laporan praktikum perubahan materi Indonesia

I.

Tujuan
Mengelompokan perubahan materi ke perubahan fisika atau perubahan
kimia.

II.

Dasar Teori
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati
ruang. Materi dapat berupa padat, cair atau gas. Materi dibedakan dari
sifat-sfat ekstensif (sifat yang tergantung bentuk, ukuran dan jumlah zat)
serta sifat intensif (yang tidak tergantung hal-hal di atas). Materi dapat
berubah secara kimia (menghasilkan zat baru) maupun secara fisik (tidak
menghasilkan zat baru). Makhluk hidup dan yang tidak hidup terdiri atas
materi: manusia, tumbuh tumbuhan, hewan, air, batu, kayu, garam dan
benda benda apa saya di sekitar kita termasuk materi. Zat adalah materi
yang memiliki susunan tertentu atau tetap dan sifat-sifat yang tertentu
pula. Setiap zat memiliki sifat-sifat yang berbeda. Sifat-sifat tersebut
meliputi sifat fisika dan sifat kimia. Berdasarkan sifat-sifat tersebut,
beberapa zat dapat mengalami perubahan baik secara fisik maupun secara

kimia.
1. Sifat Fisika
Zat memiliki ciri khas masing-masing. Kawat tembaga dapat kamu
bengkokkan

dengan

mudah,

sedangkan

sebatang

besi

sulit

dibengkokkan. Ciri khas suatu zat yang dapat diamati tanpa mengubah
zat-zat penyusun materi tersebut, dinamakan sifat fisika. Sifat fisika
suatu benda, antara lain:

a. Wujud Zat
Tiga macam wujud zat yang kita kenal adalah : padat, cair dan gas.
Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa
peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu: menguap, mengembun,
mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal. Zat memiliki titik
didih dan titik lebur yang berbeda-beda untuk masing-masing jenis
zat. Titik didih air pada tekanan udara normal (76 cmHg) adalah
1000 C.

1

b. Massa
Massa zat dapat diukur dengan gelas ukur dengan menggunakan
timbangan atau neraca.
c. Volume
Volume dapat diukur dengan gelas ukur atau volumetrik.
d. Massa Jenis
Massa jenis adalah massa setiap satuan volume benda. Massa jenis
rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total
volumenya.

e. Titik didih
Semakin tinggi titik didih suatu zat, semakin sulit zat tersebut
untuk mendidih dan mengaup.
f. Kekerasan atau mekanis
Kekerasan adalah sifat ketahanan suatu zat terhadap gesekan dan
tempaan. Intan merupakan zat paling keras diantara benda-benda
lainnya.
g. Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna
merupakan sifat fisika yang dapat kamu amati secara langsung.
Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang
membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna
putih, karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu pudar dan
lain–lain.
h. Kelarutan
Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat
dapat larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam air,
tetapi kopi tidak dapat larut dalam air. Kelarutan suatu zat dalam
pelarut tertentu merupakan sifat fisika.
i. Daya hantar listrik

Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Benda
yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor,

2

sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut
isolator. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala
yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber
tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat kamu amati adalah
lampu dapat menyala. Daya hantar listrik merupakan sifat fisika.
j. Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua
yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik
adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan
benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh
magnet. Misal, terdapat campuran antara serbuk besi dan pasir.
Pemisahan campuran ini tidak dapat dilakukan dengan penyaringan
atau pengayakan. Cara yang lebih mudah

adalah dengan


mendekatkansebuah magnet pada campuran tersebut. Serbuk besi
termasuk bahan magnetik, maka akan tertarik pada magnet
tersebut. Perbedaan fisika seperti ketertarikan suatu benda pada
sebuah magnet dapat digunakan untuk memisahkan suatu zat
dalam campuran.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan
terbentuknya zat jenis baru. Besi termasuk zat yang mudah bereaksi
dengan oksigen, sehingga dapat mengakibatkan besi berkarat. Berikut
ini beberapa contoh sifat kimia yang dimiliki suatu benda, yaitu:
a. Mudah terbakar
Zat yang mudah terbakar yaitu zat yang mudah bereaksi dengan
oksigen. bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Dengan
mengetahui sifat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, kita akan
dapat menggunakannya secara aman.
b. Busuk dan asam
Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman,
dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk
dan berubah rasa menjadi asam.


