HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN Hubungan Antara Kepemimpinan Demokratis Dengan Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Pada Karyawan Departemen Harmekal 1 Dan 2 Pt. Pupuk Kaltim Bontang.

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA
KARYAWAN DEPARTEMEN HARMEKAL 1 DAN 2 PT. PUPUK
KALTIM BONTANG

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat
Mencapai Derajat S-1 Program Studi Psikologi

Disusun oleh :
MALIYYASSILMI AINURRAKHMA
F 100110189

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

IITJBIJNGA}I ANTARA KEPEMIMPINAI\T DEMOKRATIS DENGAN
afuGANTZATIONAL CTnZENSflIP BEHAWOR (OCB) PADA


KARYAWAIY DEPAR'TEMEN HARMEKAL

l DA}t 2PI.

I(ALTIM BONTAT{G
Yangdiajukan oleh:

MALIYYA,SSILNflI AINI]RRAKHMA
F 100110189
Telah aipertatrankan di depan Dewan Penguji

Padaunggal

?\ OKtober

2015

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Penguji Utama


Drs. Mohammad Amir. M. Si
Penguji pendamping

I

Achmadrlwiryanro.s.Psi..M.si @
Penguji pendamping II

Dra. Zahrotul Uvun. M. Si

Surakarta, og

NovembeF

zot5

Universitas Muhammadiyah Surakarta
tas Psikologi


*9frt

W
drd;
o \ivi-,4!

L

j,itI td
'i 6*

PUPT'K

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN
DEPARTEMEN HARMEKAL 1 DAN 2 PT. PUPUK KALTIM BONTANG
Maliyyassilmi Ainurrakhma
Mohammad Amir
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK
Organizational citizenship behavior merupakan perilaku yang dimiliki
individu dalam melakukan suatu pekerjaan dimana pekerjaan itu bukan
merupakan pekerjaan pokok yang dimilikinya, dan dengan rela maupun tanpa
mengeluh melakukannya semata-mata bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kerja dan perusahaan tersebut. Sosok seorang pemimpin yang menganut sistem
kepemimpinan demokratis salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
OCB karyawannya. Salah satu tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara kepemimpinan demokratis dengan organizational
citizenship behavior pada karyawan Departemen Harmekal 1 dan 2 PT. Pupuk
Kaltim Bontang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu ada hubungan
positif antara kepemimpinan demokratis dengan organizational citizenship
behavior pada karyawan Departemen Harmekal 1 dan 2 PT. Pupuk Kaltim
Bontang.
Populasi dalam penellitian ini adalah karyawan Departemen Harmekal 1
dan 2 PT. Pupuk Kaltim Bontang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah purposive non random sampling, dengan jumlah subjek sebanyak 65
orang. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik analisis korelasi product moment dengan bantuan program SPSS 15.0.
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan analisis product

moment, diperoleh koefisien korelasi rxy = 0,734 dengan sig. = 0,000; p < 0,01.
Sehingga hipotesis yang diajukan diterima, dapat diartikan adanya hubungan
positif yang signifikan antara kepemimpinan demokratis dengan organizational
citizenship behavior pada karyawan Departemen Harmekal 1 dan 2 PT. Pupuk
Kaltim Bontang. Sumbangan efektif kepemimpinan demokratis terhadap
organizational citizenship behavior sebesar 53,9% dan sisanya 46,1% dipengaruhi
oleh variabel lainnya. Tingkat organizational citizenship behavior pada karyawan
Departemen Harmekal 1 dan 2 PT. Pupuk Kaltim Bontang termasuk ke dalam
kategori tinggi dengan rerata empirik (RE) = 118,98 dan rerata hipotetik (RH) =
95. Dan tingkat kepemimpinan demokratis termasuk ke dalam kategori tinggi
dengan rerata empirik (RE) = 147,12 dan rerata hipotetik 117,5.
Kata Kunci

: kepemimpinan demokratis, organizational citizenship behavior

iv

Organizational Citizenship Behavior

PENDAHULUAN

Sebuah organisasi memiliki

atau OCB. hal menarik yang perlu

tujuan atau visi dengan menjalankan
misi

yang

telah

meningkatkan

dibuat,

serta

organisasi

dikaji lebih dalam adalah perilaku


untuk

tambahan atau extra role yang

memajukan

tersebut.

