Kedudukan Para Pihak dalam Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Milik Pemerintah dikaitkan dengan Asas Keseimbangan Pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.

ABSTRAK
KEDUDUKAN PARA PIHAK DALAM KONTRAK PENGADAAN
BARANG DAN JASA MILIK PEMERINTAH DIKAITKAN DENGAN
ASAS KESEIMBANGAN PADA UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN
1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI
ANGGRA NOVIANSYAH
110110090364

Asas keseimbangan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999
Tentang Jasa Konstruksi menjadi asas penting dan merupakan salah satu
asas yang harus diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan jasa konstruksi
nasional demi terciptanya keadilan hubungan pengikatan dalam kontrak
kerja konstruksi. Permasalahan di lapangan yang terjadi saat ini adalah
terdapat kesenjangan dalam penerapan asas tersebut, pemerintah sering
kali mendominasi dalam penentuan hak dan kewajiban serta
pelaksanaannya, sehingga menyebabkan tidak tercapainya suatu bentuk
kontrak kerja konstruksi yang seimbang. Oleh karena itu, penulis merasa
perlu menganalisis bagaimana kedudukan dari para pihak dalam kontrak
kerja kontruksi pengadaan barang dan jasa pemerintah pada praktik
terkait asas keseimbangan yang telah diatur dalam Undang-Undang Jasa
Konstruksi, serta akibat hukum terhadap suatu kontrak kerja konstruksi

pengadaan barang dan jasa milik pemerintah yang melanggar asas
keseimbangan dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi dan Hukum
Perjanjian di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah secara yuridis
normatif yang menitikberatkan pada penggunaan data sekunder dengan
spesifikasi deskriptif analitis yaitu memaparkan tentang peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta teori hukum yang perlu untuk
diterapkan dalam mencapai kepastian hukum terhadap permasalahan
yang diangkat penulis. Analisis data yang digunakan menggunakan
metode analisis kualitatif.
Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa kedudukan para
pihak dalam kontrak kerja konstruksi pengadaan barang dan jasa
pemerintah berada pada kondisi yang tidak seimbang, dapat terlihat pada
beberapa tahapan pra-contractual dan contractual yang tidak sesuai
dengan seharusnya. Selanjutnya, akibat hukum dari kontrak kerja
konstruksi pengadaan barang dan jasa pemerintah yang melanggar asas
keseimbangan berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Jasa
Konstruksi hanya berakibat pada dikenakannya sanksi yang bersifat
administratif, sedangkan berdasarkan Hukum Perjanjian akibat hukumnya
adalah dapat dibatalkan.


iii

ABSTRACT
POSITION OF THE PARTIES TO THE CONTRACT FOR THE
PROCUREMENT OF GOODS AND SERVICES OF THE GOVERNMENT
ASSOCIATED WITH THE PRINCIPLE OF BALANCE IN LAW NUMBER
18 YEAR 1999 REGARDING CONSTRUCTION SERVICES

ANGGRA NOVIANSYAH
110110090364

Principle of balance on The law number 18 year 1999 regarding
construction services as an important principles and become one of the
basic should be applied in the implementation of the activities of the
national construction services related links the binding employment
contract construction. Problems in the field that occurs when it is a basic
implementation of gaps, the government often dominate the cause not the
achievement of a balanced construction contract. Therefore, the author felt
the need to analyze how the position of the parties to the employment

contract of the construction of government procurement of goods and
services on the basis of the balance of the related practices have been
regulated in the act of construction services, as well as the legal
consequences of the construction work contract of procurement of goods
and services the government violates the principle of balance based on
the Law of Construction Services and on the law of Treaties in Indonesia.
Research methods used by the author is legally the normative
focusing on the use of secondary data with descriptive analytical
specification that expose about the applicable legislation as well as the
theory of law need to be applied in achieving legal certainty on issues the
authors raise concerns or the problems raised an author in this research.
Analysis of data used is a qualitative analysis.
In research is obtained the conclusion that position of the parties to
the employment contract the construction of Government procurement of
goods and services that become the objects of research writing is
unbalanced, can be seen at several stages of the pre-contractual and
contractual phases are not appropriate. Furthermore, the legal
consequences of the construction work contract of procurement of goods
and services the Government violates the principle of balance based on
the provisions of the Act only result in Construction he imposed sanctions

of an administrative nature, while based on the law of Treaties, the law is
due to be cancelled.

iv

Dokumen yang terkait

Praktek Persekongkolan Tidak Sehat Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pembeantasan Tindak Pidana Korupsi

4 90 101

Penghentian Proyek Pembangunan Monerel Jakarta (Analisis Pasal 25 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi)

0 9 0

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

8 61 101

PERTANGGUNGJAWABAN PIHAK-PIHAK DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI TERKAIT KEGAGALAN KONSTRUKSI BANGUNAN YANG MENYEBABKAN HILANGNYA NYAWA ORANG LAIN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG J.

0 1 1

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

0 0 6

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

0 0 1

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

0 0 17

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

0 0 21

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

0 0 5

Praktek Persekongkolan Tidak Sehat Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pembeantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 35