Posting 20c5 SMA Kimia

(1)

I. KIMIA II. PENDAHULUAN

Penyusunan kurikulum Sains pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi.

Pendekatan kurikulum “SBI” di bidang pembelajaran Sains dilakukan secara menyeluruh untuk

mempersiapkan suatu struktur pengembangan kemampuan berpikir, tingkah laku dan individu yang dapat berdiri sendiri serta menciptakan suatu pembelajaran seumur hidup.

Sains dengan metode investigasinya memberikan solusi pembelajaran melalui inkuiri (rasa ingin tahu) yang dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan kemampuan menganalisa dan berpikir kritis. Begitu pula, Sains dalam Kurikulum SBI memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan metode ilmiah dalam mempelajari Sains dan mengeksplorasi keterlibatan sains dalam perkembangan dunia. Sains dalam Kurikulum SBI berfungsi untuk menciptakan peserta didik yang dapat menghargai keterikatan antara sains dan kehidupan sehari-hari.

Hal itu sesuai dengan hakikat Sains yang menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah yang diaplikasikan ke dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) diperkaya denganmengadaptasi kurikulum bertaraf internasional dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju yang mengembangkan: (1) Pembelajaran yang menyeluruh, (2) Kesadaran interkultural, dan (3) Komunikasi, yang ditungkan lebih lanjut pada ruang linkup pembelajaran.

Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika,


(2)

dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran.

Sesuai dengan konsep Sekolah Bertaraf International, maka pembelajaran kimia di SBI merupakan pengayaan terhadap standar nasional pendidikan. Pengayaan ini ditekankan pada aplikasi ilmu dalam kehidupan nyata dan pengembangan berbagai ketrampilan/ keahlian peserta didik yang dapat menunjang daya saing lulusan baik di tingkat nasional maupun international.

Mata pelajaran kimia dapat dipelajari melalui model yang dibuat, eksperimen (menggunakan alat dan bahan dengan baik dan benar), belajar di alam atau belajar di luar ruang, merancang dan membuat eksperimen dengan memperhatikan keselamatan di dalam laboratorium, menganalisa perkembangan ilmu pengetahuan khususnya kimia dan mampu menganalisa dan memberi solusi tentang masalah tersebut.

Dalam kurikulum SBI, mata pelajaran kimia dikenal dua istilah yaitu HL (high level) dan SL (Standard level) yang dilaksanakan dengan sistem pre -requisite, artinya bahwa untuk mata pelajaran tertentu (high level), peserta didik harus mengambil mata pelajaran di standard level. Kimia Hl adalah kimia yang diperuntukkan bagi peserta didik yang berminat menekuni bidang kimia atau bidang Sains/teknologi lainnya yang memerlukan kimia secara mendalam di perguruan tinggi. Sebaliknya kimia SL adalah kimia yang diperuntukkan bagi peserta didik untuk membuka wawasannya tentang kimia dan keterkaitannya dengan kehidupan.

Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under lined), yang merupakan bagian yang memperkaya Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau adaptasi dari kurikulum negara yang diacu.

III.TUJUAN

Tujuan pengajaran dan pembelajaran kimia di SMA dalam kurikulum SBI adalah untuk mengembangkan kemampuan dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk:

 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.


(3)

 Mengkomunikasikan isu-isu saintifik, pendapat, dan hasil-hasil eksperimen secara akurat dengan berbagai cara

 Berpikir secara analitik, kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah, menilai suatu pendapat, dan membuat suatu kesimpulan dalam konteks sains dan cabang ilmu lainnya  Menyadari keterikatan kimia terhadap teknologi dan lingkungan sosial

 Mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik dalam ilmu kimia.

 Menyiapkan peserta didik dalam bidang keilmuwan kimia agar dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja maupun universitas.

 Mengembangkan sikap kepedulian peserta didik terhadap lingkungan dan isu-isu global.  Menciptakan peserta didik yang mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

suatu percobaan ilmiah.

 Membentuk peserta didik yang dapat bersosialisasi IV. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kurikulum Sains meliputi:

1. Pendekatan belajar dengan : (1) Pembelajaran yang menyeluruh, (2) Kesadaran interkultural, dan (3) Komunikasi serta Implikasi dari konsep

Pembelajaran yang menyeluruh

Para guru sains diharapkan untuk:

 Dapat bekerja sama dengan sesama guru, baik di bidang sains maupun dari bidang lainnya

 Memberikan kesempatan mengintegrasikan topik yang diajarkan dalam segala cabang sains

dengan mata pelajaran lainnya

 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menghargai kontribusi yang

telah diberikan oleh sains terhadap kehidupan dan kualitas hidup manusia

Kesadaran interkultural (lintas budaya)

Sains memberikan kontribusi dalam pengembangan kesadaran lintas budaya dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi isu-isu sains, baik lokal maupun global.


(4)

Dengan memberi kesempatan peserta didik untuk mengekplorasi topik-topik secara kritis, melalui perspektif global dan multikultural, diharapkan dapat menumbuhkan rasa toleransi, saling menghormati, dan empati. Selain itu, peserta didik juga mendapatkan kesempatan untuk merefleksikan peran dan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan mereka dan dunia.

