Analisis Keahlian Manajemen Dalam Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Tingkatkomisariat Di Kota Medan)

(1)

SKRIPSI

ANALISIS KEAHLIAN MANAJEMEN DALAM MEMBENTUK JIWA KEWIRAUSAHAANPENGURUS ORGANISASI(STUDI KASUS

ORGANISASIHIMPUNAN MAHASISWA ISLAM TINGKATKOMISARIAT DI KOTA MEDAN)

OLEH:

KRISNA SAVINDO 090502227

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

i ABSTRAK

ANALISIS KEAHLIAN MANAJEMEN DALAM MEMBENTUK JIWA KEWIRAUSAHAAN PENGURUS ORGANISASI (STUDI KASUS

ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM TINGKATKOMISARIAT DI KOTA MEDAN)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis keahlian manajemen dalam membentuk jiwa kewirausahaanpengurus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam tingkat Komisariat di Kota Medan.Kriteria sampel dalam penelitian iniadalah pengurus presidium Himpunan Mahasiswa Islam tingkat Komisariat di Kota Medan.Populasi berjumlah 405.Penelitian ini menggunakan 202 responden sebagai sampel dengan menggunakan metode pengambilan sampel Proporsional Random Sampling.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanasi.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner untuk memperoleh data primer dan menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber untuk memperoleh data sekunder.Hipotesis diujimenggunakan teknik analisis regresi linear sederhanadengan taraf signifikansi 5%.Pada uji hipotesis simultan, variable keahlian manajemen berpengaruh signifikan terhadap variabel jiwa kewirausahaan. Hasil pengujian Adjusted R Square (R2) menunjukkannilainyasebesar 0,228 berarti 22,8% variabel yang membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi dapat dijelaskan oleh variable keahlian manajemen sedangkan sisanya 77,2% dapat dijelaskan oleh variabel-Variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

Kata Kunci: Keahlian Manajemen, Jiwa Kewirausahaan, Kewirausahaan, Organisasi, dan Himpunan Mahasiswa Islam, (HMI)


(3)

ii ABSTRACT

ANALYSIS OF MANAGEMENT EXPERTISE IN SHAPING THE ENTREPRENEURIALSPIRIT OF THE ORGANIZATION

COMMITTEE (CASE STUDY ORGANIZATION OF ISLAMIC STUDENT ASSOCIATION

COMMISSARIAT IN MEDAN CITY)

This research aims to identify and analyze management expertise in shaping the entrepreneurial spirit organization of the Islamic Student Association Commissariat in Medan City. The sample is presidium committee Islamic Student Associations Commisariat in Medan City. Total of Population is 405. This research uses 202 respondents in the sample using the method of proportional sampling randomsampling. This research uses explanatory research. Data collection method in this research is to use a questionnaire to obtain primary data and using literature study from various sources to obtain secondary data. The hypothesis was tested using a simple linear regression analysis with significance level of 5%. At simultaneous hypothesis testing, variable management expertise variables significantly influence entrepreneurial spirit. The test results Adjusted R Square (R2) showed the value of 0,228 means that 22,8% of variables that make up the entrepreneurial spirit organization committee can be explained by the variable management expertise while the remaining 77,2% can be explained by the variable-other variables not examined in this study.

Keywords: ManagementExpertise, Spirit of Entrepreneurship, Entrepreneurship, Organization, andthe Islamic Students Association,(HMI)


(4)

iii KATA PENGANTAR

Sukur atas nikmat Allah SWT pemilik kehidupan semesta yang menganugrahi ilmu dan iman untuk dapat beramal dengan kejernihan serta keritis dalam berfikir bagi penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. Salawat beserta salam penulis utarakan kepadaNabi Muhammad SAW sebagai rasulullah, yang telah menjadi bukti nyata berkehidupan sebaik-baiknya seorang manusia, keyakinan dan inspirasi dari keduanya menjadi modal utama bagi penulis dapat menyelesaikan syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Keahlian Manajemen Dalam Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Tingkatkomisariat Di Kota Medan)”

Skripsi ini penulis persembahakan kepada kedua orang manusia sebagai orangtua yang telah berhasil membentuk kelompok organisasi kecil yang melahirkan, mendidik dan membesarkan penulis serta memberikan dukungan, motivasi dalam berbagai bentuk untuk dapat terselesaikannya skripsi ini.

Penulis selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini telah banyak mendapat bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Terimakasih kepada kedua orangtuaku Ayah Syafril Penyalai dan Mama Evi Warnis Jambak.Begitu juga untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Azhar Maksum, ME.c, Akselaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., selaku Ketua Departemen Manajemen dan Ibu Dra. Marhayanie, MSi, selaku sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakulas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, Msi selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara serta selaku Dosen pembaca II saya yang meluangkan waktunya dan yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada saya selama penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. MarhainiM.S

selakuDosenpembimbingyangtelahsabardanmeluangkanwaktunyadalammem berikanbimbingan,serta senantiasa memberikan arahan, saran, dan masukan yang sesuai dengan arah pemikiran penulisdalam penulisan skripsi ini.

6. Ibu Yasmin Chairunisa M. SP, M.B.A selaku Dosen Pembaca I saya yang telah banyak memberikan pengkoreksian, serta masukan kepada saya agar menjadi lebih baiknya penulisan skripsi ini.


(5)

iv 7. SeluruhDosen dan staff pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara atas didikan dan bantuan selama masa perkuliahan.

8. Seluruh Keluarga Besar Nenek Warnida Jambak dan Nenek Nurmani Panyalai yang sudah bersabar dan memberi dukungan selama ini.

9. Kepada Adik saya Intan Permata Sari dan Dodi Alfayet yang selalu membantu dalam membujuk dan menjelaskan segala sesuatunya kepada Ayah dan Mama.

10.Seluruh teman-teman mulai dari teman semasa Sekolah Dasar, Pesantren PM Nurul Ikhlas, teman dikuliahan terkhusus di Fakultas Ekonomi USU stambuk 2009 S1 Manajemen yang telah banyak mengisi suka cita bersama.

11.Seluruh keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam yang telah menjadi sekolahke dua semasa kuliah bagi penulis, kakak-kakak, abang-abang, adik-adik, alumni di HMI Komisariat FE USU yang telah banyak berkontribusi selama perkulihan dan pengerjaan skripsi sehingga banyak manfaat yang tidak terbatas yang penulis terima.

12.Kepada Kekasih Atika Tifani Putri, Sahabat Muhammad Qaedimas Akbar, Muhammad Ari Risfiansya Harahap, Muhammad Hafis, Yosico Vita Ningsih, Rahmat Hidayatullah, Diastin Yutika, Rini Masyitah, Rahmadina Agusti, Prima Yudha Aditya, Ivan Saputra, Sufratiwi Evayanti, Fuad Sanjaya, Yuski Anggrifin, Angga Pramana, Candra Ferri, Eko Novrinaldo, Indra Saputra, Adik-adik Husnul Fikri Lubis, Fahmi Syafitrah Lubis, M. Abdallah, Rizky Redika, M. Ikhsan Fanni Novianing, Lani Novita Sari, Poppy Ananda, Abang-abang Mirza Zamzami, Sarmak Hasbi Sidqi Hasibuan, Oki Ferianda yang telah banyak memberi pelajaran dan inspirasi selama ini.

Medan, Agustus 2015 Penulis,


(6)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Uraian Teoritis ... 9

2.1.1 Keahlian Manajemen ... 9

2.1.2. Jiwa Kewirausahaan ... 13

2.2 Jurnal Terdahulu ... 20

2.3 Kerangka Konseptual ... 23

2.4 Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.3 Batasan Operasional Variabel ... 27

3.3.1 Variabel Independen (X) ... 27

3.3.2 Variabel Dependen (Y) ... 29

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 30

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 31

3.6 Populasi dan Sampel ... 32

3.6.1 Populasi ... 32

3.6.2 Sampel ... 32

3.7 Jenis data ... 33

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 34

3.10 Teknik Analisis ... 39

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 39

3.10.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 40

3.10.3 Koefisien Determinan (R2) ... 40

3.10.4 Uji f (Uji secara Serempak/Simultan) ... 41

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1Gambaran Umum ... 42


(7)

vi

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ... 43

4.2.2 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia ... 44

4.2.3 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Fakultas... 44

4.2.4 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 45

4.2.5 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi ... 46

4.2.6 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jabatan ... 47

4.2.7 Analisis Deskriptif Variabel ... 47

4.2.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keahlian Manajemen ... 48

4.2.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keahlian Manajemen ... 54

4.2.10Analisis Regresi Linear Sederhana ... 62

4.2.11 Pengujian Koefisien Determinan (R²) ... 63

4.2.12 Uji F (Uji Secara Serempak/Simultan) ... 64

4.3 Pembahasan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 69

5.2.1 Saran Bagi Organisasi HMI ... 69

5.2.2 Saran Bagi Pihak Lain ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

BUKU ... 72

JURNAL ... 73


(8)

vii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nama Komisariat Aktif ... 5

