PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK SMARTPHONE DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID (Survei Terhadap Kaskus Android Community).

(1)

PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK

SMARTPHONE DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

(Survei Terhadap Kaskus Android Community)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Adi Makayasa 1001245

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK

SMARTPHONE DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

(Survei Terhadap Kaskus Android Community) ADI MAKAYASA

1001245

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos, MM NIP. 19730725 200312 2 002

Ketua Program Studi

Dr. Chairul Furqon, S.Sos. MM NIP. 19720615 200312 1 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh

Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Smartphone dengan Sistem

Operasi Android (Survei Terhadap Kaskus Android Community)” ini beserta seluruh isinya benar – benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015 Penulis

Adi Makayasa NIM 1001245


(4)

Adi Makayasa, 2015

ABSTRAK

Adi Makayasa (1001245) “Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas

Merek dengan Sistem Operasi Android (Survei terhadap Kaskus Android Community)”, dibawah bimbingan Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos. MM

Teknologi tercipta dari pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah kegiatan-kegiatannya yang kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat membuat masyarakat pada saat ini terdorong untuk memiliki alat yang mampu memenuhi kebutuhan untuk mengakses kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, salah satu alat teknologi tersebut adalah Smartphone. Merek-merek smartphone dengan sistem operasi Android yang memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia mengalami penurunan loyalitas merek dari penggunanya, hal tersebut diakibattkan tingginya tingkat pengguna dalam beralih merek.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai brand community dan loyalitas merek terhadap pengguna merek smartphone dengan sistem operaasi Android, serta bagaimana pengaruh brand community terhadap loyalitas merek terhadap pengguna merek smartphone dengan sistem operaasi Android. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan menggunakan uji t untuk melihat pengaruh parsial. Hasil penelitian menunjukan bahwa brand community dan loyalitas merek berada pada kategori tinggi. Hasil perhitungan korelasi, variabel brand community (X) memiliki hubungan yang positif dengan klasifikasi sedang dengan variabel loyalitas merek (Y). Hasil perhitungan analisis regresi sederhana diketahui bahwa 17.5% loyalitas pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android dipengaruhi oleh brand community. Selanjutnya sisanya 82.5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Karena brand community memiliki pengaruh terhadap loyalitas merek, maka saran untuk merek-merek smartphone dengan sistem operasi Android sebaiknya melakukan pendekatan brand community untuk meningkatkan loyalitas merek.


(5)

ABSTRACT

Adi Makayasa (1001245), The Influence of Brand Community to Brand Loyalty Smartphone with Android Operating System (Survey at Kaskus Android Community), Under the Guidance of Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos. MM

Technology created by the human mind that seeks to facilitate activities which are then applied in daily life. Information and communication technologies are developing rapidly made public at this time motivated to have a tool that is able to meet the need for access to information and communication technology advances, one of the tools of these technologies is a smartphone. Brands of smartphones with the Android operating system which has a large market share in Indonesia decreased brand loyalty of its users, it is due to the high level of user in switching brands.

This study aims to describe brand community and brand loyalty at brand smartphone with Android operating system users and influence of brand community to brand loyalty (survey at brand smartphone users with Android operating system). This research uses descriptive and verification methods. The number of samples in this study were 100 peoples, and the sampling technique used was purposive sampling. The analysis technique used is simple regression analysis. Hypothesis testing using t-test to see the effect of partially.

The results showed that brand community and brand loyalty are locates in the high category. The result of correlation calculations, brand community (X) have a positive relationship with a very low classification with brand loyalty (Y). Calculation result obtained simple regression analysis, Brand community can be effect brand loyalty was 17.5%, while the remaining 85.5% influenced by another factors that were not observed. Because the brand community has an influence on brand loyalty, brands of smartphones with Android operating system should pay attention to brand community in order to increase brand loyalty.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... 4

DAFTAR GAMBAR ... 7

DAFTAR LAMPIRAN ... 8 BAB I ... Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II ... Error! Bookmark not defined. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Marketing Communication ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Viral Marketing ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Brand Community ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Ekuitas Merek ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Loyalitas Merek ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.


(7)

2.3 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB III ... Error! Bookmark not defined. METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian dan Disain Penelitian . Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Disain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .. Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sample ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Pengujian Reliabilitas... Error! Bookmark not defined. 3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Methode Succesive Interval (MSI) .. Error! Bookmark not defined. 3.7.3 Analisis Korelasi ... Error! Bookmark not defined. 3.7.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ... Error! Bookmark not defined. 3.7.5 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. 3.7.6 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.7.7 Studi Perbandingan ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ... Error! Bookmark not defined. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.


(8)

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Profil Manajemen Pemasaran Merek-Merek Smartphone dengan Sistem Operasi Android ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran Karakteristik dan Pengalaman Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Gambaran Variabel Brand Community ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Brand Commuinty Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Gambaran Variabel Loyalitas Merek ... Error! Bookmark not defined.

4.1.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Loyalitas Merek Error! Bookmark not defined.

4.1.7 Hasil Pengujian Statistik ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pemabahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB V ... Error! Bookmark not defined. KESIMPULAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penggunan merek smartphone sebelum dan saat ini 2013 ... 6

Tabel 1.2 Hasil pra penelitian penggunaan merek smartphone sebelum dan saat ini ... 7

Tabel 1.3 Kemungkinan pergantian merek smartphone ... 9

Tabel 1.4 Indonesian Net Promoter And Emotional Value Smartphone ... 11

Tabel 2.1 Typical Communication Tools (Media ... 23

Tabel 2.2 Viral Marketing Instrument ... 25

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 49

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 60

Tabel 3.2 Jenis Data dan Sumber ... 63

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Brand Community) ... 69

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Loyalitas Merek) ... 70

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X dan Y ... 73

Tabel 3.6 Interfal Koefisien... 77

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... ... 87

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan pekerjaan ... 88

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Tingkat Pendapatan ... 90

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Alasan Pemilihan Merek ... 91

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pengguna dan Sumber Informasi ... 92

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android Community yang Sangat Memeiliki Pengetahuan Tentang Komunitasnya... 94


(10)

Tabel 4.7 Tanggapan Responden mengenai Anggota Kaskus Android Community yang sangat memiliki pengetahuan tentang merek ... 95 Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android

Community yang Sangat Memiliki Kepercayaan Terhadap Sesama Anggota Komunitas ... 96 Tabel 4.9 Rekapitulasi Conciousness of Kind... 97 Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android

Community yang Sangat Aktif Dalam Berbagi Cerita dengan Sesama Anggota ... 98 Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android

Community yang Sangat Ingin Mengikuti Kegiatan atau Event yang Dilaksanakan Komunitas ... 99 Tabel 4.12 Rekapitulasi Ritual & Tradition ... 100 Tabel 4.13 Tanggapa Responden Mengenai Anggota Kaskus Android

Community yang Sangat Aktif Mencari Informasi Tentang Merek yang Digunakan... 101 Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android

Community yang Sangat Aktif Memberi Tanggapan Terhadap Permasalahan dalan Penggunaan Merek ... 102 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android

Community yang Sangat Percaya Terhadap Informasi Yang Diberikan Sesama Anggota Komunitas ... 103 Tabel 4.16 Rekapitulasi Moral Responsibility ... 104 Tabel 4.17 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Brand

Community ... 105 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android

Community yang Sangat Mempertimbangkan dalam Pembelian Merek Smartphone... 110 Tabel 4.19 Rekapitulasi Involevement ... 111 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Merek yang Digunakan Saat Ini


(11)

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android

Community yang Sangat Bangga Ketika Menggunakan Merek ... 113

Tabel 4.22 Rekapitulasi Perceived Value... 113

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android Community yang Sangat Percaya Kepada Merek yang Digunakan Saat Ini ... 115

Tabel 4.24 Rekapitulasi Brand Trust ... 115

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android Community yang Sangat Puas Terhadap Merek yang Digunakan Saat Ini ... 116

Tabel 4.26 Rekapitulasi Customer Satisfaction ... 117

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android Community yang Tidak Akan Beralih Ke Merek Lain ... 118

Tabel 4.28 Rekapitulasi Commitment ... 119

Tabel 4.29 Tanggapan Responden MengenaiAnggota Kaskus Android Communityyang Sangat Bersedia Merekomendasikan Merek ke Orang Lain... 120

