Strategi Pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang dengan Analisis SWOT
1
STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK TANPAK
SIDIKALANG DENGAN ANALISIS SWOT
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana
(S1) pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Disusun oleh:
110907045
ASIH LESTARI BAKO
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
2 KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia_Nya yang telah diberikan kepada peneliti, sehingga akhirnnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Strategi Pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang dengan Analisis SWOT.Penulisan skripsi ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis pada program S-1 Administrasi Bisnis/Niaga di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Teristimewa peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua, Ayahanda M.Bako dan Ibunda E.Boangmanalu yang selalu menjaga, memberikan kasih saying, semangat, nasihat serta dukungan moril dan materil. Sungguh tiada kata yang dapat menggambarkan betapa berharganya kedua orang tua bagi peneliti.Selain itu peneliti juga ingin mengucapkan terimakasih kepada adik-adik peneliti Bripda Andre Wira Bako dan Hartaty Aryani Bako.Terimakasih selalu memberi semangat dan dukungan setiap saat kepada peneliti.
Selama proses penyusunan skripsi peneliti telah banyak dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku dekan Fakultas ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara
(3)
3 2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA. Selaku Ketua Program Studi Departemen Ilmu Administrasi Bisnis Sumatera Utara
3. Bapak Arifin Nasution, S.Sos, MSP. Selaku Sekertaris Program Studi Departemen Ilmu Administrasi Bisnis Sumatera Utara dan sebaga Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak sumbangan pikiran dalam proses membimbing dan mengarahkan selama proses penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Posma Lumban Raja.M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan dan ilmunya dengan sabar selama menyusun skripsi ini.
5. Ibu Siswati Saragih, S.Sos, MSP. Selaku Administrator Program Studi Departemen Ilmu Administrasi Bisnis Sumatera Utara atas kebaikan hatinya yang telah banyak membantu segala keperluan kami dan memberikan arahan.
6. Seluruh dosen dan staff pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.
7. Bapak Sabilal Rasyad Maha selaku pemilik usaha kopi bubuk Tanpak Sidikalang beserta Ibu.
8. Terimakasih kepada Ardy Irianto selaku sahabat terbaik yang telah ada dalam suka dan duka member dukungan, semangat, perhatian dan kasih sayang yang tak henti-hentinya kepada peneliti.
9. Sahabat-sahabat peneliti Oktavia Megasari, Herman Valerian, Dame Uli H, Lia Winni, Eltariat Waruwu, Rani Damanik atas kebersamaan, kritikan, saran dan kasih sayang selama ini. Terimakasih telah membawa kegembiraan di keseharian peneliti, semoga kita bersahabat selamanya.
(4)
4 Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan dalam penyajiannya karena kemampuan yang masih terbatas.Untuk itu dengan segala kerendahan hati peneliti menerima kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan skripsi ini.Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat baagi pembacanya.
Medan, Juni2015
Asih Lestari Bako 110907045
(5)
5 ABSTRAK
Nama : Asih Lestari Bako NIM : 110907045
Pembimbing : Drs. Posma Lumban Raja, M.Si
Judul : Strategi Pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang dengan Analisis SWOT
Persaingan yang ada mengharuskan setiap perusahaan memperkuat strategi pemasarannya untuk menjaga eksistensi dan keunggulan produknya dibandingkan para pesaing.Salah satu langkah dalam penyusunan strategi dapat dilakukan perusahaan dengan menganalisa lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan serta mengetahui kondisi perusahaan melalui Analisis SWOT untuk menemukan strategi-strategi alternatif yang dapat digunakan perusahaan sebagai referensi dalam membangun kondisi perusahaan yang diharapkan.Dalam analisis SWOT terdapat analisis lingkungan internal yaitu kekuatan dan kelemahan serta analisis lingkungan eksternal yaitu peluang dan ancaman.Penelitian ini dilakukan pada Usaha Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang yang dimulai pada bulan Maret 2015.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kualitatif.Metode-metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual, keudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya dan diiringi dengan rasional yang akurat.Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan SWOT.Analisa yaitu sebuah alat marketing untuk mengklasifikasikan posisi perusahaan dan menentukan strategi yang sesuai dengan lingkungannya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada usaha Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang maka diperoleh strategi alternatif yang dihasilkan dari matriks SWOT antara lain: Agar tetap mempertahankan kekhasan cita rasa dan aroma kopi serta tetap memilih bahan baku yang terbaik, Selalu melakukan riset pasar untuk mengetahui perubahan selera konsumen dan selalu melakukan inovasi-inovasi terhadap produk, meningkatkan mitra dengan pemerintah, pengusaha/tokai-tokai kopi dan masyarakat serta mengoptimalkan penggunaan media internet dalam membangun jaringan dan memasarkan produk. Membuat brosur melalui kerjasama dengan dinas pariwisata, perhotelan dan Deprindag, Melakukan Promosi secara optimal baik melalui media cetak maupun elektronik dan menggunakan teknologi internet untuk memperluas jaringan pasar, serta selalu mengikuti kegiatan pameran agar produknya semakin dikenal masyarakat luas, Membuka gerai Kopi Tanpak secara langsung di lingkungan pasar (padat penduduk) dan kerjasama dengan supermarket-supermarket.
Kata Kunci: Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), Ancaman (Threats), Strategi Pemasaran
(6)
6 ABSTRACT
Nama : Asih Lestari Bako NIM : 110907045
Pembimbing : Drs. Posma Lumban Raja, M.Si
Judul : Marketing Strategy of Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang through SWOT Analysis
Existing competition requires every company strengthen its marketing strategy to maintain the existence and benefits of its products compared to competitors. One step in the preparation of the strategy can be done by analyzing the company's internal and external environment.
This study aims to determine the right marketing strategy for the company and determine the condition of the company through a SWOT analysis to find alternative strategies that can be used by companies as a reference in establishing the company expected conditions. SWOT analysis contained in the internal environment analysis is the analysis of strengths and weaknesses and the external environment are the opportunities and threats. This research was conducted at Ground Coffee Enterprises tanpak Sidikalang which began in March 2015.
Forms of research is descriptive research method with qualitative data analysis. Descriptive methods focus on the problems or phenomena that exist at the time the research is done or the actual nature, keudian describe the facts about the problems investigated as such and accompanied by rational accurate. The approach taken in this study is a SWOT approach. Analysis is a marketing tool to classify and determine the position of the company in accordance with its environmental strategy.
Based on research conducted at the business tanpak Coffee Powder Sidikalang then obtained alternative strategies SWOT matrix resulting from, among others: In order to maintain the distinctiveness of flavor and aroma of coffee and still choose the best raw materials, Always conduct market research to determine the changes in consumer tastes and always make innovations to the product, improve partner with governments, employers / tokai-tokai coffee and communities as well as optimizing the use of internet media in building a network and market the product. Create a brochure in collaboration with the department of tourism, hospitality and Deprindag, Doing Promotion optimally through both print and electronic media and use of Internet technology to expand the market network, and always follow the exhibition activities so that their products more widely known, Open Coffee outlets directly tanpak market environment (densely populated) and cooperation with supermarkets.
(7)
5 ABSTRAK
Nama : Asih Lestari Bako NIM : 110907045
Pembimbing : Drs. Posma Lumban Raja, M.Si
Judul : Strategi Pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang dengan Analisis SWOT
Persaingan yang ada mengharuskan setiap perusahaan memperkuat strategi pemasarannya untuk menjaga eksistensi dan keunggulan produknya dibandingkan para pesaing.Salah satu langkah dalam penyusunan strategi dapat dilakukan perusahaan dengan menganalisa lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan serta mengetahui kondisi perusahaan melalui Analisis SWOT untuk menemukan strategi-strategi alternatif yang dapat digunakan perusahaan sebagai referensi dalam membangun kondisi perusahaan yang diharapkan.Dalam analisis SWOT terdapat analisis lingkungan internal yaitu kekuatan dan kelemahan serta analisis lingkungan eksternal yaitu peluang dan ancaman.Penelitian ini dilakukan pada Usaha Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang yang dimulai pada bulan Maret 2015.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kualitatif.Metode-metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual, keudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya dan diiringi dengan rasional yang akurat.Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan SWOT.Analisa yaitu sebuah alat marketing untuk mengklasifikasikan posisi perusahaan dan menentukan strategi yang sesuai dengan lingkungannya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada usaha Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang maka diperoleh strategi alternatif yang dihasilkan dari matriks SWOT antara lain: Agar tetap mempertahankan kekhasan cita rasa dan aroma kopi serta tetap memilih bahan baku yang terbaik, Selalu melakukan riset pasar untuk mengetahui perubahan selera konsumen dan selalu melakukan inovasi-inovasi terhadap produk, meningkatkan mitra dengan pemerintah, pengusaha/tokai-tokai kopi dan masyarakat serta mengoptimalkan penggunaan media internet dalam membangun jaringan dan memasarkan produk. Membuat brosur melalui kerjasama dengan dinas pariwisata, perhotelan dan Deprindag, Melakukan Promosi secara optimal baik melalui media cetak maupun elektronik dan menggunakan teknologi internet untuk memperluas jaringan pasar, serta selalu mengikuti kegiatan pameran agar produknya semakin dikenal masyarakat luas, Membuka gerai Kopi Tanpak secara langsung di lingkungan pasar (padat penduduk) dan kerjasama dengan supermarket-supermarket.
