Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Peringkat Obligasi yang Diterbitkan oleh PT. PEFINDO.

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Bond rating is one that should be considered by investors before making an investment bond. This is because bond rating provides an informative statement and provide signals about the probability of failure company’s debt. In the bond rating process, rating agenciesrate firms from various aspectmone of which is the company’s financial data. Analysis of financial statements in the form of financial ratio analysis and statistical calculation can be used to detect and under of overvalalued securities.

The porpose of this study was to find empirical evidence of financial ratios that can differentiate ratings of investment grade corporate bond and non-investment grade ,and obtained a predictive model that can assess the bond rating as appropriate. The data use are the data of financial corporate bond are listed on Indonesia Stock exchange (IDX) and assess by a rating agency PEFINDO in April-september 2012. Variable research is leverage (TLTA, LLTA, DER), liquidity (CR, CLTA), profitability (NPM, ROE), productivity (TAT, SFA). By using multiple discriminant analysis (MDA) with the application program of SPSS 16., this study tries to examine the financial ratios that can form a bond rating prediction medel that can assess accurately.

The result of this study shown below: (1) there are differences in corporate’s bond rating of investment grade and non investment grade in the financial ratios in TAT, NPM, LLTA, (2) financial ratio which can form a bond rating prediction model is NPM,LLTA, (3)the level of accuracy of the prediction model is formed by 85.15%. Keywords: Bond rating, Investment grade, non investment grade, multiple discriminant analysis


(2)

ABSTRAK

Peringkat obligasi merupakan salah satu yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum melakukan investasi obligasi. Hal ini dikarenakan peringkat obligasi memberikan pernyataan infomatif dan memberikan signal mengenai kemungkinan kegagalan hutang suatu perusahan. Dalam proses penilaian peringkat obligasi ,agen pemeringkat menilai perusahaan dari berbagai aspek , salah satunya adalah laporan keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan yang berupa analisis rasio keuangan dan perhitungan statistic dapat digunakan untuk mendeteksi under or overvalued suatu sekuritas.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris rasio keuangan yang dapat membedakan perusahaan investment grade dengan non investment grade, serta memperoleh model prediksi peringkat obligasi yang dapat menilai secara tepat. Data yang digunakan adalah obligasi perusahaan non keuangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) serta dinilai oleh agen pemeringkat PEFINDO pada april-september 2012. Variabel penelitian yang digunakan adalah leverage (TLTA, LLTA, DER), likuiditas (CR, CLTA), profitabilitas (NPM, ROE), produktifitas(TAT, SFA). Dengan menggunakan analisis diskriminan (MDA) melalui program SPSS 16, penelitian ini mencoba menguji rasio keuangan yang dapat membentuk model prediksi peringkat obligasi yang dapat menilai secara tepat.

Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) terdapat rasio keuanagan yang dapat membedakan peringkat investement grade dengan non investment grade yang dibedakan oleh rasio TAT, NPM, TLTA. (2) rasio keuangan yang dapat membentuk model prediksi peringkat obligasi yaitu NPM, LLTA, (3) tingkat ketepatan dari model prediksi yang terbentuk yaitu sebesar 85.18%


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Obligasi ... 7

2.1.1 Obligasi pemerintah ... 7

2.1.2 Municipal Bond ... 8


(4)