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Mengenai Anggota Kaskus Android Community yang Sangat Setia Kepada Merek yang Digunakan Saat Ini ... 120

Tabel 4.31 Rekapitulasi Repeated Purchase Behaviour ... 121

Tabel 4.32 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek ... 122

Tabel 4.33 Output Korelasi ... 128

Tabel 4.34 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 128

Tabel 4.35 Output Pengaruh Brand Community terhadap Loyalitas Merek ... 129

Tabel 4.36 Output ANOVA ... 130

Tabel 4.37 Output Persamaan Regresi ... 131

Tabel 4.38 Klasifikasi Kuat Lemahnya Hubungan antar Variabel ... 133


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pertumbuhan Pengguna Smartphone di Indonesia ... 2

Gambar 1.2 Market Share Smartphone Berdasarkan Sistem Operasi ... 3

Gambar 1.3 Top Brand Smartphone di Asia dan Australia Nielsen Survey ... 4

Gambar 1.4 Favorite Brand Smartphone di Asia dan Australia 2014 ... 5

Gambar 1.5 Tingkat Loyalitas Merek Smartphone dengan Sistem Operasi Android (Pra Penelitian) ... 11

Gambar 2.1 Intergrated Marketing Communication ... 20

Gambar 2.2 Piramida Brand Loyalty ... 45

Gambar 2.3 Piramida Brand Loyalty Terbalik ... 46

Gambar 2.4 Model Kerangka Pemikiran ... 55

Gambar 2.5 Paradigma Penelitian ... 56

Gambar 4.1 Hasil Kontinium Brand Community Merek Samsung ... 107

Gambar 4.2 Hasil Kontinium Brand Community Merek Sony ... 107

Gambar 4.3 Hasil Kontinium Brand Community Merek Lenovo ... 108

Gambar 4.4 Hasil Kontinium Brand Community ... 108

Gambar 4.5 Hasil Kontinium Loyalitas Merek Samsung ... 124

Gambar 4.6 Hasil Kontinium Loyalitas Merek Sony ... 124

Gambar 4.7 Hasil Kontinium Loyalitas Merek Lenovo ... 125

Gambar 4.7 Hasil Kontinium Loyalitas Merek ... 125


(13)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Administratif

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas Variabel X dan Y Lampiran 4 Data Ordinal Variabel X dan Y

Lampiran 5 Data Interval Variabel X dan Y

Lampiran 6 Outpt SPSS Regresi & Korelasi Variabel X dan Y Lampiran 7 Catatan Bimbingan


(14)

Adi Makayasa, 2015

PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN SISTEM OPERASI BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Perubahan gaya hidup dikalangan masyarakat modern saat ini didominasi oleh adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat. Teknologi lahir dari pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah kegiatan-kegiatannya yang kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat membuat masyarakat pada saat ini terdorong untuk memiliki alat yang mampu memenuhi kebutuhan untuk mengakses kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, salah satunya dengan menggunakan handphone. Sejalan dengan perkembangan teknologi fungsi komunikasi sederhana yang dimiliki oleh handphone tersebut semakin berkembang guna mengakomodasi kebutuhan manusia yang semakin meningkat terutama dalam mengakses teknologi informasi dan komunikasi. Atas dasar tersebut maka muncul sebuah konsep telepon seluler pintar atau bisa disebut smartphone.

Perkembangan teknologi saat ini membuat vendor-vendor ponsel terdorong untuk menciptakan smartphone yang semakin multifungsi, kemampuan teknologi smartphone kini dapat disejajarkan dengan teknologi komputer, bahkan bisa dikatakan melebihi teknologi komputer dalam dasawarsa terakhir, walaupaun teknologi processing tetap dipegang oleh komputer. Perkembangan teknologi


(15)

smartphone saat ini didominasi atas kesuksesan Sistem Operasi (Operating System) di dalamnya.

Sistem Operasi memiliki fitur untuk menjalankan program di dalam hardware yang digunakannya dalam teknologi mobile seperti smartphone. Sistem opersai dapat dikatakan menjadi kunci kesuksesan teknologi smartphone, karena aplikasi dan fiturnya bergerak atau dijalankan didasari atas keandalan suatu Operating System.

Menurut pakar telekomunikasi, Teguh Prasetya mengatakan bahwa sistem operasi smartphone yang berada di persaingan level atas tetap didominasi oleh 3 sistem operasi yaitu, Andorid milik perusahaan Google Inc., iOS milik perusahaan Apple Inc., dan Windows Phone milik perusahaan Microsoft. Teknologi yang diproduksi oleh setiap vendor memilki kelebihan masing-masing, tetapi secara umum dapat dilihat berdasarkan sejarah generasi yang diproduksinya. (okeZone.com, Selasa 10 September 2013)

11.7

26.3

41.6

61.2

4.8 10.6

16.6 24.1

2011 2012 2013 2014

Smartphone user (millions) % of population

Sumber: Roy Morgan Research dikutip dari Jakarta Post, 2 Juli 2013 Gambar 1.1


(16)

Indonesia merupakan negara yang potensial bagi para produsen ponsel untuk memasarkan ponsel yang dibuatnya. Berdasarkan Gambar 1.1, pertumbuhan pengguna smartphone di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2014 jumlah pengguna smartphone di Indonesia adalah 24,1% dari total populasi di indonesia atau sekitar 61,2 juta pengguna. Roy Morgan Research mengestimasikan pada tahun 2015 pengguna smartphone di Indonesia mencapai 74,8 juta pengguna dan terus akan meningkat ditahun berikutnya.

Perkembangan smartphone saat ini, semua vendor smartphone bersaing untuk menjadi yang terbaik. Merek-merek besar produsen smartphone berlomba dalam menciptakan teknologi yang terbaru. Produsen smartphone yang aktif dalam persaingan ini adalah Samsung, Apple, Nokia, HTC, Sony, LG, dan Blackberry. Dari beberapa produsen smartphone tersebut memiliki pangsa pasar yang berbeda-beda.

Sumber: International Data Corporation dikutip dari The Jakarta Post, 2013 Gambar 1.2


(17)

Data pada gambar 1.2 yang diperoleh dari IDC menunjukan market share smartphone berdasarkan lima besar sistem operasi di Indonesia. Pangsa pasar tertinggi sistem operasi smartphone di Indonesia dikuasai oleh sistem operasi Android dengan pangsa pasar sebesar 53%, pada posisi ini Android telah mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 3% dari tahun sebelumnya. Blackberry yang mengalami penurunan pangsa pasar ternyata masih memiliki pangsa pasar yang besar di indonesia yaitu sebesar 35%, Windows Phone mengalami peningkatan pangsa pasar di Indonesia dengan 9%, kemudian iOS memiliki pangsa pasar yang tetap dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 3%. Pada tahun 2013, Symbian sudah tidak memiliki pangsa pasar di Indonesia dikarenakan pada akhir tahun 2013 Nokia resmi menutup total akses bagi para developer sehingga tidak bisa lagi mengubah aplikasi mereka atau mendaftarkan aplikasi baru di Symbian.

43% 43% 48%

38% 37% 41%

35% 37% 34%

Blackberry Apple Samsung

Sumber: Nielsen Survey Tahun 2014

Gambar 1.3


(18)

Smartphone dengan sistem operasi Android berhasil mencapai pangsa pasar yang besar di pasar global dan Indonesia yang didominasi oleh smartphone merek Samsung, ternyata belum memiliki popularitas yang cukup tinggi di Indonesia. Dalam laporan terbaru dari lemabaga survey Nielsen mencatat, meskipun Samsung lebih disukai di sebagian besar negara di Asia, tetapi Blackberry masih menjadi merek pilihan konsumen smartphone di Indonesia.

Sumber: Nielsen Survey Tahun 2014

Gambar 1.4

Favorite Brand Smartphone di Asia dan Australia Nielsen Survey 2014 Berdasarkan gambar 1.3 dan 1.4 terdapat data yang diperoleh dari lembaga survey Nielsen bahwa 48% pengguna smartphone di Indonesia memilih Blackberry sebagai Top Brand, dan 34 % memilih merek smartphone sebagai Favorite Brand. Sementara di Asia, Samsung menjadi Top Brand di Hong Kong, Singapura, Malaysia, India, dan Filipina.