Komunikasi

Sains memfokuskan kepada pentingnya pengembangan kemampuan untuk memahami dan mengkomunikasikan pemikiran-pemikiran saintifik secara efektif. Untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, peserta didik harus diberikan kesempatan untuk membaca, menulis, dan mendiskusikan masalah-masalah yang berhubungan dengan sains. Peserta didik harus diberi kesempatan untuk menggunakan bermacam-macam cara/metode komunikasi, yaitu secara oral atau tertulis, secara visual, simbol matematika dan multimedia.

2. Area Interaksi yang meliputi: (a) Pendekatan pembelajaran (approaches to learning/ATL); (b) Pelayanan terhadap komunitas di sekitarnya (community and

service); (c) Apresiasi terhadap perkembangan sains; (d) Lingkungan; (e) Kesehatan dan kehidupan sosial

Pendekatan pembelajaran: Kemampuan dan tingkah laku yang diharapkan dapat dikembangkan adalah:

 Kemampuan memahami konsep-konsep saintifik

 Aplikasi pengetahuannya: dengan menggunakan berbagai macam strategi untuk

memecahkan masalah

 Kemampuan analisa: mampu mengenali hubungan atau pola pada suatu data

 Kolaborasi: dapat bekerja sama dengan peserta didik lainnya

Pelayanan terhadap komunitas di sekitarnya: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai pelayanan terhadap komunitas adalah:

 Menyelidiki suatu isu dalam sains dan implikasinya terhadap lingkungan at sekitarnya atau dunia umumnya


(5)

 Kampanye mengenai kesehatan dan lingkungan hidup di sekolah atau lingkungan sekitarnya

Homo faber: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai homo faber adalah

 Investigasi mengenai bagaimana terbentuknya suatu teori dalam sains

 Evaluasi terhadap implikasi sosial dan etik dari perkembangan sains dan teknologi

Lingkungan: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai area interaksi lingkungan adalah:

 Investigasi mengenai dampak intervensi manusia terhadap lingkungannya, seperti

perubahan iklim, kepunahan suatu spesies, penggundulan hutan.

 Membuat suatu rencana untuk menjaga keseimbangan lingkungan

Pendidikan Kesehatan dan Kehidupan sosial: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai area interaksi pendidikan kesehatan dan kehidupan sosial adalah:

 Riset mengenai malnutrisi di berbagai budaya dan keadaan ekonomi

 Menyelidiki bahwa kehidupan sosial dan peer pressure dapat membahayakan kesehatan

 Riset mengenai topik-topik kesehatan dan sosial di berbagai Negara

3. KONSEP-KONSEP DASAR KIMIA SMA Materi Utama (standar level )

1. Stoikiometri 2. Teori atom

3. Tatanama senyawa 4. Sistem periodik 5. Ikatan kimia 6. Wujud zat 7. Energitika 8. Kinetika


(6)

9. Kesetimbangan kimia 10. Asam dan basa

11. Hasil kali kelarutan ( Ksp ) 12. Sifat koligatif larutan 13. koloid

14. Oksidasi dan reduksi 15. Kimia unsur

16. Kimia organik

Materi tambahan (high level) 1. Teori atom 2. Sistem periodik 3. Ikatan kimia 4. Energitika 5. Kinetika

6. Kesetimbangan kimia 7. asam dan basa

8. Oksidasi dan reduksi 9. Kimia organik Materi pilihan (Standar level /high level )

1. Obat-obatan 2. Biokimia

3. Kimia Lingkungan 4. Kimia Industri

5. Bahan bakar dan energi Materi pilihan ( High level )

1. kimia analitik modern 2. kimia organik lanjutan

Pokok Bahasan SL HL

A. Materi Utama

1. Stoikiometri konsep mol  Rumus kimia  Reaksi kimia


(7)

Pokok Bahasan SL HL 2.Teori atom

3. Tata nama Senyawa 4. Sistem periodik

5. Ikatan kimia

6. Wujud Zat 7. Energitika

8. Kinetika

9. Kesetimbangan kimia

 Hukum hukum dasar kimia  Perkembangan teori atom

 Struktur atom

 konfigurasi elektron ( NA 1 s.d 30 )

 senyawa biner  Kation dan anion

 Sejarah perkembangan tabel periodik unsur

 Sifat fisik dan sifat kimia unsur  Sifat keperiodikan unsur  Ikatan ion

 Ikatan kovalen - bentuk molekul - kovalen polar dan non polar

 Gaya antar molekul  Ikatan logam

 Zat padat, cair, dan gas  Hk. Kekekalan energi  Sistem dan lingkungan

 Reaksi eksoterm dan endoterm  Perubahan entalpi

 Hk. Hess

 Konsentrasi Larutan (kemolaran)

 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi  Teori tumbukan

 Orde reaksi

 Peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri

 Kesetimbangan dinamis  Faktor-faktor yang

mempengaruhi arah pergeseran

 konfigurasi elektron untuk atom yang terletak pada blok s, p, d, dan f

 pemahaman mendalam tentang bentuk orbital dan tingkat energi elektron pada suatu atom

 Menghubungkan sifat kimia dan fisika suatu unsur dengan sifat keperiodikan

Hibridisasi.

