Pemetaan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Dengan Menggunakan Global Positioning System Di Kota Bandung.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

PEMETAAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN LALULINTAS

DENGAN MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM

DI KOTA BANDUNG

Henra Kiding Allo NRP : 0521016

Pembimbing : Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ABSTRAK

Dengan bertambahnya penggunaan kendaraan maka semakin besar juga pergerakan yang terjadi, yang berakibat timbulnya kecelakaan. Di Kota Bandung selama tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2006, 2007 dan 2008 telah terjadi 2684 kecelakaan lalulintas. Pemetaan lokasi rawan kecelakaan dilakukan dengan menggunakan alat Global Positioning System. GPS merupakan sistem navigasi yang dapat memberikan informasi mengenai posisi, kecepatan, dan waktu secara tepat di mana saja di bumi. Penandaan lokasi rawan kecelakaan, menghasilkan kordinat yang dijadikan sebagai patokan untuk mempermudah pengenalan lokasi.

Data-data yang digunakan untuk melakukan pemetaan dan analisis lokasi kecelakaan di Kota Bandung adalah data kecelakaan selama tiga tahun terakhir, yang bersumber dari Polwiltabes Bandung. Data-data tersebut selanjutnya akan digunakan untuk melakukan penandaan lokasi kecelakaan dan disajikan dalam bentuk tabel untuk mempermudah pembacaan.

Dari hasil penelitian ini berupa produk peta tematik dengan 11 lokasi rawan kecelakaan di Kota Bandung. Peta tersebut dilengkapi dengan gambar lokasi kejadian, diagram tabrakan dari tiap titik rawan kecelakaan, serta basis data kecelakaan yang telah disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari 14 item berdasarkan metode yang terdapat dalam laporan kecelakaan lalulintas (formulir tiga L). Peta tersebut juga dilengkapi cara penanggulangan lokasi rawan kecelakaan.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... ii