Kata Kunci: Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), Ancaman (Threats), Strategi Pemasaran
(8)
6 ABSTRACT
Nama : Asih Lestari Bako NIM : 110907045
Pembimbing : Drs. Posma Lumban Raja, M.Si
Judul : Marketing Strategy of Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang through SWOT Analysis
Existing competition requires every company strengthen its marketing strategy to maintain the existence and benefits of its products compared to competitors. One step in the preparation of the strategy can be done by analyzing the company's internal and external environment.
This study aims to determine the right marketing strategy for the company and determine the condition of the company through a SWOT analysis to find alternative strategies that can be used by companies as a reference in establishing the company expected conditions. SWOT analysis contained in the internal environment analysis is the analysis of strengths and weaknesses and the external environment are the opportunities and threats. This research was conducted at Ground Coffee Enterprises tanpak Sidikalang which began in March 2015.
Forms of research is descriptive research method with qualitative data analysis. Descriptive methods focus on the problems or phenomena that exist at the time the research is done or the actual nature, keudian describe the facts about the problems investigated as such and accompanied by rational accurate. The approach taken in this study is a SWOT approach. Analysis is a marketing tool to classify and determine the position of the company in accordance with its environmental strategy.
Based on research conducted at the business tanpak Coffee Powder Sidikalang then obtained alternative strategies SWOT matrix resulting from, among others: In order to maintain the distinctiveness of flavor and aroma of coffee and still choose the best raw materials, Always conduct market research to determine the changes in consumer tastes and always make innovations to the product, improve partner with governments, employers / tokai-tokai coffee and communities as well as optimizing the use of internet media in building a network and market the product. Create a brochure in collaboration with the department of tourism, hospitality and Deprindag, Doing Promotion optimally through both print and electronic media and use of Internet technology to expand the market network, and always follow the exhibition activities so that their products more widely known, Open Coffee outlets directly tanpak market environment (densely populated) and cooperation with supermarkets.
(9)
7 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kopi sebagai bahan minuman sudah tidak asing lagi, penggemarnya merupakan seluruh bangsa di dunia.Aromanya yang harum, rasanya yang khas nikmat, serta khasiatnya yang dapat memberikan rangsangan penyegaran badan membuat kopi cukup akrab di lidah dan digemari.(Najiyati dan Danarti, 2008).
Berdasarkan hasil survey Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) pada tabel 1.1, Masyarakat Indonesia merupakan salah satu konsumen kopi yang cukup besar, dimana konsumsi kopi Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Peningkatan tersebut terjadi, selain karena kebiasaan/tradisi masyarakat juga oleh adanya perubahan gaya hidup/trend dimana kopi diminati oleh segala lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang.
TABEL 1.1 Konsumsi Kopi Indonesia
NO TAHUN
JLH PENDUDUK
(Jiwa)
KEBUTUHAN KOPI (Kilogram)
KONSUMSI KOPI
(Kg/Kapita/Tahun) 1 2010 237,000,000 190,000,000 0.80
2 2011 241,000,000 210,000,000 0.87 3 2012 245,000,000 230,000,000 0.94 4 2013** 249,000,000 250,000,000 1.00 5 2014** 253,000,000 260,000,000 1.02 6 2015** 257,000,000 280,000,000 1.08 Keterangan
** Estimasi
Sumber Gemar-Minum-Kopi
(10)
8 Selain menjadi konsumen, Indonesia merupakan produsen kopi ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan Vietnam, yang terdiri dari dua varian yaitu kopi Robusta dan Kopi Arabika.Kedua varian kopi ini memiliki nama/sebutan yang berbeda-beda berdasarkaan wilayah penanamannya.Dari daerah Sumatera yaitu Aceh dikenal dengan kopi Gayo, Sumatera Utara dengan Kopi Sidikalang dan Kopi Lintong atau Mandheling, Sumatera Selatan dengan Kopi Besemah, Lampung dengan Kopi Lampung, Bengkulu dengan Kopi Robusta Bengkulu. Dari daerah Sulawesi yaitu Sulawesi Selatan dikenal dengan Kopi Bulu Kumba, dari Tana Toraja dikenal dengan Kopi Tana Toraja dan dari Flores dikenal dengan Kopi Wamena.
Sejak zaman Kolonial Belanda, Sumatera Utara dikenal sebagi daerah penghasil kopi yang berkualitas tinggi yang dikenal sebagai kopi Sidikalang. Adapun kopi Sidikalang ditanam dan diproduksi di wilayah Kabupaten Dairi dan sekitarnya, serta terkenal sebagai salah satu penghasil kopi yang cukup besar, sehingga banyak berdiri usaha pengelolaan kopi bubuk yang dikelola masyarakat setempat dari skala kecil sampai menengah dengan berbagai merek produk, antara lain: Kopi Ida, Kopi Cap Nona Nantampukmas, Kopi Zest, Kopi Cap Lesung, Kopi Cap Serimpi, dan salah satunya adalah Kopi Bubuk Tanpak.
Usaha Kopi BubukTanpak Sidikalangmenarik untuk dibahas karena merupakan pelopor berdirinya usaha kopi bubuk yang ada di Sidikalang. Usaha kopi bubuk Tanpakterkenal dengan kekhasannya, dimana kopi bubuk ini dibuat dari kopi pilihan jenis Robusta Asli yang tumbuh diwilayah kabupaten Dairi dan sekitarnya. Keistimewaan rasa kopi khas Sidikalang ini pantas di coba, aroma Kopi asli jelas terasa bahkan saat pertama kali kemasannya dibuka.Selain itu Kopi
(11)
9 bubuk Tanpak juga memiliki harga yang terjangkau. Kopi bubuk Tanpakmemiliki 3 varian antara lain: Kopi Tanpak, kopi ini merupakan kopi dengan rasa original, Kopi Tanpak Jahe merupakan kopi original yang ditambah dengan aroma dan Rasa Jahe Asli, dan yang terakhir Kopi Tanpak Jantan, kopi ini merupakan kopi dengan bahan campuran bahan herbal seperti ginseng, tongkat ali yang berfungsi untuk meningkatkan vitalitas pada pria. Ketiga varian kopi diatas dibedakan juga berdasarkan berat, kemasan dan harganya .
Saat ini keadaan dunia usaha sangat dinamis ditandai dengan adanya perubahan dari waktu ke waktu yang mengakibatkan tingkat persaingan yang tinggi di berbagai bidang usaha, hal ini juga terjadi pada industri kopi bubuk Tanpak. Oleh sebab itu, agar dapat terus bertahan kopi bubuk Tanpak tidak boleh hanya sekedar mengandalkan kekhasannya saja, namun juga harus mampu melihat peluang dan ancaman yang akan dihadapi. Semakin meningkat persaingan dalam industri kopi, maka masalah perencanaan strategi pemasaran makin dibutuhkan. Perusahaan harus merancang strategi pemasaran yang tepat untuk dapat mencapai tujuannya. Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan kemampuan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut (Tjiptono 2009 : 6)
Selain itu, strategi pemasaran yang ditetapkan harus diterapkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan perusahaan dalam
(12)
10 menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran. Dalam hal ini dibutuhkan dunia bagian yang sangat penting dan saling berkaitan, untuk mencapai keberhasilan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu sasaran pasar yang dituju (target market) dan acuan pemasaran yang dijalankan (marketing mix) untuk sasaran pasar tersebut.
Untuk merumuskanstrategi pemasaran perlu dilakukan analisis secara menyeluruh terhadap pengaruh lingkungan eksternal dan internal perusahaan.Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga menimbulkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah.Konsekuensi perubahan keadaan eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan keadaan internal perusahaan, seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki perusahaan tersebut.
Pemilihan strategi yang tepat dalam proses pemasaran akan sangat mempengaruhi terhadap tercapainya tujuan industri. Dalam hal ini industri Kopi bubuk Tanpakharus menerapkan strategi-strategi pemasaran. Untuk itu diperlukan suatu penelitian tentang strategi pemasaran kopi yang tepat bagi industri Kopi bubuk Tanpak Sidikalang dengan alasan agar dapat menjadi contoh atau pedoman bagi pengusaha kopi disekitarnya. Salah satu upaya untuk menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan adalah dengan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.Secara umum, penentuan strategi yang tepat bagi perusahaan dimulai dengan mengenali opportunity (peluang) dan threat (ancaman) yang terkandung dalam lingkungan eksternal serta memahami strength (kekuatan) dan
(13)
11 weakness (kelemahan) pada aspek internal perusahaan.Dengan demikian, perusahaan mampu bersaing dan mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Strategi perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara-cara suatu perusahaan dalam menggunakan keseluruhan atau beberapa strategi yang akan dilakukan disebut dengan formulasi strategi. Formulasi strategi terdiri dari tiga macam yaitu : formulasi strategi koorporat dimana perusahaan menganalisa lingkungan perusahaan untuk menentukan arah perusahaan di masa depan, formulasi strategi unit bisnis guna mengetahui kekuatan perusahaan terhadap persaingan industri serta formulasi strategi fungsional yang dilakukan untuk setiap fungsi-fungsi dari suatu perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.