Tabel 2.1 Jurnal Terdahulu ... 20

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 30

Tabel 3.2 Skor Pendapat Responden ... 31

Tabel 3.3Uji Validitas I ... 35

Tabel 3.4Uji Validitas II ... 37

Tabel 3.5Uji Reliabilitas ... 39

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 44

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas ... 44

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 45

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi ... 46

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 47

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keahlian ManajemenDescriptive Statistics ... 48

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Jiwa Kewirausahaan Descriptive Statistics ... 54

Tabel 4.8 Coefficients(a) ... 62

Tabel 4.9 Koefisien Determinan (R²) Model Summary(b) ... 63


(9)

viii DAFTAR GAMBAR


(10)

i ABSTRAK

ANALISIS KEAHLIAN MANAJEMEN DALAM MEMBENTUK JIWA KEWIRAUSAHAAN PENGURUS ORGANISASI (STUDI KASUS

ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM TINGKATKOMISARIAT DI KOTA MEDAN)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis keahlian manajemen dalam membentuk jiwa kewirausahaanpengurus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam tingkat Komisariat di Kota Medan.Kriteria sampel dalam penelitian iniadalah pengurus presidium Himpunan Mahasiswa Islam tingkat Komisariat di Kota Medan.Populasi berjumlah 405.Penelitian ini menggunakan 202 responden sebagai sampel dengan menggunakan metode pengambilan sampel Proporsional Random Sampling.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanasi.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner untuk memperoleh data primer dan menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber untuk memperoleh data sekunder.Hipotesis diujimenggunakan teknik analisis regresi linear sederhanadengan taraf signifikansi 5%.Pada uji hipotesis simultan, variable keahlian manajemen berpengaruh signifikan terhadap variabel jiwa kewirausahaan. Hasil pengujian Adjusted R Square (R2) menunjukkannilainyasebesar 0,228 berarti 22,8% variabel yang membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi dapat dijelaskan oleh variable keahlian manajemen sedangkan sisanya 77,2% dapat dijelaskan oleh variabel-Variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

Kata Kunci: Keahlian Manajemen, Jiwa Kewirausahaan, Kewirausahaan, Organisasi, dan Himpunan Mahasiswa Islam, (HMI)


(11)

ii ABSTRACT

ANALYSIS OF MANAGEMENT EXPERTISE IN SHAPING THE ENTREPRENEURIALSPIRIT OF THE ORGANIZATION

COMMITTEE (CASE STUDY ORGANIZATION OF ISLAMIC STUDENT ASSOCIATION

COMMISSARIAT IN MEDAN CITY)

This research aims to identify and analyze management expertise in shaping the entrepreneurial spirit organization of the Islamic Student Association Commissariat in Medan City. The sample is presidium committee Islamic Student Associations Commisariat in Medan City. Total of Population is 405. This research uses 202 respondents in the sample using the method of proportional sampling randomsampling. This research uses explanatory research. Data collection method in this research is to use a questionnaire to obtain primary data and using literature study from various sources to obtain secondary data. The hypothesis was tested using a simple linear regression analysis with significance level of 5%. At simultaneous hypothesis testing, variable management expertise variables significantly influence entrepreneurial spirit. The test results Adjusted R Square (R2) showed the value of 0,228 means that 22,8% of variables that make up the entrepreneurial spirit organization committee can be explained by the variable management expertise while the remaining 77,2% can be explained by the variable-other variables not examined in this study.

Keywords: ManagementExpertise, Spirit of Entrepreneurship, Entrepreneurship, Organization, andthe Islamic Students Association,(HMI)


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bercermin dari negara yang sudah maju, untuk menjadi negara dengan perekonomian kuat, indonesia membutuhkan wirausahawan dalam jumlah besar. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah wirausaha di Indonesia melonjak dari 0,24 persen pada tahun 2009 menjadi 1,65 persen di akhir 2013. Namun jumlah ini harus terus ditingkatkan menuju jumlah ideal, yakni 2 persen dari total penduduk. Sebab wirausaha yang akan menjadi penggerak pembangunan ekonomi tanah air. Faktanya, minat mahasiswa untuk berwirausaha masih rendah.Di tahun 2011 tercatat 10.000 lebih mahasiswa mengikuti program sarjana wirausaha namun hanya 5.000-an yang merealisasikannya.Dari 4,8 juta mahasiswa hanya 7,4 persen yang meminati wirausaha (Kemenkop UKM, 2012).

Menurut Schumpeter dalam As’ad (2002:145) mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko, mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.

Saat ini Indonesia meningkatkan usaha pertumbuhan wirausahawan melalui pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan telah dimulai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi. Pendidikan kewirausahaan sebagai upaya yang dilakukan untuk memberikan dorongan pada mahasiswa agar nantinya dapat menjadi wirausaha, namun pada kenyataannya


(13)

2 saat ini masih belum banyak wirausahawan. Oleh karena itu untuk memaksimalkan, perlu sara alternatif untuk mendorong dan membantu memberikan stimulus agar nantinya mahasiswa dapat menjadi lulusan yang berminat menjadi seorang wirausaha. Sebelum menentukan sara alternatif tersebut perlu diketahui bahwa untuk menjadi seorang wirausaha memiliki hal-hal yang mendasar yang harus ada padaseorang wirausaha, suatu kepribadian seperti jiwa kewirausahaan yang juga menjadi modal untuk berwirausaha.

Menurut (Hartanti, 2008:25) jiwa kewirausahaan yaitu merupakan nyawa kehidupan dalam kewirausahaan yang pada dasarnya merupakan sikap dan prilaku kewirausahaan yang ditujukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.Jiwa kewirausahaan ini lah yang harus dimunculkan pada diri mahasiswa agar mahasiswa memiliki kepribadian yang memiliki semangat untuk bercita-cita menjadi seorang wirausaha. Tentu jiwa kewirausahaan tidak dapat dimiliki dengan hanya menerima materi-materi dalam bentuk teori saja. Yang menjadi faktor eksternal dalam memunculkan jiwa kewirausaan sebagai kepribadian adalah lingkunganakan terjadi dan diperkuat oleh keberadaan kondisi atau faktor lingkungan, faktor ini terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan ekonomi, lingkungan organisasi dan kelembagaan serta lingkungan individu (Yudi, 2013).

Mengetahui jiwa kewirausahaan sebagai bagiandasar yang dapat dibentuk dari aktifitas dan lingkungan, maka yang dapat dijadikan wadah alternatif untuk


(14)

3 mendorong munculnya jiwa kewirausahaan pada mahasiswa adalah aktivitas-aktivitas kemahasiswaan salah satunya melalui organisasi mahasiswa.

Menurut Cyiril Soffer dalam (Subkhi dan Jauhar 2013:3) organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian di mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk asli. Secara umum dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi dianggap sebagai media ataupun alat alternatif selain pendidikan formal untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, dikarenakan organisasi memiliki tujuan sebagai motivasi dalam melakukan usaha-usaha dengan bersama, yang nantinya orang-orang akan beraktifitas dalam proses melakukan usaha-usaha dengan mefungsikan keahlian-keahlian manajemen untuk mengaktualisasikan diri sebagai penggerak-penggerak untuk mencapai tujuan. Maka dengan peran yang menjalankan keahlian manajemen tersebut akan memunculkan jiwa-jiwa kewirausahaan.

Dalam setiap organisasi mahasiswa juga tidak seluruh organisasi melakukan pembinaan yang pembinaannya dapat memunculkan jiwa kewirausahaan, hanya organisasi mahasiswa tertentu yang melakukan aktifitas pembinaan karakter kepemimpinan yang identik dengan jiwa-jiwa kewirausahaan.

Dari beberapa organisasi mahasiswa yang melakukan aktifitas pembinaan tersebut juga belum semua dapat mencapai efektifitas dalam memunculkan dan membentuk jiwa kewirausahaan, karena dibutuhkan keahlian manajemen yang


(15)

4 baik dalam memperjuangkan usaha-usahanya untuk dapat terwujudnya jiwa kewirausahaan pada diri mahasiswa.

Salah satu organisasi yang dipandang selalu senantiasa melakukan aktivitas pembinaanpada anggotanya adalah Himpunan Mahasiswa Islam.Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat HMI. Waktu didirikannya HMI pada hari Rabu pon 1878 tahun Saka atau tanggal 14 Rabbiu Awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947 M. (Solichin 2010:3)

HMI dalam perkembangannya, dari berdiri hingga saat ini telah banyak berperan dalam perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga HMI memiliki pengaruh besar pada perkembangan negara Indonesia, hal tersebut terjadi karena HMI telah banyak menempah, mengkader mahasiswa-mahasiswa yang menjadi anggotanya, yang dalam pengabdian kader-kadernya telah berada diberbagai macam pekerjaan dan profesi, mulai dari pengabdian jalur akademis (pendidikan,penelitian dan pengembangan), dunia profesi (dokter, konsultan, pangacara, manager, jurnalis dan lain-lain), birokrasi dan pemerintahan, dunia usaha (koperasi, BUMN dan swasta), sosial politik, TNI/Kepolisan, sosial kemasyarakatan, LSM/LPSM. Namun dari beberapa yang disebutkan pengabdian didunia usaha mandiri sampai saat ini masih sedikit kader-kader ataupun alumninya yang berkiprah dibidang tersebut, maka perlu adanya usaha-usaha konsentrasi terhadap dunia kewirausahaan untuk membantu mewujudkan bertambahnya jumlah wirausaha muda yang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini.