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ... v

ABSTRAK ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ... 2

1.4 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Definisi ... 4

2.2 Faktor-faktor kecelakaan Lalulintas... 7

2.2.1 Kondisi Jalan ... 7

2.2.2 Kondisi Kendaraan ... 12

2.2.3 Kondisi Manusia ... 12

2.2.4 Lingkungan ... 14

2.3 Klasifikasi Kecelakaan Lalulintas ... 15

2.4 Penjelasan Mengenai Laporan Kecelakaan Lalulintas ... 18


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

2.6 GPS dan Aplikasinya ... 22

2.6.1 Penerimaan Sinyal ... 23

2.6.2 Faktor-faktor yang membuat sinyal GPS cukup kompleks ... 24

2.6.3 Sistem Informasi Geografis... 25

2.6.4 Peranan GPS dalam SIG ... 27

2.6.5 Pemetaan ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 29

3.2 Pengumpulan Data ... 29

3.3 Proses Penandaan Lokasi ... 31

3.4 Alat-alat yang Digunakan ... 32

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Peta ... 34

4.2 Pentabelan Basis Data Dari Lokasi Rawan Kecelakaan ... 38

4.3 Analisis dan Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan ... 48

4.4 Aplikasi Software Investigasi DRK ... 53

4.4.1 Pengenalan Program ... 53

4.4.2 Pembuatan Template ... 54

4.4.3 Proses Penyatuan Template dari File yang Berbeda ... 61

4.4.4 Pendistribusian Movie ... 63

4.5 Manual Operasi ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor-faktor penyebab kecelakaan ... 11

Gambar 2.2 Tabrak depan ... 12

Gambar 2.3 Tabrak belakang ... 12

Gambar 2.4 Tabrak samping ... 13

Gambar 2.5 Tabrak mundur ... 13

Gambar 2.6 Tabrak sudut ... 14

Gambar 2.7 Kehilangan kendali ... 14

Gambar 2.8 Contoh diagram tabrakan untuk lokasi DRK di ruas jalan ... 19

Gambar 2.9 Sistem penentuan posisi global ... 20

Gambar 2.10 Komponen kunci dalam SIG ... 22

Gambar 3.1 Garmin etrex vista CX ... 32

Gambar 3.2 Bagan Alir Tahap Kegiatan Penelitian ... 33

Gambar 4.1 Window perangkat lunak Map Source ... 32

Gambar 4.2 Peta DRK Kota Bandung ... 33

Gambar 4.3 Panel Director MX 2004 ... 53

Gambar 4.4 Membuat Sprite ... 55

Gambar 4.5 Text Window ... 56

Gambar 4.6 Memasukkan teks dan gambar ... 56

Gambar 4.7 Hasil penambahan marker ... 57

Gambar 4.8 Icon yang akan dijadikan tombol ... 58

Gambar 4.9 Penambahan behavior untuk tombol ... 58

Gambar 4.10 Template Peta khusus titik rawan kecelakaan simpang 4 lengan Cihampelas ... 59

Gambar 4.11 Template foto lokasi simpang 4 lengan Jl. Cihampelas-Jl. Pasteur ... 60

Gambar 4.12 Template data kecelakaan Simpang 4 lengan Jl. Cihampelas-Jl. Pasteur ... 60

Gambar 4.13 Template diagram kecelakaan simpang 4 lengan Jl. Cihampelas-Jl. Pasteur ... 61


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.14 Penambahan behavior ... 62

Gambar 4.15 Behavior go to movie ... 62

Gambar 4.16 Publish setting ... 63

Gambar 4.17 Proses publish movie ... 63


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah kecelakaan lalulintas di Kota Bandung ... 1

Tabel 2.1 Penataan letak lampu penerangan jalan ... 11

Tabel 2.2 Usia pengemudi yang terlibat kecelakaan lalulintas ... 9

Tabel 2.3 SIG versus pekerjaan manual ... 24

Tabel 4.1 Kordinat DRK Kota Bandung ... 36

Tabel 4.2 Data kecelakaan pada simpang 4 lengan jl. Cihampelas-jl. Pasteur ... 37

Tabel 4.3 Data kecelakaan pada simpang 4 lengan jl. Aceh-jl. Banda ... 38

Tabel 4.4 Data kecelakaan pada simpang 3 lengan jl. Mewrdeka-jl. Perintis Kemerdekaan ... 39

Tabel 4.5 Data kecelakaan pada jl. Gatot Subroto (depan gereja Alpha Omega) ... 40

Tabel 4.6 Data kecelakaan pada simpang 4 lengan jl. Gatsu-jl. Lingkar Selatan ... 41

Tabel 4.7 Data kecelakaan pada jl. Kiaracondong (Flyover Kiaracondong) ... 42

Tabel 4.8 Data kecelakaan pada jl. Moh. Toha (depan gereja GKIm) .... 43

Tabel 4.9 Data kecelakaan pada simpang 4 lengan jl. Moh. Toha-jl. Soekarno Hatta ... 44

Tabel 4.10 Data kecelakaan pada jl. Soekarno Hatta (depan kantor PLN) 45 Tabel 4.11 Data kecelakaan pada jl. Soekarno Hatta (simpang 4 lengan depan STIMIK) ... 46

Tabel 4.12 Data kecelakaan pada simpang 4 lengan jl. Soekarno Hatta-jl. Ibrahim ... 47


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

ABIU = Accident Blackspot Investigation Unit ADB = Assosiation Development Bank CBD = Central Business Distric Ditlantas = Direktorat Lalulintas LRK = Lokasi Rawan Kecelakaan

EBD = Electronic Brake Force Distribution GIS = Geographic Information System GPS = Global Positioning System Ho = Head on (tabrak depan)

KUHP = Kitab Undang-undang Hukum Pidana MAAP = Microcomputer Accident Analisis Package Map Source = Perangkat lunak Penunjang Alat GPS Garmin

NAVTAR = NAVigation Sattelite Timing and Ranging Global Positioning System

PDB = Produk Domestik Bruto Polda = Kepolisian Daerah

Polres = Kepolisian Resort

Polwiltabes = Kepolisian Wilayah Kota Besar Ra = Angle (tabrak sudut)

Re = Rear end (tabrak depan belakang) RADS = Road Accident Databank System

RoSPA = The Royal Sosiety for the Prevention of Accident SIG = Sistem Informasi Geografis

