GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG.

(1)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KOTA BANDUNG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan

Oleh

Oleh

Shely Silfia Ratna Nigsih NIM.1104891

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


(2)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

HALAMAN ORISINALITAS

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KOTA BANDUNG

Oleh

Shely Silfia Ratna Ningsih

Sebuah karya tulis ilmia yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan pada

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Shely Silfia Ratna Ningsih 2014 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

KTI ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

HALAMAN PENGESAHAN

SHELY SILFIA RATNA NINGSIH

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KOTA BANDUNG Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Suci Tuty Putri, S.Kep.,Ners.,M.Kep NIP.198406042012122001

Pembimbing II

Iman Imanudin S.Pd.,M.Pd NIP 197508103001121001


(4)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Iman Imanudin S.Pd.,M.Pd NIP 197508103001121001

SHELY SILFIA RATNA NINGSIH

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh penguji: Penguji I

Upik Rahmi, M.Kep

Penguji II

Suci Tuty Putri, S.Kep.,Ners.,M.Kep NIP.198406042012122001


(5)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Iman Imanudin S.Pd.,M.Pd NIP 197508103001121001


(6)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KOTA BANDUNG

ABSTRAK

Tenaga kesehatan membutuhkan alat pelindung diri (APD) ketika praktik untuk mengurangi risiko tertular penyakit. Beberapa penelitian menunjukkan rendahnya pengguna APD pada perawat dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku perawat dalam penggunaan APD di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah Kota Bandung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel melibatkan 84 perawat lulusan D3 di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah Kota Bandung. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan tentang perilaku penggunaan APD dengan menggunakan teknik total sampling. Pengolahan data didapatkan hasil penelitian menunjukkan perilaku perawat dalam penggunaan APD sangat berimbang antara perilaku yang baik dan kurang baik dalam menggunakan APD. Responden yang memiliki perilaku penggunaan APD yang baik berjumlah 40 (47,6%). Sedangkan rensponden yang memiliki perilaku penggunaan APD yang kurang baik berjumlah 44 (52,4%). Dari hasil penelitian ini diharapkan agar perawat Rumah Sakit Umum Kota Bandung lebih memperhatikan lagi tentang pentingnya penggunaan APD ketika melakukan tindakan asuhan keperawatn ke pasien.


(7)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN ORISINALITAS………... ii

HALAMAN PENGESAHAN……… iii

HALAMAN PERNYATAAN………... iv

KATA PENGANTAR ………...… v

ABSTRAK………. vii

DAFTAR ISI ………. viii

DAFTAR TABEL………... x

DAFTAR BAGAN………. xi

DAFTAR LAMPIRAN………..…. xii

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang ……….…... 1

B. Identifikasi Masalah……….. 5

C. Rumusan Masalah ……… 5

D. Tujuan Penelitian ………... 5

E. Manfaat Penelitian ……… 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 7

A. Konsep perilaku………... 7

1. Pengertian Perilaku………...………. 7

2. Klasifikasi Perilaku……… 7

3. Faktor perilaku………... 8

4. Ranah (Domain) Perilaku………... 10

B. Konsep Perawat………. 13

1. Pengertian Perawat ………... 13

2. Tanggung Jawab dan Peran Profesional……… 14

3. Hak Perawat……….. ………... 22

C. Alat Pelindung Diri (APD)…..……….. 23

1. Pengertian APD… ……… 23

2. Macam-macam APD…… ……… 24


(8)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ………...…….. 31

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ……… 31

B. Desain Penelitian ……….. 32

C. Metode Penelitian ………. 33

D. Definisi Operasional ………. 33

E. Instrument Penelitian ……… 34

F. Uji Validitas dan Reliabilitas……….... 34

G. Pengumpulan Data ………... 35

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ………. 36

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ………. 37

J. Etika Penelitian………. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………... 41

A. Hasil Penelitian………. 41

B. Pembahasan ………. 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………...…. 48

A. Kesimpulan ……….. 48

B. Saran ……… 48


(9)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah pasien terinfeksi sesuai jenis infeksi nosokomial ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung tahun 2013……….4 Tabel 3.1 Kategori skor perilaku……….34 Tabel 3.2 Penilaian Pernyataan Dengan Memberikan Skor Pernyataan Positif..34 Tabel 3.3 Penilaian Pernyataan Dengan Memberikan Skor Pernyataan negatif.34 Tabel 3.4 Kisi-kisi pertanyaan dalam kuesioner………..35 Tabel 4.1 Distribusi usia responden dalam penggunaan APD pada perawat

lulusan D3 di Ruangn Rawat Inap Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Bandung……….41 Tabel 4.2 Distribusi jenis kelamin responden dalam penggunaan APD pada

perawat lulusan D3 di Ruangn Rawat Inap Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Bandung……….42 Tabel 4.3 Presentase Nilai Perilaku Responden dalam Penggunaan APD pada

Perawat Lulusan D3 di Ruangn Rawat Inap RSUD Kota

Bandung………...…43 Tabel 4.4 Distribusi perilaku responden dalam penggunaan APD pada perawat

lulusan D3 di Ruangn Rawat Inap Rumah Sakit Umum


(10)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Gambaran Perilaku Perawat dalam Penggunaan APD………... 30 Bagan 3.1 Desain Penelitian……….32


