UJI KORELASI JUMLAH POPULASI KOTA BESAR (1)

UJI KORELASI JUMLAH POPULASI KOTA BESAR TERHADAP RUANG
TERBUKA HIJAU DALAM MENGATASI POLUSI UDARA

1Mahasiswa

� ���

� �� ��

��� ,

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan,
Windblowing97@gmail.com

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Pasundan
Bandung
Jl. Dr. Setiabudi No. 193, Kota Bandung

PENDAHULUAN
Polusi merupakan sesuatu hal yang tidak baik . Polusi adalah suatu pengotoran
atau pencemaran. Polusi ini bisa menyerang apa saja, baik itu udara, polusi tanah,

polusi air, bahkan polusi suara. Dan yang akan kita tegaskan dalam artikel kali ini
adalah mengenai polusi udara.
Penyebab Polusi Udara
Kita telah mengetahui secara singkat atau gambaran umum mengenai apa itu polusi
udara. Selanjutnya juga dijelaskan mengenai apa saja yang sekiranya dapat
menimbulkan polusi udara ini. ada banyak sekali hal yang dapat menimbulkan polusi
udara. Penyebab polusi udara ini pun dapat ditimbulkan melakui kegiatan atau aktivitas
sehari- hari. adapu beberapa hal yang menyebabkan polusi udara antara lain adalah:


Asap kendaraan

Asap kendaraan merupakan penyebab dari polusi yang paling mudah untuk kita temui.
Hal ini karena kendaraan merupakan alat transportasi yang siapa saja mempunyainya,
baik kendaraan roda empat ayau mobil aupun kendaraan bermotor. Asap kendaraan
merupakan salah satu faktor penyumbang polusi udara yang sangat besar. Asap
kendaraan yang setap hari di produksi oleh milyaran kendaraan setiap detiknya akan
sangat menyebabkan polusi udara.
Oleh karena itulah kita sering mendapati bahwa daerah pedesaan udaranya lebih bersih
dan sehat daripada di perkotaan. Hal ini salah satunya karena di pedesaaan jarang kita

temui kendaraan bermotor atau monil, sementara di kota sangat jarang yang
mempunyai kendaraan bermotor maupun mobil.


Asap pabrik

Selain asap kendaraan bermotor atau mobil. Asap pabrik juga termasuk ke dalam
pemicu dari adanya polusi udara. Asap pabrik ini bahkan menyumbang besar sekali gas
karbon di udara. Asap pabrik juga bisa menimbulkan atau menjadi pemicu dari
terjadinya hujan asam.
Asap pabrik yang dihasilkan dan biasanya dibuang melalui cerobong asap, apabila naik
ke permukaan maka akan sangat membahayakan dan juga merupakan penyumbang
dari gas- gas yang berbahaya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya asap
yang dibuang tersebut merupakan wujud dari limbah pabrik yang tidak mempunyai
fungsi sama sekali. Oleh karena itulah keberadaan limbah pabrik yang berupa gas dan
di buang di udara ini merupakan faktor pemicu polusi udara.


Asap rokok


Penyebab polusi udara yang selanjutnya merupakan asap rokok. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwasannya rokok merupakan sesuatu hal yang sangat disukai oleh

masyarakat laki- laki di Indonesia. Banyak sekali orang atau kaum pria di Indonesia ini
yang merokok tanpa memilikrkan resiko yang akan terjadi masa yang akan datang.
Meskipun pemerintah dan bahkan produsen rokok sendiri menghimbau masyarakat
untuk tidak merokok, namun tetap saja orang- orang di Indonesia selalu mencintai
budaya merokok. Asap rokok yang disebabkan oleh karena rokok yang dihisap ini
mengandung banyak sekali gas beracun. Bayangkan saja jika jutaan orang setiap
harinya memproduksi asap rokok, maka hal ini tentu akan sangat mudah menjadi
penyebab terjadinya polusi udara.


Pembangkit listrik

Masih ada beberapa pembangkit listrik konvensional yang menggunakan bahan batu
bara, gas, maupun minyak untuk dapat menghasilkan energi listrik. Sperti yang terjadi
pada kendaraan bermesin yang mana praktiknya proses pembakaran listrik tersebut
terjadi tidak sempurna yang justru akan menghasilkan gas berbahaya yang
menyebabkan polusi udara. Gas- gas yang berbahaya yang telah disebutkan adalah

sulfur

dioksida,

nitrogen

oksida,karbon

dioksia,

serta

partikulat.

