Perencanaan pendidikan dan pelatihan berbagai bidang yang dibutuhkan masyarakat
Penentuan standar lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan jenis dan kualitas,
sesuai dengan permintaan tenaga kerja untuk pembangunan
Pelaksanaan evaluasi terhadap fungsi lembaga pendidikan dan pelatihan
Koordinasi melibatkan 3 departemen dan 1 lembaga: departemen pendidikan dan kebudayaan,
depnaker, deptranskop dan LAN
Kurun waktu 1974-1979 (pelita II)
Boom oil production tahun 1973 dan loan dari bank dunia sangat perpengaruh thp kemajuan di
berbagai sector.
Instruksi presiden No 15 tahun 1974 sebagai pedoman pelaksanaan kepres no 34 tahun 1972
Pengembangan pendidikan kejuruan prioritas untuk mendidik siswa menjadi teknisi, teknisi ahli dan
pengawas pada sektor industri dn perdagangan
Menciptakan kesempatan kerja, pengembangan industri pendukung sektor pertanian dan
pengolahan hasil pertanian

Pendidikan kejuruan pada berbagai jenis keahlian untuk meningkatkan produktivitas, mutu efisiensi
dan efektifitas

Pendidikan kejuruan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kecakapan sebagai tenaga
pembangunan.
Kurun waktu 1979-1984 (pelita III)
Pengembangan 2 LPTK kejuruan : FTK jogyakarta dan padang
Pengembangan 10 BLPT
Pengembangan sekolah kejuruan tingkat pertama
Kurun waktu 1984-1989 (pelita IV)
Amanat presiden pada rakernas depdikbud, 6 juni 1963 mengarahkan minat geenerasi muda kepada
pendidikan kejuruan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional
Pendidikan tidak hanya meningkatkan kecerdasan dan keterampilan, namun ketaqwaan thp Tuhan
YME, budi pekerti, kepribadian, semangat kebangsaan dan cinta tanah air
Perluasan akses pendidikan sesuai dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang, pembinaan
yang mantap dan terpadu, khususnya pendidikan dasar dan kejuruan
Orientasi pendidikan kejuruan ditekankan kepaacara menangkap ikan
Fungsi dan peranan sekolah kejuruan untuk menyiapkan tenaga kerja terdidik, terampil dan
proffesional
Pengembangan pendidikan mengarah 5 sasaran

Meningkatkan relevansi dan mutu program pendidikanUUSPN tahun 1980 dan 4 PERATURAN
PEMERINTAH TAHUN 1990
Pp 29 THUN 1990 (PASAL 1 AYAT 3, PASAL 3 AYAT 1, PASAL 7)MERUPAKAN DASAR PEMERINTAH
MEMBUAT KURIKULUM UNTUK SEKOLAH KEJURUAN.