So = Sideswipe (tabrak samping) Tiga L = Lahta Laka Lantas

TKP = Tempat Kejadian Perkara UTM = Unversal Transverse Mercator


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

L.1 Diagram Tabrakan Simpang 4 lengan jl. Cihampelas jl. Pasteur... 69

L.2 Diagram Tabrakan Simpang 4 lengan jl. Banda-jl. Aceh ... 70

L.3 Diagram Tabrakan Simpang 3 lengan jl. Merdeka- Jl. Perintis Kemerdekaan... 71

L.4 Diagram Tabrakan Jl. Gatot Subroto (depan Gerja Alpha Omega) ... 72

L.5 Diagram Tabrakan Simpang 4 lengan Jl. Gatsu-Jl. Lingkar Selatan ... 73

L.6 Diagram Tabrakan Fly-over Kiaracondong ... 74

L.7 Diagram Tabrakan Jl. Moh. Toha (depan GKIm) ... 75

L.8 Diagram Tabrakan Simpang 4 lengan Jl. Soekarno Hatta- Jl. Moh.Toha ... 76

L.9 Diagram Tabrakan Jl. Soekarno Hatta (depan Kantor PLN) ... 77

L.10 Diagram Tabrakan Jl. Soekarno Hatta (depan STIMIK) ... 78

L.11 Diagram Tabrakan Simpang 4 lengan Jl. Soekarno Hatta-Jl. Ibrahim ... 79


(9)

69   


(10)

70   

L.2 Diagram Tabrakan simpang 4 lengan jl. Aceh – jl. Banda


(11)

71   


(12)

72   

L.4 Diagram Tabrakan jl. Gatot Subroto (depan Gereja Alpha Omega)  


(13)

73   


(14)

74   


(15)

75   


(16)

76   


(17)

77   


(18)

78   

L.10 Diagram Tabrakan simpang 4 lengan jl. Soekarno Hatta (depan STIMIK)


(19)

79   


(20)

80   


(21)

1 Universitas Kristen Maranatha   

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern seperti sekarang ini, kebutuhan akan penggunaan moda transportasi sangatlah dibutuhkan untuk menunjang segala aktivitas manusia, hal ini terlihat dari semakin tingginya pergerakkan lalulintas. Pergerakan lalulintas yang tinggi memungkinkan terjadinya konflik yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas.

Berdasarkan data dari Polwiltabes Bandung, kecelakaan lalulintas yang terjadi selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Jumlah Kecelakaan Lalulintas di Kota Bandung [Polwiltabes, 2009]

Tahun Jumlah Kecelakaan Lalulintas

2006 216 2007 841 2008 1627

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Kota Bandung dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa, mempunyai jumlah kecelakaan lalulintas yang tinggi. Sebuah studi tentang accident costing yang disponsori oleh ADB memperkirakan bahwa kerugian ekonomi nasional akibat kecelakaan lalulintas di Indonesia telah mencapai 2,91% dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau sekitar 41 triliun rupiah pada tahun 2004. Bahkan, menurut Bank Dunia dan ADB pada beberapa negara berkembang, kerugian ekonomi ini telah melampaui jumlah pinjaman luar negeri yang mereka terima. Fakta semacam ini merupakan salah satu faktor pendorong untuk melakukan pemetaan lokasi kecelakaan demi mengurangi jumlah kecelakaan di masa mendatang.


(22)

2 Universitas Kristen Maranatha   

Pemetaan lokasi rawan kecelakaan dilakukan menggunakan alat GPS (Global Positioning System). Yang dimaksud dengan GPS adalah salah satu sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Menyusun peta tematik lokasi rawan kecelakaan berdasarkan peta dasar Universal Transverse Mercator (UTM)/internet.

2. Menyusun basis data kecelakaan dari data mentah kecelakaan lalulintas yang bersumber dari kepolisian.

3. Menganalisis penyebab kecelakaan dan kondisi lokasi rawan kecelakaan untuk mendapatkan cara mengurangi kecelakaan lalulintas.

4. Menampilkan data kecelakaan dalam bentuk tabel, diagram tabrakan, dan hasil analisis di peta tematik lokasi rawan kecelakaan.