Selain

menyebabkan polusi udara, gas- gas berbahaya tersebut juga merupakan penyebab dari
pemanasan global.



Letusan gunung berapi

Selain disebabkan oleh kativitas manusia, ternyata polusi udara juga bisa disebabkan
oleh alam. Faktor alam yang menyebabakan terjadinya polusi udara adakla meletusnya
gunung berapi (baca: penyebab meletusnya gunung berapi). Indonesia merupakan
negaya yang letaknya ada di sepanjang lempeng (baca: letak geografis Indonesia).
Karena pengaruh letak geografis Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi
(baca: tanda gunung berapi akan meletus). Gunung berapi yang ada di Indonesia ini
banyak sekali yang masih aktif dan beberapa di antaranya memiliki siklus meletus yang

rutin beberapa tahun sekali. Oleh karena itulah tidak menutup kemungkinan bahwa
suatu saat akan terjadi letusan gunung berapi.
Gunung berapi yang meletus (baca: dampak letusan gunung berapi) ini merupakan
suatu benca alam. Tidak hanya akan menyebabkan banyak sekali kerusakan dan juga
pencemaran, namun gunung berapi yang meletus ini juga mempunyai dampak yang
postif. Beberapa dampak positif dari gunung berapi adalah Indonesia mempunyai tanah
yang subur (baca: ciri tanah yang subur), karena kandungan abu vulkanik dan juga
lahar dingin akan menyebabkan tanah menjadi subur. Letusan gunung berapi pasti akan
memancarkan yang namanya awan panas, abu vulkanik, dan juga lahar (baca: banjir
lahar) atau lava.

Beberapa hal- hal tersebut akan menyebabkan terjadinya polusi udara. Abu vulkanik
yang jatuh ke pemukiman penduduk akan menempel dimana saja sehingga akan
menyebabkan udara menjadi kotor karena abu ini bisa terbang kapan saja. Abu vulknik
ini sifatnya sangat berbahay karena mengandung beberapa hal seperti logam timah,
tembaga, seng, krom, besi dan juga silika. Kandungan abi vulkanik inilah yang dapat
menyebabkan terjadinya polusi udara.


Pertanian

Pertanian memang suatu hal yang sangat baik dan bermanfaat bagi manusia. Namun
siapa sangka ternyata pertanian ini dapat juga mneyumbang terjadinya polusi udara.
Pertanian dalam era modern ini semakin maju dalam penggunaan bahan- bahan kimia
demi memperoleh tanaman yang subur dan juga tumbu besar. Salah satu caranya adalah
penggunaan persitisa dan insektisida.
Penggunaan bahan- bahan kimia tersebut memang bagus bagi pertanian, namun
tahukah Anda bahan- bahan tersebut juga menyebabkan polusi udara? Pada insektisida,
pestisidan dan juga pupuk- pupuk kimia di dalamnya terdapat amonia dan juga NH3

yang sangat berbahaya bagi atmosfer Bumi. Bahan- bahan tersebut ternyata tidak hanya

dapat menyebabkan polusi udara saja, namun juga polusi air dan juga pencemaran
tanah. Amonia memiliki pengaruh yang dapat mengganggu kesehatan dan juga
menimbulkan penyakit. Adapun penyakit yang disebabkan karena amonia adalah
bronkitis, yakni gangguan pada paru- paru.


Pertambangan

Pertambangan merupakan salah satu bidang yang menjadi sumber penghasilan bagi
negara Indonesia. Pertambangan ini merupakan aktivitas mengambil mineral yang ada
di dalam Bumi dalam jumlah yang besar dan juga dengan megggunakan pearalatan
besar. Kegiatan pertambangan ini terkadang menimbulkan dampak yang sangat buruk,
yakni dapat mengeluarkan banyak bahan kimia dan juga debu yang sangat berpotensi
menyebabkan polusi udara. Pencemaran udara yang diakibatkan dari aktivitas
pertambangan ini akan sangat mengganggu orang- orang yang bekerja di ladang
tambang tersebut maupun masyarakat yang ada di sekitar pertambangan tersebut.