HMI sebagai salahsatu organisasi perkaderan mahasiswa terbesar di Indonesia dapat dilihat dari struktur hirarki organisasinya yang memiliki Pengurus


(16)

5 Besar HMI, Cabang dan Komisariat.Secara hirarki kepemimpinan tertinggi HMI berada di tangan Pengurus Besar HMI (PB HMI).Dalam melaksanakan aktivitasnya, PB dibantu oleh Badko (Badan Koordinasi).Cabang sendiri merupakan suatu kesatuan organisasi yang dibentuk di daerah di mana terdapat perguruantinggi dan atau lembaga pendidikan lain yang sederajat. (biasanya pada tingkat kota atau kabupaten). Aktivitas cabang dibantu oleh Koordinator Komisariat (Korkom).Komisariat sendiri merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk pada satu atau beberapa fakultas dalam perguruan tinggi (Solichin 2010:7).

HMI tingkat Cabang Kota Medan memiliki Jumlah 27 Komisariat aktif dari 29 Komisariat, antara lain :

Tabel1.1

Nama Komisariat Aktif

NO NAMA FAKULTAS PERGURUAN TINGGI

1 Komsariat FK USU Kedokteran, Pisokologi, Keperawatan

Universitas Sumatera Utara

2 Komisariat FKM

USU Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara

3 Komisariat FT USU Teknik Universitas Sumatera Utara

4 Komisariat FKG

USU Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara

5 Komisariat FMIPA USU

Matematikan Ilmu Pengetauan Alam, Farmasi, Ilmu

Komputer

Universitas Sumatera Utara

6 Komisariat FIB USU Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

7 Komisariat FE USU Ekonomi Bisnis Universitas Sumatera Utara

8 Komisariat PAAP

USU Ekonomi (D3)

Universitas Sumatera Utara

9 Komisariat FH USU Hukum Universitas Sumatera

Utara 10 Komisariat FISIP

USU Ilmu Sisial Politik

Universitas Sumatera Utara


(17)

6

NO NAMA FAKULTAS PERGURUAN TINGGI

11 Komisariat FP USU Pertanian Universitas Sumatera Utara

12 Komisariat FIP

UNIMED Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Negeri Medan

13 Komisariat FE

UNIMED Ekonomi

Universitas Pendidikan Negeri Medan

14 Komisariat FMIPA UNIMED

Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pendidikan Negeri Medan

15 Komisariat FT

UNIMED Teknik

Universitas Pendidikan Negeri Medan

16 Komisariat FBS Ilmu Bahasa Sastra Universitas Islam Negeri 17 Komisariat FS UIN Syariah Universitas Islam Negeri 18 Komisariat FU UIN Ushuluddin Universitas Islam Negeri 19 Komisariat FT UIN Tarbiyah Universitas Islam Negeri 20 Komisariat FD UIN Dakwah Universitas Islam Negeri

21 Komisariat UISU Hukum Universitas Islam

Sumatera Utara 22 Komisariat FP UISU Pertanian Universitas Islam

Sumatera Utara 23 Komisariat FE UISU Ekonomi Universitas Islam

Sumatera Utara 24 Komisariat FS UISU Sastra Universitas Islam

Sumatera Utara

25 Komisariat UMSU -

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

26 Komisariat UMA - Universitas Medan Area

27 Komisariat ITM - Intitut Teknologi Medan

Sumber : Bidang Aparatur Organisasi HMI Cabang Medan

Komisariat yang sebagai kesatuan terkecil dan terdekat dengan mahasiswa karena penempatannya berada di fakultas-fakultas maka menjadi tempat perekrutan dan pembinaan anggota paling dini.Disinilah para anggota HMI dibina karakter, kepribadian, serta jiwa kewirausahaan melalui aktifitas-aktifitas di HMI.Terlebih sejak tahun 2009 salah satu bidang yang dulu dinamakan Bidang Kekaryaan telah diubah menjadi Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi.Untuk mewujudkan hal-hal tersebut perlu keahlian manajemen pengurus


(18)

7 organisasi tersebut untuk dapat menjadi mahasiswa yang unggul, yang nantinya memiliki jiwa kewirausahaan.

Organisasi HMI pada tingkat komisariat yang menjadi wadah mahasiswa,menjadikan pengurusnya harus terampil dalam menjalankan organisasi. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis seperti komputer dan lain sebagainya (Sulistiyani, 2003:25).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Keahlian Manajemen dalam Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Tingkat Komisariat di Kota Medan)”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan permasalahan yang mendasari penelitian ini sebagai berikut: “Apakah keahlian manajemen dapat membentuk jiwa kewirausahaan Pengurus OrganisasiKomisariat Himpunan Mahasiswa Islam?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tentang keahlian manajemendapat membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi(HMI tingkat Komisariat di kota Medan).


(19)

8 1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti

Memberikan kontribusi berupa pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang kewirausahaan, khususnya dalam membina pelaku-pelaku wirausahawan.

2. Bagi Organisasi HMI

Sebagai sumber informasi, sumbangan pemikiran, serta bahan rujukan dalam mengelola dan membina anggota untuk dapat menjadi kader-kader yang memiliki jiwa kewirausahaan dan nantinya akan siap menjadi pelaku wirausaha.

3. Bagi Pihak lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya dalam melakukan penelitian terhadap objek atau masalah yang sama di masa yang akan datang.


(20)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Keahlian Manajemen

Secara etimologi manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agree melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi manager yang artinya menangani.Managere diterjemahkan ke Bahasa Inggris to manage menjadi kata kerja, management menjadi kata benda, dan manager untuk orang yang melakukannya.Managementditerjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi manajemen yang artinya pengelolaan. (Usman, 2014:5-6)

Menurut Robbins dan Coulter (2010:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.Sule dan Saefullah (2005:7) menjelaskan manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan organisasi atau bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Menurut Sulistiyani (2003:25) keahlian adalah keterampilan dalam penggunaan teknis operasional mengenai bidang tertentu yang menghasilkan karya. Keterampilan diperoleh melalui belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan- pekerjaan yang bersifat teknis.


(21)

10 Sedangkan keahlian manajemen menurut Daft (2007:13) adalah keahlian yang diperlukan untuk mengelola sebuah departemen atau sebuah organisasi yang harus dimiliki seorang manajer. Sule dan Saefullah (2005:19) menjelaskan dalam pelaksanaan manajemen dibutuhkan keahlian-keahlian manajemen dalam masing masing pengimplementasiannya. Menurut Robert Katz keahlian manajemen yang dibutuhkan seorang menejer dalam mencapai tujuannya adalah keahlian teknis, personal dan konseptual. (Robbins dan Judge 2008:8)

2.1.1.1 Keahlian Teknis

Menurut Usman (2014:520) keahlian atau keterampilan teknik adalah pengetahuan tentang metode-metode, proses-proses, prosedur-prosedur, dan teknik-teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus, dan kemampuan menggunakan alat dan perlengkapan yang relevan dengan kegiatan tersebut.Singkatnya Robbins dan Judge (2008:8) menjelaskan bahwa keahlian teknis atau tehnical skill meliputi kemampuan untuk menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus.

2.1.1.2 Indikator Keahlian Teknis

Menurut Daft (2007:16) mengukur keahlian teknis yang dimiliki seorang manajer dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:

a. Menguasai metode-metode dalam melakasanakan tugas b. Mampu memimpin rapat-rapat


(22)

11 2.1.1.3 Keahlian Personal

Menurut Usman (2014:520) keahlian atau keterampilan personal yang juga disebut keahlian interpersonal adalah pengetahuan tentang prilaku manusia dan proses interpersonal dalam memahami perasaan-perasaan, sikap-sikap, dan motif-motif orang lain dari yang dia ucapkan dan lakukan (empati, kepekaan sosial), kemampuan memantapkan secara efektif dan hubungan kerja sama (taktis, diplomasi), keterampilan mendengarkan pengetahuan tentang prilaku sosial yang dapat diterimanya.Untuk keahlian personal ini Robbins dan Judge (2008:9) menjelaskan keahlian personal atau human skill adalah kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan memotivasi individu maupun kelompok.