 Kalor lebur dan  Kalor uap  Entropi (∆S)  Energi bebas (∆G)  Mekanisme reaksi

 Fase zat dalam Kesetimbangan


(8)

Pokok Bahasan SL HL 10. Asam dan basa

11. Kelarutan dan Hasil Kali kelarutan ( Ksp)

12. Sifat koligatif larutan

13. Koloid

14. Oksidasi dan reduksi

15. KImia Unsur

kesimbangan

 Tetapan kesetimbangan ( Kc, Kp )

 Proses Haber Bosch dan proses kontak

 Teori asam basa

 Sifat larutan asam dan basa  Derajat keasaman (Skala pH)  Derajat ionisasi dan tetapan

asam dan basa  Titrasi asam basa  Larutan buffer  Hidrolisis garam

 Kesetimbangan dalam larutan jenuh atau sukar larut

 Kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut

 Prediksi terbentuknya suatu endapan

 Konsentrasi Larutan  Pengertian sifat koligatif

larutan

 Tekanan uap jenuh larutan  Titik beku dan titik didih

larutan elektrolit dan non elektrolit

 Tekanan osmotik larutan elektrolit dan non elektrolit  Sistem koloid

 Sifat koloid  Pembuatan koloid  Peranan koloid dalam

kehidupan

 Konsep oksidasi dan reduksi  Bilangan oksidasi

 Persamaan reaksi redoks  Sel volta

 Sel elektrolisis  Korosi

 Hukum Faraday

 grafik titrasi asam basa

 Argentometri  Permanganometri  Iodometri


(9)

Pokok Bahasan SL HL

16. Kimia organik

B. Materi Pilihan 1. Obat-obatan

2. Biokimia

3. Kimia lingkungan

4.

5. Kimia Industri

 Unsur Alkali dan alkali tanah  Unsur gas mulia

 Unsur Halogen  Unsur periode 3

 Unsur transisi periode 4  Karbon, nitrogen, fosfor,

Sulfur, dan oksigen.

 Identifikasi atom C, H, dan O  Sifat khas atom karbon  Atom C primer, sekunder,

tertier dan kuarterner  Alkana, alkena, dan alkuna  Sfat fisika dan kimia alkana,

alkena, dan alkuna  Minyak bumi

 Struktur dan tata nama turunan alkana

 Isomer

 Reaksi senyawa karbon  Struktur dan tata nama Benzena dan turunannya  Reaksi benzena

 Sifat fisik dan sifat kimia senyawa benzena

 Kegunaan dan bahaya beberapa senyawa organik  Farmasi

 Obat maag  Obat analgesik  Obat antidepresi  Obat anti bakteri  Obat anti virus  Diet  Protein  Karbohidrat  Lemak  Vitamin  Hormon

 Pencemaran udara  Pencemaran air  .pencemaran tanah

 Mekanisme reaksi senyawa karbon

 Mekanisme reaksi senyawa benzene dan turunannya (alkilasi, halogenasi, nitrasi, sulfonasi,...)

 Anestesis  Menghilangkan

ketergantungan drugs  Enzim

 Asam nukleat

 Ion logam dalam sistem sel biologi


(10)

Pokok Bahasan SL HL 6. Bahan bakar dan energi

7. Kimia analitik modern 8. Kimia organik lanjutan

 Industri Metalurgi  Industri pupuk  Industri detergen

 Industri zat aditif makanan  Minyak bumi

 Bahan bakar alternatif

 Analisis kualitatif  Analisis kuantitatif  Mekanisme Reaksi

pembuatan hidro karbon dan turunannya

 Mekanisme reaksi

identifikasi hidrokarbon dan turunannya

Skill (psikomotorik) 1. merancang penelitian 2. melaksanakan penelitian 3. mengkomunikasikan informasi dan pemahaman

4. mengembangkan cara berfikir ilmiah dan penyelesaian masalah 5. dapat bekerja secara

individu dan kelompok

Sama untuk SL dan HL tetapi diterapkan dalam konsep-konsep yang sesuai SL atau HL.

Nilai dan sikap (afektif) terhadap

1. diri sendiri 2. orang lain

3. pembelajaran sebagai proses sepanjang hayat 4. kimia

5. lingkungan

Sama untuk SL dan HL.

1.Stoikiometri

Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia

1.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

1.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia


(11)

1.1 Menjelaskan konsep mol dan mengamplikasikan ke dalam zat.

1.2 Menghitung jumlah partikel ( molekul, senyawa dan ion ) 1.3 Mendefinisikan massa atom

1.4 Mengkonversikan massa atom dengan mol

1.5 Membedakan massa atom ,massa molekul relatif dan massa rumus.

1.6 Mendefinikan rumus empiiris dan rumus molekul

1.7 Menentukan rumus empiris dan rumus molekul dari suatu senyawa.

1.8 Menentukan persamaan reaksi kimia

1.9 Menghitung jumlah massa zat dikonversi dari gram, jumlah partikel ,volume gas pada tekanan dan suhu tertentu atau mol. 1.10 Mengamplikasikan hukum Avogadro dalam reaksi dalam bentuk-bentuk gas.