Aktivitas rumah tangga


Siapa bilang bahwa polusi udara haya disebabkan oleh kativitas- aktivitas publik saja?
Ternyata banyak juga aktivitas rumah tangga yang dapat menyebabkan terjadinya
polusi udara. Beberapa aktivitas rumah tangga yang berperan dalammpenciptaan polusi
udara adalah pembakaran sampah, memasak secara tradisonal dengan menggunakan
kayu bakar, pengecatan rumah dan penggunaan beberapa peralatan rumah tangga
lainnya. Sampah merupakan bahan yang mengandung banyak kimia berbahaya, apabila
sampah ini dibakar maka asapnya akan kemana- mana dan mencemari udara.
Demikian halnya apabila kita memasak dengan menggunakan kayu bakar. Setelah itu
proses pengecatan rumah. Cat yang sering digunakan memiliki bau khas yang sangat
menyenagt dan memiliki bahan kimia tinggi. hal inilah yang dapat emnganggu

kesehatan manusia. selain itu penggunaan alat- alat rumah tangga tertentu dapat
menimbulkan zat- zat yang berbagaya bagi atmosfer Bumi, seperti kisal penggunaan
kulkas dan juga AC.


Kebakaran hutan

Bencana alam senajutnya yang menyebabkan terjadinya polusi udara adalah kebakaran
hutan. Hutan yang terbakar akan mengasilkan asap yang bertebaran kemana-kama.

Asap- asap inilah yang menjadi sumber polusi udara. Oleh karena itulah banyak
masalah timbul, terutama penyakit paru- paru apabila terjadi kebakaran hutan.
beberapa masalah yang timbul ketika terjadi kebakaran hutan adalah munculnya
penyakit paru- paru dan juga penyakit kulit.


Timbunan sampah

Beralih ke masalah sosial. Kita tetu tahu bahwa di perkotaan pasti ada yang namanya
tempat penimpunan sampah. Tempat seperti ini merupakan timbunan sampah dari
masyarakat yang ada di perkotaan. Tak jarang tanah yang luas sekali hanyak dijadikan
tempat penimpunan sampah. Timbunan sampah dalam jumlah yang banyak ini terntu
saja akan menyebabkan terjadinya polusi udara. Tidak hanya bau yang tidak sedap,
namun juga berbagai macam penyakit akan menyerang. Dintara penyakit- penyakit
yang dapat menyerang atau timbul adalah gangguan paru- paru dan juga gangguan
kulit.


Penebangan hutan secara liar


Faktor selanjutnya penyebab pencemaran atau polusi udara adalah penebangan hutan
secara liar. Sbenarnya hal ini bukanla penyebab dari polusi udara secara langsung.
Hanya saja kita tahu bahwa salah satu fungsi utama dari hutan adalah untuk menetralisr
udara dan menyerap berbagai macam polutan yang ada di udara. Ketika hutan bayak

kehilangan pohonnya, hanya bisa dibayangkan betapa sulitnya untuk menyerap polutan
yang ada di udara sehingga kita akan mendapati udara yang kotor dan tidak sejuk lagi.
Itulah beberapa hal yang menyebabkan atau memicu terjadinya polusi udara. Hal- hal
tersebut apabila dilakukan terus- menerus dan tidak ada tindakan secara tegas atau
secara pasti akan menyebabkan dampak yang lebih mengerikan lagi. Tidak hanya
polusi udara dalam tingkatan kecil ataupun sedang saja, namun hingga tahap
mengancam keselamatan Bumi beserta mankhluk hidup yang ada di dalamnya.
Dampak dari Polusi Udara

Polusi udara yang merupakan proses pencemaran pada udara ini tentu saja
mempunyai berbagai dampak yang dapat kita rasakan. Dampak yang ditimbulkan
oleh polusi udara ini tentu saja merupakan dampak yang bersifat negatif. Adapun
dampak utama dari adanya polusi udara adalah gangguan kesehatan. Ada banyak
sekali rupa gangguan kesehatan yang akan ditimbulkan dari adanya polusi udara
ini, secara lebih lengkap dan jelas, berikut ini merupakan dampak dari adanya

polusi udara:


Terjadinya gangguan pernafasan seperti misal gangguan paru- paru

Polusi udara sangat mudah sekali menyebabkan datangnya berbagai penyakit,
terutama yang berhubungan dengan paru- paru. Hal ini karena udara merupakan satusatunya sarana kita untuk bernafas, yang diambil dari hidung dan kemudian ke paruparu. Hal ini tentu saja akan otomatis berpengaruh pada organ yag bertanggung jawab
terhadap pernafasan, yaitu paru- paru.


Mengganggu kesehatan kulit, sehingga kulit akan nampak kusam, elastisitas
merosot, penuaan dini, keruput dini, flek hitam, hingga penyakit kanker kulit.