2.1.1.4 Indikator Keahlian Personal

Menurut Ambarita (2010:8) untuk mengukur keahlian personal yang dimiliki seorang manajer dapat dilihat dari indikator sebagai berikut :

a. Keahlian melatih dan menasehati b. Keahlian memotivasi

c. Keahlian bekerja dengan orang dan budaya yang berbeda 


d. Membangun jaringan dalam organisasi 


e. Membangun jaringan ke luar organisasi 



(23)

12 2.1.1.5 Keahlian Konseptual

Menurut Usman (2014:520) keahlian atau keterampilan konseptual adalah kemampuan menganalisis secara umum, berpikir logis, ahli dalam merumuskan dan memiliki konsep hubungan yang kompleks dan membingungkan, kreatif dalam memecahkan masalah dan ide-ide, mampu menganalisis peristiwa-peristiwa dan merasakan kecendrungan-kecendrungan, antisipasi terhadap perubahan dan mengenal peluang-peluang, masalah-masalah potensial.Robbins dan Judge (2008:9) menjelaskan bahwa kehalian konseptual atau conceptual skill yaitu kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi-situasi yang rumit.

2.1.1.6 Indikator Keahlian Konseptual

Menurut Amabarita (2010:8-9) untuk mengukur keahlian konseptual yang dimiliki seorang manajer dapat dilihat dari indikotor sebagai berikut :


a. Kemampuan menggunakan informasi dalam memecahkan masalah b. Pengidentifikasian kesempatan untuk melakukan inovasi 


c. Mengenali daerah masalah dan menerapkan pemecahan d. Masalah Memilih informasi kritis dari sejumlah besar data 


e. Memahami penggunaan teknologi dalam bisnis f. Memahami model bisnis organisasi


(24)

13 2.1.2. Jiwa Kewirausahaan

Holt (dalam Riyanti, 2003:21), kata Entrepreneur berasal dari kata kerja Entreprende.Kata “wirausaha” merupakan gabungan kata “wira” (gagah, berani, perkasa) dan kata “usaha”.Jadi werausaha berarti orang yang gagah berani/perkasa dalam usaha.

Schumpeter dalam As’ad (2002:145) mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko, mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.

Suryana (2009:16) Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.

Suryana (2009:3) Jiwa kewirausahaan adalah suatu kepribadian kreatif dan inovatif yang tampak dalam dan sikap prilaku kewirausahaandengan ciri-ciri penuh percaya diri, berinisiatif, memiliki motif berprestasi, berjiwa kepemimpinan, berani mengambil risiko.

2.1.2.1Karakteristik Jiwa Kewirausahaan

Sukardi dalam As’ad (2002:147) mengemukakan bahwa seorang wirausaha yang berhasil mempunyai karakteristik psikologik tertentu, antara lain:

1. Supel dan fleksibel dalam bergaul, mampu melakukan komunikasi secara efektif dengan orang lain.


(25)

14 2. Mampu memanfaatkan peluang usaha yang ada

3. Berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya mengenai sesuatu yang akan dikerjakan serta menyenangi tugas yang dikerjakan secara efektif bersama orang lain.

4. Memiliki pandangan kedepan, cerdik, lincah, dan fleksibel terhadap berbagai macam situasi.

5. Oto-aktivitasnya mampu menemukan sesuatu yang orisinil dari pemikiran sendiri dan mampu menciptakan hal-hal baru yang kreatif.

6. Percaya pada kemampuan untuk bekerja mandiri, optimis dinamis serta mempunyai kemampuan untuk menjadi pemimpin.

7. Mampu dan menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun, menjalankan dan mencapai tujuan usaha, manajemen umum dan berbagai bidang pengetahuan lain yang menyangkut dunia usaha. 8. Memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik,

mengutamakan prestasi, selalu memperhitungkan faktor pendorong dan penghambat, tekun kerja keras, teguh dalam pendirian dan memiliki kedisiplinan yang tertinggi.

9. Perhatian pada lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.

Scarborough dan Zimmerer (1993:6-7) mengemukakan bahwa terdapatdelapan karakteristik kewirausahaan, antara lain sebagai berikut:

1. Desire for responsibility yaitu memiliki rasa tanggung jawab terhadap usaha yang dilakukannya, sehingga akan selalu mawas diri.


(26)

15 2. Preference for moderate risk yaitu selalu berusaha menghindari berbagai

macam risiko, baik risiko kecil maupun risiko yang berat.

3. Confidence in their ability to success yaitu memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesasan.

4. Desire for immediate feedback yaitu selalu menginginkan umpan balik dengan segera.

5. High level of energy yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

6. Future orientation yaitu memiliki orientasi, perspektif dan wawasan jauh ke depan.

7. Skill at organizing yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.

8. Value of achievement over money yaitu lebih menghargai prestasi yang telahdicapai daripada uang atau keuntungan finansial.

Meredith dalamHamdani (2012:20-22) berpendapat terdapat beberapa jiwa kewirausahaanyang melekat dalam diri seseorang adalah:

1. Percaya diri (self Confidence).

Merupakan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat kreatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.


(27)

16 2. Berorientasi tugas dan hasil.

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras.

3. Keberanian mengambil risiko.

Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.

4. Kepemimpinan.

Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan.

5. Berorientasi kemasa depan.

Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.

6. Keorisinilan Kreativitas dan Inovasi.

Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri;

a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.

b. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaan

c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan kewirausahaan atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.


(28)

17 Suryana (2003:32) berpendapat bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur harus memiliki jiwa kewirausahaan yaitu :

1. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen). Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai macam risiko yang dihadapi merupaka faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak terlalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk maju terus.

2. Berinisiatif (energik dan percaya diri). Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan suatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu mencari jalan keluar, mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluar.

3. Memiliki motiv berprestasi (Berorientasi hasil dan berwawasan ke depan). Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu


(29)

18 untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya. 4. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani

mengambil risiko dengan penuh perhitungan). Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahwan sukses. Berani tampil kedepan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh risiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwira usaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus di tinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apa bila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.

5. Suka tantangan. Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Apa yang membuat mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kesempatan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menurus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belum mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktifitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan?


(30)

19 Yang dapat di pahami dari penjelasan karakteristik jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, bahwa seseorang wirausaha terlebih dahulu harus percaya diri untuk dapat berusaha dengan sungguh-sunggu dalam mengerjakan segala sesuatunya, untuk itu seorang wirausaha harus berani menggambil resiko dan menyukai tantangan. Hal terpenting lainnya yang harus dimiliki adalah kepemimpinan sebagai teladan dan kepeloporan, yang memiliki cara pandang yang luas dan maju bercita-cita kemasa depan, untuk menciptakan dan melakukan sesuatu yang baru dengan sifat kreatif dan inovatif.

2.1.2.2 Indikator Jiwa Kewirausahaan

Menurut Suryana (2009:3) indikator bagian jiwa kewirausahaan yang di antara lain sebagai berikut:

a. Penuh Percayadiri • Penuh keyakinan • Optimis

• Berkomitmen • Disiplin

• Bertanggungjawab b. Memiliki Inisiatif

• Penuh energy

• Cekatan dalam bertindak • Aktif


(31)

20 c. Memiliki Motiv Berprestasi

• Berorientasi pada hasil • Berwawasan kedepan d. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

• Proaktif

• Dapat dipercaya

• Tangguh dalam bertindak e. Berani Mengambil Risiko

• Penuh perhitungan • Menyukai tantangan

f. Keorisinilan Kreativitas dan Inovasi • Memikirkan cara-cara baru • Melakukan sesuatu yang berbeda

2.2Jurnal Terdahulu

Tabel 2.1 Jurnal Terdahulu No Penulis/Tahun Judul Jurnal Variabel

Penelitian Hasil Analisis

1 Hardi Utomo/ 2010 Kontribusi Soft Skill Dalam Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan

Soft skill (X) Jiwa

Kewirausaha an (Y)

-Selalu ada peluang untuk mencari pelaku perubahan

-Soft skill menjadi langkah kecil penting dan mendesak untuk perubahan

-Pengembangan Soft skill

dilaksanakan dengan tersistem, terintegrasi, terukur dan berkesinambungan

2 Ariarti Anomsari Mahmud / 2011

Analisis Pengaruh Orientasi Kewirausahaa, Orientasi Kewirausaha an (X1)

-Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan manajemen


(32)

21 No Penulis/Tahun Judul Jurnal Variabel

Penelitian Hasil Analisis

Kemampuan Manajemen, Dan Strategi Bisnis Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan (Studi Pada Usaha Kecil Menengah Di Kawasan Usaha Barito Semarang) Kemampuan Manajemen (�) Strategi Bisnis (�) Kinerja (Y)

-seorang wirausahawan pada usaha kecil menengah di Barito Semarang. -Orientasi kewirausahaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap strategi bisnis pada usaha kecil menengah di Barito Semarang.

-Kemamapuan manajemen

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito Semaran -Strategi bisnis berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito Semarang.

-Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito

3 Rano Aditia Putra/ 2012 Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen untuk Berwirausaha : Studi Mahasiswa Manajemen FE Universitas Negeri Padang Lingkungan

(X1) Harga diri (X2)

Peluang (X3)

Kepribadian (X4)

Visi (X5)

Pendapatan (X6)

percaya diri (X7)

Minat Berwirausah a (Y)

-Yang menjadi faktor penentu minat :Lingkungan, Harga diri, Peluang, Kepribadian, Visi, Pendapatan dan percaya diri.