2.2 Peringkat Obligasi ... 9

2.3 PT PEFINDO ... 19

2.3.1 Metode Pemeringkatan PT Pefindo Untuk Sektor Korporasi ... 20

2.3.2 Metode Pemeringkatan PT Pefindo Untuk Sektor Keuangan ... 24

2.4 Laporan Keuangan ... 27

2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 27

2.4.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 28

2.4.3 Jenis Laporan Keuangan ... 29

2.5 Rasio Keuangan ... 38

2.6 Kerangka Pemikiran ... 46

2.7 Pengembangan Hipotesis ... 47

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 55

3.2 Populasi Dan Sampel ... 55

3.3 Metode Pengambilan Sampel ... 56

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 57

3.5 Uji Pendahuluan ... 59

3.5.1 Uji Normalitas ... 60

3.5.2 Uji Multikolinearitas ... 60

3.5.3 Uji Heterokedastisitas ... 61


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Pendahuluan ... 64

4.1.1 Hasil Uji Outlier ... 67

4.1.2 Hasil Uji Normalitas ... 68

4.1.3 Hasil Uji Multikoloniaritas... 69

4.1.4 Hasil Uji Heterokedastatis ... 71

4.2 Hasil Uji Hipotesis ... 72

4.3 Pembahasan ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 85

5.2 Saran ... 86

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88

LAMPIRAN ... 91


(6)

DAFTAR TABEL

TABEL I Tabel peringkat obligasi menurut S & P ... 11

TABEL II Tabel peringkat obligasi menurut PEFINDO ... 12

TABEL III Defenisi Operasional Variabel ... 57

TABEL IV Kategori Peringkat Obligasi... 64

TABEL V Model Diskriminan ... 67

TABEL VI Uji Deskriptif ... 69

TABEL VII Uji Outlier ... 70

TABEL VIII Uji Normalitas... 71

TABEL IX UJi Multikoloniaritas ... 72

TABEL X Uji Heterokedasratis ... 75

TABEL XI Uji Hipotesis ... 77

TABEL XII Variabel Dalam Model... 78

TABEL XIII Urutan Variabel dalam Model ... 79

TABEL XIV Fungsi Diskriminan... 80


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 46 Gambar 2 Model Penelitian ... 53


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Sampel yang digunakan ... 90 Lampiran B Data Rasio Keuangan... 92 Lampiran C Hasil SPSS ... 93


(9)

Page 1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu bentuk pemenuhan kebutuhan keuangan perusahaan adalah melalui obligasi. Obligasi merupakan surat berharga dalam bentuk sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (investor) dengan yang diberi pinjaman (emiten). Obligasi berbeda dengan saham . Saham memberikan hak kepemilikan sementara obligasi tidak memberikan hak tersebut tetapi lebih sebagai surat utang. Saham tidak memberikan bunga melainkan pendapatan atau kerugian dari peningkatan harga saham itu sendiri. sedangkan obligasi pada umumnya memberikan bunga tetap. Oleh karena itu obligasi termasuk dalam investasi pandapatan tetap. Namun hal ini terkadang menyesatkan investor yang beranggapan nilai investasi tidak akan pernah berkurang bahkan akan selalu meningkat dengan pendapan tetapnya (Hartono Jogyanto:2000; 151) Obligasi bagi investor merupakan media investasi alternative diluar deposito bank,sedangkan bagi emiten obligasi merupakan media sumber dana diluar kredit bank (pramono maylia :2007: 87) .

Dalam melakukan investasi dalam obligasi, investor perlu memperhatikan rating obligasi. Rating obligasi merupakan salah satu acuan dari investor ketika akan memutuskan membeli suatu obligasi. Proses rating obligasi membutuhkan waktu sekitar satu atau dua bulan. Untuk obligasi pemerintah akan langsung dapat rating A dengan


(10)

alasan bahwa pemerintah memiliki kemampuan untuk melakukan pelunasan terhadap bunga maupun pokok obligasi. Sementara untuk obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan akan memiliki keragaman terhadap rating obligasinya karena adanya variasi akan kemampuan perusahaan dalam pembayaran obligasi tergantung pada kesehatan keuangan perusahaan yang menerbitkan obligasi. Resiko default tersebut dapat dipengaruhi oleh siklus bisnis yang berubah sehingga mengakibatkan penurunan terhadap perolehan laba ,perubahan ekonomi makro,dan situasi politik yang terjadi dan sebagainya (manurung adles at.all :2009: 1).