Menyebabkan kambuhnya penyakit asma

Penyakit asma merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan paru- paru
dan sering timbul ketika menghirup udara yang koton selama beberapa waktu


Menimbulkan penyakit batuk

Tindak lanjut dari penyakit pernafasan adalah batuk. Batuk ini akan sering muncul
ketika banyak menghirup udara yang kotor dan tidak steril





Mengganggu pandangan (misalnya asap kebakaran hutan yang ada di
Sumatera)
Menimbulkan stress dan juga cepat naik emosi
Memicu terjadinya hujan asam.

Penceraman udara atau polusi udara yang terlalu lama akan memicu terjadinya
hujan asam ini. proses terjadinya hujan asam bisa dimulai ketika dana belerang atau
sulfur dan juga nitrogen bereaksi dengan oksigen yang berada di udara. Hal ini tentu
akan memicu timbulnya nitrogen dioksida.
Kemudian nitrogen dioksida ini kemudian bereaksi lagi dengan uap air yang
kemudian membentuk asam nitrat dan juga asam sulfat. Sam nitrat dan juga asam sulfat
inilah yang akan bergejolak dan mengalami kondensasi membentuk awan yang
kemudian turun menjadi hujan. Untuk efek dari hujan asam ini tidak perlu ditanyakan
lagi, ada banyak sekali dampak yang merugikan sari adanya hujan asam ini.


Menimbulkan terjadinya pemanasan global

Pemanasan global merupakan dampak jangka panjang dari adanya polusi udara.
Polusi udara dalam kategori tinggi dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu singkat
akan memicu terjadinya pemanasan global. Hal ini karena kekayaan alam telah

disabotase oleh manusia. Manusia yang telah emngalami kemodernan zaman akan
melakukan berbagai macam aktivitas yang memicu polusi udara dan hal ini tidak bisa
dikurangi. Manusia hanya akan mengontrol bertambahnya polusi udara dengan
beberapa hal yang kecil saja. Dan tanpa kita sadari ternyata seiring manusia semakin
modern justru Bumi akan semakin terancam keselamatannya.


Mengganggu pertumbuhan tanaman

Polusi udara juga akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Jadi makhluk hidup
yang menrasakan dampak dari polusi udara tidak hanya manusia dan binatang saja,
bahkan tumbuhan pun merasakan akibatnya. Tanaman yang hidup di lingkungan yang
tingkat pencemarannya lebih tinggi akan mengalami beberapa macam penyakit.
Contoh penyakit yang bisa menyerang tanaman ketika dalam lingkungan udara yang
berpolusi adalah klorosis, nekrosis, dan juga bintik hitam.
Itulah beberapa dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya polusi udara. Selain
dampak yang telah dijelaskan di atas, masih ada dampak- dampak lain yang dapat kita
temui dan tentu saja bersifat merugikan.
Upaya Penanggulangan Polusi Udara
Polusi udara memanglah hal atau peristiwa yang harus diwaspadai, dijauhi atau
bahkan dihilangkan. Hal ini karena kita telah mengetahui bersama bahwasannya polusi
udara atau pencemaran udara ini sangat bersifat tidak baik atau negatif. Oleh karena
itulah kita sebagai manusia sebagai makhluk yang mempunyai akan sudah sepantasnya
menjaga kesehatan Bumi pertiwi dari orang- orang yang tidak bertanggung jawab. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dijadikan solusi menghadapi polusi udara
ini. Beberapa solusi tersebut antara lain sebagai berikut:






Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya udara yang
bersih dan juga bebas dari polusi
Penegakan kembali peraturan atau perundang- undangan tentang lingkungan
Melalukan penyaringan terhadap asap atau limbah asap yang akan dibuang ke
udara bebas agar tidak terlalu membahayakan kesehatan Bumi. Hal ini terutama
harus dilakukan oleh pabrik- pabrik atau lokasi- lokasi yang membuang asap



sebagai salah satu limbahnya.
Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (baca: kekurangan dan kelebihan
bahan bakar fosil) sebagai pembangkit listrik atau energi yang lainnya. Hal ini
karena bahan bakar fosil dapat menghasilkan polutan sehingga sangat



berkontribusi menciptakan pencemaran udara.
Mengalirkan gas buangan ke dalam air laut (baca: ekosistem air laut) atau ke
dalam larutan pengikat terlebih dahulu saat sebelum asap dikeluarkan ke udara
bebas debgan tujuan mengurangi potensi terjadinya pencemaran yang dapat