dilakukan oleh satu individu dalam

Dalam

satu

mewujudkan visi tersebut dibutuhkan
karyawan

ataupun


sumber

daya

manusia,

karena

sumber

daya

dikaji lebih dalam adalah perilaku
tambahan atau extra role yang
dilakukan oleh satu individu dalam

sebagai penggerak, penuntun, dan

satu


pengembang organisasi tersebut.

tersebut

masing-

siapapun

Sebuah

pula. Tingkat kepuasan terhadap

dapat

pokoknya,

Organizational

saja.


Dalam

perilaku
jurnal
citizenship

theoretical and empirical literature

tanggung jawabnya ini adalah salah
ada

untuk

behaviors: a critical review of the

Karyawan yang bekerja melebihi

yang

meningkatkan


tersebut.

namun adapula yang hanya puas

konsep

organisasi

mengetahui apa saja faktor yang

melakukan hal lain yang bukan

satu

pengaruh

karyawan, seorang pemimpin harus

pun berbeda, ada yang merasa harus

pekerjaannya

tanpa

meningkatkan perilaku OCB pada

pekerjaan dan tugas yang dimilikinya

terhadap

dan

imbalan apapun (Fitriyani, 2013).

dan motivasi kerja yang berbeda

pekerjaan

pekerjaan

yang muncul tanpa ada paksaan dari

timbul

keinginan, pola pikir, tingkah laku

merupakan

menyelesaikan

tambahan diluar pekerjaannya sendiri

masing yang berbeda satu sama lain
akan

disebut

dari karyawan dimana karyawan

ataupun sebuah perusahaan memiliki

nantinya

yang

(OCB). OCB adalah perilaku positif

karyawan dalam suatu organisasi

yang

organisasi

organizational citizenship behavior

Sumber daya manusia atau

kebutuhan

disebut

(OCB). Hal menarik yang perlu

aset yang dimiliki suatu organisasi

dan

yang

organizational citizenship behavior

manusia tersebut adalah salah satu

potensi

organisasi

and suggestions for future research

pada

(Podsakoff, MacKenzie, Paine, &

1

Bachrach, 2000) yang menyebutkan

seperti

faktor-faktor

peraturan organisasi.

eksternal

untuk

mematuhi

3. Sportsmanship,

meninngkatkan salah satunya pada

peraturan-

yaitu

toleransi

gaya kepemimpinan yang diterapkan

terhadap situasi yang kurang ideal

oleh seorang pemimpin tersebut.

di tempat kerja tanpa mengeluh.

et

Organ
mendefinisikan

al.

4. Courtesy, yaitu membantu teman

(2006)

OCB

kerja

sebagai

mencegah

timbulnya

perilaku individual yang bersifat

masalah

bebas, dan tidak secara langsung

pekerjaannya

mendapat penghargaan dari sistem

memberi konsultasi dan informasi

imbalan

serta

formal,

keseluruhan

tetapi

dapat

secara

sehubungan

dengan

dengan

menghargai

cara

kebutuhan

mereka.

meningkatkan

efisiensi dan efektifitas fungsi-fungsi

5. Civic Virtue, yaitu terlibat dalam

organisasi. Perilaku tersebut bersifat

kegiatan-kegiatan organisasi dan

bebas dan sukarela, karena perilaku

peduli pada kelangsungan hidup

tersebut

organisasi.

tidak

diharuskan

oleh

persyaratan peran atau deskripsi

Terdapat

faktor

yang

jabatan yang secara jelas dituntut

dipaparkan oleh Podsakoff et al,

berdasarkan

dengan

(2000) yang mengkategorikan faktor

organisasi, melainkan sebagai pilihan

yang mempengaruhi OCB terdiri

personal.

dari:

kontrak

Organ (2006) menyebutkan

1. Karakteristik individu

Aspek-aspek OCB antara lain:

Karakteristik

1. Altruisme,

meliputi

yaitu

perilaku

individu

kepuasan

yang

karyawan,

membantu meringankan pekerjaan

komitmen

yang ditujukan kepada individu

berprestasi, motif afiliasi dan

dalam suatu organisasi.

motif kekuasaan serta persepsi

2. Conscientiousness,
melakukan
menguntungkan

hal-hal

organisasi,

motif

yaitu

keadilan dipandang sebagai faktor

yang

penting munculnya perilaku OCB

organisasi,

dalam organisasi dan memilik
hubungan

2

yang

signifikan

organizational

terhadap

dan

citizenship behavior.

