Analisis Strategi Pemasaran PT. Sharp Electronics Indonesia Dilihat dari Strategi Bauran Pemasaran.

ABSTRACT
Recently, television is not a luxury commodity. It is because television has many
functions, especially for urban community. To increase the selling volume, we can
pay attention at marketing strategic factors and marketing mix such as product,

price, place and promotion as the variable that can be expanded for increasing

selling volume. that is why, we make a research by interviewing one of the manager
at CTV PT. Sharp Electronics Indonesia. This research was doing at PT. Sharp
Electronics Indonesia in Jakarta. Although the result of this research is not really

maximal enough, but the factor of marketing mix is the main problem that is
researched. Therefore, researcher suggests that PT. Sharp has to try to increase some
types of selling product which is the retailers not interested in.
Keywords : marketing strategic and marketing mix

ABSTRAK
Dewasa ini, televisi sudah bukan merupakan barang mewah ( speciality goods ) lagi.
Hal tersebut dikarenakan, televisi memiliki banyak kegunaan yang berarti, khususnya
bagi masyarakat perkotaan. Untuk meningkatkan volume penjualan dapat
memperhatikan faktor strategi pemasaran dan bauran pemasaran, yaitu produk, harga,

tempat, dan promosi menjadi variabel yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan
volume penjualan. Maka dilakukan penelitian melalui metode wawancara kepada
salah satu manajer CTV PT. Sharp Electronics Indonesia. Penelitian dilakukan di PT.
Sharp electronics Indonesia di Jakarta. Meskipun hasil dari penelitian kurang
maksimal tetapi faktor bauran pemasaran adalah pokok permasalahan yang diteliti.
Dengan demikian saran dari penulis adalah PT. Sharp perlu berupaya untuk
meningkatkan penjualan tipe-tipe produk yang kurang diminati pengecer.
Kata kunci : strategi pemasaran dan bauran pemasaran

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

iii

ABSTRACT


v

HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK

ii

iv
vi

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan Penelitian

1.4. Kegunaan Penelitian

1.5 Batasan Penelitian

1.6 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran

2.2 Manajemen Pemasaran

2.2.1 Konsep Manajemen Pemasaran

vii
1
1
6
6
7
7
8
9

9

10

10

2.2.2 Konsep Produksi

15

2.2.4 Konsep Penjualan

15

2.2.3 Konsep Produk

2.2.5 Konsep Pemasaran

2.3 Bauran Pemasaran
2.3.1 Produk

2.3.2 Harga

2.3.3 Saluran Distribusi ( place )
2.3.4 Promosi

15
15
16
17
19

24

27

2.4. Pemasaran Strategik
2.5 Kerangka Pemikiran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian

3.2 Obyek Penelitian

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

33
35

40

40
41

41

3.2.2 Produk Yang Ditawarkan

47

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data


51

3.2.6 Teknik Analisis Data

55

3.2.3 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel
3.2.5 Definisi Operasionalisasi Variabel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pembahasan
4.2 Pembahasan

4.2.1 Product Televisi Sharp

50

52

57


57
57

57

4.2.2 Price Televisi Sharp

62

4.2.4 Promosi Televisi Sharp

71

4.2.6 Konsumen Sasaran Televisi Sharp

75

4.2.3 Saluran Distribusi yang dilakukan PT. Sharp
4.2.5 Segmentasi Produk Televisi Sharp
4.2.7 Positioning Televisi Sharp


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

5.3 Keterbatasan Penelitian

5.4 Saran Untuk Penelitian Mendatang

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

68

73

76

78

78
79
81

82

89

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, televisi sudah bukan barang mewah lagi.

Bahkan televisi dirasa perlu dimiliki oleh masyarakat, khususnya yang tinggal didaerah

perkotaan. Hal tersebut dikarenakan, televisi memiliki banyak kegunaan, seperti sarana
hiburan dirumah, memantau berita terbaru, mencerdaskan masyarakat, atau sebagai sarana

pemasaran bagi perusahaan-perusahaan. Disamping itu, media televisi diyakini sebagai media

yang lebih atraktif dan lebih mengundang perhatian masyarakat.