1.3Ruang Lingkup Pembahasan

Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini, pembahasan analisis lokasi rawan kecelakaan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Analisis dilakukan pada ruas jalan atau persimpangan yang telah ditetapkan sebagai lokasi rawan kecelakaan lalulintas.

2. Lokasi penelitian dilakukan pada lokasi rawan kecelakaan di Kota Bandung. 3. Tinjauan terhadap kecelakaan lalulintas hanya untuk pejalan kaki, pengguna

kendaraan baik yang bermotor maupun tidak bermotor.

4. Pembahasan kecelakaan lalulintas dititikberatkan pada kecelakaan fatal atau yang mengakibatkan korban jiwa.


(23)

3 Universitas Kristen Maranatha   

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan ini dibagi dalam 5 (lima) bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, terdiri dari pembahasan latar belakang, maksud tujuan penelitian, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka, berisi mengenai dasar teori dan pembahasan secara umum mengenai literatur yang relevan dengan topik yang ditinjau. Bab III Metode Penelitian, berisi pengumpulan data, prosedur pengolahan data yang telah diperoleh, serta proses dalam melakukan pemetaan pada lokasi rawan kecelakaan. Bab IV Pembahasan, berisi penyajian peta, tabel data kecelakaan, dan analisis terhadap lokasi rawan kecelakaan. Bab V Simpulan dan Saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.


(24)

 

65 Universitas Kristen Maranatha   

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan hasil penelitian ini adalah telah dihasilkannya produk peta tematik lokasi rawan kecelakaan di Kota Bandung, yang terdiri dari sebelas titik rawan kecelakaan. Lokasi yang ditinjau terdiri dari 4 lokasi simpang 4 lengan, 3 lokasi simpang 3 lengan dan 2 lokasi ruas jalan. Peta dilengkapi dengan koordinat UTM. Dengan dilengkapinya koordinat UTM pada peta tematik, akan mempermudah dalam mengetahui lokasi rawan kecelakaan dan dapat digunakan oleh instansi-instansi terkait dalam melakukan penanganan lebih lanjut, sedangkan bagi orang awam, koordinat lokasi dapat digunakan sebagai panduan dalam GPS receiver untuk waspada pada saat melewati lokasi rawan kecelakaan.

Basis data telah tersusun berdasarkan karakteristik kecelakaan dengan menggunakan 14 item yaitu: nama, umur, pekerjaan, tingkat keparahan, jumlah kendaraan yang terlibat, tipe laka, penyebab kecelakaan, alinyemen, rambu, kondisi permukaan, tipe jalan, hari/jam, kawasan dan cuaca. Basis data tersebut ditampilkan dalam peta menggunakan perangkat lunak macromedia director sehingga lokasi rawan kecelakaan dan data kecelakaan yang terjadi di lokasi tersebut dapat diketahui secara langsung, detail, dan akurat.

Rangkuman yang diperoleh dari penyusunan tabel data kecelakaan, yaitu rentang usia pelaku dan korban kecelakaan berkisar 18-30 tahun, pelaku maupun korban kecelakaan sebagian besar dialami oleh pelajar/mahasiswa, korban luka ringan adalah korban yang paling sering terjadi dibandingkan dengan tipe kecelakaan lainnya. Kendaraan bermotor (mobil/motor) merupakan kendaraan yang paling sering terlibat kecelakaan, dan penyebab kecelakaan yang paling dominan adalah pelanggaran rambu lalulintas dan kehilangan kendali. Prasarana jalan sebagai bagian dari faktor penyebab kecelakaan pada 11 titik lokasi kecelakaan yang ditinjau, memiliki alinyemen jalan yang banyak tikungan dan kondisi permukaan terbilang mulus. Jalan yang mulus harus lebih memperhatikan kekesatan jalannya agar tidak terlalu licin, karena pada jalan yang licin peluang


(25)

 

66 Universitas Kristen Maranatha   

untuk terjadinya kecelakaan akan semakin besar. Kawasan niaga dan perkantoran merupakan kawasan yang perlu diwaspadai, karena pada kawasan itu sering terjadi kecelakaan. Waktu dini hari hingga pagi hari ditetapkan sebagai waktu yang rentan terhadap kecelakaan. Pemberian penyuluhan, arahan, maupun bimbingan kepada pengguna jalan juga perlu dilakukan, karena sebagian besar penyebab kecelakaan adalah kurangnya pengetahuan terhadap keselamatan dalam berlalulintas.