Ivancevich,

demokratis

2. Karakteristik Pemimpin

adalah

kepemimpinan

dimana pemimpin membagi tugas

Dukungan dan perilaku seorang

dan

pemimpin,

kelompok,

teori

Kepemimpinan

pertukaran

pemimpin-anggota

tanggung

jawab

dengan

mengembangkan

secara

tanggungjawab

signifikan dan konsisten memiliki

menyelesaikaan

hubungan positif dengan OCB.

koordinasi pekerjaan pada semua

3. Persepsi Peran

kelompok
tugas.

untuk
Terdapat

bawahan, dengan penekanan pada

Persepsi

peran

ditemukan

rasa tanggung jawab internal dan

memiliki

hubungan

signifikan

kerjasama yang baik. Itu berarti

terhadap OCB, meskipunukuran

dalam

hubungan ini tidak terlalu besar.

kekuatan pemimpin bukan terletak

4. Karakteristik Tugas

kepemimpinan

demokratis

pada person atau individu pemimpin,

Umpan balik tugas dan tugas yang

akan tetapi kekuatan justru terletak

memuaskan

dengan

pada partisipasi dari setiap warga

perilaku OCB, sementara tugas

kelompok (dalam Melvani & Nanda,

rutin memiliki hubungan ngatif

2012).

berkaitan

dengan OCB.

Menurut Lewin (Jewel dan

5. Karakteristik Organisasi
Dukungan

organisasi

Siegall,
dan

pendekatan

2010)

ada

beberapa

teoritis

aspek

kekompakan kelompok ditemukan

kepemimpinan demokratis sebagai

secara

berikut :

signifikan

berhubungan

a. Bantuan dan dorongan dalam

dengan OCB. (Podsakoff et al.,

bekerja; pimpinan tidak segan-

2000)
adalah

segan memberikan contoh dalam

dan

melakukan tugas secara benar,

mengarahkan tingkah laku bawahan

membantu dala membuat rencana,

atau orang lain untuk mencapai

mengorganisasikan dan membuat

tujuan organisasi atau kelompok

jadual serta memberikan ide atau

Kepemimpinan
kegiatan

mempengaruhi

(Kartono, 2005). Menurut Gibson

3

gagasan

baru

Seorang

berikut

tujuan,

atau

pencapaian

yaitu

pimpinan

memberikan

yang

demokratik yang positif ialah dengan

pemecahannya.
b. Penekanan

pemimpin

dorongan

cepat

seorang

pemimpin

menunjukkan
kepada

untuk

dapat

penghargaannya

para

bawahanya

yang

mencapai tujuan dan hasil yang

berprestasi tinggi. Penghargaan itu

baik

lupa

dapat mengambil berbagai bentuk

menyesuaikan kepentingan dan

seperti kata-kata pujian, tepukan

tujuan bawahan. Kegiata-kegiatan

pada bahu, mengeluarkan piagam

didiskusikan

penghargaan,

serta

tidak

langkah-langkah

kenaikan

pengkat,

umum untuk tujuan kelompom

bahwa juga mungkin melakukan

dibuat

promosi

dan

petunjuk

jika

keadaan

bila

dibutuhkan

teknis

pemimpin

memungkinkan. Seorang pemimpin

alternatif

yang demokratik akan sangat bangga

menyarankan

lebih

bila para bawahannya menunjukkan

prosedur yang dapat dipilih.
c. Pembentukan kelompok. (Team

kemampuan kerja yang bahkan lebih

Building) pimpinan memberikan

tinggi dari kemampuannya sendiri.

dorongan pada bawahan untuk

(Wahyuni, 2009)

bekerja sebagai suatu kelompok
serta memberikan dorongan dalam

METODE PENELITIAN

bertukar pikiran dan pendapat.