Televisi adalah sebuah media komunikasi massa yang potensial, tidak saja untuk

menyampaikan informasi tetapi juga membentuk perilaku seseorang, baik kearah positif

maupun negative, disengaja atau tidak ( Marshall and Wrendly : 2002 ). Televisi sebagai
media massa memiliki beberapa karakter khas, yaitu sebagai komunikasi yang sifatnya

umum, cepat dan selintas ( Wright, 1985 ). Maka sebagai media audio visual, televisi mampu
merebut 94% saluran masuknya pesan-pesan atau informasi kedalam pikiran manusia yaitu
lewat mata ataupun telinga. Televisi mampu untuk membuat orang pada umumnya mengingat

85% dari pada apa yang mereka lihat dan dengar di layar televisi walaupun hanya sekali

ditayangkan. Atau, secara umum orang akan mengingat 50% dari apa yang mereka lihat di
televisi, setelah 3 jam kemudian dan 65% setelah 3 hari kemudian. Semakin lama televisi

semakin terasa sebagai bagian dari kehidupan manusia dewasa ini. Dalam kelompok

masyarakat tertentu televisi mutlak harus ada dan sulit membayangkan hidup tanpa televisi.
Ritme dan kegiatan dalam hidup kita banyak diatur oleh televisi, suka atau tidak, sadar
maupun tidak ( Ibrahim, 1997 ).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diperkirakan bahwa jumlah permintaan televisi

akan terus meningkat seiring dengan perkembangan jaman dan daya beli masyarakat. Dengan
adanya pasar yang menjanjikan tersebut, hampir dipastikan bahwa ada banyaknya perusahaan
yang akan melakukan investasi dalam industri penjualan televisi.

Jakarta merupakan salah satu kota yang memiliki iklim perdagangan yang cukup

menjanjikan, khususnya dalam pasar televisi. Pada mulanya, hanya terdapat beberapa
perusahaan skala internasional yang masuk ke dalam pasar televisi di Jakarta yakni Sharp,

Toshiba, Sony, Panasonic. Dengan pertimbangan besarnya pasar televisi itu, banyak
perusahaan lain mulai melakukan investasi dan mulai masuk ke dalam industri tersebut. Hal
tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan persaingan antar perusahaan dalam

memasarkan produknya. Disamping beberapa perusahaan yang telah disebutkan diatas,
terdapat lima perusahaan yang sudah cukup lama berada di pasar setelah beberapa perusahaan

tersebut, serta 15 perusahaan yang baru memasuki pasar. Merek yang beredar dalam pasar

televisi di Jakarta pun beraneka ragam, mulai dari produk domestik ( misalnya : Polytron,
Digitec, JVC, dll ). Pada saat ini, kondisi persaingan menjadi semakin ketat dengan muculnya

merek produk televisi buatan China ( ChangHong, Haier, Mitochiba, Akira, dll ), yang
terkenal dengan harga murah.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa untuk menciptakan penjualan

terhadap produknya, perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut harus berupaya keras,

khususnya bagi pemain baru. Demikian pula bagi perusahaan-perusahaan lama, agar dapat
mempertahankan atau meningkatkan penjualannya, perusahaan harus merencanakan dan
melaksanakan program pemasaran dengan tepat. Pada kenyataannya, terdapat beberapa

perusahaan baru beserta produknya yang segera meninggalkan pasar ( Konka, Detron, dan

RCA ), serta perusahaan lama yang mulai menghilang secara perlahan dari pasar ( Toshiba )
setelah tidak kuat bersaing.

Perusahaan-perusahaan yang memasarkan televisi di Jakarta merupaka perusahaan yang

menyalurkan produk-produk televisi dengan merek tertentu, yang diproduksi oleh para
produsennya. Produk-produk televisi yang dibuat oleh produsen bagi perusahaan distributor
tunggal di wilayah tertentu, khusunya Jakarta, variasi akan produknya ditetapkan oleh

produsennya. Demikian pula dalam hal harga, produsenlah yang menentukan harga umum
per unit bagi kawasan atau wilayah tersebut. Perusahaan distributor tunggal tersebut bertugas

memasarkan produk-produknya melalui para pengecer ( retailer ), agar mereka secara aktif

memasarkan produk mereka dibandingkan dengan pesaingnya.