Selain belum menjadi merek yang paling disukai oleh pengguna smartphone di Indonesia, Smartphone dengan sistem operasi Android di Indonesia ternyata masih dibawah pesaingnya untuk hal kepuasan konsumen. Hal tersebut

48%

41%

51%

26% 32%

38% 40% 40%

48%

Blackberry Apple Samsung


(19)

bisa dilihat dari Frontier Consulting Group yang bekerja sama dengan majalah SWA memilih Blackberry untuk mendapatkan Indonesia Customer Satisfaction Award 2013 kategori smartphone, mengalahkan merek para pesaingnya seperti Nokia, Apple, Samsung, Nexian, dan Cross. Pemenang ICSA sendiri muncul setelah sebelumnya dilakukan survei kepuasan konsumen di enam kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makasar.

Tabel 1.1

Merek Smartphone Sebelum dan Saat Ini Tahun 2013

Merek Smartphone Sebelumnya

Merek Smartphone Saat Ini Apple (iOS) Samsung (Android) HTC (Android) LG (Android) Motorola (Android) BlackBerry (BlackBerry) Nokia (Windows Phone) Other

Apple 78 % 31 % 31 % 35 % 34 % 48 % 30 % NM

Samsung 11 % 52 % 35 % 28 % 28 % 31 % 30 % NM

HTC 4 % 6 % 27 % 7 % 17 % 10 % 20 % NM

LG 1 % 5 % 0 % 18 % 6 % 0 % 15 % NM

Motorola 0 % 2 % 4 % 9 % 9 % 0 % 5 % NM

BlackBerry 3 % 2 % 0 % 1 % 6 % 10 % 0 % NM

Nokia 1 % 2 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % NM

Other 2 % 2 % 4 % 1 % 0 % 0 % 0 % NM

Total 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % NM

Sumber: Consumer Intelegent Research Partner Tahun 2013

Merek-merek smartphone dengan sistem operasi operasi android memang memiliki pangsa pasar yang besar di dunia dan Indonesia, tetapi memiliki tingkat loyalitas merek yang rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari data pergantian merek pengguna smartphone Android berdasarkan hasil riset yang dilakukukan oleh


(20)

Consumer Intelegent Research Partner (CIRP) dalam survey yang dilakukan terhadap 500 konsumen smartphone dari bulan juli 2012 sampai juni 2013. Dalam data tersebut memperlihatkan penggunaan merek smartphone dengan penggunaan smartphone sebelumnya.

Berdasarkan data merek-merek smartphone dengan sistem operasi Android pada tabel 1.1, hanya pengguna merek Samsung yang mencatatkan angka tertinggi yaitu 52% pengguna Samsung saat ini adalah pengguna merek Samsung sebelumnya, sementara itu untuk merek smartphone Android yang lain angkanya jauh lebih kecil, HTC hanya mencatatkan angka 27%, LG 18%, dan Motorola 9%. Penurunan Loyalitas Merek telah menjadi masalah bagi perusahaan, terlepas dari investasi besar yang mereka lakukan dalam peningkatan pelayanan. Hal ini karena pola kepuasan konsumen akan teknologi smartphone yang berkembang dan terus meningkat.

Pada tabel 1.2, dapat diketahui bahwa kecenderungan pengguna merek smartphone Android dalam berganti merek yang berdasarkan data pra penelitian dari pengguna smartphone dengan sistem operasi Android.

Tabel 1.2

Hasil Pra Penelitian Merek Smartphone Sebelum dan Saat Ini Tahun 2014

Merek Smartphone Sebelumnya Merek

Smartphone yang digunakan

saat ini

Samsung Sony HTC Lenovo Evercoss Motorola


(21)

Sony 12,5% 44,4 % 100% 100% - 50%

HTC 6,25% - - - - -

OPPO 6,25% - - - - -

TOTAL 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber: Pra Penelitian 2014

Berdasarkan data dari tabel 1.3 yang diperoleh dari hasil pra penelitian dengan jumlah responden sebanyak 31 orang responden, yang terdiri dari 16 orang pengguna smartphone dengan merek Samsung, 9 orang pengguna Sony, 1 orang pengguna HTC, 1 orang pengguna Lenovo, dan masing-masing 2 orang pengguna Evercoss dan Motorola.

Data yang telah diolah ke dalam tabel 1.3 telah menunjukan bagaimana tingkat pergantian merek smartphone yang digunakaan pada saat ini dari penggunaan merek smartphone sebelumnya. Pada data tersebut diketahui bahwa tidak ada dari salah satu pengguna merek smartphone yang 100% kembali menggunakan smartphone yang pernah digunakan sebelumnya, hanya satu merek yang mencatatkan angka diatas 50% , yaitu Samsung dengan angka 75% (12 orang) pengguna Samsung yang menggunakan merek Samsung kembali, dan sisa dari pengguna samsung sebelumnya beralih ke Sony sebesar 12,5% (2 orang) dan masing-masing 6,25% (1 orang) yang beralih ke HTC dan OPPO. Sedangkan untuk pengguna Sony, hanya sebesar 44,4% yang kembali menggunakan Sony dan sisanya beralih ke samsung sebesar 55,6%. Sementara itu, untuk pengguna merek HTC, Lenovo, Evercoss, LG, Motorola, dan OPPO, tidak ada yang menggunakan kembali merek tersebut, rata-rata mereka beralih ke merek Samsung dan Sony.


(22)

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa terjadi kecenderungan pergantian merek yang dilakukan oleh pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android. Hal tersebut mengindikasikan adanya penurunan tingkat loyalitas merek bagi para pengguna smartphone dengan sistem operasi android. Pergantian merek tersebut terjadi mungkin dikarenakan oleh pola kepuasan konsumen yang berkembang dan terus meningkat. Untuk melihat lagi lebih lanjut kecenderungan pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android dalam berganti merek, bisa dilihat pada data pra penelitian di bawah ini.

Tabel 1.3

Kemungkinan Pergantian Merek Smartphone Merek Smartphone Sebelumnya Merek

Smartphone Yang Akan Digunakan

Samsung Sony HTC OPPO

Samsung 25% 33,33% - -

Sony 15% 11,11% - -

Lenovo - - 100% -

Motorola - 11,11% - -

OPPO - 11,11% - -

iPhone 60% 33,33% - 100%

TOTAL 100% 100% 100% 100%

Sumber: Pra Penelitian 2014

Berdasarkan data di tabel 1.3 yang berasal dari pra penelitian, data tersebut menjelaskan tentang kemungkinan pengguna smartphone dalam memilih smartphone yang akan digunakan selanjutnya. Data tersebut menunjukan bahwa


(23)

pengguna merek smartphone Android yang akan memilih merek smartphone yang sama hanya mencatatkan angka dibawah 50%. Pengguna merek Samsung yang akan memilih merek Samsung selanjutnya sebesar 25%, sedangkan untuk pengguna merek Sony hanya sebesar 11,11%. Pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android sebagian besar memilih penggunaan selanjutnya ke merek smartphone yang berasal dari Amerika Serikat yaitu Apple (iPhone), dimana sebesar 60% pengguna Samsung, 33,33% pengguna Sony, dan 100% pengguna OPPO beralih ke produk tersebut.

Sumber: Pra Penelitian 2014

Gambar 1.5

Tingkat Loyalitas Merek Smartphone dengan Sistem Operasi Andoid Berdasarkan data dari pra penelitian dengan jumlah responden 31 orang, untuk lebih lanjut lagi tentang loyalitas merek smartphone Android, dalam penelitian ini terdapat beberapa tingkat loyalitas merek yang mengacu pada teori


(24)

yang diungkapkan oleh Darmadi Durianto (2004:128-129), ditemukan dalam penelitian ini sebagian besar responden (80%) tertarik beralih ke merek lain, 71% merasa bangga sebagai pengguna merek tersebut, tetapi hanya 40% responden yang merekomedasikan ke orang lain.