1.11 Menghitung konsentrasi larutan dengan molaritas (mol/L ) 2. Teori atom

3.Tata nama senyawa

2.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat-sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron

2.2 Menjelaskan atom terdiri atas inti atom dan electron yang bergerak mengelilinginya.

2.3 Menjelaskan partikel dasar penyusun atom berdasarkan hasil ekperimen penemunya

2.4 Menentukan nomor atom dan nomor masa berdasarkan jumlah proton dan jumlah electron atau sebaliknya.

2.5 Menghitung jumlah proton , electron dan neutron dalam atom dari massa atom, nomor atom dan ion ( positif dan negative ). 3.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

3.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia


(12)

4. Sistem Periodik 4.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik

4.2 Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul 4.3 Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul)

dengan sifatnya

5. Ikatan kimia

6. Wujud zat

7.nergiika

Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya

8. Kinetika

Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri 9. Kesetimbangan Kimia

10. Asam dan basa

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa,

4.1 Menjelaskan darsar penggolongan unsur-unsur dalam sistem periodik.

4.2 Menjelaskan kemiripan sifat unsure-unsur dalam golongan dan perubahan dari logam ke non logam unsur pada periode 3. 5.1 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan

kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk 6.1 Mnjelaskan dan membandingkan fase zat padat, cair dan gas. 7.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi

eksoterm, dan reaksi endoterm

7.2 Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan

8.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

8.2 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi, dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari

9.1 Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah keseimbangan dengan melakukan percobaan

9.2 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi keseimbangan

9.3 Menjelaskan penerapan prinsip keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri

10.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan


(13)

metode pengukuran, dan terapannya

11. Kelarutan dan hasil kali kelarutan 12. Sifat koligatif larutan

Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit

13. Koloid

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari

14. Oksidasi dan reduksi

Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari

15. Kimia Unsur

Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

10.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa

10.3 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis 10.4 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan

penyangga dalam tubuh makhluk hidup

10.5 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut

11.1 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan 12.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,

penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan

12.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan

13. 1 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya

13.2 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

14.1 Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri

14.2 Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis

14.2 Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit

15.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut

15.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya) 15.3 Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan

unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari


(14)

16. Kimia Organik

16.1 Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul

16.2 Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul

17. Obat-obatan( SL dan HL )

18. Kimia Industri(HL)

fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaan, dan bahayanya

16.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon

16.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa

16.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya

16.4 Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan, seni, dan estetika

16.5 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)

16.6 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya

16.7 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein) 16.8 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan

kegunaan lemak

17.1 Menjelaskan bagaimana diet yang tepat dan menghitung banyaknya kalori pembakaran dalam tubuh manusia.

17.2 Membandingkan struktur kolesterol dan hormon sex. 17. 3 Menjelaskan berbagai cara kontrasepsi melalui mulut 17.4 Menjelaskan kegunaan dan penyalahgunaan steroid. 18.1 Menjelaskan kelimpahan sumber-sumber material

18.2Mengidentifikasikan faktor-faktor yang menentukan lokasi pendirian industri kimia

18.3Menerangkan garis besar industri menjadi industri menengah dan industri produksi.

18.4 Menerangkan garis besar prinsip-prinsip yang digunakan untuk pemisahan materi secara fisik.

18.5 Mendiskusikan prinsip-prinsip kimia dalam ektraksi logam dari bijihnya.

18.6 Menerangkan sifat-sifat , sumber dan penggunaan macam-macam logam.

18.7 Menjelaskan proses distilasi minyak bumi 18.8 Menerangkan sifat-sifat , struktur polimer.


(15)

19. Bahan bakar dan energi (SL dan HL )

20. Kimia Organik lanjutan (HL )

18.9 Menerangkan berbagai cara modifikasi polimer.

19.1 Menerangkan karakteristik dan potensi dari berbagai sumber energi.

19.2 Mendeskripsikan formasi dan karakter dari berbagai bahan bakar fosil

19.3 Menjelaskan komposisi dan karakter dari bagian minyak bumi yang digunakan untuk bahan bakar

19.4 Menerangkan hubungan antara bahan bakar minyak dengan kadar oktan .

19.5 Menjelaskan proses terbentuknya polusi dari pembakaran minyak bumi.

19.6 Mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dari berbagai bahan bakar fosil.

19.7 Mempelajari dasar-dasar dari energi nuklir , energi matahari ( solar energy ), dan energi elektrokimia.

20.1 Menjelaskan isomer geometri dalam alkena non siklik. 20.2 Menjelaskan perbedaan sifat fisika dan kimia dari isomer

geometri.

20.3 Menjelaskan cahaya polarisasi pada bidang datar dan hubungannya dengan enantiomer.

20.4 Menjelaskan fase reaksi gas alkana dan metil benzena dengan halogen.

20.5 Menjelaskan fase reaksi dari kloro alkana dapat mempengaruhi ozon.

20.6 Menjelaskan nitrasi pada benzena

20.7 Menjelaskan efek langsung dan relatif dari dari keecepatan reaksi pengganti pada cincin benzena.

20.8 Menjelaskan sifat-sifat asam dari fenol dan pengganti fenol yang berhubungan dengan ikatan

20.9 Membandingkan sifat basa relatif dari amoniak , amina dan amida.

V.