Subjek yang diambil dalam

Dapat bekerja sama dengan semua

penelitian adalah karyawan tetap

bawahan

Departemen Harekal 1 dan 2 PT.

dalam

melakukan

Pupuk Kaltim Bontang yang minimal

banyak pekerjaan.
objektif

1 tahun bekerja, dan pendidikan

dalam pujian dan pandangan, serta

minimal SMP-SMA/K/MA sebanyak

memberikan

65 karyawan. Teknik pengambilan

d. Objektif.

Pemimpin

pengarahan
objektif

saran,
dan

dan

petunjuk,

kritik
positif

sampel ini menggunakan purposive

secara

non

kepada

random

pengumpulan

bawahannya dalam situasi kerja.

sampling.

Metode

data

dengan

menggunakan skala kepemimpinan

4

demokratis dan skala organizational

Riggio

(1990)

juga

bahwa

kualitas

citizenship behavior. Teknik analisis

menggungkapkan

data

interaksi antara pimpinan-karyawan

dalam

penelitian

menggunakan

korelasi

ini

product

juga

moment.

diyakini

sebagai

prediktor

organizational citizenship behavior.
Dimana di dalam kepemimpinan
demokratis

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan

hasil

salah

mengutamakan

analisis

satunya

interaksi

juga
antara

data dengan menggunakan product

pimpinan dan karyawan, hal ini

moment, diperoleh koefisien korelasi

sesuai dengan teori dari Gibson dan

rxy = 0,734 dengan sig. = 0,000; p <

Ivancevich,

0,01.

yang

kepemimpinan

demokratis

diajukan diterima, dapat diartikan

kepemimpinan

dimana

adanya

yang

membagi tugas dan tanggung jawab

kepemimpinan

dengan kelompok, mengembangkan

Sehingga

hubungan

signifikan

antara

hipotesis

positif

yang

menyebutkan
adalah

pemimpin

demokratis dengan organizational

tanggungjawab

citizenship behavior pada karyawan

menyelesaikaan

tugas.

Departemen Harmekal 1 dan 2 PT.

Kepemimpinan

demokratis

Pupuk Kaltim Bontang.

berorientasi pada manusia. Terdapat

kelompok

untuk

Hal ini sesuai dengan teori

koordinasi pekerjaan pada semua

yang dipaparkan oleh Podsakoff et

bawahan, dengan penekanan pada

al, (2000) yang mengkategorikan

rasa tanggung jawab internal dan

faktor yang dapat mempengaruhi

kerjasama yang baik. Itu berarti

organizational citizenship behavior

dalam

antara

seorang

kekuatan pemimpin bukan terletak

pemimpin, dimana dukungan dan

pada person atau individu pemimpin,

perilaku seorang pemimpin, secara

akan tetapi kekuatan justru terletak

signifikan dan konsisten memiliki

pada partisipasi dari setiap warga

hubungan

kelompok (dalam Melvani & Nanda,

lain karakteristik

positif

dengan

organizational citizenship behavior.

2012).

5

kepemimpinan

demokratis

Berdasarkan

hasil

subjek

analisis

tergolong

tinggi.

Subjek

dalam penelitian ini diketahui bahwa

memiliki organizational citizenship

variabel kepemimpinan demokratis

behavior tinggi disini dapat diartikan

mempunyai

bahwa perilaku subjek memiliki

rerata

empirik (RE)

sebesar 112,98 dan rerata hipotetik

aspek-aspek

(RH)

berarti

diungkapkan oleh Organ (1998) yaitu

pada

membantu meringankan pekerjaan

sebesar

kepemimpinan

95

yang

demokratis

seperti

subjek tergolong tinggi. Kondisi

orang

subjek dikategorikasn tinggi disini

(Altruisme), menaati segala aturan

dapat diartikan bahwa pemimpin

yang

tempat

(Conscientiousness),

subjek

aspek-aspek

bekerja

memiliki

seperti

yang

lain

yang

ada

dengan

di

dalam

sukarela

organisasi
mampu

menempatkan diri pada situasi yang
(Sportmanship),

dikemukakan oleh Lewin (dalam

sulit

Jewel dan Siegall, 2010) antara lain,

menghargai kebutuhan satu sama lain

pemimpin memberikan bantuan dan

(Courtesy),

dorongan

dalam setiap kegiatan organisasi

Selain

kepada
itu

karyawannya.

