Gambaran Kekebalan Terhadap Stres Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2006.

(1)

iii ABSTRAK

GAMBARAN KEKEBALAN TERHADAP STRES PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2006 Oktavius, 2008.

Pembimbing : Pieter Togap Sihombing,dr.,M.kes.,SpKJ

Stres terjadi apabila orang dihadapkan dengan peristiwa yang mereka rasakan mengancam kesehatan fisik ataupun psikologisnya. Sebagian besar penyebab stress adalah perubahan besar yang terjadi pada banyak orang (Atkinson, Smith, Bem, 2002).

Seberapa besar jumlah mahasiswa yang mempunyai dan yang tidak mempunyai kekebalan terhadap stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2006dikaji dalam penelitian ini

Penelitian dilakukan pada 94 orang mahasiswa dengan menggunakan daftar pertanyaan dalam kuisioner dan skala Smith dan Miller yang digunakan untuk mengetahui kekebalan responden terhadap stres. Skala Smith dan Miller berisi 20 pertanyaan dengan tiap jawaban pertanyaan mempunyai rentang nilai 1 sampai 5. Apabila nilai responden kurang dari 30 berarti responden kebal terhadap stres, sedangkan apabila lebih dari 30 maka responden kurang kebal terhadap stres.

Hasil penelitian 21 responden mempunyai nilai diatas 30, sedangkan 73 responden mempunyai nilai dibawah 30.

Dari hasil yang didapatkan disimpulkan bahwa 21 orang (22,3%) mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2006 kurang mempunyai kekebalan terhadap stres. Sedangkan 73 orang (77,7%) mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2006 mempunyai kekebalan terhadap stres.


(2)

iv ABSTRACT

Illustration Of Stress Resistance Of Faculty Of Medicine Maranatha Students Batch 2006

Oktavius, 2008

Tutor : Jan Piter T Sihombing, dr., SpKJ., M.Kes

Stress manifests when a person is faced to condition compromising his physical or psychological health. Stress is most common caused by extreme change that happened to him, or herself (Atkinson, Smith, Bem, 2002).

This research studies the amount of the students whose stress resistance and those who don’t have.

This research studies 94 Faculty of Medicine Maranatha Christian University students.This research uses questionaires and Smith and Miller scale consisting 20 question, each question answer has value range from 1 to 5. The scale measures respondents stress resistance. The value below 30 reflects tendency to resist stress, whereas value above 30 means respondent tend to have vulnerability to stress.

The research shows 21 respondents give the test result value above 30, 73 respondents have test result value below 30.

The conclusions are 22,3 % students tend to vulnerable to stress, 77,7 % students have stress resistance.


(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini, yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung pembuatan karya tulis ini, antara lain :

1. Jan Piter Togap Sihombing, dr., SpKJ., M.kes., atas kesediaannya menjadi pembimbing dalam karya tulis ilmiah ini dan berkenan memberikan pengarahan dan saran dari awal hingga karya tulis ini selesai.

2. Oong Djunaedi, dr., SpKJ., atas kesediaannya menjadi penguji dalam sidang karya tulis ilmiah penulis.

3. Ibu Sri Utami, Dra., M.kes., atas kesediaannya menjadi penguji dalam sidang karya tulis ilmiah penulis.

4. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes., sebagai koordinator sidang karya tulis ilmiah penulis.

5. Rona Eka Wibawa, Sesika Yunisa dan Siska, rekan penulis dalam bidang Psikiatri dan IKM atas banyak bantuan yang telah diberikan.

6. Asyer, Khrisna, Valdi, Aga, Angga, Desi dan Elgun yang telah banyak membantu dan menyumbangkan tenaganya sehingga penelitian penulis bisa berjalan lancar.