Pada tabel 1.4 Indonesian Net Promoter And Emotional Value kategori smartphone, dimana Net Promoter Score merupakan ukuran seberapa kuat brand dan seberapa besar brand tersebut direkomendasikan, dan pengukuran Customer Experience dengan Net Emotional Value. Dua merek smartphone dengan sistem operasi Android yaitu Samsung dan Sony, hanya menenpati posisi ke 2 dan ke 4, atau bisa diartikan pengalaman konsumen dalam menggunakan merek tersebut kurang mampu memberikan kepuasan bagi penggunanya.

Tabel 1.4

Indonesia Net Promoter And Emotional Value Kategori Smartphone

Sumber: Majalah SWA, edisi XXIX 9-18 Desember 2013

Berdasarkan data dan penjelasan yang telah dijabarkan diatas, yang menjadi permasalahan adalah loyalitas merek smartphone dengan sistem operasi Android yang rendah. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui perbedaan loyalitas

Merek Peringkat Detactor Passive Promoter

Net Promoter

Score

Net Emotional

Value iPhone 1 20,20% 49,54% 30,26% 10,06% 1,775% Samsung 2 16,00% 59,43% 24,57% 8,57% 1,034% Blackberry 3 23,26% 47,09% 29,65% 6,40% -0,301%

Sony 4 30,00% 37,50% 32,50% 2,50% -0,329% Nokia 5 36,36% 25,00% 38,64% 2,27% -0,168%


(25)

dari tiap merek dilakukan uji beda terhadap 3 merek yaitu Samsung, Sony, dan Lenovo.

Loyalitas Merek bisa dilihat dari konsumen yang tidak mudah berpaling ke produk lain dan tidak mencari alternatif lain sebagai pengganti produk. Peran merek pada saat ini tidak hanya sekedar nama atau pembeda dengan produk pesaing, namun sebagai indikator keunggulan dalam bersaing. Pada umumnya merek seringkali dijadikan sebagai objek loyalitas pelanggan. Loyalitas merek merupakan suatu kondisi di mana konsumen memiliki sikap yang positif terhadap merek, memiliki komitmen terhadap merek, dan memiliki kecenderungan untuk meneruskan pembeliannya di masa yang akan datang.

Para pelaku pasar menyadari bahwa menguasai para pelanggan berarti membangun suatu hubungan dengan merek. Pada tahap praktis, menjalin hubungan dengan antar pelanggan berarti menemukan cara memelihara loyalitas pelanggan terhadap merek dan produk.

Menurut Hebert dan Bastian dalam Yefri (2009:20) loyalitas merek dipengaruhi oleh faktor social drivers, yaitu lingkungan sosial di sekitar konsumen dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu merek, diantaranya yakni social group. Salah satu contoh dari social groups adalah brand community.

Sebuah komunitas merupakan sekelompok orang yang saling peduli dan berbagi pengalaman tentang sebuah produk yang biasaya memiliki minat yang sama bahkan menjadi bagian gaya hidup mereka antara satu sama lain. Hasil surveynya di tampilkan pada majalah SWA edisi No.24\XXIII\8-21 November


(26)

2007. Ada tiga hal yang melatarbelakangi survei ini, yaitu keyakinan bahwa komunitas komunitas adalah pasar potensial masa depan, potensi dan manfaat komunitas belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai sarana pemasaran, belum banyak produsen yang sadar memanfaakan atau mengantisipasi kelahiran komunitas yang kian marak ini. Saat komunitas berkumpul, sesungguhnya mereka sedang berinteraksi intens dengan sebuah merek. Merek-merek itu bahkan berfungsi menjadi pengikat yang menyatukan anggota komunitas. Oleh karena itu tujuan survey yang dilakukan majalah SWA ini adalah melihat sejauh mana komunitas konsumen dapat menjulang merek dan nama baik perusahaan, juga bisa menjadi indikator positif arus kas perusahaan.

Setelah dilakukan survey oleh majalah SWA terhadap 17 komunitas di Indonesia dengan jumlah responden 1.173 orang, menghasilkan gambaran bahwa: keberadaan komunitas merek selama ini kebanyakan masih berproses sederhana, tidak banyak produsen yang memperhatikan secara penuh dan mengemasnya dengan baik, walaupun semuanya tampak turut berkontribusi, tapi umumnya hal itu terjadi secara alamiah, dengan sedikit polesan.

Menurut Muniz dan O’Guinn (2001:413), komunitas merek adalah sesuatu yang spesial, hubungan yang tak terbatas wilayahnya, berdasarkan kepada struktur hubungan sosial diantara pecinta merek. Konsep ini digagaskan dalam sebuah jurnal penelitian konsumen, yaitu gagasan dalam dunia pemasaran yang memberikan sense of beloging bagi para pelangganya.

Pembentukan komunitas merek yang beranggotakan konsumen dan konsumen potensial adalah cara yang menjalin hubungan jangka panjang, dengan


(27)

tujuan memberikan kepuasan yang nyata dari penyedia produk atau jasa kepada konsumennya. Dengan cara ini, konsumen yang telah menggunakan produk merek tertentu dapat memiliki wadah untuk mengkomunikasikan kepuasan maupun ketidakpuasan mereka, langsung ke perusahaan.

Keberadaan komunitas tententu menjadikan perusahaan bisa menjalin hubungan dengan konsumen, hingga memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan yaitu memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengenal dan mempelajari lebih jauh karakteristik konsumen dengan baik serta meningkatkan loyalitas. Pada akhirnya bisa menciptakan hubungan jangka panjang terhadap konsumen dengan tujuan untuk mempertahankan loyalitas merek.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan peneltian dan menjadikan permasalahan yang terjadi sebagai topik penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Brand Community terhadap Loyalitas Merek Smartphone dengan Sistem Operasi Android (Survei Terhadap Kaskus Android Community)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diungkapkan diatas, dapat diketahui bahwa penelitian ini mengkaji tentang pengaruh brand community terhadap loyalitas merek. Loyalitas merek sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Peran merek pada saat ini tidak hanya sekedar nama atau pembeda dengan produk pesaing, namun sebagai


(28)

indikator keunggulan dalam bersaing. Hal ini harus dapat dipertahankan oleh para produsen smartphone dengan sistem operasi Android.

Keberadaan komunitas merek di indonesia bukan hal yang baru lagi. Usaha pembentukannya pun bisa dilakukan dalam strategi pemasaran. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang kehidupannya cenderung hidup bersama orang lain, maka dalam pembentukan komunitas ini tidak begitu sulit. Keberadaan komunitas sangat membantu produsen untuk mengembangkan produk agar lebih sesuai dengan keinginan konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan.

Persaingan dunia teknologi smartphone akan semakin ketat dengan adanya pengembangan teknologi yang semakin canggih dari para produsen smartphone pesaing, hal ini membuat produsen smartphone dengan sistem operasi Android harus selalu cermat dalam menjalankan strategi yang sudah ada atau pun menciptakan strategi baru yang lebih efektif. Loyalitas merek dapat dibangun melalui suatu komunitas merek yang dapat menjaga konsumen untuk tetap setia kepada merek tersebut.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana deskripsi brand community di Kaskus Android Community? 2. Bagaimana deskripsi loyalitas merek di Kaskus Android Commuity? 3. Seberapa besar pengaruh brand community terhadap loyalitas merek

smartphone dengan sistem operasi android di Kaskus Android Community?


(29)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan mengenai Brand Community di Kaskus Android Community.

2. Untuk mendeskripsikan mengenai Loyalitas Merek di Kaskus Android Community.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Brand Community terhadap Loyalitas Merek smartphone android dengan sistem operasi android di Kaskus Android Community.

1.4 Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini. Manfaat berikut adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat dalam ilmu Manajemen khususnya Manajemen Pemasaran terutama mengenai kajian tentang merek yang menyangkut mengenai peranan pengaruh Brand Community terhadap Loyalitas Merek. sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi para akademisi dalam pengembangan teori Manajemen Pemasaran khususnya di bidang industri teknologi mobile phone.


(30)

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh brand community terhadap loyalitas merek sehingga dapat menjadi masukan yang berguna bagi para pelaku pasar khususnya produsen smartphone dengan sistem operasi Android.