Solusi penanggulangan yang dilakukan adalah penanganan terhadap peraturan lalulintas, seperti pemasangan rambu yang meliputi rambu peringatan, larangan, dan perintah; pemasangan marka yang meliputi marka melintang dan marka membujur; pemasangan alat pemberi isyarat lalulintas, yaitu lampu satu warna; serta perbaikan kondisi permukaan jalan dan pemasangan penerangan jalan. Solusi lain untuk prasarana jalan, yaitu memberikan fasilitas perlindungan bagi pejalan kaki.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan penelitian ini adalah penggunaan GPS lebih baik lagi, mengingat perkembangan teknologi dari tahun ke tahun semakin maju, bahkan perlu dilakukannya penelitian sejenis pada wilayah-wilayah lain dengan menggunakan GPS dengan lokasi rawan kecelakaan yang lebih lengkap dan disajikan dengan metode yang baru. Selanjutnya, dalam melakukan studi yang sama diharapkan data kecelakaan yang akan diterapkan ke dalam peta hanya terdiri dari satu tahun, sehingga peta rawan kecelakaan dapat diperbaharui pertahunnya.


(26)

 

67 Universitas Kristen Maranatha   

DAFTAR PUSTAKA

1. Abidin, H. Z. (1995), Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya, Penerbit Pratnya Paramita, Jakarta.

2. Adelwin, R. (2008), Tugas Akhir Studi Rawan Kecelakaan Lalulintas di Jalan Soekarno Hatta, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

3. Balitbang Jalan PU. (2004), Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalulintas, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan-Balitbang PU, Bandung.

4. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (2005), Audit Keselamatan Jalan, Depaertemen Perhubungan, Jakarta.

5. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (2006), Penyusunan Rencana Umum Keselamatan Transportasi Darat, Departemen Perhubungan, Jakarta.

6. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (2007), Pedoman Operasi Unit Penelitian Kecelakaan Lalulintas, Departemen Perhubunngan, Jakarta.

7. Georgrafiana. (2009), Peranan GPS dalam bidang SIG, http://www.geografiana.com, diakses 8 Maret 2009.

8. Hendratman H. (2008), The Magic of Macromedia Director, Informatika, Bandung.

9. Ibrahim D. K. (2008), Tugas Akhir Penentuan Angka Konversi Tingkat Kecelakaan Fatal Di Kota Bandung, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. 10. Kepolisian Republik Indonesia. (2009), Register Kontrol Perkara tahun 2006,

2007 dan 2008, Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polwiltabes, Bandung.

11. Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No 43. (1993), Prasarana dan Lalulintas Jalan, Departemen Perhubungan. Jakarta.

12. RoSPA, (1992), Road Safety Engineering Manual, Royal Society for The Prevention of Accident, Birmingham.

13. Suyoto, Yang S. (2005), Multimedia dan Aplikasinya dengan Macromedia Director, Elex Media Komputindo, Jakarta.


(27)

 

68 Universitas Kristen Maranatha   

14. Warpani, S.P. (2002), Pengelolaan Lalulintas dan Angkutan Jalan, Penerbit ITB. Bandung.

15. Wikipedia, (2009), Global Positioning System, http://en.wikipedia.org/wiki/gps, diakses 8 Maret 2009.

16. Wordpress, (2008), Kecelakaan Lalulintas, Pembunuh Terbanyak ke-3, http://kberlian.staff.uii.ac.id, diakses 8 Maret 2009.


(1)

2 Universitas Kristen Maranatha   

Pemetaan lokasi rawan kecelakaan dilakukan menggunakan alat GPS (Global Positioning System). Yang dimaksud dengan GPS adalah salah satu sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Menyusun peta tematik lokasi rawan kecelakaan berdasarkan peta dasar Universal Transverse Mercator (UTM)/internet.