3

Misal, nasi yang dibiarkan berhari–hari bereaksi dengan udara
menjadi basi, susu yang berubah rasa menjadi asam.
c. Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda
tersebut berkarat. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat
mudah berkarat. Terdapat benda-benda yang tidak dapat berkarat,
seperti: plastik dan kaca. Berkarat merupakan sifat kimia, sebab
terjadi reaksi yang menghasilkan zat jenis baru.
d. Mudah meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat
mudah meledak, seperti: magnesium, uranium dan natrium.
e. Racun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara
lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat
beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama, baik
serangga maupun tikus.
Berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia diatas suatu zat dapat mengalami

perubahan, baik perubahan fisika maupun perubahan kimia. Berikut ini
dijelaskan tentang perubahan tersebut.
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan pada zat yang tidak
menghasilkan zat jenis baru. Misal, beras yang ditumbuk menjadi
tepung. Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan
bentuk dan ukuran yang berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras
dan tepung tetap sama. Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain:
menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, mengkristal
merupakan perubahan fisika. Terdapat beberapa ciri- ciri pada
perubahan fisika, yaitu: tidak terbentuk zat jenis baru, zat yang
berubah dapat kembali ke bentuk semula, hanya diikuti perubahan sifat
fisika saja. Perubahan sifat fisika yang tampak adalah bentuk, ukuran,
dan warna berubah.

4

2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia yaitu suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil
reaksi, terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi.

Biasanya, suatu perubahan kimia disertai oleh kejadian-kejadian fisis,
seperti perubahan warna, pembentukan endapan, atau timbulnya gas.
Contoh perubahan kimia, antara lain: nasi membusuk, susu yang basi,
sayur menjadi basi, telur membusuk, besi berkarat, dan lain-lain.
Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu: terbentuk
zat jenis baru, zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula,
diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi
perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat
sesudah reaksi.
III.

Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Tabung Reaksi dan Rak Tabung
b. Pembakar Spiritus
c. Penjepit Tabung
d. Spatula Baja
2. Bahan
a. Lilin
b. Serbuk Belerang

c. Pita Magnesium

IV.

Gambar Rangkaian Alat

Tabung Reaksi dan Rak Tabung

Penjepit Tabung

5

Spatula Baja
V.

Pembakar Spiritus

Cara Kerja
1. Memasukan potongan lilin kedalam sebuah tabung reaksi. Dengan
menggunakan penjepit tabung, panaskan tabung hingga lilin di

dalamnya meleleh. Kemudian meletakannya di rak tabung dan
membikarkan tabung beserta isinya dingin.
2. mengambil sedikit serbuk belerang dengan sepatula baja, kemudian
membakarnya (tetap dalam spatula baja). mencium bau gas yang
terbentuk dengan cara mengibas-ngibaskan dengan tangan.
3. Mengambil pita magnesium, menjepit salah satu ujungnya, bakar
ujung yang lain sehingga mulai berpijar. Setelah pijarnya padam,
mengamati abu yang terbentuk.

VI.

Hasil Pengamatan
1. Lilin
Lilin padat setelah dipanaskan menjadi cair dan setelah di dinginkan
menjadi padatan lilin kembali. Dan yang semula berwarna putih, saat
berbentuk cair berwarna jernih dan saat membeku kembali, warnanya
berubah menjadi putih kembali.
2. Serbuk belerang
Serbuk belerang setelah dibakar berubah warna yang semula kuning
pucat, setelah dibakar berubah warna menjadi hitam dan menghasilkan

bau menyengat.

3. Pita magnesium
6

Pita magnesium yang semula berwarna hitam, setelah di bakar
menghasilkan abu berwarna putih dan saat dibakar mengeluarkan
cahaya terang dan asap berwarna putih.
VII.

Pembahasan
1. Lilin
Lilin yang semula padat, setelah dipanaskan menjadi cair karena
susunan partikelnya merenggang akibat kenaikan suhu dan setelah
didinginkan menjadi padat kembali karena susunan partikelnya
kembali menyusut akibat penurunan suhu. Dan yang semula berwarna
putih, saat berbentuk cair berwarna jernih dan saat membeku kembali,
warnanya berubah menjadi putih kembali karena sifat kimia benda
dalam fase tertentu tetap sama yang berubah yaitu sifat fisikanya.
2. Serbuk belerang
Serbuk belerang yang dibakar menghasilkan zat baru yang semula
barwarna kuning pucat menjadi gelap dan menghasilkan gas yang
berbau menyengat. Reaksi pembakaran serbuk belerang menghasilkan
gas SO2 yang berbau tajam. Bersifat korosif dan beracun karena selalu
mengikat oksigen untuk mencapai kestabilan gasnya. Konsentrasi gas
SO2 di udara akan mulai terdeteksi oleh indra manusia manakala
konsentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm. Persamaan reaksinya
sebagai berikut :
S (s) + O2 (g) (udara)

SO2 (g)

Namun gas tersebut akan bertemu dengan oksigen yang ada di udara
dan kemudian membentuk gas SO3 melalui reaksi berikut :
2SO2 (g) + O2 (g) (udara)

2SO3 (g)

3. Pita magnesium
Pita magnesium (Mg) setelah dibakar berubah warna dari yang semula
berwarna hitam menjadi abu berwarna putih yaitu Mg3N 2. Dan pada
saat dibakar mengeluarkan cahaya terang dan asap berwarna putih
yaitu 2MgO. Persamaan reaksi pembakaran pita magnesium :
5Mg (s) + O2 (g) (udara) + N2 (udara)

2MgO (g) + Mg3N2 (s)

Pertanyaan

7

Kelompokan perubahan materi di atas kedalam perubahan kimia atau
perubahan fisika dan jelaskan alasannya
Jawaban
1. Lilin
Lilin meleleh tidak menghasilkan zat baru karena setelah dipanaskan
dan didinginkan lilin hanya berubah bentuk dan berubah warna. Lilin
yang semula padat, setelah dipanaskan menjadi cair dan setelah
didinginkan menjadi padat kembali. Dan yang semula berwarna putih,
saat berbentuk cair berwarna jernih dan saat membeku kembali
warnanya berubah menjadi putih kembali. Sehingga lilin yang dibakar
termasuk perubahan fisika.
2. Serbuk belerang
Serbuk belerang yang dibakar menghasilkan zat baru yang semula
barwarna kuning pucat menjadi gelap dan menghasilkan gas yang
berbau menyengat. Sehingga pembakaran serbuk belerang termasuk
perubahan kimia karena setelah pembakaran serbuk belerang,
dihasilkan zat baru yang berbeda dengan serbuk belerang sebelum
reaksi. Zat baru ( produk ) yaitu sisa pembakaran yang berwarna hitam
dan asap yang berbau menyengat. Dan serbuk belerang setelah dibakar
tidak dapat kembali ke bentuk semula.
3. Pita magnesium
Pita magnesium setelah dibakar berubah warna dari yang berwarna
hitam menjadi berwarna putih. Dan saat dibakar mengeluarkan cahaya
terang dan asap berwarna putih. Hal ini termasuk perubahan kimia
karena setelah pita magnesium dibakar, dihasilkan zat baru ( produk )
yang berbeda dengan pita magnesium sebelum reaksi pembakaran,
yaitu abu yang berwarna putih dan gas berwarna putih. Dan pita
magnesium setelah dibakar tidak dapat kembali ke bentuk semula.

VIII.

Kesimpulan

8

1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan pada zat yang tidak
menghasilkan zat jenis baru.
Kegiatan yang termasuk Perubahan fisika : lilin yang di panaskan.
Lilin yang dipanaskan hanya menunjukkan bentuk dan warna yang
berubah, tetapi sifat molekul zat pada lilin padat dan lilin cair sama.
Ciri-ciri pada perubahan fisika, yaitu: tidak terbentuk zat jenis baru, zat
yang berubah dapat kembali ke bentuk semula, hanya diikuti
perubahan sifat fisika saja, Bau, suhu, wujud, dan warna materi tidak
berubah serta tidak menghasilkan endapan. Perubahan sifat fisika yang
tampak adalah bentuk, ukuran, dan warna berubah.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat
jenis baru.
Kegiatan yang termasuk Perubahan Kimia: pemembakaran serbuk
belerang dan pita magnesium.
Pada pemembakaran serbuk belerang dan pita magnesium terdapat abu
yang diperoleh akibat proses pembakaran. Pita magnesium dan serbuk
belerang sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan yang
sudah dibakar. Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat,
yaitu: mengalami perubahan warna, menghasilkan bau (gas),
membentuk endapaan, mengalami perubahan suhu, dan menghasilkan
zat baru, zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula,
diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.

Daftar pustaka

9

Anshory, Irfan. dan Hiskia Achmad. 2003. Acuan Pelajaran Kimia SMU.
Erlangga. Jakarta.
Brady, J.E. Kimia Universitas Asas dan Struktur edisi ke-5. Binarupa Aksara.
Jakarta.
Hamdu, G. (2012). Perubahan Materi.
Sugiyarto, Teguh dan Eni Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII
SMP/M.Ts. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Wibowo, Heri. 2008. Konsep dasar Kimia Jurusan Pendidikan Tekhnik Otomotif
Fakultas Tekhnik UNY. Yogyakarta
Yahya, Utoro. 1996. Dasar-dasar Kimia. Laboratorium Kimia Dasar Fakultas
MIPA Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

10

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Perancangan media katalog sebagai sarana meningkatkan penjualan Bananpaper : laporan kerja praktek

8 71 19