-Indikator-indikator yang jadi penentu minta : yaitu indikator dorongan saudara, pola pikir orang tua, karena praktek lapangan wirausaha, mewakili faktor lingkungan. menjaga gengsi, Pekerjaan orang tua, kebanggaan mampu berusaha sendir, latar belakang pendidikan orang tua mewakili faktor harga diri.

-Meiliki kemampuan melihat peluang, memiliki akses mudah untuk modal, memiliki kemampuan menciptakan peluang, dan kemampuan mencari peluang mewakili faktor peluang, keyakinan memiliki mental wirausaha, memiliki rasa percaya diri akan berhasil berwirausaha, dan keyakinan memiliki keterampilan kepemimpinan mewakili faktor kepribadian, kemampuan selalu memiliki perencanaan dalam segala kegiatan mewakili faktor visi, keuntungan yang bisa sangat tinggi dan keyakinan usaha yang masih bisaterus dikembangkan mewakili faktor pendapatan dan percaya diri.


(33)

22 No Penulis/Tahun Judul Jurnal Variabel

Penelitian Hasil Analisis 4 Somayya Naseri

Rad, Yadollah Abbaszadeh, Peyman Yarmohammadza deh/ 2013 Institutions and Organisations Contributing to Entrepreneurshi p Education and Skill

Development in Botswana

Institutions

(X1)

Organisation s (X2)

Entrepreneur ship Education and Skill Development (Y)

-The study concluded that the majority of post primary education and training institutions existing in Botswana play important role in sustainable development of entrepreneurship education and skill by offering a variety of programs but there is still a need to revise the goals and contents of the programs and institutions which can enhance the employability and the capacity for further entrepreneurship education and training in Botswana. 5 Salman Darabi,

Mohamadreza Neyestani, Mohamad Ghafari, Katayoon Maidanipour, Seyedmohammad Mard / 2013 Studying Relationship between Organizational Climate and Developing Entrepreneurial Spirit among Postgraduate Students (The Case of University of Isfahan) Organization al Climate (X) Entrepreneur ial Spirit (Y)

-The findings indicated that there is a significant relationship between organizational climate and students’ entrepreneurship spirit.

-According to the results of multiple regression analysis held between sub-dimensions of organizational climate and students’ entrepreneurship spirit, the findings

proved the fact that organizational climate have a significant relationship with creativity, internal control and the achievement; however, it did not relate significantly with risk-taking and autonomy.

6 Som Pal Baliyan, and Pritika Singh Baliyan / 2014

Investigating the Perspective of Students about the Role of Inter-Organizational Factors in Improving Entrepreneurial Skills at Azerbaijan University of Industrial Management – Tabriz Inter-Organization al(X) Entrepreneur ial Skills(Y)

- Inter-organizational factors are effective on developing entrepreneurship of students

- Organizational structure is effective on developing entrepreneurship of students

- Organizational culture is effective on developing entrepreneurship of students

- The contents of training courses are effective on developing entrepreneurship of students

- Teaching methods are effective on developing entrepreneurship of students


(34)

23 2.3Kerangka Konseptual

Manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan organisasi atau bisnis dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.Dalam praktiknya, seorang manajer dan asistennya harus memiliki keahlian manajemen untuk menerapkan kegiatan manajemen dengan baik.Keahlian manajemen yang dibutuhkan seorang menejer dalam mencapai tujuannya ada tiga jenis, yaitu keahlian teknis, personal dan konseptual.

Keahlian teknis adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus, seperti menguasai metode-metode dalam melakasanakan tugas, membuat laporan kerja maupun keuangan mampu memimpin rapat-rapat serta dapat menggunakan teknologi seperti komputer dan menjalankan program untuk memaksimalkan atau mendukung aktifitas manajemen yang dilaksanakan. Keahlian personal adalah kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan memotivasi individu maupun kelompok. Keahlian ini juga penting, mengingat dalam aktifitas manajemen, menjalankan tugas tidak hanya dilakukan oleh satu individu saja, melainkan oleh beberapa individu atau secara berkelompok. Untuk itu seorang manajer perlu memiliki keahlian personal untuk dapat mengenal, memotivasi maupun bekerja secara berkelompok yang membutuhkan komunikasi yang baik dalam membangun relasi baik pada internal maupun eksternal, agar aktifitas manajemen yang dilakukan dapat berjalan secara efektif. Selanjutnya adalah keahlian konseptual yang merupakan kemampuan menganalisis secara


(35)

24 umum, berpikir logis, ahli dalam merumuskan dan memiliki konsep hubungan yang kompleks dan membingungkan, kreatif dalam memecahkan masalah dan ide-ide, mampu menganalisis peristiwa-peristiwa dan merasakan kecendrungan-kecendrungan, antisipasi terhadap perubahan dan mengenal peluang-peluang, masalah-masalah potensial.

Menurut Schumpeter dalam As’ad (2002:145) mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko, mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.Untuk itu menjadi seorang wirausaha harus memiliki hal-hal mendasar yang ada padaseorang wirausaha, suatu kepribadian seperti jiwa kewirausahaan yang juga menjadi modal untuk berwirausaha.

Jiwa kewirausahaan yaitu merupakan nyawa kehidupan dalam kewirausahaan yang pada dasarnya merupakan sikap dan prilaku kewirausahaan yang ditujukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.Jiwa kewirausahaan ini seharusnya dapat dibentuk oleh aktikvitas organisasi yang dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan organisasi tdengan keahlian manajemen yang mereka miliki.Dalam mefungsikan keahlian manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan organisasi atau bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien,sehingga keahlian manajementeraktifitaskan dalam menjalankan organisasi.


(36)

25 Orang yang menjalankan organisasi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab tentunya harus memiliki keahlian teknis meliputi tugasnya, yang dalam penyelesaian tugasnya akan membutuhkan rasa percayadiri, komitmen, disiplin, optimis terhadap kemampuandiri sendiri, serta untuk dapat menyelesaikan tugas yang baik tentunya akan menjadi prestasi tersendiri bagi meraka yang mengerjakan pekerjaannya.

Orang-orang yang menjalankan organisasi tentunya harus berkoordinasi, menjalin hubungan komunikasi serta emosional satu sama lain, hal ini menuntut pelaku dalam organisasi harus memiliki keahlian personal atau interpersonal. Dengan menjalankan kahlian personal dalam organisasi maka pada saat ituakanmenjadikan mereka aktif dalam organisasi, yang dalam keaktifannya akan tampak komitmen terhadap organisasi sehingga orang tersebut dapat dipercaya untuk diberi tanggungjawab lebih yang menjadi bagian sifat seorang pemimpin.

Keahlian yang terakhir yaitu keahlian konseptual, menjadi keahlian yang menentukan bentuk organisasi serta menentukan segala sesuatunya dalam organisasi, mulai dari perencanaan, sistem pelaksanan kerja sampai kepada merumuskan serta menyelesaikan masalah. Keahlian ini akan menentut para pelaku organisasi harus tangguh dan cekatan dalam bertindak, kreatif, inovatif, dan tentunya harus percaya diri, dalam mengambil keputusan dan mengambil risiko terhadap apa yang akan dikerjakan bersama-sama.

Berdasarkan uraian tersebu, maka dapat digambarkan skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut


(37)

26 Gambar:2.2 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2008 : 93), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jadi, dari pendapat tersebut, suatu hipotesis yang telah dikemukakan bukan merupakan suatu jawaban yang benar secara mutlak, tetapi hanya dipakai untuk mengatasi permasalahan yang ada dan masih harus dibuktikan kebenarannya.

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disampaikan maka hipotesis dari penelitian ini adalah “Keahlian Manajemen dapat membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam”.

Jiwa Kewirausahaan (�) Keahlian Manajemen (�)


(38)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksplanasi.Eksplanasi (penjelasan) adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti sertahubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2006 : 10). Penelitian ini menggunakan penelitian eksplanasi untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen yaitu Keahlian Manajemen (X) terhadap variabel dependenyaitu Jiwa Kewirausahaan (Y) melalui pengujian hipotesis.

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di tempat berkumpulnya HMI komisariat sekawasan Cabang Medan yang terletak di Sekretariat Kantor HMI Jln.Adinegoro No.15 Medan. Penelitian dilakukan dari tanggal 29 Junisampai 15 25 Juli 2015.