Terkait dengan kondisi di atas, studi ini memfokuskan pada permasalahan bagaimana posisi perusahaan terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal serta strategi pemasaran apa yang tepat diterapkan oleh pemilik usaha Kopi bubuk Tanpakdengan menggunakan analisis SWOT. Dari hal tersebut penulis ingin mengangkatnya menjadi pokok permasalahan yang berjudul “BAGAIMANA STRATEGI PEMASARAN YANG TEPAT DALAM PEMASARAN KOPI BUBUK TANPAK SIDIKALANG DENGAN ANALISIS SWOT”.
Untuk mendapatkan wawasan dalam penulisan, maka telah dilakukan studi kepustakaan baik melalui buku-buku maupun karya tulis ilmiah, untuk mengetahui teknis penulisan, metode penelitian serta teknik mengolah data dengan menggunakan analisis SWOT.Berikut ini merupakan beberapa karya tulis ilmiah yang menjadi referensi peneliti.
(14)
12 Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu
NO TAHUN NAMA JUDUL ALAT
ANALISIS HASIL 1. 2012 SUKMA
NINGRUM MUKMINATIN STRATEGI PEMASARAN DURIAN SANGGARAN (DURIOZIBETHINUS M.) DI KECAMATAN MATESIH
KABUPATEN KARANGANYAR
Analisis Swot Peringkat durian local Kecamatan Matesih
berdasarkan analisis Matriks
Profil Kompetitif yang pertama adalah Durian Sanggaran yang memiliki Total skor sebesar 2,909 Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran Durian Sanggaran di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar berdasarkan analisis QSPM adalah perbaikan kios pedagang durian dengan skor 6,146. 2 2014 Machfira
Ernisolia P
STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN analisis deskriptif dan analisis masalah digunakan analisis SWOT
Strategi yang diperoleh untuk meningkatkan pemasaran agroindustri
pancake durian di daerah penelitian adalah strategi agresif atau strategi SO (Strengths – Oppurtunities) yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan
kegiatan adalah meningkatkan modal
usaha untuk menghasilkan produk
sesuai dengan tingkat selera dengan pangsa pasar; memanfaatkan peluang pasar
3 2013 Mirza Fahmi ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KOPI ARABIKA ‘BERGENDAAL KOFFIE’ DI KABUPATEN BENER MERIAH analisis menggunakan SAP (Strategic Advantages Profile).
Atas dasar analisis SAP dan ETOP, maka strategi perusahaan yang bisa ditempuh berdasarkan matrik SWOT adalah strategi Investasi yaitu melakukan investasi untuk jangka pendek dan kemudian menuai hasil dari investasi tersebut di masa depan
4 2010 Angipta Soma Nugraha STRATEGI PEMASARAN KERIPIK TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN Matriks EFE dan IFE serta dianalisis dengan SWOT
berdasarkan matriks IFE dan matriks EFE adalah kekuatan :
kualitas terjaga, kelemahan : terbatasnya
(15)
13
BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI
kurang promosi, peluang : minat konsumen tinggi dan kegunaan keripik tempe bagi
konsumen, ancaman : persaingan produk antar daerah.
Posisi industri rumah tangga keripik tempe di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri berdasarkan matriks IE berada pada sel I tumbuh dan
bina yang berarti posisi industri keripik tempe berada pada posisi yang kuat
dan daya tarik yang tinggi 5 2012 Choirunnisak PENERAPAN
ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN PADA BMI CABANG PEMBANTU MAGELANG Analisis SWOT Strategi pemasaran khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan servise excellent, dan
memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank.
6 2010 Hanna Nuariputri ANALISIS SWOT TERHADAP PENETAPAN STRATEGI PEMASARAN PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA DI KARANGANYAR (STUDI PADA DIVISI PEMASARAN I LOKAL)
Analisis SWOT
Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa PT.
Kusumahadi Santosa berada pada posisi
Strength –
Opportunity (SO), dimana PT. Kusumahadi Santosa berada
pada tahap Growth Strategy (Tahap Pertumbuhan ) dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada. 2. Strategi perusahaan yang tepat dilakukan oleh PT.
(16)
14
Kusumahadi Santosa antara lain :
a. Formulasi Strategi Koorporat yang terdiri dari Vertical
Integration (Integrasi Vertikal) dengan cara menjalin
kerjasama dengan perusahaan lain yang terdapat pada saluran distribusi dan
Diversifikasi dengan cara akuisisi
dengan perusahaan yang memiliki line of business
yang
berbeda atau yang disebut
Unrelated atau
Conglomerate Diversification
(Diversifikasi tak berhubungan). b. Formulasi Strategi Unit Bisnis yaitu Strategi Diferensiasi
terhadap produk, harga, pelayanan serta Brand Image
PT. Kusumahadi Santosa agar lebih bertahan dan di atas
daripada produk-produk pesaing.
3. Strategi Pemasaran yang tepat diterapkan oleh PT.
Kusumahadi Santosa berdasarkan hasil Analisis SWOT
adalah :
a. Melakukan Market Development dan Product Development dalam menentukan segmentasi produknya.
b. Melaksanakan
Differentiated Marketing
dalam
menetapkanTargetinguntu k kedepannya.
c. Melakukan
repositioning terhadap produk-produknya guna memantapkan posisi perusahaan dibandingkan dengan
(17)
15
7 2012 Jeane D. Kaunang W. Uguy, Ch. Ngangi, MS
STRATEGI PEMASARAN
INDUSTRI RUMAH TANGGA GULA AREN DI KOTA TOMOHON MARKETING
STRATEGY HOME INDUSTRY OF PALM SUGAR IN TOMOHON
Analisis SWOT
Diperoleh strategi pemasaran industri rumah tangga gula aren di Kota Tomohon sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas produk dengan membuat kemasan yang higienes dan lebih menarik dari produk sejenis lainnya,
Penetapan harga yang berorientasi biaya,
2. Promosi dengan membuat brosur melalui kerjasama dengan dinas pariwisata dan perhotelan ataupun melakukan promosi melalui internet, 3. Membangun dan
meningkatkan kerjasama kemitraan usaha dengan perusahaan makanan/minuman dan supermarket, 4.Perluasan jaringan pemasaran dengan memanfaatkan jaringan teknologi informasi.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah yang menjadi kekuatan, kelemahan, peuang dan ancaman
Kopi bubuk Tanpak Sidikalang?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat dalam pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang ?
(18)
16 1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian yang dilakukan adalah :
1. Untuk Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang.
2. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman kemudian dianalisis untuk selanjutnya ditetapkan strategi pemasaran yang tepat.
1.4 Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2015
2. Penelitian dilakukan hanya pada usaha kopi bubuk Tanpak yang beralamat di Jl. Sudirman No. 71 Pasar Lama Sidikalang
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah:
1. Bagi Peneliti, penelitian ini menjadi kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah serta dapat memperkaya pengetahuan ilmiah dalam bidang pemasaran.
2. Bagi Akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi, referensi, perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi dan menjadi masukan positif bagi pemilik usaha dalam mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang dan dapat menetapkan strategi pemasaran yang baik.
(19)
17 4. Bagi perusahaan di Sekitarnya, dapat menjadi pedoman dalam menetapkan
(20)
18 BAB II
KAJIAN TEORI 2.1 Strategi
Strategi merupakan alat yang sangat penting dalam mencapai tujuan. Menurut Alfred ( dalam Siti Khotijah, 2004), Strategi adalah sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu. Tidak menutup mata suatu perusahaan atau organisasi yang lemah dalam strategi baik dalam hal finansial atau manajerial, maka kondisi kolaps akan terjadi mungkin lebih parah perusahaan tersebut akan jatuh. Strategi kadang identik dengan siasat untuk mengatasi masalah yang hadir bukan sebaliknya untuk lari dari kenyataan, strategi biasanya lahir karena: 1. Kondisi terjepit dalam mengambil keputusan, 2. Tuntutan yang harus dijawab secepat mungkin, 3. Jalan atau cara yang memang harus ditempuh guna mempertahankan suatu kondisi minimal survive terhadap goncangan.
Menurut Boyd, Walker dan Larreche (2000), secara lebih spesifik ada lima unsur atau himpunan isu dalam strategi yang dikembangkan dengan baik:
1. Ruang Lingkup. Ruang lingkup suatu organisasi mengacu pada keluasan dari sasaran strategisnya. Jumlahnya dan tipe industri, lini produk, dan segmen pasar dimana ia bersaing atau direncanakan untuk masuk.
2. Tujuan dan sasaran. Sasaran seharusnya merinci tingkat penyelesaian yang diinginkan pada satu atau lebih dimensi kinerja, seperti pertumbuhan volume, kontribusi laba, atau pengembalian investasi selama periode
(21)
19 waktu tertentu untuk setiap perusahaan dan produk pasar dan untuk organisasi secara keseluruhan.
3. Pengalokasian sumber daya. Setiap organisasi memiliki sumber daya keuangan dan sumber daya manusia yang terbatas. Merumuskan strategi juga melibatkan keputusan bagaimana sumber daya itu dicapai dan dialokasikan, antar unit bisnis, produk pasar, departemen fungsional, dan kegiatan-kegiatan di dalam setiap perusahaan atau produk pasar.