(31)

Adi Makayasa, 2015

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain dan variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dari penelitian yang akan diteliti adalah brand community sebagai variabel independen (X) dan loyalitas merek sebagai variabel dependen (Y). Subjek dalam penelitian ini adalah Kaskus Android Community yang merupakan suatu komunitas yang dibangun oleh konsumen dan tidak diatur oleh perusahaan.

a. Variabel X (Brand Community)

Brand Community merupakan persepsi individu terhadap suatu komunitas yang didasarkan pada seperangkat hubungan sosial dan persamaan komitmen terhadap produk, merek, dan aktivitas konsumsi dia antara penggemar merek tertentu.

b. Variabel Y (Loyalitas Merek)

Loyalitas merek adalah sikap konsumen yang menyenangi satu merek yang menimbulkan kesetiaan dan komitmen pada diri konsumen serta memiliki keinginan yang kuat untuk membeli ulang merek yang sama pada masa sekarang dan masa yang akan datang.


(32)

Penelitian ini akan dilakukan terhadap subjek dalam penelitian ini yaitu sebuah Brand Community yang bernama Kaskus Android Community.

3.2 Metode Penelitian dan Disain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah metode yang dilakukan saat peneliti sudah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai masalah penelitian.Menurut Malhotra (2009:93) penelitian deskriptif memiliki definisi masalah yang jelas, hipotesis yang spesifik, dan informasi yang rinci. Dengan penelitian metode deskriptif, memungkinkan peneliti untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas. Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari lapangan. Penelitian verifikatif yaitu seberapa besar pengaruh hubungan antara variabel independen dan variabel dependen (Malhotra 2009:98).

Dalam penelitian ini menguji mengenai brand community terhadap loyalitas merek. Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan yaitu metode explanatory survey. Survey informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung secara empirik, dengan


(33)

tujuan mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, oleh karena itu metode yang digunakan adalah cross sectional method. Menurut Husein Umar (2009:42), cross sectional method adalah penelitian dengan cara meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja, dari bulan Mei 2014 sampai bulan Agustus 2015. Sedangkan unit analisis dalam penelitian ini adalah pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android di Kaskus Android Community.

3.2.2 Disain Penelitian

Desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan penelitian (Malhotra:2004). Kerangka kerja tersebut memberi spesifikasi prosedur yang diperlukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menstruskturkan dan menjawab permasalahan penelitian.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausalitas. Desain kausalitas ini tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang mempengaruhi, mana variabel yang dipengaruhi. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh (Maholtra 2005:100) bahwa desain kausalitas tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti mengenai hubungan sebab-akibat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya mempertahankan loyalitas merek terhadap pengaruh brand community smartphone dengan sistem operasi Android.


(34)

3.3 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No. Pernyataan

Brand Community (X) Suatu bentuk komunitas yang terspesialisai, komunitas yang memiliki ikatan yang tidak berbasis pada ikatan secara geografis, namun lebih didasarkan pada seperangkat srtruktur hubungan sosial diantara penggemar merek tertentu. (Muni &

O’guinn:

2001:418).

Conciusness

of kind

Tingkat Pengetahuan tentang komunitas.

Ordinal 1

Tingat pengetahuan tentang merek smartphone dengan sistem operasi android.

Ordinal 2

Tingkat rasa

kepercayaan terhadap komunitas.

Ordinal 3

Ritual and

tradition

Tingkat keaktifan dalam berbagi cerita dengan sesama anggota komunitas.

Ordinal 4

Tingkat keinginan untuk mengikuti kegiatan atau event yang dilaksanakan komunitas.


(35)

Moral

Responsibilty

Tingkat keaktifan dalam mencari informasi mengenai merek.

Ordinal 6

Tingkat keaktifan memberi tanggapan terhadap permasalahan penggunaan merek sesama anggota komunitas.

Ordinal 7

Tingkat kepercayaan terhadap informasi yang diberikan anggota komunitas.

Ordinal 8

Loyalitas Merek (Y) Suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang

Involvement Tingkat pertimbangan dalam pembelian merek.

Ordinal 9

Perceived

Value

Tingkat kegunaan fitur dan aplikasi.

Ordinal 10

Tingkat rasa bangga ketika menggunakan merek.

Ordinal 11

Brand Trust Tingkat kepercayaan terhadap merek.


(36)

pelanggan beralih ke merek produk yang lain,

terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain. (Darmadi Durianto, dkk: 2004:126) Customer Satisfaction

Tingkat kepuasan dalam menggunakan merek

Ordinal 13

Commitment Tingkat kemungkinan beralih merek.

Ordinal 14

Repeated

Purchase

Behaviour

Tingkat rekomendasi pengguna ke orang lain.

Ordinal 15

Tingkat kesetiaan kepada merek.

Ordinal 16

Sumber: Pengolahan data 2015

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perseorangan. Jadi data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya melalui wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Data primer ini diperoleh dari komunitas yang menjadi subjek dalam penelitian ini.


(37)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan dari pihak peneliti sendiri untuk tujuan yang lain. Data sekunder diperoleh dari berbagai bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya yang ada hubungannya dengan materi kajian tentang brand community dan loyalitas merek.

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

No. Data Jenis

Data

Sumber Data 1. Pertumbuhan pengguna smarthone

di Indonesia

Sekunder Roy Morgan Research dikutip dari Jakarta Post, July 2, 2013

2. Market Share Smartphone Global Kuartal 2 Tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014

Sekunder International Data Corporation (IDC)

3. Market Share Smartphone Berdasarkan Sistem Operasi di Indonesia

Sekunder International Data Corporation dikutip dari The Jakarta Post

4. Top Brand dan Favorite Brand Nielsen Survey

Sekunder Nielsen Survey

5. Merek Smartphone Sebelum dan Saat Ini Tahun 2013

Sekunder Consumer Intelegent Research Partner

6. Merek Smartphone Sebelum dan Saat Ini

Primer Pra-Penelitian

7. Kemungkinan Pergantian Merek Smartphone


(38)

8. Tingkat Loyalitas Merek

Smartphone dengan Sistem Operasi Andoid

Primer Pra-Penelitian

9. Indonesia Net Promoter And Emotional Value Kategori Smartphone

Sekunder Majalah SWA, edisi XXIX 9-18 Desember 2013

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, jurnal, situs website, majalah, guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yaitu brand community dan loyalitas merek.

2. Observasi

Dilakukan dengan mengamati langsung objek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai community dan loyalitas merek.

3. Wawancara

Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2001). Data yang dkumpulkan umumnya berupa masalah yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial. Dari wawancara ini, periset akan memperoleh informasi spontan dan mendalam dari setiap responden.


(39)

4. Kuesioner

Menurut Sugiono (2012:142) Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh responden tanpa bantuan dari pihak peneliti. Pertanyaan yang diajukan pada responden harus jelas dan tidak meragukan responden.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua obyek atau subyek yang diteliti dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Kaskus Android Community dengan jumlah 10.307 orang (Official Kaskus Android Community on Facebook dan Thread Kaskus Android Community).

3.5.2 Sample

Menurut Sugiono (2012:81) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang


(40)

digunakan untuk mengukur sampel pada penelitian ini digunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2008:141), yakni ukuran sampel yang merupakan perbandingan dan ukuran populasi dengan persentasi kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan. Dalam pengambilan sampel ini digunakan tarif kesalahan sebesar 10%. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

Dimana :

= Ukuran sampel N = Ukuran Populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang ditolerir 10%

Dalam menciptakan populasi (N), maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan rata-rata. Berdasarkan rumus Slovin diatas, maka ukuran sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(41)

Berdasarkan perhitungan tersebut, jumlah sampel minimal untuk penelitian ini adalah sebanyak 100 orang anggota Kaskus Android Community.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penilitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling. Menurut kasiran (2008:227) teknik purposive sampling adalah penunjukan sampel yang didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dalam teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteruia tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian, sedangkan orang-orang yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tdak dijadikan sampel.

Peneliti memilih teknik sampel tersebut dikarenakan peneliti hanya memilih sampel seseorang yang termasuk dalam anggota Kaskus Android Community.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat ke validan atau kesahihan suatu instrumen. (Simamora, 2004:58-59). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana item kuesioner valid atau tidak valid. Hal ini dilakukan untuk mencari korelasi dari setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala


(42)

pengukuran ordinal minimal serta pilihan jawaban lebih dari dua pilihan. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus korelasi Person Product Moment seperti dibawah ini:

(Sugiyono, 2012:248) Dimana:

= Koefisien validitas item yang dicari

= Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item = Skor total yang diperoleh dari seluruh item = Jumlah skor dalam distribusi x

= Jumlah skor dalam distribusi y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y = Jumlah responden

Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut:

1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid apabila r hitung > r tabel.