PT. Sharp Electronics Indonesia ( selanjutnya disebut Sharp ), selaku distributor tunggal

( main dealer ) produk televisi Sharp untuk wilayah Jakarta adalah salah satu perusahaan

yang berada dalam industri penjualan televisi di Jakarta. Sejak tahun 1999, Sharp menjadi
market leader untuk produk CTV di Indonesia, dan sejak saat itu pula Sharp gencar
menerapkan program bauran promosi yang baru terhadap program pemasarannya.

Dalam aktivitas memasarkan produk, pemasar membuat keputusan dan menggunakan

berbagai kaedah untuk mendapatkan respon positif daripada pelanggan sasaran. Jerome

McCarthy telah mengklasifikasikan kebanyakan kaedah tersebut kepada empat group utama

yaitu Product, Price, Place & Promotion yang merupakan Bauran Pemasaran yang biasa
digunakan oleh pemasar. Bauran ini juga biasa disebut sebagai strategi pemasaran 4P.

Untuk mencapai objektif pemasaran melalui strategi 4P, pemasar perlu memanipulasi

dengan cara yang paling efektif di antara variables yang terdapat dalam bauran pemasaran

tersebut supaya menghasilkan respon yang optimal di kalangan sasaran.

Secara ringkas, antara variables yang dimaksudkan bagi setiap P berkenaan ialah:

Product

Price

Place

Promotion

- Variety

- List price

- Channel

- Sale promotion

- Design

- Allowances

- Assortments

- Personal selling

- Quality

- Features

- Brand name
- Packaging
- Sizes

- Service/support

- Discounts

- Payment period
- Credit terms

- Coverage
- Location

- Inventory
- Logistics

- Service level

- Advertisement

- Public relations
- Message
- Media

- Budget

- Returns/benefits
- Warranties

 Product: Dalam pemasaran, definisi produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak tidak hanya

mengacu pada bentuk fisik produk melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari
pembelian produk. Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis,

dan pelayanan yang diberikan oleh produsen. Di era pemasaran yang banyak persaingan pada
masa ini, keupayaan mengemukakan produk yang lebih kompetitif sangat penting sebagai

strategi pemasaran. Melalui penggunaan teknologi dan kepakaran yang tinggi, pengeluar
boleh menghasilkan produk yang berkualiti, namun untuk memiliki kelebihan kompetitif
dikalangan pesaing, ianya memerlukan berbagai inisiatif tambahan oleh pemasar.

 Price: Strategi penetapan harga menjadi penting di atas kesedaran pemasar bahawa faktor

harga berperanan dalam mempengaruhi pengguna untuk membeli dan kekal sebagai

pelanggan sesuatu produk. Di masa yang sama penetapan harga mesti berasaskan kepada
objektif yang hendak dicapai daripada pemasaran itu sendiri. Samaada memperkenalkan

produk baru ke pasaran, memasuki segmen baru pasaran, menstabil harga atau menandingi

harga pesaing, jualan penghabisan stok, jualan produk yang spesifik, dsb., strategi harga
sepatutnya mempunyai kriteria yang berbeda.

 Place. Strategi penempatan memberi penekanan kepada aspek saluran pengedaran produk

yang berfungsi menyampaikan produk kepada pengguna sasaran. Ianya melibatkan aktiviti
perkhidmatan seperti transaksi, inventori, lojistik dan kelengkapan fasiliti. Disamping itu,

strategi ini juga perlu mengambilkira faktor liputan pengedaran dan kebolehan kakitangan
serta tahap perkhidmatan mereka.
.

Menawarkan produk yang betul, di tempat/lokasi yang betul dan pada masa yang betul,
adalah tujuan kepada strategi ini. Kesemua ini sangat bergantung kepada keberkesanan

saluran-saluran pengedaran yang ditetapkan. Bagaimana produk ditempatkan di kalangan
pengguna, begitu jugalah penerimaan mereka.