PROSES PEMBELAJARAN


(16)

1. Menunjukkan pemahaman konsep, fakta, metodologi, istilah, dan cara mempresentasikan data saintifik dengan cara:

o Menjelaskan suatu istilah saintifik dengan tepat

o Menggambar suatu diagram

o Mengurutkan suatu peristiwa saintifik

o Mengukur suatu material

o Menyebutkan suatu istilah saintifik

2. Mengaplikasikan dan menggunakan fakta, konsep, metodologi, istilah saintifik untuk berkomunikasi secara efektif, metodologi yang sesuai untuk mempresentasikan informasi saintifik dengan cara :

o Memberikan keterangan singkat pada suatu diagram atau grafik

o Mengapliksikan teori, persamaan dan prinsip-prinsip dasar pada situasi yang baru

o Menggunakan tehnik matematika untuk menjawab suatu pertanyaan

o Membandingkan persamaan dan perbedaan dari suatu benda atau keadaan

o Memberikan informasi secara detail

o Menjelaskan perbedaan antara dua atau lebih benda atau keadaan

o Menaksir suatu nilai yang tidak diketahui berdasarkan informasi yang diberikan dan latar belakang teori

o Memberi jawaban berdasarkan berbagai macam pilihan situasi atau keadaan

o Menjelaskan secara singkat

3. Menyusun, menganalisa, dan mengevaluasi hipotesa, metodologi, dan penjelasan saintifik dengan cara:

o Menginterpretasikan data untuk mencapai suatu kesimpulan

o Membuat suatu grafik

o Membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang diberikan

o Memanipulasi persamaan matematika untuk menghasilkan persamaan yang baru

o Membuat rencana eksperimen atau model saintifik


(17)

o Memberikan argument atau alternative hipotesa

o Menganalisa implikasi dan kekurangan suatu eksperimen

o Memberi penjelasan secara detail, yang termasuk sebab akibat dan mekanisme suatu kondisi

o Memprediksi hasil suatu eksperimen

o Menjawab pertanyaan dengan menggunakan tehnik aljabar dan angka

o Menawarkan suatu hipotesa atau kemungkinan lain

4. Kolaborasi: dapat bekerja sama dengan orang lain

o Menghargai pendapat kawan

o Dapat memberi petunjuk bila diperlukan

o Mengemukakan pendapat dengan sopan

o Sabar

o Mau menerima perbedaan pendapat

Pada Kimia SMA ditambah dengan:

o mendiskusikan dan menganalisis data dari jurnal penelitian atau informasi lainnya mengenai isu-isu global yang berhubungan dengan kimia

o M engkomunikasikan hasil penelitian atau proyek.

VI. Penilaian

Penilaian dilakukan pada prises maupun hasil berdasarkan pengetahuan dan pemahaman materi, proses pembelajaran, proyek, praktikum, keahlian dalam melakukan penelitian baik secara individu maupun di dalam tim, kepedulian terhadap lingkungan, serta teknik presentasi.

Program Fisika memiliki prioritas utama yaitu meningkatkan: - Skill dan teknik praktikum dari peserta didik.

- mengumpulkan data dan merepresentasikan dalam bentuk grafik atau tabel secara tepat.


(18)

Oleh karena itu 20% dari nilai akhir peserta didik berasal dari laporan praktikum di kelas. 20% penilaian sekolah. Untuk standarisasi dari hasil pembelajaran maka 60% nilai peserta didik diambil dari nilai Ujian Akhir.

A. Prinsip-prinsip penilaian

Prinsip-prinsip penilaian meliputi: validitas, bersifat mendidik, eksplisit, adil dan komprehensif. 1. Bersifat Valid berarti penilaian seharusnya menyediakan informasi yang valid pada gagasan, proses, produk dan nilai aktual yang diharapkan dari peserta didik.

o Berdasar serangkaian pengukuran yang secara jelas mendokumentasikan proses dan solusi (contoh:internal marking scheme)

o Menggunakan berbagai bukti (kriteria penilaian pada internal marking scheme).

o Fokus pada perkembangan, adaptasi, dan aplikasi solusi yang dimiliki peserta didik dalam memenuhi tuntutan (fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses, analisa dan evaluasi dari peserta didik).

o Meliputi evaluasi diri peserta didik; jurnal peserta didik; refleksi guru saaat berinteraksi dengan berbagai individu peserta didik (fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses, analisa dan evaluasi dari peserta didik).

2. Bersifat Mendidik berimplikasi bahwa penilaian harus mempunyi kontribusi positif pada pembelajaran peserta didik

o Menyatu dengan perkembangan proses tehnologi baik dalam bentuk tes formatif, sumatif, maupun diaknostik

o Punya kontribusi langsung dalam pembelajaran jangka panjang.Memfokuskan pada perbaikan hasil kerja peserta didik dan bukan sekadar ceklist atau analisis angka saja.

o Mendorong peserta didik mau ambil risiko (risk taker)dalam memenuhi parameter dan mengolah data

o Meningkatkan jiwa kompetitif diantara peserta didik.