7. Teman-teman angkatan 2006 FK UK.Maranatha yang telah bersedia menyediakan waktunya dan bekerjasama dalam pengerjaan penelitian ini. 8. Sahabat-sahabat penulis, Arif, Yudit, Kurniati, Reni, Andrea, Ainy,

Kartika, Chrisna, Puspa, Budi, Bono, Endha, Mung, Ernest, Willy, Ndut Huey, Novi Burger, Kubon, Tuy, Aki, Candra, Bos Mbeng, Lileupeung, Vera, Pipo, Brian, Petra, Mba’ Diah, Mas Purwanto, Mba’ Yanti, Mbah, dan teman-teman di La Vodka, Jogja Crew, Gempol Family, Cibogers, Nitnet Crew, Q-meals, Chilli Padi, Trotoart, Escobar, Kerisbatik Crew


(4)

vi

yang telah memberikan sumbangan yang berharga bagi karya tulis ini dalam berbagai macam bentuk dan rupa.

9. Meyske Riman Massang tercinta yang selalu menemani serta memberi motivasi, semangat dan doa dalam mengerjakan karya tulis ini.

10.Keluargaku tersayang Bapak Suman Kurik, Mama Yustina Indan serta kakak Anastasia, abang Hiasintus dan adik Bartholomeus Brama yang telah mendukung penulis dan memberikan semangat dalam pengerjaan karya tulis ini.

11.Semua pihak yang telah membantu terlaksananya karya tulis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Saran serta kritik yang bersifat membangun akan diterima dengan senang hati. Besar harapan penulis agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi setiap pihak yang memerlukannya. Sekian dan Terimakasih.

Bandung, Januari 2008


(5)

vii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARPERSETUJUAN ...i

SURATPERNYATAAN ...ii

ABSTRAK ... ...iii

ABSTRACT ... ... iv

KATAPENGANTAR ... v

DAFTARISI ... ...vii

DAFTARTABEL.... ... x

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR DIAGRAM ...xiii

DAFTARLAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Lokasi dan Waktu ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres ... ... 5

2.1.1 Definisi ... 5

2.1.2 Karakteristik Peristiwa Stres ... 6

2.1.3 Reaksi Psikologis Terhadap Stres ... 8

2.1.3.1 Kecemasan ... 8

2.1.3.2 Kemarahan dan Agresi ... 9


(6)

viii

2.1.3.4 Gangguan Kognitif... 9

2.1.4 Reaksi Fisiologis Terhadap Stres ... 10

2.1.4.1 Patofisiologi ... 12

2.1.4.2 Gangguan Stres Paska Traumatik dan Stress Akut ... 17

2.1.5 Tanda dan Gejala dari Stres. ... 22

2.1.5.1 Tanda Stres pada Tubuh. ... 22

2.1.5.2 Gejala Stres pada Tubuh. ... 22

2.1.6 Pencegahan Stres ... 23

2.1.6.1 Kecakapan Menanggulangi Masalah ... 23

2.1.6.1.1 Strategi terfokus masalah ... 24

2.1.6.1.2 Strategi terfokus Emosi... 24

2.1.6.2 Menangani Stres... 25

2.2 Kurikulum Berbasis Kompetensi ... 26

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 29

3.2 Subyek Penelitian ... 29

3.3 Instrumen Penelitian... 29

3.4 Pengumpulan Data ... 30

3.5 Tahapan Wawancara ... 30

3.6 Analisis Data ... 30

3.6 Teknik Penyajian Dan Pengolahan Data ... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil... ... 32

4.1.1 Kuesioner ... 32

4.1.1.1 Identitas Responden ... 32

4.1.1.2 Hubungan dengan Keluarga ... 33

4.1.1.3 Hubungan dengan Lingkungan Pendidikan ... 35

4.1.1.4 Hubungan Interpersonal, Kesehatan dan Kebiasaan... 37


(7)

ix

4.2 Pembahasan ... 41

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 45

5.2 Saran ... ... 45

DAFTARPUSTAKA ... 47


(8)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Salah satu atau kedua orang tua saya telah meninggal” ... 33 Tabel 4.2 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Orang tua saya

sudah bercerai”... ... 33 Tabel 4.3 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Keluarga selalu

menuntut segala sesuatu yang sebenarnya tidak saya sukai”... 34 Tabel 4.4 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya tidak akrab

dengan keluarga”... 34 Tabel 4.5 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya tidak merasa

nyaman berada ditengah-tengah keluarga”... 34 Tabel 4.6 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Masuk Fakultas