2. Menyusun basis data kecelakaan dari data mentah kecelakaan lalulintas yang bersumber dari kepolisian.

3. Menganalisis penyebab kecelakaan dan kondisi lokasi rawan kecelakaan untuk mendapatkan cara mengurangi kecelakaan lalulintas.

4. Menampilkan data kecelakaan dalam bentuk tabel, diagram tabrakan, dan hasil analisis di peta tematik lokasi rawan kecelakaan.

1.3Ruang Lingkup Pembahasan

Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini, pembahasan analisis lokasi rawan kecelakaan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Analisis dilakukan pada ruas jalan atau persimpangan yang telah ditetapkan sebagai lokasi rawan kecelakaan lalulintas.

2. Lokasi penelitian dilakukan pada lokasi rawan kecelakaan di Kota Bandung. 3. Tinjauan terhadap kecelakaan lalulintas hanya untuk pejalan kaki, pengguna

kendaraan baik yang bermotor maupun tidak bermotor.

4. Pembahasan kecelakaan lalulintas dititikberatkan pada kecelakaan fatal atau yang mengakibatkan korban jiwa.


(2)

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan ini dibagi dalam 5 (lima) bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, terdiri dari pembahasan latar belakang, maksud tujuan penelitian, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka, berisi mengenai dasar teori dan pembahasan secara umum mengenai literatur yang relevan dengan topik yang ditinjau. Bab III Metode Penelitian, berisi pengumpulan data, prosedur pengolahan data yang telah diperoleh, serta proses dalam melakukan pemetaan pada lokasi rawan kecelakaan. Bab IV Pembahasan, berisi penyajian peta, tabel data kecelakaan, dan analisis terhadap lokasi rawan kecelakaan. Bab V Simpulan dan Saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.


(3)

 

65 Universitas Kristen Maranatha   

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan hasil penelitian ini adalah telah dihasilkannya produk peta tematik lokasi rawan kecelakaan di Kota Bandung, yang terdiri dari sebelas titik rawan kecelakaan. Lokasi yang ditinjau terdiri dari 4 lokasi simpang 4 lengan, 3 lokasi simpang 3 lengan dan 2 lokasi ruas jalan. Peta dilengkapi dengan koordinat UTM. Dengan dilengkapinya koordinat UTM pada peta tematik, akan mempermudah dalam mengetahui lokasi rawan kecelakaan dan dapat digunakan oleh instansi-instansi terkait dalam melakukan penanganan lebih lanjut, sedangkan bagi orang awam, koordinat lokasi dapat digunakan sebagai panduan dalam GPS receiver untuk waspada pada saat melewati lokasi rawan kecelakaan.

Basis data telah tersusun berdasarkan karakteristik kecelakaan dengan menggunakan 14 item yaitu: nama, umur, pekerjaan, tingkat keparahan, jumlah kendaraan yang terlibat, tipe laka, penyebab kecelakaan, alinyemen, rambu, kondisi permukaan, tipe jalan, hari/jam, kawasan dan cuaca. Basis data tersebut ditampilkan dalam peta menggunakan perangkat lunak macromedia director sehingga lokasi rawan kecelakaan dan data kecelakaan yang terjadi di lokasi tersebut dapat diketahui secara langsung, detail, dan akurat.

Rangkuman yang diperoleh dari penyusunan tabel data kecelakaan, yaitu rentang usia pelaku dan korban kecelakaan berkisar 18-30 tahun, pelaku maupun korban kecelakaan sebagian besar dialami oleh pelajar/mahasiswa, korban luka ringan adalah korban yang paling sering terjadi dibandingkan dengan tipe kecelakaan lainnya. Kendaraan bermotor (mobil/motor) merupakan kendaraan yang paling sering terlibat kecelakaan, dan penyebab kecelakaan yang paling dominan adalah pelanggaran rambu lalulintas dan kehilangan kendali. Prasarana jalan sebagai bagian dari faktor penyebab kecelakaan pada 11 titik lokasi kecelakaan yang ditinjau, memiliki alinyemen jalan yang banyak tikungan dan kondisi permukaan terbilang mulus. Jalan yang mulus harus lebih memperhatikan kekesatan jalannya agar tidak terlalu licin, karena pada jalan yang licin peluang