Peringkat obligasi merupakan skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala tersebut menunjukkan tingkat kemampuan suatu emiten dalam melunasi obligasi tersebut pada saat jatuh tempo. Peringkat obligasi merupakan suatu pernyataan informatif dan memberikan signal tentang probabilitas kagagalan utang suatu perusahaan (altman nammachel dalam pramono maylia:2007 ;89). Selain itu dengan adanya peringkat obligasi oleh agen pemeringkat maka investor dapat memperhitungkan return yang akan diperoleh dari resiko yang yang ditanggung oleh investor. Secara umum terdapat dua peringkat obligasi yaitu investment grade (AAA-AA-A-BBB) dan noninvestment grade (BB-B-CCC dan D). Investment grade merupakan obligasi yang berperingkat tinggi (high grade) yang mencerminkan resiko kredit yang rendah (high creditworththiness). Non-investment grade merupakan obligasi yang berperingkat rendah (low grade) yang mencerminkan resiko kredit yang tinggi (low


(11)

Page 3

Universitas Kristen Maranatha Dalam menentukan rating obligasi para investor pada dasarnya telah dibantu oleh pemeringkat obligasi. Pemeringkat obligasi merupakan lembaga independent yang memberikan jasa penilaian terhadap informasi mengenai peringkat obligasi yang akan diperdagangkan. Saat ini terdapat 2 lembaga yang menjadi pemeringkat obligasi di Indonesia yaitu PT.PEFINDO (pemeringkat efek Indonesia) dan PT Kosnik (credit rating Indonesia ) . Perusahaan rating yang ada di Indonesia diwajibkan untuk memiliki kerja sama dengan lembaga pemeringkat internasional seperti moody’s and poor. Pemeringkat menilai dan mengevaluasi sekuritas utang perusahaan yang diperdagangkan dan menginformasikan kapada pasar. Menurut hanafi .M (2004) ada dua tahap yang biasanya dlakukan dalam proses rating yaitu: (1) melakukan review internal terhadap perusahaan yang mengeluarkan instrument. (2) hasil dari riiew internal akan direkomndasikan kepada komite rating yang akan menentukan rating perusahaan tersebut ( dalam Adhi 2010:3).

Faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi menurut Bringham dan Houston adalah sebagai berikut:

1. Berbagai macam risiko rasio-rasio keuangan, termasuk debt ratio, current ratio,

profitability dan fixed charge coverage ratio. Semakin baik rasio-rasio keuangan tersebut semakin tinggi rating tersebut.

2. Jaminan aset untuk obligasi yang diterbitkan (mortage provision). Apabila obligasi


(12)

3. Kedudukan obligasi dengan jenis hutang lain. Apabila kedudukan obligasi lebih rendah dari utang lainnya maka rating akan ditetapkan satu tingkat lebih rendah dari yang seharusnya.

4. Penjamin. Emiten obligasi yang lemah namun dijamin oleh perusahaan yang kuat maka emiten diberi rating yang kuat.

5. Adanya singking fund (provisi bagi emiten untuk membayar pokok pinjaman sedikit demi sedikit setiap bulan).

6. Umur obligasi (maturity), obligasi dengan umur yang lebih pendek mempunyai risiko yang lebih kecil.

7. Stabilitas laba dan penjualan emiten.

8. Peraturan yang berkaitan dengan industri emiten. 9. Faktor-faktor lingkungan dan tanggung jawab produk.

10. Kebijakan akuntansi. Penerapan kebijakan akuntansi yang konservatif mengindikasikan laporan keuangan yang lebih berkualitas.

Pada penelitian sebelumnya Maylia Pramono Sari (2007) melakukan penelitian terhadap 22 rasio keuangaan (rasio likuiditas, rasio leverage,rasio aktifitas,dan rasio profitabilitas) secara keseluruhan rasio keuangan yang diuji dengan uji diskriminan menunjukkan adanya perbedaan rasio dalam peringkat obligasi investment grade dengan non investment grade.Namun dari rasio keuangan tersebut terdapat 9 rasio yang


(13)

Page 5

Universitas Kristen Maranatha liabilities/fixed asset, networth/total liabilities, operating income/sales, cash flow from operating/total sales, cash flow from operating/ total asset, sales/total asset).