dan

aktif

mampu

mengikuti

(Civic Virtue).

pemimpin

juga

memberikan

penekanan

atau

Sumbangan efektif variabel

pencapaian

tujuan

terhadap

kepemimpinan demokratis terhadap

membentuk

organizational citizenship behavior

karyawan

dengan

kelompok kerja antar karyawan, dan

sebesar

juga sebagai seorang pemimpin harus

koefisien determinan (r2) sebesar

bisa

0,539. Dimana masih terdapat 46,1%

berpikir

objektif

terhadap

faktor

seluruh karyawannya.
Untuk

53,9%

lainnya

mempengaruhi

variabel

ditunjukkan

yang

oleh

dapat

organizatioonal

organizational citizenship behavior,

citizenship

dari hasil analisis mempunyai rerata

kepemimpinan demokratis tersebut,

empirik (RE) sebesar 147,12 dan

antara

rerata hipotetik (RH) sebesar 117,5,

persepsi peran, karakteristik tugas

hal

dan

ini

menunjukkan

bahwa

organizational citizenship behavior

lain

behavior

karakter

karakteristik

(Podsakoff et al., 2000).

6

selain

individu,

organisasi

jika

Berdasarkan uraian di atas

semakin

rendah

dapat diartikan bahwa kepemimpinan

kepemimpinan demokratis maka

demokratis dapat digunakan sebagai

semakin

prediktor organizational citizenship

organizational

behavior

seorang

behavior karyawan Departemen

meningkatkan

Harmekal 1 dan 2 PT. Pupuk

yang

karyawan

dimiliki

untuk

perusahaan

tempatnya

rendah

Kaltim.

bekerja.

pula
citzenship

Hal

ini

dapat

Namun generalisasi dari penelitian-

ditunjukkan oleh nilai koefisien

penelitian ini terbatas pada populasi

korelasi sebesar rxy = 0,734

dimana tempat penelitian dilakukan.

dengan sig. = 0,000; p < 0,01.

Sehingga

penerapan

pada

2.

ruang

organizational

Tingkat

lingkup yang lebih luas dengan

citizenship

karakteristik yang berbeda kiranya

dimiliki karyawan Departemen

perlulah

Harmekal 1 dan 2 PT. Pupuk

dilakukan

penelitian

behavior

kembali dengan menggunakan atau

Kaltim

menambahkan variable-variabel lain

tinggi, hal ini dapat dilihat dari

yang

nilai

belum

disertakan

dalam

Bontang

yang

rerata

tergolong

empirik

penelitian ini.

organizational

KESIMPULAN

behavior sebesar 147,12. Dan

1.

Ada

hubungan

sangat

positif

signifikan

kepemimpinan

citizenship

untuk rerata hipotetiknya sebesar

yang

117,5.

antara
3.

demokratis

Tingkat

kepemimpinan

organizational

demokratis tergolong tinggi, hal

citizenship behavior. Hubungan

ini dapat dilihat dari nilai rerata

positif

empirik

dengan

dari

penelitian

ini

kepemimpinan

menggambarkan semakin tinggi

demokratis sebesar 118,98. Dan

kepemimpinan demokratis maka

untuk rerata hipotetiknya sebesar

semakin tinggi organizational

95.

citizenship behavior karyawan

4.

Sumbangan

Departemen Harmekal 1 dan 2

kepemimpinan

PT. Pupuk Kaltim, sebaliknya

terhadap

7

efektif
demokratis
organizational

ciizenship

behavior

memberikan

sebesar

saran

bagi

53,9%, hal ini menunjukkan

karyawan terutama dalam hal

bahwa

kepemimpinan

meningkatkan

tingkat

demokratis dapat mempengaruhi

organizational

citizenship

organizational

behavior,

citizenship

dengan

behavior karyawannya. Akan

memperhatikan

tetapi terdapat 46,1% sisanya

OCB nya, seperti mematuhi

yang

aspek-aspek

dapat

mempengaruhi

peraturan-peraturan perusahaan,

organizational

citizenship

saling membantu rekan kerja

behavior

karyawan,

tanpa perintah dari pimpinan,

diluar

seorang
dari

menghormati

variabel

antar

karyawan

dan lapang dada saat perusahaan

kepemimpinan demokratis.
SARAN

mengalami permasalahan.