(4)

untuk terjadinya kecelakaan akan semakin besar. Kawasan niaga dan perkantoran merupakan kawasan yang perlu diwaspadai, karena pada kawasan itu sering terjadi kecelakaan. Waktu dini hari hingga pagi hari ditetapkan sebagai waktu yang rentan terhadap kecelakaan. Pemberian penyuluhan, arahan, maupun bimbingan kepada pengguna jalan juga perlu dilakukan, karena sebagian besar penyebab kecelakaan adalah kurangnya pengetahuan terhadap keselamatan dalam berlalulintas.

Solusi penanggulangan yang dilakukan adalah penanganan terhadap peraturan lalulintas, seperti pemasangan rambu yang meliputi rambu peringatan, larangan, dan perintah; pemasangan marka yang meliputi marka melintang dan marka membujur; pemasangan alat pemberi isyarat lalulintas, yaitu lampu satu warna; serta perbaikan kondisi permukaan jalan dan pemasangan penerangan jalan. Solusi lain untuk prasarana jalan, yaitu memberikan fasilitas perlindungan bagi pejalan kaki.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan penelitian ini adalah penggunaan GPS lebih baik lagi, mengingat perkembangan teknologi dari tahun ke tahun semakin maju, bahkan perlu dilakukannya penelitian sejenis pada wilayah-wilayah lain dengan menggunakan GPS dengan lokasi rawan kecelakaan yang lebih lengkap dan disajikan dengan metode yang baru. Selanjutnya, dalam melakukan studi yang sama diharapkan data kecelakaan yang akan diterapkan ke dalam peta hanya terdiri dari satu tahun, sehingga peta rawan kecelakaan dapat diperbaharui pertahunnya.


(5)

 

67 Universitas Kristen Maranatha   

DAFTAR PUSTAKA

1. Abidin, H. Z. (1995), Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya, Penerbit Pratnya Paramita, Jakarta.

2. Adelwin, R. (2008), Tugas Akhir Studi Rawan Kecelakaan Lalulintas di Jalan Soekarno Hatta, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

3. Balitbang Jalan PU. (2004), Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalulintas, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan-Balitbang PU, Bandung.

4. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (2005), Audit Keselamatan Jalan, Depaertemen Perhubungan, Jakarta.

5. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (2006), Penyusunan Rencana Umum Keselamatan Transportasi Darat, Departemen Perhubungan, Jakarta.

6. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (2007), Pedoman Operasi Unit Penelitian Kecelakaan Lalulintas, Departemen Perhubunngan, Jakarta.

7. Georgrafiana. (2009), Peranan GPS dalam bidang SIG, http://www.geografiana.com, diakses 8 Maret 2009.

8. Hendratman H. (2008), The Magic of Macromedia Director, Informatika, Bandung.

9. Ibrahim D. K. (2008), Tugas Akhir Penentuan Angka Konversi Tingkat Kecelakaan Fatal Di Kota Bandung, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

10. Kepolisian Republik Indonesia. (2009), Register Kontrol Perkara tahun 2006, 2007 dan 2008, Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polwiltabes, Bandung.

11. Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No 43. (1993), Prasarana dan Lalulintas Jalan, Departemen Perhubungan. Jakarta.

12. RoSPA, (1992), Road Safety Engineering Manual, Royal Society for The Prevention of Accident, Birmingham.

13. Suyoto, Yang S. (2005), Multimedia dan Aplikasinya dengan Macromedia Director, Elex Media Komputindo, Jakarta.


(6)

14. Warpani, S.P. (2002), Pengelolaan Lalulintas dan Angkutan Jalan, Penerbit ITB. Bandung.

15. Wikipedia, (2009), Global Positioning System, http://en.wikipedia.org/wiki/gps, diakses 8 Maret 2009.

16. Wordpress, (2008), Kecelakaan Lalulintas, Pembunuh Terbanyak ke-3, http://kberlian.staff.uii.ac.id, diakses 8 Maret 2009.