Manurung Adler at.all (2008: 7) melakukan pengujian terhadap rasio CR,TAT,NPM,ROA,ROE,DER dengan uji regresi berganda menyimpulkan dari 6 rasio tersebut CR,TAT,ROE berpengaruh negative terhadap prediksi rating obligasi, sementara NPM,ROA,DER berpengaruh positif terhadap rating obligasi dengan tingkat keperayaan 10 %.

Penelitian lain yaitu Ginting Markoni hartanta (2011) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh rasio keuangan terhadap rating obligasi perusahaan yang terdaftar bursa efek Indonesia menyimpulkan bahwa CR,DER,dan time interest earned berpengaruh positif terhadap rating Obligasi ,sementara cash flow ratio dan ROE berpengaruh negative. Dari hasil uji logistic disimpulkan rasio keuangan tidak signifikan terhadap rating obligasi..

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “ KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI RATING OBLIGASI YANG DITERBITKAN OLEH PT PEFINDO”

1.2.Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:


(14)

1. Apakah terdapat rasio keuangan yang dapat membedakan perusahaan investment grade dengan non investment grade?

2. Bagaimana rasio keuangan dapat digunakan dalam memprediksi peringkat obligasi?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui rasio keuangan ( rasio leverage. rasio profitabilitas,rasio likuiditas,dan rasio aktivitas ) yang dapat membedakan obligasi peringkat investment grade dengan non investment grade.

2. Membentuk sebuah persamaan yang dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan yang diterbitkan oleh PT PEFINDO.

1.4 Kegunaan penelitian

a. Bagi investor : penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor dalam menentukan keputusan dalam pembelian obligasi dalam pengurangan tingkat resiko dan meningkatkan retun yang didapat dari investasi dalam bentuk surat berharga atau obligasi,melalui pengukuran rating obligasi melalui rasio keuangan.

b. Bagi akademisi: penelitian ini selanjutnya dapat dijadikan sebagi sumber informasi dan refernsi dalam penelitian pada topic yang sama.


(15)

Page 86 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian data dengan menggunakan uji diskriminan maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa :

 Dari Sembilan rasio keuangan yang diuji yaitu rasio

( TLTA,TAT,CR,NPM,ROE,DER,LLTA,CLTA,SFA) Rasio keuangan yang dapat membedakan perusahaan dalam kategori investment grade dan non investment grade yaitu TAT, NPM, LLTA. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig dibawah 0.05. sementara rasio keuangan yang lain tidak dapat membedakan kategori perusahaan investment grade dan non investmentgrade.

 HAsil uji diskriminan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.00 menghasilkan sebuah fungsi diskriminan yang dapat digunakan dalam memprediksi rating obligasi yang diterbitkan oleh PT PEFINDO.

Fungsi diskriminan tersebut yaitu: Z = - 1.280 -1.323 NPM + 3.288LLTA

Nilai cutoff untuk fungsi diskriminan ini yaitu 1.0218

Yang berarti jika nilai Z > 1.0218 maka perusahaan dikelompokkan kedalam kategori perusahaan non investment grade.


(16)

Sementara jika nilai Z < .0218 maka perusahaan dikelompokkan kedalam kategori investment grade.