2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid apabila r hitung < r tabel.


(43)

Secara teknis pengujian instrument dengan rumus-rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for Windows. Pengujian validitas ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28). Maka didapat r tabel sebesar 0,361. Untuk hasil uji validitas pada variabel brand community dan loyalitas merek dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Brand Community) No.

Item

Pernyataan rhitung Rtabel Ket

1. Sangat mengetahui tentang komunitas. 0.563 0.361 Valid 2. Sangat mengetahui tentang merek smartphone

dengan sistem operasi android yang dimiliki.

0.673 0.361 Valid

3. Sangat percaya terhadap komunitas. 0.693 0.361 Valid 4. Sangat aktif dalam berbagi cerita dengan sesama

anggota komunitas.

0.383 0.361 Valid

5. Sangat ingin mengikuti kegiatan atau event yang dilaksanakan komunitas.

0.581 0.361 Valid

6. Sangat aktif dalam mencari informasi mengenai merek.

0.673 0.361 Valid


(44)

permasalahan penggunaan merek sesama anggota komunitas.

8. Sangat percaya terhadap informasi yang diberikan anggota komunitas.

0.828 0.361 Valid

Sumber: Pengolahan data 2015 menggunakan SPSS 22.0 for Windows

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel pengukuran validitas untuk variabel brand trust menunjukan bahwa item-item pada pernyataan dalam kuesioner valid. Karena skor rhitung lebih besar daripada rtabel yaitu 0.361. sehingga item pernyataan dapat dinyatakan sebagai alat ukur variabel yang diteliti.

Selain melakukan pengujian validitas pada variabel X (brand community), peneliti juga melakukan pengujian pada variabel Y yaitu (loyalitas merek) dengan hasil pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Loyalitas Merek) No.

Item

Pernyataan rhitung Rtabel Ket

1. Sangat mempertimbangkan dalam pembelian merek.

0.488 0.361 Valid

2. Fitur dan aplikasi sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

0.536 0.361 Valid


(45)

4. Sangat percaya terhadap merek. 0.814 0.361 Valid 5. Sangat puas dengan kinerja merek. 0.727 0.361 Valid 6. Tidak akan beralih merek. 0.573 0.361 Valid 7. Sangat merekomendasikan merek ke orang lain. 0.840 0.361 Valid 8. Sangat setia kepada merek. 0.890 0.361 Valid

Sumber: Pengolahan data menggunakan SPSS 22.0 for Windows

Dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan kuesioner untuk variabel Y (loyalitas merek) dinyatakan valid. Karena skor rhitung lebih besar daripada rtabel yaitu 0.361. oleh karena itu setiap item pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur variabel yang diteliti.

3.6.2 Pengujian Reliabilitas

Disamping harus valid,instrumen penelitian juga harus dapat dipercaya (reliable). Reliabilitas menunjukan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah layak. Pengujian reliabilitas dalam penelitian menggunakan rumus alpa Cronchbach r11 seperti berikut ini:

(Arikunto, 2010:239) Keterangan:


(46)

= Reliabilitas instrumen

= Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varian butir

= Varians total

Untuk mencari tiap butir menggunakan rumus varian sebagai berikut:

(Arikunto, 2010:227) Keterangan:

= Harga varian total

= Jumlah kuadrat skor total

= Jumlah kuadrat dari jumlah skor total

= Jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel maka item pertanyaan atau pernyataan


(47)

2. jika r hitung < r tabel maka item pertanyaan atau pernyataan dinyatakan tidak reliable.

Perhitungan reliabilitas instrument pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows. Berdasarkan jumlah kuesioner yang disebarkan kepada 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28). Maka didapat rtabel sebesar 0.361. Adapun hasil pengujian brand community dan loyalitas merek adalah:

Tabel 3.5

Hasil Pengujuan Reliabilitas

Variabel Brand Community (X) dan Loyalitas Merek (Y)

Variabel rhitung rtabel Keterangan

Brand Community 0.761 0.361 Reliabel

Loyalitas Merek 0.857 0.361 Reliabel

Sumber: Pengolahan data 2015 dengan SPSS 22.0 for Windows

Hasil pengujian pada tabel menunjukan hasil pengujian reliabilitas instrument penelitian variabel X dan Y dinyatakan reliabel, hal ini karena masing-masing nilai rhitung lebih besar daripada rtabel sebesar 0.361. dari hasil kedua pengujian instrumen yang telah dilakukan disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Sehingga item-item pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur dari variabel yang akan diteliti.


(48)

3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.7.1 Rancangan Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan dari pengolahan data adalah untuk mendapatkan hasil dari penelitian serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian. Untuk penelitian kali ini, peneliti menggunakan regresi linier sederhana dengan alasan peneliti hanya meneliti dua variabel saja yaitu, brand community dan loyalitas merek.

Peneliti menggunakan analisis deskriptif untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Selain menggunakan analisis deskriptif, peneliti juga menggunakan analisis verifikatif. Hal ini dilakukan untuk melihat pengaruh brand commuinty terhadap loyalitas merek yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi.

3.7.2 Methode Succesive Interval (MSI)

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu “lebih” atau “kurang” dari yang lain. Maka skala ordinal tersebut harus dirubah kedalam bentuk skala interval, karena merupakan syarat pengolahan data


(49)

dengan penerapan statistic parametrik dengan menggunakan Methode Successive Interval (MSI). Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan , hitung proporsi setiap pilihan jawaban.

2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap jawaban, hitung proporsi setiap pilihan jawaban.

3. Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pertanyaan hitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

4. Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan jawaban.

5. Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :

6. Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :

Score = Scale value + | Scale Value minimum | + 1 3.7.3 Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang akan diteliti. Hubungan yang dimaksud adalah apakah hubungan yang positif ataupun hubungan yang negatif. Serupa dengan yang dinyatakan oleh


(50)

Ghozali (2012:96) bahwa tujuan analisis korelasi adalah untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel. Penentuan koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (Product Moment Coeficent Of Correlation) :

(Sugiyono, 2012:183) Keterangan:

= Banyaknya item yang diteliti

= Nilai variabel X yaitu brand community X = Nilai variabel Y yaitu loyalitas merek

Korelasi product moment dilambangkan dengan (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:

1. r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif).

2. r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif).

3. r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungan.

Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi, dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut :


(51)

Tabel 3.6 Interval Koefisien

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat Rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.000 Sangat Kuat (Sugiyono, 2012:184)

3.7.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut Sugiyono (2012: ) “Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu

variabel dependen”. Kita gunakan analisis regresi bila kita ingin mengetahui

bagaimana variabel dependen/kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atau predictor, secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variable independen dan sebaliknya.

Dalam analisis regresi linier sederhana, terdapat suatu variabel yang diramalkan (dependent variabel) yaitu brand community dan (independent variable) yang dipengaruhinya yaitu loyalitas merek smartphone dengan sistem


(52)

operasi android di Kaskus Android Community. Menurut Sugiyono (2012:188) bentuk umum linier sederhana ini adalah :

(Sugiyono, 2012:188) Dimana:

= Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

= Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Langkah-langkah yang dilakukan yang akan digunakan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut :

1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu : ∑X ∑Y dan ∑XY ∑ ∑


(53)

Keterangan:

= Sumbu brand community = Sumbu loyalitas merek = Konstanta

= Koefisien regresi = Banyaknya responden 3.7.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas, dengan asumsi

Keterangan:

= Koefisien determinasi = Koefisien korelasi (Riduan 2006:136)


(54)

3.7.6 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen, yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada hipotesis yaitu uji signifikasi koefisien korelasi (uji t-student) untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian. Seperti dikemukakan Sugiyono (2012:187) adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan :

t = Distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 r = koefisien korelasi product moment

n = banyaknya data

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah : Jika thitung> ttabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel yang diteliti

Jika thitung< ttabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel yang diteliti

Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistic pengujian hipotesis keberartian arah regresi adalah :


(55)

H1 : 0, Koefisien arah regresi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh dari brand community terhadap loyalitas merek smartphone dengan sistem operasi Android.