4. Identifikasi keunggulan kompetitif yang layak. Satu bagian penting dari strategi apapun adalah spesifikasi dari bagaimana organisasi akan bersaing dalam setiap unit bisnis dan produk pasar di dalam domainnya.
5. Sinergi. Sinergi muncul bila unit bisnis, produk pasar, pengalokasian sumber daya, dan kompensasi perusahaan saling melengkapi dan saling menguatkan satu sama lain. Sinergi memungkinkan kinerja total dari bisnis yang berkaitan menjadi lebih besar ketimbang sebelumnya; keseluruhannya menjadi lebih besar ketimbang penjumlahan dari bagian-bagiannya.
2.2 Pemasaran
Menurut Kotler ( dalam Fajar Laksana, 2008) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukar produk yang bernilai dengan pihak lain.
Pemasaran merupakan ujung tombak dari serangkaian kegiatan usaha yang baik bergerak dibidang jasa maupun barang. Dikatakan ujung tombak karena pemasaran merupakan barometer atau standarisasi dari keberhasilan suatu usaha
(22)
20 dalam meraih pangsa pasar yang seluas-luasnya untuk memahami pemasaran yang handal, kita harus mampu untuk membaca kelompok pasar, kelompok konsumen, sampai dengan kondisi-kondisi lain yang kerap mempengaruhi pemasaran suatu barang dan jasa di masyarakat.
Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal.Oleh karena itu pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan strategi. Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok: Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki dimasa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi (saluran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran. Dalam konteks penyusunan strategi, pemasaran memiliki 2 dimensi, yaitu dimensi saat ini dan dimensi masa yang akan datang. Dimensi saat ini berkaitan dengan hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungnnya. Sedangkan dimensi masa yang akan datang mencakup hubungan di masa yang akan datang yang diharapkan akan dapat terjalin dan program tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
(23)
21 2.2.1 Konsep Pemasaran
Agar tercapainya tingkat pertukaran antara produk dan nilai yang diinginkan produsen dan konsumen, maka seiring dengan perkembangan zaman terdapat lima konsep alternatif di dalam pemasaran, yaitu :
a. Konsep Produksi
Konsep ini menegaskan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia luas dan harga yang terjangkau.Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya dan dimana biaya produk tersebut sangat tinggi.Kelemahan konsep pemasaran ini adalah pelayanan tidak ramah dan buruk.Hal inilah yang menjadi tugas manajemen untuk meningkatkan efisiensi produksi yang tinggi dan cakupan distribusi yang luas.
b. Konsep Produk
Menurut konsep ini, konsumen lebih menyukai produk yang memiliki kualitas, kinerja, dan fitur inovatif yang tinggi. Dalam konsep ini, manajemen sering terfokus pada produk dan kurang memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Akibatnya sering kali terjadi kegagalan pemasaran atau biasa disebut marketing myopia atau kebutaan manajemen dalam memenuhi kepuasan konsumen.
c. Konsep Penjualan
Konsep ini sering digunakan pada “Produk yang tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli serta digunakan pada industri yang mengalami kelebihan kapasitas produksi. Hal ini dikarenakan dalam konsep ini konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk tanpa usaha penjualan dan promosi besar-besaran.
(24)
22 d. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa pecapaian tujuan organisasi tergantung pada seberapa besar kemampuan perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memenuhinya secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu :
1) Pasar sasaran,
2) Kebutuhan pelanggan,
3) Pemasaran yang terkoordinir serta 4) Keuntungan.
e. Konsep Pemasaran Sosial
Untuk mencapai tujuannya, sebuah perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan memenuhinya secara lebih efektif.Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui pemuasan kebutuhan konsumen.
2.3 Strategi Pemasaran
Menurut Sofjan Assauri, ( 2007) Strategi Pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberikan arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama
(25)
23 sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Sedangkan menurut Lamb, dkk (2001) menjelaskan bahwa strategi pemasaran adalah suatu kegiatan menyeleksi dan penjelasan suatu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan konsumen dengan pasar yang dituju. Strategi pemasaran baru akan dapat ditetapkan apabila seluruh komponen atau variabel penunjangnya. Variabel penunjang tersebut seperti penetapan harga produk, melakukan promosi, menetapkan saluran distribusi yang akan digunakan telah ditentukan.
Menurut Corey (dalam Fandy Tjiptono 1997) Strategi Pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling terkait. Kelima elemen tersebut adalah:
1) Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor : a. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang dapat diproteksi dan didominasi, b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan (fokus) yang lebih sempit, c. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-error di dalam menanggapi peluang dan tantangan, d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar yang terproteksi. Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar daan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
2) Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh
(26)
24 pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk di antara pemebeli dan penjual.
3) Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
4) Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
5) Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing dan public relation.
Menurut Panji Anoraga (2009) strategi pemasaran mengandung dua faktor yang terpisah tetapi berhubungan dengan erat, yakni: a) Pasar Target, yaitu suatu kelompok konsumen yang homogeny yang merupakan “sasaran” perusahaan, b) Bauran Pemasaran (Marketing Mix), yaitu variabel-variabel pemasaran yang dapat dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
2. 3. 1 Pengembangan Strategi Pemasaran
Dalam perkembangannya, strategi pemasaran mengalami perkembangan pada aspek-aspek di dalamnya.
Ada empat konsep yang mendasari pengembangan strategi pemasaran, antara lain:
(27)
25 b. Targeting (Penentuan Posisi Pasar)
c. Positioning (Strategi Memasuki Pasar) d. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Seluruh konsep yang mendasari pengembangan strategi pemasaran tersebut diatas akan dijelaskan pengertiannya sebagai berikut :
a. Segmentation (Segmentasi Pasar)
Menurut Bilson Simamora dalam bukunya yang berjudul Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitabel (2001), mengemukakan bahwa segmentasi merupakan proses pengelompokan pasar ke dalam segmen yang berbeda-beda seperti wilayah, ukuran pasar, tingkat kepadatan atau iklim pasar. Dasar-dasar di dalam melakukan segmentasi pasar antara lain :
1) Segmentasi Geografis
Secara harfiah, geo adalah bumi, daerah atau wilayah. Sedangkan yang dimaksud dengan segmentasi geografis merupakan kegiatan membagi-bagi pasar ke dalam unit-unit geografis seperti wilayah, kota, provinsi, desa, negara dan sebagainya. Perusahaan dapat memusatkan untuk beroperasi dalam satu wilayah geografi maupun ke dalam seluruh wilayah dengan tetap memusatkan perhatiannya pada segmen lokal dalam memenuhi kebutuhan wilayah tersebut. 2) Segmentasi Demografis
Menurut pengertiannya demografi adalah wilayah atau daerah, sedangkan segmentasi geografis adalah kegiatan membagi-bagi pasar ke dalam unit-unit demografis seperti usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan, ras, agama, kewarganegaraan, dan sebagainya. Kebanyakan perusahaan melakukan segmentasi pasar berdasarkan variable demografis.
(28)
26 3) Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis merupakan kegiatan membagi-bagi pasar ke dalam unit-unit psikografis konsumen seperti gaya hidup, kepribadian, dan kelas sosial. Orang-orang dalam kelopok demografi yang sama dapat menunjukkan bentuk psikografis yang sangat berbeda, dikarenakan psikografis erat kaitannya dengan persepsi diri seseorang. Langkah-langkah yang perlu ditempuh perusahaan dalam melakukan segmentasi menurut Lupiyoadi (2001) antara lain :
a) Pendefinisian pasar yang ingin diikuti.
b) Identifikasi pasar atau bisnis alternatif untuk segmentasi. c) Pengujian segmen yang ingin dimasuki.
d) Identifikasi segmentasi pasar individual, menunjukan daya tariknya dan seleksi akan segmen yang menjadi target secara spesifik. Menurut Kotler (1997) di dalam pemasaran terdapat tiga tahapan yang harus dilalui dalam memilih strategi segmentasi pasar, yaitu :
a) Mass Marketing (Pemasaran Massal) Produsen akan memproduksi, mendistribusikan, serta mempromosikan satu jenis produknya secara masal kepada semua konsumen.
b) Product Differentiated Marketing (Pemasaran Produk yang Terdiferensiasi) Dalam pemasaran ini perusahaan akan memproduksi dua produk atau lebih yang memperlihatkan perbedaan bentuk, gaya, kualitas dan ukuran.