Promotion. Terdapat juga anggapan bahawa produk yang berkualiti akan terjual dengan

sendirinya. Tetapi, dalam strategi mempromosi, pemasar melaksanakan aktiviti

memperkenalkan produk yang hendak ditawarkan kepada pengguna. Dalam usaha tersebut
berbagai kaedah promosi perlu dilaksanakan agar pengguna mengetahui, memahami dan
seterusnya membuat keputusan untuk menggunakan produk. Tanpa aktiviti promosi,
pemasaran produk yang berkualiti sekalipun tidak menjadi aktif dan industri sukar
memperoleh tahap kompetitif yang dikehendaki di pasaran.

Untuk menarik pengguna membeli produk bukannya tugas yang mudah. Mereka perlu

dipengaruhi, bukan setakat di perkenal sahaja. Mereka perlu diberi kesedaran hingga mereka
merasa perlu untuk membeli produk yang ditawarkan.

Pengiklanan melalui media massa utama, antara kaedah promosi yang termahal, menjadi

pilihan industri yang berkemampuan. Walaupun tehap keberkesanannya agak sukar diukur,

tetapi yang lebih penting disini adalah factor penyebaran maklumat produk yang meluas. Di
samping pengiklanan, kaedah promosi yang lainnya boleh digunakan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topic “

Analisis Strategi Pemasaran PT. Sharp Dilihat Dari Strategi Bauran Pemasaran “

1.2. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasikan masalah penelitian :

Bagaimana.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk menganalisis pelaksanaan strategi pemasaran PT. Sharp dilihat dari bauran pemasaran.
1.4. Kegunaan Penelitian

Melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat

bagi pihak-pihak berikut :

1. Bagi penulis sendiri, sebagai tambahan pengetahuan mengenai pemasaran, khususnya
tentang bauran promosi dalam meningkatkan penjualan produk.

2. Bagi perusahaan, dapat menjadi masukan dalam menganalisis masalah, menemukan
solusi dan memperbaikinya sehubungan dengan pelaksanaan bauran promosinya.

3. Bagi akademisi, khususnya bagi dunia pendidikan sebagai tambahan informasi yang
mungkin berguna bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5. Batasan Penelitian



Penelitian ini berfokus pada topik Strategi Bauran Pemasaran.

Sebagai responden penelitian ini adalah PT. Sharp Electronics Indonesia di Jakarta.

1.6. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan

Menjelaskan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, batasan penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II Kajian Pustaka

Menjelaskan teori-teori yang digunakan sebagai dasar untuk menunjnag penelitian ini

seperti pengertian pemasaran, manajemen pemasaran, bauran pemasaran, pemasaran
strategik, dan kerangka pemikiran.

BAB III Metode Penelitian

Menjelaskan objek penelitian, sejarah singkat perusahaan, definisi variable, operasional

variable, metode yang digunakan dalam rangka menyusun data yang mendukung penelitian
ini.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Menggambarkan keadaan perusahaan yang diteliti baik sejarah singkat perusahaan,

struktur organisasi, dan peranan pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran ( 4P ).
BAB V Kesimpulan dan Saran

Merupakan kesimpulan dari seluruh hasil penelitian serta analisis yang telah dilakukan

oleh penulis serta saran-saran bagi perusahaan yang diharapkan dapat memecahkan
permasalahan yang dihadapi dan bermanfaat pada masa yang akan datang.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai pembahasan mengenai bauran pemasaran

yang dilakukan oleh PT. Sharp dalam upaya meningkatkan jumlah penjualan produk televisi
Sharp, penulis mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :

Mengenai faktor-faktor bauran pemasaran ( 4P ) yang dilakukan PT. Sharp :
1. Produk

PT. Sharp melakukan penjualan produk televisi ke 33 provinsi yang ada di Indonesia

dengan tujuan untuk mempermudah penjualan dan mempermudah jangkauan konsumen

yang berada di luar Jakarta. Dalam pelaksanaannya PT. Sharp tidak mencatumkan
produk-produk televisi andalan atau penjualan terbaik yang pernah dilakukan oleh PT.