H0: 0, Koefisien arah regresi berarti, artinya terdapat pengaruh dari brand community terhadap loyalitas merek smartphone dengan sistem operasi Android.

3.7.7 Studi Perbandingan

Studi perbandingan atau penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat obek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.

Dalam penelitian ini dilakukan studi perbandinga untuk mengetahui loyalitas merek dari tiga merek besar smartphone dengan sistem operasi Android yaitu, Samsung, Sony, dan Lenovo.

Penelitian komparatif ini menggunakan Uji beda mean untuk sampel berpasangan (paired sample). Uji beda adalah uji yang dipergunakan untuk mencari perbedaan, baik antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data. Sedangkan, sampel berpasangan (paired sample) adalah sampel dengan subyek


(56)

yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda (Santoso & Tjiptono:2001). Uji beda mean dilakukan dengan menggunakan alat bantu SPSS 22.00 for Windows. Pengambilan keputusan yang dijadikan acuan adalah jika probabilitas atau signifikannya (sig. 2 tailed) < 0,05, maka hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan antara loyalitas merek dari pengguna Samsung, Sony, dan Lenovo di Kaskus Android Community dapat diterima.


(57)

Adi Makayasa, 2015

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android di Kaskus Android Community untuk mengetahui pengaruh brand community terhadap loyalitas merek, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Brand community pada pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android dilihat dari dimensi-dimensinya yang terdiri dari conciusness of kind, ritual and trradition, dan moral responsibilty berada pada kategori tinggi. Dimensi conciusness of kind merupakan dimensi yang memiliki penilaian paling tinggi, Hal tersebut terjadi karena anggota Kaskus Android Community telah memiliki pengetahuan yang tinggi tentang merek yang mereka gunakan dan kemudian memotivasi mereka untuk bergabung dalam komunitas merek ini untuk menambah awarness dari merek yang mereka gunakan.

2. Loyalitas merek pada pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android yang diukur berdasarkan Involvement, Perceived Value, Brand Trust, Commitment, Customer Satisfaction, dan Repeated Purchase Behaviour berada pada kategori tinggi. Dimensi perceived value dari merek sangat diperhatikan oleh konsumen, sedangkan dimensi yang paling rendah yaitu commitment. Pengguna merek smartphone dengan sistem operasi


(58)

Android merasa merek yang digunakannya sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sebagian besar pengguna merek smartphone Android ragu-ragu untuk menggunakan kembali merek yang digunakan saat ini apabila ada kemungkinan untuk membeli smartphone baru. Hal ini terjadi dikarenakan tingkat kepuasan akan merek yang digunakan tidak terlalu tinggi

3. Terdapat pengaruh antara brand community terhadap loyalitas merek pada pengguna smartphone dengan sistem operasi Android. Diketahui berdasarkan koefisien korelasi terdapat hubungan yang sangat rendah antara variabel brand community yang diukur melalui indikator conciusness of kind, ritual and trradition, dan moral responsibilty dengan variabel brand loyalty yang diukur melalui involvement, perceived value, brand trust, commitment, customer satisfaction, dan repeated purchase behavior.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan mengenai brand community terhadap loyalitas merek smartphone dengan sistem operasi Android pada Kaskus Android Community, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pemecahan masalah dan dapat dijadikan masukan bagi pihak terkait khususnya bagi pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android.

1. Merek merek smartphone dengan sistem operasi android diharapkan untuk memberikan perhatian yang serius terhadap keberadaan suatu brand community, lakukan pendekatan yang berhubungan dengan komunitas konsumen, pahami sebuah komunitas merek, dan ikut serta mengembangkan


(59)

komunitas tersebut. Perlunya membangun sebuah komunitas merek dikarenakan komunitas merek dapat meningkatkan loyalitas dan komitmen pelanggan terhadap sebuah produk atau merek, komunitas juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengedukasi konsumen dengan sharing informasi terbaru dan cara penggunaan produk, serta menjadi agen word of mouth yang efektif bagi perusahaan.

2. Untuk Kaskus Android Community diharapkan untuk lebih meningkatkan intensitas dalam bertukar informasi serta memberi tanggapan yang positif terhadap permasalahan yang dialami oleh setiap anggota komunitas. Apabila mengadakan sebuah gathering atau event tentang merek smartphone Android seharusnya dikemas sebaik mungkin, dengan cara pembentukan teamwork yang terdiri dari orang yang benar-benar menguasai penataan event, buat konsep sesuai tema event, menyusun rencana anggaran yang dibutuhkan secara jelas dalam bentuk proposal dan diajukan ke sponsor atau donatur, dan promosikan event dengan baik dan elegan, agar mendapatkan antusias tinggi dari anggota komunitas maupun masyarakat di luar komunitas.

3. Saran untuk penelitian berikutnya yaitu diharapkan peneliti melakukan studi terhadap pengguna merek smartphone dengan sistem operasi android dengan variabel yang berbeda salah satunya menggunakan variabel penelitian lain seperti trust in a brand, word of mouth, atau pun brand image yang dapat mempengaruhi loyalitas merek.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Chan, Syafruddin. 2003. Relationship Marketing. Jakarta: Penerbit PT.

Gramedia Pustaka Umum

Durianto, Darmadi Sugiarto dan Tony Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta.

Hollensen, Svend. 2011. Global Marketing: A Decision-Oriented Approach 5th Edition. Edinburgh Gaie: Pearson Education.

Indrianto & Supomo, 2001, Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi. Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta. PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Karan Chaudry & Venkat R. Krishnan. 2007. Impact of Corporate Social Responsibility and Transformasional Leadership on Brand Community: An Experimental Study. Global Business Revie.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip- prinsip Pemasaran. Jilid kesatu.Edisi keduabelas. Alih Bahasa:Bob Sabran. Jakarta:Erlangga.

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management (14th Ed.). New Jersey, Prentice Hall.

Kurt, David L. 2012. Contemporarty Marketing. South-Western: Cengage Learning.


(61)

Lamb, Charles W., Joseph F. Hair, & Carl Mcdaniel. 2011. Marketing 11th Ed.. South-Western, Cengange Learning.

Retno Purbaningtyas, 2009, "Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek (Studi Pada : Komunitas Motor Jakarta Mio Club), Skripsi Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Depok.

Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie, 2004, Consumer Behavior (8th ed), New Jersey, Prentice Hall.

Skrob, John-Robert, 2005. Open Source and Viral Marketing.Vienna, University of Applied Science Kufstein.

Solomon, Michael R, Greg W Marshall & Elnora W Stuart. 2012. Marketing 7E Real People Real Choise. New Jersey, Prentice Hall.

Sugiyono, Prof. Dr. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, r & d. Bandung: Alfabeta.

Yefri Yudianto, 2009,"Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Sepeda Motor Yamaha", Skripsi, Program Sarjana Psikologi, Sumatera Utara.

Jurnal

Albert M. Muniz, JR. dan Thomas C. O’Guinn, 2001, “Brand

Community” Journal Of Consumer Research, University Of Illinois. Vol 27, No. 4, pp. 412-432


(62)

Cruz, Danilo. 2008. Evaluating Viral Marketing: isolating the key criteria. Marketing Integence & Planning, Vol. 27 No. 7.

M. Punniyamoorthy & M. Prasanna Mohan Raj. 2007. “An empirical model for brand loyalty measurement” Journal of Targeting, Measurement and Analysis for Marketing Vol. 15. Tiruchirappalli, Palgrave Macmillan.

Simmons, Geoffrey j. 2007. “i-Branding”: develoving the internet as a branding tool. School of Marketing, Enterpreneurship and Strategy University of Ulster, Jordanstown, UK: Marketing Intellegence & Planning Vol. 25 No. 6.