 Dari hasil pengujian terhadap 27 sampel yang digunakan, fungsi diskriminan ini mampu mengelompokkan kasus dengan tepat sebanyak 23 kasus sementara kesalahan pada 4 kasus. Maka dapat disimpulkan bahwa fungsi diskriminan ini memiliki keakuratan sebesar 85.18%

5.2 Saran

Dari hasil penelitian diatas, peneliti memberikan saran bagi:

 Bagi investor: dengan mempertimbangkan nilai keakuratan fungsi diskriminan diatas peneliti menyarankan agar para investor tidak hanya mempertimbangkan factor akuntansi dalam menentukan invetasinya khususnya dalam bentuk obligasi. Investor perlu mempertimbangkan factor lain baik factor akuntansi maupun factor non akuntansi yang lain. Karena akan lebih mengurangi kesalahan dalam prediksi rating obligasi dan hal ini tentu mengurangi tingkat resiko yang ditanggung.

 Bagi manajemen perusahaan, hasil penelitian ini menunjukkan adanya rasio keuangan yang dapat membedakan perusahaan dari kategori investmen grade terhadap perusahaan non investment grade. Oleh karena itu perusahaan perlu meningkatkan kinerja keuangannya khususnya yang dapat dinilai berdasarkan rasio,karena hal ini menjadi pertimbangan dalam penentuan peringkat obligasi


(17)

Page 88 Universitas Kristen Maranatha  Bagi peneliti selanjutnya: peneliti sebaiknya menggunak rasio yang lebih

banyak dan lengkap. Jumlah rasio yang lebih banyak memungkinkan masih terdapatnya rasio lain yang dapat membedakan antara kelompok investment grade dan non investmentgrade.

Selain penambahan jumlah rasio penambahan sampel jugaperlu ditambahkan agar distribusi sampel menyebar.

5.3 Keterbatasan penelitian

Berikut ini beberapa keterbatasan penelitian dalam penelitian ini yang mungkin dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penelitian berikutnya:

 Jumlah sampel hanya 27 perusahaan dimana sampel ini diambil dari rating obligasi yang dirilis PT PEFINDO dari April sampai September 2012. Jumlah sampel yang lebih banyak mungkin bias menghasilkan hasil yang lebih baik. Karena sampel lebih menyebar dan rating obligasinya variatif.  Penelitian ini hanya menggunakan 9 rasio keuangan yang secara penuh tidak

dapat menggambarkan semua kondisi rasio keuangan yang lain dan tidak dapat menggambarkan kondisi perusahaan secara pasti.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, F. Eugene, dan Houston. F. Joel. (2001). Manajemen keuangan .edisi kedelapan. Diterjemahkan oleh Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Erlangga. Jakarta

Fred, J. Weston, dan Copeland Thomas. (1994). Manajemen keuangan. Edisi kedelapan. Erlangga. Jakarta.

Ghulam, Rhumy. (2011). Analisis laporan keuangan pada PT.Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan. Fakultas Ekonomi. Jurusan Akuntansi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Gozali, Imam. (2006). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Badan penerbit UNDIP. Semarang.

Hadianto, Bram dan Sienly.M.Veronika. (2010). Prediksi kebijakan utang,profitabilitas,likuiditas,ukuran,status perusahaan,terhadap kemungkinan penentuan peringkat obligasi: studi empirik pada perusahaan yang menerbitkan obligasi di bursa efek Indonesia.Jurnal manajemet teori dan terapan.

Hartono, Jogianto. (2010). Teori portofolio dan analisis investasi. Edisi ketujuh. BPFE. Yogyakarta.

Lilandarini, Ermi. (2010). Kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi peringkat obligasi Perusahaan di Indonesia Universitas Diponegoro. Semarang.

Manurung, A.H., Tobing W.R.L., dan Silitonga Desmon.Hubungan rasio rasio keuangan terhadap rating obligasi.

Magreta, dan Nurmayanti Poppy. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi ditinjau dari factor akuntansi dan non akuntansi. Jurnal bisnis dan akuntansi. Universitas Riau.