(11)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Inform Consent

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian Lampiran 4 Hasil Pengolahan Data

Lampiran 5 Jadwal Perencanaan Pelaksanaan KTI Lampiran 6 Biodata Peneliti


(12)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tenaga kesehatan berisiko tinggi terinfeksi penyakit yang dapat mengancam keselamatannya saat bekerja. Menurut catatan World Health Organization (WHO) tahun 2004 didapatkan kasus infeksi nosokomial di dunia berupa, Hepatitis B sebanyak 66.000 kasus dan Hepatitis C sebanyak 16.000 kasus dan penularan Human Immuno Deficiency Virus (HIV) sebanyak 1000 kasus. Selain itu, telah diperkirakan terjadi penularan Hepatitis B (39%), Hepatitis C (40%), dan HIV (5%) pada tenaga kesehatan di seluruh dunia (Maja, 2009).

Asia Tenggara memiliki tingkat infeksi penyakit di Rumah Sakit yang cukup tinggi. Angka kejadian infeksi nosokomial di Negara Eropa dan Timur Tengah sebesar 8,7% sedangkan Asia Tenggara lebih tinggi 10% (WHO, 2002). Prevalensi infeksi nosokomial di Indonesia pada tahun 2004 menunjukkan angka 9,1% dengan variasi 6,1-16% (Depkes RI, 2003).

Kejadian infeksi nosokomial yang tinggi merupakan indikator pentingnya suatu usaha pengendalian infeksi dengan menerapkan standar kewaspadaan infeksi (standart precaution). Standart precaution pada dasarnya merupakan transformasi dari universal precaution suatu bentuk precaution pertama yang bertujuan untuk mencegah infeksi nosokomial (Kathryn, 2004). WHO (2004) telah menetapkan tentang pentingnya penerapan standart precaution pada tenaga kesehatan dalam setiap tindakan untuk mencegah peningkatan infeksi nosokomial.

Penerapan standart precaution meliputi beberapa macam prosedur salah satunya dengan menerapkan prosedur penggunaan alat pelindung diri (APD) atau Personal Protective Equipment (PPE). Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya


(13)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

potensi atau bahaya atau kecelakaan kerja (Budianto, 2005). APD perlu digunakan oleh perawat disetiap tindakan (Occupational Health and Safety Assesment Series, 2009). APD meliputi penggunaan sarung tangan, kaca mata pelindung, masker, apron, gaun, sepatu, dan penutup kepala (WHO, 2004). APD pada perawat merupakan salah satu bagian dari usaha perawat yang menyediakan lingkungan yang bebas dari infeksi sekaligus sebagai upaya perlindungan diri dan pasien terhadap penularan penyakit (Potter, 2005).

Perawat merupakan bagian dari pemberi layanan kesehatan di rumah sakit memiliki peran yang besar dalam upaya pengendalian infeksi. Penggunaan APD wajib dilaksanakan oleh perawat, karena keamanan dan keselamatan seluruh penyedia layanan kesehatan merupakan bagian penting dalam menjaga keselamatan karena perawat memiliki tugas yang hampir 24 jam bertatapan langsung dengan pasien. Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien agar selalu mengutamakan keselamatan dan upaya pengendalian infeksi di rumah sakit, oleh karena itu perilaku penggunaan APD bagi perawat sangatlah penting.

Penerapan standart precaution belum sepenuhnya dijalankan oleh perawat dengan baik, dilapangan masih banyak perawat yang tidak terlalu memperhatikan APD yang merupakan senjata untuknya. Haryanti (2009) dalam penelitiannya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga mengidentifikasi 40% perawat yang bersikap bertanggung jawab dengan baik terhadap penggunaan APD. Selain itu, Yulia (2009) mengidentifikasi 49% perawat di RSUD Pusat Haji Adam Malik Medan tidak mengetahui penggunaan APD dengan benar. Penelitian Soni (2011) di Rumah Sakit Setjonegoro Wonosobo mengidentifikasi 70% perawat melakukan tindakan tidak sesuai dengan standart precaution. (Putra, 2012).

Penerapan APD dalam tindakan keperawatan dipengaruhi berbagai faktor. Salah satu faktor tersebut adalah perilaku perawat dalam penggunaan APD. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,


(14)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Perilaku manusia dibedakan atas pengetahuan, sikap dan tindakan, perilaku dipengaruhi oleh dua faktor besar yang mempengaruhinya yaitu faktor pengetahuan dan sikap. Perilaku positif terbentuk lebih lama jika didasari pengetahuan yang cukup (Notoatmodjo, 2003). Perilaku manusia dipengaruhi oleh komponen kognitif yang sering disebut sebagai pengetahuan. Komponen kognitif adalah aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Namun tidak sedikit para tenaga kesehatan yang mengetahui pentingnya APD, sehingga hanya dengan mengetahui tanpa adanya tindakan penggunaan APD tidak akan mengurangi penyebaran infeksi dalam praktik keperawatan. Maka dari itu perilaku perawat dalam menggunakan APD sangatlah penting. Perawat sebagai bagian dari pemberi asuhan keperawatan diharapkan memiliki perilaku yang baik ketika menggunakan APD dalam memberi asuhan keperawatan agar mengutamakan keamanan dan keselamatan praktik.