Kedokteran bukan atas kehendak saya sendiri ” ... 35 Tabel 4.7 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya sukar

berkonsentrasi”... 35 Tabel 4.8 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya merasa

kesulitan memahami materi-materi perkuliahan” ... 36 Tabel 4.9 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya sukar

mengatur waktu saya dengan efektif” ... 36 Tabel 4.10 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya merasa tidak

diterima dilingkungan tempat saya belajar” ... 36 Tabel 4.11 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya selalu

bergantung pada orang lain” ... 37 Tabel 4.12 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya tidak

mempunyai banyak sahabat dan kenalan disekitar saya” ... 37 Tabel 4.13 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya tidak dapat

mengekspresikan perasaan saya kepada orang lain” ... 38 Tabel 4.14 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya mengalami


(9)

xi

Tabel 4.15 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya merasa

kesehatan saya terganggu akhir-akhir ini”... 38 Tabel 4.16 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya baru

saja/sedang menderita gangguan kesehatan yang berat” ... 39 Tabel 4.17 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya jarang

berolahraga”... ... 39 Tabel 4.18 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya sering

meminum minuman beralkohol”... 40 Tabel 4.19 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya sering

merokok”... ... 40 Tabel 4.20 Distribusi jawaban responden tentang pernyataan ”Saya tidak

mempunyai waktu untuk diri sendiri (refreshing, ketenangan diri)” .. 40 Tabel 4.21 Distribusi nilai skla Smith dan Miller responden... 41


(10)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Respon Fight or Flight... 11 Gambar 2.2 Sumbu Hipotalamus Pituitary Adrenal... 14 Gambar 2.3 Koneksi Umpan Balik HPA-Amygdala-Hipokampus ... 16


(11)

xiii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 32 Diagram 4.2 Distribusi Usia Responden ... 33 Diagram 4.3 Distribusi Kekebalan Terhadap Stres Responden ... 43


(12)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner... 48

Lampiran 2 : Skala Smith dan Miller ... 49

Lampiran 3 : ICD-10 (F40-F49) ... 50


(13)

49

Lampiran 1

rahasia Kuisioner

Jenis kelamin : L/P

Usia :

Suku bangsa :

Anak ke : dari bersaudara

no Pernyataan Ya Tidak

1 Salah satu atau kedua orang tua saya telah meninggal

2 Orang tua saya sudah bercerai

3 Keluarga selalu menuntut sesuatu yang sebenarnya tidak saya sukai

4 Saya tidak akrab dengan keluarga

5 Saya tidak merasa nyaman berada di tengah-tengah keluarga saya 6 Masuk fakultas kedokteran bukan atas kehendak saya sendiri

7 Saya sukar berkonsentrasi

8 Saya merasa kesulitan memahami materi–materi perkuliahan

9 Saya sukar mengatur waktu saya dengan efektif

10

Saya merasa tidak diterima di lingkungan tempat saya belajar

(kampus)

11 Saya selalu bergantung pada orang lain

12 Saya tidak mempunyai banyak sahabat dan kenalan di sekitar saya 13 Saya tidak dapat mengekspresikan perasaan saya kepada orang lain 14 Saya mengalami peristiwa buruk yang tidak bisa saya lupakan

di masa lalu

15 Saya merasa kesehatan saya terganggu akhir-akhir ini 16 Saya baru saja/sedang menderita gangguan kesehatan yang berat

akhir-akhir ini

17 Saya jarang berolahraga

18 Saya sering meminum minuman beralkohol

19 Saya sering merokok


(14)

50

Lampiran 2

Skala Smith Dan Miller

Petunjuk: dibawah ini terdapat 20 pertanyaan, masing-masing pernyataan diberi nilai 1 s/d 5. Angka 1 berarti hampir selalu dikerjakan. Sedangkan angka 5 berarti tidak selalu dikerjakan. Pilihlah salah satu yang paling sesuai.

no Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Tiap hari, paling tidak satu kali saya makan makanan hangat 2 Setidaknya 4 malam dalam seminggu saya tidur 7-8 jam 3 Saya secara teratur menerima dan memberi kasih sayang 4 Setidaknya saya mempunyai seorang saudara dalam radius