Sharp, sehingga konsumen merasa tidak tahu apa-apa mengenai produk televisi Sharp
yang bagus.

2. Price

PT. Sharp melakukan penetapan harga dengan melihat kondisi perekonomian dan
memberikan harga yang tidak terlalu tinggi serta

banyak memberikan kemudahan-

kemudahan bagi para calon konsumen. Dan juga PT. Sharp bekerjasama dengan berbagai

lembaga perkreditan supaya konsumen yang ingin memiliki produk televisi Sharp dan
konsumen yang mempunyai berpendapatan standar dapat membelinya dengan cara kredit.

Dan juga Sharp juga sering melakukan inovasi-inovasi sehingga bisa memprediksikan
harga cost down yang lebih baik dari pada competitor yang lainnya.
3. Place
PT. Sharp melakukan penjualan produk televisi ke tempat-tempat yang terpencil, dan
strategi yg dilakukan oleh PT. Sharp sangat memudahkan konsumen untuk mendapatkan

produk televisi yang diinginkan baik itu LCD maupun CTV. Dan juga apabila konsumen
membutuhkan informasi tentang Sharp, mereka bisa membukanya lewat internet.

4. Promotion
PT. Sharp sering sekali melakukan promosi dan sering mengadakan event, agar

konsumen tertarik pada produk televisi Sharp. PT. Sharp juga melakukan promosi lewat
berbagai media seperti iklan, media cetak, billboard, dll. Dan juga Sharp tidak

memberikan potongan harga / discount, tetapi Sharp bekerjasama dengan dealer dan

modern market, sehingga konsumen bisa mendapatkan potongan harga dari dealer
maupaun modern market.

5.2. Saran
Berdasarkan penelitian dan analisa terhadapap bauran pemasaran yang telah dilakukan

PT. Sharp dalam upaya meningkatkan penjualan produk televisi Sharp selama periode

penelitian berlangsung, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran yang mungkin
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi PT. Sharp dalam memperbaiki atau meningkatkan
kinerja bauran pemasarannya. Saran-saran tersebut adalah :

1. Saran terhadap bauran pemasaran ( 4P ) yang telah dilakukan PT. Sharp, antara lain :
a) Produk
PT. Sharp perlu mengembangkan atau menciptakan produk-produk televisi yang lebih
menarik minimal setiap 1 bulan atau 2 bulan sekali, sehingga konsumen merasa

kagum atas kualitas dan kinerja dari PT. Sharp. Dan juga seharusnya PT. Sharp
menciptakan produk televisi plasma, yang saat ini sangat digemari oleh para
konsumen yang berpendapatan standar.
b) Price
PT. Sharp perlu memberikan hadiah jika konsumen membeli produk televisi dengan

nominal Rp 2.000.000,00 ke atas, mungkin itu berupa voucher belanja atau dengan
memberikan cash back, itu akan membuat konsumen merasa nyaman dan konsumen
aka loyal dengan produk televisi Sharp.

c) Place
PT. Sharp memiliki banyak cabang dan tempat lokasi penjualan, tetapi Sharp kurang

bisa menciptakan atau mencari lokasi-lokasi yang strategis, sehingga memudahkan
calon konsumen untuk datang ke lokasi penjualan Sharp.
d) Promotion
PT. Sharp selain mengunakan media iklan untuk meyebarkan informasi promosi yang

sedang dilakukan oleh Sharp, seharusnya juga disampaikan lewat surat kabar / media
massa, sehingga orang-orang yang tidak atau belum mempunyai televisi tahu bahwa
Sharp sedang melakukan promosi dan mendorong minta beli konsumen untuk
memiliki produk televisi Sharp.

2. PT. Sharp perlu memperhatikan keseimbangan jumlah penjualan produk-produknya.

Maksudnya, PT. Sharp perlu berupaya untuk meningkatkan penjualan tipe-tipe produk
yang kurang diminati pengecer.