3. Eksplisit berarti penilaian harus jelas dan bersifat terbuka, (diketahui peserta didik, guru, orangtua, sekolah)


(19)

o Peserta didik harus tahu kriteria penilaian yang dijabarkan secara jelas sebelum memulai aktivitas (internal marking scheme).

o Kriteria harus mencerminkan outcomes dan berfokus pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, memberdayakan peserta didik dengan cara meningkatkan kesadaran peserta didik serta memungkinkan peserta didik merefleksikan bagaimana peserta didik belajar.

o Peserta didik perlu diberi kesempatan mempertanyakan dan mendiskusikan penilaian dengan guru sebagaimana peserta didik memecahkan masalah.

4. Adil mempunyai implikasi bahwa penilaian harus adil bagi semua peserta didik, tidak bersifat diskriminatif, dan tidak didasarkan pada landasan yang tidak relevan pada pencapaian tujan pembelajaran.

o Penilaian berdasar kriteria yang akurat dan sudah diketahui semua pihak dan endukung terciptanya tujuan yang diraih individu peserta didik, tanpa membedakan kondisinya.

o Peserta didik dari asal dan budaya yang berbeda pun mempunyai kesempatan yang sama

o Komprehensif

o Penilaian atas kemajuan peserta didik berdasarkan berbagai jenis dan sumber bukti

o Guru harus menyimpan dokumentasi penilaian peserta didik

B. Bentuk Penilaian:


(20)

VII. Refleksi dari keberhasilan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan

VIII. Nilai yang didasarkan pada kesepakatan bersama antara para pengajar pada tingkat pendidikan tertentu dan harus dikomunikasikan kepada peserta didik dan orang tua

IX. Kesempatan bagi peserta didik untuk menganalisa cara belajar mereka dan menyadari kekurangan yang perlu diperbaiki

C. Kriteria Penilaian

Penilaian didasarkan kepada:

1. Peserta didik harus dapat menunjukkan pengetahuan dan pemahaman yang berhubungan dengan:

o Fenomena, fakta, hukum, definisi, konsep dan berbagai teori kimia. o Perbendaharaan kata, istilah (terminology), simbol, besaran dan unit sains. o Alat dan bahan dan teknik dalam mengoperasikan dan aspek keamanan dalam

praktikum kimia.

o Applikasi kimia dan teknologi yang berhubungan dengan dampaknya(implikasi)

pada sosial, ekonomi dan lingkungan.

2.Peserta didik harus dapat mengkomunikasikan idenya dalam berbagai bentuk presentasi ataupun tulisan (contoh: simbol, grafik, angka, dll.), dengan cara:

o memilih, menyeleksi dan mengatur berbagai informasi dari banyak sumber. o menterjemahkan informasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

o memanipulasi data.

o Menggunakan informasi untuk mengidentifikasi pola, trend, dan mengambil

kesimpulan berdasarkan analisa data.

o Memaparkan penjelaskan dari fenomena, pola dan keterkaitannya.

o Membuat perkiraan dan hipotesis yang dilengkapi dengan alasan yang bersifat

sains.

o Menyelesaikan permasalahan yang berdasar pada data dan analisis yang telah


(21)

3. Peserta didik harus memiliki kemampuan dalam melakukan praktikum dan melakukan investigasi, dengan cara:

o merencanakan dan merumuskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan

praktikum.

a. menggunakan teknik, alat dan bahan (termasuk mengikuti langkah-langkah instruksi secara lengkap dan terpadu)

b. mengumpulkan dan mengolah data dan hasil pengukuran.

c. Menginterpretasikan dan mengevaluasi dan hasil pengamatan atau praktikum. d. Mengevaluasi metode dan memberikan kemungkinan pengembangan dan perbaikan

(termasuk pemilihan metode, alat dan bahan).

4. Peserta didik mampu mengaitkan kimia yang dipelajarinya dengan isu-isu global

yang diperoleh dari berbagai sumber informasi.

5. Laporan ilmiah: Peserta didik mampu membuat laporan ilmiah secara sistematis.

6. Peserta didik mampu bekerja sama dengan peserta didik lainnya.

Penilaian dilakukan pada proses maupun hasil berdasarkan pengetahuan dan pemahaman materi, proses pembelajaran, proyek, praktikum, keahlian dalam melakukan penelitian baik secara individu maupun di dalam tim, kepedulian terhadap lingkungan, serta teknik presentasi.

Program Kimia memiliki prioritas utama yaitu meningkatkan: - Skill dan teknik praktikum dari peserta didik.

- mengumpulkan data dan merepresentasikan dalam bentuk grafik atau tabel secara tepat.

- membuat analisa yang akurat dan lengkap.

Oleh karena itu 20% dari nilai akhir peserta didik berasal dari laporan praktikum di kelas. 20% penilaian sekolah. Untuk standarisasi dari hasil pembelajaran maka 60% nilai peserta didik diambil dari nilai Ujian Akhir.