merusak dan membahayakan lingkungan.
Menggunakan peralatan atau bahan- bahan yang lebih ramah lingkungan dalam
kehidupan sehari- hari
Mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan membiasakan diri menggunakan
transportasi umum atau mulai hidup sehat dengan menggunakan sepeda
Mengganti bahan bakar kendaraan menjadi bahan bakar yang ramah
lingkungan, seperti biogas
Menjaga kelestarian hutan. Dengan kata lain juga ikut melakukan tanam seribu
pohon atau penghijauan dan menghindarkan diri dari orang- orang yang berniat






jahat terhadap hutan.
Tidak melakukan penggundulan hutan
Mulai melakukan penanaman tanaman- tanaman hijau, dimulai dari lingkungan
yang ada di sekitar rumah dan juga dipinggir- pinggir jalan
Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan






Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita dan tidak
membiarkan sampah berserakan
Membedakan sampah yang organik dan juga non organik
Mengolah sampah non organik yang masih layak pakai menjadi barang- barang
yang berguna dan menimbun sampah- sampah organik agar menjadi pupuk




organik
Mengurangi penggunaan insektisida secara berlebihan karena dapat mencemari
tanah
Menumbuhkan kesadaran para petani atau pengusaha agrobisnis untuk tidak
menggunakan hutan sebagai lahan pertanian atau perkebunan. Hal ini karena
hutan sendiri keberadaannya sangatlah dubutuhkan.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi polusi
udara yang ada di Bumi ini. Meskipun kenyataannya polusi udara yang ada di Bumi
telah terlampau parah, namun apabila kita melakukan upaya- upaya tersebut dengan
bersama- sama dan dalam waktu yang konsisten pasti akan tercipta udara yang bersih
dan segar, serta terbentuknya kawasan bebas polusi.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman,
baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang
terbuka hijau dapat mengurangi tingkat polusi udara yang terjadi dikota –kota besar.
Namun sampai saat ini pemanfaatan ruang masih belum sesuai dengan harapan yakni
terwujudnya ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan. Menurunnya kualitas
permukiman di perkotaan bisa dilihat dari kemacetan yang semakin parah,
berkembangnya kawasan kumuh yang rentan dengan bencana banjir/longsor serta
semakin hilangnya ruang terbuka (Openspace) untuk artikulasi dan kesehatan
masyarakat. Sebagai wahana interaksi sosial, ruang terbuka diharapkan dapat

mempertautkan seluruh anggota masyarakat tanpa membedakan latar belakang
sosial, ekonomi, dan budaya.
Aktivitas di ruang publik dapat bercerita secara gamblang seberapa pesat
dinamika kehidupan sosial suatu masyarakat.

Ruang terbuka menciptakan karakter masyarakat kota. Tanpa ruang-ruang
publik masyarakat yang terbentuk adalah masyarakat maverick yang nonkonformisindividualis-asosial, yang anggota-anggotanya tidak mampu berinteraksi apalagi

bekerja sama satu sama lain. Agar efektif sebagai mimbar, ruang publik haruslah netral.
Artinya, bisa dicapai (hampir) setiap penghuni kota. Tidak ada satu pun pihak yang
berhak mengklaim diri sebagai pemilik dan membatasi akses ke ruang publik sebagai
sebuah mimbar politik.

Secara definitif, Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces ) adalah kawasan
atau areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi
perlindungan habitat tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan
jaringan prasarana, dan atau budidaya pertanian. Selain untuk meningkatkan kualitas
atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah, Ruang Terbuka Hijau (Green
Openspaces)

di

tengah-tengah

ekosistem

perkotaan

juga

berfungsi

untuk

meningkatkan kualitas lansekap kota.

Sejumlah areal di perkotaan, dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, ruang
publik, telah tersingkir akibat pembangunan gedung-gedung yang cenderung berpola
“kontainer” (container development) yakni bangunan yang secara sekaligus dapat
menampung berbagai aktivitas sosial ekonomi, seperti Mall, Perkantoran, Hotel,
dlsbnya, yang berpeluang menciptakan kesenjangan antar lapisan masyarakat. Hanya
orang-orang kelas menengah ke atas saja yang “percaya diri” untuk datang ke tempattempat semacam itu. Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 % dari luas wilayah.