(1)

Adi Makayasa, 2015

PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

144 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android di Kaskus Android Community untuk mengetahui pengaruh brand community terhadap loyalitas merek, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Brand community pada pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android dilihat dari dimensi-dimensinya yang terdiri dari conciusness of kind, ritual and trradition, dan moral responsibilty berada pada kategori tinggi. Dimensi conciusness of kind merupakan dimensi yang memiliki penilaian paling tinggi, Hal tersebut terjadi karena anggota Kaskus Android Community telah memiliki pengetahuan yang tinggi tentang merek yang mereka gunakan dan kemudian memotivasi mereka untuk bergabung dalam komunitas merek ini untuk menambah awarness dari merek yang mereka gunakan.

2. Loyalitas merek pada pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android yang diukur berdasarkan Involvement, Perceived Value, Brand Trust, Commitment, Customer Satisfaction, dan Repeated Purchase Behaviour berada pada kategori tinggi. Dimensi perceived value dari merek sangat diperhatikan oleh konsumen, sedangkan dimensi yang paling rendah yaitu commitment. Pengguna merek smartphone dengan sistem operasi


(2)

Adi Makayasa, 2015

PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Android merasa merek yang digunakannya sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sebagian besar pengguna merek smartphone Android ragu-ragu untuk menggunakan kembali merek yang digunakan saat ini apabila ada kemungkinan untuk membeli smartphone baru. Hal ini terjadi dikarenakan tingkat kepuasan akan merek yang digunakan tidak terlalu tinggi

3. Terdapat pengaruh antara brand community terhadap loyalitas merek pada pengguna smartphone dengan sistem operasi Android. Diketahui berdasarkan koefisien korelasi terdapat hubungan yang sangat rendah antara variabel brand community yang diukur melalui indikator conciusness of kind, ritual and trradition, dan moral responsibilty dengan variabel brand loyalty yang diukur melalui involvement, perceived value, brand trust, commitment, customer satisfaction, dan repeated purchase behavior.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan mengenai brand community terhadap loyalitas merek smartphone dengan sistem operasi Android pada Kaskus Android Community, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pemecahan masalah dan dapat dijadikan masukan bagi pihak terkait khususnya bagi pengguna merek smartphone dengan sistem operasi Android.

1. Merek merek smartphone dengan sistem operasi android diharapkan untuk memberikan perhatian yang serius terhadap keberadaan suatu brand community, lakukan pendekatan yang berhubungan dengan komunitas konsumen, pahami sebuah komunitas merek, dan ikut serta mengembangkan


(3)

Adi Makayasa, 2015

PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

komunitas tersebut. Perlunya membangun sebuah komunitas merek dikarenakan komunitas merek dapat meningkatkan loyalitas dan komitmen pelanggan terhadap sebuah produk atau merek, komunitas juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengedukasi konsumen dengan sharing informasi terbaru dan cara penggunaan produk, serta menjadi agen word of mouth yang efektif bagi perusahaan.

2. Untuk Kaskus Android Community diharapkan untuk lebih meningkatkan intensitas dalam bertukar informasi serta memberi tanggapan yang positif terhadap permasalahan yang dialami oleh setiap anggota komunitas. Apabila mengadakan sebuah gathering atau event tentang merek smartphone Android seharusnya dikemas sebaik mungkin, dengan cara pembentukan teamwork yang terdiri dari orang yang benar-benar menguasai penataan event, buat konsep sesuai tema event, menyusun rencana anggaran yang dibutuhkan secara jelas dalam bentuk proposal dan diajukan ke sponsor atau donatur, dan promosikan event dengan baik dan elegan, agar mendapatkan antusias tinggi dari anggota komunitas maupun masyarakat di luar komunitas.

3. Saran untuk penelitian berikutnya yaitu diharapkan peneliti melakukan studi terhadap pengguna merek smartphone dengan sistem operasi android dengan variabel yang berbeda salah satunya menggunakan variabel penelitian lain seperti trust in a brand, word of mouth, atau pun brand image yang dapat mempengaruhi loyalitas merek.


(4)

Adi Makayasa, 2015

PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Chan, Syafruddin. 2003. Relationship Marketing. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Umum

Durianto, Darmadi Sugiarto dan Tony Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta.

Hollensen, Svend. 2011. Global Marketing: A Decision-Oriented Approach 5th Edition. Edinburgh Gaie: Pearson Education.

Indrianto & Supomo, 2001, Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi. Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta. PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Karan Chaudry & Venkat R. Krishnan. 2007. Impact of Corporate Social Responsibility and Transformasional Leadership on Brand Community: An Experimental Study. Global Business Revie.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip- prinsip Pemasaran. Jilid kesatu.Edisi keduabelas. Alih Bahasa:Bob Sabran. Jakarta:Erlangga.

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management (14th Ed.). New Jersey, Prentice Hall.

Kurt, David L. 2012. Contemporarty Marketing. South-Western: Cengage Learning.


(5)

Adi Makayasa, 2015

PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lamb, Charles W., Joseph F. Hair, & Carl Mcdaniel. 2011. Marketing 11th Ed.. South-Western, Cengange Learning.

Retno Purbaningtyas, 2009, "Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek (Studi Pada : Komunitas Motor Jakarta Mio Club), Skripsi Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Depok.

Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie, 2004, Consumer Behavior (8th ed), New Jersey, Prentice Hall.

Skrob, John-Robert, 2005. Open Source and Viral Marketing.Vienna, University of Applied Science Kufstein.

Solomon, Michael R, Greg W Marshall & Elnora W Stuart. 2012. Marketing 7E Real People Real Choise. New Jersey, Prentice Hall.

Sugiyono, Prof. Dr. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, r & d. Bandung: Alfabeta.

Yefri Yudianto, 2009,"Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Sepeda Motor Yamaha", Skripsi, Program Sarjana Psikologi, Sumatera Utara.

Jurnal

Albert M. Muniz, JR. dan Thomas C. O’Guinn, 2001, “Brand

Community” Journal Of Consumer Research, University Of Illinois. Vol 27, No. 4, pp. 412-432


(6)

Adi Makayasa, 2015

PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cruz, Danilo. 2008. Evaluating Viral Marketing: isolating the key criteria. Marketing Integence & Planning, Vol. 27 No. 7.

M. Punniyamoorthy & M. Prasanna Mohan Raj. 2007. “An empirical model for brand loyalty measurement” Journal of Targeting, Measurement and Analysis for Marketing Vol. 15. Tiruchirappalli, Palgrave Macmillan.

Simmons, Geoffrey j. 2007. “i-Branding”: develoving the internet as a branding tool. School of Marketing, Enterpreneurship and Strategy University of Ulster, Jordanstown, UK: Marketing Intellegence & Planning Vol. 25 No. 6.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Sepeda motor Yamaha

0 28 79

ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PENGGUNA HONDA MEGAPRO DI JEMBER

0 9 116

ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PENGGUNA HONDA MEGAPRO DI JEMBER

1 55 16

ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PENGGUNA HONDAMEGAPRO DI JEMBER

0 8 16

Analisis Perbandingan Brand Equity Sistem Operasi Android dengan Sistem Operasi iOS pada Smartphone (Studi Kasus pada Anggota Forum Kaskus Bagian Handphone & Tablet Subforum Android dan iOS)

1 15 130

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT KEPUASAN PADA BRAND DAN TINGKAT KETERLIBATAN PADA BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK (Studi Eksplanatif Kuantitatif Pengaruh Tingkat Kepuasan pada Brand dan Tingkat Keterlibatan pada Brand Community Terhadap Loyalitas Me

0 5 49

PENGARUH COMMUNITY BRANDING TERHADAPLOYALITAS MEREK PENGARUH COMMUNITY BRANDING TERHADAP LOYALITAS MEREK (Studi Eksplanatif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pengaruh Tingkat Kepuasan Atas Kegiatan Community Branding Indomie Terhadap Loyalitas Merek Pada Paguy

0 4 17

Analisis pengaruh brand community terhadap loyalitas merek (studi kasus pada anggota Komunitas Volkswagen Club Yogyakarta).

1 2 134

PENGARUH BRAND COMMUNITY PRODUK STAR WARS TERHADAP LOYALITAS MEREK ANGGOTA ORDER 66 BANDUNG OUTPOST.

1 1 2

PENGARUH BRAND COMMUNITY AFFECT DAN BRAND COMMUNITY TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY MELALUI BRAND COMMUNITY COMMITMENT (Survei Online pada Pelanggan Sepatu Adidas di Komunitas 3 Foil ID)

0 1 11