(22)

D. Tehnik penilaian

1. Penilaian unjuk kerja

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti praktik di laboratorium.

Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.

2. Penilaian sikap

Data penilaian sikap berasal dari hasil pengamatan guru terhadap sikap peserta didik yang berkaitan dengan prilaku umum (di dalam maupun di luar kelas) peserta didik yang menonjol baik positif maupun negatif seperti kedisiplinan, keaktifan, tanggung jawab, kerajinan, kerapian, ketelitian.

Contoh penilaian sikap di dalam sains: penilaian sikap ilmiah peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan sains.

3. Penilaian tertulis

Penilaian tertulis dilakukan dengan tes secara tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan, namun jawaban yang diberikan peserta didik bisa dalam bentuk tulisan, mewarnai, menggambar, memberi tanda, melakukan sesuatu dan lain sebagainya.

Bentuk penilaian tertulis dalam bidang sains misalnya: tes pilihan berganda, menjodohkan, isian singkat, uraian,dan sebab-akibat.

4. Penilaian proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, pelaporan dan penyajian data.


(23)

Bentuk penilaian proyek dalam bidang sains misalnya: Penilaian proses pengerjaan proyek ilmiah yang mewajibkan peserta didik untuk melaporkan perkembangan proyeknya secara berkala dimulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, melaksanakan serangkaian percobaan, pengolahan data hasil percobaan, pelaporan dan penyajian hasil dalam bentuk demonstrasi dan penyampaian secara lisan maupun tulisan

5. Penilaian produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk dalam bidang sains misalnya : penilaian hasil percobaan dalam

laboratorium baik secara lisan maupun tulisan.

6. Penilaian portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik secara individu dalam satu periode tertentu.

Penilaian portofolio dalam bidang sains misalnya: penilaian suatu bentuk koleksi yang berkaitan dengan sains (serangga, daun, mineral, berita ilmiah, dan lain-lain).

7. Penilaian diri

Penilaian diri adalah suatu tehnik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.

Penerapan penilaian diri (self assessment) dalam bidang sains dapat dilakukan dengan cara memberikan lembaran survey setelah peserta didik menuntaskan suatu tugas / kegiatan (misalnya: proyek ilmiah, percobaan, presentasi, dan lain-lain)

8. Komunikasi (Presentasi)

Menilai kemampuan peserta didik menyalurkan ide, menyusun data, menganalisa dan mengambil kesimpulan secara jelas dan lengkap dalam laporan praktikum yang dilakukan secara berkala dikelas dan juga dalam karya ilmiah yang mereka buat. Kemampuan komunikasi peserta didik juga dapat dinilai selama kegiatan Strategi Belajar Terpadu (SBT) contohnya dalam diskusi atau debat ilmiah di kelas.


(24)

(1)

o Peserta didik harus tahu kriteria penilaian yang dijabarkan secara jelas sebelum memulai aktivitas (internal marking scheme).

o Kriteria harus mencerminkan outcomes dan berfokus pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, memberdayakan peserta didik dengan cara meningkatkan kesadaran peserta didik serta memungkinkan peserta didik merefleksikan bagaimana peserta didik belajar.

o Peserta didik perlu diberi kesempatan mempertanyakan dan mendiskusikan penilaian dengan guru sebagaimana peserta didik memecahkan masalah.

4. Adil mempunyai implikasi bahwa penilaian harus adil bagi semua peserta didik, tidak bersifat diskriminatif, dan tidak didasarkan pada landasan yang tidak relevan pada pencapaian tujan pembelajaran.

o Penilaian berdasar kriteria yang akurat dan sudah diketahui semua pihak dan endukung terciptanya tujuan yang diraih individu peserta didik, tanpa membedakan kondisinya.

o Peserta didik dari asal dan budaya yang berbeda pun mempunyai kesempatan yang

sama

o Komprehensif

o Penilaian atas kemajuan peserta didik berdasarkan berbagai jenis dan sumber bukti

o Guru harus menyimpan dokumentasi penilaian peserta didik

B. Bentuk Penilaian:


(2)

VII. Refleksi dari keberhasilan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan VIII. Nilai yang didasarkan pada kesepakatan bersama antara para pengajar pada tingkat pendidikan tertentu dan harus dikomunikasikan kepada peserta didik dan orang tua

IX. Kesempatan bagi peserta didik untuk menganalisa cara belajar mereka dan

menyadari kekurangan yang perlu diperbaiki

C. Kriteria Penilaian Penilaian didasarkan kepada:

1. Peserta didik harus dapat menunjukkan pengetahuan dan pemahaman yang berhubungan dengan:

o Fenomena, fakta, hukum, definisi, konsep dan berbagai teori kimia. o Perbendaharaan kata, istilah (terminology), simbol, besaran dan unit sains.

o Alat dan bahan dan teknik dalam mengoperasikan dan aspek keamanan dalam

praktikum kimia.

o Applikasi kimia dan teknologi yang berhubungan dengan dampaknya(implikasi)

pada sosial, ekonomi dan lingkungan.