Harapan penulis dengan adanya kritik dan saran yang diberikan PT. Sharp dapat

melaksanakan bauran pemasarannya secara lebih baik lagi, guna menghadapi kondisi
persaingan pada masa yang akan datang.
5.3. Keterbatasan Penelitian
1. Wawancara
Peneliti menyadari bahwa dalam melakukan wawancara beberapa pertanyaan yang

diajukan kurang mendalam, kurang komplit, dan kurang sesuai dari harapan. Dalam
melaksanakan wawancara perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut. Pertama,

pewawancara hendaknya dapat menciptakan hubungan yang baik dengan yang

diwawancarai agar jawaban dan pendapatnya dapat dikemukakan secara terbuka, obyektif
dan benar. Kedua, pewawancara perlu menciptakan situasi wawancara sedemikian rupa

sehingga yang sedang diwawancarai tidak merasakan seperti diinterograsi. Ketiga, agar

wawancara tidak menyimpang dari apa yang ingin diperoleh, terlebih dahulu perlu
disusun materi wawancara sebagai pedoman bagi pewawancara.

2. Objek atau narasumber
Peneliti berhasil mewawancarai manajer CTV ( manajer yang menangani produk televisi
Sharp) dan memberikan beberapa pertanyaan mengenai bauran pemasaran yang

dilakukan PT. Sharp. Sedangkan yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini antara

lain berasal dari faktor di luar peneliti yaitu peneliti tidak berhasil mewawancarai

langsung bagian marketing dan bagian penjualan. Kesulitan menemui informan

dikarenakan kesibukan mereka yang padat. Walaupun sudah dijadwalkan, karena satu dan
lain hal seringkali wawancara dibatalkan atau diundur sampai waktu yang ditentukan

kembali.

3. Observasi
Peneliti tidak melakukan penelitian langsung ke PT. Sharp, dikarenakan peneliti

mempunyai satu kendala yang memang tidak bisa dihindari yakni minimnya waktu untuk

penggalian data di lapangan.

5.4. Saran Untuk Penelitian Mendatang


Data lebih banyak berupa narasi, deskripsi, cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis (



Dalam melakukan analisis data ( wawancara ) dibutuhkan adanya kepekeaan teoritis,

gambar, foto ).

karena dalam wawancara peneliti sebenarnya sedang melakukan upaya pengembangan
teori.



Dalam melakukan wawancara seharusnya ada banyak narasumber yang perlu



Semakin banyak seorang peneliti mengalami penelitian dan terjun ke lapangan, semakin

diwawancarai, sebaiknya tidak hanya 1 narasumber yang harus diwawancarai.

baik memperoleh gambaran tentang bagaimana segala sesuatu berlangsung, mengapa, dan

bagaimana sesuatu akan terjadi pada kondisi tertentu. Dan juga sediakan waktu yang
cukup banyak, supaya penelitian bisa maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip., 2007, Manajemen Pemasaran Edisi Keduabelas, jilid 1, Edisi Bahasa
Indonesia, Jakarta : Penerbit Indeks
Kotler, Philip., 2007, Manajemen Pemasaran Edisi Keduabelas, jilid 2, Edisi Bahasa
Indonesia, Jakarta : Penerbit Indeks
Hasan, Ali., 2008, Marketing, Yogyakarta : Penerbit MedPress
Rangkuti, Freddy., 2009, Strategi Promosi Yang Efektif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication, Jakarta : PT. Gramedia
Jogiyanto., 2007, Metodelogi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman,
Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta
Sugiyono., 2008, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Penerbit Alfabeta Bandung
Sumarwan, Ujang., 2009, Pemasaran Strategik Strategi Untuk Pertumbuhan Perusahaan
dalam Penciptaan Nilai bgai Pemegang Saham, Jakarta : Inti Prima
http://www.interseksi.org/news/files/Observasi_dan_Wawancara.php
http://www.jothi.or.id/penelitian/metode-dalam-penelitian-kualitatif/penelitian/metodedalam-penelitian-kualitatif
http://sharp-indonesia.com/new/
http://mp2globalink.wordpress.com/bab-saluran-distribusi-global-expedia/
http://go-kerja.com/strategi-pemasaran/
http://robeeon.net/search/pengertian+strategi+pemasaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pemasaran