Purwaningsih, Anna. (2008). Pemilihan rasio keuangan terbaik untuk memprediksi peringkat obligasi studi pada perusahaan manufactur yang terdaftar di BEJ.no 1. Volume 12. Fakultas ekonomi universitas Atma jaya. Yogyakarta. Putri, Thaussie Nurvigia Dwi Prabowo. (2010). Pengaruh Rasio-rasio keuangan


(19)

Page 90

Universitas Kristen Maranatha Raharja dan Pramono Maylia Sari. Kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi

peringkat obligasi( PT Kasnic Credit Rating).

Suharli Michell. (2008). Pengaruh rasio keuangan dan konservatisme akuntansi terhadap pemeringkatan obligasi. F.E Universitas Katolik Atmajaya. Jakarta.


(1)

1. Apakah terdapat rasio keuangan yang dapat membedakan perusahaan investment grade dengan non investment grade?

2. Bagaimana rasio keuangan dapat digunakan dalam memprediksi peringkat obligasi?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui rasio keuangan ( rasio leverage. rasio profitabilitas,rasio likuiditas,dan rasio aktivitas ) yang dapat membedakan obligasi peringkat investment grade dengan non investment grade.

2. Membentuk sebuah persamaan yang dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan yang diterbitkan oleh PT PEFINDO.

1.4 Kegunaan penelitian

a. Bagi investor : penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor dalam menentukan keputusan dalam pembelian obligasi dalam pengurangan tingkat resiko dan meningkatkan retun yang didapat dari investasi dalam bentuk surat berharga atau obligasi,melalui pengukuran rating obligasi melalui rasio keuangan.

b. Bagi akademisi: penelitian ini selanjutnya dapat dijadikan sebagi sumber informasi dan refernsi dalam penelitian pada topic yang sama.

c,bagi pembaca: penelitian ini dapat menambah wawasan pembaca khususnya dalam peringkat obligasi yang dapat dipakai saat malakukan investasi.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian data dengan menggunakan uji diskriminan maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa :

 Dari Sembilan rasio keuangan yang diuji yaitu rasio

( TLTA,TAT,CR,NPM,ROE,DER,LLTA,CLTA,SFA) Rasio keuangan yang dapat membedakan perusahaan dalam kategori investment grade dan non investment grade yaitu TAT, NPM, LLTA. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig dibawah 0.05. sementara rasio keuangan yang lain tidak dapat membedakan kategori perusahaan investment grade dan non investmentgrade.

 HAsil uji diskriminan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.00 menghasilkan sebuah fungsi diskriminan yang dapat digunakan dalam memprediksi rating obligasi yang diterbitkan oleh PT PEFINDO.

Fungsi diskriminan tersebut yaitu: Z = - 1.280 -1.323 NPM + 3.288LLTA

Nilai cutoff untuk fungsi diskriminan ini yaitu 1.0218

Yang berarti jika nilai Z > 1.0218 maka perusahaan dikelompokkan kedalam kategori perusahaan non investment grade.


(3)

Sementara jika nilai Z < .0218 maka perusahaan dikelompokkan kedalam kategori investment grade.

 Dari hasil pengujian terhadap 27 sampel yang digunakan, fungsi diskriminan ini mampu mengelompokkan kasus dengan tepat sebanyak 23 kasus sementara kesalahan pada 4 kasus. Maka dapat disimpulkan bahwa fungsi diskriminan ini memiliki keakuratan sebesar 85.18%

5.2 Saran

Dari hasil penelitian diatas, peneliti memberikan saran bagi:

 Bagi investor: dengan mempertimbangkan nilai keakuratan fungsi diskriminan diatas peneliti menyarankan agar para investor tidak hanya mempertimbangkan factor akuntansi dalam menentukan invetasinya khususnya dalam bentuk obligasi. Investor perlu mempertimbangkan factor lain baik factor akuntansi maupun factor non akuntansi yang lain. Karena akan lebih mengurangi kesalahan dalam prediksi rating obligasi dan hal ini tentu mengurangi tingkat resiko yang ditanggung.