Perilaku penggunaan APD merupakan salah satu cara pengendalian yang dapat di lakukan apabila pengendalian administratif yang telah di lakukan tidak dapat mengurangi kecelakaan yang terjadi. Masalah penggunaan APD membutuhkan dukungan dari pekerja karena pekerja adalah subyek dan obyek dari kebijakan penggunaan APD, dukungan dari pekerja dapat dilihat dari ketaatan penggunaan APD yang tersedia sesuai dengan risiko pekerjaannya, selain itu perawat harus terlebih dahulu tahu tentang risiko kecelakaan kerja yang akan mereka hadapi di tempat kerja sehingga mereka benar-benar menggunakan APD yang ada dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan observasi peneliti di RSUD Kota Bandung tempat praktik, pengawasan dan penerapan APD pada perawat pelaksana maupun mahasiswa praktik keperawatan masih kurang baik, banyak perawat yang tidak menggunakan APD seperti masker dan sarung tangan (handscoon) dalam memberikan layanan kesehatan,


(15)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

padahal APD minimalnya masker dan sarung tangan (handscoon) telah disediakan oleh pihak Rumah Sakit di setiap ruangan. RSUD Kota Bandung pada awalnya bernama Rumah Sakit Ujungberung yang berasal dari Puskesmas, kemudian Rumah Sakit Ujungberung dianggap memenuhi persyaratan untuk ditingkatkan kelasnya menjadi RSUD kelas C hingga sekarang. Berdasarkan angka kejadian infeksi nosokomial di RSUD Kota Bandung, tujuh dari sepuluh perawat tidak patuh terhadap penggunaan APD, kita mengetahui bahwa penularan penyakit bisa dari mana saja.

Secara umum penyebaran bisa secara langsung dari satu individu ke individu lain melalui sentuhan, gigitan, dan percikan ludah. Penyebaran tak langsung bisa melalui media benda dan hewan atau serangga yang dapat menjadi perantara masuknya bakteri atau virus. Penyebaran dari transmisi udara melalui droplet atau debu yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan (Mubarak, 2005). Dengan demikian perawat harus bisa meminimalisir terjadinya penyebaran penyakit pada pasien dengan menggunakan APD saat memberikan asuhan keperawatan untuk menghindari penyebaran penyakit baik yang melalui hidung dari udara yang kita hirup, melalu mulut dari makanan yang kita makan, bantal atau kasur pasien, debu ataupun dari cairan pasien yang mempunya penyakit menular.

Tabel 1.1 Jumlah Pasien Terinfeksi Sesuai Jenis Infeksi Nosokomial Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung tahun 2013

No Ruangan

ISK ILO Dekubitus Phlebitis Pasien kateter Pasien operasi Pasien dirawat tirah baring Pasien infuse

1. Bedah 40 349 635 534

2. Kebidanan 565 0 3099 705

3. Dalam 352 0 2129 1492

4. Anak 0 0 2267 2070

5. Nifas 1160 952 3802 2431 6. Bedah sentral (OK) 21 1758 0 8


(16)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Perinatologi 0 0 2959 447

9. R. VIP 42 29 765 653

Total 2275 3102 15867 8472

(Sumber: Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUD Kota Bandung)

Perawat sangat besar risikonya tertular penyakit dari pasiennya sendiri, semua tenaga kesehatan seharusnya sudah mengetahui pentingnya APD hanya saja mereka masih mengabaikan dalam penggunaannya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti gambaran perilaku perawat dalam penggunaan alat pelindung diri di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Tingginya kejadian penularan penyakit merupakan ancaman keselamatan kerja bagi pemberi layanan kesehatan tanpa terkecuali perawat. Perawat memiliki risiko tinggi tertular ataupun terinfeksi penyakit. Perilaku menggunakan APD sebagai upaya pengendalian infeksi sekaligus sebagai keamanan diri di Rumah Sakit belum dilakukan sepenuhnya dengan baik. Berbagai studi terkait dengan pengendalian infeksi pada perawat menunjukkan penggunaan APD belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Padahal menggunakan APD yang baik pada perawat merupakan salah satu upaya pencegahan kejadian infeksi di Rumah Sakit.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: “Bagaimana perilaku perawat dalam penggunaan alat pelindung diri di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung?”


(17)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku perawat dalam penggunaan alat pelindung diri di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi, dan pengembangan ilmu keperawatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan praktik.


(18)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Manfaat Praktis a. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk bahan evaluasi dalam melayani klien, dan untuk membuat program-program yang dapat mengurangi penularan penyakit dan sebagai bahan informasi tentang APD serta dasar untuk menentukan kebijakan terkait dengan penggunaan APD dan prinsip safety. b. Bagi Perawat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sabagai informasi dan evaluasi bagi perawat tentang penggunaan APD dan sebagai upaya meningkatkan keamanan dan keselamatan perawat dalam menjalankan praktik.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai penambah bahan informasi dan wacana untuk penelitian lebih lanjut, khususnya bagi peneliti keperawatan yang ingin melakukan pengembangan penelitian tentang APD saat melakukan praktik keperawatan sebagai upaya meningkatkan keamanan dan keselamatan perawat dalam menjalankan praktik.


(19)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung tepatnya di Jalan Rumah Sakit No.22, Bandung Indonesia.

2. Subjek penelitian a. Populasi

Menurut Arikunto (2010), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitianya merupakan penelitian populasi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat lulusan D3 di ruang rawat inap RSUD Kota Bandung yang berjumlah 89 orang.

b. Sampel

Menurut Arikunto (2010), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Arikunto memberikan anjuran bahwa dalam pengambilan sampel, apabila jumlah subyek kurang dari 100 orang lebih baik jumlah tersebut diambil semua, sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi, selanjutnya apabila jumlah subyek besar atau lebih dari 100 orang maka dapat diambil antara 10% -15% atau 20% - 25% atau lebih.

Dalam penelitian ini tekhnik yang digunakan adalah pengambilan sampel total sampling yaitu pengambilan seluruh populasi yang ada di tiap ruangn Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung. Berdasarkan jumlah populasi diatas, jumlah sampel didapatkan 89 perawat lulusan Diploma III. Berhubung


(20)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini diambil pada ruang rawat inap yang berjumlah tujuh ruang rawat inap yaitu ruang perinatologi 19 perawat, ruang ICU berjumlah 11 perawat, ruang anak berjumlah 12 perawat, ruang penyakit dalam berjumlah 15 perawat, ruang VIP berjumlah 9 perawat, ruang kelas satu berjumlah 13 perawat, dan ruang bedah berjumlah 10 perawat.

Adapun kriteria ekslusi dan inklusi sebagai berukut: 1. Kriteria inklusi yaitu Perawat lulusan Diploma III

2. Kriteria Ekslusi yaitu Perawat lulusan Diploma III yang sedang libur dan atau cuti dari jadwal kerja.

B. Desain Penelitian

Menurut Nursalam (2013) perancangan atau rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat memengaruhi akurasi suatu hasil. Istilah rancangan penelitian digunakan dalam dua hal; pertama, rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data; dan kedua, rancangan penelitian digunakan untuk mendefinisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan.

Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif. Analisis deskriptif berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan mengajikan data (Hidayat, 2009). Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :

Perilaku perawat dalam penggunakan Alat Pelindung Diri

(APD) 1. Sarung Tangan

2. Alat Pelindung Wajah (Masker) 3. Kaca mata Pelindung

4. Penutup Kepala

5. Cover Grown (Gaun Pelindung) 6. Alas Kaki (Sepatu)

Baik

Kurang baik


(21)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Desain Penelitian C. Metode Penelitian

Berdasarkan fokus masalah dan tujuan yang telah dirumuskan, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat Cross Sectional (Hubungan dan Asosiasi). Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel yang diteliti, variabel tersebut perlu diberi batasan atau definisi operasional. Definisi operasional bermanfaat untuk mengarahkan pengukuran atau pengamatan terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument atau alat ukur (Notoatmodjo, 2010).

Perilaku perawat dalam penggunaan APD adalah tindakan atau aktifitas perawat dalam menggunakan APD ketika memberikan asuhan keperawatan kepada guna melindungi dirinya dari tertularnya penyakit dari pasien maupun penyebaran infeksi dari pasien ke pasien lain oleh perawat sehingga keselamatan kerja perawat akan lebih terjamin dan pemberian asuhan keperawatan akan lebih bermutu.

Skala ukur pada penelitian ini adalah menggunakan skala Likert merupakan skala pengukuran yang menyediakan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju (Notoatmodjo, 2010). Pada pernyataan positif, nilai empat jika sangat setuju, tida setuju, dua tidak setuju dan satu sangat tidak setuju dengan pernyataan yang ada. Pada pernyataan negatif berlaku sebaliknya yaitu nilai


(22)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

empat jika sangat tidak setuju, berurutan hingga nilai satu untuk pernyataan setuju. Peneliti menggunakan skala Likert untuk mengukur perilaku penggunaan APD.

Hasil ukur penelitian ini yaitu dari penelitian sebelumnya (Putra, 2012) yang telah dikonsulkan ke dosen pembimbing, sehingga nilai baik jika nilainya 42 sampai 84 dan kurang baik jika nilainya kurang dari 84.

E. Instrumen Penelitia

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan (Hidayat,2009). Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya besar dan tidak buta huruf. Kuesioner ini telah dibuat oleh peneliti sebelumnya yaitu Putra (2012) yang telah melalui uji validitas dan reabilitas data yang telah disetujui oleh dosen pembimbing. Uji coba kuesioner dilakukan untuk mengetahui validitas dan reabilitas kuesioner yang akan digunakan.

Tabel 3.1 Kategori Skor Perilaku

Pernyataan

Skor

Baik Kurang baik

42-84 < 42

(Sumber: Putra, 2012)

Tabel 3.2 Penilaian Pernyataan Dengan Memberikan Skor Pernyataan Positif

Skor Pernyataan

4 Selalu

3 Sering

2 Jarang

1 Tidak pernah

(Sumber: Putra, 2012)

Tabel 3.3 Penilaian Pernyataan Dengan Memberikan Skor Pernyataan Negatif

Skor Pernyataan

1 Selalu


(23)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Jarang

4 Tidak pernah

(Sumber: Putra, 2012)

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji coba kuesioner dilakukan untuk mengetahui validitas dan reabilitas kuesioner yang akan digunakan. Pelaksanaan uji coba kuesioner dilakukan dengan menggunakan 30 responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian sebenarnya (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner ini telah dibuat oleh peneliti sebelumnya yaitu Putra (2012) yang telah disetujui oleh dosen pembimbing, uji coba kuesioner penelitian ini dilakukan pada mahasiswa ekstensi FIK UI angkatan 2011 yang telah bekerja di rumah sakit. Data hasil uji coba tersebut diolah dengan menggunakan statistik. Hasil uji coba tersebut menggunakan nilai cronbach alpha untuk kategori perilaku 0,767 dengan menggunakan nilai validitas r table 0, 361. Setelah dilakukan uji coba dan dilakukan revisi ulang, kuesioner tersebut digunakan untuk penelitian. Selanjutnya kuesioner dilakukan uji validitas kedua pada responden penelitian yang sebenarnya. Hasil uji validitas kedua diperoleh nilai cronbach alpha untuk kategori perilaku 0,866 dengan nilai ambang validitas pada r tabel 0,296. Dari hasil tersebut maka diperoleh 21 pertanyaan (Putra, 2012).

Tabel 3.4 Kisi-kisi pertanyaan dalam kuesioner

Jenis pertanyaan Pertanyaan nomor Jumlah soal 1. Sarung Tangan

2. Alat Pelindung Wajah (Masker) 3. Kaca Mata Pelindung

4. Penutup Kepala

5. Cover Grown (Gaun Pelindung) 6. Alas Kaki (Sepatu)

1, 2, 3 4, 5, 6 7, 8, 9 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19

20, 21 3 3 3 4 7 2 (Sumber: Putra, 2012)


(24)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Arikunto, 2010). Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian dan tekhnik instrumen yang digunakan (Notoatmodjo, 2010). Alat pengumpulan data pada penelitian ini berupa kuesioner. Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa kuesioner merupakan alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi berupa jawaban dari responden. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden yang berisi beberapa pertanyaan tentang perilaku penggunaan APD.

1. Dalam teknik pengumpulan data kali ini, peneliti berkunjung ke perawat setiap ruang rawat inap yang berada di RSUD Kota Bandung.

2. Menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian.

3. Jika perawat bersedia menjadi responden dalam penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.

4. Responden diminta untuk mengisi kuesioner dengan cara memberikan jawaban dengan menggunakan ballpoint pada bagian dari kontinium yang menggambarkan tanggapan terhadap objek.

5. Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan kepada peneliti.

6. Peneliti memeriksa kelengkapan kuesioner yang telah dikumpulkan untuk mengetahui apakah kuesioner telah terisi seluruhnya atau belum.

H.Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :


(25)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen, permohonan izin penelitian kepada Prodi D3 Keperawatan UPI dan izin pengambilan data kepada kepala Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian dari para responden, pembagian kuesioner, pengumpulan kuesioner, pegecekan kelengkapan lembar jawaban responden.


(26)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pengolahan dan Analisa Data a. Pengolahan data hasil kuesioner. b. Menganalisis data.

c. Membuat kesimpulan.

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan mengajikan data (Hidayat, 2009). Selain itu, penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0.

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Penelitian melakukan pengolahan data setelah melakukan pengumpulan data pada responden. Analisa data menurut Notoatmodjo (2010) dilakukan setelah kuesioner dikumpulkan oleh peneliti dengan cara:

a. Editing

Pada penelitian ini didapatkan 89 kuesioner yang dibagikan kepada responden yang telah dikembalikan. Pada proses ini dilakukan pemeriksaan kelengkapan data maka diperoleh 84 dari 89 kuesioner yang terkumpul. Hal ini disebabkan karena responden tidak memenuhi kriteria inklusi.

b. Coding

Mengkonversi (menerjemahkan) jawaban-jawaban yang terkumpul dari responden yaitu dari 89 data yang telah melalui editing dilakukan pengubahan data jawaban kedalam bentuk bilangan sesuai dengan nilai yang telah ditentukan untuk keperluan analisis. Pada tahap ini data jawaban akan berubah dalam bentuk bilangan untuk mempermudah melakukan pengolahan data dalam komputer yaitu skala jenis kelamin 1 yaitu laki-laki, 2 yaitu perempuan. Untuk skala usia responden 1 yaitu usia 21 tahun sampai 30 tahun, 2 yaitu usia 31 tahun sampai 40 tahun dan 3 yaitu usia 41 tahun sampai 50 tahun. Untuk skor pertanyaan positif


(27)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu 1 untuk tidak pernah, 2 untuk jarang, 3 untuk sering dan 4 untuk selalu. Sedangkan untuk skor pertanyaan negatif yaitu 1 untuk selalu, 2 untuk sering, 3 untuk jarang dan 4 untuk tidak pernah. Selain itu untuk perilaku 1 yaitu baik dan 2 untuk perilaku yang kurang baik. Hasil kemudian dikategorikan berdasarkan Notoatmodjo (2010), baik apabila persentase 50%-100% dan kurang baik apabila <50% drai hasil skor.

c. Entry data

Entry data merupakan kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, yaitu dengan menggunakan bantuan sistem komputer.

d. Cleaning

Cleaning adalah mengecek kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak.

2. Teknik Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo,2010). Pada penelitian ini analisis univariat digunakan untuk mengetahui gambaran perilaku penggunaan APD responden. Analisis secara diskriptif ini nantinya menghasilkan distribusi dan persentase dari setiap variabel, dan disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan diagram. Untuk mengetahui perilaku perawat dalam penggunaan APD diperoleh dari wawancara dengan alat bantu kuesioner. Rumus yang dipakai untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut :

Keterangan :

x = hasil persentase x = f x 100% n


(28)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f = hasil pencapaian/jumlah jawaban yang benar


(29)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya hasil perhitungan yang diperoleh dikategorikan kedalam dua kategori yaitu:

1) Baik: 50-100% 2) Kurang baik: < 50%

(Notoatmodjo, 2010)

J. Etika Penelitian

Penelitian ini menerapkan prinsip etika penelitian sebagai upaya untuk melindungi hak responden dan peneliti selama proses penelitian. Suatu penelitian dikatakan etis ketika penelitian tersebut memenuhi syarat yaitu dapat dipertanggung jawabkan dan beretika (Sopiyudin, 2008). Penerapan prinsip etik dalam penelitian ini sebagai upaya untuk melindungi hak dan privasi responden.

Peneliti melibatkan beberapa responden sebagai sebagian penelitian. Peneliti berusaha untuk selalu memperhatikan hak dasar responden sesuai dengan prinsip etik penelitian. Polit & Hungler (2007) menjelaskan bahwa ada tiga acuan utama etika penelitian, yaitu prinsip keadilan (Justice), prinsip manfaat (Beneficienci), dan prinsip menghormati orang lain (Respect of human dignity). Prinsip Justice memposisikan responden untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam penelitian ini tanpa dibeda-bedakan. Prinsip Beneficienci pada penelitian ini peneliti memberikan keuntungan bagi responden untuk memperoleh informasi tentang APD melalui instrument penelitian dan penjelasan dari peneliti tentang pentingnya penggunaan APD. Prinsi Respect of human dignity menjelaskan bahwa penelitian memeberikan kebebasan kepada perawat untuk bersedia menjadi responden dengan menandatangani lembar persetujuan. Peneliti juga memberikan kebebasan kepada responden yang terlibat dalam penelitian untuk menjawab pertanyaan tanpa ada tekanan dan memberikan kebebasan bertanya pada responden jika ada yang kurang jelas.


(30)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti menguraikan masalah etik pada penelitian ini berdasarkan ketiga prinsip etik tersebut meliputi informed consent, anatomy, dan confidentiality (Polit & Hungler 2001). Peneliti melengkapi lembar penelitian dengan informed consent untuk memberikan informasi terkait judul penelitian dan identitas peneliti. Pada bagian ini juga disertakan persetujuan menjadi responden dengan cara mengisi tanda tangan. Peneliti juga menggunakan prinsip anatomy dengan hanya meminta inisial nama responden pada instrument penelitian. Selain itu peneliti memegang teguh kerahasiaan data responden dengan cara tidak menyebarkan dan hanya menyajikan kelompok data tertentu dalam hasil penelitian.


(31)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. Kesimpulan disampaikan dengan menjawab tujuan penelitian berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan. Saran disampaikan kepada pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan penelitian ini, seperti institusi pendidikan keperawatan, rumah sakit, perawat dan untuk penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Responden yang memiliki perilaku penggunaan APD yang baik berjumlah 40 (47,6%). Sedangkan responden yang memiliki perilaku penggunaan APD yang kurang baik berjumlah 44 (52,4%).

B. Saran

Hasil penelitian didapatkan sebagian besar Perawat lulusan D3 di ruangan RSUD Kota Bandung belum sepenuhnya memiliki perilaku penggunaan APD dengan baik ketika memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Oleh karena itu, beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Institusi Pendidikan

Saran penelitian ini bagi pihak institusi pendidikan keperawatan untuk selalu memperhatikan penggunaan APD pada mahasiswanya yang menjalankan praktik dan memberikan informasi pentingnya menggunakan APD untuk mengurangi penyebaran infeksi nosokomial. Hal ini sangat penting karena prosedur penggunaan APD merupakan bagian dari menjaga keselamatan ketika praktik. Institusi pendidikan diharapkan dapat menyediakan pelatihan khusus terkait prinsip-prinsip penggunaan APD maupun prinsip standard precaution


(32)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lainnya. Hal ini bertujuan untuk melindungi dan menjaga mahasiswanya yang menjadi tanggung jawab selama proses pendidikan dari risiko terinfeksi.

2. Bagi Pihak Rumah Sakit

Saran penelitian ini bagi pihak rumah sakit disarankan agar lebih memperhatikan dan melakukan pengawasan kepada perawat untuk lebih memperhatikan penggunaan APD dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Hal ini terutama pada penyediaan APD secara lengkap dan cukup. Selain itu, kebijakan dan peraturan tentang penggunaan APD ketika intervensi perlu untuk diterapkan sebagai upaya menciptakan keselamatan di lingkungan rumah sakit dan peningkatan mutu pelayanan dengan penggunaan APD dan prinsip safety.

3. Bagi Perawat

Saran penelitian ini bagi perawat disarankan agar lebih memperhatikan pentingnya menggunakan APD sebagai pengendalian infeksi dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien guna mengurangi penularan infeksi. Perawat harus mampu dan peduli terhadap penggunaan APD ketika membrikan asuhan keperawatan, meskipun kelihatannya ringan akan tetapi akan berdampak fatal jika prosedur penggunaan APD salah diterapkan.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Saran peneliti bagi penelitian selanjutnya terhadap penggunaan APD yaitu penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya sebagi data awal untuk melakukan penelitian tentang APD. Penelitian ini hanya sebatas mencari gambaran perilaku perawat dalam penggunaan APD. Selain itu, peneliti menyarankan untuk menggunakan teknik observasi dalam pengambilan data sehingga dapat menggambarkan kondisi sebenarnya.


(33)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG


(34)

1

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pendekatan dan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Allemder, J.A. (2001). Medical surgical nursing. (8th ed). Philadelphia: Lippincott. Depkes, RI. (2003). Pedoman pelaksanaan kewaspadaan universal di pelayanan

kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Depkes, RI. (2005). Pedoman pelaksanaan program pelayanan kesehatan di rumah sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Hidayat, A. (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. (2009). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika.

Potter and Perry. (2009). Fundamentals of nursing. Jakarta: Salemba Medika.

Haryanti, A. (2009). Gambaran universal precaution di rumah sakit umum daerah Salatiga. Universitas Sahid, Surakarta.

Habni, Y. (2009). Perilaku perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial di rindu A, rindu B, ICU, IGD, rawat jalan, di RSU pusat haji adam malik Medan. Skripsi: Tidak dipublikasikan, PSIK Fakutlat Kedokteran Universitas Negeri Sumatera. Katherine, M dan Patricia A. (2004). Psychiatric mental health nursing. St.Louis:

2004.

Gaffar, La Ode Jumadi. (1999). Pengantar keperawatan professional. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Ismani, Nila, Hj. (2001). Etika keperawatan. Jakarta: widya medika

Kathryn, A. (2004). Phlebothomy technician specialist. (2nd ed). Clifton Park: Delmar.


(35)

2

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kotwal, A. (2010). Healt care worker and universal precautions: perceptions and determinanants of non-compliance. Indian Journalof Community Medicine: Oct 2010; Vol 35; ProQuest pg.526.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mubarak, W.I dan Chayati, N. (2005). Buku ajar kebutuhan manusia: teori dan aplikasi dalam praktek. Gresik: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Ermawati, D (2010). Etika keperawatan. Jakarta: Widya Medika

Dian. (2011). Konsep perilaku manusia. [Online]. Tersedia di: http://dianhusadanuruleka.blogspot.com/p/konsep-perilaku-manusia.html. Diakses 17 maret 2014.

Sugiono. (2009). Statistik untuk penelitaian. Bandung: Alfabeta

Nursalam (2008). Metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam (2013). Metodologi penelitian ilmu keperawatan. (ED Ke-3). Jakarta: Salemba Medika.

Young, nurse. (2010). Penggunaan APD. [Online]. Tersedia di: http://youngnurse2010.blogspot.com/2012/05/penggunaan-apd.html. Diakses 17 maret 2014.

Putra, M. (2012). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri pada mahasiswa profesi fakultas ilmu keperawatan. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Jakarta.

Mufida Atun, N. (2012). Teori perkembangan menurut erick erikson dan sigmund freud.

[Online]. Tersedia di:

NOVI.teori.perkembangan.menurut.Erick.Erikson.dan.Sigmund.Freud.htm. Diakses 19 Juni 2014.


(36)

3

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

WHO. (2002). Prevention of hospital-acquired infection. (ED. Ke-2). Malta: Department of Communicable Disease.

WHO. (2004). Practical guidelines for infection control in health care facility. India: WHO Regional office south East Asia.


(1)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. Kesimpulan disampaikan dengan menjawab tujuan penelitian berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan. Saran disampaikan kepada pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan penelitian ini, seperti institusi pendidikan keperawatan, rumah sakit, perawat dan untuk penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Responden yang memiliki perilaku penggunaan APD yang baik berjumlah 40 (47,6%). Sedangkan responden yang memiliki perilaku penggunaan APD yang kurang baik berjumlah 44 (52,4%).

B. Saran

Hasil penelitian didapatkan sebagian besar Perawat lulusan D3 di ruangan RSUD Kota Bandung belum sepenuhnya memiliki perilaku penggunaan APD dengan baik ketika memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Oleh karena itu, beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Institusi Pendidikan

Saran penelitian ini bagi pihak institusi pendidikan keperawatan untuk selalu memperhatikan penggunaan APD pada mahasiswanya yang menjalankan praktik dan memberikan informasi pentingnya menggunakan APD untuk mengurangi penyebaran infeksi nosokomial. Hal ini sangat penting karena prosedur penggunaan APD merupakan bagian dari menjaga keselamatan ketika praktik. Institusi pendidikan diharapkan dapat menyediakan pelatihan khusus terkait prinsip-prinsip penggunaan APD maupun prinsip standard precaution


(2)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lainnya. Hal ini bertujuan untuk melindungi dan menjaga mahasiswanya yang menjadi tanggung jawab selama proses pendidikan dari risiko terinfeksi.

2. Bagi Pihak Rumah Sakit

Saran penelitian ini bagi pihak rumah sakit disarankan agar lebih memperhatikan dan melakukan pengawasan kepada perawat untuk lebih memperhatikan penggunaan APD dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Hal ini terutama pada penyediaan APD secara lengkap dan cukup. Selain itu, kebijakan dan peraturan tentang penggunaan APD ketika intervensi perlu untuk diterapkan sebagai upaya menciptakan keselamatan di lingkungan rumah sakit dan peningkatan mutu pelayanan dengan penggunaan APD dan prinsip safety.

3. Bagi Perawat

Saran penelitian ini bagi perawat disarankan agar lebih memperhatikan pentingnya menggunakan APD sebagai pengendalian infeksi dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien guna mengurangi penularan infeksi. Perawat harus mampu dan peduli terhadap penggunaan APD ketika membrikan asuhan keperawatan, meskipun kelihatannya ringan akan tetapi akan berdampak fatal jika prosedur penggunaan APD salah diterapkan.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Saran peneliti bagi penelitian selanjutnya terhadap penggunaan APD yaitu penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya sebagi data awal untuk melakukan penelitian tentang APD. Penelitian ini hanya sebatas mencari gambaran perilaku perawat dalam penggunaan APD. Selain itu, peneliti menyarankan untuk menggunakan teknik observasi dalam pengambilan data sehingga dapat menggambarkan kondisi sebenarnya.


(3)

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG


(4)

1

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pendekatan dan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Allemder, J.A. (2001). Medical surgical nursing. (8th ed). Philadelphia: Lippincott. Depkes, RI. (2003). Pedoman pelaksanaan kewaspadaan universal di pelayanan

kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Depkes, RI. (2005). Pedoman pelaksanaan program pelayanan kesehatan di rumah sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Hidayat, A. (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. (2009). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika.

Potter and Perry. (2009). Fundamentals of nursing. Jakarta: Salemba Medika.

Haryanti, A. (2009). Gambaran universal precaution di rumah sakit umum daerah Salatiga. Universitas Sahid, Surakarta.

Habni, Y. (2009). Perilaku perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial di rindu A, rindu B, ICU, IGD, rawat jalan, di RSU pusat haji adam malik Medan. Skripsi: Tidak dipublikasikan, PSIK Fakutlat Kedokteran Universitas Negeri Sumatera. Katherine, M dan Patricia A. (2004). Psychiatric mental health nursing. St.Louis:

2004.

Gaffar, La Ode Jumadi. (1999). Pengantar keperawatan professional. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Ismani, Nila, Hj. (2001). Etika keperawatan. Jakarta: widya medika

Kathryn, A. (2004). Phlebothomy technician specialist. (2nd ed). Clifton Park: Delmar.


(5)

2

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kotwal, A. (2010). Healt care worker and universal precautions: perceptions and determinanants of non-compliance. Indian Journalof Community Medicine: Oct 2010; Vol 35; ProQuest pg.526.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mubarak, W.I dan Chayati, N. (2005). Buku ajar kebutuhan manusia: teori dan aplikasi dalam praktek. Gresik: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Ermawati, D (2010). Etika keperawatan. Jakarta: Widya Medika

Dian. (2011). Konsep perilaku manusia. [Online]. Tersedia di: http://dianhusadanuruleka.blogspot.com/p/konsep-perilaku-manusia.html. Diakses 17 maret 2014.

Sugiono. (2009). Statistik untuk penelitaian. Bandung: Alfabeta

Nursalam (2008). Metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam (2013). Metodologi penelitian ilmu keperawatan. (ED Ke-3). Jakarta: Salemba Medika.

Young, nurse. (2010). Penggunaan APD. [Online]. Tersedia di: http://youngnurse2010.blogspot.com/2012/05/penggunaan-apd.html. Diakses 17 maret 2014.

Putra, M. (2012). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri pada mahasiswa profesi fakultas ilmu keperawatan. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Jakarta.

Mufida Atun, N. (2012). Teori perkembangan menurut erick erikson dan sigmund freud.

[Online]. Tersedia di:

NOVI.teori.perkembangan.menurut.Erick.Erikson.dan.Sigmund.Freud.htm. Diakses 19 Juni 2014.


(6)

3

Ningsih, Shely S. 2014

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

WHO. (2002). Prevention of hospital-acquired infection. (ED. Ke-2). Malta: Department of Communicable Disease.

WHO. (2004). Practical guidelines for infection control in health care facility. India: WHO Regional office south East Asia.