Hampir disemua kota besar di Indonesia, Ruang terbuka hijau saat ini baru mencapai
10% dari luas kota. Padahal ruang terbuka hijau diperlukan untuk kesehatan, arena
bermain, olah raga dan komunikasi publik. Pembinaan ruang terbuka hijau harus
mengikuti struktur nasional atau daerah dengan standar-standar yang ada.

Hal ini lebih lanjut mengungkapkan bahwa diperkirakan 75% fungsi ruang
terbuka hijau dapat tercapai. Hal ini dikarenakan padatnya tingkat permukiman
sehingga ruang terbuka berfungsi menjadi daerah interaksi antar individu yang sangat
penting bahkan dibutuhkan.
BERDASARKAN FUNGSI
1.Fungsi Ekologis
2. Fungsi Sosial Budaya
3. Fungsi Arsitektural/Estetika
4. Fungsi Ekonomi

TINJAUAN TEORI
Polusi udara
Polusi udara merupakan suatu kondisi dimana udara yang ada di sekitar ini
dicemari oleh bahan- bahan kimia, zat atau partikel yang bersifat negatif, atau bahan
biologis lainnya yang bersifat membahayakan manusia maupun makhluk hidup
lainnya. Polusi udara atau yang juga disebut sebagai pencemaran udara ini seringkali
mengakibatkan berbagai macam dampak yang merugikan, tidak hanya bagi manusia
saja, namun juga bagi mankhluk hidup lainnya dan bahkan planet Bumi (baca: planet
di tata surya) pada umumnya.
Polusi udara ini merupkan suatu kondisi yang menggambarkan udara yang
tidak murni lagi (baca: ciri-ciri udara yang bersih dan sehat) karena tercemar oleh
berbagai macam zat- zat polutan. Terjadinya polusi udara ini tidak lain dan tidak bukan
merupakan dampak dari ulah manusia sendiri. Polutan yang mencemari udara ini
paling banyak berupa asap- asap yang di dalamnya mengandung banyak sekali
penyakit dan juga hal merugikan lainnya. Maka dari itulah disebut sebagai polusi udara.
Asap- asap yang menyebabkan pencemaran udara ini alan semakin banyak kita
temui ketika zaman yang kita tempati ini semakin modern dan semakin banyak
aktivitas- aktivitas industri manusia. Selain aktivitas industri dari pabrik- pabrik,
aktivitas merokok di kalan manusia juga menyumbang dampak yang cukup siginifikan
terhadap tingkat polusi udara dan juga asap- asap kendaraan bermotor pun demikian.
Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area yang memanjang berbentuk jalur dan
atau area mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja di tanam. Dalam

Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang menyebutkan bahwa 30%
wilayah kota harus berupa RTH yang terdiri dari 20% publik dan 10% privat. RTH
publik adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota/kabupaten
yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Contoh RTH Publik
adalah taman kota, hutan kota, sabuk hijau (green belt), RTH di sekitar sungai,
pemakaman, dan rel kereta api. Sedangkan RTH Privat adalah RTH milik institusi
tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara
lain berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami
tumbuhan.
Populasi
Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek
yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam
penelitian. Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan
tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah
yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua
karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu
orangpun bisa digunakan sebagai populasi, karena satu orang tersebut memiliki
berbagai karakteristik, misalnya seperti gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain
sebagainya.
Di bawah ini beberapa pengertian populasi menurut para ahli:


Menurut, Ismiyanto – populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas subjek
penelitian yang dapat berupa; orang, benda, / suatu hal yang di dalamnya dapat
diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian.



Sedangkan Arikunto – Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,



maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Dan menurut Sugiyono – Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas,
obyek/subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Kota
Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh

kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai
fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Pengertian "kota"
sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian "town" dan "city"
dalam bahasa Inggris. Selain itu, terdapat pula kapitonim "Kota" yang merupakan
satuan administrasi negara di bawah provinsi. Artikel ini membahas "kota" dalam
pengertian umum (nama jenis, common name).Kota dibedakan secara kontras dari desa
ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau
status hukum . Desa atau kampung didominasi oleh lahan terbuka bukan pemukiman.
Uji Korelasi
Secara sederhana, korelasi dapat diartikan sebagai hubungan. Namun ketika
dikembangkan lebih jauh, korelasi tidak hanya dapat dipahami sebatas pengertian
tersebut. Korelasi merupakan salah satu teknik analisis dalam statistik yang digunakan
untuk mencari hubungan antara dua variabel yang bersifat kuantitatif. Hubungan dua
variabel tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula
terjadi karena kebetulan saja. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan
pada variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur
dengan arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif).