2.Peserta didik harus dapat mengkomunikasikan idenya dalam berbagai bentuk presentasi ataupun tulisan (contoh: simbol, grafik, angka, dll.), dengan cara:

o memilih, menyeleksi dan mengatur berbagai informasi dari banyak sumber. o menterjemahkan informasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

o memanipulasi data.

o Menggunakan informasi untuk mengidentifikasi pola, trend, dan mengambil

kesimpulan berdasarkan analisa data.

o Memaparkan penjelaskan dari fenomena, pola dan keterkaitannya.

o Membuat perkiraan dan hipotesis yang dilengkapi dengan alasan yang bersifat

sains.

o Menyelesaikan permasalahan yang berdasar pada data dan analisis yang telah


(3)

3. Peserta didik harus memiliki kemampuan dalam melakukan praktikum dan melakukan investigasi, dengan cara:

o merencanakan dan merumuskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan

praktikum.

a. menggunakan teknik, alat dan bahan (termasuk mengikuti langkah-langkah instruksi secara lengkap dan terpadu)

b. mengumpulkan dan mengolah data dan hasil pengukuran.

c. Menginterpretasikan dan mengevaluasi dan hasil pengamatan atau praktikum. d. Mengevaluasi metode dan memberikan kemungkinan pengembangan dan perbaikan

(termasuk pemilihan metode, alat dan bahan).

4. Peserta didik mampu mengaitkan kimia yang dipelajarinya dengan isu-isu global yang diperoleh dari berbagai sumber informasi.

5. Laporan ilmiah: Peserta didik mampu membuat laporan ilmiah secara sistematis. 6. Peserta didik mampu bekerja sama dengan peserta didik lainnya.

Penilaian dilakukan pada proses maupun hasil berdasarkan pengetahuan dan pemahaman materi, proses pembelajaran, proyek, praktikum, keahlian dalam melakukan penelitian baik secara individu maupun di dalam tim, kepedulian terhadap lingkungan, serta teknik presentasi.

Program Kimia memiliki prioritas utama yaitu meningkatkan: - Skill dan teknik praktikum dari peserta didik.

- mengumpulkan data dan merepresentasikan dalam bentuk grafik atau tabel secara tepat.

- membuat analisa yang akurat dan lengkap.

Oleh karena itu 20% dari nilai akhir peserta didik berasal dari laporan praktikum di kelas. 20% penilaian sekolah. Untuk standarisasi dari hasil pembelajaran maka 60% nilai peserta didik diambil dari nilai Ujian Akhir.


(4)

D. Tehnik penilaian

1. Penilaian unjuk kerja

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti praktik di laboratorium.

Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.

2. Penilaian sikap

Data penilaian sikap berasal dari hasil pengamatan guru terhadap sikap peserta didik yang berkaitan dengan prilaku umum (di dalam maupun di luar kelas) peserta didik yang menonjol baik positif maupun negatif seperti kedisiplinan, keaktifan, tanggung jawab, kerajinan, kerapian, ketelitian.

Contoh penilaian sikap di dalam sains: penilaian sikap ilmiah peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan sains.

3. Penilaian tertulis

Penilaian tertulis dilakukan dengan tes secara tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan, namun jawaban yang diberikan peserta didik bisa dalam bentuk tulisan, mewarnai, menggambar, memberi tanda, melakukan sesuatu dan lain sebagainya.

Bentuk penilaian tertulis dalam bidang sains misalnya: tes pilihan berganda, menjodohkan, isian singkat, uraian,dan sebab-akibat.

4. Penilaian proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, pelaporan dan penyajian data.


(5)

Bentuk penilaian proyek dalam bidang sains misalnya: Penilaian proses pengerjaan proyek ilmiah yang mewajibkan peserta didik untuk melaporkan perkembangan proyeknya secara berkala dimulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, melaksanakan serangkaian percobaan, pengolahan data hasil percobaan, pelaporan dan penyajian hasil dalam bentuk demonstrasi dan penyampaian secara lisan maupun tulisan

5. Penilaian produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk dalam bidang sains misalnya : penilaian hasil percobaan dalam

laboratorium baik secara lisan maupun tulisan.

6. Penilaian portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik secara individu dalam satu periode tertentu.

Penilaian portofolio dalam bidang sains misalnya: penilaian suatu bentuk koleksi yang berkaitan dengan sains (serangga, daun, mineral, berita ilmiah, dan lain-lain).

7. Penilaian diri

Penilaian diri adalah suatu tehnik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.

Penerapan penilaian diri (self assessment) dalam bidang sains dapat dilakukan dengan cara memberikan lembaran survey setelah peserta didik menuntaskan suatu tugas / kegiatan (misalnya: proyek ilmiah, percobaan, presentasi, dan lain-lain)

8. Komunikasi (Presentasi)

Menilai kemampuan peserta didik menyalurkan ide, menyusun data, menganalisa dan mengambil kesimpulan secara jelas dan lengkap dalam laporan praktikum yang dilakukan secara berkala dikelas dan juga dalam karya ilmiah yang mereka buat. Kemampuan komunikasi peserta didik juga dapat dinilai selama kegiatan Strategi Belajar Terpadu (SBT) contohnya dalam diskusi atau debat ilmiah di kelas.


(6)