3.3Batasan Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Independen (X)

1. Keahlian Manajemen (X), adalahkeahlian presidium yang diperlukan untuk mengelola sebuah departemen atau organisasi pada organisasi HMI ditingkat komisariat. Adapun indikatornya sebagai berikut :


(39)

28 a. Keahlian Konseptual

• Kemampuan menggunakan informasi dalam memecahkan masalah • Pengidentifikasian kesempatan untuk melakukan inovasi 


• Mengenali daerah masalah dan menerapkan pemecahan • Masalah Memilih informasi kritis dari sejumlah besar data 


• Memahami penggunaan teknologi dalam bisnis • Memahami model bisnis organisasi

b. Keahlia Personal

• Keahlian melatih dan menasehati • Keahlian memotivasi

• Keahlian bekerja dengan orang dan budaya yang berbeda 


• Membangun jaringan dalam organisasi 


• Membangun jaringan ke luar organisasi 


• Bekerja dalam tim, koperasi dan komitmen c. Keahlian Teknis

• Menguasai metode-metode dalam melakasanakan tugas • Mampu memimpin rapat-rapat

• Dapat menggunakan teknologi seperti komputer dan menjalankan Program


(40)

29 3.3.2 Variabel Dependen (Y)

1. Jiwa Kewirausahaan (Y), adalahkepribadian kreatif dan inovatif yang tampak dalam dan sikap prilaku kewirausahaandengan indikator sebagai berikut :

a. Penuh Percaya diri • Penuh keyakinan • Optimis

• Berkomitmen • Disiplin

• Bertanggungjawab b. Memiliki Inisiatif

• Penuh energy

• Cekatan dalam bertindak • Aktif

c. Memiliki Motiv Berprestasi • Berorientasi pada hasil • Berwawasan kedepan d. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

• Berani tampil beda • Dapat dipercaya


(41)

30 e. Berani Mengambil Risiko

• Penuh perhitungan • Menyukai tantangan

g. Keorisinilan Kreativitas dan Inovasi • Memikirkan cara-cara baru • Melakukan sesuatu yang berbeda

3.4Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Ukur

Keahlian Manajemen �

Keahlian yang diperlukan untuk mengelola sebuah departemen atau organisasi pada organisasi HMI ditingkat komisariat, keahlian manajemen tersebut antara lain : keahlian teknis, personal dan konseptual

a. Keahlian Konseptual

• Kemampuan menggunakan informasi untuk memecahkan masalah

• Kemampuan mengidentifikasi kesempatan untuk berinovasi

• Mengenali daerah masalah untuk pemecahan masalah

• Mampu memilih informasi dengan kritis

• Memahami penggunaan teknologi dalam organisasi

• Memahami model organisasi

Likert

b. Keahlia Personal

• Keahlian melatih

• Keahlian Menasehati

• Keahlian memotivasi

• Keahlian bekerja dengan orang lain


• Membangun jaringan dalam organisasi 


• Membangun jaringan ke luar organisasi 


• Bekerja dalam tim

• Berkomitmen c. Keahlian

Konseptual

• Menguasai metode-metode dalam melakasanakan tugas

• Mampu memimpin rapat-rapat

• Dapat menggunakan teknologi seperti komputer


(42)

31 3.5Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006:86). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Skor Pendapat Responden

No Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu/Netral (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Ukur

Jiwa Ke- wirausahaan �

Suatu kepribadian kreatif dan inovatif yang tampak dalam dan sikap prilaku kewirausahaanden gan ciri-ciri penuh percaya diri, berinisiatif, memiliki motif berprestasi, berjiwa kepemimpinan, berani mengambil risiko.

a. Percaya diri • Penuh keyakinan

• Optimis • Berkomitmen • Disiplin • Bertanggungjawab Likert b. Memiliki Inisiatif

• Penuh energy

• Cekatan dalam bertindak

• Aktif c. Memiliki

Motiv Berprestasi

• Berorientasi pada hasil

• Berwawasan kedepan d. Berjiwa

Kepemimpina n

• Dapat dipercaya

• Proaktif

• Tangguh dalam bertindak e. Berani

Mengambil Risiko

• Penuh perhitungan

• Menyukai tantangan f. Keorisinilan

kreativitas Inovasi

• Memikirkan cara-cara baru

• Melakukan sesuatu yang berbeda


(43)

32 3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008:72), Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemuadian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah presidium HMI Komisariat di kota medan yang aktif, yang berjumlah 15 orang setiap komisariat, sehingga total populasi dari 27 komisariat adalah 405 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2009:118). Adapun teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling,dimana prinsip pemilihan sampel ini adalah setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Untuk menentukan jumlah sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin, (Umar, 2007:84) yaitu:

� = �

1 +��2 dimana, n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi e = Batas Kesalah (5%) Sehingga jumlah sampel menjadi:

�= 405

1 + 405(0,05)2


(44)

33 dibulatkan menjadi 202 orang.

Sedangkan untuk penarikan sampel pada penelitian ini rumus yang dilakukan dengan menggunakan rumus (Sekaran, 2006):

ni=

��

��

Keterangan:

ni = Anggota sampel pada proporsi ke i Ni = Populasi ke i

n = Sampel yang diambil dalam penelitian N = Populasi total

Berdasarkan rumus diatas maka diperolelah sampel dari keseluruhan unit pemilihan sampel sebagai berikut:

��= ��

��� ����= �.�

maka untuk menyesuaikan dengan jumlah sampel 202, maka ada 14 komisariat yang dengan sampel 7 orang dan 13 komisariat dengan sampel 8 orang.

3.7Jenis data

Peneliti menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian ini yaitu:

1. Data Primer

Data primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interviu, observasi(Situmorang dan Lufti, 2012:3).


(45)

34 2. Data Sekunder

Data sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain (Situmorang dan Lufti, 2012:3).

3.8Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk proses pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dengan mencatat terlebih dahulu apa saja yang diamati dari tingkah laku objek penelitian.

2. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan karyawan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan bidang yang diteliti. 3. Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertanyaan mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini yang akan diisi oleh responden.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itumengukur kuesioner. Suatu alat pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Situmorang dan Lufti, 2012:76).


(46)

35 Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Jika r hitung< r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Situmorang dan Lufti, 2012:79). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 orang pengurus presidium HMI Komisariat yang ada di Kota Medan di luar sampel dengan menggunakan program SPSS.Untuk melihat validitas maka kolom yang dilihat adalah Corrected Item Total Correlation. Kemudian bandingkan dengan r tabel. Untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang pengurus yang dibagi dari setiap komisariat,maka untuk dikatakan valid nilai Corrected Item Total Correlation harus lebih besar dari 0,361.

Tabel 3.3 Uji Validitas I Item

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Keterangan

VAR00001 244.5333 373.706 .527 .953 Valid

VAR00002 244.4333 374.392 .524 .953 Valid

VAR00003 244.6000 380.179 .305 .954 Tidak Valid

VAR00004 244.6333 377.137 .527 .953 Valid

VAR00005 244.5333 373.844 .634 .953 Valid

VAR00006 244.6000 373.697 .584 .953 Valid

VAR00007 244.4333 364.806 .746 .952 Valid

VAR00008 244.4667 374.464 .543 .953 Valid

VAR00009 244.5000 373.224 .488 .953 Valid

VAR00010 244.6333 377.344 .516 .953 Valid

VAR00011 244.5667 372.392 .607 .953 Valid

VAR00012 244.4000 378.938 .326 .954 Tidak Valid

VAR00013 244.3000 376.493 .461 .953 Valid


(47)

36 Item Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan

VAR00015 244.4667 374.878 .526 .953 Valid

VAR00016 244.3333 371.264 .554 .953 Valid

VAR00017 244.5667 373.564 .514 .953 Valid

VAR00018 244.4000 378.041 .361 .954 Valid

VAR00019 244.5000 374.328 .482 .953 Valid

VAR00020 244.7000 380.079 .344 .954 Tidak Valid

VAR00021 244.3000 379.114 .390 .954 Valid

VAR00022 244.6667 376.230 .487 .953 Valid

VAR00023 244.7333 374.754 .443 .953 Valid

VAR00024 244.7667 379.702 .244 .955 Tidak Valid

VAR00025 244.6333 367.826 .745 .952 Valid

VAR00026 244.3667 383.068 .224 .954 Tidak Valid

VAR00027 244.5333 370.809 .556 .953 Valid

VAR00028 244.5333 378.189 .490 .953 Valid

VAR00029 244.4333 383.633 .224 .954 Tidak Valid VAR00030 244.2667 382.202 .236 .954 Tidak Valid VAR00031 244.3667 381.482 .240 .954 Tidak Valid

VAR00032 244.6333 379.689 .396 .954 Valid

VAR00033 244.3667 368.861 .705 .952 Valid

VAR00034 244.3667 371.482 .656 .953 Valid

VAR00035 244.3667 380.723 .405 .954 Valid

VAR00036 244.1000 374.852 .657 .953 Valid

VAR00037 244.2667 379.720 .397 .954 Valid

VAR00038 244.2333 378.737 .433 .953 Valid

VAR00039 244.2333 373.151 .575 .953 Valid

VAR00040 244.4000 371.283 .583 .953 Valid

VAR00041 244.2667 378.823 .390 .954 Valid

VAR00042 244.2667 382.961 .275 .954 Tidak Valid

VAR00043 244.3000 376.493 .461 .953 Valid

VAR00044 244.3000 378.838 .462 .953 Valid

VAR00045 244.3000 371.390 .681 .952 Valid

VAR00046 244.2667 370.685 .693 .952 Valid

VAR00047 244.3333 369.333 .623 .953 Valid

VAR00048 244.3667 376.447 .448 .953 Valid

VAR00049 244.4667 371.499 .614 .953 Valid

VAR00050 244.2667 373.444 .576 .953 Valid

VAR00051 244.4000 369.421 .574 .953 Valid

VAR00052 244.6667 374.506 .632 .953 Valid

VAR00053 244.4333 379.013 .419 .954 Valid

VAR00054 244.4000 377.766 .523 .953 Valid

VAR00055 244.1667 374.006 .522 .953 Valid


(48)