1.

3. Bagi

Kepada pemimpin perusahaan

yang

ingin

diharapkan sesuai dengan hasil

melakukan penelitian dengan

penelitian ini dapat memberikan

tema

masukan

dalam

citizenship

behavior

meningkatkan

tingkat

diharapkan

dapat

organizational

citizenship

behavior

terutama

organizational

mengungkapkan lebih dalam
mengenai

para karyawannya

aspek-aspek,

dengan menerapkan aspek-aspek

pernyataan-pernyataan dalam

dalam

kepemimpinan

alat ukur yang singkat dan

demokratis, seperti membantu

jelas agar mudah dipahami

karyawan

oleh subjek penelitian. Dan

yang

bingung

terhadap tugasnya, mau berbagi

juga

informasi dengan karyawannya,

selanjutnya untuk mengukur

dan juga menjaga hubungan

tingkat

komunikasi

citizenship behavior dengan

dengan

diharapkan

peneliti

organizational

variabel lainnya selain dari

karyawannya.
2.

peneliti

Bagi

karyawan,

berdasarkan

variabel

hasil

penelitian

ini

demokratis, sehingga dapat

dapat

8

kepemimpinan

mengungkap

Fitriyani, W. (2013). Pengaruh
Kepribadian
dan
Job
Embeddedness
terhadap
Organizational Citizenship
Behavior
(OCB)
pada
Karyawan PT. Hadji Kalla
Makassar. Skripsi. Makassar:
Universitas Hasanudin.

kontribusi

variabel lainnya.

Jewell, L. N., & Siegall, M. (2010).
Psikologi Industri Organisasi
Modern Edisi 2 (terjemahan
Pudjaatmaka & Meitasari).
Jakarta: Penerbit Arcan.
Kartono, K. (2005). Pemimpin dan
Kepemimpinan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Melvani, & Nanda, F. (2012).
Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan
dan
Efektivitas
Komunikasi
Terhadap Kinerja Pegawai
Badan
Promosi
dan
Perizinan Penanaman Modal
Daerah Sumatra Selatan.
Sumatera Selatan.
Organ, D. W., Podsakoff, P. M., &
MacKenzie, S. B. (2006).
Organizational Citizenship
Behavior:
Its
Nature,
Antecedents,
and
Consequences.
SAGE
Publications.
Podsakoff, P. M., MacKenzie, S. B.,
Paine, J. B., & Bachrach, D.
G. (2000). Organizational
citizenship
behaviors:
a
critical
review of
the
theoretical and empirical
literature and suggestions for
future research. Journal of
Management, 26, 5.

DAFTAR PUSTAKA

9

Riggio, R. E. (1990). Introduction to
industrial/Organizational
Psychology. Illinois: Scott
Foresman and Company.
Wahyuni, R. D. (2009). Hubungan
Gaya
Kepemimpinan
Demokratis Dan Pelatihan
Dengan Peningkatan Disiplin
Kerja Anggota Kepolisian
resor Wonogiri. Skripsi.
Surakarta: UNS.

10

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Psychological Capital dengan Organizational Citizenship Behavior pada Kkaryawan PT. TELKOM H.M Yamin Medan

13 106 115

Perbedaan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Ditinjau dari Tipe Komitmen Organisasi dan Jenis Kepribadian Big-five pada Karyawan PT X

2 81 94

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)KARYAWAN

0 4 1

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN Hubungan Antara Kepemimpinan Demokratis Dengan Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Pada Karyawan Departemen Harmekal 1 Dan 2 Pt. Pupuk Kaltim Bontang.

0 2 19

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kepemimpinan Demokratis Dengan Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Pada Karyawan Departemen Harmekal 1 Dan 2 Pt. Pupuk Kaltim Bontang.

0 3 6

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR(OCB) Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

1 4 16

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB).

1 2 16

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

1 3 18