Dalam Matematika, korelasi merupakan ukuran dari seberapa dekat dua variabel
berubah dalam hubungan satu sama lain. Sebagai contoh, kita bisa menggunakan tinggi
badan dan usia siswa SD sebagai variabel dalam korelasi positif. Semakin tua usia
siswa SD, maka tinggi badannya pun menjadi semakin tinggi. Hubungan ini disebut
korelasi positif karena kedua variabel mengalami perubahan ke arah yang sama, yakni
dengan meningkatnya usia, maka tinggi badan pun ikut meningkat.
Sementara itu, kita bisa menggunakan nilai dan tingkat ketidak hadiran siswa sebagai
contoh dalam korelasi negatif. Semakin tinggi tingkat ketidak hadiran siswa di kelas,
maka nilai yang diperolehnya cenderung semakin rendah. Hubungan ini disebut
korelasi negatif karena kedua variabel mengalami perubahan ke arah yang berlawanan,
yakni dengan meningkatnya tingkat ketidak hadiran, maka nilai siswa justru menurun.
Kedua variabel yang dibandingkan satu sama lain dalam korelasi dapat dibedakan
menjadi variabel independen dan variabel dependen. Sesuai dengan namanya, variabel
independen adalah variabel yang perubahannya cenderung di luar kendali manusia.
Sementara itu variabel dependen adalah variabel yang dapat berubah sebagai akibat
dari perubahan variabel indipenden. Hubungan ini dapat dicontohkan dengan ilustrasi
pertumbuhan tanaman dengan variabel sinar matahari dan tinggi tanaman. Sinar
matahari merupakan variabel independen karena intensitas cahaya yang dihasilkan oleh
matahari tidak dapat diatur oleh manusia. Sedangkan tinggi tanaman merupakan
variabel dependen karena perubahan tinggi tanaman dipengaruhi langsung oleh
intensitas cahaya matahari sebagai variabel indipenden.
Signifikansi
Signifikan artinya meyakinkan atau berarti, dalam penelitian mengandung arti
bahwa hipotesis yang telah terbukti pada sampel dapat diberlakukan pada populasi.
Jika tidak signifikan berarti kesimpulan pada sampel tidak berlaku pada populasi (tidak
dapat digeneralisasi). Tingkat signifikansi 5% atau 0,05 artinya kita mengambil resiko

salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar ebanyakbanyaknya 5% dan benar dalam mengambil keputusan sedikitnya 95% (tingkat
kepercayaan). Atau dengan kata lain kita percaya bahwa 95% dari keputusan untuk
menolak hipotesa yang salah adalah benar. Ukuran 0,05 atau 0,01 adalah ukuran yang
umum sering digunakan dalam penelitian. Taraf kesalahan yang lebih kecil atau lebih
teliti biasanya digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu, misalnya untuk meneliti
makanan, miuman atau obat; dibutuhkan ketelitian tingkat tinggi yang biasa
menggunakan taraf signifikansi seperti 0,005 atau 0,001.
Pertimbangan yang dipergunakan untuk menentukan tingkat signifikansi ini
tergantung dari besaran nilai tingkat keyakinan (confidence level) yang dipilih peneliti.
Jika yang bersangkutan menginginkan tingkat keyakinan sebesar 99%, maka
signifikansi akan sebesar 1%. Jika yang bersangkutan menginginkan tingkat keyakinan
sebesar 95%, maka signifikansi akan sebesar 5%. Pertimbangan lain ialah berkaitan
dengan ukuran sampel. Semakin kecil tingkat signifikansi, maka peneliti akan
membutuhkan data yang semakin besar. Sebaliknya, semakin besar tingkat
signifikansi, maka peneliti akan membutuhkan data yang semakin kecil.