37 Item Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan

VAR00057 244.3667 369.620 .588 .953 Valid

VAR00058 244.3000 371.941 .601 .953 Valid

VAR00059 244.3333 371.264 .554 .953 Valid

VAR00060 244.4000 373.766 .407 .954 Valid

VAR00061 244.3000 385.183 .106 .955 Tidak Valid Sumber: Hasil Pengelolahan Uji Validitas Kuesioner Menggunakan SPSS (Juli, 2015)

Pada Tabel 3.4 terl ihat bahwa pada variabel 3, 12, 20, 24, 26, 29, 30, 31, 42 dan 61 data tidak valid karena nilai Corrected Item Total Correlation di bawah 0,361. Untuk itu data variabel 3, 12, 20, 24, 26, 29, 30, 31, 42 dan 61 harus

dibuang dan kemudian dilakukan pengujian kembali. Tabel 3.4 Uji Validitas II Item Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan

VAR00001 204.0000 316.207 .537 .956 Valid

VAR00002 203.9000 316.714 .540 .956 Valid

VAR00004 204.1000 319.610 .526 .956 Valid

VAR00005 204.0000 316.621 .631 .955 Valid

VAR00006 204.0667 316.271 .591 .955 Valid

VAR00007 203.9000 308.162 .749 .954 Valid

VAR00008 203.9333 317.444 .529 .956 Valid

VAR00009 203.9667 315.689 .499 .956 Valid

VAR00010 204.1000 319.748 .518 .956 Valid

VAR00011 204.0333 315.689 .586 .955 Valid

VAR00013 203.7667 318.737 .473 .956 Valid

VAR00014 204.0000 320.414 .499 .956 Valid

VAR00015 203.9333 317.513 .526 .956 Valid

VAR00016 203.8000 314.648 .536 .956 Valid

VAR00017 204.0333 316.447 .508 .956 Valid

VAR00018 203.8667 320.326 .365 .956 Valid

VAR00019 203.9667 316.654 .496 .956 Valid

VAR00021 203.7667 321.840 .368 .956 Valid

VAR00022 204.1333 318.464 .501 .956 Valid

VAR00023 204.2000 318.372 .405 .956 Valid


(49)

38 Item Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan

VAR00027 204.0000 314.138 .542 .956 Valid

VAR00028 204.0000 320.414 .499 .956 Valid

VAR00032 204.1000 321.610 .415 .956 Valid

VAR00033 203.8333 311.316 .733 .955 Valid

VAR00034 203.8333 314.213 .664 .955 Valid

VAR00035 203.8333 322.833 .410 .956 Valid

VAR00036 203.5667 317.220 .673 .955 Valid

VAR00037 203.7333 321.375 .431 .956 Valid

VAR00038 203.7000 320.562 .460 .956 Valid

VAR00039 203.7000 315.803 .581 .955 Valid

VAR00040 203.8667 314.602 .566 .955 Valid

VAR00041 203.7333 321.030 .396 .956 Valid

VAR00043 203.7667 318.737 .473 .956 Valid

VAR00044 203.7667 320.875 .479 .956 Valid

VAR00045 203.7667 314.599 .667 .955 Valid

VAR00046 203.7333 313.720 .690 .955 Valid

VAR00047 203.8000 311.959 .641 .955 Valid

VAR00048 203.8333 319.040 .444 .956 Valid

VAR00049 203.9333 314.271 .620 .955 Valid

VAR00050 203.7333 316.409 .566 .955 Valid

VAR00051 203.8667 312.464 .574 .955 Valid

VAR00052 204.1333 317.361 .623 .955 Valid

VAR00053 203.9000 321.817 .392 .956 Valid

VAR00054 203.8667 319.844 .543 .956 Valid

VAR00055 203.6333 316.999 .509 .956 Valid

VAR00056 203.8667 312.878 .688 .955 Valid

VAR00057 203.8333 312.557 .592 .955 Valid

VAR00058 203.7667 314.392 .619 .955 Valid

VAR00059 203.8000 314.648 .536 .956 Valid

VAR00060 203.8667 317.361 .377 .957 Valid

Sumber: Hasil Pengelolahan Uji Validitas Kuesioner Menggunakan SPSS (Juli, 2015)

Setelah dilakukan pengujian kembali, Tabel 3.5 menunjukkan bahwa nilai Corrected Item Total Correlation di atas 0,361. Maka seluruh variabel tersebut dapat dinyatakan valid.


(50)

39 Reliabilitas pada dasarnya adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Berikut hasil uji reliabilitas dapat di lihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Cronbach's

Alpha N of Items

.956 51

Sumber: Hasil Pengelolahan Menggunakan SPSS (Juli, 2015)

Pada Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha atau r alpha sebesar 0,956.Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,8 yang berarti baik atau sangat meyakinkan.Hal ini membuktikan instrumen penelitian berupa kuesioner ini adalah reliabel karena r alpha yang bernilai 0,956 lebih besar dari 0,8.

3.10 Teknik Analisis 3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai variabel, baik satu variabel ataupun lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain dan untuk mengetahui nilai dari fenomena yang terjadi pada suatu organisasi/perusahaan. Penganalisaan data dilakukan dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, kemudian menginterprestasikannya sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.


(51)

40 3.10.2 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksi melalui variabel independen secara individual.Analisis regresi linear sederhana ditujukan untuk memutuskan apakah untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen.Hubungan linier antara beberapa variabel bebas yang disebut X dengan variabel terikat yang disebut Y (Situmorang dan Lufti, 2015:161).

Untuk memperoleh hasil analisis data, maka peneliti menggunakan bantuan programSPSS. Model Persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Y = α +β X Keterangan :

Y =Jiwa Kewirausahaan

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi X = Keahlian Manajemen e = Standar error

3.10.3Koefisien Determinan (��)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independenatau predictor-nya.Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independenmenerangkan varibel dependen.

Range nilai dari �2 adalah 0-1. 0≤ �2 ≤1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan sangat terbatas,


(52)

41 sebaliknya semakin mendekati satu maka model semakin baik (Situmorang dan Lufti, 2012:154).

3.10.4Uji f (Uji secara Serempak/Simultan)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara serentak atau bersama-sama variabel independen (Keahlian Manajemen) terhadap variabeldependen(Jiwa Kewirausahaan).

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0diterima atau Haditolak jika Fhitung<Ftabel pada �= 5% H0ditolak dan Ha diterima jika Fhitung >Ftabel pada �= 5%


(53)

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Sejarah Singkat

Himpunan Mahasiswa Islam salah satu organisasi yang dipandang selalu senantiasa melakukan aktivitas pembinaan pada anggotanya. Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat HMI didirikan pada hari Rabu pon 1878 tahun Saka atau tanggal 14 Rabbiu Awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947 M. (Solichin 2010:3)

Berdirinya HMI dengan latar belakang beberapa situasi yang membuat seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI) yang sekarang beruba menjadi Universitas Islam Indonesia (UII), mahasiswa tersebut bernama Lafran Pane. Situasi yang menjadi latarbelakang berdirinya HMI antara lain adanya pergerakan serta pemikiran Islam yang pada saat itu memberikan pengaruh pada situasi Internasional. Kemudian situasi kemerdekaan NKRI yang terancam oleh agresi militer kedua oleh belanda kembali setelah dua tahun merdeka memberikan dampak diberbagai aspek.Kesenjangan dan kejumdan umat Islam dalam pengetahuan, pemahaman dan penghayatan serta pengamalan ajaran Islam menjadi bagian penting latar belakang berdirinya HMI. Yang terakhir berada pada lingkungan terdekat Lafran Pane sendiri sebagai mahasiswa, yang pada saat itu kondisi Perguruan Tinggi serta mahasiswanya yang seharusnya berperan banyak dalam mengisi kemerdekaan tidak berfungsi sebagai mana mestinya.