(29)
27 Perusahaan akan membedakan segmen-segmen pasar, memilih satu atau lebih dari segmen-segmen tersebut kemudian mengembangkan produk-produk dan bauran pemasaran yang disesuaikan dengan masing-masing segmen. Manfaat segmentasi pasar menurut Lamb dkk (2001) antara lain :
a) Memungkinkan pemasar untuk menyesuaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan populasi segmen pasar tertentu, dan
b) Membantu pemasar mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi konsumen. b). Targeting (Penentuan Posisi Pasar)
Target adalah sasaran atau tujuan, sedangkan yang dimaksud dengan targeting adalah suatu kegiatan menentukan segmen pasar mana yang akan dituju oleh perusahaan. Menurut Lamb Hair, Mc Daniel (2001), terdapat tiga alternatif strategi yang dapat ditempuh oleh perusahaan untuk memilih pasar sasaran yang dituju, yaitu :
1) Undifferentiated Marketing (Pemasaran tanpa Pembedaan) 2) Differentiated Marketing (Pemasaran dengan Pembedaan) 3) Concrentrated Marketing (Pemasaran Terkonsentrasi)
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan target pasar antara lain : 1) Sumber-sumber yang dimiliki perusahaan,
2) Homogenitas produk,
3) Tahap Product Life Cycle (PLC), 4) Homogenitas pasar,
(30)
28 c. Positioning (Strategi Memasuki Pasar)
Positioning merupakan kegiatan mengembangkan bauran pemasaran secara spesifik untuk mempengaruhi keseluruhan persepsi pelanggan-pelanggan potensial terhadap merk, lini produk, atau organisasi secara umum.Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik.Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan dalam melakukan positioning antara lain :
1) Menentukan pasar yang relevan 2) Menganalisa para pesaing
3) Merencanakan positioning perusahaan yang paling tepat
d) Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Menurut Basu Swastha dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran Modern (1999), marketing mix merupakan kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, variabel tersebut meliputi :1) Product (Produk), 2) Price (Harga), 3) Promotion (Promosi), dan 4) Place (Distribusi).
Perusahaan harus menyesuaikan bauran pemasaran yang akan dipiih dengan karakteristik pasar sasarannya. Hal ini dilakukan agar strategi pemasaran yang tepat dapat menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Variabel dalam marketing mix tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
(31)
29 1) Product (Produk)
Menurut Swastha dan Sukotjo dalam bukunya Pengantar Bisnis Modern mendefinisikan produk sebagai suatu sifat yang baik dapat diraba, maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, pretise perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli melalui proses pertukaran nilai. Proses tersebut dilakukan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. Dewasa ini pengembangan produk dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang akan menambah elemen pada produk itu sendiri. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan daya jual terhadap produk tersebut, elemen-elemen produk terdiri dari : Keanekaragaman jenis, Kualitas, Desain, Merk, Kemasan, Ukuran, Pelayanan dan Jaminan (garansi).
2) Price (Harga)
Harga merupakan jumlah uang (kemungkinan ditambah dengan beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya (Stanton : 1994). Satu-satunya variabel dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan atau laba adalah harga, sedangkan variabel lain hanya menghasilkan biaya.
Penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan pasti mempunyai suatu tujuan. Beberapa tujuan penetapan harga tersebut antara lain :
a) Mencapai laba maksimum
b) Mencapai volume penjualan tertentu c) Penguasaan pasar
(32)
30 Menurut Swastha dan Irawan (1990) Beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat harga akan suatu produk perusahaan antara lain : Keadaan perekonomian, Penawaran dan permintaan, Elastisitas permintaan, Persaingan, Biaya, Peraturan pemerintah
Menurut Phillip Kotler (2008) mengemukakan beberapa metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya antara lain :
a) Cost Plus Pricing Method
Penetapan harga ini dilakukan dimana produsen menetapkan harga jual untuk satu unit barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit. Harga jual tersebut kemudian ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup laba yang diinginkan pada unit tersebut.
b) Mark Up Pricing Method
Produsen akan menentukan harga jual produknya setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark up (kelebihan harga jual diatas harga belinya). Metode ini paling banyak dipakai oleh para produsen saat ini.
Menurut Aaker, Kumar, dan Day (2000), terdapat beberapa strategi yag digunakan dalam penetapan harga produk, antara lain sebagai berikut :
a) Second Market Discounting (Diskon Pasar Kedua)
Penetapan harga yang berbeda diantara beberapa pasar. Hal tersebut dilakukan oleh perusahaan dengan asumsi konsumen di suatu pasar akan mengeluarkan biaya transaksi apabila berpindah tempat.
b) Periodic Discounting (Diskon Bertahap)
Penetapan harga yang tinggi pada saat produk diluncurkan, dan secara periodik harga tersebut direvisi oleh perusahaan.Penetapan harga ini dilakukan
(33)
31 oleh perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba atau keuntungan.
c) Price Signaling (Harga Bertanda)
Produk dengan kualitas rendah ditetapkan dengan harga yang sama dengan produk sejenis pesaing yang berkualitas tinggi daripada produk perusahaan. Penetapan harga ini dilakukan oleh perusahaan guna memantapkan posisi dengan para pesaing.
d) Penetration Pricing (Harga Tekanan)
Penetapan harga produk yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaing. Penetapan harga ini tetap dilakukan perusahaan walaupun jenis dan kualitas produk yang ditawarkan sama dengan produk pesaing.
e) Geographic Pricing (Harga Wilayah)
Penetapan harga yang berbeda-beda berdasarkan daerah geografis pasar. Penetapan ini dilakukan perusahaan dengan petimbangan biaya transportasi yang dikeluarkan
f) Premium Pricing (Harga Setara)
Penetapan harga yang sama oleh perusahaan terhadap dua atau lebih jenis produknya namun dengan kualitas atau fitur yang berbeda. Penetapan harga ini dilakukan guna mencapai target yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu laba atau keuntungan.
g) Price Bundling (Harga Paket)
Penetapan harga terhadap produk dengan jumlah permintaan yang tidak stabil serta dengan produk pelengkapnya tidak dapat digantikan dengan produk pelengkap lainnya.
(34)
32 h) Complementary Pricing (Harga Pelengkap)
Strategi penetapan harga yang lebih tinggi untuk produk-produk pelengkap atau produk pengganti dari produk utama yang ditawarkan oleh perusahaan.
3) Promotion (Promosi)
Penjualan merupakan salah satu bagian dari promosi, dimana pengertian promosi adalah seluruh kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan (Swastha,2005). Sedangkan menurut Lamb hair, Mc Daniel promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi mereka atau memperoleh suatu respon.
Menurut Kotler dan Gary A. dalam Alexander Sindoro (2000).Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.Menurut Basu Swastha dalam Marius P. Angipora (1999), promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variable-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.PromotionMix terdiri dari:
a) Advertising (Periklanan)
Periklanan adalah seluruh bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk oleh perusahaan. Perusahaan akan membayarkan sejumlah nilai atas jasa yang telah diberikan oleh sponsor kepada perusahaan.
(35)
33 b) Promotional Selling (Promosi Penjualan)
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa. Alat-alat yang sering digunakan dalam promosi penjualan antara lain : peragaan, pameran dagang, demonstrasi dan sebagainya.
c) Personal Selling (Penjualan Perorangan)
Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.Kegiatan promosi ini dilakukan guna menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
d) Public Relation (Hubungan Masyarakat)
Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Kegiatan promosi ini tanpa dipungut biaya atau tanpa pengawasan dari pihak sponsor. Kotler dalam Alexander Sindoro (2000) mengemukakan berbagai faktor dalam menentukan bauran promosi, yaitu:
a) Tipe Produk / Pasar, tipe ini terdiri dari beberapa kategori perusahaan yaitu: (1) Perusahaan Barang Konsumen
Biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusun promosi penjualan, penjualan perorangan dan kemudian hubungan masyarakat.
(2) Perusahaan Barang Industri
Menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan promosi penjualan, iklan dan hubungan masyarakat.
(36)
34 b) Strategi Dorong atau Tarik.
(1) Push Strategy (Strategi Dorong)
Merupakan strategi promosi yang menggunakan tenaga penjual dan promosi untuk "mendorong" produk lewat saluran distribusi.Produsen mempromosikan produk kepada dagang besar, pedagang besar kepada pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen.
(2) Pull Strategy (Strategi Tarik).
Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan konsumen. Apabila strategi tarik berhasil maka akan terciptalah siklus rantai pasokan.
c) Kesiapan Pembeli.
Pengaruh dari alat promosi itu bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang berbeda.Iklan dan hubungan masyarakat, memegang peran utama dalam tahap kesadaran dan pengetahuan.
d) Product Life Cycle (Siklus Hidup Produk)
(1) Introduction (Tahap Perkenalan), iklan dan hubungan masyarakat untuk menghasilkan kesadaran tinggi, dan promosi penjualan bermanfaat untuk mempromosikan penjualan
(2) Growth (Tahap Pertumbuhan), permintaan memiliki momentumnya sendiri lewat pembicaraan dari mulut kemulut.
(3) Maturity (Tahap Kemapanan), promosi penjualan, periklanan dan penjualan perorangan penting, secara berurutan.
(4) Decline (Tahap Kemunduran), promosi penjualan berlangsung kuat, iklan dan publisitas dikurang.
(37)
35 2.2 Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan tempat sukses masa depan mungkin akan berbeda dengan saat ini. Perubahan produk yang ditawarkan oleh pesaing kadang sangat mempengaruhi tingkat penawaran konsumen, selera konsumen kadang sangat berubah dengan cara yang tidak terduga. Perkembangan teknologi sering secara tidak sengaja mengubah fungsi produk, dan juga bagaimana bisnis perusahaan dijalankan, pembelian, logistik, produksi, pemasaran, penjualan, dan pelayanan.Peraturan-peraturan ekonomi, politik, dan sosial seringkali muncul, secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kondisi perusahaan atau persaingan.
Untuk berhasil dalam lingkungan hari esok, diperlukan perubahan yang radikal.Jalan pikiran yang sudah kuno harus dipertanyakan dan dikaji lagi, asumsi dan keyakinan yang sudah lama dipercayai harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang berubah.Struktur, system, dan system keputusan masa lalu harus didesain ulang.
Perlu penyesuaian dan pengendalian diri terhadap pasar disaat terjadi perubahan internal. Jembatan antara lingkungan eksternal dan internal sangatdiperlukan. Jika organisasi tidak merubah cara berpikir tentang lingkungan, maka organisasi dapat mendahului perubahan yang terjadi pada pelanggan, pesaing, industry dan kebijakan pemerintah. Lingkungan member kesempatan bagi perusahaan yang dapat dan mau menegrti tentang lingkungan perusahaan (kotler, 2005: 178)
(38)
36 2.2.1 Lingkungan Internal Perusahaan
a. Bauran Pemasaran
Dalam strategi pemasaran, perusahaan harus memperhatikan yang disebut dengan bauran pemasaran dimana perusahaan yang menghasilkan produk harus memperhatikan 4P. 4P tersebut terdiri dari:
a) Produk (Produk)
Produk merupakan bentuk penawaran organisasi yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut Simamora (2003), produk adalagh segala sesuatu yang dapt ditawarkan oleh individu, rumah tangga maupun organisasi ke dalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli maupun dimiliki.
b) Price (Harga)
Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategi dan taksis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan.Menurut Simamora (2003) harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk.Biasanya harga dihitung dengan nilai uang. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan suatu moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lain) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.
c) Promotion (Promosi)
Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk maupun jasa.Menurut Evans dan Berman
(39)
37 dalam Simamora (2003) promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade) atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilakn organisasi, individu ataupun rumah tangga.
d) Place (Tempat)
Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap produk atau jasa bagi para pelanggan potensial.Keputusan ini meliputi lokasi fisik.Simamora (2003) menyebutkan esensi dari istilah tempat dan bauran pemasaran adalah menyediakan produk kepada konsumen pada tempat yang tepat, kualitas yang tepat dan jumlah yang tepat.Tempat yang dimaksud adalah dimana konsumen biasanya membeli produk tersebut.
Manajer pemasaran harus menyusun suatu strategi pemasaran bentuk bauran pemasaran yang memungkinkan perusahaan untuk memuaskan kebutuhan dari pasar sasaran pemasarannya.Menurut Stanton (2000) pengertian bauran pemasaran secara umum adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti system pemasaran sebuah organisasi.Keempat unsur tersebut adalah penawaran, produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi dan system distribusi.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taksis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variable yang disebut 4P: Produc, Price, Place, Promotion.
(40)
38 b. Strategi Pemasaran
Dari pengumpulan informasi yang dibutuhkan pemasaran baik internal maupun eksternal, melakukan perencanaan pemasaran berdasarkan informasi yang didapat, pengimplementasian rencana pemasaran secara control dan pengawasan yang berkelanjutan.
2.2.2 Lingkungan Eksternal Perusahaan
Analisa lingkungan eksternal perusahaan adalah meneliti kecenderungan dan perkembangan yang sedang berlangsung diluar perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang timbul dan menggunakan sebagai dasar pemilihan alternative strategi perusahaan sebagai bagian dari proses perencanaan strategis. Lingkungan eksternal mempengaruhi perusahaan baik secara langsung maupun tidaak langsung terhadap peluang dan ancaman yang dimiliki.
a. Lingkungan Demografi/ Ekonomi
Lingkungan demografi dapat meliputi pembelajaran tentang populasi manusia, dilihat dari ukuran, kepadatan, lokasi, umur, gender, ras, tempat tinggal dan statistic-statistik lainnya.
Lingkungan ekonomi faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah system ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi.Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relative berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strategisnya setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya.
(41)
39 b. Lingkungan Politik
Lingkungan politik terdiri dari hokum, peraturan yang berlaku, agen pemerintah, kebijakan dan pemerintah.Arah dan stabilitas politik merupakan pertimbangan penting untuk para manajer dalam menentukan strategi perusahaan.Faktor-faktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan.Karena itu perusahaan harus mampu meramalkan perubahan keputusan politik dalam lingkungan bisnis.
c. Lingkungan Teknologi
Merupakan faktor yang paling mempengaruhi pembentukan untuk masa depan. Sikap terhadap teknologi tergantung pada sikap kita terhadap kemudahan/keajaiban yang dapat dilakukan teknologi atau kesalahan yang dapat disebabkan oleh teknologi.
Teknologi membantu perusahaan untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahan harus mewaspadai perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya.Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran.
d. Lingkungan Sosial/Budaya
Lingkungan sosial meliputi grup-grup pendorong dari beberapa organisasi individu masyarakat. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini dan gaya hidup orang-orang dilingkungan eksternal perusahaan yang terpengaruh dari budaya, agama, ekologi, demografi,
(42)
40 pendidikan dan etnik. Dimana jika sikap berubah maka dipastikan pola konsumsi masyarakat akan berubah pula yang tentunya kan mempengaruhi kehidupan perusahaan.
e. Konsumen
Mengetahui profil konsumen dan calon pelanggan dapat digunakan untuk merencanakan operasi strategi, untuk mengantisipasi peruabahan pasar dan untuk merelokasi sumber daya untuk mendukung perubahan pola permintaan.
f. Supplier
Merupakan hubungan yang penting bagi pemasaran sebagai system penyalur nilai kemasyarakatan.Mereka memberikan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.Masalah dengan supplier dapat berefek serius pada pemasaran. Manajer pemasaran harus dapat melihat supply yang tersedia dan biaya.
g. Pesaing
Pernyataan dari konsep pemasaran adalah jika ingin menjadi sukses, sebuah perusahaan harus menghasilkan nilai konsumen yang lebih dari beradaptasi dari apa yang dibutuhkan kosumen.mereka juga harus memiliki keunggulan strategi yang memposisikan penawaran meraka lebih dari penawaran pesaing dipikiran konsumen
h. Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran membantu untuk promosi, penjualan dan distribusi produk ke pembeli akhir.Mereka termasuk reselle, firma, distribusi fisik, agen pelayanan pemasaran, perantara dan biaya.
(43)
41 i. Publik/Umum
Publik adalah grup yang memiliki ketertarikan potensial atau dampak dari kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.
2.3 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan
Menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran edisi Millenium (2009), analisa kekuatan, kelemahan, sertapeluang dan ancaman dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Analisa Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Manajer perusahaan perlu menganalisa faktor-faktor internal perusahaan yang menjadi kemampuan menemukan peluang yang menarik dan memanfaatkan peluang tersebut. Suatu perusahaan pasti tidak harus memperbaiki seluruh kelemahannya, atau sebaliknya perusahaan malah menyombongkan seluruh kekuatan perusahaan yang dimiliki (Kotler : 2009). b. Analisa Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)
Manajer perusahaan perlu mengetahui dan menganalisa bagian-bagian lingkungan yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan perusahaan.Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari kekuatan lingkungan makro dan pelaku lingkungan mikro, dimana seluruh variabel tersebut dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntugan atau laba.Kekuatan lingkungan makro perusahaan meliputi demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum dan sosial budaya.Tujuan utama pengamatan lingkungan adalah untuk melihat peluang baru.Peluang pemasaran adalah
(44)
42 suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan yang akan mengurangi penjualan dan laba. Dari analisa peluang dan ancaman akan terdapat beberapa kemungkinan yaitu :
1) Usaha yang ideal, yaitu peluang yang lebih besar daripada ancaman 2) Usaha yang spekulatif, yaitu peluang dan ancaman sama-sama besar. 3) Usaha yang matang, yaitu peluang dan ancaman sama-sama kecil. 4) Usaha yang bermasalah, yaitu peluang lebih kecil daripada ancaman.
2.4 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor-faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman ( Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaaan. Dengan demikian perencana strategis (strategi planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.Hal ini disebut dengan analisis situasi.
2.5 Matriks SPACE (Stategic Position and Action Evaluation)
Matriks Space dipakai untuk memetakan kondisi perusahaan dengan menggunakan diagram cartesius yang terdiri dari empat kuadran dengan skala
(45)
43 ukuran yang sama. Masing – masing sumbu dari matriks SPACE menyatakan dua dimensi, yaitu Dimensi Internal pada sumbu X dan Dimensi Eksternal pada sumbu Y.
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
3. Mendukung strategi turn around 1. Mendukung strategi agresif
4. Mendukung strategi defensive 2. Mendukung strategi diversifikasi
Gambar 2.1 Analisis SWOT Sumber: Freddy Rangkuti (1997)
Kuadran 1 : Ini merupakan yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.Strategi yang harus diterapkan dalam mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
BERBAGAI
KEKUATAN INTERNAL KELEMAHAN
INTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN
(46)
44 diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategis diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.6 Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan alat analisis penting yang dapat digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan serta kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan (Freddy Rangkuti : 2001).
Matriks ini tergambar sebagai berikut :
IFAS
EFAS
STRENGHT (S) Tentukan 5-10 faktor- faktor
kelemahan internal
WEAKNESS (W)
tentukan 5-10 kekuatan internal
(47)
45 OPPORTUNITY(O)
Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
THREATHS (T)
Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Tabel 2. 1 Matriks SWOT Sumber: Freddy Rangkuti (2001)
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
(48)
46 Matrik SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi: Strategi SO Opportunities), Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST (Strengths-Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats).Terdapat 8 langkah dalam menyusun matrik SWOT, yaitu:
1. Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan. 2. Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan. 3. Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan. 4. Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan.
5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi SO dalam sel yang tepat.
6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi WO dalam sel yang tepat.
7. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi ST dalam sel yang tepat.
8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi WT dalam sel yang tepat.
(49)
47 2.7 Kerangka Pemikiran
Secara diagram keseluruhan kerangka pemikiran konseptual perumusan strategi pemasaran Kopi bubuk Tanpak Sidikalang dapat dilihat pada gambar Berikut ini :
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis dalam Strategi Pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang
Formulasi Strategi Pemasaran - Produk - Promosi - Harga - Distribusi Alternatif Strategi
(Matriks SWOT) Pengusaha Kopi Bubuk
Tanpak
Evaluasi Faktor Eksternal Matrik EFE
Evaluasi Faktor Internal Matrik IFE Identifikasi Faktor Eksternal
(Peluang dan Ancaman) Identifikasi Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
(50)
48 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Deskriptif Analitis dengan pendekatan kualitatif. Menurut Soeranto dan Arsyad (dalam Sukma Ningrum Mukminatin ,2012) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisis.
Menurut Bognan dan Taylor (dalam Praswoto 2011) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Bentuk penelitian dengan pendekatan kualitatif dianggap sesuai diterapkan kedalam penelitian ini karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran kopi bubuk Tanpak Sidikalang.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Jalan Sudirman No. 71 Pasar Lama Sidikalang. Lokasi ini dipilih karena Sidikalang merupakan salah satu kota penghasil kopi Tanpak yang cukup terkenal. Selain itu, kopi bubuk Tanpak ini terkenal dengan kenikmatan kopinya sehingga memiliki peminat sangat banyak dibanding kopi dengan merek lain dan menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Sidikalang. Sedangkan rencana penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret-April 2015.
(51)
49 3.3 Informasi Penelitian
Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua informan, diantaranya:
1) Informan Kunci (Key Informan) yaitu orang-orang yang sangat memahami permasalahan yang akan diteliti. Adapun yang dimaksud sebagai informan kunci dalam penelitian ini adalah Pengusaha Kopi Bubuk Tanpak yaitu Bapak H. Sabilal Rasyad Maha
2) Informan utama, yaitu orang yang lebih dipilih peneliti karena memiliki sumber informasi yang utama yang berkaitan langsung dengan penelitian. Adapun yang menjadi Informan Utama yaitu Karyawan yang bekerja di Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang
3) Informan Tambahan, yaitu orang yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Adapun yang menjadi informan tambahan di dalam penelitian ini adalah Konsumen Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang.
(52)
50 3.4 Data dan Sumber Data
3.4.1 Data
Penelitian ini membutuhkan data-data yang akan diolah dan dianalisis. Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta (Azuar Juliandi, 2014). Data dalam penelitian ini adalah semua data dan informasi yang diperoleh dari Informan yang dianggap paling memahami secara rinci dan jelas mengenai penelitian yang dilakukan, yaitu Bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan dalam Pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang.
3.4.2 Sumber Data
Menurut Azuar Juliandi, (2013) Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumber perolehannya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
1) Data Primer yaitu data mentah yang diambil oleh peneliti sendiri (bukan oleh orang lain) dari sumber utama guna kepentingan penelitiannya, dan data tersebut sebelumnya tidak ada.
Pencatatan sumber data primer melalui wawancara terstruktur dan observasi yang merupakan hasil gabungan dari melihat, mendengarkan dan bertanya.
Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan pemilik usaha Kopi Bubuk Tanpak dan Konsumen yang membeli Kopi Bubuk Cap Tanpak di Kecamatan
(53)
51 Sidikalang.Hasil dari wawancara kemudian dicatat sebagai data ditambah dengan hasil pengamatan atau observasi.
Menurut Azuar Juliandi (2013) Pengamatan/Observasi adalah mengumpulkan data dengan cara melihat/mengamati secara langsung objek yang diteliti. Peneliti mengobservasi kegiatan Pemasaran kopi bubuk Tanpak di Kecamatan Sidikalang untuk mengetahui secara langsung apa yang terjadi di lapangan.
2) Data Sekunder adalah data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti guna kepentingan penelitiannya. Data aslinya tidak diambil peneliti tetapi oleh pihak lain. data sekunder sebagai data pendukung data primer dari literatur dan dokumen serta data yang diambil dari pemilik usaha Kopi Bubuk Tanpak dengan permasalahan di lapangan yang terdapat pada lokasi penelitian berupa bahan bacaan, dokumentasi dan laporan-laporan penjualan.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Menurut Bernad (2000) dan Kerlinger (2000) dalam Azuar Juliandi dan Irfan (2013), variabel alah suatu sifat-sifat yang dipelajari, atau simbol atau lambang yang padanya melekat bilangan atau nilai, dan dapat dibedakan, memiliki variasi nilai atau perbedaan nilai. Penelitian ini memiliki satu variabel, yaitu strategi pemasaran.
(54)
52 3.6 Teknik Mengumpulkan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dengan cara melakukan wawancara langsung dengan pengusaha, karyawan dan konsumen Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif, yaitu pengumpulan data yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada. Langkah-langkah yang dilakukan analisis strategi pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang adalah sebagai berikut :
1. Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal secara sistematis.
2. Matriks SPACE yang digunakan untuk dapat melihat posisi strategis dalam pemasaran industri rumah tangga gula aren.
3. Matriks SWOT merupakan analisis yang menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk merumuskan strategi pemasaran dengan memanfaatkan bauran pemasaran 4P (product, price, place, promotion).
(55)
53 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan
Usaha Kopi Bubuk Tanpak merupakan salah satu dari sekian banyak usaha kopi bubuk yang ada di Sidikalang. Usaha ini didirikan pada tanggal 10 januari 1987 dengan perizinan SIUP No. 0045/02-08/pk/VII/1994/tgl. 8-7-1994. Dan terdaftar di Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil RI Kabupaten Dairi No. 237/KDK.2.7/PPK/III/1997. Usaha kopi Tanpak ini Usaha Kopi Tanpak ini juga terdaftar di Departemen Perindustrian RI, Direktorat Jenderal Industri Kecil No. 09.1208/00264/XII/90 denga NPWP: 2.000003.01.0. Usaha kopi bubuk Tanpak ini berlokasi di Jl.Sudirman No.71 Pasar Lama Kecamatan Sidikalang, kabupaten Dairi Sumatera Utara.
Usaha Kopi Tanpak didirikan oleh Bapak H. Sabilal Rasyad Maha yang merupakan keluarga petani kopi robusta.Awalnya beliau hanya membuat kopi bubuk untuk konsumsi sendiri, tetapi pada akhirnya beliau memutuskan untuk membangun usaha kopi bubuk mengingat Sidikalang merupakan salah satu daerah yang kaya akan sumber daya alam dan berupa tanaman kopi.Awalnya usaha kopi yang dibangun hanya bermodalkan kopi robusta yang ditanam diladangnya dan pengolahannya dengan alat yang sangat sederhana, dikemas dengan plastik putih sederhana dan dijual di lingkungan tempat tinggal dan pasar serta produk yang dijual hanya berupa kopi bubuk Tanpak yang biasa.
(56)
54 Ternyata usaha kopi bubuk Tanpak semakin lama semakin berkembang dan permintaan semakin meningkat. Pengusaha kopi awalnya hanya mampu menghasilkan kopi bubuk dengan kapasitas produksi hanya berkisar 300-400 kg sebulan. Untuk dapat memenuhi permintaan pasar, pengusaha kopi bubuk Tanpak akhirnya bekerja sama koperasi dan UKM untuk mendapatkan modal, sampai kini kapasitas produksi meningkat menjadi sebesar 5 ton/ bulan, yang otomatis mendorong laju pertumbuhan laba. Kini produk kopi bubuk yang dihasilkan tidak hanya kopi bubuk Tanpak yang biasa, sekarang sudah ada beberapa varian diantaranya Kopi Tanpak Biasa, Kopi Tanpak Spesial, Kopi Tanpak Jahe, Kopi Tanpak Jantan dan Kopi Tanpak Coklat dengan standar mutu produk kopi terbaik dari biji kopi robusta pilihan. Kini kemasan kopi bubuk Tanpak sudah menarik yaitu dengan packaging kotak berwarna hijau untuk kopi dengan varian Kopi Tanpak Biasa, Kopi Tanpak Jahe dan kotak berwana coklat untuk varian Kopi Tanpak Spesial, Kopi Tanpak Jantan dan Kopi Tanpak Coklat. kini usaha kopi Bubuk Tanpak sudah terdaftar dan memiliki legalitas dari BPOM, MUI dan HAKI. Selain itu, kopi bubuk Tanpak yang berpusat di Sidikalang ini selain dipasarkan di daerah sidikalang dan sekitarnya, telah dipasarkan pula di kota medan, subulussallam dan Banda Aceh. Untuk Kota Jakarta Kopi bubuk Tanpak ini dapat dijumpai di UKM Gallery Lt. Ground, SME TOWER (SMESCO) Jl. Gatot Subroto.Kav.94, Jakarta Selatan.
(57)
55 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Suatu perusahaan, organisasi atau badan pasti memiliki visi dan misi untuk mewujudkan tujuannya. Dalam hal pencapaian suaatu tujuan diperlukan suatu perencanaan daan tindakan yang nyata dalam rangka mewujudkannya, secara umum bias dikatakan bahwa visi dan misi adalah suatu konsep perencanaan yag disertai dengan tindakan yang sesuai dengaan apa yang direncanakan untuk mewujudkan tujuaan perusahaan. Berikut ini merupakan visi dan misi yang diterapkan oleh Usaha Kopi Bubuk Tanpak.
4.1.2.1 Visi
Menjadi perusahaan yang berkomitmen menghasilkan kopi bubuk asli tanpa campuran dan akan memproduksi kopi bubuk asli dari biji kopi gelondongan merah pilihan yang berasal dari tanaman rakyat binaan.
4.1.2.2Misi
Sejalan dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi industry, Kopi bubuk Tanpak memiliki program dalam rangka peningkatan mutu kopi bubuk Sidikalang. Program tersebut adalah sebagai berikut:
1. Usaha Kopi akan membuka perkebunan kopi tanpa lahan
2. Usaha Kopi ini akan membeli biji gelondongan merah dengan harga tetap, naik mungkin, turun tidak mungkin.
(1)
77 kemungkinan besar produk yang dihasilkan oleh usaha kopi bubuk Tanpak Sidiakalang dapat diterima diberbagai segmen pasar, termasuk pasar ekspor yang biasanya mensyaratkan kualitas produk tinggi. Pemasaran lewat internet juga bisa memperpendek saluran distribusi karena konsumen biasanya memesan langsung tanpa harus melalui pedagang pengumpul.
Dalam hal pengiriman barang ke tempat yang jauh diluar Sidikalang pengusaha kopi bubuk Tanpak Sidikalang dapat bekerjasama/ berlangganan dengan pihak ekspedisi agar mendapatkan potongan harga selain itu dengan adanya kerjasama maka ihak ekspedisi akan lebih mengutamakan pengiriman produk kopi bubuk Tanpak dengan tepat waktu
(2)
78 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Dari hasil identifikasi SWOT terdapat 24 hasil inventarisasi yang terbagi menjadi:
1. Delapan kekuatan (Strengths) yaitu: Cita rasa kopi yang khas, Harga yang cukup terjangkau, Jaminan bahan baku yang berkualitas, Ketersediaan Tenaga Kerja yang terampil, Adanya pengembangan produk yang inovatif, Pembeli yang cenderung menjadi pelanggan, Adanya hak paten merek, Mendapat sertifikat halal MUI dan BPOM.
2. Enam kelemahan (Weaknesses) yaitu: Sering terjadi ketersediaan bahan baku yang tidak mencukupi, Promosi penjualan belum optimal, Lokasi usaha kurang strategis, Pemasaran masih sangat sederhana, Saluran distribusi yang panjang, Belum pernah melakukan riset pasar.
3. Tujuh peluang (Opportunities) yaitu: Perkembangan teknologi, Terbukanya pasar ekspor, Kerjasama kemitraan dengan pengusaha lain dan pemerintah setempat, Perubahan Jumlah Penduduk, Minat masyarakat semakin tinggi, Kesadaran konsumenterhadap kesensitifanharga dan kualitas produk, Brand Image produk yang baik.
4. Tiga ancaman (Threats) yaitu: Perubahan selera konsumen, Banyaknya pesaing, Ketergantungan dengan pemasok bahan baku.
(3)
79 5.2 Saran
Sesuai dengan kesimpulanMenyangkut keadaan saat ini, maka saran untuk Usaha Kopi Bubuk Tanpak adalah:
1. Agar tetap mempertahankan kekhasan cita rasa dan aroma kopi serta tetap memilih bahan baku yang terbaik agar kualitas kopi bubuk tetap terjaga dan tetap menjadi pilihan konsumen.
2. Selalu melakukan riset pasar untuk mengetahui perubahan selera konsumen dan selalu melakukan inovasi-inovasi terhadap produk agar usaha kopi bubuk Tanpak selalu diminati konsumen.
3. Terus meningkatkan mitra dengan pemerintah, pengusaha/tokai-tokai kopi dan masyarakat serta mengoptimalkan penggunaan media internet dalam membangun jaringan dan memasarkan produk.
4. Membuat brosur melalui kerjasama dengan dinas pariwisata dan perhotelan dan Deprindag.
5. Melakukan Promosi secara optimal baik melalui media cetak maupun elektronik dan menggunakan teknologi internet untuk memperluas jaringan pasar, serta selalu mengikuti kegiatan pameran agar produknya semakin dikenal masyarakat luas.
6. Membuka gerai Kopi Tanpak secara langsung di lingkungan pasar (padat penduduk) dan kerjasama dengan supermarket-supermarket.
7. Sebaiknyapemerintah turut campurdalam hal membuat regulasi/kebijakan daerah, bantuan permodalan, serta pembinaan UMKM guna mempertahankan dan melindungi usaha lokal terutama usaha Kopi Bubuk
(4)
80 Tanpak.
DAFTAR PUSTAKA BUKU
Aaker,Davide A and Kumar,V.Day. George.(2000).Marketing Research John Wiley & Sons,Inc.
Angiopora, P Marius.(1999). Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Anoraga,Pandji. (2009). Manajemen Bisnis.Jakarta: Rineka Cipta.
Assauri, Sfjan. (2007). Manajemen Pemasaran . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Boyd, Walker, Larreche .(2000). Manajemen Pemasaran Suartu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jakarta: Erlangga.
Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel.(2001). Pemasaran.Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat.
Gitosudarmo, H.Indriyo (2000). Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama,Yogyakarta: BPFE.
Juliandi, azuar. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Bisnis . Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Khotijah, Siti. (2004) .Smart Strategy of Marketing. Bandung: Alfabeta
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi dan Pengendalian (terjemahan Jaka Wasana).Jakarta : Salemba Empat.
_____, ____. (2000). Manajemen Pemasaran di Indonesia(terjemahan Ancella Anitawati hermawan). Jakarta : Salemba Empat.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran(terjemahan Bob Sabran). Jilid 1.Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran(terjemahan Bob Sabran). Edisi 13.Jakarta : Erlangga.
Laksana ,Fajar. (2008). Manajemen Pemasaran . Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lupiyoadi, Rambat. (2001) Manajemen Pemasaran Jasa.Jakarta: Salemba Empat. Najiyati,Sri. & Danarti. (2008). Kopi,Budi daya dan Penanganan
Pascapanen.Jakarta: Penebar Swadaya.
Praswoto,Andi.2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian.Depok : Ar-Ruzz Media.
(5)
81 Rangkuti, Freddy.(1997). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta: PT Gramedia Utama.
Simamora, Bilson.(2004). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Stanton, William J.(1994). Prinsip Pemasaran (terjemahan Sadu Sundaru). Jakarta : Erlangga.
Swastha , Basu .(1999). Azas-Azas Marketing.Yogyakarta : Liberty.
Swastha , Basu dan Irawan .(2005). Manajemen Pemasaran Modern.Yogyakarta : Liberty.
Tjiptono,Fandy. (1997). Strategi Pemasaran . Yogyakarta: Andi.
Umar,Hussein.(2000), Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cetakan Ketiga, Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.
JURNAL
Mukminati dan Harisudin, 2012.”Strategi Pemasaran Durian Sanggaran (Duriozibethinus M.) di Kecamatan Karanganyar dengan Metode Competitive Profile Matrix (CPM)”, Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian.Vol. 1,No.1,April 2012,hlm 15-32
Ernisolia, Iskandarin dan Fauzia,2014.”Strategi Pemasaran Agroindustri Pancake Durian di Kota Medan”, Jurnal Agribisnis
Jeane,Uguy dan Ngange, 2012.”Strategi Pemasaran Industri Rumah Tangga Gula Aren di Kota Tomohon Marketing Strategy Home Industry of palm sugar in Tomohon”
Fahmi, Baihaqi dan Kadir,2013“Analisis Strategi Pemasaran Kopi Arabika ‘Bergendaal Koffie’ di Kabupaten Bener Meriah” Jurnal Ekonomi Pertania. Vol (14) No. 1 , 2013
SKRIPSI
Nuariputri,Hanna,2010.”Analisis SWOT Terhadap Penetapan Strategi Pemasaran Pada PT. Kusumahadi Santosa Di Karanganyar (Studi Pada Divisi Pemasaran I Lokal)”Skripsi,Universitas Sebelas Maret.
Nugraha ,Angipta Soma,2011.“Strategi Pemasaran Keripik Tempe Pada Industri Rumah Tangga di kecamatan baturetno kabupaten wonogiri”Skripsi,Universitas Sebelas Maret.
(6)
82 Choirunnisak ,2012.“Penerapan Analisis Swot Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada Bmi Cabang Pembantu Magelang”Skripsi,Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain) Salatiga
PUBLIKASI ELEKTRONIK
09:15 wib
pukul 10.00 wib