 Bagi manajemen perusahaan, hasil penelitian ini menunjukkan adanya rasio keuangan yang dapat membedakan perusahaan dari kategori investmen grade terhadap perusahaan non investment grade. Oleh karena itu perusahaan perlu meningkatkan kinerja keuangannya khususnya yang dapat dinilai berdasarkan rasio,karena hal ini menjadi pertimbangan dalam penentuan peringkat obligasi yang secara tidak langsung mempengaruhi minat beli investor terhadap surat utang yang diterbitkan perusahaan.


(4)

 Bagi peneliti selanjutnya: peneliti sebaiknya menggunak rasio yang lebih banyak dan lengkap. Jumlah rasio yang lebih banyak memungkinkan masih terdapatnya rasio lain yang dapat membedakan antara kelompok investment grade dan non investmentgrade.

Selain penambahan jumlah rasio penambahan sampel jugaperlu ditambahkan agar distribusi sampel menyebar.

5.3 Keterbatasan penelitian

Berikut ini beberapa keterbatasan penelitian dalam penelitian ini yang mungkin dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penelitian berikutnya:

 Jumlah sampel hanya 27 perusahaan dimana sampel ini diambil dari rating obligasi yang dirilis PT PEFINDO dari April sampai September 2012. Jumlah sampel yang lebih banyak mungkin bias menghasilkan hasil yang lebih baik. Karena sampel lebih menyebar dan rating obligasinya variatif.  Penelitian ini hanya menggunakan 9 rasio keuangan yang secara penuh tidak

dapat menggambarkan semua kondisi rasio keuangan yang lain dan tidak dapat menggambarkan kondisi perusahaan secara pasti.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, F. Eugene, dan Houston. F. Joel. (2001). Manajemen keuangan .edisi kedelapan. Diterjemahkan oleh Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Erlangga. Jakarta

Fred, J. Weston, dan Copeland Thomas. (1994). Manajemen keuangan. Edisi kedelapan. Erlangga. Jakarta.

Ghulam, Rhumy. (2011). Analisis laporan keuangan pada PT.Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan. Fakultas Ekonomi. Jurusan Akuntansi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Gozali, Imam. (2006). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Badan penerbit UNDIP. Semarang.

Hadianto, Bram dan Sienly.M.Veronika. (2010). Prediksi kebijakan utang,profitabilitas,likuiditas,ukuran,status perusahaan,terhadap kemungkinan penentuan peringkat obligasi: studi empirik pada perusahaan yang menerbitkan obligasi di bursa efek Indonesia.Jurnal manajemet teori dan terapan.

Hartono, Jogianto. (2010). Teori portofolio dan analisis investasi. Edisi ketujuh. BPFE. Yogyakarta.

Lilandarini, Ermi. (2010). Kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi peringkat obligasi Perusahaan di Indonesia Universitas Diponegoro. Semarang.

Manurung, A.H., Tobing W.R.L., dan Silitonga Desmon.Hubungan rasio rasio keuangan terhadap rating obligasi.

Magreta, dan Nurmayanti Poppy. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi ditinjau dari factor akuntansi dan non akuntansi. Jurnal bisnis dan akuntansi. Universitas Riau.

Purwaningsih, Anna. (2008). Pemilihan rasio keuangan terbaik untuk memprediksi peringkat obligasi studi pada perusahaan manufactur yang terdaftar di BEJ.no 1. Volume 12. Fakultas ekonomi universitas Atma jaya. Yogyakarta. Putri, Thaussie Nurvigia Dwi Prabowo. (2010). Pengaruh Rasio-rasio keuangan

terhadap perubahan laba pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi . Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Jakarta.


(6)

Raharja dan Pramono Maylia Sari. Kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi peringkat obligasi( PT Kasnic Credit Rating).

Suharli Michell. (2008). Pengaruh rasio keuangan dan konservatisme akuntansi terhadap pemeringkatan obligasi. F.E Universitas Katolik Atmajaya. Jakarta.