(54)

43 Latar belakang tersebut membuat HMI hingga saat ini senantiasa aktif sebagai salahsatu organisasi perkaderan mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesiayang dapat dilihat dari struktur hirarki organisasinya yang memiliki Pengurus Besar HMI, Cabang dan Komisariat. Secara hirarki kepemimpinan tertinggi HMI berada di tangan Pengurus Besar HMI (PB HMI).Dalam melaksanakan aktivitasnya, PB dibantu oleh Badko (Badan Koordinasi). Cabang sendiri merupakan suatu kesatuan organisasi yang dibentuk di daerah di mana terdapat perguruan tinggi dan atau lembaga pendidikan lain yang sederajat. (biasanya pada tingkat kota atau kabupaten). Aktivitas cabang dibantu oleh Koordinator Komisariat (Korkom).Komisariat sendiri merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk pada satu atau beberapa fakultas dalam perguruan tinggi. (Solichin 2010:7)

Komisariat yang sebagai kesatuan terkecil dan terdekat dengan mahasiswa karena penempatannya berada di fakultas-fakultas maka menjadi tempat perekrutan dan pembinaan anggota paling dini.Disinilah para anggota HMI dibina karakter, kepribadian, termasuk jiwa kewirausahaan melalui aktifitas-aktifitas serta pelatihan-pelatiahan yang menjadi bagian dari perkaderan di Himpunan Mahasiswa Islam.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan (kuesioner). Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 202responden presidium HMI Komisariat di kota Medan yang


(55)

44 aktif. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan usia, fakultas, pekerjaan orang tua, lama berorganisasi, dan jabatan organisasi.

4.2.2Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frequency Percent (%)

19 Tahun 1 0.5

20 Tahun 22 10.9

21 Tahun 81 40.1

22 Tahun 95 47.0

23 Tahun 3 1.5

Total 202 100.0

Sumber: Hasil Pengelolahan Kuesioner Menggunakan SPSS (Agustus, 2015)

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan usia adalah 1 responden berusia 19 tahun, 22 responden berusia 20 tahun,81 responden berusia 21 tahun,95 responden berusia 22 tahun,dan 3 responden berusia 23 tahun. Mayoritas usia dari responden adalah 22 tahun.

4.2.3Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Fakultas Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas Fakultas Frequency Percent (%)

DAKWAH UIN 7 3.5

EKONOMI 8 4.0

FASAS UISU 7 3.5

FBS UNIMED 7 3.5

FE UISU 8 4.0

FE UNIMED 7 3.5

FIB USU 8 4.0

FIP UNIMED 7 3.5

FK 8 4.0

FKG 8 4.0

FKM 8 4.0


(56)

45 Fakultas Frequency Percent (%)

FMIPA UNIMED 7 3.5

FP UISU 7 3.5

FT UNIMED 8 4.0

HUKUM 8 4.0

ISIP 8 4.0

ITM 7 3.5

PAAP 8 4.0

PERTANIAN 8 4.0

SYARIAH UIN 7 3.5

TARBIYAH UIN 7 3.5

TEKNIK USU 8 4.0

UISU 7 3.5

UMA 7 3.5

UMSU 7 3.5

USHULUDDIN 7 3.5

Total 202 100.0

Sumber: Hasil Pengelolahan Kuesioner Menggunakan SPSS (Agustus, 2015)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan fakultasdiketahui terdapat 27 komisariat yang aktif serta terdaftar di HMI Cabang Medan.

4.2.4Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Pekerjaan Frequency Percent (%)

PNS 77 38.1

KaryawanSwasyta 56 27.7

Wiraswasta 47 23.3

Petani/Peternak/Nelayan 6 3.0

TNI/POLRI 3 1.5

BUMN 9 4.5

DLL 4 2.0

Total 202 100.0

Sumber: Hasil Pengelolahan Kuesioner Menggunakan SPSS (Agustus, 2015)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua adalah 77 orang tua responden bekerja sebagai PNS, 56 orang tua responden bekerja sebagai karyawan swasta, 47 orang tua responden bekerja


(57)

46 sebagai wiraswasta, 6 orang tua responden bekerja sebagai petani/peternak/nelayan, 3 orang tua responden bekerja sebagai TNI/POLRI, 9 orang tua responden bekerja di perusahaan BUMN, dan 4 responden yang memilih jawaban DLL.

4.2.5Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi Lama Berorganisasi Frequency Percent (%)

1 Tahun 6 3.0

1.5 Tahun 16 7.9

2 Tahun 61 30.2

2.5 Tahun 40 19.8

3 Tahun 66 32.7

3.5 Tahun 7 3.5

4 Tahun 6 3.0

Total 202 100.0

Sumber: Hasil Pengelolahan Kuesioner Menggunakan SPSS (Agustus, 2015)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan lama berorganisasi adalah 6 responden telah bergabung dalam organisasi selama 1 tahun.16 responden telah bergabung dalam organisasi selama 1,5 tahun. 61 responden telah bergabung dalam organisasi selama 2 tahun. 40 responden telah bergabung dalam organisasi selama 2,5 tahun. 66 responden telah bergabung dalam organisasi selama 3 tahun. 7 responden telah bergabung dalam organisasi selama 3,5 tahun. Dan 6 responden telah bergabung dalam organisasi selama 4 tahun.


(58)

47 4.2.6Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jabatan

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Jabatan Frequency Percent (%)

Ketua 27 13.4

Sekretaris 25 12.4

Bendahara 25 12.4

Ketua Bidang 89 44.1

Wakil Sekretaris 36 17.8

Total 202 100.0

Sumber: Hasil Pengelolahan Kuesioner Menggunakan SPSS (Agustus, 2015)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan jabatan adalah 27 responden menjabat sebagai ketua, 25 responden menjabat sebagai sekretaris, 25 responden menjabat sebagai bendahara, 89 responden menjabat sebagai ketua bidang, dan 36 responden menjabat sebagai wakil sekretaris.

4.2.7Analisis Deskriptif Variabel

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert untuk menanyakan keahlian manajemen dalam membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi (studi kasus organisasi Himpunan mahasiswa Islam tingkat komisariat di kota Medan. Variabelkeahlian manajemen(X) terdiri dari 22 butir pertanyaandan variabel jiwa kewirausahaan (Y) terdiri dari 29 butir pertanyaan.


(1)

97

VAR00028

1 .5 .5 .5

110 54.5 54.5 55.0

91 45.0 45.0 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00029

119 58.9 58.9 58.9

83 41.1 41.1 100.0

202 100.0 100.0

4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00030

2 1.0 1.0 1.0

22 10.9 10.9 11.9

123 60.9 60.9 72.8 55 27.2 27.2 100.0 202 100.0 100.0

2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00031

13 6.4 6.4 6.4

27 13.4 13.4 19.8

107 53.0 53.0 72.8 55 27.2 27.2 100.0 202 100.0 100.0

2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(2)

98

VAR00032

2 1.0 1.0 1.0

18 8.9 8.9 9.9

129 63.9 63.9 73.8 53 26.2 26.2 100.0 202 100.0 100.0

2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00033

12 5.9 5.9 5.9

120 59.4 59.4 65.3

70 34.7 34.7 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00034

1 .5 .5 .5

138 68.3 68.3 68.8

63 31.2 31.2 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00035

2 1.0 1.0 1.0

7 3.5 3.5 4.5

129 63.9 63.9 68.3 64 31.7 31.7 100.0 202 100.0 100.0

2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(3)

99

VAR00036

2 1.0 1.0 1.0

108 53.5 53.5 54.5

92 45.5 45.5 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00037

15 7.4 7.4 7.4

133 65.8 65.8 73.3

54 26.7 26.7 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00038

17 8.4 8.4 8.4

119 58.9 58.9 67.3

66 32.7 32.7 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00039

8 4.0 4.0 4.0

133 65.8 65.8 69.8

61 30.2 30.2 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00040

14 6.9 6.9 6.9

122 60.4 60.4 67.3

66 32.7 32.7 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent


(4)

100

VAR00041

20 9.9 9.9 9.9

107 53.0 53.0 62.9

75 37.1 37.1 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00042

15 7.4 7.4 7.4

41 20.3 20.3 27.7

117 57.9 57.9 85.6 29 14.4 14.4 100.0 202 100.0 100.0

2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00043

12 5.9 5.9 5.9

124 61.4 61.4 67.3

66 32.7 32.7 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00044

2 1.0 1.0 1.0

15 7.4 7.4 8.4

108 53.5 53.5 61.9 77 38.1 38.1 100.0 202 100.0 100.0

2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(5)

101

VAR00045

2 1.0 1.0 1.0

27 13.4 13.4 14.4

95 47.0 47.0 61.4

78 38.6 38.6 100.0 202 100.0 100.0

2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00046

2 1.0 1.0 1.0

10 5.0 5.0 5.9

125 61.9 61.9 67.8 65 32.2 32.2 100.0 202 100.0 100.0

2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00047

2 1.0 1.0 1.0

14 6.9 6.9 7.9

140 69.3 69.3 77.2 46 22.8 22.8 100.0 202 100.0 100.0

2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00048

4 2.0 2.0 2.0

5 2.5 2.5 4.5

140 69.3 69.3 73.8 53 26.2 26.2 100.0 202 100.0 100.0

2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(6)

102

VAR00049

20 9.9 9.9 9.9

95 47.0 47.0 56.9

87 43.1 43.1 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00050

7 3.5 3.5 3.5

67 33.2 33.2 36.6

128 63.4 63.4 100.0 202 100.0 100.0

3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00051

15 7.4 7.4 7.4

17 8.4 8.4 15.8

76 37.6 37.6 53.5

94 46.5 46.5 100.0 202 100.0 100.0

2.00 3.00 4.00 5.00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent