PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES AND TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 40 MEDAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES
AND TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 40 MEDAN

Oleh:
Presli Bintang Mulia S
NIM. 4113111061
Program StudiPendidikanMatematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

i


v

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala
berkat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Skripsi berjudul “Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games And Tournament Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas VIII SMP N 40 Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Denny Haris, S.si,M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Hasratuddin, M.Pd, ibu Dra. Ida
Karnasih, M.Sc. Ph.D dan Bapak Budi Halomoan, S.Pd. M.Sc, selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Bornok sinaga, M.Pd selaku dosen
Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran–saran dalam

perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.
Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,
Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua
Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan
Matematika FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta
Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu
penulis dan memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Kepala Sekolah SMP
N 40 Medan Ibu Drs. H.M. Riadi Lubis, M.Pd, Guru Mata Pelajaran Matematika

vi

Ibu Juberta, S.Pd dan juga seluruh Bapak/ Ibu guru beserta Staf Pegawai SMP N
40 Medan yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang
tersayang Mangandar Siagian dan Ibunda tercinta Dra. Rulla Harianja yang selalu
memberikan limpahan kasih sayang, doa, dorongan, semangat, dan pengorbanan
yang tak ternilai harganya. Serta Adik kesayangan dan tercinta Josua Alexander
Siagian, yang begitu banyak memberikan do’a dan motivasi, semangat serta

dukungan moral kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED serta
seluruh keluarga besar yang tak hentinya memberikan doa, dukungan, semangat
dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
Terima kasih juga buat sahabat penulis yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini serta memberikan semangat dan dukungan,
melewati semua pengalaman dan susah senang dikampus ini yang yaitu Ridho,
Addin, Aidil, Derman, Tio, Yessy terima kasih untuk persahabatan kita, dan juga
terima kasih untuk teman seperjuangan dan yang terkadang merepotkan dalam
penyusunan skripsi ini Risyah Hutapea dan semua teman–teman sekelas
Matematika Reguler Dik B’11 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
senantiasa mendukung dan menemani penulis dalam suka maupun duka, dalam
tangis maupun tawa. Terima kasih juga kepada teman-teman PPLT Unimed 2014
di SMP N 1 Galang, terutama Randa, rahmad, Doddy, Arima, Ana yang selalu
memberi dukungan dan berbagi pengalaman bersama penulis. Dan juga terima
kasih untuk semua siswa siswi tercinta di SMP N 1 Galang yang memberikan
semangat serta dukungannya dan juga yang telah memberikan pengalaman yang
berharga bersama penulis.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari
segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik


vii

yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis
berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan,

Juni 2015

Penulis

Presli Bintang Mulia S.
NIM. 4113111061

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES AND
TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 40 MEDAN


Presli Bintang Mulia S. (NIM. 4113111061)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games And
Tournament pada kelas VIII-E di SMP N 40 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam
penelitian ini adalah 35 siswa kelas VIII-E di SMP N 40 Medan Tahun Ajaran
2014/2015 dan objek penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games And Tournament.
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes dan lembar
observasi. Tes digunakan untuk mengetahui penguasaan dan ketuntasan belajar
siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan kubus dan balok, dan
lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas
2 siklus, dimana siklus pertama terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus ke dua
terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum memberikan tindakan, terlebih dahulu
diberikan tes awal dan setiap akhir siklus diberikan tes hasil belajar. Dari hasil

analisis data tes awal diperoleh 23 siswa yang tidak tuntas dan 12 siswa yang
tuntas dari 35 dengan rata-rata kelas 47,14 % yang artinya tingkat ketuntasan
siswa berada pada kualifikasi sangat rendah. Hasil analisis data pada siklus I
setelah dilakukan model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games And
Tournament menunjukkan banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar
adalah 22 dari 35 siswa dengan rata-rata kelas 61,54 dimana tingkat ketuntasan
belajar siswa berada pada kualifikasi rendah. Hasil analisis data akhir siklus II
dengan pembelajaran yang sama diperoleh seluruh siswa mencapai ketuntasan

iv

belajar yaitu 31 siswa atau 88,57% dengan rata-rata kelas 82,06 dimana tingkat
ketuntasan belajar siswa berada pada kualifikasi baik. Ini berarti terjadi
peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus II.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games And Tournament di kelas VIII-E SMP N 40
Medan meningkat. Saran yang diajukan yaitu guru dapat menerapkan model
pembelajaran Teams Games And Tournament sebagai alternatif dalam
pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


viii

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan

i

Daftar Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi


viii

Daftar Gambar

xi

Daftar Tabel

xii

Daftar Lampiran

xiii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………1
1.1. Latar Belakang

…………………………………………. 1


1.2. Identifikasi Masalah ……………………………………………... 5
1.3. Batasan Masalah …………………………………………………. 5
1.4. Rumusan Masalah ……………………………………………….. .5
1.5. Tujuan Penelitian ………………………………………………….5
1.6. Manfaat Penelitian ……………………………………………….. 6
1.7 Definisi operasional

…………………………………………….. 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS ………………………………………....7
2.1. Kerangka Teoritis ………………………………………………….7
2.1.1. Pengertian Belajar

………………………………………...7

2.1.2. Pembelajaran Matematika ……………………….................7
2.1.3 Hasil Belajar ………………………………………………... 8
2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif


…………………………10

……………………………..11

2.1.5.1 Definisi Pembelajaran Kooperatif

…………….11

2.1.5.2 Langkah Langkah Pembelajaran Kooperatif

…….15

2.1.5.3 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran
Kooperatif

……………………………………. 16

2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
And Tournament


…………………………………….. 17

2.1.7 Komponen Komponen Pembelajaran TGT ……………….. 20

ix

2.1.8 Materi Pembelajaran

………………………….. 26

2.1.8.1 Pengertian Kubus dan Balok ………………………….26
2.1.8.2 Model Rangka dan Jaring Jaring Kubus dan Balok …..31
2.1.8.3 Luas Permukaan Kubus dan Balok ……………………33
2.1.8.4 Volume Kubus dan Balok

…………………………..35

2.1.9 Teori belajar yang Mendukung Kubus dan Balok ……………37
2.2. Kerangka Konseptual

……………………………………38

2.3 Hipotesis Tindakan

……………………………………39

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………… 39
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ……... ……………………………...39
3.1.1 Lokasi Penelitian

……... ……………………………...39

3.1.2 Waktu Penelitian

……………………………………..39

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ……………………………………..39
3.2.1 Subjek Penelitian……………………………………………39
3.2.2 Objek Penelitian…………………………………………….39
3.3 Variabel Penelitian

…………………………………….39

3.3.1 Variabel Bebas

……………………………………. 39

3.3.2 Variabel terikat

…………………………………….. 39

3.4 Jenis Penelitian

……………………………………………...39

3.5 Prosedur Penelitian

……………………………………………...40

3.6 Alat Pengumpul Data

……………………………………...44

3.6.1 Tes ………………………………………………………….44
3.6.2 Lembar Observasi…………………………………………..44
3.7 Teknik Analisi Data ……………………………………………...45
3.7.1 Analisis Data Pada Penelitian Tindakan Kelas……………... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ….…………... 48
4.1 Pelaksananaan dan Hasil Tindakan Siklus I…………..…………...48
4.1.1 Permasalahan I………………………………………………48
4.1.2 Hipotesis Tindakan I ……………………………………......57
4.1.3 Perencanaan Tindakan I ………………………………….... 57
4.1.4 Pelaksanaan Tindakan I …………………………………… 58

x

4.1.5 Evaluasi I ………………………………………………….. 63
4.1.5.1 Observasi I …………………………………………63
4.1.5.2 Analisis Data I……………………………………...66
4.1.5.2.1 Analisis Data Hasil Observasi I ………….66
4.1.5.2.2 Analisis Hasil Tes I ………………………69
4.1.6 Refleksi I ……………………………………………………. 82
4.2 Pelaksananaan dan Hasil Tindakan Siklis II…………..……...…...82
4.2.1 Permasalahan II..…………………………………………… 84
4.2.2 Hipotesis Tindakan II …………………………………….....84
4.2.3 Perencanaan Tindakan II …………………………………....84
4.2.4 Pelaksanaan Tindakan II ……………………………………85
4.2.5 Evaluasi II ………………………………………………….. 89
4.2.5.1 Observasi II ………………………………………... 89
4.2.5.2 Analisis Data II…………………………………….. 91
4.2.5.2.1 Analisis Data Hasil Observasi II ………... 91
4.2.5.2.2 Analisis Hasil Tes II …………………….. 95
4.2.6 Refleksi II ………………………………………………… 106
4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian ……………………………… 107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….. 109
5.1 Kesimpulan …………………………………………..…………...109
5.2 Saran ………………………………………………………………109
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 111

xi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal
Gambar 1.2 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal
Gambar 2.1 Penempatan Pada Meja Turnamen Pada Saat Permainan
Gambar 2.2 Aturan TGT
Gambar 2.3 Kubus dan Balok
Gambar 2.4 Bagian Bagian Kubus
Gambar 2.5 Diagonal Sisi dan Diagonal Bidang Kubus
Gambar 2.6 Bidang Diagonal Kubus
Gambar 2.7 Balok
Gambar 2.8 diagonal Sisi Balok
Gambar 2.9 Model Rangka Kubus
Gambar 2.10 Model Rangka Balok
Gambar 2.11 Jaring-Jaring Kubus
Gambar 2.12 Jaring-Jaring Balok
Gambar 2.13 Kubus
Gambar 2.14 Balok
Gambar 2.15 Balok
Gambar 2.16 Balok
Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan alurnya
menurut Tim Pelatih proyek PGSM
Gambar 4.1 Diagram Rata rata Hasil Tes

xii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Fase Pembelajaran Kooperatif

16

Tabel 2.2 Langkah Langkah Model Pembelajaran TGT

19

Tabel 2.3 Kriteria Penghargaan Skor

25

Tabel 3.1 Tingkat Penguasaan Siswa

48

Tabel 4.1 Hasil Tes Awal

56

Tabel 4.2 Tingkat Penguasaan Siswa

58

Tabel 4.3 Tingkat Ketuntasan Tes awal

58

Tabel 4.4 Hasil Observasi Guru

66

Tabel 4.5 Hsil Tes belajar Siswa I

81

Tabel 4.6 Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I

83

Tabel 4.7 Tingkat Ketuntasan Tes Siklus I

83

Tabel 4.8 Hasil Observasi guru II

94

Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa II

105

Tabel 4.10 Tingkat Penguasaan Siswa

107

Tabel 4.11 Tingkat Ketuntasan Tes Siklus II

107

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal
Gambar 1.2 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal
Gambar 2.1 Penempatan Pada Meja Turnamen Pada Saat Permainan
Gambar 2.2 Aturan TGT
Gambar 2.3 Kubus dan Balok
Gambar 2.4 Bagian Bagian Kubus
Gambar 2.5 Diagonal Sisi dan Diagonal Bidang Kubus
Gambar 2.6 Bidang Diagonal Kubus
Gambar 2.7 Balok
Gambar 2.8 diagonal Sisi Balok
Gambar 2.9 Model Rangka Kubus
Gambar 2.10 Model Rangka Balok
Gambar 2.11 Jaring-Jaring Kubus
Gambar 2.12 Jaring-Jaring Balok
Gambar 2.13 Kubus
Gambar 2.14 Balok
Gambar 2.15 Balok
Gambar 2.16 Balok
Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan alurnya menurut
Tim Pelatih proyek PGSM
Gambar 4.1 Diagram Rata rata Hasil Tes

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan
pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk
mewujudkan keinginan, keutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai
pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan. Pendidikan juga bukan semata –
mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk
kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju
ketingkat dewasa.
Namun kenyataannya, pendidikan yang ada saat ini merupakan pendidikan
tradisional, Para siswa hanya mendengarkan hal – hal yang dipompakan
guru.Kegiatan mandiri dianggap tidak ada maknanya, karena guru adalah orang
yang serba tahu dan menentukan segala hal yang dianggap penting bagi
siswa.sistem penuangan lebih mudah pelaksaannya bagi guru dan tidak ada
masalah atau kesulitan. Guru cukup mempelajari materi dari buku, lalu
disampaikan kepada siswa. Disisi lain, siswa hanya bertugas menerima dan
menelan, mereka diam dan bersikap pasif.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 22 januari
2015 dengan salah satu guru matematika di SMP N 40 Medan yang bernama ibu
Juberta menjelaskan bahwa model dan metode pembelajaran yang dilakukan
selama ini masih belum bervariasi, model pembelajaran yang digunakan masih
berupa model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah sehingga
proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga siswa hanya berperan
pasif dalam proses pembelajaran didalam kelas.
Proses

pembelajaran

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

konvensional tersebut belum mendukung siswa untuk berperan aktif dalam
menyelesaikan ide/gagasan sendiri sehingga siswa siswa tidak antusias dalam
mengikuti pembelajaran didalam kelas, siswa tidak memperhatikan dengan
1

sungguh sungguh ketika guru menerangkan dan saat siswa mengalami kesulitan
dalam memahami pelajaran maka hanya satu atau dua orang saja yang berani
bertanya.
Gejala permasalahan yang telah disebutkan diatas menyebabkan hasil
belajar matematika siswa rendah. Hal ini terlihat dari penjelasan ibu Juberta
mengenai hasil belajar siswa kelas VIII E SMP N 40 Medan Tahun ajaran
2014/2015 rata – rata nilai matematika yang diperoleh siswa dalam satu kelas
sekitar 50% siswa mendapat rata-rata yang memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan nilai 70, selebihnya siswa yang harus mengikuti remedial
karena belum memenuhi KKM, peneliti juga memberi tes awal kepada siswa
kelas VIII E SMP N 40 Medan Tahun ajaran 2014/2015 dengan materi pelajaran
persegi dan persegi panjang hasil yang diperoleh siswa belum memahami dengan
baik mengenai konsep dari materi persegi dan persegi panjang, Ini dapat dilihat
dari hasil tes awal yang dilakukan oleh peneliti. Contohnya :
Lantai berukuran 16 m x 10 m akan ditutup ubin berbentuk persegi dengan ukuran
20 cm x 20 cm. tentukan banyak ubin yang harus disediakan ?

Gambar 1.1 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal
Saat siswa mencoba menyelesaikan masalah diatas, awalnya siswa tampak
bekerja keras mencari penyelesaian dari soal diatas namun siswa tidak memahami
konsep akhirnya siswa hanya membagikan luas lantai dan luas ubin tanpa
menyamakan satuan dari keduanya.
Pak Yudhi memiliki kebun berbentuk persegi panjang dengan luas 5625 m2
.disekeliling kebun tersebut akan ditanami pohon pinang dengan jarak antar pohon
5 cm , berapa banyak pohon pinang yang dibutuhkan pak Yudhi ?

Gambar 1.2 salah satu penyelesaian siswa dalam Tes awal
Terlihat siswa tidak mengerti tentang konsep persegi seharusnya siswa terlebih
dahulu mencari panjang sisi dari persegi dan keliling persegi untuk mencari
banyak pohon yang dibutuhkan untuk ditanama disekeliling kebun tersebut,
namun siswa langsung menggunakan luas persegi untuk menemukan banyak
pohon yang dibutuhkan, dan rerata nilai yang diperoleh siswa yaitu sekitar 47,14
dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 75 sebagian besar siswa belum
memenuhi KKM .
Dari masalah yang telah dikemukakan diatas, berhasilnya proses
pembelajaran tidak hanya tergantung pada guru tetapi juga tergantung kepada
siswa. Guru sebagai salah satu komponen yang menentukan keberhasilan
pembelajaran dikelas harus mampu memilih model dan metode pembelajaran
yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model
pembelajaran yang sesuai dimana siswa ikut serta dalam aktivitas matematika
adalah dengan pembelajaran kelompok (pembelajaran kooperatif). Hal ini sesuai
dengan pendapat Isjoni (2010:16) bahwa :
“Cooperative learning adalah salah satu model pembelajaran yang saat
ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang
berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mngatasi
permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang
tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak
peduli orang lain”
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, dan juga sangat
berguna untuk menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, bekerja sama, dan
membantu teman. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa terlibat aktif pada proses

pembelajaran kooperatif, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga
memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang
berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Isjoni (2010 : 13) menyatakan bahwa :
“Beberapa ahli menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif ini
tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit,
tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berfikir
kritis, bekerja sama, dan membantu teman”.
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Teams Games
Tournament (TGT). Model pembelajaran TGT merupakan pembelajaran yang
mengkombinasikan belajar kooperatif dengan belajar individual, dengan
membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir
yang berbeda.
Isjoni (2009:83) menyatakan bahwa :
“TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan
siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
siswa yang memilik kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang
berbeda”.
Berikut ini kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournaments (TGT) :
a) Meningkatkan prestasi belajar siswa.
b) Dapat meningkatkan hubungan antara siswa yang heterogen.
c) Dapat digunakan untuk mencapai penalaran tingkat tinggi.
d) Dapat mendorong tumbuhnya motivasi.
e) Mengurangi sifat apatis dalam diri siswa terhadap matematika.
f) Meningkatkan hidup gotong royong
Melalui model pembelajaran kooperatif TGT siswa mampu lebih
maksimal dalam aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi
dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran.Jadi melalui model
pembelajaran ini siswa diajak berfikir dan memahami materi tidak hanya
mendengar, menerima dan mengingat – ingat saja. Seperti yang dikemukakan
isjoni (2010:13) bahwa :
“Dalam cooperative learning siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran
sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan

komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan
prestasi belajarnya”.
Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti hasil belajar siswa pada
materi kubus dan balok, materi ini juga sesuai dari saran guru SMP N 40 Medan
tersebut.
Berdasarkan uraian diatas , maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengenai : “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams , Games and Tournament Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 40 Medan’’
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah diatas , maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Hasil belajar matematika siswa rendah .
2. Pembelajaran matematika masih didominasi oleh guru sehingga siswa hanya
berperan pasif dalam proses pembelajaran.
3. Proses pembelajaran yang belum mendukung siswa untuk aktif dalam
menyelesaikan ide / gagasannya sendiri.
4. Model dan metode mengajar yang digunakan guru tidak bervariasi .
1.3 Batasan Masalah
Peneliti membatasi masalah hanya pada hasil belajar matematika siswa
KELAS VIII SMP N 40 Medan rendah khususnya pada pokok bahasan kubus dan
balok serta upaya yang dilakukan untuk meningkatkannya.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah : Bagaimana efektifitas penerapan model
Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Teams,

Games

and

Tournament

dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 40 Medan khususnya pada
pokok bahasan kubus dan balok ?
1.5 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui Bagaimana model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Games and Tournament dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas
VIII SMP N 40 Medan khususnya pada pokok bahasan Kubus dan balok ?
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah :
1. Bagi guru matematika sebagai bahan masukan dalam memilih metode
alternative untuk mengajarkan materi pelajaran guna meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Bagi siswa, melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) diharapkan terbina sikap belajar yang positif dan aktif.
3. Bagi peneliti sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan bagi
peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sbgai calon tenaga pengajar di
masa yang akan datang.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti berikutnya yang berminat untuk
melakukan penelitian selanjutnya.
1.7.Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari aktivitas belajar,
dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai yang diperoleh dari hasil tes
belajar.
2. Pembelajaran Konvensional adalah proses pembelajaran yang selalu
dilakukan oleh guru sehingga menjadi tradisi, dalam penelitian ini
pembelajaran konvensional adalah pembelajaran satu arah dalam bentuk
ceramah.
3. Model Pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)
adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa
dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang
siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras
yang berbeda.

109

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari bab IV dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
Model pembelajaran Teams Games and Tournament pada materi kubus
dan balok kelas VIII-e SMP Negeri 40 Medan T.A 2014/2015 efektif
dalam meningkatkan hasil belajar dapat dilihat dari nilai rata rata tes
hasil belajar setiap siklus adalah siklus I : 61,54 siklus II : 82,06 terjadi
peningkatan rata rata hasil belajar 20,52 dan klasikalnya pada siklus I
diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 62,86 % ,
sedangkan pada tes hasil belajar II diperoleh katuntasan belajar secara
klasikal sebesar 88,57 % atau meningkat sebesar 25,71%, dari siklus I.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Kepada guru agar lebih variatif dalam menggunakan model
pembelajaran Teams Games And Tournament .
2. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau bertanya
kepada guru dan temannya serta mau mengulang pelajaran yang telah
dipelajari dirumah.
3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama hendaknya terus
melakukan perubahan modifikasi yang diperlukan dalam usaha
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya matematika, tidak statis
dalam mengaplikasikan sebuah model pembelajaran, harus dinamis dan
dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukan dengan
memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini seperti

109

110

menyesuaikan alokasi waktu yang ada dengan rencana pembelajaran
yang dibuat dan mampu mengembangkan penelitian dengan
mempersiapkan model pembelajaran Teams Games and Tournament
dengan lebih baik.

111

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit
Bumi Aksara, Rineka Cipta, Jakarta.
Daryanto, (2013), Inovasi Pembelajaran efektif, Yrama Widya, Bandung
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Belajar: Yogyakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Rajawali Pers, Jakarta.
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, Robert, (2010), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Trasito, Bandung.
Sudjana,Nana.2010.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar .(cet XV). Bandung
:PT.Ramaja Rosdakarya
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, Prenada Media, Surabaya.
Yuli, Tatag Eko Siswono. 2007. Matematika SMP dan MTs untuk Kelas VIII.
Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Model Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Keling Jepara

0 6 77

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 1 34

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 1 11

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV B SDN 184 Pekanbaru

0 0 15