APLIKASI DALAM SPSS
A. Signifikansi :
1. Berkenaan dengan besaran angkat jika 0, maka artinya tidak ada
korelasi sama sekali dam jika korelasi 1 berarti korelasi sempurna,
halini berarti bahwa semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan dua
variabel semakin kuat, sebaliknya, jika r (koefisien korelasi) mendekati
0 maka hubungan dua variabel semakin lemah. Sebagai standarisasi,
angka korelasi diatas 0,5 menunjukan korelasi yang cukup kuat,
sedangkan 0,5 korelasi lemah.
2. Selain besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada
penafsiran hasil. Tanda negatif (-) pada output menunjukana danya
arahan yang berlawanan, sedangkan tanda positif (+) pada output
menunjukan adanya arahan yang sama.
B. Dasar pengambilan keputusan Pada Uji korelasi :
1. Berdasarkan nilai signifikansi : jika nilai signifikansi > dari 0,05 maka
kesimpulannya tidak terdapat korelasi, sedangkan jika < 0,05 maka
terdapat korelasi.
2. Berdasarkan tanda bintang (*) yang diberikan SPSS : jika terdapat
tanda bintang pada pearson corelation maka antara variabel yang
dianalisi terjadi korelasi, sebaliknya jika tidak terdapat tada bintang
tidak terjadi korelasi.
C. Kasus :
Penelitian Tingkat jumlah penduduk dan tingkat polusi udara di beberapa Kota
Besar dunia terhadap tingkat jumlah Ruang terbuka hijau.

No.

Kota

Populasi

RTH

(m2/jiwa) Polusi udara

(juta jiwa)
1

New Delhi

67

12

50

2

Patna

54

10

34

3

Jakarta

33

11

28

4

Rawalpindi

32

10

25

5

Doha

21

21

17

6

Mediternia

30

17

35

7

Narayonganj

155

29

89

8

Khoramadad

76

15

102

9

Mesir

80

25

73

10

Mongolia

64

25

140

D. Aplikasi SPSS
Berikut merupakan langkah-langkah dalam menggunakan uji linearitas pada
SPSS, diantaranya :
1. Buka SPSS
2. Klik Variable View, kemudian kebagian Name tulis saja Populasi,
kemudian di baris sebelumnya RTH, dan polusi pada kolom Type ubah
menjadi numeric.

3. Kemudian pindahkan ke bagian Data View dan lengkapi data seperti
gambar dibawah ini.

4. Klik menu Analyze, kemdian pilih Correlate, dan klik Bivariate.

5. Selanjutnya akan muncul kotak dengan nama Bivariate Correlations,
masukkan variable Populasi ,RTH, dan Polusi

ke kolom variable.

Pastikan kolom Correlation Coefficient sudah mencentang Pearson,
kemudia Test Of Significance sudah mencentang Two Tailed. Dan
Falg significant correlation juga sudah dicentang.

6. Klik OK, maka akan keluar sebagai berikut.

Dalam pengambilan keputusan, dapat dilihat dari nilai signifikansi dan nilai pearson
pada tabel Correlation , maka dapat dilihat 2 pertimbangan :
1. Berdasarkan nilai signifikansi : dari output diatas, diketahui antara
Populasi dengan Ruang terbuka hijau, nilai signifikasi 0,063 < 0,05 yang
berarti terdapat korelasi yang signifikan. Selanjutnya antara Populasi
dengan Polusi nilai signifikansinya 0,072 < 0,05 terdapat korelasi yang
signifikan. Terakhir antara Ruang terbuka hijau dengan Polusi 0,074 <
0,005 terdapat nilai yang signifikan.
2. Melihat Nilai Parson Correlation : dari output diatas, diketahui bahwa
nilai Pearson Correlation yang dihubungkan antara masing-masing variabel
tidak mempunyai tanda bintang, ini berarti terdapat korelasi yang tidak
signifikan antara variabel yang berhubugan.

DAFTAR PUSAKA
[1]. Diambil pada 6 Maret 2018 dari https://leumburkuring.wordpress.com/tataruang-2/animasi-3d/ruang-terbuka-hijau/
[2]. Diambil

pada

6

Maret

2018

dari

https://tesisdisertasi.blogspot.co.id/2009/12/pengujian-linieritas-alat-ukur.html
[3]. Diambil pada 6 Maret 2018 dari https://www.statistikian.com/2013/01/ujinormalitas.html
[4]. Diambil pada 6 Maret 2018 dari https://rustam2000.wordpress.com/ruangterbuka-hijau/
[5]. Diambil pada 6 Maret 2018 dari http://belajarstatistikpenelitian.blogspot.co.id/
[6]. Diambil

pada

6

Maret

2018

dari

http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-populasi-dan-sampel-sertateknik-sampling.html
[7]. Diambil

pada

14

maret

2018

https://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/udara/polusi-udara-penyebab-dampak-dan-upaya-menanggulanginya