75 km yang bisa saya andalkan

5 Sedikitnya dua kali dalam seminggu saya gerak badan

sampai berkeringat

6 Saya merokok kurang dari setengah pak sehari

7 Dalam seminggu saya minum alkohol kurang dari 5 kali

8 Berat badan saya ideal

9 Saya mempunyai penghasilan cukup untuk menutupi

pengeluaran-pengeluaran dan rokok

10 Saya memperoleh kekuatan dari agama saya

11 Saya secara teratur menghadiri kegiatan klub atau sosoial 12 Saya mempunyai banyak sahabat dan kenalan disekitar saya 13 Saya mempunyai seorang atau lebih sahabat tempat saya

mempercayakan soal-soal pribadi saya

14 Kesehatan saya baik (termasuk mata, telinga,gigi) 15 Saya berbicara terus terang mengutarakan isi hati waktu

gelisah atau marah

16 Saya secara teratur membicarahan soal soal tertentu misalnya kebersihan rumah, uang, dan kehidupan sehari-hari dengan orang-orang yang tinggal serumah dengan saya 17 Setidaknya sekali dalam seminggu saya melakukan sesuatu

untuk hiburan

18 Saya bisa mengatur waktu saya secara efektif 19 Dalam sehari saya minum kurang dari tiga cangkir kopi/teh 20 Saya setiap hari mencari waktu untuk ketenangan diri


(15)

51

Lampiran 3

F40-F49 Neurotic, stress-related, and somatoform disorders ICD-10 DSM-IV Disorder

F40 Phobic anxiety disorders

F40.00 300.22 Agoraphobia without panic disorder F40.01 300.21 Agoraphobia with panic disorder F40.1 300.23 Social phobias

F40.2 300.29 Specific (isolated) phobias F41 Other anxiety disorders

F41.0 300.01 Panic disorder (episodic paroxysmal anxiety) F41.1 300.02 Generalised anxiety disorder

F41.2 300.00 Mixed anxiety and depressive disorder F41.3 300.00 Other mixed anxiety disorders F42 Obsessive-compulsive disorder

F42.0 300.3 Predominantly obsessional thoughts or ruminations F42.1 300.3 Predominantly compulsive acts(obsessional rituals) F42.2 300.3 Mixed obsessional thoughts and acts

F43 Reaction to severe stress and adjustment disorders F43.0 308.3 Acute stress reaction

F43.1 309.81 Post-traumatic stress disorder F43.2 309.9 Adjustment disorders

F44 Dissociative (conversion) disorders F44.0 300.12 Dissociative amnesia

F44.1 300.13 Dissociative fugue F44.2 300.15 Dissociative stupor

F44.3 300.15 Trance and possession disorders F44.4 300.15 Dissociative motor disorders F44.5 300.15 Dissociative convulsions

F44.6 300.15 Dissociative anaesthesia and sensory loss F44.7 300.15 Mixed dissociative (conversion) disorders F44.80 300.11 Ganser syndrome

F44.81 300.14 Multiple personality disorder

F44.82 300.11 Transient dissociate (conversion) disorders occurring in childhood and adolescence F45 Somatoform disorders

F45.0 300.81 Somatisation disorder

F45.1 300.82 Undifferentiated somatoform disorder F45.2 300.7 Hypochondriacal disorder

F45.3 300.82 Somatoform autonomic dysfunction F45.4 307.80 Persistent somatoform pain disorder F48 Other neurotic disorders

F48.0 300.82 Neurasthenia


(16)

52

Lampiran 4

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama lengkap :

Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak keberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Oktavius, 0310128 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat sendiri dalam keadaan sadar dan tanpa tekanan atau paksaan dari pihak manapun.

Bandung, 2007


(17)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Oktavius

NRP : 0310128

Tempat, Tanggal Lahir : Sintang, 1 Oktober 1984 Alamat : Jl Dharma Putra 2 Sintang

Agama : Katholik

Riwayat Pendidikan :

SD Panca Setya I Sintang, lulus tahun 1996 SLTP Panca Setya I Sintang, lulus tahun 1999

SMU Kolese Santo Yohanes De Britto Sleman, lulus tahun 2002 Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada, tahun 2002-2003 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, tahun 2003-sekarang


(18)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sistem pendidikan di Indonesia yang diterapkan pada masa pendidikan dasar dan lanjutan cenderung berlangsung secara one way method, dimana siswa dijadikan sebagai obyek pendidikan. Guru adalah pemberi ilmu yang aktif sedangkan siswa adalah penerima ilmu yang sifatnya pasif. Terjadi perubahan metode pembelajaran dari masa pendidikan dasar dan lanjutan ke masa pendidikan perguruan tinggi, namun esensinya tetap sama yaitu penggunaan one way method learning. Demikian pula halnya pada kurikulum pendidikan kedokteran, hal ini terjadi pada penerapan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) II.

Berdasarkan SK Mendiknas RI No.045/SK/2000 tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi serta SK DirJen Dikti DepDikNas RI No. 1386/D/T/2004 tentang paradigma baru pendidikan kedokteran di Indonesia yaitu pendidikan dokter berbasis kompetensi dengan pendekatan terintegrasi, maka kurikulum pendidikan kedokteran di Indonesia mengalami perubahan dari KIPDI II ke Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) (Andra, 2006).

Perubahan kurikulum kedokteran dari KIPDI II ke KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha (FK UK. Maranatha) sendiri dimulai sejak tahun 2006 pada mahasisiwa FK UK. Maranatha angkatan 2006. KBK memfokuskan pembelajaran pada masalah yang ada, problem basic learning (PBL), selain itu berbeda dengan KIPDI II, tidak lagi digunakan sistem kredit semester (sks) namun digunakan sistem blok dengan mata kuliah yang terintegrasi.

Sebagai pionir pendidikan berbasis kompetensi, yang menjadikan mahasiswa sebagai subyek pendidikan dengan two way method learning dan PBL di FK UK. Maranatha, mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006 tentu merasakan


(19)

2

Universitas Kristen Maranatha dampak dari perubahan tersebut. Sebagai pionir mereka dituntut mempunyai kesiapan intelektual dan emosional dalam menjalani sistem yang sama sekali baru ini.

Stres terjadi apabila seseorang dihadapkan dengan peristiwa yang mereka rasakan mengancam kesehatan fisik ataupun psikologisnya, sebagian besar penyebab stres adalah perubahan besar yang mempengaruhi banyak orang, peristiwa lainnya adalah perubahan besar yang terjadi dalam kehidupan seseorang. Peristiwa yang dikategorikan sebagai stres biasanya dapat dimasukan dalam satu atau lebih kategori berikut: peristiwa traumatik di luar rentang pengalaman manusia yang lazim, peristiwa yang tidak dapat dikendalikan, peristiwa yang tidak dapat diperkirakan, peristiwa yang menentang batas-batas kemampuan dan konsep diri kita atau konflik internal (Atkinson, Smith, Bem, 2002).

Penelitian yang dilakukan lebih difokuskan pada dampak yang ditimbulkan oleh adanya penerapan KBK terhadap kejiwaan mahasiswa, dengan adanya perubahan kurikulum yang merupakan stresor yang terjadi pada mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006. Keingintahuan akan dampak psikologis (stres) yang timbul akibat penerapan kurikulum berbasis kompetensi melatarbelakangi penelitian yang dilakukan penulis.

1.2Identifikasi Masalah

Seberapa besar jumlah mahasiswa yang mempunyai kekebalan terhadap stres dan yang kurang mempunyai kekebalan terhadap stres pada mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud Penelitian adalah sebagai bahan evaluasi penerapan sistem pendidikan kedokteran dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Tujuan


(20)

3

Universitas Kristen Maranatha Penelitian adalah untuk memperoleh data kekebalan terhadap stres pada mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi pada masyarakat umum tentang pengaruh sistem pendidikan terhadap keadaan kejiwaan seseorang serta memperkaya penelitian dalam bidang kedokteran terutama Ilmu Kesehatan Jiwa.

1.5Kerangka Pemikiran

Stres merupakan respon yang disebabkan oleh stresor. Respon itu sendiri dapat berupa respon fisiologis, psikologis dan perilaku akibat dari stresor yang berupa suatu kondisi atau situasi, antisipasi atau imaginasi, adanya perubahan atau sebuah obyek. Penerapan suatu sistem merupakan stresor, dalam hal ini berupa situasi dan sebuah perubahan, yang menjadikan mahasiswa memberikan respon baik secara fisiologis, psikologis, maupun perilaku. Sangat dimungkinkan terjadi kejadian stres pada mahasiswa akibat stresor yang berupa penerapan suatu sistem pendidikan (kurikulum) yang baru. Mereka yang kurang kebal terhadap stres akan rentan terhadap berbagai imbas negatif dari stres seperti penyakit psikosomatis ataupun gangguan dalam proses pembelajaran. Sehingga kekebalan seseorang terhadap stres diperlukan guna menangkal efek negatif dari stresor yang terjadi di sekitarnya.

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua metode. Metode pertama menggunakan teknik survei, yang kedua menggunakan teknik wawancara. Survei dimaksudkan untuk mendapatkan data dari responden serta mengetahui faktor-faktor yang


(21)

4

Universitas Kristen Maranatha memungkinkan terjadinya peristiwa stres. Wawancara dimaksudkan untuk mengetahui besarnya jumlah mahasiswa yang mempunyai kekebalan terhadap stres dan yang kurang mempunyai kekebalan terhadap stres

1. Teknik pengambilan data :Survei

Instrumen Penelitian :Daftar pertanyaan dalam Kuisioner

Sampel :94 orang Mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006

2. Teknik pengambilan data :Wawancara

Instrumen Penelitian :Skala Smith dan Miller

Sampel :94 orang Mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006

1.7Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Waktu penelitian dari bulan Februari hingga Desember 2007.


(22)

46 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil dari skala Smith dan Miller yang diujikan kepada 94 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2006 didapatkan 21 orang mempunyai nilai skala Smith dan Miller lebih dari 30, sedangkan 73 orang lainnya mempunyai nilai kurang dari 30.

Dari hasil yang didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa 21 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2006 atau 22,3% dari sampel kurang mempunyai kekebalan terhadap stres. Sedangkan 73 orang lainnya atau 77,7% dari sampel mempunyai kekebalan terhadap stres

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan antara lain:

1. Pengambilan sampel sebaiknya dengan jumlah yang lebih besar dan tidak terfokus pada satu angkatan atau bahkan tidak terfokus pada satu fakultas saja sehingga dapat didapatkan hasil yang lebih representatif.

2. Penelitian lebih menyeluruh, tidak hanya meneliti masalah kekebalan terhadap stres saja, tapi mencakup kepada semua aspek kejiwaan.

3. Adanya kerjasama, baik dari tingkat fakultas maupun universitas, guna membantu terlaksananya pemeliharaan dan pengawasan kesehatan mahasiswa secara menyeluruh termasuk kesehatan jiwa mahasiswa.

4. Sebaiknya penelitian kesehatan jiwa ini tidak hanya berhenti pada penelitian yang insidental saja tapi dapat dilakukan secara berkala pada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha, dan tentunya ada tindak lanjut yang jelas apabila terdapat gangguan kesehatan jiwa.


(23)

47

Universitas Kristen Maranatha 5. Sosalisasi hasil penelitian kepada subyek penelitian yaitu mahasiswa FK

UK. Maranatha angkatan 2006

6. Tindak lanjut kepada 21 mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006 yang kurang kebal terhadap stres, yang dapat berupa pengawasan dan pemeliharaan atau terapi kesehatan jiwa.


(24)

48 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Andra. 2006. Ubah Kurikulum, Tambah Investasi. http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news_print.asp?IDnews=289, 19 Januari 2008

Atkinson R.L, Atkinson R.C., Smith E.E., Bem D.J. 2002. Stres dan

mengatasinya. Dalam: Pengantar Psikologi Jilid 2. Terjemahan Widjaja Kusuma. Batam:Interaksara. p. 335-394

Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran. Edisi 29. Terjemahan Huriawati Hartanto, Andy Setiawan, Dewi Kurniawan, Ivo Novita, Victoria Chris, Wanny Suparman, dkk. Jakarta: EGC. p. 2080

Elizabeth Rukmini. Pengembangan Sistem Penilaian Mahasiswa Dan Evaluasi Program. Dalam: Majalah Kedokteran Damianus. September 2007. p177-183 E.Mudjaddid, Hamzah Shahtri. 2004. Gambaran Umum Gangguan Psikosomatis. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. p.906-908

Higgins E.S., George M.S. 2007. Hormones and The Brain. In: Neuroscience of Clinical Psychiatry, The: The Pathophysiology of Behavior and Mental Illness. 1st ed. Lippincott Williams & Wilkins. p.71-73

Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 1997. Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Edisi 7. Terjemahan Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara. p. 52-59, 276-279 Scala, James. 2003. 25 Cara Alami Mengatasi Stres dan Menghindari Kelelahan.

Terjemahan Bahrul Ulum. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher.

Semple D., Smyth R., Burns J.,Darjee R., Mcintosh A. 2005. Oxford Handbook Of Psychiatry. 1st ed.Oxford University Press. p. 362,368,932


(1)

2

dampak dari perubahan tersebut. Sebagai pionir mereka dituntut mempunyai kesiapan intelektual dan emosional dalam menjalani sistem yang sama sekali baru ini.

Stres terjadi apabila seseorang dihadapkan dengan peristiwa yang mereka rasakan mengancam kesehatan fisik ataupun psikologisnya, sebagian besar penyebab stres adalah perubahan besar yang mempengaruhi banyak orang, peristiwa lainnya adalah perubahan besar yang terjadi dalam kehidupan seseorang. Peristiwa yang dikategorikan sebagai stres biasanya dapat dimasukan dalam satu atau lebih kategori berikut: peristiwa traumatik di luar rentang pengalaman manusia yang lazim, peristiwa yang tidak dapat dikendalikan, peristiwa yang tidak dapat diperkirakan, peristiwa yang menentang batas-batas kemampuan dan konsep diri kita atau konflik internal (Atkinson, Smith, Bem, 2002).

Penelitian yang dilakukan lebih difokuskan pada dampak yang ditimbulkan oleh adanya penerapan KBK terhadap kejiwaan mahasiswa, dengan adanya perubahan kurikulum yang merupakan stresor yang terjadi pada mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006. Keingintahuan akan dampak psikologis (stres) yang timbul akibat penerapan kurikulum berbasis kompetensi melatarbelakangi penelitian yang dilakukan penulis.

1.2Identifikasi Masalah

Seberapa besar jumlah mahasiswa yang mempunyai kekebalan terhadap stres dan yang kurang mempunyai kekebalan terhadap stres pada mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud Penelitian adalah sebagai bahan evaluasi penerapan sistem pendidikan kedokteran dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Tujuan


(2)

Universitas Kristen Maranatha Penelitian adalah untuk memperoleh data kekebalan terhadap stres pada mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi pada masyarakat umum tentang pengaruh sistem pendidikan terhadap keadaan kejiwaan seseorang serta memperkaya penelitian dalam bidang kedokteran terutama Ilmu Kesehatan Jiwa.

1.5Kerangka Pemikiran

Stres merupakan respon yang disebabkan oleh stresor. Respon itu sendiri dapat berupa respon fisiologis, psikologis dan perilaku akibat dari stresor yang berupa suatu kondisi atau situasi, antisipasi atau imaginasi, adanya perubahan atau sebuah obyek. Penerapan suatu sistem merupakan stresor, dalam hal ini berupa situasi dan sebuah perubahan, yang menjadikan mahasiswa memberikan respon baik secara fisiologis, psikologis, maupun perilaku. Sangat dimungkinkan terjadi kejadian stres pada mahasiswa akibat stresor yang berupa penerapan suatu sistem pendidikan (kurikulum) yang baru. Mereka yang kurang kebal terhadap stres akan rentan terhadap berbagai imbas negatif dari stres seperti penyakit psikosomatis ataupun gangguan dalam proses pembelajaran. Sehingga kekebalan seseorang terhadap stres diperlukan guna menangkal efek negatif dari stresor yang terjadi di sekitarnya.

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua metode. Metode pertama menggunakan teknik survei, yang kedua menggunakan teknik wawancara. Survei dimaksudkan untuk mendapatkan data dari responden serta mengetahui faktor-faktor yang


(3)

4

memungkinkan terjadinya peristiwa stres. Wawancara dimaksudkan untuk mengetahui besarnya jumlah mahasiswa yang mempunyai kekebalan terhadap stres dan yang kurang mempunyai kekebalan terhadap stres

1. Teknik pengambilan data :Survei

Instrumen Penelitian :Daftar pertanyaan dalam Kuisioner

Sampel :94 orang Mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006

2. Teknik pengambilan data :Wawancara

Instrumen Penelitian :Skala Smith dan Miller

Sampel :94 orang Mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006

1.7Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Waktu penelitian dari bulan Februari hingga Desember 2007.


(4)

46 Universitas Kristen Maranatha 5.1 Kesimpulan

Hasil dari skala Smith dan Miller yang diujikan kepada 94 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2006 didapatkan 21 orang mempunyai nilai skala Smith dan Miller lebih dari 30, sedangkan 73 orang lainnya mempunyai nilai kurang dari 30.

Dari hasil yang didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa 21 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2006 atau 22,3% dari sampel kurang mempunyai kekebalan terhadap stres. Sedangkan 73 orang lainnya atau 77,7% dari sampel mempunyai kekebalan terhadap stres

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan antara lain:

1. Pengambilan sampel sebaiknya dengan jumlah yang lebih besar dan tidak terfokus pada satu angkatan atau bahkan tidak terfokus pada satu fakultas saja sehingga dapat didapatkan hasil yang lebih representatif.

2. Penelitian lebih menyeluruh, tidak hanya meneliti masalah kekebalan terhadap stres saja, tapi mencakup kepada semua aspek kejiwaan.

3. Adanya kerjasama, baik dari tingkat fakultas maupun universitas, guna membantu terlaksananya pemeliharaan dan pengawasan kesehatan mahasiswa secara menyeluruh termasuk kesehatan jiwa mahasiswa.

4. Sebaiknya penelitian kesehatan jiwa ini tidak hanya berhenti pada penelitian yang insidental saja tapi dapat dilakukan secara berkala pada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha, dan tentunya ada tindak lanjut yang jelas apabila terdapat gangguan kesehatan jiwa.


(5)

47

5. Sosalisasi hasil penelitian kepada subyek penelitian yaitu mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006

6. Tindak lanjut kepada 21 mahasiswa FK UK. Maranatha angkatan 2006 yang kurang kebal terhadap stres, yang dapat berupa pengawasan dan pemeliharaan atau terapi kesehatan jiwa.


(6)

48 Universitas Kristen Maranatha Atkinson R.L, Atkinson R.C., Smith E.E., Bem D.J. 2002. Stres dan

mengatasinya. Dalam: Pengantar Psikologi Jilid 2. Terjemahan Widjaja Kusuma. Batam:Interaksara. p. 335-394

Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran. Edisi 29. Terjemahan Huriawati Hartanto, Andy Setiawan, Dewi Kurniawan, Ivo Novita, Victoria Chris, Wanny Suparman, dkk. Jakarta: EGC. p. 2080

Elizabeth Rukmini. Pengembangan Sistem Penilaian Mahasiswa Dan Evaluasi Program. Dalam: Majalah Kedokteran Damianus. September 2007. p177-183 E.Mudjaddid, Hamzah Shahtri. 2004. Gambaran Umum Gangguan Psikosomatis. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. p.906-908

Higgins E.S., George M.S. 2007. Hormones and The Brain. In: Neuroscience of Clinical Psychiatry, The: The Pathophysiology of Behavior and Mental Illness. 1st ed. Lippincott Williams & Wilkins. p.71-73

Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 1997. Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Edisi 7. Terjemahan Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara. p. 52-59, 276-279 Scala, James. 2003. 25 Cara Alami Mengatasi Stres dan Menghindari Kelelahan.

Terjemahan Bahrul Ulum. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher.

Semple D., Smyth R., Burns J.,Darjee R., Mcintosh A. 2005. Oxford Handbook Of Psychiatry. 1st ed.Oxford University Press. p. 362,368,932